Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Akademi Kebidanan Sari Mutiara Vol. , No.

, Edisi 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PIJAT BAYI DI


KLINIK BPS MARIARA MEDAN TAHUN 2016
Julia Mahdalena
Akademi Kebidanan Sari Mutiara
juliamahdalena78@gmail.com

ABSTRAK
Pijat yang pertama yang dialami oleh manusia terjadi saat saat berada dalam rahim ibu. Di dekap oleh rahim ibu
dan dibelai leh air ketuban. Proses kelahiran merupakan suatu pengalaman traumatik bagi setiap bayi karena ia
harus pindah dari rahim ibunya yang hangat, aman, dan nyaman dengan ruang gerak yang terbatas, menuju ke
suatu ruangan tanpa batas. pijat bayi adalah terapi paling tua dan paling populer yang dikenal manusia. rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pijat Bayi Di BPS Mariana
Medan Tahun 2016”. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Pijat Bayi Di BPS Mariana Kec. Medan Sunggal Kab. Deli Serdang PadaTahun 2016. Jenis penelitian ini adalah
jenis penelitian survey yang bersifat diskriptif dan analitik. Populasi pada penelitian ini adalah ibu-ibu yang
mempunyai bayi di BPS Mariana Medan sebanyak 40 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
populasi sebanyak 40 orang . hasi penelitian ini di dapat bahwa Ada hubungan pengetahuan dengan pijat bayi
dimana nilai p value = 0,006. Ada hubungan sumber informasi dengan pijat bayi dimana nilai p value = 0,024.
Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar dapat memberi penyuluhan kepada ibu-ibu yang mempunyai bayi
untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan ibu, dan kepada ibu yang mempunyai bayi juga di harapkan
agar dapa aktif mengikuti setiap penyuluhan Kesehatan khususnya tentang pijat bayi.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sumber Informasi dan Pijat Bayi

ABSTRACT
The first massage is experienced by humans occurs when while in the womb. In the folded arms and caressed by
the mother's womb amniotic fluid leh. Process of birth is a traumatic experience for every child because he had
to move out of the womb a warm, safe, and comfortable with limited space, leading to a room with no limits.
infant massage therapy is the oldest and most popular known to man. formulation of the problem in this study is
"Factors Associated With Infant Massage At BPS Mariana Medan Year 2016”.The purpose of this study is to
know the Factors Associated With Infant Massage At BPS Mariana Kec. Medan Sunggal Kab. Deli Serdang
Year 2016. This type of research is the type of survey research that is descriptive and analytic. The population in
this study were mothers who had babies in the BPS Mariana as many as 40 people. The sample in this study is
the whole population is 40 people. This research goal should be that There is a relationship in the knowledge of
infant massage in which the p value = 0.006. There is a relationship with infant massage information sources
where the value p value = 0.024. Expected that health professionals in order to give counseling to mothers who
have babies to increase understanding and knowledge of mothers, and to mothers who have babies are also
expected to be active Dapa follow any particular health counseling about infant massage.

Keywords: Knowledge, Resources and Baby Massage


Jurnal Akademi Kebidanan Sari Mutiara Vol. , No. , Edisi 2016

PENDAHULUAN pengobatan yang telah dipraktekan sejak

berabad-abad silam.bahkan,diperkirakan
1.1 Latar Belakang
ilmu ini telah dikenal sejak dari awal
Menurut dasuki (2003), anak memiliki
kehidupn manusia di dunia.pijat pertama
nilai yang sangat tinggi untuk keluarga dan
yang dialami manusia terjaadi saat berada
bangsa.setiap orang mengharapkan
di rahim ibu,didekap oleh rahim ibu dan
anaknya dapat tumbuh dan berkembang
dibelai oleh air ketuban (Utami, 2008)
secara optimal, sehingga dapat menjadi
Menurut Roesli (2001), laporan
sumber daya manusia yang berkualitas dan
tertua tentang seni pijat untuk pengobatan
tangguh.tercapainya pertumbuhan dan
tercatat di Papyrus Ebers, yaitu catatan
perkembangan yang optimal merupakan
kedokteran zaman Mesir Kuno.Ayur-Veda
hasil intraksi berbagai faktor yang sangat
buku kedokteran tertua di India (sekitar
berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan,
1800 SM), menuliskan tentang pijat, diet
prilaku dan rangsangan atau stimulasi yang
dan olahraga sebagai cara penyembuhan
berguna (Prasetyono, 2009).
utama saat itu, sekitar 5000 tahun yang
Beragam cara telah dilakukan untuk
lalu, para dokter di Cina dari Dinasti Tang
memelihara kesehatan manusia, tidak
juga meyakini bahwa pijat adalah salah
hanya pada orang dewasa tetapi juga pada
satu dari 4 tehnik pengobatan penting.salah
anak-anak.salah satu pengobatan
satu penilitian di Australia yang
tradisional yang terus berkembang hingga
diungkapkan oleh Lana Kristiane F.Flores
kini yaitu terap pijat,yang terbukti cukup
membuktikan bahwa bayi yang dipijat oleh
efektif, efesien, ekonomis dan aman
orang tuanya akan mempunyai
(Nurarita, 2010)
kecendrungan peningkatan berat
Pijat adalah terapi sentuh paling tua
badan,hubungan emosional dan social
dan paling populer yang dikenal manusia.
yang lebih baik (Prasetyono, 2009).
Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan
Jurnal Akademi Kebidanan Sari Mutiara Vol. , No. , Edisi 2016

Seorang ibu, mempunyai peran Hospital,Manila dan Dr. H. Dachrul Aldi

besar didalam pertumbuhan dan SP. AK dari Ikatan Indonesia (IDAI)

perkembangan bayinya sehingga Sumatra Utara mengungkapkan sebuah

perawatan pada bayinya ebih diutamakan penelitian yang membuktikan bahwa pijat

dengan mandiri oleh ibu sehingga tujuan bayi mempersingkat masa tinggal bayi di

yang diharapkan akan tercapai,termasuk rumah sakit (setelah dilahirkan) dengan

melakukan pijat bayi (Anonimus, 2011). pengurangan tiga hari enam hari lebih

Menurut Dasuki (2003), apabila cepat pulang dibandingkan dengan bayi-

ibu mengetahui tentang pijat bayi maka bayi tanpa pemijatan. Bayi-bayi yang

diharapkan dapat mempengaruhi prilaku diberikan sentuhan (Pijatan) tersebut berat

ibu, dalam hal ini ibu mau melakukan pijat badannya meningkat drastis 47% (Subakti,

bayi sendiri, bukan dilakukan oleh dukun 2011).

bayi (Ayu, 2009). Penelitian yang dilkukan oleh

Peraturan Menteri Republik Maya mengungkapkan bahwa terdapat

Indonesia Nomor 369/ MENKES/ SK/ III/ 80% bayi yang mempunyai pola tidur

2007 Tentang Standar Profes Bidan teratur setelah mereka mendapatkan terapi

menyabutkan bahwa bidan mempunyai pijat sehingga mereka menjadi segar dan

kewenangan untuk melaksanakan ceria diwaktu terjaga (Widayani, 2008).

pemantauan dan menstimulasi tumbuh Data-data klinis terbaru hasi riset

kembag bayi dan anak.salah satu bentuk dari Touch in Labor and Infancy, Johnson

stimulasi tumbuh kembang yang selama & Johnson (2005) telah menunjukan bukti-

ini oleh masyarakat adalah dengan bukti lebih jauh mengenai manfaat luar

melakukan pijat bayi (Rona, 2010). biasa dari stimulus sentuhan bagi bayi dan

Dr. florentina Uy.Ty dari ibu.Studi itu menunjukan pijat

Philippines Children’s Medical mempersingkat masa tinggal perawatan


Jurnal Akademi Kebidanan Sari Mutiara Vol. , No. , Edisi 2016

bayi di rumah sakit (setelah dilahirkan) 1.2.2 Tujuan Khusus

menjadi tiga sampai enam hari lebih


1. Untuk mengetahui fakor-faktor ysng
awal,meningkatakan berat badannya
berhubungan dengan pijat bayi
sampai 47% mengurangi masalah tidur
berdasarkan pengetahuan.
bayi,dan 100% orang tua bayi setuju
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang
bahwa pijatan tersebut memberikan
berhubungan dengan pijat bayi
pengalaman positif yang luar biasa antara
berdasarkan sumber informasi.
bayi dan orang tuanya (Ayu, 2009).
1.3 Pendekatan dan Pemecahan
Setelah melakukan studi
Masalah
pendahuluan pada 20 responden di desa
Berdasarkan latar belakang diatas
Mude Benara Kec. Timang Gajah Kab.
penulis merumuskan masalah sebagai
Bener Meriah, jumlah ibu yang melakukan
berikut “Faktor-Faktor Yang Berhubungan
pijat bayi sebanyak 15 orang
Dengan Pijat Bayi Di BPS Mariana Medan
(75%),sedangkan sebanyak 5 orang (25%)
Tahun 2016”.
tidak melakukan pijat bayi. Dari latar
2. METODE
belakang tersebut penulis ingin meneliti

tentang faktor-faktor yang berhubungan Penelitian ini di laksanakan dari bulan

dengan pijat bayi di desa Mude Benara Maret sampai dengan bulan Agustus 2016

Kec. Timang Gajah Kab. Bener Meriah. di BPS Mariana Medan Tahun 2016. Jenis

penelitian ini adalah jenis penelitian


1.2 Tujuan Penelitian
survey yang bersifat diskriptif dan analitik
1.2.1 Tujuan Umum
yaitu mengetahui faktor-faktor yang
Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang
berhubungan dengan pijat bayi di BPS
Berhubungan Dengan Pijat Bayi Di BPS
Mariana Medan Tahun 2016.
Mariana Medan Tahun 2016.
Jurnal Akademi Kebidanan Sari Mutiara Vol. , No. , Edisi 2016

3. HASIL DAN PEMBAHASAN BPS Mariana Kec. Medan


Sunggal Kab. Deli Serdang
Tahun 2016
3.1. Judul Kegiatan
N Jumla Persentas
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan o Jumlah Anak h (F) e (%)
Primipara (1
Pijat Bayi Di BPS Mariana Medan Tahun 1 anak) 7 17,5
2 Multipara (2-5) 26 65
2016. 3 Grandemultipa
ra (>5) 7 17,5
Total 40 10
3.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pendidikan Jumlah Persentase
(F) (%)
1 SD 11 27,5
Pelaksanaan dilakukan pada Bulan Maret – 2 SMP 7 17,5
3 SMA 13 32,5
Agustus 2016
4 PT 9 22,5
Total 40 100
3.3. Sasaran/ Target Kegiatan Suku Jumlah Persentase
(F) (%)
1 Jawa 23 57,5
Sasaran pada penelitian ini adalah ibu-ibu 2 Gayo 13 32,5
3 Aceh 4 10
yang mempunyai bayi di BPS Mariana Total 40 100

Medan.
Dari tabel di atas dapat dilihat
3.4. Pencapaian Hasil
bahwa mayoritas responden mempunyai

3.4.1. Hasil Penelitian anak 2-5 (Primipara) sebanyak 26 orang

Dari penelitian yang telah di lakukan (65%), pendidikan responden mayoritas

tentang faktor-faktor yang berhubungan SMA sebanyak 13 orang (32,5%), suku

dengan pijat bayi di BPS Mariana Kec. responden mayoritas Jawa sebanyak 23

Medan Sunggal Kab. Deli Serdang Tahun orang (57,5%).

2016 di dapatkan hasil : 3.5. Analisa Univariat

3.4.2. Karakteristik Responden 3.5.1. Pengetahuan

Tabel 4.1 Tabel 4.2


Distribusi Frekuensi Responden Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Karakteristik di Berdasarkan Pengetahuan Pijat Bayi di
Jurnal Akademi Kebidanan Sari Mutiara Vol. , No. , Edisi 2016

BPS Mariana Kec. Medan Sunggal Kab. lingkungan sosial sebanyak 26 responden
Deli Serdang Tahun 2016
(65%).
No Pengetahuan Jumlah Persentase
(F) (%) 3.6.1. Pijat Bayi
1 Baik 12 30
2 Tidak Baik 28 70 Tabel 4.4
Total 40 100 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pijat Bayi di BPS Mariana
Kec. Medan Sunggal Kab. Deli Serdang
Dari tabel di atas dapat dilihat Tahun 2016

bahwa mayoritas responden yang No Pijat bayi Jumlah Persentase


(F) (%)
berpengetahuan tidak baik sebanyak 28 1 Dilakukan 9 22,5
2 Tidak 31 77,5
responden (70%). dilakukan
Total 40 100
3.6. Sumber Informasi

Tabel 4.3 Dari tabel di atas dapat dilihat


Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Sumber Informasi di BPS bahwa mayoritas responden tidak
Mariana Kec. Medan Sunggal Kab. Deli
Serdang Tahun 2016 melakukan pijat bayi sebanyak 31

No Sumber Jumlah Persentase responden (60%).


Informasi (F) (%)
1 Media Cetak 14 35 3.7. Analisa Data Bivariat
(Koran,
Majalah, 3.7.1. Hubungan Pengetahuan dengan
Leaflet)
2 Media 0 0 pijat bayi
Elektronik
(Televisi, Tabel 4.5
Internet, Distribusi Frekuensi Responden
Radio) Berdasarkan Hubungan Pengetahuan
3 Lingkungan 26 65 Dengan Pijat Bayi di BPS Mariana Kec.
Sosial Medan Sunggal Kab. Deli Serdang
(Keluarga, Tahun 2016
Teman)
Total 40 100 Pijat Bayi Tota P
Dilak Tidak l Va
N Penget
ukan dilaku lue
o ahuan
Dari tabel di atas dapat dilihat kan
F % F % F %
bahwa mayoritas responden yang 1 Baik 6 15 6 15 1 3
2 0 0,0
mendapatkan sumber informasi dari 2 Tidak 3 7, 2 62 2 7 06
Baik 5 5 ,5 8 0
Jurnal Akademi Kebidanan Sari Mutiara Vol. , No. , Edisi 2016

Total 9 22 3 77 4 1 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada


,5 1 ,5 0 0
0 sebanyak 23 orang (57,5%) yang

Dari tabel di atas dapat dilihat mendapatkan sumber informasi dari

bahwa ada sebanyak 25 orang (62,5%) lingkungan sosial yang tidak melakukan

dengan pengetahuan tidak baik yang tidak pijat bayi, dan 8 orang (20%) yang

melakukan pijat bayi dan 6 orang (15%) mendapatkan sumber informasi dari media

yang berpengetahuan baik yang tidak cetak yang tidak melakukan pijat bayi.

melakukan pija bayi. Berdasarkan hasil uji Berdasarkan hasil uji chi-square di peroleh

chi-square di peroleh nilai p value = 0,006 nilai p value = 0,024 yang berarti ada

yang berarti ada hubungan antara hubungan antara sumber informasi dengan

pengetahuan dengan pijat bayi. pijat bayi

3.7.2. Hubungan Pengetahuan dengan


3.8. Pembahasan
pijat bayi
3.8.1. Hubungan Pengetahuan Dengan
Tabel 4.6 Pijat Bayi
Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Hubungan Sumber Dari tabel di atas dapat dilihat
Informasi Dengan Pijat Bayi di BPS
Mariana Kec. Medan Sunggal Kab. Deli bahwa ada sebanyak 25 orang (62,5%)
Serdang Tahun 2016
dengan pengetahuan tidak baik yang tidak
Pijat Bayi Total P
Sumber melakukan pijat bayi dan 6 orang
No Dilakukan Tidak dilakukan Value(15%)
Informasi
F % F % F %
yang berpengetahuan baik yang tidak
1 Media Cetak 6 15 8 20 14 35
(Koran, Majalah,
melakukan pija bayi.
Leaflet)
2 Media Elektronik 0 0 0 0 0 0
Pengetahuan adalah hasil tahu dan
(Televisi,
0,024
Internet, Radio)
ini terjadi setelah seseorang melakukan
3 Lingkungan 3 7,5 23 57,5 26 65
Sosial (Keluarga, penginderaan tehadap suatu objek tertentu.
Teman)
Total 9 22,5 31 Pengetahuan
77,5 40 100 dominan yang
merupakan

sangat penting untuk terbentuknya


Jurnal Akademi Kebidanan Sari Mutiara Vol. , No. , Edisi 2016

tindakan seseorang. Semakin baik mendapatkan sumber informasi dari media

pengetahuan, maka semakin meningkat cetak yang tidak melakukan pijat bayi.

pula pengetahuan ibu tentang pijat bayi


Sumber informasi adalah segala hal
(Notoatmodjo, 2007).
yang dapat di gunakan oleh seseorang
Berdasarkan hasil jawaban
sehingga mengetahui tentang hal yang
responden yang di peroleh saat penelitian
baru. Sumber informasi mempunyai
adalah mayoritas responden
pengaruh yang sangat besar terhadap
berpengetahuan tidak baik sebanyak 28
proses belajar karena informasi dapat
orang (70%).
mempermudah terlaksananya proses
Berdasarkan hasil uji chi-square di
belajar sehingga akan di dapat sejumlah
peroleh nilai p value = 0,006 yang berarti
informasi, pengetahuan, dan keterampilan
ada hubungan antara pengetahuan dengan
yang di harapkan (Andi, 2011).
pijat bayi. Menurut asumsi peneliti,
Berdasarkan hasil jawaban
mayoritas responden berpengetahuan tidak
responden yang di peroleh saat penelitian
baik namun dapat di tingkatkan dengan
adalah mayoritas responden mendapatkan
mengikuti penyuluhan-penyuluhan tentang
sumber informasi dari lingkungan sosial
pijat bayi sehingga pengetahuan ibu baik.
sebanyak 26 orang (65%).
3.8.2. Hubungan Sumber Informasi
Berdasarkan hasil uji chi-square di
dengan Pijat bayi
peroleh nilai p value = 0,024 yang berarti
Dari tabel di atas dapat dilihat
ada hubungan antara sumber informasi
bahwa ada sebanyak 23 orang (57,5%)
dengan pijat bayi. Ibu harus senantiasa
yang mendapatkan sumber informasi dari
mengikuti perkembangan informasi
lingkungan sosial yang tidak melakukan
tentang kesehatan karena informasi tentang
pijat bayi, dan 8 orang (20%) yang
kesehatan akan selalu berkembang.
Jurnal Akademi Kebidanan Sari Mutiara Vol. , No. , Edisi 2016

4. PENUTUP 3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya

agar melakukan penelitian lebih lanjut


4.1. Kesimpulan
tentang pijat bayi.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
DAFTAR PUSTAKA
di lakukan dapat disimpulkan :

1. Ada hubungan pengetahuan dengan Admin, 2011. Pijat Bayi. Jakarta :


http://ibudananak.com/ diakses
pijat bayi dimana nilai p value = 0,006. tanggal 16 Februari 2012.
2. Ada hubungan sumber informasi Anonimus. 2011. Perbedaan Praktik Ibu
Dalam Pijat Bayi Sebelum dan
dengan pijat bayi dimana nilai p value
Setelah Pendidikan Kesehatan
= 0,024. Pijat Bayi di BPS. Jakarta :
http://d3kebidanan.blogspot.co
m/ diakses tanggal 19 Januari
4.2. Saran 2012.

Bainbridge, Nicki, dkk. 2008. Baby


Berdasarkan hasil penelitian yang
Massage Kekuatan
telah di lakukan dapat disarankan : Menenangkan dari Sentuhan,
Cetakan Ketiga. Jakarta : EGC.

1. Diharapkan bagi tenaga kesehatan Budiarto, Eko. 2002. Biostatistka Untuk


Kedokteran dan Kesehatan
untuk meningkatkan pembinaan peran Masyarakat, Cetakan Pertama.
Jakarta : EGC.
serta masyarakat di bidang kesehatan
Chomaria, Nurul. 2011. Panduan
bayi khususnya memberikan
Terlengkap Perawatan Bayi
pendidikan kesehatan tentang pijat Baru Lahir, Cetakan Pertama.
Solo : Ziyad Visi Media.
bayi.
Hidayat, A.A.A. 2010. Metode Penelitian
2. Diharapkan kepada masyarakat Kesehatan Paradigma
Kuantitatif, Cetakan Pertama.
khususnya orang tua bayi lebih Surabaya : Health Books
Publishing.
meningkatkan pengetahuan dan
Hidayat, A.A.A. 2011. Metode Penelitian
keterampilan tentang pijat bayi. Kebidanan dan Teknik Analisis
Data, Cetakan Pertama. Jakarta
: Salemba Medika.
Jurnal Akademi Kebidanan Sari Mutiara Vol. , No. , Edisi 2016

Kenzie, dkk. 2012. Pijat Bayi. Jakarta : Pijat Bayi Terhadap Praktik
http://www.pijatbay.com/ Pijat Bayi di Polindes Harapan
diakses tanggal 16 Februari Bunda Sukoharjo. Karya Tulis
2012. Ilmiah.

Laila, Nurnarita. 2010. Pengaruh Pijat Subakti, Yazid. 2011. Pengetahuan dan
Terhadap Lama Tidur Bayi Praktek Pijat Bayi 0-6 Bulan
Usia 0-3 Bulan di Klinik Oleh Ibu. Jakarta : http://kti-
Fisioterapi. Skripsi. skripsi-net.blogspot.com/
diakses tanggal 19 Januari
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Ilmu 2012.
Kesehatan Masyarakat dan
Seni. Jakarta : Renika Cipta. Widya, Ayu Ningsih. 2009. Perbandingan
peningkatan Pengetahuan Ibu
Prasetyono. 2009. Teknik-Teknik Tepat Tentang Pijat Bayi Pada Balita
Memijat Bayi Sendiri Panduan Setelah Mendapatkan
Lengkap dan Uraian Penyuluhan dan Pemutaran
Kemanfaatannya, Cetakan VCD di Kelurahan
Pertama. Jogjakarta : DIVA Widodomartani, Ngemplak,
Press. Sleman, Yogyakarta. Tesis.
Roesli, Utami. 2008. Pedoman Pijat Bayi Widayanti, Maya. 2008. Hubungan Pijat
Prematur dan Bayi Usia 0-3
Bulan, Cetakan Keempat. Bayi dengan Pola Tidur Bayi
Jakarta : Trubus Agriwidya.
Usia 3-6 Bulan di BPS Ny. Nur
Riasma, Rona. 2010. Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Tentang Musriah Kota Kediri. Tesis.

Anda mungkin juga menyukai