Anda di halaman 1dari 5

MATERI REFRESING KADER

1. 1. Pemeriksaan Kesehatan Sederhana oleh Kader Kesehatan melalui UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat) Disampaikan pada acara Pelatihan Kader Posyandu 2016
2. 2. TUJUAN UMUM UMUM Mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) Dan Angka Kematian Bayi
(AKB) di Indonesia melalui Pemberdayaan Masyarakat UMUM Mempercepat penurunan Angka Kematian
Ibu (AKI) Dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia melalui Pemberdayaan Masyarakat TUJUAN
KHUSUSTUJUAN KHUSUS Meningkatnya Peran lintas sektor dalam penyelenggaraan Posyandu
Meningkatnya cakupan dan jangkauan yankes dasar terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan
AKB Meningkatnya Peran masyarakat dalam penyelenggaraan Upaya kes. dasar
3. 3. SASARAN Seluruh masyarakat, utamanya: 1. Bayi 2. Anak balita 3. Ibu hamil, melahirkan, nifas dan ibu
menyusui 4. PUS Seluruh masyarakat, utamanya: 1. Bayi 2. Anak balita 3. Ibu hamil, melahirkan, nifas
dan ibu menyusui 4. PUS FUNGSI 1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan
keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat dalam rangka mempercepat
penurunan AKI dan AKB 2. Sebagai wadah untuk mendekatkan yankes dasar terutama berkaitan dengan
penurunan AKI dan AKB
4. 4. TUGAS KADER POSYANDUTUGAS KADER POSYANDU
5. 5. SEBELUM HARI BUKA POSYANDU (H -) SEBELUM HARI BUKA POSYANDU (H -)
6. 6. HARI BUKA POSYANDUHARI BUKA POSYANDU
7. 7. PENGENALAN HARI INI
8. 8. PENGUKURAN BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN
9. 9. PANJANG BADAN adalah istilah atau terminologi yang dipakai bila anak diukur BERBARING (atau
anak belum dapat berdiri) TINGGI BADAN adalah istilah atau terminologi yang dipakai bila anak diukur
BERDIRI (atau anak sudah dapat berdiri) Istilah Panjang Badan dan Tinggi Badan
10. 10. Berkembangnya fungsi mental, psikomotor dan sosial Contoh: anak dari berbaring mampu duduk,
berjalan, dapat bergaul, dan bersosialisasi Bertambahnya ukuran fisik dari waktu ke waktu Contoh: anak
bertambah tinggi dan bertambah besar PERKEMBANGAN :  Berkembangnya fungsi mental, psikomotor
dan sosial Contoh: anak dari berbaring mampu duduk, berjalan, dapat bergaul, dan bersosialisasi
PERTUMBUHAN :  Bertambahnya ukuran fisik dari waktu ke waktu Contoh: anak bertambah tinggi dan
bertambah besar PERKEMBANGAN : PERTUMBUHAN :
11. 11. Kebutuhan zat gizi meningkat pada masa percepatan pertumbuhan ANAK YANG
PERTUMBUHANNYA BAIK adalah bukti yg menunjukkan bahwa antara asupan dan kebutuhan gizinya
seimbang ANAK YANG PERTUMBUHANNYA TIDAK BAIK adalah bukti yg menunjukkan bahwa antara
Pertumbuhan merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi  Status
gizi normal ~ anak tumbuh normal  Kebutuhan zat gizi meningkat pada masa percepatan pertumbuhan
ANAK YANG PERTUMBUHANNYA BAIK adalah bukti yg menunjukkan bahwa antara asupan dan
kebutuhan gizinya seimbang ANAK YANG PERTUMBUHANNYA TIDAK BAIK adalah bukti yg
menunjukkan bahwa antara asupan dan kebutuhan gizinya tidak seimbang (kurang)  Pertumbuhan
merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi  Status gizi normal ~
anak tumbuh normalasupan dan kebutuhan gizinya tidak seimbang (kurang)
12. 12. Asupan zat gizi Kebutuhan zat gizi Gizi Seimbang = Gizi Baik Asupan zat gizi SESUAI kebutuhan zat
gizi Berat normal
13. 13. Asupan zat gizi Kebutuhan zat gizi Gizi Tidak Seimbang = Kurang Gizi Asupan zat gizi KURANG DARI
kebutuhan zat gizi Berat kurang
14. 14. Asupan zat gizi Kebutuhan zat gizi Gizi Tidak Seimbang = Gizi Lebih Asupan zat gizi MELEBIHI
kebutuhan zat gizi Berat lebih
15. 15. 16 TUMBUH KEMBANG ANAKTUMBUH KEMBANG ANAK 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Umur Anak (bulan) Ukuranfisik Anak yang sehat akan tumbuh dan berkembang dengan baik Pertumbuhan
AnakPerkembangan anak
16. 16. D D T K B D D T K B = Datang = Daftar = Timbang = Kueh = Bubar = Deteksi = Dini = Tumbuh =
Kembang = Balita UMUM TERJADI PEMANTAUAN PERTUMBUHAN PENIMBANGAN BULANAN
SEHARUSNYA
17. 17. 1. DATANG KE POSYANDU 2. DIDAFTAR 3. DITIMBANG PENIMBANGAN BULANAN BALITA DI
POSYANDU 4. DICATAT DALAM BUKU REGISTER 5. DIBAGI MAKANAN/ KUEH 6. PULANG
18. 18. 1. DATANG KE POSYANDU 4. BB ANAK DICATAT & DI PLOT KE KMS 2. DIDAFTAR 3.
DITIMBANG 5. DINILAI STATUS PERTUMBUHAN BERDASARKAN KURVA BB ANAK N = NAIK T =
TIDAK NAIK BGM, PERTAMA DITIMBANG KONFIRMASI GIZI BURUK TIDAK GIZI BURUK DIRUJUK 6.
KONSELING PELAYANAN GIZI DAN KESEHATAN DASAR PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI
POSYANDU
19. 19. Pertumbuhan TIDAK BAIK : T1 (tumbuh tidak memadai) : bila BB naik dibanding bulan lalu tetapi
grafik berpindah ke pita dibawahnya (lebih muda) T2 (tidak tumbuh) : bila BB bulan ini tetap dibanding
bulan lalu, sehingga grafik di KMS mendatar T3 (tumbuh negatif) : bila BB bulan ini turun dibanding bulan
lalu, sehingga grafik di KMS turun PENAFSIRAN PERTUMBUHAN BALITA DENGAN KMS (Lanjutan …)
Pertumbuhan disebut BAIK : N1 (tumbuh kejar) : bila BB naik dibanding bulan lalu dan grafik berpindah ke
pita yang lebih atas (tua) N2 (tumbuh normal): bila BB naik dibanding bulan lalu dan grafik mengikuti pita
warna yang sama  Pertumbuhan TIDAK BAIK : T1 (tumbuh tidak memadai) : bila BB naik dibanding
bulan lalu tetapi grafik berpindah ke pita dibawahnya (lebih muda) T2 (tidak tumbuh) : bila BB bulan ini
tetap dibanding bulan lalu, sehingga grafik di KMS mendatar T3 (tumbuh negatif) : bila BB bulan ini turun
dibanding bulan lalu, sehingga grafik di KMS turun  Pertumbuhan disebut BAIK : N1 (tumbuh kejar) : bila
BB naik dibanding bulan lalu dan grafik berpindah ke pita yang lebih atas (tua) N2 (tumbuh normal): bila
BB naik dibanding bulan lalu dan grafik mengikuti pita warna yang sama 20
20. 20. 21 N1N1N1N1N1N1N1N1N1N1N1N1N1N1N1N1I nt erpretasiI nt erpret asi
9,99,99,59,59,29,28,78,78,28,27,87,87,27,26,56,56,06,0BeratBerat / kg/ kg
13131212111110109988776655UmurUmur // blbl N1 :TUMBUH KEJARN1 :TUMBUH KEJAR
21. 21. 22 N2N2N2N2N2N2N2N2N2N2N2N2N2N2N2N2I nt erpretasiI nt erpret asi
9,19,19,09,08,88,88,58,58,18,17,87,87,27,27,07,06,56,5BeratBerat / kg/ kg
13131212111110109988776655UmurUmur // blbl N2 :TUMBUH NORMALN2 :TUMBUH NORMAL
22. 22. 23 T1T1T1T1T1T1T1T1T1T1T1T1T1T1T1T1I nterpretasiI nterpretasi
8,68,68,48,48,28,27,97,97,67,67,47,47,27,26,96,96,66,6BeratBerat / kg/ kg
13131212111110109988776655UmurUmur // blbl T1 :TUMBUH TIDAK MEMADAIT1 :TUMBUH TIDAK
MEMADAI
23. 23. 24 T2T2T2T2T2T2I nt erpret asiI nt erpret asi 6,66,66,66,66,66,66,66,6BeratBerat / kg/ kg
88776655UmurUmur // blbl T2 :TIDAK TUMBUHT2 :TIDAK TUMBUH
24. 24. 25 T3T3T3T3T3T3I nt erpret asiI nt erpret asi 5,95,96,06,06,16,16,66,6BeratBerat / kg/ kg
88776655UmurUmur // blbl T3: TUMBUH NEGATIFT3: TUMBUH NEGATIF
25. 25. KRITERIA IMT (INDEKS MASSA TUBUH) IMT = Berat Badan (Kg) Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan
(m)
26. 26. KEADAAN ALAT UKUR PANJANG BADAN YANG BARU DIKELUARKAN ATAU YANG SIAP
DIMASUKKAN KE DALAM TAS PENYIMPAN Bagian pertama alat ukur panjang badan Bagian kedua alat
ukur panjang badan di taruh terbalik Sekrup pengikat kedua bagian alat ukur Alat geser
27. 27. Sekrup pengikat di buka kedua bagian alat ukur dilepas dan siap untuk disambungkan Pasak kayu
Lubang tempat pasak kayu di masukkan
28. 28. KEADAAN ALAT UKUR PANJANG BADAN SETELAH KEDUA BAGIAN DISAMBUNGKAN
29. 29. Posisi alat geser menempel rapat di dinding tempat kepala anak menempel Ujung pita pengukur ditarik
dan baud pengikatnya dimasukkan ke dalam lubang yang terdapat di di bagian ujung alat ukur Pita
pengukur
30. 30. Putar sekrup pengikat ke kanan atau ke kiri sampai angka pada jendela baca menunjukkan NOL
Jendela baca Alat geser menempel rapat ke dinding alat ukur 0
31. 31. SALAH: Telapak kaki tidak menempel dua-duanya
32. 32. Alat Ukur Tinggi Badan (“Microtoise”) Pita pengukur tinggi badan Tempat paku atau perekat untuk
menempelkan alat ke dinding Sisisiku-sikuyangmenempel kedinding Sisi siku-siku yang menempel ke
kepala anak Jendela pembaca angka tinggi badan anak
33. 33. CARAMEMASANGMICROTOISE 2. Pilih dinding yang rata dan tegak lurus ke lantai 1. Pilih lantai
yang rata 3. Letakkan microtoise dgn bagian yang akan menempel pada kepala anak rapat di lantai
4.Tarikpitakeatasmenempeldidindingsampai padajendelabacamenunjukkanangkaNOL 5. Pakukan atau
rekatkan ujung pita ke dinding
34. 34. 2.Bagianbelakangkepala,punggungdan tumitmenempelraopatkedinding 1. Anak berdiri tegak
membelakangi dinding dengan pandangan ke depan 3. Gerakkan microtoise sampai menempel di kepala
anak dan baca angka pada jendela baca CARAMENGUKURTINGGIBADAN
35. 35. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
36. 36. Bagaimana Melakukannya ??
37. 37. Prosedur Pengukuran kadar gula darah, asam urat dan kolesterol dengan GCU Meter
38. 38. Glucose- Cholesterol – Uric Acid Meter • Banyak Model => Perhatikan petunjuk khusus dari produsen
• Komponen Dasar : – Screen – Blood Lancet – Blood test strip(GCU) – Lancet pen (device) – Kalibrator
39. 39. Prosedur Pelaksanaan
40. 40. Bagaimana Interpretasinya ??
41. 41. Fungsi pemeriksaan • Mengecek apakah pasien menderita diabetes atau tidak • Kontrol terapi
diabetes • Mengecek apakah hipoglikemi (KGD<50 mg/dl) dengan tambahan c-peptide • Mengecek
diabetes dalam kehamilan
42. 42. Jenis Pemeriksaan • Fasting Blood Sugar (FBS)/ Gula Darah Puasa • 2-hours postprandial blood
sugar / Gula Darah sesudah 2 jam Makan • Random Blood Sugar (RBS) / Gula darah Sewaktu
43. 43. Pemeriksaan Gula Darah Dikatakan mengidap DM jika: 1. Ada tanda klasik disertai pemeriksaan GD
sewaktu ≥ 200 2. Tidak ada tanda klasik tetapi GD puasa ≥ 126 dan GD 2 jam setelah makan ≥ 200 3.
Hasil HbA1C ≥ 6,5% Dikatakan gangguan toleransi jika: 1. GD puasa = 110 – 125 2. GD 2 jam setelah
makan = 140 - 199
44. 44. Diabetes Melitus (DM) Asal kata : • Diabainen (bhs Yunani) pancuran air • Melitus (bhs Latin) manis
Istilah lain : • Sakit gula • Kencing manis
45. 45. DM tipe 1 Ada berapa jenis DM? DM tipe 2
46. 46. biasanya terjadi pada usia muda ada ketergantungan terhadap insulin  kerusakan pankreas dari
awal DM tipe 1:
47. 47. Tipe ini yang sebagian besar terjadi Sementara waktu tidak bergantung insulin  Kerja insulin tidak
efektif (“resistensi insulin ”) DM tipe 2 :
48. 48. Orang yang tidak/ belum memiliki sakit gula, mau makan sebanyak apapun kadar gula “tetap
terkendali”Ketidak mampuan tubuh dalam mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh Pengertian:
49. 49. Ingatlah ABC DiabetesPerubahan gaya hidup Menambah pengetahuan pasien MEMUTUS
RANTAI Diabetes Dan Penyakit Cardiovascular
50. 50. A = Haemoglobin A1cThe Diabetes ABC <B = Tekanan darah7%, cek tiap tiga bulan <C = LDL-
Cholesterol130/80mmHg, cek tiap periksa <100mg/dl (2.6mmol/l), cek tiap tahun
51. 51. Prinsip Dasar Terapi Diabetes Mellitus 3 PENGATURAN MAKAN 2 LATIHAN JASMANI OBAT
HIPOGLIKEMIK 4 1 PENYULUHAN CANGKOK PANKREAS 5
52. 52. PENGOBATAN DIET • Mencapai kadar gula darah normal • Mecapai kadar lemak yang optimal •
Memberi energi dan berat badan normal • Mencegah komplikasi akut/ kronik • Meningkatkan kesehatan
53. 53. PRINSIP PENGOBATAN DIET Kebutuhan kalori sesuai : kelamin, umur , berat badan, aktifitas fisik,
pekerjaan, kehamilan, menyusui, komplikasi 3 kali makan utama dan 3 kali makan kecil Jumlah dan waktu
makan harus tepat
54. 54. PRINSIP OLAHRAGA PADA DIABETES Pilih olahraga yang disenangi Melibatkan otot-otot besar
Frekuensi : Teratur 3-5 kali perminggu Intensitas : Ringan sampai sedang Durasi : 30 –60 menit / 5 X30
menit /minggu Tipe : Aerobik (jalan, joging, ber sepeda)
55. 55. Apa itu Kolesterol???? Lemak yang dihasilkan dari tubuh dan sisanya dari luar tubuh (makanan) yang
beredar dalam pembuluh darah. kolesterol baik kolesterol jahat LDLHDL
56. 56. kolesterol jahat karena dapat menempel pada dinding pembuluh darah, sehingga dapat menyebabkan
terbentuknya plak. LDL HDL kolesterol baik karena dapat melindungi pembuluh darah dari terbentuknya
plak.
57. 57. Pembuluh darah Normal Pembuluh darah Menyempit
58. 58. Dari pemeriksaan darah Kadar kolesteronya melebihi nilai normal.
59. 59. Tanda dan Gejala
60. 60. Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah • Usia • Jenis Kelamin • Keturunan
61. 61. Faktor Risiko yang Dapat Diubah • Pola makan tidak seimbang (tinggi lemak)
62. 62. Faktor Risiko yang dapat diubah Stress Kegemukan Kurang aktivitas fisik Merokok
63. 63. kOMPLIKASI
64. 64. serangan stroke.serangan jantung. • Penyumbatan pada pembuluh darah otak Apa Akibatnya jika
kolesterol darah yang tetap tinggi??? • Penyumbatan pada pembuluh darah jantung
65. 65. Apa saja yang dapat menyebabkan kolesterol dapat meningkat???
66. 66. Cara Mencegah kolesterol: • SEIMBANGKAN GIZI – Banyak makan sayur dan buah – Kurangi makan
berlemak • STOP MEROKOK • HINDARI STRESS • Teratur Berolahraga atau Aktivitas Fisik – Olahraga
minimal 3 kali dalam seminggu selama 30 menit
67. 67. Apa itu Asam Urat ? Asam Urat adalah suatu kumpulan gejala yang memiliki gambaran khusus yaitu
rasa nyeri pada sendi
68. 68. Penyebab • Pembentukan asam urat yang berlebihan • Kurangnya pengeluaran asam urat melalui
ginjal
69. 69. Penyakit asam urat disebabkan meningkatnya kadar asam urat dalam darah. Nilai asam urat yang
normal wanita 2,4 – 6 mg/dl pria 3,0 – 7mg/dl
70. 70. • Penyakit ini sering menyebabkan gangguan pada satu sendi misalnya paling sering pada salah satu
pangkal ibu jari kaki, walaupun dapat menyerang lebih dari satu sendi • sendi-sendi yang juga dapat
dikenai penyakit asam urat antara lain sendi pergelangan kaki, lutut, sendi-sendi kecil, jari kaki dan
tangan, sendi pergelangan tangan dan siku
71. 71. • Penipisan rawan sendi yang bersifat progresif • Faktor umur yang semakin lanjut • Menopause bagi
perempuan • Kegemukan • Cedera sendi
72. 72. GEJALANYA: • Gejala asam urat adalah persendian terasa nyeri terutama saat malam dan pagi hari •
Persendian yang sering terkena asam urat seperti tumit, pergelangan tangan, jari kaki dan tangan, siku
dan lutut. • Gejala asam urat biasanya persendian tersebut bengkak, terasa panas, memerah dan nyeri
sekali
73. 73. PENYAKIT LAIN AKIBAT ASAM URAT –Batu ginjal –Gagal ginjal –Tekanan Darah Tinggi –Payah
jantung –Kencing Manis
74. 74. BB Ideal • Kurangi konsumsi alkohol • Pola diet sehat • Banyak makan buah yang mengandung
vitamin C seperti jerukPENCEGAHAN • Minum cukup (8-10 gelas / hari) • Mengelola Obesitas
75. 75. Makanan yang perlu dipantang untuk penderita asam urat adalah : • Sayuran: - Daun bayam-
Kangkung – Daun Singkong- Daun Jambu Mete- Asparagus- Buncis dan – Kembang Kol. • Buah-buahan:
- Durian- Alpukat- Nanas- Air Kelapa • dan ekstrak daging- Telur- Kaldu atau kuah daging yang kental
76. 76. • Makanan/lauk pauk: - Jeroan seperti hati,ginjal,limpa,babat, usus, paru dan otak- Makanan laut:
udang,kerang, cumi, kepiting.- Makanan kaleng: kornet, sarden • Kacang-kacangan dan emping mlinjo. -
Kacang Tanah- Kacang Hijau- Kacang Kedelai- Tempe- Tauco- Tauge- Oncom- Susu Kedelai • Minuman
dan makanan beralkohol - Bir- Wiski- Anggur- Tape- Tuak
77. 77. PENGOBATANNYA: • Mengatasi serangan akut dengan segera – Obat: analgetik, colcichine,
kortikosteroid • Program pengobatan untuk mencegah serangan berulang – Obat: analgetik, colcichine
dosis rendah • Mengelola kadar asam urat darah yang tinggi (menurunkan kadar as.urat) & mencegah
efek lain – Obat-obat penurun asam urat – Gaya Hidup
78. 78. 7 PRINSIP DIET PADA PENDERITA ASAM URAT • Membatasi asupan purin atau rendah purin. •
Asupan energi sesuai dengan kebutuhan. • Mengonsumsi lebih banyak karbohidrat. • Mengurangi
konsumsi lemak. • Mengonsumsi banyak cairan. • Tidak mengonsumsi minuman beralkohol. •
Mengonsumsi cukup vitamin dan mineral.
79. 79. 1. Hindari makanan berikut ini ...
80. 80. Sayuran seperti ...
81. 81. Buah-buahan seperti...
82. 82. 2. Bila serangan terjadi, istirahat di tempat tidur merupakan suatu keharusan
83. 83. 3. Jika terjadi perlukaan hebat segera bawa ke fasilitas kesehatan
84. 84. 4. Minumlah air putih minimal 2 liter / hari
85. 85. 5. Konsumsi Makanan yang mengandung potasium seperti...
86. 86. 6. Konsumsi buah-buahan seperti...
87. 87. 7. Konsumsi sayur-sayuran seperti...
88. 88. 8. Konsumsi karbohidrat seperti...
89. 89. TEKANAN DARAH
90. 90. TEKANAN DARAH
91. 91. Pengukuran tekanan darah dapat di ukur dengan dua metode
92. 92. Persiapan
93. 93. Ada 2 jenis tensimeter 1. Tensimeter air raksa : alat pengukur tekanan darah yang berbahan dasar
raksa sebagai indicator pengukuran.
94. 94. 2. Tensimeter digital berfungsi untuk mengukur tekanan darah yang bekerja secara digital (otomatis).
95. 95. Prosedur penggunaan manset • Prosedur penggunaan manset 1. Masukkan ujung pipa manset pada
bagian alat. 2. Perhatikan arah masuknya perekat manset. 3. Pakai manset, perhatikan arah selang.
96. 96. 4. Pastikan selang sejajar dengan jari tengah, dan posisi lengan terbuka keatas. 5. Jika manset sudah
terpasang dengan benar, rekatkan manset. 6. Menghasilkan pengukuran yang akurat.
97. 97. Cara mengukur tekanan darah yang dianjurkan : •Pasien duduk dikursi dengan punggung bersandar
dan lengan telanjang dan disokong setinggi bidang yang sama dengan jantung. •Pasien harus tidak
merokok atau minum kopi selama 30 menit sebelum pengukuran. Dalam keadaan tertentu pengukuran
dilakukan dalam keadaan berbaring atau berdiri. •Pengukuran dilakukan setelah pasien paling sedikit telah
istirahat selama 5 menit. •Ukuran manset harus sesuai , yaitu balon didalam manset harus melilit
sekurangnya 80 % dari lengan
98. 98. Cara Kerja
99. 99. CARA KERJA
100. 100. CARA KERJA
101. 101. • Manset lebarnya 12 cm bagi orang dewasa. Manset lebih kecil atau lebih sempit akan
memberi tekanan lebih tinggi. Demikian juga bila pasien mengencangkan otot lengannya. Pakaian yang
yang ketat pada lengan atas dapat memberikan nilai tekanan yang lebih rendah. • Manset yang lebih
besar digunakan untuk tungkai atau orang yang lengannya sangat gemuk • Pengukuran sebaiknya
dilakukan dengan sfigmomanometer air raksa, namun dapat juga dengan manometer aneroid yang baru
ditera atau dengan alat elektronik yang sudah divalidasi • Dilakukan pengukuran sebanyak dua kali atau
lebih yang dijangkai jangka waktu 2 menit, dan diambil nilai rata- ratanya. Bila pengukuran pertama dan
kedua berbeda lebih dari 5 mmhg, dilakukan pengukuran tambahan dan diambil rata-ratanya. •
102. 102. Prosedur penggunaan manset • Prosedur penggunaan manset 1. Masukkan ujung pipa
manset pada bagian alat. 2. Perhatikan arah masuknya perekat manset. 3. Pakai manset, perhatikan arah
selang. 4. Pastikan selang sejajar dengan jari tengah, dan posisi lengan terbuka keatas. 5. Jika manset
sudah terpasang dengan benar, rekatkan manset. 6. Menghasilkan pengukuran yang akurat.
103. 103. • Arteri yang dapat dilingkari manset dibagian proksimal dan dapat diraba dibagian distal
dapat memakai arteri brachialis karena letaknya tepat . • Tempatkan manset dengan cukup ketat sekeliling
lengan atas • Pastikan bahwa arteri brakialis berada dengan ketingginan yang sama dengan jantung. •
Cari melalui palpasi nadi brakialis di lekuk lutut. • Pompa tensimeter sampai tidak teraba lagi nadi brakialis
• Tempatkan stetoscop di atas terabanya arteri brakialis
104. 104. • Kurangi tekanan manset perlahan-lahan, jangan lebih cepat dari 2 mm perdetik. Tekanan
dimana mulai terdengar bunyi nadi ialah tekanan sistol, yaitu tekanan yang paling tinggi yang dihasilkan
oleh jantung. • Lanjutkan mengurangi tekanan dengan lambat, intensitas bunyi nadi akan meningkat
kemudian berubah sifat bunyinya menjadi lembut. Bila tekanan dimanset terus dikurangi beberapa mm
lagi bunyi nadi tidak terdengar lagi, ini disebut tekanan diastole.
105. 105. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung meliputi deteksi timbul dan hilangnya bunyi
korotkoff secara auskultatoris diatas arteri yang ditekan. Bunyi korotkoff adalah bunyi bernada rendah
yang berasal dari dalam pembuluh darah yang berkaitan dengan turbulensi yang dihasilkan dengan
menyumbat arteri secara parsial dengan manset tekanan darah.
106. 106. Bunyi korotkoff dibagi menjadi 5 fase : •Fase 1 : dimulai saat bunyi terdengar disebut tekanan
sistolik. Pada fase 1, tekanan sistolik hanya cukup untuk membuka pembuluh darah untuk sementara
waktu saja dan menimbulkan ketukan nyaring yang makin lama makin meningkat intensitasnya. •Fase 2 :
jika tekanan dalam manset makin diturunkan, aliran yang melewati pembuluh darah meningkat,
menimbulkan bunyi mendesir yang merupakan ciri khas dari fase ini •Fase 3 : bunyi tersebut menjadi lebih
keras dan lebih nyaring •Fase 4 : bunyi tiba-tiba menjadi redup, lemah dan meniup. •Fase 5 : saat dimana
bunyi sama sekali tak terdengar. Saat ini biasanya dianggap sebagai tekanan diastolic.
107. 107. PEMBAGIAN TEKANAN DARAH 1. Tekanan darah rendah (hipotensi) 2. Tekanan darah
normal 3. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
108. 108. Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah 1. Umur 2. Jenis Kelamin 3. olahraga 4. ras 5.
obesitas 6. riw, obat-obatan

Anda mungkin juga menyukai