KE D.I. Yogyakarta
IV. Waktu Pelaksanaan : - Dilaksanakan selama 4 (empat) hari mulai tanggal 9 Maret–
12 Maret 2017
V. Hasil
Kunjungan ke BPK Perwakilan D.I. Yogyakarta dalam rangka pengumpulan data dan informasi
melalui observasi dan wawancara terkait dengan kajian yang bertema “Pelaksanaan dan Kendala
Penerapan SAP Berbasis Akrual Pada LKPD TA 2015 Serta Persiapan Penerapan Basis Akrual TA
2016”
- Pemerintah kabupaten /kota di D.I. Yogyakarta telah menerapkan SAP berbasis akrual untuk
LKPD TA 2015.
- Berdasarkan Pemeriksaan Kinerja sampai dengan Semester II Tahun 2015, BPK Perwakilan
D.I. Yogyakarta menyatakan bahwa, “Terdapat temuan positif dan negatif berdasar
pemeriksaan terkait Penerapan SAP berbasis akrual. Temuan positif tersebut antara lain :
- Adanya komitmen serius akan Penerapan SAP berbasis akrual dalam keuangan daerah yang
ditunjukkan dengan adanya kegiatan pendampingan oleh BPKP dan pelatihan oleh BPK
terhadap SKPD yang menggunakan SIMDA Telah dilakukannya pelatihan terhadap SKPD –
- Adanya penggunaan SIMDA secara aktif oleh pemerintah daerah Kabupaten Bantul dan
- BPKP telah selesai menyiapkan aplikasi SIMDA yang mampu menyajikan laporan dalam
menunjukkan kolaborasi dan sinergi positif antar instansi pemerintah dalam mendukung
- SIMDA yang digunakan oleh Pemda Kabupaten Bantul dan Kulonprogo masih versi
sebelumnya yang belum bisa memproses amortisasi aset dan penyajian dalam bentuk akrual
- SIMDA keuangan yang digunakan oleh Pemda Bantul dan Kulonprogo belum terintegrasi
dengan dan SIMDA BMD sehingga harus dilakukan input terpisah ketika akan memproses
data.
- Hambatan dalam knowledge transfer masih menjadi faktor terbesar yang menghambat
implementasi SIMDA karena cepatnya rotasi pegawai kunci. Hal ini menyebabkan seluruh
proses knowledge transfer harus diulang dari awal dengan personel baru.
- Pada saat dilakukan pemeriksaan pendahuluan dan pemeriksaan terperinci di 2015 hasilnya
kurang memuaskan karena daerah belum mempersiapkan diri untuk menghadapai pemeriksaan
- Adanya polemik terkait restatement LRA, Neraca, dan LAK tahun sebelumnya pada tahun
pertama penerapan SAP Berbasis Akrual berdasarkan permendagri no 64 sebagai turunan dari
PP 71 yang mengharuskan adanya restatement dalam bentuk akrual namun hal ini telah
- Dibuatnya laporan ganda (versi akrual dan versi CTA) dengan alasan PP 24 tahun 2005
mengenai penerapan sistem CTA belum dicabut , padahal di PP 71 tahun 2010 terdapat kalimat
yang menyatakan bahwa PP No 24 Tahun 2005 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
BPKP Perwakilan D.I. Yogyakarta
Kunjungan ke BPKP Perwakilan D.I. Yogyakarta dalam rangka pengumpulan data dan informasi
melalui observasi dan wawancara terkait dengan kajian yang bertema “Pelaksanaan dan Kendala
Penerapan SAP Berbasis Akrual Pada LKPD TA 2015 Serta Persiapan Penerapan Basis Akrual TA
- Proses pendampingan pemerintah daerah dalam penyusunan SAP berbasis akrual, hal tersebut
- BPKP D.I. Yogyakarta melakukan beberapa tahapan dalam mendorong Pemda menghadapi
- Kabupaten Bantul dan Kulonprogo menggunakan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)
Keuangan dan SIMDA Barang Milik Daerah (BMD) yang dikembangkan oleh BPKP.
- Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (IPSAS) No. 4 tentang perubahan kebijakan
akuntansi dan koreksi kesalahan tanpa penyajian kembali laporan keuangan pada awal Februari
2016, maka restatement (penyajian kembali) laporan keuangan tahun 2014 batal diberlakukan.