Anda di halaman 1dari 8

PENJUALAN KONSINYASI

CONSIGNEE

OLEH:

NAMA KELOMPOK :

1. I Putu Putra Semadhi 1733121010


2. I Dewe Gede Sakah Wahyu Arta 1733121041
3. Gusti Made Ryan Widiarta 1733121043
4. Made Egar Dirotsaha Putra 1733121298
5. Mutiara Novena Lioni Agung W 1733121362

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
2019
PENJUALAN KONSINYASI

1. PENGERTIAN PENJUALAN KONSINYASI

Konsinyasi adalah penjualan dengan cara pemilik menitipkan barang kepada


pihak lain untuk dijualkan dengan harga dan syarat yang telah diatur dalam perjanjian.
Perjanjian konsinyasi berisi mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak. Pihak-pihak
yang terlibat dalam konsinyasi adalah:
a. Pengamanat (consignor) adalah pihak yang menitipkan barang atau pemilik
barang. Pengamanat akan tetap mencatat barang yang dititipkannya sebagai
persediaan selama barang yang dititipkan belum terjual atau menunggu laporan
dari komosioner.
b. Komisioner (consignee) adalah pihak yang menerima titipan barang.

Baik pengamanat (consignor) maupun komisioner (consignee) mendapat


keuntungan dengan adanya konsinyasi ini. Bagi pengamanat (consignor) melalui
konsinyasi secara tidak langsung dapat dijadikan sebagai sarana promosi produknya dan
menaikkan omzet penjualan serta memperluas daerah pemasaran. Bagi komisioner
(consignee) akan mendapat komisi bila berhasil menjualkan barang konsinyasi. Selain itu
komisioner (consignee) tidak perlu menambah modal kerja untuk membeli persediaan
barang dagangan dan tidak menanggung risiko kerugian bila barang yang dititipkan tidak
laku karena dapat dikembalikan kepada pengamanat (consignor).
2. KARAKTERISTIK KONSINYASI
Penjualan yang dilakukan dengan konsinyasi merupakan alternatif lain selain
penjualan reguler, kerena keberadaan penjualan konsinyasi yang berbeda dengan
penjualan reguler. Sehingga untuk mendapatkan warta yang menggambarkan keadaan
yang bekerjsama dan tidak mengakibatkan warta yang menyesatkan, diharapkan
akuntansi yang berbeda untuk penjualan konsinyasi dibanding penjualan reguler. Hadori
Yunus dan Harnanto, menyebutkan bahwa penjualan konsinyasi memiliki karakteristik
sebagai berikut :
karena hal milik atas barang masih berada pada pengemat, maka barang-barang
konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamat. Barang konsinyasi
dilarang diperhitungkan sebagai persediaan oleh pihak komisioner.
pihak pengamat tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua biaya yang
berafiliasi dengan barang-barang konsinyasi semenjak ketika pengiriman hingga dengan
ketika komisioner menjualnya kepada pihak ketiga. Kecuali ditentukan bagi pihak yang
bersangkutan.
Pengiriman barang-barang konsinyasi tidak mengakibatkan timbulnya pendapatan
dan dilarang digunakan sebagai kriteria untuk mengakui timbulnya pendapatan, baik bagi
pengamat maupun bagi komisioner hingga ketika barang dijual kepada pihak ketiga.
komisioner dalam batas kemampuannya memiliki kewajiban untuk menjaga keamanan
dan keselamatan barang-barang komisi yang diterimanya. Oleh alasannya yaitu itu
manajemen yang tertib harus diselenggarakan hingga dengan terjualnya barang
konsinyasi kepada pihak ketiga.
Karakteristik-karakteristik dari penjualan konsinyasi tersebut merupakan hal-hal
yang membedakan perlakuan akuntansinya dengan transaksi penjualan reguler.
3. KEUNTUNGAN KONSINYASI BAGI CONSIGNE
 mendapatkan komisi kalau berhasil menjualkan barang konsinyasi.
 tidak perlu menambah modal kerja untuk membeli persediaan barang dagangan.
 tidak mengeluarkan biaya operasional penjualan konsinyasi, alasannya yaitu
semua biaya ditanggung oleh pengamat.
 tidak menanggung kerugian (tidak menanggung resiko) apabila barang yang
dititipkan tidak laku, alasannya yaitu sanggup dikembalikan kepada pengamat.
4. AKUNTANSI PENJUALAN KONSINYASI
Metode pencatatan yang dapat dipakai baik oleh pengamanat (consignor) maupun
komisioner (consignee) ada dua , yaitu :
a. Metode Terpisah :
Dalam metode terpisah laba atau rugi dari penjualan konsinyasi disajikan
secara terpisah dengan laba atau rugi penjualan biasa atau penjualan lainnya. Hal
ini dilakukan dengan tujuan agar pada akhir periode dapat diketahui berapa laba
atau rugi yang diperoleh dari penjualan konsinyasi dan berapa laba atau rugi yang
diperoleh dari penjualan lainnya.
b. Metode Tidak Terpisah
Dalam metode tidak terpisah laba atau rugi dari penjualan konsinyasi tidak
dipisahkan dengan laba atau rugi dari penjualan biasa atau penjualan lainnya. Hal
ini akan mengakibatkan pada akhir periode perusahaan tidak dapat mengetahui
berapa laba atau rugi yang diperoleh dari penjualan konsinyasi dan berapa laba
yang diperolah dari penjualan biasa atau penjualan lainnya.
Untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi terhadap barang
konsinyasi baik yang diselenggarakan oleh pihak pengamanat (consignor)
maupun pihak komisioner (consignee), maka berikut ini dijelaskan Akuntansi
yang diselenggarakan oleh masing-masing pihak. Pembahasan dimulai dengan
penerapan pencatatan dengan metode:
1. Metode Terpisah yang dilakukan oleh pengamanat (consignor)
maupun komisioner (consignee).
2. Metode Tidak Terpisah yang dilakukan oleh pengamanat (consignor)
maupun komisioner (consignee).

Pencatatan Oleh Consignee

 Metode Terpisah
Sama halnya dengan metode terpisah pada pencatatan consignor, semua laba
ataupun rugi yang diperoleh dari transaksi konsinyasi akan disajikan secara terpisah dari
laba-rugi transaksi biasa. Untuk membuatnya terpisah maka pendapatan dan biaya yang
berhubungan dengan kegiatan consignee juga harus dipisahkan. Alat yang digunakan
untuk mengumpulkan pendapatan dan biaya tersebut adalah rekening “Barang Komisi”.
Rekening ini akan didebit dengan biaya yang berhubungan dengan barang consignee dan
dikredit dengan pendapatan yang berhubungan dengan barang consignee. Jadi pendebitan
dan pengkreditan terhadap rekening “Barang Komisi” adalah:

Pendebitan : Pengkreditan :
Membayar biaya angkut
Biaya perikatan Menjual barang consignee
Jumlah yang harus dibayarkan Mengirim laporan pertanggungjawaban
kepada consignor kepada consignor
Mengirim pembayaran kepada consignor

 Metode Tidak Terpisah


Dalam metode ini semua laba ataupun rugi yang diperoleh dari transaksi
konsinyasi tidak dicatat secara terpisah dari laba-rugi transasksi biasa. Oleh karena itu,
pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan transaksi konsinyasi dicatat seperti
pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan transaksi biasa. Untuk mengetahui dan
membedakan dengan barangnya sendiri maka setiap transaksi yang berhubungan dengan
barang konsinyasi akan dicatat dalam rekening ”nama consignor”. Penggunaan rekening
ini adalah sebagai berikut :

Pendebitan : Pengkreditan :

Pengeluaran biaya-biaya yang menjadi Harga pokok penjualan pada saat terjadinya
tanggungan consignor transaksi penjualan

Penyetoran uang Penerimaan lain dan hasil penjualan konsinyasi

5. CONTOH SOAL :
 Konsinyasi Tak Lengkap
Akuntansi konsinyasi bila tidak semua barang konsinyasi terjual.
6 Juni 20X4
(1) Weta mengirimkan 10 buah TV untuk konsinyasi kepada Gere. Harga pokok
konsinyor Rp. 2.500.000 perbuah untuk dijual Rp. 4.250.000 perbuah. Atas kejadian ini :

Gere mencatat (dalam ribuan rupiah) :


Laba konsinyasi dihitung terpisah Laba konsinyasi dihitung
tidak terpisah
Memorandum. Diterima 10 buah TV Memorandum.
konsinyasi dari Weta untuk dijual Rp. 4.250
perbuah. Komisi 20%. Biaya pengangkutan
diganti

Weta mencatat (dalam ribuan rupiah) :


Laba konsinyasi dihitung terpisah Laba konsinyasi dihitung
tidak terpisah
Konsinyasi keluar-Gere Rp. 25.000 Memorandum. Dikirim 10
Kiriman barang konsinyasi Rp. 25.000 buah TV konsinyasi kepada
Gere untuk dijual Rp. 4.250
perbuah. Komisi konsinyasi
20% dan biaya pengankutan
diganti

6 Juni 20X4
(2) Beban konsinyor sehubungan dengan konsinyasi. Pengangkutan ke konsinyi Rp.
3.000.000. Atas kejadian ini :
Weta mencatat (dalam ribuan rupiah) :
Laba konsinyasi dihitung terpisah Laba konsinyasi dihitung tidak
terpisah
Konsinyasi keluar-Gere Rp. 3.000
Pengangkutan keluar Rp. 3.000

6 Juni-20 Juli
(3) Biaya konsinyasi yang diganti konsinyor. Pengangkutan masuk Rp. 125.000. Atas
kejadian ini :
Gere mencatat (dala ribuan rupiah) :
Laba konsinyasi dihitung terpisah Laba konsinyasi dihitung tidak
terpisah
Konsinyasi-masuk Rp. 1.250 Weta Rp. 1.250
Kas Rp. 1.250 Kas Rp. 1.250

6 Juni-20 Juli
(4) Penjualan 6 buah TV set @ Rp. 4.250.000. Perhitungan dengan konsinyor Rp.
25.500.000 dikurangi komisi 20% x Rp. 25.500.000. Atas kejadian ini :
Gere mencatat (dalam ribuan rupiah) :
Laba konsinyasi dihitung terpisah Laba konsinyasi dihitung tidak
terpisah
Kas Rp. 25.500 Kas Rp. 25.500
Konsinyasi masuk-Weta Rp. 25.500 Penjualan Rp. 25.500

Pembelian Rp. 20.400


Weta Rp. 20.400

20 Juli
(5) Dibebankan komisi penjualan Rp. 5.100.000. Atas kejadian ini :
Gere mencatat (dalam ribuan rupiah) :
Laba konsinyasi dihitung terpisah Laba konsinyasi dihitung
tidak terpisah
Konsinyasi masuk-Weta Rp. 5.100
Komisi penjualan konsinyasi Rp. 5.100

20 Juli
(6) Dikirimkan penyelesaian konsinyasi beserta akun penjualan konsinyasi. Atas
kejadian ini :
Gere mencatat (dalam ribuan rupiah) :
Laba konsinyasi dihitung terpisah Laba konsinyasi dihitung tidak
terpisah
Konsinyasi masuk-Weta Rp. 19.150 Weta Rp. 19.150
Kas Rp. 19.150 Kas Rp. 19.150

Kiriman cek Rp. 19.150.000 kepada Weta disertai dengan akun penjualan sebagai berikut
:
Gere Co. Akun Penjualan No. 16
Jakarta
Penjualan untuk perhitungan Weta Co. Bandung Tanggal 20 Juli
Akun Penjualan 10 buah TV. 20X4
Tanggal Penjelasan Jumlah
6/6-20/7 Dijual : 6 buah TV @ Rp. 4.250.000 Rp. 25.500.000
Beban : Pengangukatan- masuk Rp. 1.250.000
Komisi (20% dari penjualan) Rp. 5.100.000

Rp. 6.350.000

Saldo Rp. 19.150.000


Cek terlampir Rp. 19.150.000
Saldo terutang Nihil
Weta mencatat (dalam ribuan rupiah) :
Laba konsinyasi dihitung terpisah Laba konsinyasi dihitung tidak terpisah
Kas Rp. 19.150 Kas Rp. 19.150
Konsinyasi keluar-Gere Rp. 6.350 Pengangkutan Rp. 750
Konsinyasi keluar-Gere Rp. 25.500 Komisi Rp. 5.100
Barang konsinyasi Rp. 500
Konsinyasi keluar-Gere Rp. 2.850 Penjualan Rp. 25.500
Penghasilan konsinyasi Rp. 2.850*
Barang konsinyasi Rp. 11.200
Ikhtisar laba rugi Rp. 10.000
Pengakutan keluar Rp. 1.200
*Rp. 25.500.000-Rp. 22.650.000

Penjelasan perhitungan pembebanan :


Total pembebanan Pembebanan Pembebanan
untuk 6 TV untuk 4 TV
terjual persediaan
Pembebaban oleh
konsinyor :
HPP barang konsinyasi Rp. 25.000.000 Rp. 15.000.000 Rp. 10.000.000
@ Rp. 2.500.000
Pengangkutan ke Rp. 3.000.000 Rp. 1.800.000 Rp. 1.200.000
konsinyi
@ Rp.300.000
Pembebanan oleh Rp. 1.250.000 Rp. 750.000 Rp. 500.000
konsinyi : Rp. 5.100.000 Rp. 5.100.000 -
Pengangkutan-masuk
@ Rp. 125.000 Rp. 34.350.000 Rp. 11.700.000
Komosi Rp. 22.650.000

6. AKUNTANSI UNTUK KONSINYASI YANG TIDAK DISELESAIKAN DENGAN


TUNTAS
Laba dari penjualan konsinyasi ditetapkan oleh pihak konsinyi atau pihak konsinyor
setelah semua barang konsinyasi terjual dan seluruh pengiriman uang kasnya dilakukan. Jika
barang konsinyasi tidak terjual seluruhnya pada waktu pihak konsinyi dan pihak konsinyor
menyusun laporan keuangan, maka laba yang direalisasi atas barang yang sudah terjual harus
dihitung.

Anda mungkin juga menyukai