Anda di halaman 1dari 3

Kalor uap

Kalor uap adalah adalah perubahn zat cair menjadi zat gas yang didasri dengan perubahan
kalor

Kalor lebur
lebur adalah proses perubahan zatgas menjadi zat cair

mengukur nilai kalor lebur atau kalor uap sebuah zat


Salah satu bentuk kalorimeter ialah kalorimeter campuran. Berikut contoh gambar
bagan kalorimeter sederhana seperti tampak pada gambar di bawah ini.

Bagan kalorimeter sederhana

Kalorimeter di atas terdiri dari:


1. Sebuah bejana kecil terbuat dari logam tipis yang di gosok mengkilat.
Bejana inilah yang dinamakan kalorimeter.
2. Sebuah bejana yang agak besar yang berfungsi untuk meletakan
kalorimeter. Di antara kedua bejana itu dipasang isolator terbuat dari gabus
yang berfungsi untuk mengurangi kehilangan kalor karena dihantarkan atau
dipancarkan sekitarnya.
3. Penutup dari isolator panas yang telah dilengkapi dengan termometer
dan pengaduk. Pengaduk biasanya juga terbuat dari logam sejenis dengan
kalorimeter.

Pengukuran kalor jenis suatu zat dengan menggunakan kalorimeter bukan


pengukuran secara langsung karena kita tidak akan mendapatkan hasilnya secara
langsung tetapi harus melakukan perhitungan terlebih dahulu dengan menggunakan
variabel-variabel yang akan kita cari dalam pengukuran. Kita tidak tahu bahan apa
yang digunakan dan berapa kalor jenis dari kalorimeter. Bagaimana cara mengukur
kalor jenis dari kalorimeter? Berikut beberapa tahapan menggunakan kalorimeter
untuk mengukur kalor jenis kalorimeter.
1. Bersihkan kalorimeter dari kotoran dan debu lalu timbang untuk
mengetahui massanya dengan menggunakan neraca yang sebelumnya sudah
dikalibrasi terlebih dahulu.
2. Kalorimeter diisi dengan air dingin (bukan air es) hingga separuhya,
kemudian ditimbang. Sebelum ditimbang bagian kalorimeter dibersihkan dari
sisa-sisa percikan air. Nanti akan didapatkan massa air dingin dengan cara
mengurangi massa total dengan massa kalorimeter. Nyatakan massa air dingin
ini dengan notasi md
3. Setelah melakukan penimbangan, ukur suhu air dingin yang ada di
dalam kalorimeter dengan menggunakan termometer, kemudian hasilnya
dinyatakan dengan T1. Kemudian kalorimeter dimasukkan kembali ke dalam
tempatnya, keadaan ini dilakkukan untuk menghindari pengaruh suhu luar.
4. Ambil air dingin lalu panaskan dengan menggunakan bejana didih.
Untuk kegiatan ini harus berhati-hati, karena suhu air panas yang diukur
sangat menentukan hasil percobaan, selain pengukuran massa benda. Setelah
air yang dipanaskan telah mendidih, termometer dimasukkan. Hasil
pengukurannya dicatat dan dinyatakan dengan T2 (suhu air panas)
5. Masukan sebgaian dari air mendidih tadi ke dalam kalorimeter.
Kegiatan ini dilakukan dengan cepat untuk menghindari adanya pengaruh
suhu yang dapat merubah suhu T2.
6. Setelah air panas dimasukkan dalam kalorimeter, aduklah secara
perlahan-lahan agar air dingin yang suhu T1 dapat bercampur dengan air panas
yang bersuhu T2. Setelah yakin kedua air dengan suhu yang berbeda tadi benar-
benar telah tercampur dengan merata, lalu ukur suhunya dengan
menggunakan termometer dan nyatakan hasilnya sebagai T3 (suhu campuran)
7. Kalorimeter dengan semua isnya (tanpa selubung) ditimbang kembali
untuk mengetahui massa air panas yang dimasukan ke dalam kalorimeter. Cara
mengetahui massa air panas yakni hasil pegukuran terakhir dikurangi dengan
massa kalorimeter berisi air dingin. Nyatakan massa air panas ini dengan mp.

Dengan menggunakan hukum kekekalan energi kalor atau yang lebih dikenal dengan
azas black kita bisa mengukur kalor jenis kalorimeter tersebut, yakni dengan
persamaan:
Qlepas= Qterima
Qair panas = Q air dingin + Q kalorimeter

Kita misalkan massa air panas = mp, massa air dingin = md, massa kalorimeter = mk,
kalor jenis air = ca dan kalor jenis kalorimeter = ck, maka persamaannya menjadi:
ma.ca.(T2-T3) = ma.ca.(T3-T1) + mk.ck.(T3-T1)

Setelah didapatkan besarnya kalor jenis kalorimeter maka kita akan bisa tentukan dari
bahan apa kalorimeter itu terbuat dengan cara membandingkan kalor jenis suatu
bahan yang terdapat dalam tabel di bawah ini dengan hasil perhitungan dari
pengukuran tadi.

Tabel nilai kalor jenis suatu zat

Agar hasilnya benar-benar akurat, percobaan harus dilakukan secara teliti dan
berulang-ulang

Anda mungkin juga menyukai