Juklak Pemas USU
Juklak Pemas USU
Menimbang :
Mengingat :
Pasal 3 ayat (1), pasal 11 ayat (1), Tata Laksana ORMAWA USU tentang Pemilihan Umum
USU.
Memperhatikan :
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian
Pasal 2
Azas
PEMILU dilaksanakan berdasarkan azas langsung, umum, bebas, dan rahasia serta
jujur dan adil.
Pasal 3
Tujuan
PEMILU USU bertujuan untuk :
1. Memilih anggota MajelisPermusyawaratan Universitas (MPMU)
2. Memilih anggota majelis Permusyawaratan Fakultas (MPMF).
3. Memilih presiden dan wakil presiden.
4. Memilih Gubernur dan Wakil Gubernur.
BAB II
PELAKSANAAN PEMILU
KOMISI PEMILIHAN UMUM
Pasal 4
Pelaksanaan Pemilu
1. Pelaksanaan Pemilu adalah KPU UNIVERSITAS yang dibentuk dan disahkan oleh
PEMA fakultas sekawasan USU.
2. Pelaksanaan Pemilu Fakultas adalah KPU Fakultas yang disahkan oleh KPU
UNIVERSITAS melalui rekomendasi bersama Gubernur Mahasiswa untuk kemudian
ditembuskan kepada Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Fakultas. Namun apabila
KPU UNIVERSITAS belum terbentuk maka pelaksanaan pemilu fakultas adalah
KPU Fakultas yang di sahkan oleh Gubernur dan kemudian disampaikan kepada
Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Fakultas.
Pasal 5 Keanggotaan
1. KPU UNIVERSITAS terdiri dari perwakilan PEMA fakultas yang ditentukan oleh
Gubernur Fakultas.
2. KPU Fakultas terdiri dari Perwakilan PEMA Fakultas, Perwakilan Himpunan
Mahasiswa Departemen yang jumlahnya ditentukan bersama gubernur.
1. Memelihara dokumen dan arsip pemilu serta mengelola inventaris KPU Universitas.
2. Menyampaikan informasi kegiatan kepada mahasiswa USU.
3. Mempertanggungjawabkan segala pelaksanaan pemilu kepada PEMA Fakultas
sekawasan USU.
4. Berkoordinasi secara periodik dengan PEMA Fakultas sekawasan USU.
Pasal 13 Saksi
1. Saksi adalah utusan dari peserta pemilu yang berjumlah maksimal dua orang di
masing- masing fakultas yang dibuktikan dengan surat mandate.
2. Saksi berhak mengikuti proses jalannya pemungutan dan perhitungan suara pada saat
pemilu.
3. Saksi dapat mengajukan keberatannya kepada KPU jika terjadi kecurangan dan hal-
hal lain yang dianggap merugikan dalam proses pemungutan dan perhitungan surat
suara.
4. Hal-hal saksi dalm pemungutan dan perhitungan suara diatur oleh KPU.
BAB IV
KELOMPOK ASPIRASI MAHASISWA (KAM)
Pasal 15 Pengertian dan Tujuan
1. KAM merupakan suatu lembaga penyalur aspirasi dalam PEMILU USU yang telah
berada baik ditingkat Universitas maupun Fakultas.
2. KAM bertujuan untuk menyalurkan aspirasi mahasiswa USU dalam membangun
kehidupan demokrasi di kampus USU.
Pasal 21 Pendanaan
KAM mengusahakan dana mandiri dalam beraktifitas atau dalam pelaksanaan pemilu.
BAB V
KETENTUAN PEMILIHAN ANGGOTA MAJELIS PERMUSYAWARATAN
MAHASISWA
1. Daftar nama calon anggota MPMU yang disusun oleh KAM Universitas kemudian
akan ditetapkan oleh KPU UNIVERSITAS.
2. Anggota MPMU minimal duduk di semester 4 dan tidak terancam drop out.
1. Daftar nama calon anggota MPMF yang disusun oleh KAM Universitas kemudian
akan ditetapkan oleh KPU Fakultas.
2. Anggota MPMF minimal duduk di semester 2 dan tidak terancam drop out.
BAB VI
KETENTUAN PENCALONAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
Pasal 24 Cara Pengajuan
Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa USU dapat diajukan dengan cara :
1. KAM Universitas yang telah terdaftar dan dinyatakan sah oleh KPU Universitas
hanya dapat mencalonkan hanya satu pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden.
2. Setiap peserta (perseorangan/independent) yang terdaftar di USU berhak
mencalonkan diri sebagai calon Presiden dan calon Wakil Presiden Mahasiswa USU
melalui dukungan dari mahasiswa dari mahasiswa USU sekurang-kurangnya setengah
ditambah satu (1/2 n + 1) dari jumlah fakultas yang ada dengan dukungan dari masing-
masing fakultas tersebut sekurang-kurangnya 50 orang dan dibuktikan secara
administrative dengan fotocopy KTM.
3. Pencalonan Presiden dan WakilPresiden Mahasiswa USU dilakukan sesuai jadwal
yang telah ditentukan oleh KPU UNIVERSITAS dan jika pencalonan dilakukan
setelah waktu yang ditentukan maka pencalonan tersebut dinyatakan batal
Pengunduran diri calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dapat dilakukan dengan cara
:
1. KAM Universitas dan atau setiap calon pserta perseorangan /independent yang telah
terdaftar dan dinyatakan sah oleh KPU UNIVERSITAS dapat menarik kembali
pencalonan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa USU pada waktu yang telah
ditetapkan oleh KPU UNIVERSITAS.
2. KAM Universitas dan atau setiap calon peserta perseorangan /independent yang telah
menarik kembali pencalonan Presiden dan Wakil Presiden mahasiswa USU tidak
dapat mencalonkan kembali sebagai kandidat Presiden dan Wakil Presiden mahasiswa
USU.
1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif program S1, D3, dan D4 USU dalam tahun
akademik yang sedang berjalan.
2. Minimal sedang menjalani semester 5 (lima), terkecuali mahasiswa jalur ekstensi
minimal sedang menjalani semester 2 (dua) dengan IPK minimal 2,5 dan tidak
terancam drop out.
3. Tidak sedang menjabat dan atau terdaftar sebagai anggota partai politik manapun.
4. Mempunyai pengalaman organisasi Kemahasiswaan dengan menunjukkan surat
keterangan pernah aktif yang dikeluarkan oleh organisasi tersebut.
5. Bersedia mengundurkan diri Dari jabatan presidium organisasi kemasiswaan manapun
jika terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa USU.
6. Menyerahkan syarat administrative yang ditentukan oleh KPU UNIVERSITAS.
BAB VII
KETENTUAN PENCALONAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR
MAHASISWA FAKULTAS
Pasal 27 Cara Pengajuan
Pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur Mahasiswa Fakultas dapat diajukan dengan cara :
1. KAM Fakultas yang telah terdaftar dan dinyatakan sah oleh KPU Fakultas dapat
mencalonkan hanya satu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Mahasiswa
Fakultas.
2. Setiap mahasiswa (perseorangan /independent) yang terdaftar di USU berhak
mencalonkan diri sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Mahasiswa Fakultas
melalui dukungan dari mahasiswa fakultas bersangkutan sekurang-kurangnya 50
orang dan dibuktikan secara administrative dengan fotocopy KTM.
3. Pencalonan Gubernur dan Wakil Gubenur Mahasiswa Fakultas dilakuakan sesuai
jadwal yang telah ditentukan oleh KPU Fakultas berkoordinasi dengan KPU
UNIVERSITAS dan jikan pencalonan dilakukan setelah waktu yang ditentukan maka
pencalonan tersebut dinyatakan batal.
Pengunduran diri calon Gubernur dan Wakil Gubernur Mahasiswa Fakultas dapat dilakukan
dengan cara :
1. KAM Fakultas dan atau setiap calon Mahasiswa yang telah terdaftar dan dinyatakan
sah oleh KPU Fakultas dapat menarik kembali pencalonan Gubernur dan Wakil
Gubernur Mahasiswa Fakultas pada waktu yang ditetapkan oleh KPU Fakultas
2. KAM Fakultas dan atau setiap calon Mahasiswa yang telah menarik kembali
pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur mahasiswa fakultas tidak dapat
mencalonkan kembali sebagai kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Mahasiswa
Fakultas.
1. Terdaftar sebagai mahasiswa program S1, D3, dan D4 USU dalam tahun akademi
yang sedang berjalan.
2. Minimal sedang menjalankan semester 4 (empat) dengan IPK minimal 2,5 dan tidak
terancam drop out.
3. Tidak sedang menjabat dan atau terdaftar sebagai anggota partai politik manapun.
4. Mempunyai pengalaman organisasi kemahasiswaan dengan menujukkan surat
keterangan pernah aktif yang di keluarkan oleh organisasi itu sendiri.
5. Bersedia mengundurkan diri dari jabatan Presidium organisasi kemahasiswaan
manapun jika terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Mahasiswa Fakultas.
6. Menyerahkan syarat administrative yang ditentukan oleh KPU FAKULTAS.
BAB VIII
PENGESAHAN HASIL PEMILU
Pasal 30 Pengesahan Tingkat Universitas
Hasil pemilu untuk tingkat Universitas dinyatakan sah apabila :
Hasil pemilu pada masing-masing fakultas dipertanggungjawabkan oleh KPU Fakultas kepada KPU
UNIVERSITAS melalui berita acara hasil pemilu fakultas.
BAB IX SANKSI
Pasal 32 Sanksi
Setiap pelanggaran terhadap ketetapan ini akan dikenakan sanksi yang dijatuhkan melalui keputusan
KPU UNIVERSITAS atas persetujuan PEMA Fakultas sekawasan USU.
BAB X
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 33 Kampanye
BAB XI
PENUTUP
Pasal 35
Segala sesuatu yang belum di tetapkan dapat di atur melalui keputusan KPU UNIVERSITAS
sepanjang tidak bertentangan dengan juklak pemilu USU.
Pasal 36
Ditetapkan di Medan
Oktober 2009.
Direvisi di Medan
28 Februari 2011