Anda di halaman 1dari 7

HEMATOLOGI

Jumat, 13 Mei 2016


Laporan Lengkap Hematologi Leukosit
LAPORAN PRAKTIKUM
HEMATOLOGI I
� HITUNG JUMLAH LEUKOSIT �

logo stikes cantik.png

Disusun oleh:
Nama : ANDRI ENRIANA
NIM : 14 3145 453 140
Kelompok : VI ( ENAM )

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN


STIKes MEGA REZKY MAKASSAR
2014/2015

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Percobaan : Hitung Jumlah Leukosit


Nama Praktikan : Andri Enriana
NIM : 14 3145 453 140
Hari/Tanggal Percobaan : Rabu, 10 Juni 2015
Kelompok : VI (Enam)
Rekan Kerja : 1. Ryan Prawira Negara
2. Muhammad Alamsyah
3. Fathur Gunawan
4. Cindi Nurlaela Sari
5. Thesa Brigida
6. Mercy
7. Aisyah Ayuni Arfah

Penilaian :

Makassar, 24 Juni 2015


Mengesahkan,
Dosen Pembimbing
Praktikan

( Nirmawati Angria, S.Si.,M.Si.) ( Andri


Enriana )

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Darah merupakan komponen esensial makhluk hidup. Dalam keadaan fisiologik, darah
selalu ada dalam pembuluh darah sehingga dapat menjalankan fungsinya yaitu sebagai
pembawa oksigen (oksigen carrier), mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi dan
mekanisme hemostatis.
Darah adalah matrik cairan dan merupakan jaringan pengikat terspesialisasi yang
dibentuk dari sel-sel bebas (Bryon and Doroth, 1973). Darah terdiri dari komponen
cair yang disebut plasma dan berbagai unsur yang dibawa dalam plasma yaitu sel-sel
darah. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit atau sel darah merah, yaitu sel yang
mengangkut oksigen, leukosit atau sel darah putih yaitu sel yang berperan dalam
kekebalan dan pertahanan tubuh dan trombosit yaitu sel yang berperan dalam
homeostasis (Frandson, 1986).
Sel darah putih atau Leukosit merupakan " bala tentara" dalam tubuh. Tugasnya
melindungi tubuh agar tahan menghadapi serangan kuman, entah itu virus, bakteri,
atau sejenisnya.Pendek kata leukosit berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.
Dalam melakukan aktivitas sehari-hari manusia tidak luput dari serangan berbagai
macam kuman pembawa bibit penyakit. Beruntung, tidak setiap serangan tersebut bisa
merobohkan tubuh, berkat pasukan tempur yang selalu siap melawan kuman. Pasukan
tempur itu adalah sel darah putih yang dikenal dengan sebutan leukosit.
Sebagai gambaran, luka akibat goresan merupakan pintu masuk bagi kuman. Sehingga,
di daerah luka itulah sel darah putih akan berkumpul dan berperang melawan kuman
hingga tuntas. Bagian tubuh yang luka seringkali tampak merah dan membengkak serta
seringkali mengeluarkan nanah. Itu merupakan efek dari peperangan kuman melawan sel
darah putih.
Jika sel darah putih menang, kuman akan hilang dan tubuh kembali normal.
Sebaliknya, jika sel darah putih kalah, diperlukan obat-obatan dari luar untuk
membantu sel darah putih melawan kuman. Bisa dibayangkan betapa pentingnya sel
darah putih dalam tubuh kita.

B. TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara penghitungan leukoit
dan untuk menghitung jumlah leukosit.

BAB II
LANDASAN TEORI

Leukosit adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik yang
berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian
dari sistem kekebalan tubuh. Leukosit adalah sel heterogen yang memiliki fungsi
yang sangat beragam. Walaupun demikian sel sel ini berasal dari suatu sel bakal
(stem cell) yang berdifferensiasi (mengalami pematangan) sehingga fungsi-fungsi
tersebut dapat berjalan.
Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan
dapat menembus dinding kapiler atau diapedesis. Dalam keadaan normalnya terkandung
4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam satu liter darah manusia dewasa yang
sehat atau sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam setiap milimeter kubik darah
terdapat 6000 sampai 10000 (rata-rata 8000) sel darah putih. Dalam kasus leukemia,
jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes.
Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan organ atau jaringan
tertentu, mereka bekerja secara independen seperti organisme sel tunggal. Leukosit
mampu bergerak secara bebas dan berinteraksi dan menangkap serpihan seluler,
partikel asing, atau mikroorganisme penyusup. Selain itu, leukosit tidak bisa
membelah diri atau bereproduksi dengan cara mereka sendiri, melainkan mereka adalah
produk dari sel punca hematopoietic pluripotent yang ada pada sumsum tulang.
Dalam proses pembentukan Leukosit terdapat dua cara atau proses terbentuknya
leukosit tersebut, yaitu:
1. Granulopoeisis
Perkembangan granulopoeisis dimulai dengan keturunan pertama dari hemositoblas yang
dinamakan myeloblas, selanjutnya berdeferensiasi secara berturut � turut melalui
tahap , promyelosit, myelosit, metamyelosit batang dan segmen
2. Limfopoesis
Limfosit juga berasal dari sel induk yang potensial seperti sel induk limfosit yang
selanjutnya dengan pengaruh unsur � unsur epitel jaringan limfoid akan
berdeferensiasi menjadi limfosit.

Berdasarkan granulasi sitoplasmanya, leukosit dibedakan menjadi granuler meliputi


Basofil, Eosinofil, dan Neutrofil serta agranuler meliputi Limfosit dan Monosit.
Peningkatan jumlah leukosit disebut Leukositosis yang menunjukkan adanya proses
infeksi atau radang akut, misalnya pneumonia atau radang paru-paru, meningitis atau
radang selaput otak, apendiksitis atau radang usus buntu, tuberculosis, tonsilitis,
dan lain-Iain. Selain itu juga dapat disebabkan oleh obat-obatan misalnya aspirin,
antibiotika terutama ampicilin, eritromycin, kanamycin, streptomycin, dan Iain-
Iain. Sedangkan, pada penurunan jumlah Leukosit disebut Leukopeni yang dapat
terjadi pada infeksi tertentu terutama virus, malaria, alkoholik, dan Iain-Iain.
Selain itu, dapat pula disebabkan oleh obat-obatan, terutama asetaminofen
(parasetamol), kemoterapi kanker, antidiabetika oral, dan antibiotika (penicillin,
cephalosporin).
Leukosit selain berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi.
Leukosit juga memilii fungsi yang umum yaitu sebagai berikut:
1. Defensif yaitu mempertahankan tubuh dari benda benda asing yang dilakukan
oleh neutofil dan monosit.
2. Fungsi reparatif yaitu memperbaiki atau mencegah kerusakan terutama
kerusakan vaskuler. Leukosit yang memegang peranan adalah basofil yang menghasilkan
heparin. Sehingga pembentukan trombus pembuluh � pembuluh darah dapat dicegah.
( Anonim, 1989 ).

Selain fungsi leukosit yang umum, terdapat pula fungsi khusus leukosit yaitu
sebagai berikut:
1. Neutrofil berperan dalam fagositosis.
2. Eosinofil berperan dalam respon terhadap penyakit parasit dan penyakit
alergi.
3. Basofil berperan dalam mengeluarkan histamin, heparin dan dilepaskan
setelah pengikatan IgE ke reseptor permukaan, berperan penting pada reaksi
hipersensitivitas segera.
4. Limfosit berperan dalam pertahanan tubuh lewat sel ( sel B sel T) sel B
memperantarai imunitas humoral. Sel T memperantarai imunitas seluler.
5. Monosit berperan dalam fagositosis ekstravaskuler.

Hitung jenis leukosit adalah penghitungan jenis leukosit yang ada dalam darah
berdasarkan proporsi (%) tiap jenis leukosit dari seluruh jumlah leukosit. Untuk
mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing jenis sel maka nilai relatif (%)
dikalikan jumlah leukosit total (sel/�l).
Hitung jumlah leukosit dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara manual dan
dengan cara mesin ( elektrik ). Menghitung jumlah leukosit baik dengan cara manual
atau elektrik kedua-duanya sama-sama memiliki kebaikan dan kekurangan. Dengan
menggunakan cara manual larutan yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah
leukosit manual, yaitu:
1. Larautan Turk
Larutan ini mengandung asam asetat 2%, ditambah gentian violet 1% sehingga
menghasilkan warna ungu muda. Penambahan gentian violet bertujuan untuk membari
warna pada leukosit.larutan ini bersifat memecah eritrosit dan trombosit tetapi
tidak sampai memecah leukosit.
2. HCL
Merupakan suatu larutan pengencer yang bagus untuk mengerjakan angka leukosit,
karena larutan ini bekerja dengan cepat dan cukup untuk menghemolisiskan semua
eritrosit yang tidak bernukleus. ( Gandra Soebrata, 2006 ).
Untuk dapat mengetahui jumlah lekosit dalam darah maka dilakukan dengan
penghitungan jumlah leukosit. Pada prinsipnya, penghitungan jumlah leukosit sama
saja dengan cara menghitung jumlah sel darah merah atau eritrosit hanya saja yang
digunakan pipet dan kamar hitung yang berbeda, jika tadi pada saat menghitung sel-
sel darah merah dengan kamar hitung yang memiliki skala yang kecil dengan jumlah 40
kamar akan tetapi sekarang menghitung dalam kamar hitung yang berukuran besar
dengan jumlah 25 kamar.
Peningkatan jumlah leukosit (diatas normal) dikenal dengan istilah Leukositosis,
Leukositosis adalah respon normal terhadap infeksi atau peradangan pada tubuh.
Keadaan ini dapat juga dijumpai setelah gangguan emosi, anestesi, olahraga atau
selama kehamilan.Leukositosis abnormal dijumpai pada keganasan dan gangguan sumsum
tulang. Adapun nilai normal dari leukosit, yaitu:
1. Dewasa : 4000-10.000/ �L
2. Bayi / anak : 9000-12.000/ �L
3. Bayi baru lahir : 9000-30.000/ �L
Penurunan jumlah leukosit atau dibawah normal dikenal dengan istilah Leukopeni.
Leukopeni dapat disebabkan oleh beberapa hal, termasuk stress berkepanjangan,
penyakit tertentu, kekurangan sumsum tulang, radiasi dan kemoterapi. Penyakit
sistemik yang parah seperti Lupus eritematosus, leukemia, penyakit tiroid, juga
dapat menyebabkan kondisi ini.

BAB III
METODE KERJA

A. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Haemocytometer (Pipet thoma eritrosit, kamar hitung improved neubauer,
karet penghisap, cover glass)
b. Mikroskop
c. Tabung reaksi
d. Mikro pipet
2. Bahan
a. Turk
b. EDTA
c. Alcohol 70%
d. Kapas
e. Darah
B. PRINSIP KERJA
Prinsip kerja dari hitung jumlah Leukosit yaitu darah diencerkan dalam pipet
leukosit, kemudian dimasukkan dalam kamar hitung, lalu dihitung jumlah leukosit
(sel darah putih) yang ada dalam volume tertentu.

C. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja untuk menghitung jumlah leukosit menggunakan cara pipet, yaitu:
a. Dipipet darah EDTA menggunakan pipet thoma sebanyak 0,5 mikro lalu diisap
larutan turk sampai tanda 11 lalu dihomogenkan.
b. Dibuang 1-3 tetes.
c. Dimasukkan ke dalam kamar hitung, lalu diendapkan di atas can petri yang
berisi kapas basah selama 2-3 menit.
d. Kemudian diamat dan dihitung di bawah mikroskop degan pembesaran 10x dan
40x.
e. Dibersihkan kembal alat dan bahan yang telah digunakan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN
Dik : N = 216 ul
Dit : Jumlah Leukosit��.?
Penyelesaian :
Jumlah leukosit = N 50
= 216 ul 50
= 10.800 ul

Jadi, jumlah leukosit yang didapatkan setelah dilakukan pengamatan pada sampel
darah yaitu sebanyak 10.800 ul. Hasil dari jumlah leukosit yang didapatkan yaitu
10.800 ul merupakan hasil yang masih normal, karena nilai normal atau nilai rujukan
leukosit pada orang dewasa yaitu sekitar 4000-10.000/ �L.

B. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan yaitu hitung jumlah leukosit sehingga
didapatkan hasil bahwa Leukosit adalah sel darah putih yang diproduksi oleh
jaringan hemopoetik yang berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit
infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Adapun nilai normal dari
leukosit, yaitu:
1. Dewasa : 4000-10.000/ �L
2. Bayi / anak : 9000-12.000/ �L
3. Bayi baru lahir : 9000-30.000/ �L

Pengenceran darah yang lazim dipakai untuk menghitung leukosit ialah 20 kali,
tetapi menurut keadaan (leukositosis tinggi atau leukopenia) pengenceran itu dapat
diubah sesuai dengan keadaan itu, pengencer dijadikan lebih tinggi pada
leukositosis dan lebih rendah pada leukopenia. Jagalah dalam segala tindakan agar
pengenceran yang telah dicapai dalam pipet itu tidak terganggu, itu menimbulkan
kesalahan. Dalam darah oxalat yang tidak segera dipakai ada kemungkinan leukosit -
leukosit akan bergumpal, peristiwa itu sangat mengurangi ketelitian kerja.
Larutan yang digunakan pada praktikum ini yaitu larutan Tuek. Larutan Turk ini
mengandung asam asetat 2% ditambah gentian violet 1% sehingga menghasilkan warna
ungu muda. Penambahan gentian violet bertujuan untuk membari warna pada leukosit.
Larutan ini bersifat memecah eritrosit dan trombosit tetapi tidak sampai memecah
leukosit.
Dengan memakai alat - alat baik dan dengan tehnik sempurna, ketelitian tindakan
menghitung leukosit ialah kira - kira +/- 10%. Kesalahan - kesalahan pada tindakan
menghitung leukosit.
1. Jumlah darah yang dihisap ke dalam pipet tidak tepat jika:
a. Bekerja terlalu lambat sehingga terjadi pembekuan darah.
b. Tidak mencapai garis 0,5.
c. Memakai pipet basah.
d. Mengeluarkan lagi sebagian darah yang telah dihisap kerena melewati garis
0,5.
2. Pengenceran dalam pipet salah jika:
a. Kehilangan cairan dari pipet, karena mengalir kembali kedalam botol berisi
larutan turk.
b. Tidak menghisap cairan turk tepat sampai garis 11.
c. Terjadi gelembung udara di dalam pipet pada waktu menghisap larutan turk.
d. Terbuang sedikit cairan pada waktu mengocok pipet atau pada waktu mencabut
karet penghisap dari pipet.
3. Tidak mengocok pipet segera setelah mengambil larutan turk.
4. Tidak mengocok pipet sebentar sebelum mengisi kamar hitung.
5. Tidak membuang beberapa tetes dari isi pipet sebelum mengisi kamar hitung.
6. Yang bertalian dengan kamar hitung dan teknik menghitung:
a. Kamar hitung atau kaca penutup kotor.
b. Ada gelembung udara termasuk bersama dengan cairan.
c. Letaknya kaca penutup salah.
d. Meja mikroskop tidak rata air.
e. Salah menghitung sel yang menyinggung garis - garis batas.
f. Kaca penutup bergeser karena tersentuh dengan lensa mikroskop.
BAB V
KESIMPULAN

Leukosit adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik yang
berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian
dari sistem kekebalan tubuh, mempertahankan tubuh dari benda benda asing yang
dilakukan oleh neutofil dan monosit, serta memperbaiki atau mencegah kerusakan
terutama kerusakan vaskuler. Leukosit yang memegang peranan adalah basofil yang
menghasilkan heparin. Sehingga pembentukan trombus pembuluh � pembuluh darah dapat
dicegah.
Hitung jenis leukosit adalah penghitungan jenis leukosit yang ada dalam darah
berdasarkan proporsi (%) tiap jenis leukosit dari seluruh jumlah leukosit. Untuk
mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing jenis sel maka nilai relatif (%)
dikalikan jumlah leukosit total (sel/�l).
Sehingga hasil hitung leukosit yang didapatkan pada praktikum ini yatu sebanyak
10.800 ul.

DAFTAR PUSTAKA

http://waterforest94.blogspot.com/2013/06/makalah-hematologi-differential.html
http://xxwwccdd.blogspot.com/2014/03/leukosit.html
http://putrakietha.blogspot.com/2013/03/pemeriksaan-leukosit.html
http://lab-anakes.blogspot.com/2014/10/pemeriksaan-hitung-jumlah-leukosit.html
http://yuni-12345.blogspot.com/2012/04/laporan-praktikum-aanthal-leukosit.html

Diposting oleh Unknown di 20.50


Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Bagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Posting Komentar

Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
? 2016 (1)
? Mei (1)
Laporan Lengkap Hematologi Leukosit
Tema Kelembutan. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai

  • Uihj
    Uihj
    Dokumen2 halaman
    Uihj
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • Pengobatan Tuberkulosis Paru
    Pengobatan Tuberkulosis Paru
    Dokumen1 halaman
    Pengobatan Tuberkulosis Paru
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • KKD
    KKD
    Dokumen2 halaman
    KKD
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • KKD
    KKD
    Dokumen2 halaman
    KKD
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • Uihj
    Uihj
    Dokumen2 halaman
    Uihj
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • Pengobatan Tuberkulosis Paru
    Pengobatan Tuberkulosis Paru
    Dokumen1 halaman
    Pengobatan Tuberkulosis Paru
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • Soal Pretest
    Soal Pretest
    Dokumen9 halaman
    Soal Pretest
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • Uhcjn
    Uhcjn
    Dokumen1 halaman
    Uhcjn
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • KKD
    KKD
    Dokumen2 halaman
    KKD
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • SF
    SF
    Dokumen9 halaman
    SF
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • KFLKLK
    KFLKLK
    Dokumen2 halaman
    KFLKLK
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • Nefrolitiasis
    Nefrolitiasis
    Dokumen2 halaman
    Nefrolitiasis
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • Dbkbs
    Dbkbs
    Dokumen2 halaman
    Dbkbs
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • Search Hemato
    Search Hemato
    Dokumen2 halaman
    Search Hemato
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • BBLR
    BBLR
    Dokumen2 halaman
    BBLR
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • Gula Darah Asam Urat
    Gula Darah Asam Urat
    Dokumen1 halaman
    Gula Darah Asam Urat
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • Scribd Soal
    Scribd Soal
    Dokumen4 halaman
    Scribd Soal
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • Malaria
    Malaria
    Dokumen2 halaman
    Malaria
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • Sinkop
    Sinkop
    Dokumen2 halaman
    Sinkop
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • Aap
    Aap
    Dokumen3 halaman
    Aap
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • Asfiksia
    Asfiksia
    Dokumen2 halaman
    Asfiksia
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • Blepharitis Search
    Blepharitis Search
    Dokumen2 halaman
    Blepharitis Search
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • BBLR
    BBLR
    Dokumen2 halaman
    BBLR
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Risiko Search
    Manajemen Risiko Search
    Dokumen2 halaman
    Manajemen Risiko Search
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • Abort Us
    Abort Us
    Dokumen2 halaman
    Abort Us
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • Nefrolitiasis
    Nefrolitiasis
    Dokumen2 halaman
    Nefrolitiasis
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • Pyelonefritis Search
    Pyelonefritis Search
    Dokumen2 halaman
    Pyelonefritis Search
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • Film Online
    Film Online
    Dokumen3 halaman
    Film Online
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat
  • Cardion 2018
    Cardion 2018
    Dokumen1 halaman
    Cardion 2018
    Mayweather Junior
    Belum ada peringkat