Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS

KE D.I. Yogyakarta

9 MARET – 12 MARET 2017

I. Dasar Pelaksanaan : 1 Dokumen Pelaksanaan Kegiatan-DIPA Nomor MA


002.01.001012.01.51.11.5799.001.001.052.A.524111
2 Kegiatan Belanja Perjalanan Biasa Dalam Negeri Tahun
Anggaran 2017.
3 Surat Perintah Tugas dari Kepala Badan Keahlian DPR RI
No. 05/ST/PKAKN/III/2017 Tanggal 1 Maret 2017
• Drs. Helmizar, M.E.
• Djustiawan Widjaya, S.Sos., M.A.P.
• Ageng Wardoyo, S.H.
• Ahmad Yani Hari Nugroho,S.M.
• Afniwaty Tanjung, S.E.,M.E.
• Kiki Zakiah, S.E.
• Sukmalalana, S.E., S.S., M.A.P.
• Adhi Prasetyo Satriyo Wibowo,S.M.
• Agung Sulistiono,S.H.
• M. Aaqil Imama, S.I.Kom.
• Pandu Narendradewo,S.Mn,M.A.
• Eri Fareza, S.I.Kom.
II. Maksud Perjalanan : - Melakukan diskusi terbatas bersama BPK dan BPKP untuk

Dinas mendapatkan data serta informasi yang dapat disusun

sebagai kajian tematik dengan tema Pelaksanaan dan

Kendala Penerapan SAP Berbasis Akrual Pada LKPD TA

2015 Serta Persiapan Penerapan Basis Akrual TA 2016.

III. Dinas/Instansi yang : - BPK Perwakilan D.I. Yogyakarta

dikunjungi - BPKP Perwakilan D.I. Yogyakarta

IV. Waktu Pelaksanaan : - Dilaksanakan selama 4 (empat) hari mulai tanggal 9 Maret–

12 Maret 2017
V. Hasil

BPK Perwakilan D.I. Yogyakarta

Kunjungan ke BPK Perwakilan D.I. Yogyakarta dalam rangka pengumpulan data dan informasi

melalui observasi dan wawancara terkait dengan kajian yang bertema “Pelaksanaan dan Kendala

Penerapan SAP Berbasis Akrual Pada LKPD TA 2015 Serta Persiapan Penerapan Basis Akrual TA

2016”

Adapun data dan informasi yang diperoleh adalah sebagai berikut :

- Pemerintah kabupaten /kota di D.I. Yogyakarta telah menerapkan SAP berbasis akrual untuk

LKPD TA 2015.

- Berdasarkan Pemeriksaan Kinerja sampai dengan Semester II Tahun 2015, BPK Perwakilan

D.I. Yogyakarta menyatakan bahwa, “Terdapat temuan positif dan negatif berdasar

pemeriksaan terkait Penerapan SAP berbasis akrual. Temuan positif tersebut antara lain :

- Adanya komitmen serius akan Penerapan SAP berbasis akrual dalam keuangan daerah yang

ditunjukkan dengan adanya kegiatan pendampingan oleh BPKP dan pelatihan oleh BPK

terhadap SKPD yang menggunakan SIMDA Telah dilakukannya pelatihan terhadap SKPD –

SKPD yang menggunakan SIMDA oleh BPK

- Adanya penggunaan SIMDA secara aktif oleh pemerintah daerah Kabupaten Bantul dan

Kulonprogo dalam penyeleggaraan kegiatan pemerintahannya

- BPKP telah selesai menyiapkan aplikasi SIMDA yang mampu menyajikan laporan dalam

bentuk akrual dan siap dipergunakan.


- Pengikutsertaan instansi terkait seperti Kemendagri dalam penerapan SAP berbasis akrual

menunjukkan kolaborasi dan sinergi positif antar instansi pemerintah dalam mendukung

penerapan SAP berbasis akrual

- SIMDA yang digunakan oleh Pemda Kabupaten Bantul dan Kulonprogo masih versi

sebelumnya yang belum bisa memproses amortisasi aset dan penyajian dalam bentuk akrual

- SIMDA keuangan yang digunakan oleh Pemda Bantul dan Kulonprogo belum terintegrasi

dengan dan SIMDA BMD sehingga harus dilakukan input terpisah ketika akan memproses

data.

- Hambatan dalam knowledge transfer masih menjadi faktor terbesar yang menghambat

implementasi SIMDA karena cepatnya rotasi pegawai kunci. Hal ini menyebabkan seluruh

proses knowledge transfer harus diulang dari awal dengan personel baru.

- Pada saat dilakukan pemeriksaan pendahuluan dan pemeriksaan terperinci di 2015 hasilnya

kurang memuaskan karena daerah belum mempersiapkan diri untuk menghadapai pemeriksaan

BPK 26 tahun 2005

- Adanya polemik terkait restatement LRA, Neraca, dan LAK tahun sebelumnya pada tahun

pertama penerapan SAP Berbasis Akrual berdasarkan permendagri no 64 sebagai turunan dari

PP 71 yang mengharuskan adanya restatement dalam bentuk akrual namun hal ini telah

diluruskan dengan terbitnya PSAK yang tidak mengharuskan adanya restatement.

- Dibuatnya laporan ganda (versi akrual dan versi CTA) dengan alasan PP 24 tahun 2005

mengenai penerapan sistem CTA belum dicabut , padahal di PP 71 tahun 2010 terdapat kalimat

yang menyatakan bahwa PP No 24 Tahun 2005 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
BPKP Perwakilan D.I. Yogyakarta

Kunjungan ke BPKP Perwakilan D.I. Yogyakarta dalam rangka pengumpulan data dan informasi

melalui observasi dan wawancara terkait dengan kajian yang bertema “Pelaksanaan dan Kendala

Penerapan SAP Berbasis Akrual Pada LKPD TA 2015 Serta Persiapan Penerapan Basis Akrual TA

2016 di Kabupaten Bantul”.

- Proses pendampingan pemerintah daerah dalam penyusunan SAP berbasis akrual, hal tersebut

menjadi tanggung jawab BPKP.

- BPKP D.I. Yogyakarta melakukan beberapa tahapan dalam mendorong Pemda menghadapi

implementasi SAP berbasis akrual.

- Kabupaten Bantul dan Kulonprogo menggunakan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)

Keuangan dan SIMDA Barang Milik Daerah (BMD) yang dikembangkan oleh BPKP.

- Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (IPSAS) No. 4 tentang perubahan kebijakan

akuntansi dan koreksi kesalahan tanpa penyajian kembali laporan keuangan pada awal Februari

2016, maka restatement (penyajian kembali) laporan keuangan tahun 2014 batal diberlakukan.

Demikian Laporan perjalanan dinas ini dibuat, sebagai bahan Laporan.

Anda mungkin juga menyukai