NILAI PATRIOTISME
DALAM NOVEL LINGKAR TANAH LINGKAR AIR KARYA AHMAD TOHARI
DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA
DI KELAS XII SMA SEMESTER II
(TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA)
SKRIPSI
Oleh
Agustinus Adven Yudanto
NIM: 101224042
NILAI PATRIOTISME
DALAM NOVEL LINGKAR TANAH LINGKAR AIR KARYA AHMAD TOHARI
DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA
DI KELAS XII SMA SEMESTER II
(TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA)
SKRIPSI
Oleh
Agustinus Adven Yudanto
NIM: 101224042
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Istriku
Maria Teresa utami
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTO
“Dia memberi kekuatan kepada
yang lelah dan menambah
semangat kepada yang tiada
berdaya”
(Yesaya, 40:29)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Agustinus Adven Yudanto
NIM : 101224042.
Yang menyatakan
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
limpahan rahmat dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
yang berjudul Nilai Patriotisme dalam Novel Lingkar Tanah Lingkar Air Karya
Ahmad Tohari dan Relevansinya dengan Pembelajaran Sastra di Kelas XII SMA
Semester II (Tinjauan Sosiologi Sastra). Tugas akhir dalam bentuk skripsi ini
merupakan syarat untuk menyelesaikan studi strata satu dan meraih gelar sarjana
pendidikan sesuai dengan kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra
Indonesia (PBSI), Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (JPBS), Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma (USD)
Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan tugas akhir ini tidak
terlepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab
itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Rishe Purnama Dewi, S.Pd.,M.Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.
3. Drs. J. Prapta Diharja, S.J., M.Hum., selaku dosen pembimbing yang
dengan penuh kesabaran telah membimbing, menasehati, dan memotivasi
penulis dari awal proses penyusunan tugas akhir sampai selesai.
4. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang
telah mendidik, mengarahkan, dan menuntun penulis selama masa studi
dan berproses bersama dalam usaha mendalami berbagai ilmu
kependidikan dan kebahasaan, khususnya bahasa dan satra Indonesia,
sebagai bekal dan harta yang sangat berharga bagi penulis untuk terjun ke
dunia pendidikan yang sesunguhnya sebagai guru danpendidik.
5. Robertus Marsidiq, selaku staf sekertariat Program Studi Bahasa Sastra
Indonesia yang selalu sabar dalam memberikan pelayanan administrasi
kepada penulis.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Bapak Herman Yosep Katiran dan Ibu Rosalia Titik selaku orang tua
penulis, serta Istriku Maria Teresa Utami yang telah memberikan doa,
dukungan, semangat dan kasih saying berlimpah kepada penulis.
7. Sahabat-sahabatku di PBSI yang selalu berikan motivasi dan saran pada
peneliti,Vanio Praba Pradipa, S.Pd., Nathalia Harsanti, S.Pd., Agustinus
Datu Linggi, S.Pd., I Putu Ariyana,S.Pd., Mateus Ananda Aditya, S.Pd.,
Ardian Pitra, S.Pd., Deny Pradita Tri Handaru, S.Pd., W. Yolesa, S.Pd.,
PratamaAdi, S.Pd, Dwi Kristanto, S.Pd, Agustinus Eko Prasetyo, S.Pd.,
EkoPrasetyo, S.Pd., Maria Tri Wijayanti,S.Pd., Caecilia Dhani, A. R,
S.Pd., F. Apri Susilo, S.Pd., Sebastianus Seno Kurniawan, S.Pd., Adrianus
Rian Momang, S.SPd., Andreas DwiYunianto, S.Pd., Rengganis Saputri,
S.Pd., Soviana Rosa Rini, S.Pd., Agustina Marshella, dan lain-lainya yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa ada banyak pihak lainya yang dengan berbagai
cara telah membantu dan mendukung penulis dalam keseluruhan proses
pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini. Tanpa mengurangi rasa
hormat kepada berbagai pihak tersebut yang namanya tidak sempat disebutkan
satu per satu dalam tulisan ini, sekali lagi penulis mengucapkan terimakasih.
Penulis juga menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari kata sempurna.
Oleh Karena itu, segala bentuk kritik dan saran yang membangun kiranya dapat
disampaikan kepada penulis demi penyempurnaan tulisan ini. Semoga karya ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi inpirasi bagi
peminat studi kebahasaan.
Yogyakarta, 31 Agustus 2017
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………1
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP……………………………………………………...…….88
5.1 Kesimpulan…………………………………………….……..….88
5.2 Implikasi……………………………………………….…...…….89
5.3 Saran………………………………………………..……………90
LAMPIRAN……………………………………………………..………...……94
BIODATA…………………………………………………………………..… 130
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu negara yang aman, damai, dan sejahtera adalah harapan setiap warga
negara. Aman dalam artian tidak ada peperangan dan kerusuhan yang
menyebabkan pertumpahan darah. Merujuk dari hal tersebut, para pejuang telah
diri demi terbebasnya tanah air dari cengkraman para penjajah. Dengan jiwa
perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Perjuangan itu mereka mulai dari zaman
muda penerus bangsa. Saat ini banyak sekali tindakan para generasi muda penerus
bangsa yang bertolak belakang dengan semangat patriotisme yang dimiliki para
seks bebas, tawuran, dll. Kemerdekaan yang sudah diraih dengan susah payah
dengan prestasi gemilang, namun yang terjadi malah sebaliknya. Perbedaan nasib
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
antara masa lampau dan masa kinilah yang menyebabkan timbulnya perbedaan
warna dalam rasa dan juga wawasan kebangsaan (Siswono dkk, 1994: 7).
telah diraih oleh para pejuang seakan sia-sia dan tidak ada artinya. Seharusnya,
para generasi muda saat sekarang ini terus memperbaiki kualitas dalam dirinya
sungguh-sungguh serta giat belajar demi terciptanya generasi muda yang bermoral
dan berpendidikan. Supaya dengan bekal ilmu yang dimiliki, mereka kelak
mampu mengembangkan bangsa ini menjadi lebih maju. Itulah cermin patriotisme
Selain itu, perlu adanya upaya untuk membentuk karakter anak. Melalui sastra
Sastra berkaitan erat dengan semua aspek manusia dan alam dengan
mengajar, memberi petunjuk, dan intruksi. Akhiran tra berarti alat atau sarana.
Jadi, sastra dapat diartikan sebagai alat atau sarana untuk mengajar. Rahmanto
(2005: 15) berpendapat bahwa pengajaran sastra harus di pandang sebagai sesuatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dunia nyata.
Salah satu karya sastra yang dekat dengan kehidupan remaja saat ini dalah
novel. Banyak novel yang diangkat dari kisah nyata dan berisikan tentang realita
kehidupan saat ini. Menurut (KBBI, 2005: 788) merupakan karangan prosa yang
sekelilingnya dengan menonjolkan watak sifat setiap pelaku. Banyak novel yang
mengandung motivasi dan inspirasi bagi para penikmat novel. Salah satu novel
yang motivasi dan inspirasi adalah novel Lingkar Tanah Lingkar Air karya
cinta tanah air yang dilakukan oleh para pemuda dijaman itu untuk berjuang
mengusir penjajah Belanda. Novel tersebut banyak memiliki nilai nilai patriotisme
Peneliti akan meneliti novel Lingkar Tanah Lingkar Air karya Ahmad
karena dasar filosofis pendekatan sosiologi sastra adalah adanya hubungan antara
karya sastra dengan masyarakat (Ratna, 2011: 60). Adanya hubungan tersebut,
proses pemahaman mulai dari masyarakat ke individu (Ratna, 2011: 59). Dalam
dan penokohan, latar dan tema untuk menemukan nilai-nilai patriotisme yang
terkandung di dalam novel Lingkar Tanah Lingkar Air karya Ahmad Tohari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Bagaimana analisis tokoh dan penokohan, latar, dan tema dalam novel
sastra?
II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Ahmad Tohari.
b. Bagi Pembaca
c. Bagi Guru
Agar ruang lingkup penelitian ini lebih jelas dan spesifik, peneliti akan
berikut.
1. Sastra
Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang
2. Sosiologi Sastra
3. Tokoh
4. Novel
5. Nilai Patriotisme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terdiri atas penelitian yang relevan dan landasan teori. Bab III terdiri atas sumber
data, jenis pelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV
terdiri dari deskripsi data dan hasil analisis. Bab V terdiri dari kesimpulan,
BAB II
LANDASAN TEORI
yaitu penelitian yang dilakukan oleh Dhian Pramono Sakty (2012) dan Cicilia
nilai patriotisme.
Novel Sebelas Patriot Karya Andrea Hirata dan Pemanfaatannya sebagai Bahan
sebagai bahan pengajaran sastra di SMA. Dari penelitian tersebut terdapat tiga
poin penting dari hasil penelitian, hasilnya adalah: Pertama, nilai-nilai patriotisme
yang terdapat dalam novel Sebelas Patriot karya Andrea Hirata yaitu adalah
kesetiaan dan rela berkorban. Kedua, novel Sebelas Patriot dapat dimanfaatkan
psikologi, dan budaya yang dibutuhkan sebagai syarat pemilihan novel sebagai
bahan ajar. Ketiga, novel Sebelas Patriot dapat dimanfaatkan untuk mengenal
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
intonasi, vokal, dan penghayatan; menelaah isi novel; melakukan kritik sastra dan
Penelitian Kusuma (2015) yang berjudul Nilai Patriotisme dalam Novel Sang
Kelas XII SMA Semester II (Tinjauan Sosiologi Sastra). Tujuan dari penelitian
berkorban, cinta tanah air dan keberanian. Penelitian tersebut juga dapat dijadikan
sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA kelas XII semester II dan kurikulum
penelitian di atas yaitu pada subjek penelitiannya. Subjek yang digunakan dalam
penelitian ini adalah novel Lingkar Tanah Lingkar Air karya Ahmad Tohari.
Selain itu, penelitian ini juga akan merelevansikan hasil penelitian dalam
10
Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teori fiksi,
khususnya pada novel. Berikut akan dijelaskan mengenai teori fiksi khususnya
novel.
Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya
mediumnya (Semi, 1988: 8). Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Novel
merupakan karya sastra yang lebih luas dalam menyebutkan masalah manusia
Ana Retnoningsih, 2005: 338). Sebagai suatu karya atau prosa fiksi, novel dapat
mengungkapkan sesuatu secara bebas, lebih rinci, lebih detail dari prosa lainnya
novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang merupakan hasil dari buah
11
Sebuah karya fiksi tentunya harus memiliki unsur yang dapat membangun
sebuah cerita agar menjadi lebih hidup. Pada umumnya, novel memiliki dua unsur
yang berpengaruh dalam membangun novel tersebut yaitu unsur intrinsik dan
karya sastra itu sendiri. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur yang
(secara langsung) turut serta membangun cerita (Nurgiyantoro, 2010: 23). Unsur-
unsur tersebut adalah tema, alur, latar, tokoh, penokohan, sudut pandang, dan gaya
bahasa.
sastra itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem
adalah kebudayaan, sosial, psikologis, ekonomi, politik, agama, dan lain-lain yang
unsur-unsur ekstrinsik atau struktur karya sastra merupakan tahap awal untuk
meneliti karya sastra sebelum memasuki penelitian lebih lanjut (Damono, 1984:
2). Dalam penelitian ini, peneliti hanya menguraikan unsur intrinsik berupa tokoh
dan penokohan, latar, dan tema saja, karena ketiga unsur intrinsik tersebut dapat
12
Unsur tokoh dan penokohan merupakan unsur yang sangat penting dalam
sebuah karya naratif. Tokoh dan penokohan turut menetukan berbagai hal dalam
jalannya cerita. Berikut akan dijelaskan unsur tokoh dan penokohan tersebut.
2.2.2.1.1 Tokoh
perwatakan, dan karakter menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh seperti yang
ditafsirkan oleh pembaca, lebih menunjuk pada kualitas pribadi seorang tokoh
adalah orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh
yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Tokoh
merupakan unsur dalam novel yang ikut membangun terwujudnya sebuah karya
fiksi. Sudjiman (1992: 79) mengartikan tokoh sebagai individu rekaan yang
penggambaran yang jelas tentang tokoh tersebut. Tokoh dalam sebuah cerita
terdiri atas tokoh utama dan tokoh tambahan (Nurgiyantoro, 2010: 176-177).
a. Tokoh utama
novel dan merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan. Selain itu, tokoh
13
b. Tokoh tambahan
dan kehadirannya jika hanya ada keterkaitannya dengan tokoh utama secara
2.2.2.1.2 Penokohan
yang ditampilkan dalam sebuah cerita (Jones dalam Nurgiyantoro, 2010: 165).
tokoh, hubungan tokoh-tokoh dengan unsur cerita yang lain, watak, tokoh, dan
14
Dalam menggambarkan sifat pada tokoh, ada dua teknik yang bisa
a) Teknik Ekspositori
memberikan deskripsi, uraian, atau penjelasan secara langsung. Pada teknik ini,
b) Teknik Dramatik
sifat dan sikap serta tingkah laku tokoh. Pengarang membiarkan pembaca
menemukan sendiri sikap, sifat, watak, tingkah laku, atau bahkan ciri-ciri fisik
atau kata-kata maupun non verbal atau tindakan dan tingkah laku.
2.2.2.2 Latar
dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra
(Sudjiman, 1992: 44). Di pihak lain, Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2010: 216),
15
cerita yang kurang menarik, sebab latar dapat menambah nilai-nilai estetis dalam
sebuah karya sastra. Untuk itu, Nurgiyantoro (2010: 227- 234) membagi unsur
latar menjadi tiga bagian pokok yaitu tempat, waktu, dan sosial. Pada dasarnya,
ketiga unsur tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang
lainnya.
dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa
dalam lingkup yang cukup kompleks. Ia dapat berupa kebiasaan hidup, adat
istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, dan
peristiwa atau cerita. Latar berhubungan erat dengan pelaku (tokoh) dalam suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
peristiwa. Oleh sebab itu, latar sangat mendukung jalan cerita. Latar memberikan
2.2.2.3 Tema
tema berasal dari kata tithnai (bahasa Yunani) yang berarti menempatkan,
meletakkan. Jadi, menurut arti katanya tema berarti sesuatu yang telah diuraikan
atau sesuatu yang telah ditempatkan. Menurut Dick Hartoko dan Rahmanto (1986:
142) tema adalah gagasan dasar umum yang memopang sebuah karya sastra dan
yang terkandung di dalam teks sebagai struktuk semantic dan yang menyangkut
Kenny (Nurgiyantoro, 2009: 67) adalah makna yang terkandung dalam sebuah
cerita. Tema (Jacob Sumardjo & Saini K.M, 1986: 56) adalah ide sebuah cerita.
Seorang pengarang dalam menulis cerita bukan sekedar mau bercerita, tetapi mau
mengatakan sesuau kepada pembaca. Sesuatu yang dikatakan itu bisa masalah
kehidupan ini. Tema tidak selalu berwujud moral, atau ajaran moral. Tema bisa
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
1. Kita harus memulai dengan cara memahami cerita dalam novel. Bukan hanya
sebab itu kita perlu memahami keadaan. Untuk tujuan tersebut, kita dapat
dsb.
konflik sentral yang ada dalam cerita. Konflik, yang merupakan salah satu
unsur pokok dalam pengembangan ide cerita dan plot, pada umumnya erat
Tema adalah gagasan atau amanat utama yang menjalin struktur isi
terhadap seluruh bagian karangan itu. Bisa saja temanya itu dititipkan pada alur,
karakter tokoh bahasa dan simbol-simbol lainnya yang gunakan pengarang dalam
karangannya itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mempunyai latar belakang dan permasalahan hidup yang tidak jauh berbeda
dengan anggota masyarakat lainnya. Jika masyarakat pada umumnya tidak suka
objektif dan ilmiah tentanng manusia dalam masyarakat, telaah tentang lembaga
dan proses sosial. Ia juga mengungkapkan bahwa ada dua kecenderungan dalam
kemudian dicari aspek-aspek sosial dari karya sastra tersebut. Damono (1978: 3)
mengatakan Sastra sebagai cermin masyarakat; sampai sejauh mana sastra dapat
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
demikian, objek kajian utama sosiologi sastra adalah sastra, berupa karya sastra,
sedangkan sosiologi berguna sebagai ilmu untuk memahami gejala sosial yang
ada dalam sastra, masyarakat yang digambarkan, dan pembaca sebagai individu
mengungkapkan ada banyak fungsi sosiologi sastra, antara lain: (a) sastra sama
dengan derajatnya dengan karya nabi, (b) sastra bertugas menghibur, (c) sastra
novel Lingkar Tanah Lingkar Air karya Ahmad Tohari dengan tinjauan sosiologi
sastra, maka peneliti akan menggunakan pendekatan Damono yang kedua, yaitu
mengutamakan teks sastra sebagai bahan penelaahan yang kemudian dicari aspek-
aspek sosial dari karya sastra tersebut. Sastra dalam hal ini digunakan untuk
penjelasannya.
perjalanan seperti rel kereta api, agar tidak lepas dari jalur perjalanan. Lahirnya
kemerdekaan bagi sebuah bangsa yang dijajah pasti tidak lepas dari usaha dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
kerja keras para pejuang. Perjuangan panjang para pejuang tidak semudah yang
Patriotisme adalah sikap yang bersumber dari perasaan cinta tanah air ( semangat
Ada beberapa bentuk nilai patriotisme (Rahim dan Rashid, 2004:5), seperti
kesetiaan, keberanian, rela berkorban, kesukarelaan, dan cinta tanah air. Dalam
terkandung dalam novel Lingkar Tanah Lingkar Air karya Ahmad Tohari.
2.2.4.2 Keberanian
adalah mempunyai hati yang mantab percaya diri yang besar dalam menghadapi
bahwa keberanian adalah sikap menghadapi, dan menangani segala sesuatu yang
21
Bukan keberanian saja yang ditanamkan dalam diri para pejuang untuk
(http://books.google.co.id/books?id=3YBV8iOuQsC&pg=PT23&dq=rela+berkor
ban+adalah&hl=id&sa=X&ei=fFI_VNb3BOKomgWW6ICoBQ#v=onepage&q=r
dam menderita.
Cinta tanah air merupakan salah satu bentuk dari nilai patriotisme. Jika
tidak ada rasa cinta kepada tanah airnya, para pejuang tidak akan mau bersusah
payah untuk mengusir para penjajah. Cinta tanah air adalah cara berpikir,
tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, social, budaya, ekonomi, dan politik
Jakarta: Kemendiknas).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai bahan ajar dalam pembelajaran
Sastra adalah karya lisan atau tertulis yang memiliki berbagai ciri keunggulan
sastra. Secara umum satra adalah sebuah karya lisan atau tulis yang memiliki
dalamnya terdapat aneka unsur yang merupakan bagian-bagian sang satu sama
untuk menafsirkan dan memahami masalah-masalah dunia nyata, maka tentu saja
pengajaran sastra tidak aka ada gunanya lagi untuk diadakan. Jika dapat
nyata, maka pengajaran sastra harus kita pandang sebagai sesuatu yang penting
dan patut untuk menduduki tempat yang selayaknya. Namun, masalahnya adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
cipta dan rasa, dan menunjang pembentukan waktu (Rahmanto, 1988: 15-16).
1. Segi Bahasa
masalah yang dibahas, tetapi juga faktor-faktor lain, seperti cara penulisan yang
digunakan si pengarang, ciri-ciri karya sastra pada waktu penulisan karya itu, dan
kelompok pembaca yang ingin dijangkau pengarang. Oleh karena itu, agar
khusus untuk memilih bahan pengajaran sastra yang bahasanya sesuai dengan
2. Psikologi
keengganan anak didik dalam banyak hal. Tahap perkembangan psikologis juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
yang dihadapi.
Pada tahap ini imajinasi anak belum banyak diisi hal-hal nyata tetapi
bahkan kejahatan.
fantasi, dan sangat berminat pada realitas atau apa yang benar-benar terjadi.
Mereka terus berusaha mengetahui dan siap mengikuti dengan teliti fakta-
Pada tahap ini anak sudah tidak lagi hanya berminat pada hal-hal
25
raga, hiburan, moral, etika, dan sebagainya. Untuk itu, dalam memilih bahan
pengajaran sastra, guru harus mengutamakan karya sastra yang latar ceritanya
dikenal oleh para siswanya dan memahami karya karya sastra apa yang diminati
oleh mereka.
2.2.5.2 Silabus
yang disajikan diaturan yang logis. Silabus adalah rencana pembelajaran pada
suatu atau kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi,
alokasi waktu, dan sumber atau alat belajar (BSNP, 2006: 14).
berikut.
kesulitan materi, tidak harus sesuai dengan urutan yang ada di standar
isi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
materi pembelajaran.
matapelajaran.
Oleh karena itu, materi pokok yang dipilih haruslah sesuai dengan kompetensi
dasar yang ingin dicapai. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan
spiritual pendidikan,
e) struktur keilmuan,
dan
h) Alokasi waktu.
baik kegiatan fisik, maupun kegiatan nonfisik yang dilakukan oleh peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
baik di dalam maupun di luar kelas untuk mencapai standar kompetensi dan
ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat di ukur yaitu mencakup sikap,
dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan atau dapat diobservasi.
5. Menentukan Penilaian
28
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
kegiatan pembelaaran yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Sumber belajar ditentukan berdasarkan
29
bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenali isi dan
penyelenggaraaan kegiatan belajar mengajar. Yang yang dimasud dengan isi dan
bahan pelajaran itu sendiri adalah susunan-susunan dan bahan kajian dan
2008: 8).
Nasional Pendidikan (BSNP). Dalam hal ini KTSP memiliki tiga tujuan khusus
tersedia, (2) meningkatkan kepeulian warga warga sekolah dan masyarakat dalam
30
tokoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penerapan metode kualitatif ini bersifat deskriptif yang artinya data yang
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek peneliatan, misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan deskripsi dalam
Subjek penelitian ini hanya dikenakan pada novel Lingkar Tanah Lingkar
Air karya Ahmad Tohari. Buku ini diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama
tahun 2015. Novel ini merupakan terbitan keempat, terbitan pertama pada tahun
1990.
peneliti dari dunia yang dipelajarinya (Sutopo,2002: 73). Data yang terdapat
dalam penelitian ini adalah data yang berwujud kata-kata, ungkapan, dan
kalimat yang terdapat dalam novel Lingkar Tanah Lingkar Air karya Ahmad
Tohari yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2015
cetakan ke empat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data diperoleh
(Ariknto, 2010: 172). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
novel Lingkar Tanah Lingkar Air karya Ahmad Tohari yang diterbitkan oleh
Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2015 cetakan ke empat. Buku ini
memilki ketebalan 14x20 cm dan tebal 168 halaman. Data yang dianalisis
dalam novel ini berupa kalimat atau paragraf yang mengandung nilai
patriotisme.
teknik pustaka, yaitu dengan teknik baca dan catat. Teknik catat yaitu pencatatan
(Sudaryanto, 1993: 133). Peneliti mulai membaca sambil menandai kalimat yang
data sesuai dengan kriteria yang akan diteliti. Setelah data diperoleh, peneliti akan
menganalisis data tersebut. Adapun proses analisis data yang akan dilakukan
1. Peneliti membaca ulang seluruh data yang data yang telah dikumpulkan
33
2. Menelaah data yang telah terkumpul dalam bentuk catatan dengan cara
3. Peneliti memberikan tanda yang berbeda pada setiap data yang sesuai
dengan teorinya.
34
BAB IV
Pada bagian ini peneliti akan menganalisis tokoh, penokohan, latar dan
tema dalam novel Lingkar Tanah Lingkar Air karya Ahmad Tohari. Peneliti
memilih tiga dari enam unsur intrinsik yang ada karena keempat unsur bisa
menemukan nilai-nilai patriotisme. Tokoh dan penokohan dimulai dari kutipan (1)
sampai kutipan (81).Latar dibagi menjadi 3 bagian, latar tempat dimulai dari
kutipan (82) sampai kutipan (87), latar waktu dimulai dari kutipan (88) sampai
kutipan (101), latar sosial dimulai dari kutipan (102) sampai kutipan (106).Tema
dimulai dari kutipan (107) sampai kutipan (113). Nilai patriotisme dimulai dari
sosiologi sastra. Pendekatan ini menganalisis aspek-aspek sosial dari karya sastra
tersebut. Hasil penelitian ini akan direlevansikan dalam pendidikan SMA kelas
35
menunjuk pada watak, perwatakan, karakter, sifat dan sikap para tokoh seperti
yang telah ditafsirkan oleh pembaca, serta lebih menunjuk pada kualitas pribadi
mengatakan bahwa tokoh terdiri atas tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh
utama dalam novel ini adalah Amid yang berani dan rela mengorbankan segala-
merusak Negeri ini bersama pasukan republik. Di bawah ini akan dibahas tokoh
utama dan tokoh tambahan dalam novel Lingkar Tanah Lingkar Air karya Ahmad
Tohari. Tokoh utama dalam novel ini adalah Amid. Tokoh tambahan yang akan
dianalisis adalah: Kiram, Kang Suyud, Kiai Ngumar, Jun, dan Umi. Berikut
4.2.1.1 Amid
Dalam novel ini Amid sebagai tokoh utama, karena dalam pemunculannya
ia yang paling sering muncul dalam cerita. Tokoh Amid memberikan pengaruh
dalam jalannya cerita novel ini. Berikut penjelasan bahwa Amid adalah tokoh
utama.
peperangan ia tidak punya pilihan lain selain ikut berjuang bersama kawan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
(1) Lalu terdengar kendaraan dari arah barat. Aku benar-benar takut.
Kiram menekan punggungku agar aku lebih rendah bertiarap,
namun tindakannya malah membuatku makin takut (Tohari,
2015:33).
(2) Terus terang aku merasa takut. Untung Kiai Ngumar sempat
berbisik bahwa aku tak perlu cemas. “Mereka bermaksud baik
kepada kalian,” kata Kiai Ngumar. Ah, bagaimana tak cemas bila
seorang bekas laskar DI tiba-tiba diangkut dengan mobil
militer(Tohari, 2015:158).
Rasa takut yang dimiliki Amid sudah sangat di luar batas. Untuk melihat
warna darah saja ia sudah merasa ngeri dan memalingkan muka. Tak sampai
kutipannya.
(3) Aku pun berusaha memalingkan muka tak sanggup melihat air
sungai menjadi merah. Celakanya, ketika aku kembali melihat
kesana , dua kepala muncul bersamaan. Satu kepala Kiram, yng
lain kepala Mantri Karsun yang sudah terlepas dari tubuhnya. Aku
menjerit dan melompat, lalu jatuh terduduk di lantai perahu
(Tohari, 2015:63).
(4) Aku bergidik melihat darah yang mengucur dari luka di kepala
lawanku. Atau, aku bergididk karena menyadari akan
kepengecutanku sendiri. Entahlah (Tohari, 2015: 95-96).
Kecintaan Amid terhadap RI tercermin pada keinginan Amid yang sangat
kutipannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
(5) “Kiai, saya ingin bergabung dengan tentara,” akhirnya aku bicara.
“saya kira, Kiram dan Jun juga. Entahlah Kang Suyud (Tohari,
2015:72).”
(6) “Kami tahu kamu tamat sekolah lima tahun. Kamu ingin menjadi
tentara demi gaji,” tambah Kang Suyud (Tohari, 2015:48).
Amid adalah orang yang sangat berhati-hati dalam setiap hal. Sebelum
orang yang lebih tua darinya. Orang yang selalu ia mintai pendapat dan masukan
Berikut kutipannya.
(10) “Kami tahu kamu tamat sekolah lima tahun. Kamu ingin menjadi
tentara demi gaji,” tambah Kang Suyud (Tohari, 2015:48).
Dalam suasana peperangan Amid memiliki rasa kemanusiaan yang sangat
38
(11) Dalam kebisuan yang mencekam, aku dan Kiram mengurus mayat
Kang Suyud. Semuanya bersahaja. Sempat kubayangkan andai
Kang Suyud meninggal di tengah suasana normal di kampungnya,
pasti ratusan orang akan mendoakannya dan mengiringkan
mayatnya sampai ke kubur. Tapi pagi ini ia kami kubur dalam tata
cara seadanya, bahkan hanya dengan doa yang masih bisa kami
ingat (Tohari, 2015 : 14).
(12) Selesai mengurus jenazah Kiai Had yang sudah mulai membusuk,
kami menghadapi persoalan dengan Umi (Tohari, 2015:114).
Amid juga memiliki sifat yang bertanggung jawab serta peduli terhadap
orang lain. Ia berkeinginan melindungi Umi dengan menjadi wali untuk Umi yang
sebatang kara karena telah ditinggal mati oleh ayahnya. Untuk mewujudkan
niatnya itu Amid harus menikahi Umi, karena Umi bukan anak kecil lagi. Dalam
Berikut kutipannya.
(13) “Mid, aku menghargai kemauan baikmu. Namun, Umi tidak bisa
lagi dibilang anak-anak dan kalian bukan muhrim.
“Maksudmu?”
“Jangan pura-pura tak tahu maksudku,” jawab Jun. “Kalau kamu
sungguh-sungguh melindungi Umi, sebaiknya kalian menikah. Aku
bilang, Umi bukan anak-anak, apalagi kamu (Tohari, 2015:116).”
(14) Aku tak mampu cepat memberi tanggapan. Tetapi jelas, aku tak
menyesal telah menyatakan bersedia menjadi wali bagi Umi.
Masalahnya, haruskah perlindunganku buat umi berupa
perkawinan?(Tohari, 2015:116).
(15) Tetapi dua hari kemudian, dalam sebuah gubuk di tepi hutan, aku
dan Umi menikah. Kang Suyud yang waktu itu masih hidup
menjadi wali hakim. Jun dan Kiram menjadi saksi (Tohari,
2015:117).
Dalam tempat persembunyiannya Amid dilanda rasa rindu yang teramat
sangat kepada orang tua dan istrinya yang sudah lama ia tinggal. Tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
pulang ke kampung untuk menjenguk orang tua dan istrinya yang telah
(16) Namun aku memperoleh keyakinan akan hal tersebut ketika aku
seorang diri suatu kali nekat dan berhasil menyusup masuk ke
kampung kelahiranku. Aku bertemu orang tuaku yang sudah lama
amat kurindukan, juga KIai Ngumar yang tentu sudah renta
(Tohari,2015:99).
(17) Penyusupan itu kulakukan karena saat itu aku diamuk rasa kangen
yang amat sangat terhadap orangtuaku (Tohari, 2015:99).
(18) Ya, pernikahan itu terjadi tiga tahun berselang. Kini Umi sudah
hamil dan kutinggal di Dayeuh Luhur. Aku sangat rindu kepadanya
(Tohari, 2015:117).
(19) Ketika sedang makan jagung bakar tadi, terbersit keinginan untuk
beristirahat di dengau Madiksan. Tetapi begitu teringat Umi, aku
ingin secepatnya bertemu dia. Maka setelah mereguk air teh
kelaras jagung dari cerek Madiksan, aku segera pamit dan
meneruskan perjalanan (Tohari, 2015:121).
Keinginan Amid untuk menjenguk orang tua dan istrinya sangat didukung
(20) Aku tersenyum. Ternyata Kiram dan Jun bisa mengerti perasaanku.
Ya. Selain tentang masa depan pergerakan DI sendiri, aku memang
sangat ingin menjenguk istriku. Diam diam aku sangat
mengkhawatirkan kesehatannya (Tohari, 2015:112).
(21) “Jenguklah dia. Tetapi segeralah kembali bila kangenmu sudah
hilang (Tohari, 2015:112).”
Amid sangat baik dalam mengambil keputusan. Ia memiliki pemikiran
yang sangat dewasa. Dalam hati kecilnya ia ingin berhenti bermusuhan dengan
40
(22) “Kiai, saya tidak ingin mengikuti Kiram dan Jun. saya mau
meletakkan senjata dan kembali ke masyarakat. Tetapi saya masih
memerlukan perlidungan Kiai, sebab seperti sudah dikatakan
kiram, sangat mungkin tentara Republik akan menangkap saya
(Tohari, 2015:86).”
(23) “Mid, keputusanmu sangat baik. Kamu bisa bersikap dewasa.
Baiklah. Tinggalah di sini sampai keadaan benar-benar aman
(Tohari, 2015:87).”
Cita-cita Amid dan kawan-kawanya nampaknya agak sedikit terhalang.
pemerintahan RI. Amid yang sesungguhnya sangat mencintai Tanah Air sering
Republik. Hal ini sangat jauh meleset dari cita-cita Amid. Semula ia ingin
menjalani hidup biasa, membangun keluarga layaknya orang biasa, dan mati
layaknya orang biasa. Tapi memanglah sebuah realita tidak peduli akan mimpi
(24) Pada saat-saat seperti itu aku sangat benci terhadap kenyataan
bahwa aku berada dalam keadaan berperang melawan pemerintah
Republik aku sungguh benci terhadap keadaan yang menempatkan
diriku, juga teman-temanku di luar kehidupan umum sehingga
kami terus terlunta (Tohari, 2015:113).
(25) “Soal itu aku sudah tahu. Amid ingin hidup normal di kampung
bersama istri dan anak yang kini dalam kandungan. Keinginan
yang wajar. Jun, aku dan kamu pun menginginkan hal itu. Iya apa
tidah (Tohari, 2015:97)?”
Suatu saat Amid bahkan pernah menembak mati seorang tentara yang di
41
Berikut kutipannya.
keharuan yang menyelimuti dirinya, ia selalu meneteskan air mata. Hal ini
terbukti saat DI/TII menyerah ke tangan pasukan Republik, Amid dan kawan-
mendapati ayah kandungnya sudah meninggal. Dalam suasana duka tangis Amid
42
Berikut kutipannya.
(30) Tepat jam satu tengah malam tiga truck penuh tentara
meninggalkan markas. Aku, Jun, dan Kiram ada di antara mereka.
Terasa aneh, tiga bekas laskar DI berada dalam satu pasukan
dengan tentara pemerintah, bekas seteru besarnya. Entahlah Kiram
dan Jun, tetapi aku sendiri merasakan keharuan yang terus
mengembang dan menyesakkan dada. Tenggorokanku terasa pepat.
Dan aku merasa airmataku jatuh. Untung dalam kegelapan malam
tak mungkin ada orang melihat roman mukaku (Tohari, 2015:161).
(31) Kini aku akan berperang atas nama Republik, sesuatu yang pernah
sangan aku rindukan dan gagal terlaksana. Tetapi kini semuanya
akan menjadi kenyataan, aku bersama Kiram dan Jun, meski hanya
sementara, menjadi bagian tentara Republik. Ya, tak pernah
kuduga akhirnya aku mendapat peluang bertempur atas nama
Negara. Keharuan kembali merebak dan air mataku jatuh lagi
(Tohari, 2015:162).
Amid adalah tokoh utama dalam novel Lingkar Tanah Lingkar Air Karya
Ahmad Tohari. Hal ini disebabkan karena cerita yang disajikan menceritakan
perjuangan Amid. Kutipan (1) sampai kutipan (4) menjelaskan bahwa sebenarnya
Amid adalah seorang penakut. Namun karena keadaan yang memaksa Amid ikut
berjuang mempertahankan RI. Kutipan (5) dan (6) menjelaskan tentang kecintaan
(10)Amid yang pernah mengenyam pendidikan. Kutipan (11) dan kutipan (12)
Amid melindungi Umi dengan cara menikahinya. Kutipan (16) sampai kutipan
(19) menunjukkan kerinduan amid kepada orang tua dan istrinya. Kutipan (22)
sampai kutipan (23) sikap Amid yang sangat dewasa. Kutipan (24) sampai kutipan
(27) menjelaskan terhalangnya keinginan dan cita-cita Amid. Kutipan (28) Amid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
yang sering melamun. Kutipan (29) sampai kutipan (31) menjelaskan bahwa
4.2.1.2 Kiram
cerita dan kehidupan tokoh utama. Kiram adalah sahabat baik Amid, Kiram
memiliki rasa ingin tau yang sangat tinggi. Selain itu, Kiram memiliki semangat
Tanah Air yang membuat semangat Kiram sangat menggebu untuk ikut berperang
dengan sifat Kiram yang pemberani. Ia bahkan tidak takut untuk mengambil
senjata dari mayat serdadu Belanda. Kiram tak berpikiran apa-apa kecuali
(34) Ah, tapi aku melihat Kiram di atas tubuhku, melesat ke tengah
jalan. Ya Tuhan. Kiram menyambar sebuah bedil yang tergeletak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
teknik dramatik.
(35) Waktu itu aku melihat sendiri siapa Kiram sebenarnya. Ia memang
jagoan. Ia merangkak sepanjang parit sampai ke dekat gerbong dari
mana tembakan-tembakan dimulai. Kulihat Kiram menggigit kunci
granat dan melemparkannya masuk gerbong lewat jendela.
Gerbong itu terguncang oleh granat yang dilemparkan oleh Kiram
(Tohari, 2015:79).
(36) “Saya punya usul, Pak. Bantuan kami akan menjadi lebih nyata
bila kami diberi kesempatan bertempur melawan pasukan komunis
itu. Dulu kami selalu kalah dalam pertempuran melawan mereka.
Rasanya kini ada kesempatan bagi kami untuk membuat
perhitungan akhir (Tohari, 2015:159).”
Tidak ada yang mengira dibalik kegigihan dan keberanian seorang Kiram,
ternyata ia tidak bisa membaca dan menulis. Suatu saat ia pernah mengalami
penghinaan karena buta huruf. Wajar apabila Kiram buta huruf, semasa hidupnya
(37) “Dan mereka pernah menghina saya karena saya buta huruf,” sela
Kiram (Tohari, 2015:48).
(38) “Ya, Kiai,” aku menjawab. Ijazah sekolah rakyat. Tetapi Kiram
dan Jun tidak”(Tohari, 2015:73).
(39) Kami diminta mendekat dan menunjuk titik-titik wilayah yang
menjadi pangkalan GS. Kiram dan Jun hanya berdiri di
belakangku. Ah, kedua temanku tak bisa membaca peta. Mereka
tetap buta huruf (Tohari, 2015:161).
Kiram juga sangat baik hati dan peduli terhadap kawan-kawannya. Ia tidak
ragu meminjamkan bedilnya kepada Amid dan Jun untuk berlatih bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Berikut kutipannya.
(40) Tapi Kiram juga baik hati, setidaknya kepada aku dan Jun. ia
memberi kesempatan padaku dan Jun untuk mengenal senjatanya
dan berlatih menggunakannya meski tanpa peluru (Tohari,
2015:35).
Kebaikan dan kepedulian Kiram tidak sampai di situ saja. Ia melihat Umi
istri Amid mau melahirkan. Tanpa disuruhKiram mengajak Jun pergi ke kampung
terdekat untuk mencari dukun bayi. Kiram melakukan hal itu karena ia tak tega
melihat Umi melahirkan tanpa penanganan orang yang sudah ahlinya. Dalam
Berikut kutipannya.
(41) “Mid, kamu jaga istrimu,”kata Kiram. Aku dan jun mau masuk
kampung.”
“Aku harus menjaga Umi seorang diri? Kalian mau kemana?” aku
bertanya dengan gugup.
“Cari dukun bayi. Mudah-mudahan berhasil dan tidak terlambat.”
“Tetapi kalian tega membiarkan aku menjaga Umi seorang diri?”
“Jangan bodoh kamu! Karena kami tak tega, kami harus pergi
mencari dukun bayi. Jun, ayo berangkat (Tohari, 2015:136).”
Kiram juga memiliki pendirian yang sangat teguh. Berikut kutipannya
(42) “Mid! Bila kamu mau lembek seperti itu, silakan. Namun aku
tidak. Pokoknya aku tak mau dikhianati. Kiai, saya minta permisi
(Tohari, 2015:85).”
(43) “Pokoknya Mantri Karsun harus kuambil, tak peduli atas nama
Republik atau Hizbulah”(Tohari, 2015:60).
(44) “Jadi percuma bila kita berniat turun gunung. Bagiku, daripada
mati menyerahkan diri, lebih baik mati bertempur (Tohari,
2015:97).”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
tak terkendali. Emosi Kiram yang paling memuncak terjadi ketika pemimpin DI
tidak terima ditambah lagi ucapan Amid yang makin membuat Kiram tambah
(45) “Taruhlah kabar ini benar, lalu hanya akan berakhir seperti ini kah
perjuangan kita?” kata Kiram, yang kemudian bangkit dan
menghentakkan kaki ke tanah(Tohari, 2015:145).
(46) Kulihat wajah Kiram masih tegang. Matanya malah berubah
merah. Gumpalan otot pada kedua pipinya makin jelas. Dan tiba-
tiba ia bangkit dan meraih senjatanya. Aku tak sadar betul apa yang
kemudian terjadi, yang jelas aku melihat laras senjata Kiram sudah
tertuju lurus kea rah perutku. Detik berikutnya aku melihat toyib
dan Jun menepiskan senjata ke arah lain dan pada saat yang sama
meledaklah rentetan senjata (Tohari, 2015:148).
Air karya Ahmad Tohari. Hal ini disebabkan, cerita yang disajikan tidak
ingin tau yang besar mengenai peperangan. Kutipan (34) sampai (36) menjelaskan
tentang jatidiri Kiram bahwa ia adalah seorang yang sangat berani dan gigih.
Kutipan (37) dan kutipan (38) di balik keberanian dan kegigihannya, ternyata
Kiram buta huruf dan tidak bisa membaca atau pun menulis. Kutipan (40) dan
kutipan (41) kiram memiliki sifat yang baik hari dan peduli terhadap kawan-
kawannya. Kutipan (42) sampai kutipan (44) Kiram memiliki pendirian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
teguh. Kutipan (45) dan kutipan (46) menjelaskan tentang emosi Kiram yang
Kang Suyud sebagai tokoh bawahan atau tokoh tambahan. Dilihat dari
cerita dan kehidupan tokoh utama. Kang Suyud adalah seorang tokoh agama di
desanya. Ia memiliki sebuah masjid besar, jemaahnya juga banyak. Kang Suyud
memiliki anak dan istri. Untuk menghidupi anak dan istrinya besasal dari hasil
yang tidak mau sembahyang dan beraliran komunis. Itu sebabnya kenapa Kang
(48) “Ya, kami tidak ingin bergabung dengan tentara Republik,” jawab
Kang Suyud. “Kami ingin membentuk pasukan sendiri dengan
anggota yang semuanya mau sembahyang. Kiai, saya melihat
banyak tentara tak melakukannya. Malah saya tahu dengan jelas,
beberapa anak buah Siswo Wuyung ada dalam barisan tentara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
berdebat dengan Kiai Ngumar antara memilih Islam atau Republik. Jawaban dari
Kiai Ngumar memang di luar dugaan Kang Suyud. Peristiwa itu membuat Kang
(49) “Nanti dulu,” kata Kang Suyud. “Kita punya perhitungan sendiri
dengan mantri itu. Tanpa surat ini pun kita akan menganbil dia.
Jadi.. (Tohari, 2015:59).”
(50) “Jawab dengan jelas, Kiai!” kata Kang Suyud kasar. Aku mulai
cemas.” Kiai memilih islam atau Republik (Tohari, 2015:76)?”
(51) Kulihat wajah Kang Suyud berubah menjadi merah. Urat pada
kesua pipinya menegang. Lalu ia bangkit sambil memukul meja
dengan tinjunya dan pergi tanpa pamit (Tohari, 2015:76).
Kang Suyud adalah seorang tokoh agama di desanya dengan kehidupan
yang berkecukupan karena memiliki sawah dan ladang. Hal itu di jelaskan pada
kutipan (47). Kutipan (48) menjelaskan bahwa ia aalah seoorang yang taat
beragama dan sangat fanatik. Dia juga berkeinginan membentuk pasukan sendiri
yang mau bersembahyang. Kutipan (49) sampai kutipan (51) menjelaskan bahwa
4.2.1.4 Jun
Jun sebagai tokoh bawahan atau tokoh tambahan. Dilihat dari
cerita dan kehidupan tokoh utama. Jun adalah sosok orang yang mengerti apa
49
terutama kepada Amid dan Kiram. Ia tak bosan-bosan member masukan positif
(52) “Melamun boleh saja, Mid, asal jangan keterlaluan,” sambung Jun
yang sedang memperbaiki ikatan perbannya (Tohari, 2015:96).
(53) “Sebelum Amid bicara, aku sudah mengerti apa yang
diinginkannya sekarang ini,” sela Jun. “Kamu ingin turun gunung
dan menyerahkan diri. Iya, kan (Tohari, 2015:96)?”
(54) “Mid, kukira kamu perlu istirahat, “ kata Jun. “Tengoklah istrimu.
Kamu sudah lama tak bertemu dia, bukan (Tohari,2015:112)?”
(55) “Mid, aku menghargai kemauan baikmu. Namun Umi tidak bisa
lagi dibilang anak-anak dan kalian bukan muhrim” (Tohari,
2015:116).
(56) “Jangan pura-pura tak tahu maksudku,” jawab Jun. “Kalau kamu
sungguh-sungguh melindungi Umi, sebaiknya kalian menikah. Aku
bilang, Umi bukan anak-anak, apalagi kamu (Tohari, 2015:116).”
Jun memiliki sifat ramah dan santun, berbanding terbalik dengan suasana
peperangan yang menuntut hidup keras. Sifat itu ia tunjukkan ketika Jun melihat
istri Amid yang tengah hamil tua. Pernah suatu hari dengan kemampuannya
berburu, Jun memberikan tiga ekor burung hasil buruan untuk Umi. Dalam
Berikut kutipannya.
(57) Dan tak kuduga sebelumnya, Kiram dan Jun berubah sikap.
Mereka bisa ramah dan santun terhaap istriku. Malah boleh
kubilang, mereka pun menyayangi Umi. Mungkin karena kasihan
melihat perutnya yang makin membesar, sementara suasana di
tempat kami serba darurat dan menyedihkan. Mungkin juga sikap
mereka terhadap umi benar-benar tulus. Buktinya, suatu hari
Kiram menyerahkan setandan pisang yang telah masak, entah dari
mana, kepadaku dengan pesan untuk Umi. Lain kali Jun, yang
pintar berburu dengan ketapelnya, membawa tiga ekor burung
balam, juga untuk Umi (Tohari, 2015:129).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Jun juga digambarkan memiliki sifat yang sangat teguh. Keputusan yang
dibuatnya seringkali menjadi hal yang sangat perlu untuk segera dilakukan. Hal
Berikut kutipannya.
mengenyam pendidkan. Wajar saja jika saat ini Jun buta huruf dan tidak bisa baca
51
Jun merupakan teman seperjuangan Amid dan Kiram. Kutipan (52) sampai
kutipan (56) jun di jelaskan sebagai sosok yang setia kawan dan mengerti apa
(57) menggambarkan sikap Jun yang sangat ramah dan santun. Kutipan (58) dan
kutipan (59) Jun juga memiliki sifat yang teguh. Kutipan (60) naluri Jun untuk
berperang masih sangat kuat. Kutipan (61) menjelaskan bahwa semasa hidupnya
Kiai Ngumar sebagai tokoh bawahan atau tokoh tambahan. Dilihat dari
cerita dan kehidupan tokoh utama. Kiai Ngumar digambarkan sebagai seorang
Kiai yang sudah sangat berumur. Untuk berjalan saja harus dibantu menggunakan
52
Kiai Ngumar juga sering menengahi berbagai konflik yang terajadi. Salah satu
konflik kecil ketika Kiai Ngumar menjamin kepemilikan senjata Kiram atas
(65) “Sabar. Dan biarlah aku menjamin, senjata yang dipegang Kiram
hanya akan di gunakan untuk membantu tentara Republik, ya
sampean-sampean itu. Lagi pula, senjata itu bisa digunakan
menjadi modal penggugah semangat anak-anak muda di kampung
ini,” katanya menengahi (Tohari, 2015:35).
Dengan wibawa yang Kiai Ngumar akhirnya para tentara itu merelakan
setiap tingkah laku dan perbuatannya. Tak cukup di situ, beliau juga tak segan
(67) “Kami tak dapat menemukan mereka di sini, tetapi Bapak harus
bertanggungjawab atas perlawanan mereka terhadap pasukan
republik!”
„Maksud sampean bagaimana?”
“Bapak boleh memilih; tunjukan di mana mereka berada atau
bapak sendiri kami bawa sebagai ganti mereka. Pilih!”
53
kecintaanya pada Tanah Air sudah tertanam sejak lama. Beliau menganjurkan
Berikut kutipannya.
(70) “Aku memberimu doa restu. Tetapi aku juga ingin bertanya,
apakah tidak lebih baik kalian bergabung dengan tentara Republik
(Tohari, 2015:46)?”
(71) “Baik. Nah, anak-anak saksikanlah jawabanku ini: dalam rangka
melaksanakan ajaran Islam sendiri, aku memilih Republik. Aku
makmum kepada Hadratus Syekh (Tohari, 2015:76)!”
Di usianya yang sudah tak lagi, muda Kiai Ngumar tetap menjalankan
diterapkanya demi menjalankan perintah agama Islam. Suatu pagi Kiai Ngumar
kutipannya.
(72) Kokok ayam pertama sudah terdengsat. Langit timur mulai merona
terang. Aku tahu betul saat seoperti itu Kiai Ngumar keluar untuk
salat subuh. Pada Zaman normal, banyak orang dan anak muda ikut
berjemaah. Namun sejak ada perang, Kiai Ngumar hamper selalu
salat seorang diri (Tohari,2015:92).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
(73) “Kamu di sini dulu. Aku akan memberitahu istriku, sekalian salat
subuh (Tohari, 2015:104).”
Kiai Ngumar bisa dikatakan sebagai orang tua kedua bagi Amid dan
kawan-kawan. Kutipan (62) sampai kutipan (64) menjelaskan Kiai Ngumar adalah
seorang kiai tua dengan terombah kayu sebagai alat bantu untuk berjalan. Kutipan
(65) dan kutipan (66) menjelaskan kepribadian Kiai Ngumar yang sangat tenang
dan berwibawa. Kutipan (67) sampai kutipan (69) menjelaskan sifat kiai ngumar
yang tanggungjawab serta melindungi. Kutipan (70) dan kutipan (71) memiliki
kecintaan terhadap RI. Kutipan (72) dan kutipan (73) menjelaskan Kiai adalah
4.2.1.6 Umi
cerita dan kehidupan tokoh utama. Umi adalah seorang gadis kecil yang tak
mampu berbuat apa-apa. Suasana perang yang telah memaksa Umi untuk hidup di
tengah hutan mengikuti ayahnya. Saking polosnya bahkan ia tidak tau apa yang
harus di lakukannya saat ayahnya yang bernama Kiai Had meninggal. Dia hanya
(74) Aku menyaksikan jenazah seorang kiai tak terurus dan hanya di
tunggui seorang gadis kecil yang tak mampu berbuat apa-apa
kecuali menangis dan menangis. Selesai mengurus jenazah Kiai
Had yang sudah mulai membusuk, kami menghadapi persoalan
dengan Umi. Harus dikemanakan dia (Tohari, 2015:114).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Pada saat itu Umi masih sangat muda ketika ia diperistri oleh Amid yang
kutipannya.
(76) Ya, Umi terlalu muda ketika kuambil sebagai seorang istri. Umi
yang ketika itu masih berumur lima belas atau enambelas tahun
(Tohari, 2015:113).
Umi digambarkan sebagai sosok wanita yang tabah. Dalam situasi yang
serba sulit dan kekurangan ia sama sekali tidak pernah mengeluh. Dalam
Berikut kutipannya.
(77) Dalam pertemuan seperti ini aku selalu merasakan ketabahan hati
Umi. Ia tak pernah menangis. Ia hanya memegangi tanganku erat-
erat (Tohari, 2015:125).
(78) Untunglah Umi tak pernah mengeluh. Ia bisa tidur nyenyak di atas
kasur rumput kering yang kulapisi sehelai kain (Tohari, 2015:129)
Umi adalah sosok seorang istri yang setia dan sangat mencintai suaminya.
Suatu saat Umi memberanikan diri bahwa ia ingin selalu bersama Amid
suaminya. Sebentar lagi Umi akan melahirkan seorang anak, permintaan yang
Berikut kutipannya.
(79) Umi Diam. Lalu bangkit dan duduk di sebelahku dalam cahaya
remang kulihat wajah Umi bimbang (Tohari, 2015:127).
(80) “aku mau melahirkan di mana saja, asal kamu ada di dekatku
(Tohari, 2015:127).”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
(81) “Kang?”
“Ya”
“Aku ingin ikut kamu. Di sini tak enak karena aku sendiri. Aku
ikut kamu. Boleh, kan?”
Seperti ada jerat yang melingkari leherku, aku tak bisa bilang apa-
apa.
“Kang,” ulang Umi.” Aku ikut kamu boleh, kan?”
“Um, sebentar lagi kamu melahirkan, bukan?”
Umi mengangguk.
“Bila kamu ikut ke hutan, kamu akan mendapat lebih banyak
kesulitan. Di sana tak ada orang perempuan, air pun tak mudah
didapat seperti di sini. Jadi kamu jangan melahirkan di tempat
seperti itu (Tohari, 2015:128).”
Umi adalah anak seorang Kiai yang tewas dalam pertempuran. Kutipan
(73) dan kutipan (74) menjelaskan Umi adalah seorang gadis lugu dan polos
dengan sifat yang masih kanak-kanak. Kutipan (76) karena situasi dan kondisi
Umi menikah dengan Amid pada umur 16 tahun. Kutipan (77) dan kutipan (78)
umi adalah seseorang yang tabah dalam menjalahi hidup yang serba sulit. Kutipan
(79) sampai kutipan (81) menjelaskan Umi adalah seorang wanita yang setia dan
4.2.2 Latar
dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra
57
tempat,latar waktu dan latar sosial. Ketiga latar ini akan dikaitkan dengan novel
terpencil dan sangat asing. Hutan itu menjadi tempat persembunyian Amid dan
kawan-kawan dari para pasukan yang memburunya. Hutan itu ibarat rumah kedua
(82) Pagi hari musim kemarau di tengah belantara hutan jati adalah
kelenganga yang tetap terasa purba. Senyap yang selalu membuat
aku merasa terpencil dan asing.Padahal ibarat ikan, hutan jati dan
semak belukar yang mengitarinya sudah bertahun-tahun menjadi
lubuk tempat aku dan teman-temanku hidup dan bertahan (Tohari,
2015 : 7).
Amid teringat betul kejadian yang dulu pernah ia alami. Dulu ia pernah
menumpang tinggal di rumah para pencari kayu di tengah hutan. Suatu saat
melarikkan diri. Namun naas nasib para pencari kayu itu mereka terbakar bersama
tersebut.
pertempuran atau mati karena sakit. Termasuk kematian Kang Suyud, seseorang
yang sudah dianggap sebagai tetua oleh Amid. Awalnya jumlah anggota mereka
mencapai ribuan, kemudian dibagi dalam jumlah pasukan kecil berjumlah sekitar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
dua ratus orang. Kurun waktu tiga tahun, kelompok kecil yang berjumlah sekitar
dua ratus orang itu kini hanya menyisakan setengahnya saja. Berikut kutipan yang
pernyataan tersebut.
bergabung menjadi tentara Republik kini harus kandas. Ada golongan tertentu
yang tidak suka dengan anak-anak Hizbullah yang ingin bergabung dengan
59
Amid memiliki seorang istri yang berada di daerah Dayeuh Luhur. Berikut
kutipannya.
belajar silat pada seorang Kiai. Kiai itu bernama Kiai Ngumar. Berikut kutipan
(88) Maret 1946. Ketika usiaku 18 atau 19, sudah lima tahun tamat
Vervolk School. Bersama beberapa teman, satu diantaranya Kiram,
saat itu aku sedang menjadi murid Kiai Ngumar, belajar silat.
Suatu malam Kiai Ngumar memanggil aku dan Kiram. Hatiku
berdebar karena mengira Kiai akan memberi rahasia-rahasia ilmu
silat (Tohari, 2015:27).
ikut membantu para tentara Republik berperang melawan Belanda. Para pasukan
pasukan Belanda yang akan melewati daerah tersebut, apalagi jumlahnya sangat
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
beserta beberapa tentata bersiap menghadang pasukan Belanda yang akan lewat.
Beberapa kali tembakan sudah terdengar dari garis pertahanan paling depan.
(92) Pagi sekali kami meninggalkan desa di sebelah bukit, menuju jalan
besar di sebelah selatan. Keempat tentara bersembunyi di balik
rumpun pandan yang tumbuh di sepanjang tepi jalan. Komandan
mereka sering melihat jam tangannya. Ketegangan mulai terasa.
Aku merasa ingin kencing. Kira-kira jam sepuluh, mulai terdengar
suara tembakan dari arah timur. Menurut perhitungan, dalam waktu
lima belas menit sampai dua puluh menit, akan datang pasukan
bantuan Belanda dari arah barat. Kulihat keempat tentara itu makin
siaga (Tohari, 2015:32).
tanpa ada acara pembentukan secara resmi. Berikut kutipan yang mendung
pernyataan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
masalah baru bagi para pejuang Hizbullah, mereka harus membubarkan diri atau
bergabung menjadi tentara Republik kini harus kandas. Ada golongan tertentu
yang tidak suka dengan anak-anak Hizbullah yang ingin bergabung dengan
Hizbullah dan pasukan Republik. Mereka diberondong senjata api dari arah
gerbong kereta yang akan mereka tumpangi. Mereka tidak tau siapa yang tega
pernyataan tersebut.
(95) Jam Sembilan pagi terdengar suara lokomotif dari arah timur.
Kereta Api berjalan mundur dari stasiun Kebumen. Asap
lokomotifnya kelihatan bergulung ke udara. Dengu mesin uapnya
terdengar jelas. Kereta api mulai melambat, kami bersiap. Namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
(96) Pagi-pagi sekali aku berangkat, berbekal kain sarung yang melilit
pinggang. Senjata kutitipkan pada Kiramdan Jun yang tetap tinggal
dalam pos rahasia. Aku hanya membawa parang. Barang itu sangat
aku butuhkan, terutama sebagai sarana penyamaran bila aku harus
keluar hutan sebagai seorang pencari kayu bakar (Tohari,
2015:117).
berburu. Mereka harus mencari bahan makanan yang berasal dari hasil kekayaan
hutan. Hal itu juga dilakukan oleh Kiram. Kemampuannya berburu membuahkan
hasil, ia berhasil mendapatkan madu hutan yang yang sangat baik untuk
(97) Pukul dua belas malam suasana menjadi lebih tenang. Umi minta
minum. Dan lagi-lagi aku harus berterimakasih kepada Kiramyang
kemarin membawa seruas bamboo berisi madu lebah (Tohari,
2015:137).
Darul Islam telah tertangkap pasukan Republik. Melalui surat edaran menyerukan
agar seluruh pasukan DI/TII yang masih bertahan di hutan agar segera
63
sudah sangat tersebar luas, bahkan beberapa stasiun radio memberitakan hal itu.
(99) Dan puncak kekisruhan terjadi pada Tahun 1965, ketika aku
mendengar berita simpang siur bahwa aka ada makar di Jakarta.
Beberapa jendral Angkatan Darat terbunuh. Berita it uterus
berkembang. Akhirnya radio memberitakan bahwa yang berada di
belakang gerakan itu adalah orang-orang komunis. Bahkan
kemudian tersiar berita yang pasti bahwa pelaku makar memang
orang-orang komunis (Tohari, 2015:156).
(100) Tepat jam satu tengah malam tiga truk penuh tentara meninggalkan
markas. Aku, Jun, dan Kiram ada di antara mereka. Terasa aneh,
tiga bekas laskar DI berada dalam satu pasukan dengan tentara
pemerintah, bekas seteru besarnya. Entahlah Kiram dan Jun, tetapi
aku sendiri merasakan keharuan yang terus mengembang dan
menyesakkan dada. Tenggorokanku terasa pepat. Dan aku merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Latar sosial dalam novel ini mengacu pada kehidupan Amid dan kawan-
kawan yang serba kekurangan dan harus hidup di hutan. Mereka terjebak dalam
sebuah pasukan yang tidak sejalan dengan perintah. Itulah sebabnya mereka selalu
(102) “Terus terang lagi aku sudah jenuh. Aku sudah lelah karena sudah
hampir sepuluh tahun aku hidup selalu diburu seperti ini, bahkan
boleh dibilang kita sudah kehilangan harapan. Maka tolonglah
dimengerti bila aku mulai berpikit tentang kehidupan normal,
hidup biasa di desa, menjadi petani atau pedagang. Istriku dan anak
yang sedang dikandungnya tentu lebih menyukai hidup yang wajar,
hidup yang biasa saja” (Tohari, 2015:21).
Para masyarakat sudah sejak lama hidup rukun dan gotong royong.
Mereka tidak menciptakan jurang pemisah antara orang-orang yang taat beragama
dan yang tidak taat. Apapun agama dan golongan, mereka saling tolong menolong
tersebut.
(103) “Dengarkan dulu dengan sabar. Orang –orang asing menyebut kita
semua Selam.”
“Bukan „pribumi‟?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Pada jaman itu pernikahan usia muda masih sering terjadi. Tak terkecuali
yang terjadi pada tokoh utama dalam novel tersebut. Ia menikahi istrinya pada
saat sang istri masih berumur antara lima belas atau enam belas tahun. Berikut
kutipannya.
(105) Umi yang ketika itu masih lima belas atau enam belas tahun. Aku
terpaksa oleh keadaan harus menikah dengan gadis belia itu
karena ia sebatang kara. Ayah Umi, Kiai Had, yang tga tahun
menjadi imam Laskar DI, meninggal dalam sebuah persembunyian
di gua (Tohari, 2015:113).
(106)
Latar tempat ditunjukkan dari kutipan (82) sampai kutipan (87). Latar
tempat terjadi di daerah jawa Tengah dan Jawa Barat. Pengarang menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
gunung, hutan, muara dan nama daerah sebagai tempat untuk menceritakan
Kutipan (88) merupakan bukti saat itu Amid berumur sekitar 18 tahun. Kutipan
(89) sampai kutipan (92) merupakan bukti kecintaan Amid dan kawan-kawan
Kutipan (94) 1949 bukti bahwa Belanda mengakui kedaulatan RI. Kutipan (95)
Republik. Kutipan (96) rasa rindu Amid kepad istrinya. Kutipan (97) bukti
mereka harus bertahan hidup dari alam sekitar. Kutipan (98) pemimpin DI/TII
(100) sampai kutipan (101) bukti bahwa terwujudnya keinginan Amid untuk
Latar sosial dalam novel ini menceritakan tentang kehidupan pada masa
itu. Kehidupan yang rukun serta gotong-royong tanpa membedakan satu sama lain
sudah ada sejak lama. Orang yang beragama maupun tidak saling membantu demi
terciptanya perdamaian dan kerukunan, terbukti dari kutipan (103) sampai kutipan
(104). Kutipan (105) bukti bahwa pernikahan di usia muda juga sering terjadi
67
4.2.3 Tema
Novel yang berjudul Lingkar Tanah Lingkar Air, memiliki tema bahwa
tokoh utama dan tokoh tambahan dalam novel Lingkar Tanah Lingkar Air.Tema
dalam novel ini ditunjukkan oleh Amid dan kawan-kawan saat berperang
(107) “Ya. Dalam rapat itu Hadratur Syekh dari Jawa Timur
mengeluarkan fatwanya. Beliau bilang, berperang melawan tentara
Belanda untuk mempertahankan negeri sendiri yang baru merdeka,
wajib hukumnya bagi semua orang islam. Dan siapa yang mati
dalam peperangan melawan tentara Belanda yang kafir, dialah
syahid”(Tohari, 2015:24).
(108) “Soal persamaan tentu kalian sudah tahu,” ujar Kiai Ngumar.
“Tentara Republik dan Hizbullah sama-sama pasukan bersenjata
yang berjuang melawan tentara Belanda untuk mempertahankan
kemerdekaan Negara kita”(Tohari, 2015:46).
Perjuangan yang mereka lakukan penuh dengan pengorbanan. Berikut
68
(111) Aku sempat beberapa kali menarik picu senjata. Namun tak lama
kemudian aku merasakan pundak dan belikatku panas. Lalu aku tak
kuasa lagi menggeakkan tangan kananku. Dan tiba-tiba kepalaku
terasa sangat pening dan mataku mulai berkunang-kunang (Tohari,
2015:163).
(112) Kini aku akan berperang atas nama Republik, sesuatu yang pernah
sangan aku rindukan dan gagal terlaksana. Tetapi kini semuanya
akan menjadi kenyataan, aku bersama Kiram dan Jun, meski hanya
sementara, menjadi bagian tentara Republik. Ya, tak pernah
kuduga akhirnya aku mendapat peluang bertempur atas nama
Negara. Keharuan kembali merebak dan air mataku jatuh lagi
(Tohari, 2015:162).
(113) Meskipun rasanya tak membahayakan jiwa, tembakan yang
mengenai tangan kanan itu member pengalaman yang tak mudah
kulupakan. Setelah lepas bahaya, rasa sakit mulai menyengat l
ukaku. Dalam kegelapan malam ternyata banyak darah
keluar (Tohari, 2015:36).
sesuatu yang diinginkan memerluka suatu perjuangan dan pengorbanan. Hal ini
ditunjukkan oleh Amid dan kawan, mereka berjuang sekuat tenaga. Bahkan demi
Kisah dalam novel Lingkar Tanah Lingkar Air karya Ahmad Tohari ini
itu Indonesia sudah merdeka, namun masih banyak masalah yang terjadi pada
masa itu. Banyak kekuatan atau golongan-golongan yang ingin menguasai Negara
ini. Belanda yang tadinya sudah pergi sebelum Indonesia merdeka, kembali lagi
69
memunculkan masalah baru. Banyak orang dan golongan tertentu yang tidak
sependapat dengan pemerintahan yang dipimpin oleh Sukarno dan Hatta. Diantara
golongan itu adalah gerakan DI/TII dan orang-orang komunis (Gerakan 30S/PKI).
dan kedamaian yang diharapkan. Masih banyak peperangan yang terjadi, sehingga
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai nilai patriotisme dalam novel
Lingkar Tanah Lingkar Air karya Ahmad Tohari. Nilai patriotisme diwujudkan
untuk membebaskan tanah air dari penjajahan. Berikut nilai patriotisme yang
terkandung dalam novel Lingkar Tanah Lingkar Air karya Ahmad Tohari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
4.2.4.1 Keberanian
Pada masa itu keberanin dimiliki oleh setiap pahlawan yang yang berusaha
dari hati nurani mereka karena yang ingin mempertahankan kedaulatan Indonesia.
Salah satu pahlawan yang memiliki keberanian pada masa itu adalah Jenderal TNI
pasukan Ahmad Yani yang beroperasi di daerah Pingit berhasil menahan serangan
Belanda di daerah tersebut. Maka saat Agresi Militer Kedua Belanda terjadi, ia
diserahi tugas untuk melawan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) yang
membuat kekacauan di daerah Jawa Tengah. Ketika itu dibentuk pasukan Banteng
Raiders yang diberi latihan khusus hingga pasukan DI/TII pun berhasil
Darat. Ahmad Yani selalu berbeda paham dengan PKI (Partai Komunis
terdiri dari buruh dan tani yang dipersenjatai. Oleh karena itu, ia menjadi salah
satu target PKI yang diculik dan dibunuh di antara tujuh petinggi TNI Angkatan
71
memiliki keberanian besar adalah Kiram. Pada saat ia akan menangkap orang-
pernyataan tersebut.
(118) Ah, tapi aku melihat Kiram melompat diatas tubuhku, melesat ke
tengah jalan. Ya Tuhan. Kiram menyambar sebuah bedil yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
tersebut.
73
tanpa disadari mereka mendapat serangan misterius dari rangkaian gerbong kereta
menggunakan senjata saja, tetapi ilmu silat juga mereka miliki. Sebelum mereka
bisa menggunakan bedil, mereka sudah mampu menguasai ilmu silat. Berikut
mereka akan segera terwujud. Mereka akan ikut berperang bersama pasukan
Republik. Walaupun hanya sebagai pasukan pembantu saja, mereka sudah sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
senang karena bisa berperang atas nama RI. Berikut kutipan yang mendukung
pernyataan tersebut.
(128) “Saya punya usul, Pak. Bantuan kami akan menjadi lebih nyata
bila kami diberi kesempatan bertempur melawan pasukan komunis
itu. Dulu kami selalu kalah dalam pertempuran melawan mereka.
Rasanya kini ada kesempatan bagi kami untuk membuat
perhitungan akhir”(Tohari, 2015:159).
(129) Aku memandang Jun. ia pun tersenyum. Aku menangkap gelagat
Jun yang juga ingin kembali bertempur seperti Kiram(Tohari,
2015:159).
(130) “kalian ingin bertempur?”
“Ya, kalau kami diberi kepercayaan … dan kesempatan,” jawab
Kiram.
“Lho, kalian sudah tak bersenjata!”
“bekas senjata kami tentu ada di sini”(Tohari, 2015:159).
Selain sebagai pasukan pembantu, mereka juga menjadi pendobrak
pertahanan lawan. Mereka akan berada di barisan paling depan. Hal ini mereka
(131) Atas saran kami bertiga, sasaran pertama adalah sebuah rumah,
masih di tepi jalan besar. Itulah rumah Benggol, seorang pamong
desa yang diam-diam menjadi tokoh GS(Tohari, 2015:162).
(132) Namun entahlah, dalam udara pagi yang dingin itu darahku Terasa
panas. Apalagi kulihat Kiram minta izin untuk menjadi pendobrak
pertahanan lawan. Aku dan Jun mengikuti Kiram(Tohari,
2015:163).
(133) Maka jadilah Kiram, Jun dan aku bergerak di ujung pasukan. Ah,
Kiram masih seperti dulu: berani dan sangat cekatan, dan
lugas(Tohari, 2015:163).
Bertempur melawan penjajah memang dibutuhkan keberanian yang
besar. Begitu pula yang ditunjukkan oleh Amid dan pejuang lainnya. Kutipan
(114) sampai kutipan (133) merupakan bukti bahwa Amid dan teman-temannya
75
Pada masa itu banyak sekali pahlawan yang ikut terlibat memperjuangkan
mereka yang menjadi taruhannya. Yang paling mengenang pada waktu itu adalah
Indonesia atau G30S/PKI 1965 merupakan sejarah kelam bangsa Indonesia yang
tak mudah dilupakan dari benak kita semua. Saat itu terjadi pemberontakan PKI
dibantai secara keji di sebuah tempat yang kini dikenal dengan nama Monumen
Lubang Buaya. Para pahlawan itu yaitu Brigadir Jenderal TNI Anumerta
Jenderal TNI Anumerta Siswondo Parman (S. Parman), Mayor Jenderal TNI
Satsuit Tubun (KS Tubun), Kapten Anumerta Pierre Tendean, Jenderal TNI
Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Pandjaitan
(DI Panjaitan).
keberanian dan pengorbanan besar untuk bertempur melawan penjajah. Amid dan
para pejuang juga memiliki rasa rela berkorban. Banyak yang menjadi korban di
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
temannya harus menjauhi keluarga-keluarga mereka. Hal itu mereka lakukan demi
(140) Aku mengangguk, aku mengerti kebenaran yang ada dalam kata-
kata Kiram. Dengan senjata yang ada di tangan, aku pun segera
sadar bahwa kini aku sudah terang-terangan menjadi musuh tentara
Belanda. Orang-orang seperti Hianli, juga Karsun, mantri pasar,
yang sudah dikenal sebagai mata-mata Belanda, tentu akan selalu
mengintip gerak-gerikku(Tohari, 2015:44).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Pada suatu ketika Amid dengan berani pulang ke desa untuk menemui kiai
Ngumar. Namun, pada saat mereka berada di surau tiba-tiba datang pasukan
menyuruh Amir untuk sembayang di dalam surau sampai para pasukan itu pergi
(141) “Istirahatlah disini sampai suasana agak jernih. Dan yang penting ,
jangan teruskan permusuhan kalian dengan tentara Republik.
Jangan”(Tohari, 2015:84).
(142) Yang penting sekarang kamu letakkan senjata karena hubunganmu
dengan tentara republik sudah dikotori orang”(Tohari, 2015:87).
(143) Namun sebelum aku sempat berbuat sesuatu, empat tentara tentara
itu sudah muncul di halaman rumah Kiai Ngumar. Aku menyadari
bahwa keadaan sangat genting, tetapi Kiai Ngumar kelihatan
tenang. Ia melepas kopiahnya dan cepat-cepat memasangkannya di
kepalaku dan berbisik, “salatlah terus, sementara aku menemui
mereka. Taruh bedilmu di balik beduk”(Tohari, 2015:88).
Pada saat ditanya keberadaan Amir dan kawan-kawan oleh pasukan, Kiai
Ngumar tidak memberi tahu kalau sebenarnya salah satu yang mereka cari berada
di situ. Hal itu beliau lakukan demi keselamatan Amir. Pada akhirnya Kiai
Ngumar lebih memilih untuk dibawa pasukan Republik dan dijadikan sebagai
(144) “Kami tak dapat menemukan mereka di sini, tetapi Bapak harus
bertanggungjawab atas perlawanan mereka terhadap pasukan
republik!”
„Maksud sampean bagaimana?”
“Bapak boleh memilih; tunjukan di mana mereka berada atau
bapak sendiri kami bawa sebagai ganti mereka. Pilih!”
Lengang. Aku belum berani bergerak dari posisi tahiyat,
sehingga aku tak mungkin melihat mereka yang sedang bersi
tegang di halaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Rasa rela berkorban juga harus dimiliki oleh Amid dan para pejuang
yang lain. Kutipan (134) sampai kutipan (138) merupakan bukti bahwa Amid dan
para pejuang yang lain rela menderita dan disiksa oleh penjajah untuk mengusir
penjajah. Kutipan (139) sampai kutipan (144) merupakan pengorbanan yang harus
keselamatan mereka. Selain itu di kutipan ini berisi pengorbanan kiai Ngumar
Wujud cinta tanah air pada waktu itu ditunjukkan para pahlawan pasca
kekuatan yang berusaha merusak kedaulatan RI. Mereka saling bekerjasama dan
gotong-royong demi terwujudnya cita-cita bangsa ini. Dilandasi rasa cinta tanah
air itu para pahlawan mau melakukan perjuangan. Para pahlawan revolusi rela
Keberanian dan pengorbanan Amid dan para pejuang yang lain tidak akan
pernah terjadi jika dalam diri mereka tidak dilandasi rasa cinta tanah air. Selain
itu, berperang untuk mengusir penjajah di negara yang baru merdeka ini bisa
dilakukan oleh siapa saja yang mampu. Berikut kutipan langsung yang
79
(144) “Ya. Dalam rapat itu Hadratur Syekh dari Jawa Timur
mengeluarkan fatwanya. Beliau bilang, berperang melawan tentara
Belanda untuk mempertahankan negeri sendiri yang baru merdeka,
wajib hukumnya bagi semua orang islam. Dan siapa yang mati
dalam peperangan melawan tentara Belanda yang kafir, dialah
syahid”(Tohari, 2015:24).
(145) “Benar. Tetapi soal melawan tentara Belanda bisa dilakukan siapa
saja. Dan fatwa yang diucapkan Hadratus Syekh jelas berlaku
untuk semua orang yang sehat, bukan khusus untuk para tentara.
Nah, bagaimana?”(Tohari, 2015:25).
Awal mula Amid dan kawan-kawan menjadi pejuang, mereka hanya
Kecintaan Terhadap Tanah Air yang mendorong mereka untuk ikut berjuang
(147) Dengan modal satu bedil itu Kiram, aku, Jun, dan Jalal membentuk
barisan pemuda (Tohari, 2015:35).
dengan sebutan „Hizbullah‟. Namun tujuan mereka tetaplah sama, yaitu untuk
(148) “Soal persamaan tentu kalian sudah tahu,” ujar Kiai Ngumar.
“Tentara Republik dan Hizbullah sama-sama pasukan bersenjata
yang berjuang melawan tentara Belanda untuk mempertahankan
kemerdekaan Negara kita”(Tohari, 2015:46).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Dalam pilihan melebur menjadi pasukan Republik Amid, Kiram dan Jun
Republik mereka akan mendapatkan masa depan yang cerah, karena mereka akan
(153) “Menjadi tentara Republik itu halal, karena Republik memang sah.
Hadratus Syekh takkan berfatwa bahwa berperang melawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
bersama tentara Republik akhirnya terwujud. Amid bahkan tidak dapat menahan
(154) Kini aku berperang atas nama Republik, Sesutu yang pernah sangat
kurindukan dan gagal terlaksana. Tetapi kini semuanya akan
menjadi kenyataan, dan aku bersama Kiram dan Jun, meski hanya
sementara, menjadi bagian tentara Republik. Ya, tak pernah
kuduga, akhirnya aku mendapat peluang bertempur atas nama
Negara. Keharuan kembali merebak dan air mata jatuh lagi
(Tohari, 2015:162).
republik. Kang Suyud memiliki keinginan untuk bergabung dengan kelompok lain
yang tidak sejalan dengan pemerintah. Namun, kiai Ngumar selalu memberi
nasehat akan pentingnya keutuhan Tanah Air. Kiai Ngumar tahu bahwa tindakan
Kang Suyud akan malah membuat kekacauan di negara yang baru merdeka ini.
82
yaitu Republik. Tetapi aku mau apa jika pasukan Republik jelas-
jelas menganggapku sebagai pemberontak?(Tohari, 2015:95).
sangat besar. Meskipun nyawa taruhannya semangat Amid dan pejuang lainnya
tidak pernah padam. Kutipan (144) sampai kutipan (156) merupakan bukti bahwa
Amid dan para pejuang yang lainnya memiliki rasa cimta tanah air.
SMA
dipandang sebagai sesuatu yang penting, karena karya sastra mempunyai relevansi
dengan masalah-masalah dunia nyata. Oleh sebab itu, sastra bisa digunakan
segi bahasa, kedua dari segi kematangan jiwa (psikologi), dan ketiga dari segi
a. Segi Bahasa
menggunakan bahasa yang sulit tentu pembaca akan sulit untuk memahami isi
dari novel tersebut. Novel Lingkar Tanah Lingkar Air menggunakan bahasa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
bagian pengarang juga menggunakan bahasa arab yang sekiranya masih mudah di
mengerti oleh para peserta didik ditingkat SMA. Berikut kutipan-kutipan yang
beberapa bahasa Arab yang berkaitan dengan keislaman. Berikut kutipan langsung
84
b. Kematangan Jiwa
pendidikan SMA kelas XII semester II. Hal ini akan berpengaruh pada
merupakan tahap generalisasi, dimana anak tidak hanya berminat pada hal praktis-
praktis saja tetapi juga berminat untuk menemukan konsep-konsep abstrak dengan
kematangan jiwa.
85
(114) “Kiram, aku minta kau menghargai itikad baik Kiai Ngumar.
Orang tua itu mau berjerih payah mencari kebaikan buat
kita.”“Mid, bila kau mau lembek seperti itu, silakan.Namun,
aku tidak. Pokoknya aku tak mau dikhianati. Kiai saya minta
permisi”(Tohari, 2015:85).
Kutipan (111) sampai kutipan (114) merupakan bukti bahwa nilai-nilai
jiwa. Karena setiap tokoh tidaklah mudah dalam mengambil setiap keputusan,
ada hal-hal tertentu yang perlu diperhatikan. Hal itu menimbulkan pertentangan
batin yang tidak mudah untuk dipecahkan. Bagi peserta didik tingkat SMA,
Latar Belakang Budaya juga penting pendidikan SMA kelas XII semester
II. Hal ini akan menambah minat dan ketertarikan peserta didik dalam
(163) Para petani tahu, kalau sri gunting adalah pertanda datangnya
mangsa kapat, masa keempat dalam pranata mangsa atau
kalender pertanian tradisional. Itulah saat yang baik untuk
menebar benih di lahan kering, karena musim hujan sedang
menjelang (Tohari, 2015:43).
(164) Aku mengucap salam ketika Kiai Ngumar hendak
membuka pintu surau. Orang tua itu tak segera membalas
salamku. Kulihat dalam keremangan fajar, Kiai Ngumar agak
ragu.
“Saya, Kiai. Saya, Amid,”kataku pelan, hamper seperti
berbisik.
“Ngalaikum salam. Ya Gusti, kamukah, Mid?” jawab Kiai
Ngumar juga dalam bisik. Orang tua itu mengulurkan
tangannya. Kami berjabat tangan. Kuraakan tangan tua yang
makin melemah (Tohari, 2015:103).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
yang sudah ada sejak dulu. Melalui hal tersebut dapat menambah pengetahuan
4.3 Pembahasan
patriotisme telah ditemukan dengan cara mencermati alur, tokoh dan penokohan,
latar dan tema. Dalam teori ada 5 bentuk nilai patriotisme yaitu kesetiaan,
yaitu keberanian, rela berkorban, dan cinta tanah air. Penemuan tersebut sudah
Penelitian relevan yang kedua menemukan 3 bentuk nilai patriotisme yaitu rela
berkorban, cinta tanah air dan keberanian. Ada 1 bentuk nilai patriotisme dalam
penelitian ini tetapi tidak ditemukan dalam penelitian relevan di atas yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
keberanian. Hal ini dapat dijadikan sebagai masukan atau tambahan pengetahuan
Dari teori yang digunakan dan hasil penelitian yang ditemukan, keduanya
sesuai dengan penelitian ini adalah memahami biografi, novel dan hikayat.
Kompetensi dasar yang sesuai adalah mengungkapkan hal-hal yang menarik dan
88
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
tokoh utama, dilihat dari kemunculannya dalam cerita, lebih sering muncul dan
mempunyai pengaruh terhadap jalan cerita. Dilihat dari watak tokoh Amid
merupakan tokoh kompleks. Selanjutnya Kiram, Suyud, Jun dan Kiai Ngumar
sebagai tokoh bawahan atau tokoh tambahan. Dilihat dari kemunculanya tidak
terhadap tokoh utama dan berpengaruh terhadap jalannya cerita dan kehidupan
tokoh utama. Dilihat dari watak kelima tokoh ini merupakan tokoh statis.
Barat – Jawa Tengah. Kampung yang tadinya damai, kini mulai mencekam karena
berfatwa bahwa berperang melawan Belanda adalah jalan jihad karena melawan
Belanda. Dengan modal satu senapan, Amid, Kiram, Jun, dan Kang Suyud
89
patriotisme yang terdapat dalam novel Lingkar Tanah LIngkar Air karya Ahmad
Tohari.
relaberkorban, dan cintatanah air. Sikap berani yang ditunjukan oleh Amid dan
pejuang lainnya adalah mereka berani menghadapi musuh. Sikap rela berkorban
yang ditunjukkan oleh Amid adalah rela membebaskan Indonesia dari penjajahan.
Kecintaan terhadap tanah air ditunjukkan oleh Amid dengan bersedia menjadi
standar kompetensi yang sesuai dengan penelitian ini adalah memahami biografi,
5.2 Implikasi
sosial dari karya sastra. Novel ini menunjukkan nilai patriotisme yang dapat
penelitian dapat digunakan untuk melatih peserta didik untuk mencari tokoh
90
hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran diSMA kelas XII
semester II.
5.3 Saran
akan dikemukakan beberapa saran. Adapun saran yang akan dipaparkan sebagai
yang menarik untuk diteliti lebih mendalam. Dengan sejumlah kelebihan dan
batin para tokoh yang konflik internalnya ternyatapa ntas dipahami sebagai
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
DAFTAR PUSTAKA
92
Ratna, Nyoman Kutha. 2011. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
___________________. 2010. Sastra dan Cultural Studies Representasi Fiksi dan
Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Prenada Media Group.
Semi, Atar. 1988. Anatomi Sastra. Bandung Angkasa.
Suryanto, Alex dan Agus Haryanta. 2007. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra
Indonesia untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
94
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : Silabus
LAMPIRAN 2 : RPP
LAMPIRAN 3 : Materi
LAMPIRAN 4 : Penilaian
LAMPIRAN 5 : Sinopsis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 2
Kelas/Semester : XII/II
A. Standar Kompetensi
B. Kompetensi Dasar
15.1 Mengungkapkan hal-hal yang menarik dan dapat diteladani dari tokoh
C. Indikator
4. Siswa mampu mendiskusikan hal-hal yang dapat diteladani dari para tokoh
D. Tujuan Pembelajaran
dan membaca langsung novel Lingkar Tanah Lingkar Air karya Ahmad
Tohari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
3. Siswa mampu memaparkan hal-hal yang menarik hal-hal yang menarik dari
tokoh dengan bahasa yang benar setelah berdiskusi dalam kelompok kecil
4. Siswa mampu melaporkan hal-hal yang menarik dari para tokoh dengan
2. Tema
3. Latar
4. Nilai Patriotisme
F. Metode Pembelajaran
G. Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN 1
99
2. Kegiatan Inti
A. Eksplorasi Tanya Jawab 10 menit
100
3. Kegiatan Penutup
Guru meminta siswa untuk
merangkum apa yang sudah
dipelajari dari pertemuan hari ini
Guru mengajak siswa untuk
merefleksi kegiatan pembelajaran
hari ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PERTEMUAN 2
2. Kegiatan Inti
A. Eksplorasi Ceramah 10 menit
102
Indonesia.
103
5. Laptop Viewer
6. Foto Kopi novel Lingkar Tanah Lingkar Air karya Ahmad Tohari
I. Penilaian (Terlampir)
Bentuk tes:
1. Penilaian Kognitif
Yogyakarta, 2015
Mengetahui,
NIP. NIP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
LAMPIRAN 3
1. Pengertian Novel
Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang
sebagai mediumnya (Semi, 1988: 8). Salah satu bentuk karya sastra adalah
novel. Novel merupakan karya sastra yang lebih luas dalam menyebutkan
(Suharso dan Ana Retnoningsih, 2005: 338). Sebagai suatu karya atau prosa
fiksi, novel dapat mengungkapkan sesuatu secara bebas, lebih rinci, lebih
secara kompleks.
novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang merupakan hasil dari
2. Unsur-Unsur Novel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
membangun sebuah cerita agar menjadi lebih hidup. Pada umumnya, novel
yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik (intrinsic) adalah
unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur intrinsik sebuah
cerita (Nurgiyantoro, 2010: 23). Unsur-unsur tersebut adalah tema, alur, latar,
karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau
awal untuk meneliti karya sastra sebelum memasuki penelitian lebih lanjut
(Damono, 1984: 2). Dalam penelitian ini, peneliti hanya menguraikan unsur
intrinsik berupa alur, tokoh dan penokohan, dan latar saja, karena ketiga
106
dalam sebuah karya naratif. Berikut akan dijelaskan unsur tokoh dan
penokohan tersebut.
Tokoh
perwatakan, dan karakter menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh seperti
yang ditafsirkan oleh pembaca, lebih menunjuk pada kualitas pribadi seorang
adalah orang (orang) yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama,
tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan
dalam tindakan.
107
penggambaran yang jelas tentang tokoh tersebut. Tokoh dalam sebuah cerita
terdiri atas tokoh utama dan tokoh tambahan (Nurgiyantoro, 2010: 176-177).
Penokohan
108
tokoh-tokoh itu.
Dalam menggambarkan sifat pada tokoh, ada dua teknik yang bisa
c) Teknik Ekspositori
d) Teknik Dramatik
secara eksplisit sifat dan sikap serta tingkah laku tokoh. Pengarang
4. Latar
dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya
216), menyebutkan latar atau setting sebagai landasan tumpu, menyaran pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
cerita yang kurang menarik, sebab latar dapat menambah nilai-nilai estetis
dalam sebuah karya sastra. Untuk itu, Nurgiyantoro (2010: 227- 234)
membagi unsur latar menjadi tiga bagian pokok yaitu tempat, waktu, dan
sosial. Pada dasarnya, ketiga unsur tersebut saling berkaitan dan saling
5. Tema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
tema berasal dari kata tithnai (bahasa Yunani) yang berarti menempatkan,
meletakkan. Jadi, menurut arti katanya tema berarti sesuatu yang telah diuraikan
atau sesuatu yang telah ditempatkan. Menurut Dick Hartoko dan Rahmanto
(1986:142) tema adalah gagasan dasar umum yang memopang sebuah karya sastra
dan yang terkandung di dalam teks sebagai struktuk semantic dan yang
Stanton dan Kenny (Nurgiantoro, 2009:67) adalah makna yang terkandung dalam
sebuah cerita. Tema (Jacob Sumardjo & Saini K.M, 1986:56) adalah ide sebuah
cerita. Seorang pengarang dalam menulis cerita bukan sekedar mau bercerita,
tetapi mau mengatakan sesuau kepada pembaca. Sesuatu yang dikatakan itu bisa
tentang kehidupan ini. Tema tidak selalu berwujud moral, atau ajaran moral.
4. Kita harus memulai dengan cara memahami cerita dalam novel. Bukan
Oleh sebab itu kita perlu memahami keadaan. Untuk tujuan tersebut, kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
konflik sentral yang ada dalam cerita. Konflik, yang merupakan salah satu
unsur pokok dalam pengembangan ide cerita dan plot, pada umumnya erat
6. Nilai Patriotisme
perjalanan seperti rel keeta api, agar tidak lepas dari jalur perjalanan. Lahirnya
kemerdekaan bagi sebuah bangsa yang di jajah pasti tidak lepas dari usaha dan
kerja keras para pejuang. Perjuangan panjang para pejuang tidak semudah yang
Patriotism adalah sikap yang bersumber dari perasaan cinta tanah air ( semangat
Ada beberapa bentuk nilai patriotism (Rahim dan Rashid, 2004:5), seperti
kesetiaan, keberanian, rela berkorban, kesukarelaan, dan cinta tanah air. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
penelitian ini, peneliti akan membahas mengenai nilai keberanian, rela berkorban,
Keberanian
adalah mempunyai hati yang mantab percaya diri yang besar dalam menghadapi
Brian
Klemmer(http:books.google.co.id/books?id=CxEcqHu4wp4&pg=PA182&lpg
=PA182&focus=viewport&dq=keberanian+adalah=hl=id&output=html_text)
menghindarinya.
Rela berkorban
Bukan keberanian saja yang ditanamkan dalam diri para pejuang untuk
(http://books.google.co.id/books?id=3YBV8iOuQsC&pg=PT23&dq=rela+berkor
ban+adalah&hl=id&sa=X&ei=fFI_VNb3BOKomgWW6ICoBQ#v=onepage&q=r
113
dam menderita.
Cinta tanah air merupakan salah satu bentuk dari nilai patriotisme. Jika
tidak ada rasa cinta kepada tanah airnya, para pejuang tidak akan mau bersusah
payah untuk mengusir para penjajah. Cinta tanah air adalah cara berpikir,
tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, social, budaya, ekonomi, dan politik
Jakarta: Kemendiknas).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
LAMPIRAN 4
1. Analisislah tokoh dan penokohan dalam novel Lingkar Tanah Lingkar Air
karya Ahmad Tohari!
2. Analisislah Latar dalam novel Lingkar Tanah Lingkar Air karya Ahmad
Tohari!
3. Analisislah Tema dalam novel Lingkar Tanah Lingkar Air karya Ahmad
Tohari!
4. Analisislah Nilai patriotisme dalam novel Lingkar Tanah Lingkar Air
karya Ahmad Tohari!
5. Analisislah keteladanan tokoh utama dalam novel Lingkar Tanah Lingkar
Air karya Ahmad Tohari!
Kunci Jawaban
115
Fanatik
Berpendirian Teguh
Jun Pengertian
Setia
Ramah dan Santun
Teguh
Cinta Tanah Air
Kiai Ngumar Pemuka Agama
Cinta Tanah Air
Tanggungjawab
Rela Berkorban
Berkepribadian Tenang
Berwibawa
Taat Beragama
Umi Polos
Kekanak-kanakan
Tabah
Setia
2. Analisis Latar
Bentuk Latar Kutipan
Latar Tempat Belantara hutan jati, semak-
semak, Cigobang, Gunung
Slamet, Gunung Ciremai,
Muara Cintadui, Porwokerto,
Stasiun Kebumen, Somalangu,
Dayeuh Luhur
Latar Waktu Maret 1946, pertengahan 1948,
Desember, 1949, Juni 1962,
1965, jam 8, jam 9, jam 12
malam, jam 1 tengah malam,
siang hari, sore hari dan malam
Latar Sosial Suasana peperangan banyak
masyarakat yang hidup dalam
kemiskinan dan serba sulit
Hidup rukun dan gotong
royong sudah ada sejak jaman
dulu
Pernikahan usia dini masih
sering terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
3. Analisis Tema
Tema Kutipan
Untuk mencapai kemakmuran “Ya. Dalam rapat itu Hadratur
dan perdamaian memerlukan Syekh dari Jawa Timur
perjuangan dan pengorbanan mengeluarkan fatwanya.
Beliau bilang, berperang
melawan tentara Belanda
untuk mempertahankan negeri
sendiri yang baru merdeka,
wajib hukumnya bagi semua
orang islam. Dan siapa yang
mati dalam peperangan
melawan tentara Belanda yang
kafir, dialah syahid”(Tohari,
2015: 24).
“Soal persamaan tentu kalian
sudah tahu,” ujar Kiai
Ngumar. “Tentara Republik
dan Hizbullah sama-sama
pasukan bersenjata yang
berjuang melawan tentara
Belanda untuk
mempertahankan kemerdekaan
Negara kita”(Tohari, 2015:
46).
“Mid, karena sudah bersenjata,
kita harus mengambil jarak
dengan orang tua kita, juga
dengan Kiai Ngumar.”
“Bagaimana?”
“orang tua kita dan Kiai
Ngumar akan mendapat
kesulitan bila kita kelihatan
tetap akrab dengan mereka.
Kita harus selalu bergerak.
Bila kita tetap tinggal di
kampung, orangtua kita bisa
menjadi bulan-bulanan
tentara Belanda”(Tohari,
2015: 44).
Aku sempat beberapa kali
menarik picu senjata. Namun
tak lama kemudian aku
merasakan pundak dan
belikatku panas. Lalu aku tak
kuasa lagi menggeakkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
118
119
120
121
122
123
(1)
Hal-hal yang patut diteladan dari tokoh utama adalah cinta tanah air, baik
124
125
126
LAMPIRAN 5
SINOPSIS
TOHARI
Novel ini adalah novel yang bertemakan tentang perjuangan kaum muda
(anak-anak muda) untuk membela tanah air dari penjajah Belanda. Masalah serius
negara sendiri karena tidak puas dengan pemerintahan yang ada. Pada Maret
1946, Amid bersama beberapa temannya, menjadi murid Kiai Ngumar, mereka
belajar silat dan ilmu agama. Pada suatu malam Amid dipanggil Kiai Ngumar, dia
dan temannya diminta untuk bersiap-siap berperang, karena ada fatwa yang
mewajibkan untuk melawan Belanda. Sejak Kiai Ngumar meminta Kiram dan
Amid untuk bersiap-siap tidak terjadi perkembangan apa-apa, hingga tiga bulan
kabar itu berubah dengan cepat. Mereka harus membantu Pasukan Brotosewoyo
yang sedang berusaha merintangi laju tentara Belanda di daerah Bumiayu. Mereka
penghalang jalan bukan untuk berperang dan ternyata tentara Belanda juga tidak
melewati jalur tersebut malah berputar lewat Purbalingga, akhirnya para pemuda
yang diperbantukan itu diminta untuk pulang tetapi apabila mereka dibutuhkan
127
Pada suatu hari Amid dan Kiram diminta lagi untuk membantu tentara.
bersembunyi di balik rumpun pandan yang tumbuh di sepanjang tepi jalan. Tak
hebat dan terjadi perang singkat dan banyak tentara Belanda yang tewas. Dengan
berani Kiram lari ke tengah jalan mengambil sebuah bedil yang tergeletak di sisi
mayat pemiliknya. Kemudian semuanya lari ke arah utara. Amid, Kiram dan
keempat tentara sampai di rumah Kiai Ngumar. Dari pencegatan hari itu tentara
mendapat tambahan tiga senjata dan salah satunya masih dibawa Kiram walau
salah seorang tentara telah meminta Kiram untuk menyerahkan senjata tersebut.
Atas jaminan Kiai Ngumar kalau senjata itu akan digunakan untuk membantu para
tentara dan para tentara dapat menerima mereka sepakat untuk membentuk
kelompok perlawanan karena Jun, Jalal dan Kang Suyud sudah setuju untuk ikut
bergabung.
resmi. Hizbullah tidak memiliki musuh lagi, dari peristiwa ini muncul masalah
mereka harus meleburkan diri ke dalam tentara republik atau membubarkan diri;
atas anjuran Kiai Ngumar mereka pergi ke Kebumen untuk bergabung dengan
tentara republik, banyak kelompok lain yang melebur ke dalam tentara Republik
mereka akan diangkut dengan kereta api menuju Purwokerto untuk dilantik secara
resmi.
128
mengetahui siapa lawan maupun kawan. Kereta api benar-benar lumpuh dan
hizbullah bingung siapa sebenarnya yang menyerang mereka dan yang pasti
mereka merasa dikhianati. Dalam kebersamaan rasa itu seluruh anggota Hizbullah
Hizbullah sebagai pemberontak. Amid, Kiram, Jun, Jalal dan Kang Suyud
akhirnya bergabung dengan Darul Islam (DI) mereka bergerilya melawan Tentara
Islam tertangkap Pasukan Republik. Toyib juga membawa selebaran yang berisi
seruan agar para anggota DI/TII meletakkan senjata dan menyerahkan diri dengan
Indonesia.
Amid serta beberapa temannya terkejut mendengar berita itu, rasa tidak
kegiatan yang lain. Amid, Kiram dan Jun tidak begitu senang ketika mereka
129
Pada suatu hari ada mobil militer berhenti di depan rumah Kiai Ngumar.
Mobil itu menjemput Amid, Kiram dan Jun untuk memberi informasi mengenai
pasukan komunis yang berbasis disekitar hutan jati kepada komandan tentara
Tepat pukul satu tengah malam tiga truk penuh tentara meninggalkan
markas, Amid, Kiram dan Jun ada bersama mereka. Pukul tiga pagi, truk berhenti
di hutan jati Cigobang, Kiram meminta izin kepada komandan tentara untuk
menjadi pendobrak pertahanan lawan, Amid dan Jun mengikuti. Kiram bergerak
di ujung pasukan, Amid beberapa kali menarik picu senjata namun tak lama
sadarkan diri. Antara sadar dan tidak Amid mendengar suara orang-orang yang
bukan main, Amid mendengar Kiai Ngumar, wajah Kiai itu berlahan-lahan
muncul dalam layar penglihatan Amid. Kiai Ngumar berucap”Laa ilaaha illalah”.
Amid tak kuasa dia merasa mulutnya bergerak ingin meninggalkan wasiat untuk
menjaga anak dan istrinya tapi dia tak kuasa dan Amid akhirnya meninggal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
BIOGRAFI PENULIS