Anda di halaman 1dari 141

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA STOK

BARANG GUDANG PADA PT. SURYA UTAMA TEKNIK

SKRIPSI

Disusun Oleh:

NIM : 1511489540

NAMA : MIRA SHINTIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019
UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA STOK


BARANG GUDANG PADA PT. SURYA UTAMA TEKNIK

Disusun Oleh:

NIM : 1511489540
Nama : Mira Shintia
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata Satu
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentasi : Sistem Informasi Manajemen

Disahkan Oleh :

Tangerang, September 2019

Rektor Ketua Program Studi


Universitas Raharja Program Studi Sistem Informasi

( Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si ) ( Euis Sitinur Aisyah, M.Kom )


NIP: 000603 NIP: 060003
ABSTRAK
PT. Surya Utama Teknik merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
fabrikasi. Sistem Informasi stok barang gudang PT. Surya Utama Teknik yang
berjalan saat ini masih menerapkan sistem semi komputerisasi dimana bagian
gudang dalam menginput data barang masuk dan barang keluar masih
menggunakan buku yang kemudian di input ke Microsoft Excel. Dari sistem stok
barang yang masih manual menimbulkan beberapa masalah seperti kesulitan
dalam mendapatkan informasi stok barang secara update, terjadinya human eror
yang berdampak pada kualitas laporan stok barang, dan sering mengalami
kesulitan dalam mengontrol stok minimal barang. Hal ini dirasakan kurang efisien,
bila dilihat data stok barang yang diolah setiap harinya cukup banyak. Oleh
karena itu, penelitian ini dilakukan untuk membuat Sistem Informasi Data Stok
Barang Gudang dengan terkomputerisasi berbasis Web. Data penelitian ini
dikumpulkan dengan menggunakan metode Observasi, Wawancara, dan Literature
Review, metode pengembangan sistem menggunakan metode Waterfall,
sedangkan metode analisa menggunakan metode analisa PIECES. Perancangan
sistem berorientasi menggunakan UML (Unified Modeling Language), yang
diimplementasikan dalam bahasa pemrograman PHP (Hypertext) dengan
Notepad++ dan pembuatan database pada MYSQL. Dan pengujian yang
dilakukan menggunakan metode pengujian Black Box. Penerapan sistem
komputerisasi berbasis web yang diusulkan guna memberikan kemudahan dalam
proses pengontrolan data barang di gudang dan memberikan informasi stok
barang secara update, sehingga hal tersebut dapat ditangani secara cepat dan tepat.

Kata Kunci : Stok, Barang, Gudang

i
ABSTRACT
PT. Surya Utama Teknik is a company engaged in fabrication. Warehouse stock
information system PT. Surya Utama Teknik, which is currently running, is still
implementing a semi-computerized system where the warehouse part in inputting
incoming goods and goods data still uses books which are then input into
Microsoft Excel. From the manual inventory system, it raises several problems
such as difficulties in obtaining updated stock information, the occurrence of
human errors that have an impact on the quality of the stock report, and often has
difficulty in controlling the minimum stock of goods. This is felt to be inefficient, if
you look at the stock data that is processed every day is quite a lot. Therefore, this
research was conducted to create a Web-based, computerized Warehouse Stock
Data Information System. The data of this study were collected using Observation,
Interview, and Literature Review methods, the system development method uses
the Waterfall method, while the analysis method used the PIECES analysis
method. Design oriented systems using UML (Unified Modeling Language),
which is implemented in the PHP programming language (Hypertext) with
Notepad ++ and database creation in MYSQL. And testing carried out using the
Black Box testing method. The application of the proposed web-based
computerized system to provide convenience in the process of controlling goods
data in the warehouse and provide updated stock information, so that it can be
handled quickly and precisely.

Keywords: Stock, Goods, Warehouse

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat

menyelesaikan Skripi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

DATA STOK BARANG GUDANG PADA PT SURYA UTAMA TEKNIK.

Tujuan Penulisan Laporan Skripsi adalah sebagai syarat dalam

menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada

Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa danya bimbingan dan dorongan dari

banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan

tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan

terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.

2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas

Raharja.

3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Raharja.

4. Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi.

5. Bapak Rano Kurniawan, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah

berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga

Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

iii
6. Bapak Muhamad Zahruddin, S.Kom.,MM selaku Dosen Pembimbing II

yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan

dan motivasi kepada penulis.

7. Ibu Sarah Yunita selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi

besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen Staff Universitas Raharja yang telah memberikan

ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.

9. Khususnya Mamah dan Kakak (Benny & Danna) yang telah banyak

memberikan dukungan dan doa bagi keberhasilan penulis.

10. Sahabat – sahabat Seperjuangan saya (Ananda Syifa, Mega Kharisma,

Yulia Ningsih) yang sudah mensupport dalam penelitian ini.

11. Special thanks to Keluarga kecilku 5CM (April, Ilda, Fina, Aceh) serta

Bang Aming, Kak Dina dan Husna yang telah memotivasi semangat, niat

dan keinginan penulis untuk menyelesaikan pembuatan laporan skripsi ini.

12. Dan untuk Adittya Susanto yang selalu memberikan support serta saran

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis

harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga

Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 19 Juli 2019

(Mira Shintia)
NIM. 1511489540

iv
DAFTAR ISI

COVER

LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

ABSTRAKSI ……………………………………………………………. i

ABSTRACT…………………………………………………………..…. ii

KATA PENGANTAR………………….……………………………...... iii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………. v

DAFTAR TABEL ………………………………………………..…….. xi

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………… xii

DAFTAR SIMBOL …………………………………………………….. xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ….......……………………….....……………….… 1

1.2 Rumusan Masalah ………………………...………........................ 2

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………................................ 3

1.3.1 Tujuan Penelitian…………………………………................. 3

1.3.2 Manfaat Penelitian……………………….............................. 3

1.4 Ruang Lingkup Penelitian……………...…………......................... 4

1.5 Metode Penelitian ……………………..……………….................. 4

v
1.5.1 Metode Pegumpulan Data………………………………….… 4

1.5.2 Metode Analisa ………….…………………………………... 5

1.5.3 Metode Perancangan ……………………………………....… 6

1.5.4 Metode Testing ……………………………………………. 6

1.6 Sistematika Penulisan …………………………….......................... 6

1.6.1 BAB I PENDAHULUAN……………………………........ 6

1.6.2 BAB II LANDASAN TEORI………………………...…... 7

1.6.3 BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN……………..... 7

1.6.4 BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN.. 7

1.6.5 BAB V PENUTUP …………………………………….…. 7

1.6.6 DAFTAR PUSTAKA……………………………………... 7

1.6.7 LAMPIRAN………………………………………………. 7

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum ……………………………………………………….. 8

2.1.1 Konsep Dasar Perancangan Sistem………………................ 8

2.1.1.1 Definisi Perancangan Sistem……..………………..... 8

2.1.1.2 Tahapan Perancangan …….……..………………..... 8

2.1.2 Konsep Dasar Sistem …..……………………………..…….. 9

2.1.2.1 Definisi Sistem ……………….….............................. 9

2.1.2.2 Karakteristik Sistem ………….….............................. 10

2.1.2.3 Klasifikasi Sistem ……………….….......................... 11

2.1.3 Konsep Dasar Data …………………………………….……. 13

2.1.3.1 Definisi Data ...………………...…............................. 13

2.1.3.2 Klasifikasi Data ………………...…………………… 14

vi
2.1.4 Konsep Dasar Informasi …………….………………………. 16

2.1.4.1 Definisi Informasi ……………..……………….…… 16

2.1.4.2 Karateristik Informasi ……..……….………….…… 17

2.1.4.3 Nilai dan Kualitas Informasi ………….……….…… 18

2.1.5 Konsep Dasar Sistem Informasi ..…………………………… 21

2.1.5.1 Definisi Sistem Informasi …………………….…..…. 21

2.1.5.2 Komponen Sistem Informasi ……………...….…..…. 22

2.1.6 Konsep Dasar Analisa Sistem …….………………….……… 24

2.1.6.1 Definisi Analisa Sistem ……..…………………….... 24

2.2 Teori Khusus ………………………………………………………. 25

2.2.1 Konsep Dasar Persediaan …..…………………...………….. 25

2.2.1.1 Definisi Persediaan …...…………………..……….... 25

2.2.1.2 Fungsi Persediaan …………………………...…….... 25

2.2.2 Konsep Dasar Barang …….....………...……………..……… 26

2.2.2.1 Definisi Barang atau Produk…...……………..….….. 26

2.2.3 Konsep Dasar Gudang …….……………..…...………......…. 27

2.2.3.1 Definisi Gudang ……...…...……………....…..…….. 27

2.2.4 Konsep Dasar Metode Analisa PIECES …………..………... 28

2.2.4.1 Definisi Analisa PIECES ……………………….…... 28

2.2.5 Konsep Dasar UML ( Unified Modelling Language )............. 29

2.2.5.1 Definisi UML ( Unified Modelling Language ).……. 29

2.2.5.2 Tipe Diagram UML ( Unified Modelling Language ).. 30

2.2.6 Konsep Dasar Database…….............................................….. 32

2.2.6.1 Definisi Database ........................................................ 32

2.2.7 Konsep Dasar MySQL …….……..……....……………….… 32

vii
2.2.7.1 Definisi MySQL …………………....…………….… 32

2.2.8 Konsep Dasar Notepad++ ……..…………..….……….…..… 33

2.2.8.1 Definisi Notepad++ ………………………..…...…... 33

2.2.9 Konsep Dasar PHP …………..……………..…………..….... 34

2.2.9.1 Definisi PHP …………………………..………...….. 34

2.2.10 Konsep Dasar HTML …..…………………………………... 35

2.2.10.1 Definisi HTML …………………………….…...…. 35

2.2.11 Konsep Dasar XAMPP ……….……….…………..…..…… 35

2.2.11.1 Definisi XAMPP ……...…………………...………. 35

2.2.12 Konsep Dasar BlackBox Testing …….……..……..…..…… 36

2.2.12.1 Definisi BlackBox Testing ………………...………. 36

2.2.13 Konsep Dasar Elisitasi ……………….……..……..…..…… 37

2.2.13.1 Definisi Elisitasi ………………...…………………. 37

2.2.13.2 Tahap – Tahap Elisitasi …………..……………..…. 38

2.2.14 Konsep Dasar Literature Review ……….……….……..…… 40

2.2.14.1 Definisi Literature Review ……...…………………. 40

2.2.14.2 Tujuan Literature Review ……...…………….……. 41

2.2.13.3 Studi Pustaka Literature Review ……...…………... 42

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

3.1 Analisa Organisasi……………………….…………....……….... 48

3.1.1 Gambaran Umum PT Surya Utama Teknik ....………….. 48

3.1.2 Sejarah Singkat PT Surya Utama Teknik ….……………… 48

3.1.3 Visi dan Misi PT Surya Utama Teknik …................................ 48

3.1.4 Struktur Organisasi PT Surya Utama Teknik………….……. 49

viii
3.1.5 Tugas dan Tanggung Jawab PT Surya Utama Teknik ……... 50

3.2 Tata Laksana Sistem Yang Berjalan …………………................... 52

3.2.1 Prosedur Sistem Yang Berjalan ……………………………… 52

3.2.2 Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan …………..…….. 52

3.2.2.1 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan …….…….. 52

3.2.2.2 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan ………..…... 54

3.2.2.3 Sequence Digram Sistem Yang Berjalan ……….…… 55

3.3 Analisa Sistem Yang Berjalan…………………………...…………. 56

3.3.1 Metode Analisa Sistem…………………………...…………. 56

3.3.1.1 Analisa PIECES ……………………...…………… 56

3..3.1.2 Analisa Proses, Analisa Masukan, Analisa Keluaran. 58

3.4 Konfigurasi Sistem Yang Berjalan …………………………..…… 59

3.5 Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah... 60

3.5.1 Permasalahan Yang Dihadapi ………………………….……. 60

3.5.2 Alternatif Pemecahan Masalah ……………………….…….. 60

3.6 User Requirement (Elisitasi) …………………………………….….. 61

3.6.1 Elisitasi Tahap 1 …………………………………………...… 61

3.6.2 Elisitasi Tahap 2 ………………………………………..……. 62

3.6.3 Elisitasi Tahap 3 ………………………………………...…… 63

3.6.4 Final Draft Elisitasi ………………………………….………. 64

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

4.1 Rancangan Sistem yang Diusulkan ………………………………….. 66

4.1.1 Prosedur Sistem Usulan………………………….….. 67

4.1.2 Use Case yang Diusulkan ……………………………………. 68

ix
4.1.3 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan …………………… 69

4.1.3.1 Activity Diagram Login …………………….……….. 70

4.1.3.2 Activity Diagram Add Data Barang …………………. 71

4.1.3.3 Activity Diagram Edit Data Barang …………………. 72

4.1.3.4 Activity Diagram Add Data Supplier ………………... 77

4.1.3.5 Activity Diagram Edit Data Supplier ……….……….. 77

4.1.3.6 Activity Diagram Add Data Barang Masuk…………. 77

4.1.3.7 Activity Diagram Edit Data Barang Masuk…………. 77

4.1.3.8 Activity Diagram Hapus Data Barang Masuk ……….. 78

4.1.3.9 Activity Diagram Add Data Barang Keluar………. 79

4.1.3.10 Activity Diagram Edit Data Barang Keluar………. 80

4.1.3.11 Activity Diagram Add Request SPB………………. 81

4.1.3.12 Activity Diagram Edit Request SPB………………. 82

4.1.3.13 Activity Diagram Aprove Status…………………... 83

4.1.4 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan …………………. 83

4.2 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan……. 84

4.3 Rancangan Basis Data………………………………………………... 84

4.3.1 Class Diagram Sistem yang Diusulkan …………………….... 85

4.3.2 Spesifikasi Basis Data ……………………………………….. 86

4.4 Implementasi Sistem yang Diusulkan………………………………... 93

4.5 Konfiguasi Sistem Usulan……………………………….................... 100

4.6 Testing……………………………………………….......................... 112

4.7 Evaluasi………………………………………………........................ 114

4.8 Implementasi………………………………………………................ 116

4.8.1 Schedule ………………….…..……………………................ 116

x
4.8.2 Estimasi Biaya ………………….…..……………………......... 117

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ……………………………………………………..……. 118

5.2 Saran ……………………………………………………………..…... 119

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I ............................................................. 62

2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II ............................................................ 63

3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III ........................................................... 64

4. Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi ........................................................ 65

5. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan .............. 85

6. Tabel 4.2 Struktur Tabel Data Barang ............................................ 86

7. Tabel Tabel 4.3 Struktur Tabel Barang Masuk ............................... . 87

8. Tabel 4.4 Struktur Tabel Supplier ................................................... 88

9. Tabel 4.5 Struktur Tabel barang_keluar.......................................... 89

10. Tabel 4.6 Struktur Tabel request_spb ............................................. 90

11. Tabel 4.7 Struktur Tabel stok_barang ............................................. 91

12. Tabel 4.8 Struktur Tabel user .......................................................... 92

13. Tabel 4.9 Pengujian Black Box ...................................................... 96

14. Tabel 4.10 Tabel Schedule ............................................................. 98

15. Tabel 4.11 Estimasi Biaya .............................................................. 99

xii
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Surya Utama Teknik..... 50

2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Stok Barang .............. 54

3. Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Stok Barang…………. 55

4. Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Stok Barang……….. 56

5. Gambar 4.1 Usecase Diagram yang Diusulkan……………... 70

6. Gambar 4.2 Activity Diagram Login………………………... 71

7. Gambar 4.3 Activity Diagram Add data barang……………. 72

8. Gambar 4.4 Activity Diagram Edit data barang……………. 73

9. Gambar 4.5 Activity Diagram Add data supplier…………… 74

10. Gambar 4.6 Activity Diagram Edit data supplier…………… 75

11. Gambar 4.7 Activity Diagram Add data barang masuk…….. 76

12. Gambar 4.8 Activity Diagram Edit data barang masuk…….. 77

13. Gambar 4.9 Activity Diagram Hapus data barang masuk…... 78

14. Gambar 4.10 Activity Diagram Add data barang keluar……. 79

15. Gambar 4.11 Activity Diagram Edit data barang keluar……. 80

16. Gambar 4.12 Activity Diagram Edit data barang keluar……. 81

17. Gambar 4.13 Activity Diagram Edit request SPB…………... 82

18. Gambar 4.14 Activity Diagram Aprove status……………… 83

19. Gambar 4.15 Sequence Diagram Sistem yang diusulkan…… 84

xiii
20. Gambar 4.16 Class diagram Sistem yang Diusulkan………... 86

21. Gambar 4.17 Tampilan Prototype Login…………………… 96

22. Gambar 4.18 Tampilan Prototype Keseluruhan…………… 96

23. Gambar 4.19 Tampilan Prototype Barang Masuk…………. 97

24. Gambar 4.20 Tampilan Prototype Request SPB…………… 97

25. Gambar 4.21 Tampilan Prototype Barang Keluar…………. 98

26. Gambar 4.22 Tampilan Prototype Stok Barang…………….. 98

27. Gambar 4.23 Tampilan Menu Login……………………….. 99

28. Gambar 4.24 Tampilan Menu Dashbord…………………… 99

29. Gambar 4.25 Tampilan Menu Transaksi Barang Masuk…… 100

30. Gambar 4.26 Tampilan Menu Transaksi Request SPB…….. 100

31. Gambar 4.27 Tampilan Menu Transaksi Barang Keluar…… 101

32. Gambar 4.28 Tampilan Menu Laporan Report Stok………. 101

xiv
DAFTAR SIMBOL

No Gambar Nama Keterangan

Menspesifikasikan himpunan peran yang


pengguna mainkan ketika berinteraksi
dengan use case.

1 Actor

Hubungan dimana perubahan yang terjadi


pada suatu elemen mandiri (independent)
akan mempengaruhi elemen yang
bergantung padanya elemen yang tidak
2 Dependency mandiri (independent).

Hubungan dimana objek anak


(descendent) berbagi perilaku dan
Generlization struktur data dari objek yang ada
diatasnya objek induk (ancestor).
3

Menspesifikasikan bahwa use case


sumber secara eksplisit.
4 Include

Menspesifikasikan bahwa use case target


memperluas prilaku dari use case sumber
pada suatu titik yang diberikan.

5 Extend

Apa yang menghubungkan antara objek


satu dengan objek lainnya.
6 Association

xv
Menspesifikasikan paket yang
menampilkan sistem secara terbatas.

7 System

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang


ditampilkan suatu hasil yang terukur bagi
8 Use Case suatu actor.

Interaksi aturan-aturan dan elemen lain


yang bekerja sama untuk menyediakan
Collaboration prilaku yang lebih besar dari jumlah dan
elemen-elemennya (sinergi).
9

Elemen fisik yang eksis saat aplikasi


dijalankan dan mencerminkan suatu
sumber daya komputasi.
10 Note
Gambar 1. Simbol Use Case Diagram

No Gambar Nama Keterangan

Memperlihatkan bagaimana
masing-masing kelas antarmuka
Activity saling berinteraksi satu sama
lain.
1

State dari sistem yang


mencerminkan eksekusi dari
2 Action suatu aksi.

Bagaimana objek dibentuk atau


diawali.
3 Initial Node

Initial Final Bagaiamana objek dibentuk dan


Node dihancurkan.
4

xvi
Satu aliran yang pada tahap
tertentu berubah menjadi aliran.
5 Fork Node

6 Line Digunakan untuk


Connector menghubungkan satu simbol
dengan simbol lainnya.

7 Association Apa yang menghubungkan


antara objek satu dengan objek
lainnya.

8 Decision Digunakan untuk


menggambarkan suatu keputusan
/ tindakan yang harus diambil
pada kondisi tertentu.
Gambar 2. Simbol Activity Diagram

No Gambar Nama Keterangan

Objek entity, antarmuka yang


saling berinteraksi.

1 Lifeline

Spesifikasi dari komunikasi


antar objek yang memuat
Message informasi-informasi tentang
aktifitas yang terjadi.
2

Spesifikasi dari komunikasi


antar objek yang memuat
8 Message informasi-informasi tentang
aktifitas yang terjadi.

xvii
Digunakan untuk
3 Actor
menggambarkan user/ Pengguna.

Objek entity, antarmuka yang


4 Lifeline saling berinteraksi.

Digunakan untuk
5 Boundary
menggambarkan sebuah form.

Digunakan untuk
menghubungkan boundary
6 Control Class dengan tabel.

Digunakan untuk
7 Entity Class menggambarkan hubungan
kegiatan yang akan dilakukan.
Gambar 3. Simbol Sequence Diagram

xviii
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan pesatnya kemajuan Teknologi Informasi ini,

informasi merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan suatu

pekerjaan. Teknologi informasi merupakan sarana yang sangat penting

dan menunjang bagi suatu instansi/departemen/perusahaan baik negeri

maupun swasta dalam skala kecil, sedang, ataupun besar, sehingga

dengan informasi dapat diharapkan mempermudah pekerjaan dan tujuan

dapat tercapai secara maksimal.

Informasi merupakan unsur yang mengkaitkan fungsi – fungsi

manajemen yang terdiri dari perencanaan, pengoprasian, dan

pengendalian perusahaan. Tanpa informasi suatu perusahaan tidak akan

bisa menjalankan kegiatan operasional perusahaan dengan baik. Oleh

sebab itu untuk menunjang pelaksanaan informasi

instansi/departemen/perusahaan yang baik dan teratur, maka diperlukan

suatu sistem yang terkomputerisasi.

Salah satu informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan yaitu

informasi mengenai stok barang. Bagian gudang harus mencatat setiap

kali terjadi transaksi, yaitu barang yang masuk, barang yang keluar,

barang yang ada digudang. Hal ini membutuhkan ketelitian dari bagian

gudang, supaya dalam setiap laporan tidak terjadi kesalahan yang

berakibat bahwa barang yang ada digudang masih banyak, tapi masih

1
2

tetap memesan barang atau sebaliknya barang yang sudah habis justru

tidak dipesankan. Hal ini akan menjadi masalah bagi perusahaan.

Hal – hal tersebut diatas, dapat dihindarkan dengan

menggunakan suatu sistem laporan stok barang dengan menggunakan

aplikasi komputer. Hal ini perlu dilakukan agar dapat menyajikan

informasi stok barang yang lengkap dan dapat mengakses data dan

informasi secara cepat, efisien, dan akurat. Kecepatan dan ketepatan

dalam mendapatkan suatu informasi dapat didukung oleh sistem

komputerisasi yang dapat memudahkan dalam pengumpulan, pengolahan,

dan penyimpanan data suatu instansi/departemen/perusahaan tersebut.

Sistem informasi stok barang ini sangat penting untuk

mendukung kegiatan operasional suatu perusahaan. Sistem informasi

yang dibutuhkan perusahaan khususnya tentang stok barang dengan

aplikasi komputer, diharapkan dapat mempercepat dalam menyelesaikan

pekerjaan perusahaan dan dihasilkan data yang akurat dengan waktu

yang lebih cepat.

Berdasarkan uraian di atas penulis akan menganalisa lebih

lanjut dalam bentuk laporan skripsi dengan judul “PERANCANGAN

SISTEM INFORMASI DATA STOK BARANG GUDANG PADA PT.

SURYA UTAMA TEKNIK”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka masalah yang

akan dikaji dalam penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai berikut :
3

1. Apakah sistem data stok barang gudang yang sedang berjalan saat ini

sudah berjalan efektif dan efisien ?

2. Bagaimana cara memanajemen pengontrolan stok barang, agar

terhindar dari kelebihan stok dan kekurangan stok digudang ?

3. Bagaimana menganalisa sistem data stok barang gudang pada PT.

Surya Utama Teknik ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut :

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan permasalahan yang diuraikan, maka

tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keefektifan dan keefisienan

sistem data stok barang gudang yang berjalan pada PT. Suya Utama

Teknik.

2. Untuk mengetahui bagaimana sistem data stok barang gudang yang

berjalan pada PT. Suya Utama Teknik.

3. Memberikan laporan stok barang yang akurat dan tepat waktu.

1.3.2 Manfaat Penelitian

1. Membantu pihak manajemen dalam mengelola data stok barang yang

sebelumnya masih menggunakan media buku dan MS.Excel dalam

penyimpanan data.

2. Mempercepat pencarian data stok barang dan memudahkan

pendataan barang masuk dan barang keluar bagi staff gudang agar

lebih efisien.
4

3. Mengaplikasikan sistem informasi sebagai alternatif penyimpanan

data stok barang agar membantu pihak manajemen perusahaan dalam

menggunakan data itu kembali di mana pada sistem yang berjalan

saat ini masih menggunakan penyimpanan manual.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Didalam penulisan laporan skipsi ini, penulis membahas

tentang sistem data stok barang gudang pada PT. Surya Utama Teknik.

Mengingat pembahasan didalam stok cukup luas dan agar laporan

skirpsi ini dapat mencapai sasaran maka ruang lingkup pembahasan

meliputi proses data stok barang digudang, proses laporan barang masuk,

dan proses laporan barang keluar.

1.5 Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan

Laporan Skripsi ini, digunakan metode penelitian sebagai berikut :

1.5.1 Metode Pengumpulan data

1. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)

Penulis melakukan pengamatan-pengamatan lansung terhadap

kegiatan yang berhubungan dengan masalah yang diambil. Hasil dari

pengamatan tersebut langsung dicatat oleh penulis dan dari kegiatan

observasi ini dapat diketahui kesalahannya atau proses dan kegiatan

tersebut.

2. Metode Wawancara (Interview)


5

Untuk melengkapi hasil observasi, dilakukan metode wawancara

atau tanya jawab untuk mendapatkan suatu data dan dilakukan juga

tanya jawab secara lisan kepada stakeholder dengan pelaksana yang

berhubungan langsung dengan sistem stok keluar masuk barang

untuk memperoleh data informasi yang diperlukan yaitu Ibu Sarah

selaku divisi gudang di PT. Surya Utama Teknik.

3. Metode Studi Pustaka (Library Research)

Studi kepustakaan yang dilakukan penulis bertujuan untuk

memperoleh data melalui buku-buku liiterature yang memiliki

keterkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi, termasuk

bahan-bahan yang diperoleh melalui bangku perkuliahan. Buku

referensi maupun buku pegangan umum yang dipakai berhubungan

dengan masalah yang dihadapi guna membedakan dan memperoleh

pendekatan teoritis juga untuk landasan teori yang mendukung

pembahasan laporan skripsi ini.

1.5.2 Metode Analisa

Analisis data merupakan salah cara untuk memperoleh

temuan-temuan hasil penelitian yang dilakukan. Hal ini disebabkan, data

akan menuntun kita ke arah temuan-temuan ilmiah, bila dianalisis dengan

benar dan menggunakan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem

dilakukan menggunakan metode analisa PIECES sebagai dasar untuk

memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. Dalam

menganalisis sebuah sistem, biasanya akan dilakukan terhadap beberapa

aspek antara lain adalah kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi,

efisiensi dan pelayanan pelanggan. Analisis ini disebut dengan PIECES


6

Analysis (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency and

Service).

1.5.3 Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah

program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 berfungsi

untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence

diagram, dan class diagram yaitu dengan pengembangan piranti lunak

berbasis “objek oriented”, dalam hal pembuatan sistem ini peneliti

menggunakan Notepad++ sebagai penulisan listing program PHP dan

MySQL sebagai database.

1.5.4 Metode Testing

Metode testing digunakan untuk menganalisis suatu identitas

sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang di

inginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk

mengeliminasi kesalahan yang terjadi pada saat sistem diterapkan.

Penelitian ini menggunakan metode Black Box dalam kegiatan testing

karena metode Black Box dapat mengetahui apakah software yang di

buat dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan atau tidak.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam melakukan penelitian, penyampaian laporan akan

dibagi menjadi beberapa bab dan sub bab sesuai dengan sistematika

penulisan berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan secara umum mengenai masalah

pokok yang dibahas dalam laporan skripsi ini meliputi latar


7

belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, ruang lingkup penelitian, beberapa metode yang

meliputi metode pengumpulan data, metode analisa, metode

perancangan, dan metode testing. Serta uraian mengenai

sistematika penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan

definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan

dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature

review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum

mengenai perusahaan PT. Surya Utama Teknik, struktur

organisasi, tata laksana sistem yang berjalan, UML

(Unified Modelling Language), analisa sistem yang

berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, serta

permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan

masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini membahas mengenai perancangan sistem

informasi persediaan barang yang diusulkan yaitu

perancangan sistem persediaan barang masuk dan keluar,

sistem dengan model UML (Unified Modelling Language)

yang diusulkan oleh penulis.

BAB V PENUTUP
8

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan

saran dari hasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN
9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Konsep Dasar Perancangan Sistem

2.1.1.1 Definisi Perancangan Sistem

Menurut Kausar, dkk (2015:22) menjelaskan bahwa,

“Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang

sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang

terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang

baru”.

Menurut Maimunah, dkk (2017:38) menjelaskan bahwa,

“Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan

penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai

akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk

mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di

alam semesta ini”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli

dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan adalah sebuah

pengembangan sistem yang harus dapat memenuhi kebutuhan

fungsional penggunanya.

2.1.1.2 Tahapan Perancangan

Padeli, Dkk dalam jurnal CCIT (2015:198) menyebutkan

bahwa disaat pengujian program dimulai. Proses pengujian terfokus

9
10

pada logika internal software, memastikan bahwa semua pernyataan

sudah diuji, dan pada eksternal fungsi, yaitu mengarahkan pengujian

untuk menemukan kesalahan – kesalahan dan memastikan bahwa

input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan

hasil yang dibutuhkan.

2.1.2 Konsep Dasar Sistem

2.1.2.1 Definisi Sistem

Berikut beberapa pendapat tentang definisi sistem menurut

beberapa ahli, diantaranya :

` Menurut Kusrini dalam Jayanti dkk (2014:37), “Sistem

merupakan sebuah tatanan yang terdiri dari sejumlah komponen yang

berfungsi saling berhubungan satu sama lain dan tujuannya untuk

memenuhi suatu proses tertentu”.

Menurut Romney dalam Wardhani dan Satia (2016:40) ,

“Sistem adalah rangkaian dua atau lebih pada komponen yang saling

berhubungan untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Maniah dkk (2017:1), “Sistem merupakan

kumpulan dari elemen-elemen berupa suatu data jaringan kerja dari

prosedur yang saling berhubungan diantara yang lain, sumber daya

manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling

berinteraksi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli

dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem ialah kumpulan elemen –


11

elemen yang saling berkaitan satu dengan yang lain dan saling bekerja

sama untuk mencapai suatu tujuan dari sistem tersebut.

2.1.2.2 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto yang dikutip oleh Priyo Sutopo, Dedy

Cahyadi, Zainal Arifin dalam jurnal Informatika Mulawarman

(2016:24) Sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu,

yaitu :

1. Komponen

Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen

yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama

membetuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau

elemenelemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-

bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan Sistem Batas sistem merupakan daerah yang membatasi

antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan

lingkungan luarnya.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah

apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung Sistem Penghubung merupakan media penghubung

antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui

penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari

satu subsistem ke subsistem yang lainnya.


12

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan Sistem Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan

ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan

(maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran Sistem Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang

diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa

pembuangan.

7. Pengolahan Sistem.

Pengolahan Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian

pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem.

Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran.

Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem

tidak akan ada gunanya.

2.1.2.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Mustakini yang di kutip oleh Ruhul Amin (2017:2)

mengatakan Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut

pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sistem Abstrak (Abstract System)

Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system)

dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem

yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-

pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik


13

merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer,

sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebgainya.

2. Sistem Alamiah (Natural System)

Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system)

dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah

adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia

adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia

yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut

dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan

man-machine sistem. Sistem informasi merupakan contoh

manmachine sistem, karena menyangkut penggunaan komputer

yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem Tertentu (probabilitas System)

Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu

(probabilitas system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah

laku yang sudah dapat diprediksi interaksi diantara bagian-

bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sehingga keluaran dari

sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari

sistem interaksi yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan

program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem

yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena

mengandung unsur probabilitas.


14

4. Sistem Tertutup (Close System)

Sistem diklasisfikasikan sebagai sistem tertutup (close system) dan

sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem

yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan

luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut

campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini

ada, tetapi kenyataannya tidak ada sitem yang benarbenar tertutup,

yang ada hanyalah relatively closed sistem (secara relatip

tertutup,tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem

yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk

lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem

sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka

system harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.

Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara

relatip tertututp karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis

dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

2.1.3 Konsep Dasar Data

2.1.3.1 Definisi Data

Menurut Siregar yang dikutip oleh Sutopo Priyo, dkk

(2016:24) dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia, data diterjemahkan

sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau

bahan-bahan keterangan. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan


15

kejadian yang kita hadapi. Data adalah fakta yang jelas lingkup,

tempat, dan waktunya.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah

bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi yang

mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna

penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari

informasi. Dalam konteks ini, teori mengenai data memiliki

keterkaitan yang erat dengan judul yang sedang dibahas, maka data

masuk ke dalam teori dasar penelitian.

2.1.3.2 Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2016:18), data dapat diklasifikasi menurut

jenisnya, sifatnya, dan sumbernya. Berikut uraiannya:

1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data:

a. Data Hitung (Enumeration/Counting Data)

Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.

Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah

tertentu. Mencatat jumlh mahasiswa dalam suatu kelas atau

persentase dari mahasiswa/i dalam kelas itu menghasilkan

suatu data hitung

b. Data Ukur (Measurement Data)

Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai

nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan

oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah


16

memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka

yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil

proses pengukuran.

2. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data:

c. Data Kuantitatif (Quantitative Data)

Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam

hubungannya dengan penjumlahan. Kalau jumlah universitas

negeri di Indonesia dibagi dalam 2 golongan, maka ada

golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000

orang dan golongan yang lain kurang dari 5000 orang. Ini

merupakan penggolongan kuantitatif.

d. Data Kualitatif (Qualitative Data)

Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam

hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan

fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas

eksakta dan fakultas non-eksakta merupakan pemisah menurut

sifatnya. Penggolongan mahasiswa pada fakultas yang

menggunakan sistem kredit kedalam penilaian studi

dengan "grade" A, B, C, D didasarkan pada pemisahan sifat-

sifat kualitatifnya.

3. Klasifikasi Data Menurut Sumber Data:

e. Data Internal (Internal Data)


17

Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil

observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang

lain.

f. Data Eksternal (External Data)

Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain.

Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan,

meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

2.1.4 Konsep Dasar Informasi

2.1.4.1 Definisi Informasi

Menurut Sutabri (2016:26), "Informasi adalah sebuah istilah

yang tidak tepat dalam pemakaiannya secara umum. Informasi dapat

mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran

komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi ibarat darah yang

mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini

sangat penting dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang

mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil, dan akhirnya mati.

Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau di

interpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau

tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi

penerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila

tidak ada pilihan atau keputusan, maka informasi menjadi tidak

diperlukan."
18

Menurut Krismiaji (2015:14), "Informasi adalah data yang

telah diorganisasi, dan telah memiliki kegunaan dan manfaat. Dengan

demikian dapat pula disimpulkan bahwa data adalah input bagi sebuah

sistem informasi, sedangkan informasi merupakan output. Data

diproses menjadi informasi yang bermanfaat bagi para pembuat

keputusan untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik. Aturan

umum yang berlaku adalah, semakin tinggi kualitas informasi yang

tersedia bagi para pembuat keputusan, semakin baik keputusan yang

dihasilkan."

Berdasarkan beberapa pendapat diatas bahwa Informasi

adalah data yang telah diorganisasi yang berupa data mentah, data

tersusun, dan kapasitas sebuah saluran komunikasi. Kemudian data

diproses menjadi informasi yang bermanfaat bagi para pembuat

keputusan untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik.

2.1.4.2 Karakteristik Informasi

Menurut Krismiaji (2015:15), Agar bermanfaat, informasi

harus memiliki kualitas atau karakteristik sebagai berikut:

1. Relevan : Menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat

keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikan

kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan/membenarkan

ekspektasi semula.

2. Dapat Dipercaya : Bebas dari kesalahan atau bias dan secara akurat

menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi.


19

3. Lengkap : Tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh

para pemakai.

4. Tepat Waktu : Disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi

proses pembuatan keputusan.

5. Mudah Dipahami : Disajikan dalam format yang mudah dimengerti.

6. Dapat Diuji Kebenarannya : Memungkinkan dua orang yang

kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara

independen.

2.1.4.3 Nilai dan Kualitas Informasi

Nilai informasi menurut Fauzi (2017:12), ditentukan dua hal

yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi bernilai

bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya

mendapatkannya. Biaya-biaya yang berhubungan untuk memperoleh

informasi seperti waktu dan sumber daya untuk mengumpulkan,

memproses serta menyimpan data serta mendistribusikan informasi

yang dihasilkan kepada para pembuat keputusan.

Menurut Sutabri (2016:26) Pengukuran nilai informasi

biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost

benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

1. Mudah Diperoleh

Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat

diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit


20

versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilai bagi pemakai informasi

sulit mengukurnya.

2. Luas dan Lengkap

Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak

berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran

informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit

mengukurnya

3. Ketelitian

Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan

keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang

besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan

pencatatan dan kesalahan perhitungan

4. Kecocokan

Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam

hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus

ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua

keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya.

Sifat ini sulit mengukurnya.

5. Ketepatan Waktu

Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek

daripada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan,

pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya


21

tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur.

Misalnya, berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan

memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan

mengenai tersedianya barang-barang inventaris

6. Kejelasan

Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari

istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat

memakan biaya yang besar. Berapa biaya yang diperlukan untuk

memperbaiki laporan tersebut?

7. Keluwesan

Sifat ini berhubungan dengan dapt disesuaikannya keluaran

informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga

dengan lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit

diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat

diukur

8. Dapat Dibuktikan

Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi

untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan

yang sama

9. Tidak Ada Prasangka


22

Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk

mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah

dipertimbangkan sebelumnya.

10. Dapat Diukur

Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari

sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus,

dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi,

hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

2.1.5 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.1.5.1 Definisi Sistem Informasi

Definisi sistem informasi Menurut Sutanta dalam Jayanti dkk

(2014:37) menyimpulkan bahwa “Sistem informasi didefinisikan

sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan

berkumpul bersama-sama membentuk satu kesatuan yang saling

berhubungan dan bekerjasama antara satu dengan lainnya untuk

melakukan fungsi dari pengolahan data, input, processing, output

berupa informasi”.

Menurut Keismiaji dalam Ilamsyah dkk, (2016:200),

menyatakan bahwa “Sistem Informasi adalah cara-cara yang

diorganisasikan menjadi kumpulan, memasukkan dan menyimpan

serta mengolah data dengan cara-cara yang sudah diorganisasi untuk

mengelola, menyimpan, mengendalikan dan melaporkan informasi


23

sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan

yang ditetapkan.

Menurut Pandi dalam Aryani dkk (2017:77) menyimpulkan

bahwa “Sistem informasi merupakan sistem didalam suatu organisasi

yang mempertemukan keperluan pengolahan transaksi harian, guna

mendukung operasi yang bersifat eksekutif dan kegiatan rencana dari

suatu organisasi yang menyediakan pihak luar tertentu dengan

laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan definisi tersebut maka disimpulkan sebuah

sistem informasi merupakan suatu kumpulan-kumpulan dari

komponen-komponen yang saling berhubungan dan saling terintegrasi

untuk menghasilkan informasi yang berguna.

2.1.5.2 Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2015:13-15), Sistem informasi terdiri

dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan

(building block), yaitu:

1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input

disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk

menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa

dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)


24

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan metode

matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang

tersimpan di dalam basis data dengan cara yang sudah tertentu

untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan

informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk

semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,

menyimpan, dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan

keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan.

Teknologi terdiri dari 3 (tiga) unsur utama :

a. Teknisi (Humanware dan Brainware)

b. Perangkat Lunak (Software)

c. Perangkat Keras (Hardware)

5. Blok Basis Data (Database Block)

Blok basis data merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat

keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk

memanipulasinya.

6. Blok Kendali (Control Block)


25

Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya

bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-

kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan,

ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa

pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan

bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila

terlanjur terjadi kesalahan dapat diatasi.

2.1.6 Konsep Dasar Analisa Sistem

2.1.6.1 Definisi Analisa Sistem

Menurut C. Laudon dan P. Laudon dalam Astuti dan Joni

(2017:516), “Analisis sistem yaitu penyambung utama antara

kelompok sistem informasi dengan seluruh organisasi, tugas analis

sistem untuk mengartikan masalah bisnis dan kualifikasi menjadi

kebutuhan informasi dan sistem”.

Menurut Wardhani dan Satia (2016:14), “Analisis sistem

merupakan analisis masalah yang dicoba dilengkapi perusahaan

dengan sistem informasi. Tahap ini ada beberapa penjabaran masalah,

pengenalan penyebab, pencarian solusi dan pengenalan kebutuhan

informasi yang dipenuhi oleh suatu solusi sistem”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Analisis sistem

adalah tahap untuk mengidentifikasi masalah dan dapat memberikan

pemecahan terhadap pembuatan sistem baru atau memperbaharui

sistem yang telah ada”.


26

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Konsep Dasar Persediaan

2.2.1.1 Definisi Persediaan

Menurut Dewayani dan Wahyuningsih (2016 :11),

“Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan

normal persediaan.”

Sedangkan pendapat menurut Tamodia (2015:23) bahwa

persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan

dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk

keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk kemudian dijual dalam

proses produksi atau atau dipakai untuk keperluan non produksi.

2.2.1.2 Fungsi Persediaan

Menurut Assauri (2016:226-227) fungsi dari persediaan yaitu

untuk menambah fleksibilitas operasi produksi suatu perusahaan.

Sejumlah fungsi persediaan di antaranya yaitu:

1. Untuk dapat memenuhi antisipasi permintaan pelanggan, dimana

persediaan merupakan upaya antisipasi stok, karena diharapkan

dapat menjaga terdapatnya kepuasan yang diharapkan pelanggan.


27

2. Untuk dapat memanfaatkan diskon kuantitas, karena dilakukannya

pembelian dalam jumlah besar, sehingga mungkin dapat

mengurangi biaya barang atau biaya deliverinya.

3. Untuk melindungi kekurangan stok yang dihadapi perusahaan,

karena terlambatnya kedatangan delivery dan adanya peningkatan

permintaan, sehingga kemungkinan terdapatnya resiko kekurangan

pasokan.

4. Untuk memanfaatkan keuntungan dari siklus pesanan, dengan cara

meminimalisasi pembelian, dan biaya persediaan, yang dilakukan

dengan membeli dalam jumlah yang melebihi jumlah kebutuhan.

2.2.1.3 Metode Pencatatan Persediaan

Menurut Divianto (2014:82), penentuan jumlah persediaan

perlu ditentukan sebelum melakukan penilaian persediaan. Jumlah

persediaan dapat ditentukan dengan dua sistem yang paling umum

dikenal pada akhir periode yaitu:

1. Periodic system, yaitu setiap akhirperiode dilakukan perhitungan

secara fisik agar jumlah persediaan akhir dapat diketahui

jumlahnya secara pasti.

2. Perpectual system, atau book inventory yaitu setiap kali

pengeluaran diberikan catatan administrasi barang persediaan.

Dalam melaksanakan penilaian persediaan ada beberapa cara

yang dapat dipergunakan yaitu:


28

a. First in, first out (FIFO) atau masuk pertama keluar pertama.

Cara ini didasarkan atas asumsi bahwa arus harga bahan

adalah sama dengan arus penggunaan bahan. Dengan demikian

bila sejumlah unit bahan dengan harga beli tertentu sudah

habis dipergunakan, maka penggunaan bahan berikutnya

harganya akan didasarkan pada harga beli berikutnya. Atas

dasar metode ini maka harga atau nilai dari persediaan akhir

adalah sesuai dengan harga dan jumlah pada unit pembelian

terakhir.

b. Last in, first out (LIFO) atau masuk terakhir keluar pertama.

Dengan metode ini perusahaan beranggapan bahwa harga beli

terakhir dipergunakan untuk harga bahan baku yang pertama

keluar sehingga masih ada (stock) dinilai berdasarkan harga

pembelian terdahulu.

c. Rata-Rata Tertimbang (weighted average).

Cara ini didasarkan atas harga rata-rata perunit bahan adalah

sama dengan jumlah harga perunit yang dikalikan dengan

masing-masing kuantitasnya kemudian dibagi dengan seluruh

jumlah unit bahan dalam perusahaan tersebut.

d. Harga Standar

Besarnya nilai persediaan akhir dari suatu perusahaan akan

sama dengan jumlah unit persediaan akhir dikalikan dengan

harga standar perusahaan.


29

2.2.1.4 Pelaksanaan Stock Opname

Menurut Tamodia (2014:23) Stock Opname adalah

kegiatan menghitung stok (persediaan barang untuk dijual) yang kita

miliki digudang. Stock opname perlu dilakukan minimal setahun

sekali. Mengukur efektivitas pelaksanaan kerja administrasi dan

operasional digudang dilakukan melalui stock opname. Kebenaran

data laporan keuangan perusahaan yang menetukan strategi bisnis

salah satunya diukur melalui kegiatan stock opname. Pelaksanaan

stock opnameumumnya dilakukan pada akhir tahun. Kegiatan bisnis

dihentikan sementara ketika stock opname dilakukan agar data hasil

stock opname menjadi lebih akurat.

Manfaat dilakukannya Stock Opname sebagai berikut :

1. Dapat membandingkan nilai persediaan tahun ini dengan tahun

sebelumnya, apakah naik atau turun untuk mengevaluasi

mengetahui perkembangan usaha (hutang yang timbuldari

perkembangan aset juga perlu menjadi pertimbangan)

2. Untuk mengetahui jumlah persediaan sebagai pertimbangan

semisal jika kita inginmengajukan pinjaman ke Bank.

3. Untuk menghitung nilai HPP (Harga Pokok Penjualan) pada

pembuatan laporan keuangan.

4. Mencocokkan data dan menghitung apakah barang ada yang hilang.

Data yang kita cocokkanadalah data hasil laporan stock opname

dan data yang kita miliki dalam sistem atau program atau rekap.
30

2.2.2 Konsep Dasar Barang

2.2.2.1 Definisi Barang atau Produk

Menurut Titik Wijayanti (2014:50) produk terdiri atas

berbagai unsur dan setiap unsur tersebut harus saling mendukung dan

memberikan efek yang menguatkan agar diminati dan dibeli oleh

pelanggan. Produk tersebut harus berorientasi pada konsumen

sehingga kepentingan konsumenlah yang terpenting bukan

kepentingan pabrik.

Menurut Manaf (2016:255) Produk adalah seperangkat

atribut baik berwujud, termasuk di dalamnya masalah warna, harga,

nama baik pabrik, nama baik tokoh yang menjual (pengecer), dan

paelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh

pembeli guna memuaskan keinginannya.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan

bahwa produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata

maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga,

kualitas dan merek ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya.

2.2.3 Konsep Dasar Gudang

2.2.3.1 Definisi Gudang

Definisi gudang menurut Tantowi Yahya dan Radna

Nurmalina (2015:58),adalah “bagian dari sistem logistik perusahaan

yang menyimpan produk-produk (raw-material, port, goods in-

process, finish good) pada dan antara titik sumber (point-of-origin)


31

dan titik konsumsi (point-of-consumption), dan menyediakan

informasi kepada manajemen mengenai status, kondisi, dan disposisi

dari item-item yang disimpan”,

Sedangkan, Hendri Septianur dan Yuli Nurcahyanti (2015:2),

mengatakan bahwa “Gudang merupakan tempat menyimpan barang

baik dalam baku yang akan menjalani proses manufacturing, maupun

barang jadi yang siap dipasarkan”.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa gudang merupakan tempat penyimpanan produk-produk barang

baku yang disimpan maupun barang jadi yang siap dipasarkan.

2.2.4 Konsep Dasar Metode Pengembangan Waterfall

2.2.4.1 Definisi Waterfall

Model waterfall pertama kali ditemukan oleh Winston

Royce tahun 1970. Menurut Pressman dalam Aji dkk (2014 : 29),

“Model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis,

berurutan dalam membangun software. Nama model ini sebenarnya

adalah linear sequential model. Model ini sering disebut

dengan classic life cycle atau model waterfall. ”

Menurut Irwansyah (2014:16), penjelasan dari tahap-tahap

waterfall model adalah sebagai berikut:

1. Perancangan Sistem (System Enginering)


32

Perancangan sistem sangat diperlukan, karena piranti lunak

biasanya merupakan bagian dari suatu sistem yang lebih besar.

Pembuatan sebuah piranti lunak dapat dimulai dengan melihat dan

mencari apa yang dibutuhkan oleh sistem. Dari kebutuhan sistem

tersebut akan diterapkan kedalam piranti lunak yang dibuat.

2. Analisa Kebutuhan Piranti Lunak (Software Requirement Analysis)

Merupakan proses pengumpulan kebutuhan piranti lunak. Untuk

memahami dasar dari program yang akan dibuat, seorang analisis

harus mengetahui ruang lingkup informasi, fungsi-fungsi yang

dibutuhkan, kemampuan kinerja yang ingin dihasilkan dan

perancangan antarmuka pemakai piranti lunak tersebut.

3. Perancangan (Design)

Perancangan piranti lunak merupakan proses bertahap yang

memfokuskan pada empat bagian penting, yaitu: struktur data,

arsitektur piranti lunak, detail prosedur, dan karakteristik

antarmuka pemakai.

4. Pengkodean (Coding)

Pengkodean piranti lunak merupakan proses penulisan bahasa

program agar piranti lunak tersebut dapat dijalankan oleh mesin.

5. Pengujian (Testing)

Proses ini akan menguji kode program yang telah dibuat dengan

memfokuskan pada bagian dalam piranti lunak. Tujuannya untuk


33

memastikan bahwa semua pernyataan telah diuji dan memastikan

juga bahwa input yang digunakan akan menghasilkan output yang

sesuai. Pada tahap ini pengujian dibagi menjadi dua bagian,

pengujian internal dan pengujian eksternal. Pengujian internal

bertujuan menggambarkan bahwa semua statement sudah

dilakukan pengujian, sedangkan pengujian eksternal bertujuan

untuk menemukan kesalahan serta memastikan output yang

dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.

6. Pemeliharaan (Maintenance)

Proses ini dilakukan setelah piranti lunak telah digunakan oleh

pemakai atau konsumen. Perubahan akan dilakukan jika terdapat

kesalahan, oleh karena itu piranti lunak harus disesuaikan lagi

untuk menampung perubahan kebutuhan yang diinginkan

konsumen.

2.2.5 Konsep Dasar Metode Analisa PIECES

2.2.5.1 Definisi Analisa PIECES

Menurut Edy Susena, dkk dalam jurnal Sainstech Politeknik

Indonusa Surakarta Vol.1 No.3 (2015:6), “Analisis PIECES

digunakan untuk melakukan pemotretan terhadap sistem yang sedang

berjalan. Dengan menggunakan analisis PIECES ini akan diperoleh

kelebihan dan kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, sehingga

dapat disimpulkan untuk perbaikan”.


34

Menurut Istiningsih dalam Jurnal Pendidikan Matematika

Volume:5 No: 2 (2015:31), Pengertian PIECES (Performance,

Information, Economy, Control, Efficiency, and Service), adalah:

1. Performance (Kinerja): Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja)

system yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat

diukur dari throughput dan response time adalah rata-rata waktu

yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah

dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.

2. Information (Informasi): Peningkatan terhadap kualitas informasi

yang disajikan.

3. Economy (Ekonomis): Peningkatan terhadap manfaatmanfaat atau

keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang

terjadi.

4. Control (Pengendalian): Peningkatan terhadap pengendalian untuk

mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta

kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.

5. Efficiency (Efisiensi): Peningkatan terhadap efisiensi operasi.

Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan

dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan

dengan bagaimana sumber daya tersebutdigunakan dengan

pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari

outputnya dibagi dengan inputnya.

6. Service (Pelayanan): Peningkatan terhadap pelayanan yang

diberikan oleh sistem.


35

2.2.6 Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

2.2.6.1 Definisi UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language) menurut Rosa

dan Shalahuddin yang dikutip oleh Rachmat Agusli, dkk dalam Jurnal

SISFOTEK GLOBAL (2017:22) adalah “Bahasa visual untuk

pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan

menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.

Menurut Onu, Fergus U, Umeakuka, Chinelo V

dalam International Journal of Computer Applications Technology

and Research (2016:506), mendefinisikan bahwa “A UML is a

standard modelling Language to model the real world in the fieldof

software engineering”. Yang artinya UML adalah bahasa permodelan

standar untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak.

Menurut Yusuf dkk. dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2

(2015:29), “UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan

struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi

objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk

mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung

pengembangan sistem tersebut”.

Berdasarkan definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa visual komunikasi

untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak dalam

pemrograman berorientasi objek.


36

2.2.6.2 Tipe - Tipe Diagram UML (Unified Modelling Language)

Menurut Tri Hartati dalam Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer

(2017:185), CSF (Critical Success Factor) memiliki tipe dan sumber

antara lain :

1. Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh

aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka

dalam suatu sistem.

2. Class Diagram

Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi

class, package, objek beserta hubungan satu antara lain

seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class

diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan

hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu

dari setiap attribute kelas entity. Class adalah sebuah spesifikasi

yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan

merupakan inti dari pengembangan orientasi objek. Class

menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem,

sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan

tersebut (metode/fungsi).

3. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara

sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang


37

dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi

pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence

diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan

urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah

gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk

menghasilkan sesuatu dengan use case diagram. Dalam sequence

diagram terdapat 2 (dua) model, yaitu: Actor dan Lifeline.

4. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas,

digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau

interaksi. Activity diagram berupa flowchartyang digunakan untuk

memperlihatkan aliran kerja dari sistem.

2.2.7 Konsep Dasar Database

2.2.7.1 Definisi Database

Menurut Anhar (2016:19), Menjelaskan bahwa,

“Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian

data dengan bantuan komputer yang memungkinkan dapat diakses

dengan mudah dan cepat”.

Menurut Syahrial Chan (2017:161), Menjelaskan bahwa,

“Database adalah tempat menyimpan koleksi data yang terorganisir

yang terdiri dari skema, table, view, query, store procedure dan objek-

objek lainnya”.
38

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang

terintegrasi beroperasi dengan bantuan komputer serta dapat diakses

dengan mudah dan cepat.

2.2.8 Konsep Dasar MySQL

2.2.8.1 Definisi MySQL

Menurut Prashant Ramchandra Desai dalam International

Journal of Computer Sciences and Engineering (2016:57)

Menjelaskan bahwa, “MySQL is a relational database that can be

used to stress the memory, file system, networking and inter-process

communication subsystems”. Yang artinya MySQL adalah database

relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, sistem

file, jaringan dan subsistem komunikasi antar proses.

Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar

dalam International Journal of Innovaive Research in Science,

Engineering and Technology (2016:8981), mendefinisikan bahwa

"MySQL is a small, compact database server ideal for small and not

so small applications”. Yang artinya MySQL adalah server database

kecil yang kompak yang ideal untuk aplikasi kecil dan tidak begitu

kecil.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa MySQL adalah aplikasi untuk mengelola data yang

saling berhubungan dan menjalankan fungsi suatu pengolahan data.


39

2.2.9 Konsep Dasar Notepad++

2.2.9.1 Definisi Notepad++

Menurut Yosef Murya (2016:8) “Notepad++ merupakan

aplikasi gratis yang memiliki fitur yang sangat berguna bagi

programmer atau developer dalam membuat program. Notepad++

menggunakan komponen Scintila untuk dapat menampilkan dan

menyunting teks dan berkas kode sumber berbagai bahasa

pemrograman yang dijalankan pada sistem operasi Microsoft

Windows”.

2.2.10 Konsep Dasar PHP ( Preprocessor Hypertext )

2.2.10.1 Definisi PHP ( Preprocessor Hypertext )

Menurut Priyo, dkk (2016: 25), Menjelaskan bahwa, “PHP

merupakan salah satu server side yang dirancang khusus untuk

aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karen

bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server,

sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk

HTML dan kode PHP tidak akan terlihat”.

Menurut Suprianto dalam Agung Baitul Hikmah dkk

(2015:1) Menjelaskan bahwa, “PHP merupakan kependekan dari kata

Hypertext Prepocessor PHP tergolong sebagai perangkat lunak open

source yang diatur dalam aturan general pupose licences (GPL)”.


40

Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar

dalam International Journal of Innovaive Research in Science,

Engineering and Technology (2016:8981), mendefinisikan bahwa

“The PHP Hypertext Pre-processor (PHP) is a programming

language that allows web developers to create dynamic content that

interacts with databases”. Yang artinya PHP adalah bahasa

pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat

konten dinamis yang berinteraksi dengan database.

Berdasarkan definisi dari beberapa ahli diatas dapat

disimpulkan bahwa PHP adalah suatu bahasa pemrograman yang

berfungsi untuk membuat aplikasi web secara dinamis.

2.2.11 Konsep Dasar HTML ( Hypertext Markup Language )

2.2.11.1 Definisi HTML ( Hypertext Markup Language )

Menurut Fauzan Masykur dan Fiqiana Prasetiyowati dalam

Jurnal STI (2016:95), mengatakan bahwa “HTML (Hypertext Markup

Language) merupakan kumpulan dari symbol atau tag-tag yang

dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk penampilan

halaman pada web browser”.

Sedangkan menurut Saputra yang dikutip oleh Mia Andini

dan Khairul Anwar Hafizd dalam Jurnal Sains Dan Informatika

(2015:49) mengatakan bahwa “HTML yaitu bahasa

pemograman hypertext. HTML ini memiliki fungsi untuk membangun

kerangka ataupun format web berbasis HTML”.


41

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa HTML

adalah kumpulan dari symbol atau tag-tag yang dituliskan dalam

sebuah file yang memiliki fungsi untuk membangun kerangka ataupun

format web berbasis HTML.

2.2.12 Konsep Dasar XAMPP

2.2.12.1 Definisi XAMPP

Menurut Chetan Bulla dkk dalam International Journal of

Engineering Science and Computing (2017:12632), mengemukakan

bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server

solution stack package developed by Apache Friends, consisting

mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and

interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming

languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-

platform gratis dan open source yang dikembangkan oleh beberapa

Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server,

database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa

pemrograman PHP dan Perl.

Menurut Santoso, Radna Nurmalina dalam Jurnal Integrasi

Vol.9 No.1 (2017:86), “Xampp merupakan alat bantu yang

menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

XAMPP adalah web server platform cross-platform gratis yang

menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket.


42

2.2.13 Konsep Dasar Blackbox Testing

2.2.13.1 Definisi Blackbox Testing

Menurut Rizky dalam Rini (2016:64), adalah “Testing adalah

sebuah proses yang disebut sebagai siklus hidup dan merupakan

bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi

memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan

teknis yang telah disepakati dari awal”.

Menurut Mustaqbal (2015:31), mengatakan bahwa

“Pengujian (testing) adalah suatu proses pelaksanaan suatu program

dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang

baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan

menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap”.

Menurut Syed Roohillah Jan dalam International Journal

Scientific Research in Science Engineering Technology (IJSRSET)

(2016:683), mengatakan bahwa “Blackbox testing is a software testing

technique which play an important role in software testing”. Yang

artinya Blackbox testing adalah pengujian perangkat lunak yang

memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas

dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian black

box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik

beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem

tersebut tanpa menguji kode program yang ada.


43

2.2.14 Konsep Dasar Elisitasi

2.2.14.1 Definisi Elisitasi

Definisi elisitasi menurut Dede Bachtiar dan Atikah (2015:74)

adalah “usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak

manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”,

Sedangkan, siahaan dalam Muhammad Iqbal Hanafri dkk

(2017:7) mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas

yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui

komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang

memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa elisitasi merupakan suatu usulan rancanga baru yang

diinginkan oleh pengguna dan disanggupi oleh peneliti untuk dibuat.

2.2.14.2 Tahap - Tahap Elisitasi

Menurut Amrullah dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi

(2016:27), Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan

melalui tiga tahap, yaitu :

1. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak

manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan

metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara


44

rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru

dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berikut penjelasan mengenai MDI :

a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting).

Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh

dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya

requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh

dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan

dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut

lebih sempurna.

c. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa

requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang

dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara

mengeliminasi semua requirement yang optimal I pada metode

MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa

diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik

pembuatan requirrment tersebut dalam sistem yang

diusulkan.
45

b. O artinya Operational, maksdunya bagaimana tata cara

penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan

dikembangkan.

c. E artinya Econimy, maksudunya berapakah biaya yang

diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam

sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi

beberapa option, yaitu:

a. High H : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan

dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga

requirement tersebut harus diimplementasi.

b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

4. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi

yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem

yang akan dikembangkan.

2.2.15 Konsep Dasar Literature Review

2.2.15.1 Definisi Literature Review

Menurut Semiawan dalam Dewi (2016: 104), “Literature

review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas

tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu

peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik


46

tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisa oleh para ilmuwan

sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan

menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan

penelitian-penelitian sebelumnya.

Sedangkan menurut Ary Budi Warsito, dkk dalam Jurnal

CCIT (2015:29) adalah “Study pustaka dilakukan untuk menunjang

metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan

informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang

berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas

dapat diambil kesimpulkan bahwa literature review adalah bahan yang

tertulis berupa buku, jurnal untuk menunjang metode survei dan

observasi yang telah dilakukan.

2.2.15.2 Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan (2014:45), tinjauan pustaka berisi

penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk

menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam

suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-

hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian

yang sedang kita laporkan.

2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan

yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi


47

kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan

kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan

pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan

hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian

lain dengan topik serupa.

2.2.14.3 Study Pustaka Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai

persediaan barang dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya

mengembangkan dan menyempurnakan pengembangan ini perlu

dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari

penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai

berikut :

1. Tinjauan studi dari penelitian Giandari Maulani, Devi Septiani, dan

Putri Noer Fauziah Sahara (2018). “Rancang Bangun Sistem

Informasi Inventory Fasilitas Maintenance pada PT. PLN

(Persero) Tangerang”. ICIT Journal. Vol.4, No.2. Metodologi

yang digunakan dalam penelitian ini, yakni metode pengumpulan

data, metode analisa, metode perancangan dan metode pengujian

dengan Black Box Testing. Hasil penelitian ini berupa Aplikasi

sistem informasi inventory fasilitas maintenance berbasis web yang

dirancang bangun dengan menggunakan program berbasis PHP dan

MySQL yang cocok untuk menampung seluruh informasi inventory

khusus fasilitas maintenance PT.PLN (Persero) Tangerang.


48

2. Tinjauan studi dari penelitian Sri Rahayu, Tuti Nurhaeni, dan

Malidah Rohmah (2015). “Sistem Persediaan Alat Tulis Kantor

Sebagai Penunjang Pengambilan Keputusan Bagian Logistik

Di Perguruan Tinggi Raharja”. CCIT Journal. Vol.8, No.2.

Metodologi yang digunakan yaitu melalui proses wawancara dan

observasi langsung kepada user untuk menganalisa dan

mengimplementasikan Sistem. Hasil analisa digambarkan dengan

menggunakan bahasa pemodelan UML (Unified Modelling

Language). Implementasi berupa hasil akhir yang dicapai yaitu

terbentuknya suatu sistem informasi berbasis Web.

3. Tinjauan studi dari penelitian Erna Astriyani, Rahmadi, dan Ahmad

Ricky Alfariz (2017). “Rancangan Sistem Pengadaan Stok

Barang Pada PT. Laju Karunia Jaya”. CERITA Journal. Vol.3,

No.1. Dari hasil analisa yang berjalan peneliti menggunakan

metode pengumpulan data dan penggambaran dituangkan

menggunakan Unified Modeling Language (UML). Hasil dari

analisa ini dimaksudkan untuk mengembangkan sistem pengadaan

stok barang berbasis website, yang mana pemanfaatannya sebagai

pengontrolan data barang masuk dan barang keluar pada bagian

gudang.

4. Tinjauan studi dari penelitian Nurlaila Suci Rahayu Rais, Moh

Fayumi, dan Ani Purwanita (2016). “Rancang Bangun Aplikasi

Sistem Inventory (Ban) Pada Gudang PT. Gajah Tunggal Tbk.

Plant I”. SENSI Journal. Vol.2, No.2. Metode penelitian ini

dilakukan melalui observasi langsung, wawancara, dan


49

pengambilan data melalui dokumen tertulis, cetak maupun

elektronik dari lembaga/institusi yang berkaitan dengan penelitian.

Hasil analisa akan digunakan sebagai masukan dalam rancang

bangun aplikasi sistem yang diusulkan. Perancangan aplikasi

sistem ini menggunakan Rancangan sistem untuk menggambarkan

Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram; Rancangan

Prototype yang terdiri dari Rancangan Menu, Rancangan

Entry/Input Data dan Rancangan Laporan. Hasil penelitian dengan

adanya sistem yang tersusun dengan rapi diharapkan dapat

mengontrol proses suatu kegiatan pada perusahaan, sehingga dapat

mengurangi terjadinya penyimpangan-penyimpangan dan

pekerjaan dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

5. Tinjauan studi dari penelitian Sunar Abdul Wahid, Tri Diananjani,

dan Yunny Nur’aeni (2016). “Rancang Bangun Inventory Raw

Material Pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills

Tangerang”. SENSI Journal. Vol.2, No.2. Metode analisis data

yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan

pendekatan studi kasus. Analisis tersebut dilakukan dengan cara

berbagai data yang berhasil dikumpulkan periset dilapangan

dimana data yang dikumpulkan, disusun dan diinterpresentasikan,

serta dianalisa, sehingga memberikan keterangan yang lengkap

bagi pemecahan masalah. Prosedur sistem yang berjalan

menggunakan UML (Unified Modeling Language) dan metode

perancangan menggunakan Notepad++, XAMPP, PHP, MySql.

Dari penelitian ini akan diketahui bagaimana metode yang cocok


50

agar sistem persediaan bahan baku yang sekarang sedang berjalan

di PT. Indonesia Synthetic Textile Mills dapat dikembangkan lagi

untuk mempermudah laporan persediaan bahan baku. Selain itu

dihasilkan pula perancangan sistem persediaan bahan baku yang

diharapkan dapat menampilkan laporan yang aktual dan mudah

dipahami.

6. Tinjauan studi dari penelitian Khanna Tiara, Dewi Immaniar, dan

Fiqih Arzia (2015). “Penerapan Sistem Inventory Labotarium

Digital Dengan Metode Critical Succes Factor Pada Perguruan

Tinggi Raharja”. CCIT Journal. Vol.9, No.1. Metode penelitian

ini menggunakan Metode Analisa CSF (Critical Success Factor)

sebagai upaya untuk menginterpretasikan objektif secara lebih jelas

untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi

apa yang dibutuhkan. Dan dengan membuatkan sistem inventory

dapat di lihat 4 kondisi barang apakah barang tersebut hilang, rusak,

bagus atau habis sehingga dapat memonitoring persediaan barang

di Lab. Digital pada Perguruan Tinggi Raharja.

7. Tinjauan studi dari penelitian Janu Ilham Saputro, Cici Alviona

Roza, dan Marini Ekawati (2017). “Rancang Bangun Sistem

Informasi Persediaan ATK Pada PD. Bank Perkreditan

Rakyat Kerta Raharja Kab. Tangerang”. SENSI Journal. Vol.3,

No.1. Metode penelitian yang digunakan adalah metode

mengumpulan data, metode analisis dan metode perancangan.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan

observasi langsung di perusahaan, melakukan dokumentasi dengan


51

mempelajari dokumen-dokumen yang ada, riset terhadap masalah,

wawancara kepada pihak terkait di perusahaan dan studi pustaka

dari beberapa penelitian sebelumnya. Metode Analisa sistem

menggunakan UML (Unified Modelling Language). Metode

perancangan menggunakan model yang berorientasi objek dengan

menggunakan UML (Unified Modeling Language) dan

menggunakan bahasa pemrogramman PHP (PHP Hypertext

Preprocessor). Dengan tahapan metode-metode tersebut penulis

menemukan masalah-masalah dalam rancang bangun sistem

informasi persediaan ATK yang sedang berjalan dan menemukan

solusi yang terbaik bagi perusahaan. Adapun hasil penelitian ini

adalah suatu sistem persediaan ATK untuk membantu perusahaan

dalam mengelola sistem informasi persediaan barang yang lebih

efektif dan efisien.

8. Tinjauan studi dari penelitian Junaidi, Sutrisno, dan Koriatul Janah

(2019). “Model Aplikasi Purchasing System Untuk Monitoring

Stok Dalam Mengurangi Tingkat Kerugian”. SENSI Journal.

Vol.5, No.1. Metodologi yang digunakan yaitu melalui tahapan-

tahapan perancangan yang sistematis seperti rancangan sistem

dalam bentuk use case diagram, rancangan basis data dalam bentuk

class diagram, dan alur kerja sistem dalama bentuk sequence

diagram dan activity diagram. Sehingga mampu memberikan suatu

bentuk model aplikasi purchasing system untuk monitoring stok

dalam mengurangi tingkat kerugian.


52

9. Tinjauan studi dari penelitian International Journal yang dilakukan

oleh Hemishkumar Patel, Jayeshkumar Pitroda Dan Prof. J. J.

Bhavsar. Journal Of International Academic Research For

Multidisciplinary (2015). “A REVIEW ON MATERIAL

MANAGEMENT THROUGH INVENTORY MANAGEMENT”.

Sistem manajemen persediaan melibatkan metode pengadaan,

penyimpanan, identifikasi, pengambilan, transportasi dan

konstruksi. Studi ini mengusulkan untuk menerapkan teknik

Manajemen Material dan Inventory Management yang mencakup

prosedur terdokumentasi dengan baik untuk mengurangi biaya dan

kenaikan keuntungan selama siklus hidup proyek konstruksi.

10. Tinjauan studi dari penelitian International Journal yang dilakukan

oleh Belen M. Tapado dan Ma. Emmie T. Delluza. International

Journal of Humanities and Social Sciences (2016). “Equipment

Inventory Management System (EIMS)”. Studi ini menggunakan

metode prototyping dalam desain, pengembangan, implementasi

dan penyebaran sistem di Universitas Negeri Catanduanes di mana

para pengguna sistem terlibat dalam proses studi yang dilakukan

pada Juli, 2014 hingga Mei, 2015. PHP, MySQL dan Macromedia

Dreamweaver adalah perangkat lunak yang digunakan dalam

pengembangan tersebut. Dengan EIMS, kertas-kertas yang banyak

terpakai, waktu penyelesaian proses dan prosedur yang panjang

akan diminimalkan, disederhanakan, kemudian menjadi koheren

dan terstandardisasi. Sehingga, EIMS menghasilkan proses


53

manajemen persediaan peralatan yang lebih sederhana dan

terorganisir.

Dari ke sepuluh penelitian diatas disimpulkan bahwa

penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Data Stok

Barang Gudang Pada PT. Surya Utama Teknik” berhubungan erat

dengan referensi penelitian yang diambil dari penelitian sebelumnya

sehingga perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai

berikut:

1. Mengembangkan sistem terdahulu agar dapat terlaksana lebih baik

lagi dengan menggunakan konsep protoype sistem sehingga bisa

lebih memudahkan Admin gudang dalam pembuatan laporan Stok

Barang.

2. Mengembangkan sistem sebelumnya agar proses penginputan stok

barang dapat bekerja lebih efisien .

3. Mengembangkan sistem terdahulu agar bisa menganalisa lebih

akurat dan tepat sehingga bisa menghindari kesalahan-kesalahan

pembuatan laporan stok barang.


54

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Analisa Organisasi

3.1.1 Gambaran Umum PT. Surya Utama Teknik

3.1.2 Sejarah Singkat PT. Surya Utama Teknik

PT. Surya Utama Teknik berdiri pada tahun 2008. Perusahaan ini

bergerak dalam bidang fabrikasi, memiliki fasilitas manufaktur yang

sangat baik yang menawarkan pengelasan fabrikasi khusus, permesinan,

dan layanan pemasangan. Tim teknisi bekerja erat dengan pelanggan untuk

memenuhi persyaratan yang tepat. Sudah banyak perusahaan dibeberapa

kota di Indonesia yang bekerja sama dengan PT. Suya Utama Teknik.

Reputasi telah dibangun di atas komitmen untuk memproduksi berbagai

produk, manufaktur hingga standar tinggi dalam industri di mana jaminan

kualitas adalah kekuatan pendorong.

3.1.3 VISI dan MISI PT. Surya Utama Teknik

1. VISI

Menjadi perusahaan yang menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan

putaran balik cepat dalam kategori utama fabrikasi.

2. MISI

Bekerja untuk 100% kepuasan pelanggan sepanjang waktu.

54
55

3.1.4 Struktur Organisasi PT. Surya Utama Teknik

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu

struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian

dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan

diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta

tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan

perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Sama halnya dengan PT. Surya Utama Teknik yang mempunyai struktur

organisasi manajemen sebagai berikut :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Surya Utama Teknik

49
56

3.1.5 Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan perusahaan lain, PT. Surya Utama

Teknik dalam manajemennya terdapat bagian-bagian yang mempunyai

Tugas dan tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada

pada PT. Surya Utama Teknik, yaitu sebagai berikut :

1) Presiden Direktur

Pimpinan tertinggi dan pemegang kebijakan perusahaan.

2) Direktur Utama

Membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3) General Manager

Menetapkan tugas dan wewenang dari setiap kepala bagian dan

meminta pertanggung jawaban masing masing kepala bagian.

4) Secretary

Membantu dan mengatur jadwal direktur dalam pengembangan

perusahaan.

5) HRD Manager

Menyediakan sumber daya manusia yang sesuai dengan kompetensi

dan kualifikasi yang ditentukan untuk mendukung tercapainya

kebijakan mutu dan sasaran mutu.

6) Engineering

Mendesain gambar dan memastikan barang yang dikerjakan oleh

produksi sesuai dengan permintaan pelanggan.


57

7) Production

Mengolah bahan baku menjadi barang jadi (finish good) sesuai dengan

rencana produksi yang sudah dibuat oleh Engineering.

8) Gudang

Bertanggung jawab penuh terhadap keluar masuknya bahan baku yang

di gudang, menerima barang masuk yang dikirim oleh suplier atas

pemesanan barang dari bagian pembelian, dan memeriksa stok bahan

baku yang tersedia di gudang.

9) Finance & Accounting

Mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain management

keuangan, penghitungan budget perusahaan, monitoring kesehatan

keuangan perusahaan, asset management perusahaan, penghitungan

biaya dan harga jual produk, dan lain sebagainya.

10) Purchasing

Mencari penawaran dan bernegosisasi dengan beberapa supplier dan

membuat Purchase Order dari hasil penawaran dan negosiasi dari

daftar suplier terpilih.

11) Marketing

Sebagai team pendukung kinerja Sales team sehingga pekerjaannya

lebih efektif dan efisien. Selain itu desain promo hingga strategi

pemasaran yang baik dirancang disini.

12) Administrasi
58

Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatan administrasi

perusahaan, baik faktur di dalam perusahaan maupun arus perpajakan

perusahaan.

3.2 Tata Laksana Sistem Stok Barang

3.2.1 Prosedur Sistem Stok Barang

Urutan Prosedur sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Karyawan Produksi membuat surat permintaan barang untuk

dikeluarkan barang dari bagian gudang ke bagian produksi.

2. Admin Gudang menerima surat permintaan barang, kemudian

memeriksa ketersediaan stok barang jika stok barang masih ada admin

gudang mengeluarkan barang kebagian produksi.

3. Karyawan Produksi menerima barang keluar.

4. Admin gudang mencatat barang keluar.

5. Admin gudang menerima barang masuk dari supplier

6. Admin gudang mencatat barang masuk.

7. Admin gudang merekap barang masuk dan barang keluar.

8. Admin gudang membuat laporan stok barang.

9. Kepala gudang menerima laporan hasil stok barang.

3.2.2 Rancangan Prosedur Sistem Stok Barang

3.2.2.1 Use Case Diagram

Berikut ini adalah use case diagram sistem stok barang :


59

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Stok Barang

Berdasarkan gambar 3.2 use case diagram sistem yang berjalan saat ini

terdapat:

a. 3 (tiga) actor yang dapat melakukan kegiatan di dalam sistem,

diantaranya Karyawan Produksi , Admin Gudang, dan Kepala Gudang.

b. 9 (sembilan) use case yang dilakukan oleh actor tersebut, diantaranya

Karyawan Produksi membuat surat permintaan barang untuk

dikeluarkan barang dari bagian gudang ke bagian produksi, lalu Admin

Gudang menerima surat permintaan barang kemudian memeriksa

ketersediaan stok barang jika stok barang masih ada Admin Gudang

mengeluarkan barang kebagian produksi, selanjutnya Karyawan

Produksi menerima barang keluar, dan Admin gudang mencatat barang


60

keluar, selanjutnya Admin Gudang menerima barang masuk, lalu

Admin Gudang mencatat barang masuk, kemudian Admin Gudang

merekap barang masuk dan barang keluar, setelah itu Admin Gudang

membuat laporan stok barang, terakhir Kepala Gudang menerima

laporan hasil stok barang.

3.2.2.2 Activity Diagram

Berikut ini adalah activity diagram sistem stok barang.

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Stok Barang

Berdasarkan gambar 3.3 activity diagram sistem yang berjalan saat ini

terdapat:

a. 1 (satu) initial node, objek diawali.


61

b. 10 (sepuluh) action state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

berawal dari Karyawan Produksi membuat surat permintaan barang

untuk dikeluarkan barang dari bagian gudang ke bagian produksi, lalu

Admin Gudang menerima surat permintaan barang kemudian

memeriksa ketersediaan stok barang jika stok barang masih ada Admin

Gudang mengeluarkan barang kebagian produksi, selanjutnya

Karyawan Produksi menerima barang keluar, dan Admin gudang

mencatat barang keluar, selanjutnya Admin Gudang menerima barang

masuk, lalu Admin Gudang mencatat barang masuk, kemudian Admin

Gudang merekap barang masuk dan barang keluar, setelah itu Admin

Gudang membuat laporan stok barang, terakhir Kepala Gudang

menerima laporan hasil stok barang.

c. 1 (satu) final state, objek yang diakhiri.

3.2.2.3 Sequence Diagram

Berikut ini adalah sequence diagram sistem stok barang.


62

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Stok Barang

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini

terdapat :

a. 3 (tiga) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin Gudang,

Karyawan Produksi, dan Kepala Gudang.

b. 9 (sembilan) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang

memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan

yang biasa dilakukan oleh actor-actor diantaranya Admin Gudang

mengecek stok barang, mengecek barang masuk, mengecek barang

keluar, mencatat barang masuk, mencatat barang keluar, merekap

barang masuk dan barang keluar, mengeluarkan barang, membuat

laporan stok barang, memberikan laporan hasil stok barang.

c. 4 (empat) Life Line mengidentifikasi kehadiran objek pada saat

terakhir/ akhir waktu.

3.3 Analisa Sistem Stok Barang

3.3.1 Metode Analisa Sistem Stok Barang

3.3.1.1 Analisa PIECES

Dalam melakukan analisa penulis memilih menggunakan Metode

Analisa PIECES. Metode Analisa PIECES dilakukan untuk menilai sistem

yang berjalan pada perusahaan berdasarkan Performance, Information,

Economy, Control, Efficiency, serta Service. Berikut adalah hasil analisis

PIECES yang telah dilakukan :


63

1. Performance

Kinerja : Pengolahan input data belum efektif dan efisien, karena

sistem stok barang bagian gudang masih menggunakan buku untuk

pencatatan dan penginputan menggunakan MS. Excell.

2. Information

Informasi : Penyajian informasi masih sering terjadi kesalahan karena

pengolahan data yang kurang akurat (stok barang kurang update).

3. Economy

Biaya : Mengeluarkan biaya ekonomis, tenaga dan waktu dalam

proses pencatatan dan penginputan laporan stok barang karena masih

menggunakan sistem manual.

4. Control

Pengendalian : Dalam setiap inputan tidak ada sistem pengontrolan

setiap laporan, sehingga tidak dapat diketahui sewaktu –waktu

berapakah stok barang yang ada digudang.

5. Efficiency

Sumber Daya Biaya : Kertas yang digunakan untuk mencetak laporan

yang tidak akurat/terjadi kesalahan. Sumber Daya Tenaga :

Pengerjaan yang dilakukan oleh satu staff yang proses pengerjaannya

masih menggunakan sistem manual, sehingga laporan yang dihasilkan

membutuhkan waktu yang cukup lama.


64

6. Service

Proses pelayanan sistem yang berjalan saat ini belum mempermudah

bagian gudang dalam proses pengerjaan laporan stok barang karena

pencatatan dan pencarian stok barang dilakukan secara manual dengan

data yang bertumpuk – tumpuk sehingga membutuhkan waktu yang

lama untuk memperoleh data – data yang di inginkan.

3.3.1.2 Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

1. Analisa Masukan

Nama Masukan : Pendataan

Fungsi : Untuk Pendataan Barang Masuk dan Barang Keluar

Sumber : Admin Gudang

Media : Buku Besar & Print Out

Frekuensi : Setiap Pendataan Barang Masuk dan Keluar Gudang

Keterangan : Berisi Laporan Barang Masuk dan Barang Keluar

2. Analisa Proses

Nama Modul : Permintaan Barang

Masukan : Permintaan Admin Gudang

Keluaran : Surat Permintaan Barang

Ringkasan Proses : Proses yang terjadi adalah apabila Karyawan

Produksi membuat surat permintaan barang untuk dikeluarkan barang

dari bagian gudang ke bagian produksi kemudian Admin Gudang


65

menerima surat permintaan barang, lalu memeriksa ketersediaan stok

barang jika stok barang masih ada admin gudang mengeluarkan

barang kebagian produksi.

3. Analisa keluaran

Nama keluaran : Laporan

Fungsi : Mencetak Laporan Hasil Stok Barang

Media : Kertas A 4

Rangkap : 1 Lembar

Distribusi : Untuk Kepala Gudang

3.4 Konfigurasi Sistem Stok Barang

1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

a. Processor : Intel(R) Core(TM) 2 Duo CPU E7500 @2.93GHz

b. Monitor : LG 17 inc

c. Mouse : Logitech

d. Keyboard : USB

e. RAM : 2 GB

f. Harddisk : 250 GBf. Harddisk : 250 GB

g. Printer : LaserJet M1132 MFP

2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

a. Windows 7 Ultimate 32-bit

b. Microsoft Office Excel 2010


66

3. Hak Akses (Brainware)

a. Karyawan Produksi

b. Admin Gudang

c. Kepala Gudang

3.5 Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

3.5.1 Permasalahan Yang Dihadapi Pada Sistem Stok Barang

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan mengenai stok barang

gudang pada PT. Surya Utama Teknik, dapat disimpulkan permasalahan

yang ada sebagai berikut :

1. Pengolahan data dalam stok barang berjalan kurang maksimal dalam

sisi waktu.

2. Pengontrolan terhadap stok barang masih kurang efisien, sehingga

tidak dapat diketahui sewaktu –waktu berapakah stok barang yang ada

digudang.

3. Stok barang yang kurang terintegrasi dan kesalahan input data lebih

dari satu kali untuk barang sejenis menimbulkan kesalahan dalam

pelaporan, yaitu kurang maksimal dalam sistem pelaporan dan

terjadinya laporan stok barang yang terlalu banyak (over stock) atau

sebaliknya stok barang terlalu sedikit (under stock).

3.5.2 Alternatif Pemecahan Masalah

Adapun alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

1. Membuat sistem informasi data stok barang gudang secara

terkomputerisasi agar mendapatkan informasi mengenai stok barang


67

secara update dan dapat mengetahui barang yang sudah kosong dan

barang yang tinggal sedikit secara cepat.

2. Membuat suatu sistem agar dapat mengelola laporan stok barang

berdasarkan periode tertentu.

3. Membuat suatu sistem yang dapat melakukan pengecekan ulang pada

stok barang secara keseluruhan.

3.6 User Requirement

1. Elisitasi Tahap 1

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil

pengumpulan data melalui observasi dan wawancara secara langsung

kepada stakeholder, berikut tabel elisitasi tahap I :

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Fungsional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
No Keterangan
1 Menampilkan menu login user
2 Menampilkan menu verifikasi login
3 Menampilkan menu halaman utama
4 Menampilkan menu pencarian jenis barang berdasarkan ukuran barang
5 Menampilkan menu input surat permintaan barang
6 Menampilkan menu input barang masuk
7 Menampilkan menu input barang keluar
Menampilkan menu tambah data user, nama barang berdasarkan kategori,
8
supplier, dan satuan
9 Menampilkan menu pengolahan data barang jadi
10 Menampilkan menu fasilitas admin untuk hapus,update,dan ubah data
11 Menampilkan menu pengolahan data harga barang
12 Menampilkan menu data kategori barang
13 Menampilkan sub menu data detail kategori barang
Menampilkan menu dashboard sebagai halaman dashboard untuk
14
pimpinan
68

15 Menampilkan menu laporan stok barang


16 Menampilkan menu logout
Non Fungsional
Saya ingin sistem dapat :
1 Menampilkan tampilan yang mudah dipahami
2 Mempermudah dalam pencarian data
3 Dapat diakses menggunakan berbagai web browser

2. Elisitasi Tahap 2

Merupakan hasil pengklasifikasikan dari elisitasi tahap I

berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk

memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada

sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis unutk

dieksekusi.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Fungsional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
No Keterangan M D I
1 Menampilkan menu login user √
2 Menampilkan menu verifikasi login √
3 Menampilkan menu halaman utama √
Menampilkan menu pencarian jenis barang berdasarkan ukuran
4 √
barang
5 Menampilkan menu input surat permintaan barang √
6 Menampilkan menu input barang masuk √
7 Menampilkan menu input barang keluar √
Menampilkan menu tambah data user, nama barang
8 √
berdasarkan kategori, supplier, dan satuan
9 Menampilkan menu pengolahan data barang jadi √
69

Menampilkan menu fasilitas admin untuk hapus,update,dan


10 √
ubah data
11 Menampilkan menu pengolahan data harga barang √
12 Menampilkan menu data kategori barang √
13 Menampilkan sub menu data detail kategori barang √
Menampilkan menu dashboard sebagai halaman dashboard
14 √
untuk pimpinan
15 Menampilkan menu laporan stok barang √
16 Menampilkan menu logout √
Non Fungsional
Saya ingin sistem dapat :
1 Menampilkan tampilan yang mudah dipahami √
2 Mempermudah dalam pencarian data √
3 Dapat diakses menggunakan berbagai web browser √
Keterangan:

1. M (Mandatory) : Penting

2. D (Desirable) : Tidak Terlalu Penting

3. I (Inessential) : Tidak Mutlak Ada

3. Elisitasi Tahap 3

Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara

mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI.

Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali

melalui metode TOE.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Fungsional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
Feasibility T O E
Risk L M H L M H L M H
1 Menampilkan menu login user √ √ √
2 Menampilkan menu verifikasi login √ √ √
3 Menampilkan menu halaman utama √ √ √
Menampilkan menu pencarian jenis
4 √ √ √
barang berdasarkan ukuran barang
Menampilkan menu input surat
5 √ √ √
permintaan barang
70

6 Menampilkan menu input barang masuk √ √ √


7 Menampilkan menu input barang keluar √ √ √
Menampilkan menu tambah data user,
8 nama barang berdasarkan kategori, √ √ √
supplier, dan satuan
Menampilkan menu fasilitas admin untuk
9 √ √ √
hapus,update,dan ubah data
10 Menampilkan menu data kategori barang √ √ √

Menampilkan menu dashboard sebagai


11 √ √ √
halaman dashboard untuk pimpinan
12 Menampilkan menu laporan stok barang √ √ √

13 Menampilkan menu logout √ √ √


Non Fungsional
Saya ingin sistem dapat :
Menampilkan tampilan yang mudah
1 √ √ √
dipahami
2 Mempermudah dalam pencarian data √ √ √
Dapat diakses menggunakan berbagai
3 √ √ √
web browser
Keterangan :

1. T : Technical
2. O : Operational
3. E : Economic
4. L : Low
5. M : Middle
6. H : High

4. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi

yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan

dikembangkan.

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Fungsional
71

Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
No Keterangan
1 Menampilkan menu login user
2 Menampilkan menu verifikasi login
3 Menampilkan menu halaman utama
4 Menampilkan menu pencarian jenis barang berdasarkan ukuran barang
5 Menampilkan menu input surat permintaan barang
6 Menampilkan menu input barang masuk
7 Menampilkan menu input barang keluar
Menampilkan menu tambah data user, nama barang berdasarkan kategori,
8 supplier, dan satuan
9 Menampilkan menu fasilitas admin untuk hapus,update,dan ubah data
10 Menampilkan menu dashboard sebagai halaman dashboard untuk pimpinan
11 Menampilkan menu laporan stok barang
12 Menampilkan menu logout
Non Fungsional
Saya ingin sistem dapat :
1 Menampilkan tampilan yang mudah dipahami
2 Mempermudah dalam pencarian data
72
73

BAB IV

RANCANGAN SISTEM STOK BARANG

4.1 Rancangan Sistem Stok Barang

Setelah melakukan analisa dan penelitian dari observasi yang telah

dilakukan pada sistem stok barang saat ini di PT Surya Utama Teknik,

maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang

akan dibangun. Usulan prosedur yang diusulkan ini bertujuan untuk

memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini,

yaitu merubah proses pengelolaan barang saat ini yang masih manual

menjadi terkomputerisasi atau tersistem masih berbasis localhost sehingga

memudahkan Bagian Gudang dalam menginput berbagai macam dalam

mengelola stok barang yang bersangkutan dengan tugasnya serta dalam

pembuatan laporan. Setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah

ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau

design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama

dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses

design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan

prosedur yang baru pada penelitian ini menggunakan diagram UML yaitu

use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Adapun Prosedur System yang diusulkan adalah sebagai berikut :

73
74

4.1.1 Prosedur Sistem Stok Barang

A. Administrator

a. Melakukan login sistem

b. Menampilkan menu dashboard

c. Menampilkan menu data master

d. Menampilkan menu data master user

e. Menginput tambah user

f. Menampilkan menu data master barang

g. Menginput tambah nama barang

h. Menampilkan menu data master supplier

i. Menginput tambah supplier

j. Menampilkan menu data master satuan

k. Menginput tambah satuan

l. Log out

B. Karyawan Produksi

a. Melakukan login sistem

b. Menampilkan menu dashboard

c. Menampilkan menu transaksi

d. Menampilkan menu transaksi request SPB

e. Mennginput request SPB

f. Log Out.

C. Admin Gudang

a. Melakukan login sistem

b. Menampilkan menu dashboard


75

c. Menampilkan menu transaksi

d. Menampilkan menu transaksi barang masuk

e. Menginput tambah barang masuk

f. Menampilkan menu transaksi request SPB

g. Mengkonfirmasi request SPB

h. Menampilkan menu transaksi barang keluar

i. Menginput tambah barang keluar

j. Menampilkan menu laporan report stok

k. Log Out.

D. Kepala Gudang

a. Melakukan login sistem

b. Menampilkan menu dashboard

c. Menampilkan menu laporan report stok

d. Log Out.

4.1.2 Usecase Diagram Sistem Stok Barang

Usecase Diagram berfungsi untuk menggambarkan sistem dengan

pemakai (user) yang disebut actor. Proses berikut menjelaskan proses

yang terkait dengan actor dan sistemnya.


76

Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem Stok Barang

Penjelasan Use Case Diagaram diatas :

1. Nama use case : Login

Aktor : Administrator, Admin gudang, Kepala gudang,

Karyawan produksi

Skenario : Halaman untuk pengguna yang telah terdaftar lalu

menginput username dan password untuk bisa

masuk ke halaman sistem stok barang.


77

2. Nama use case : Dashboard

Aktor : Administrator, Admin gudang, Kepala gudang,

Karyawan produksi

Skenario : Halaman dashboard pada sistem stok barang sebagai

halaman untuk pengguna yang sudah mendapatkan

hak akses.

3. Nama use case : User

Aktor : Administrator

Skenario : Administatror menginput pengguna yang

mendapatkan hak akses berisikan username dan

password.

4. Nama use case : Barang

Aktor : Administrator

Skenario : Administatror menginput nama barang untuk

bagian Admin gudang dalam proses penginputan

barang masuk dan barang keluar.

5. Nama use case : Supplier

Aktor : Administrator
78

Skenario : Administatror menginput nama supplier untuk

bagian Admin gudang dalam proses penginputan

barang masuk.

6. Nama use case : Input Barang Masuk

Aktor : Admin gudang

Skenario : Admin gudang menerima barang masuk dari

supplier lalu Admin gudang menginput barang

masuk mulai dari No PO, nama barang, kode barang,

dan tanggal masuk.

7. Nama use case : Input Barang Keluar

Aktor : Admin gudang

Skenario : Admin gudang mengeluarkan barang dari bagian

gudang ke bagian Produksi kemudian Admin

gudang menginput barang keluar mulai dari No

SPB, nama barang, kode barang, dan tanggal keluar.

8. Nama use case : Input Request SPB

Aktor : Karyawan produksi

Skenario : Karyawan produksi menginput surat permintaan

barang untuk dikeluarkan barang dari bagian

gudang ke bagian produksi, selanjutnya karyawan


79

produksi menunggu approve status apakah

permintaan barang dicancel atau di Acc bagian

gudang.

9. Nama use case : Aprove Status

Aktor : Admin gudang

Skenario : Admin gudang yang telah menerima notifikasi

request SPB kemudian Admin gudang mengecek

ketersediaan stok barang jika stok barang masih ada

Admin gudang menyetujui untuk mengeluarkan

barang yang diminta karyawan produksi.

10. Nama use case : Report Stok

Aktor : Kepala gudang

Skenario : Kepala gudang menerima hasil laporan stok barang

yang dibuat oleh Admin gudang.

11. Nama use case : Logout

Aktor : Administrator, Admin gudang, Kepala gudang,

Karyawan produksi

Skenario : Halaman untuk pengguna yang telah masuk ke

sistem stok barang untuk bisa keluar dari sistem

tersebut.
80

4.1.3 Activity Diagram Sistem Stok Barang

Activity diagram penggambaran berbagai alur aktifitas dalam

sistem yang telah dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal,

decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana sistem berakhir. Activity

diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi

pada beberapa eksekusi.

4.1.3.1 Activity Diagram Login

Gambar 4.2 Activity Diagram Login

Berdasarkan gambar 4.2 diatas terdapat:


81

a. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan

activity diagram

b. 3 (tiga) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari

suatu aksi.

c. 1 (satu) Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau

tidak

d. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

4.1.3.2 Activity Diagram Add data barang

Gambar 4.3 Activity Diagram Add data barang


82

Berdasarkan gambar 4.3 diatas terdapat:

a. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity

diagram

b. 4 (empat) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari

suatu aksi.

c. 1 (satu) Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak

d. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

4.1.3.3 Activity Diagram Edit data barang

Gambar 4.4 Activity Diagram Edit data barang


83

Berdasarkan gambar 4.4 diatas terdapat:

a. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity

diagram

b. 3 (tiga) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari

suatu aksi.

c. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

4.1.3.4 Activity Diagram Add data supplier

Gambar 4.5 Activity Diagram Add data supplier


84

Berdasarkan gambar 4.5 diatas terdapat:

a. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity

diagram

b. 4 (empat) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari

suatu aksi.

c. 1 (satu) Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak

d. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

4.1.3.5 Activity Diagram Edit data supplier

Gambar 4.6 Activity Diagram Edit data supplier

Berdasarkan gambar 4.6 diatas terdapat:


85

a. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity

diagram

b. 3 (tiga) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari

suatu aksi.

c. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

4.1.3.6 Activity Diagram Add data barang masuk

Gambar 4.7 Activity Diagram Add data barang masuk


86

Berdasarkan gambar 4.7 diatas terdapat:

a. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity

diagram

b. 4 (empat) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari

suatu aksi.

c. 1 (satu) Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak

d. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

4.1.3.7 Activity Diagram Edit data barang masuk

Gambar 4.8 Activity Diagram Edit data barang masuk


87

Berdasarkan gambar 4.8 diatas terdapat:

a. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity

diagram

b. 3 (tiga) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari

suatu aksi.

c. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

4.1.3.8 Activity Diagram Hapus data barang masuk

Gambar 4.9 Activity Diagram Hapus data barang masuk

Berdasarkan gambar 4.9 diatas terdapat:


88

a. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity

diagram

b. 3 (tiga) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari

suatu aksi.

c. 1 (satu) Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak

d. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

4.1.3.9 Activity Diagram Add data barang keluar

Gambar 4.10 Activity Diagram Add data barang keluar

Berdasarkan gambar 4.10 diatas terdapat:


89

a. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity

diagram

b. 4 (empat) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari

suatu aksi.

c. 1 (satu) Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak

d. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

4.1.3.10 Activity Diagram Edit data barang keluar

Gambar 4.11 Activity Diagram Edit data barang keluar

Berdasarkan gambar 4.11 diatas terdapat:


90

a. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity

diagram

b. 3 (tiga) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari

suatu aksi.

c. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

4.1.3.11 Activity Diagram Add request SPB

Gambar 4.12 Activity Diagram Add Request SPB


91

Berdasarkan gambar 4.12 diatas terdapat:

a. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity

diagram

b. 4 (empat) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari

suatu aksi.

c. 1 (satu) Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak

d. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

4.1.3.12 Activity Diagram Edit request SPB

Gambar 4.13 Activity Diagram Edit request SPB


92

Berdasarkan gambar 4.13 diatas terdapat:

a. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity

diagram

b. 3 (tiga) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari

suatu aksi.

c. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

4.1.3.13 Activity Diagram Aprove status

Gambar 4.14 Activity Diagram Aprove status


93

Berdasarkan gambar 4.14 diatas terdapat:

a. 1 (satu) Initial Node yang merupakan awal dari kegiatan activity

diagram

b. 3 (tiga) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu

aksi.

c. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

4.1.4 Sequence Diagram Sistem Stok Barang

Gambar 4.15 Sequence Diagram Sistem Stok Barang


94

Berdasarkan Gambar 4.4 Sequence Diagram Usulan diatas, terdapat :

a. 4 (Empat) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya :

Administrator, Admin Gudang, Karyawan Produksi, Kepala

Gudang

b. 5 (lima) Lifeline, diantaranya : Login, Master barang, Master

supplier, Master barang masuk, dan Master barang keluar.

c. 25 (dua puluh lima) Message spesifikasi dari komunikasi untuk

objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang

terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

4.2. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Stok Barang Yang Berjalan

Dan Sistem Stok Barang Usulan

Perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang di

usulkan untuk sistem informasi stok barang gudang adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Stok Barang Yang Berjalan dan

Sistem Stok Barang Usulan

No Sistem Berjalan Sistem Usulan

1 Membutuhkan waktu Sistem berbasis komputer

yang cukup lama dalam lebih efisisensi karena tidak

pembuatan laporan stok membutuhkan waku lama

barang. untuk pembuatan laporan stok

barang.
95

2 Untuk informasi kurang Sistem berbasis komputer

akurat, stok barang akan lebih cepat mendapatkan

kurang update dalam sisi informasi mengenai stok

waktu. barang secara update dan

dapat mengetahui barang yang

sudah kosong dan barang

yang tinggal sedikit.

3 Masih antisipasi terhadap Sistem berbasis komputer

keamanan data yang akan memudahkan control

belum optimal, sehingga sehingga tidak ada yang bisa

siapapun bisa membuka membuka dan merubah data

dan merubah data. tanpa menggunakan hak ases

(akun).

4 Pengontrolan terhadap Sistem berbasis komputer

stok barang masih kurang dapat mengelola laporan stok

efisien, sehingga tidak barang berdasarkan periode

dapat diketahui sewaktu – tertentu.

waktu berapakah stok

barang yang ada

digudang.
96

4.3 Rancangan Basis Data

4.3.1 Class Diagram Sistem Stok Barang

Class diagram yang diusulkan dapat memudahkan dalam

merancang suatu database karena didalam class diagram

menggambarkan suatu class yang terjadi dari tabel beserta atributnya.

Berikut class diagram untuk sistem informasi data stok barang gudang:

Gambar 4.16 Class diagram Sistem Stok Barang


97

4.3.2 Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data menjelaskan media penyimpanan yang

digunakan, primary key, dan panjang record. Berikut spesifikasi basis

data untuk sistem stok barang:

1) Nama Tabel : barang

Media : Harddisk

Isi : (no, kode_barang, nama_barang,

ukuran_barang, satuan, jumlah_stok)

Primary key : nama_barang

Panjang Record : 80

Tabel 4.2 Struktur Tabel Data Barang

Nama Tipe Data Panjang Keterangan

No Int 20 -

kode_barang Varchar 30 Primary Key

nama_barang Varchar 30 -

ukuran_barang Varchar 20 -

Satuan Varchar 30 -

jumlah_stok Int 50 -

2) Nama Tabel : barang_masuk

Media : Harddisk

Isi : (no. no_po, no_spb, nama_barang,

ukuran_barang, qty, satuan, nama_supplier,

no_surat_jalan, tanggal_masuk, penerima)


98

Primary Key : no

Jumlah Record : 163

Tabel 4.3 Struktur Tabel Barang Masuk

Nama Tipe Data Panjang Keterangan

No int 5 Primary Key

no_po varchar 21 -

no_spb Int 15 -

kode_barang varchar 30 -

ukuran_barang varchar 10 -

Qty int 5 -

Satuan varchar 15 -

nama_supplier varchar 30 -

no_surat_jalan varchar 17 -

tanggal_masuk date - -

penerima varchar 30 -

3) Nama Tabel : supplier

Media : Harddisk

Isi : (no, nama_supplier, no_telepon, alamat)

Primary Key : nama_supplier

Jumlah Record : 35
99

Tabel 4.4 Struktur Tabel Supplier

Nama Tipe Data Panjang Keterangan


4) N

a No int 5 -
m
nama_supplier varchar 15 Primary Key
a
no_telepon varchar 15 -

alamat text - -
T

abel : barang_keluar

Media : Harddisk

Isi : (no, nama_barang, ukuran_barang, qty,

satuan, tanggal_keluar,

yang_mengeluarkan

Primary Key : no

Jumlah Record : 80

Tabel 4.5 Struktur Tabel barang_keluar

Nama Tipe Data Panjang Keterangan

No int 5 Primary Key

kode_barang varchar 30 -

ukuran_barang varchar 10 -

Qty int 5 -

satuan varchar 15 -

tanggal_keluar date - -

yang_mengeluarkan varchar 30 -
100

5) Nama Tabel : request_spb

Media : Harddisk

Isi : (no, no_spb, nama_barang, ukuran_barang,

qty, satuan, tanggal_request, status)

Primary Key : no_spb

Jumlah Record : 80

Tabel 4.6 Struktur Tabel request_spb

Nama Tipe Data Panjang Keterangan

No int 5 -

no_spb bigint 15 Primary Key

kode_barang varchar 15 -

ukuran_barang varchar 10 -

Qty int 5 -

satuan varchar 15 -

tanggal_request date - -

status varchar 15 -

6) Nama Tabel : stok_barang

Media : Harddisk

Isi : (no, nama_barang, ukuran_barang, satuan,

jumlah_barang_masuk,

jumlah_barang_keluar,

jumlah_stok_barang)
101

Primary Key :-

Jumlah Record : 60

Tabel 4.7 Struktur Tabel stok_barang

Nama Tipe Data Panjang Keterangan

No int 5 -

kode_barang varchar 30 -

ukuran_barang varchar 10 -

satuan varchar 15 -

jumlah_barang_masuk int 5 -

jumlah_barang_keluar int 5 -

jumlah_stok_barang int 5 -

7) Nama Tabel : user

Media : Harddisk

Isi : (id_user, username, password, role)

Primary Key :-

Jumlah Record : 75

Tabel 4.8 Struktur Tabel user

Nama Tipe Data Panjang Keterangan

id_user int 5 -

username varchar 20 -

password varchar 20 -

Role varchar 30 -
102

4.4 Rancangan Prototype Sistem Yang Diusulkan

1. Tampilan Prototype Login

Gambar 4.17 Tampilan Menu Login

1. Nama Prototype : Login

Aktor : Administrator, Admin gudang, Kepala gudang,

Karyawan produksi

Skenario : Halaman untuk pengguna yang telah terdaftar lalu

menginput username dan password untuk bisa

masuk ke halaman sistem stok barang.


103

2. Tampilan Prototype Keseluruhan

Gambar 4.18 Tampilan Prototype Keseluruhan

2. Nama Prototype : Tampilan Keseluruhan

Aktor : Admin gudang

Skenario : Halaman untuk pengguna yang telah terdaftar lalu

bisa masuk ke halaman sistem stok barang.

3. Tampilan Prototype Barang Masuk


104

Gambar 4.19 Tampilan Prototype Barang Masuk

3. Nama Prototype : Barang Masuk

Aktor : Admin gudang

Skenario : Admin gudang menerima barang masuk dari

supplier lalu Admin gudang menginput barang

masuk mulai dari No PO, nama barang, kode barang,

dan tanggal masuk.

4. Tampilan Prototype Barang Keluar

Gambar 4.20 Tampilan Prototype Barang Keluar

4. Nama Prototype : Barang Keluar

Aktor : Admin gudang

Skenario : Admin gudang mengeluarkan barang dari bagian

gudang ke bagian Produksi kemudian Admin

gudang menginput barang keluar mulai dari No

SPB, nama barang, kode barang, dan tanggal keluar.


105

5. Tampilan Prototype Request SPB

Gambar 4.21 Tampilan Prototype Request SPB

5. . Nama Prototype : Request SPB

Aktor : Karyawan produksi

Skenario : Karyawan produksi menginput surat permintaan

barang untuk dikeluarkan barang dari bagian

gudang ke bagian produksi, selanjutnya karyawan

produksi menunggu approve status apakah

permintaan barang dicancel atau di Acc bagian

gudang.
106

6. Tampilan Prototype Stok Barang

Gambar 4.22 Tampilan Prototype Stok Barang

10. Nama Prototype : Report Stok

Aktor : Kepala gudang

Skenario : Kepala gudang menerima hasil laporan stok barang

yang dibuat oleh Admin gudang.

4.5 Implementasi Sistem yang Diusulkan

1. Halaman pada Menu Login


107

Gambar 4.23 Halaman pada Menu Login

1. Nama Tampilan : Login

Aktor : Administrator, Admin gudang, Kepala gudang,

Karyawan produksi

Skenario : Halaman untuk pengguna yang telah terdaftar lalu

menginput username dan password untuk bisa

masuk ke halaman sistem stok barang.

2. Tampilan pada Menu Dashboard

Gambar 4.24 Tampilan Menu Dashbord

2. Nama Tampilan : Tampilan Dashboard

Aktor : Admin gudang

Skenario : Halaman dashboard pada sistem stok barang sebagai

halaman untuk pengguna yang sudah mendapatkan

hak akses.
108

3. Halaman pada Menu Transaksi Barang Masuk

Gambar 4.25 Tampilan Menu Transaksi Barang Masuk

3. Nama Tampilan : Barang Masuk

Aktor : Admin gudang

Skenario : Admin gudang menerima barang masuk dari

supplier lalu Admin gudang menginput barang

masuk mulai dari No PO, nama barang, kode barang,

dan tanggal masuk.


109

4. Halaman pada Menu Transaksi Request SPB

Gambar 4.26 Tampilan Menu Transaksi Request SPB

4. Nama Tampilan : Request SPB

Aktor : Karyawan produksi

Skenario : Karyawan produksi menginput surat permintaan

barang untuk dikeluarkan barang dari bagian

gudang ke bagian produksi, selanjutnya karyawan

produksi menunggu approve status apakah

permintaan barang dicancel atau di Acc bagian

gudang.
110

5. Halaman pada Menu Transaksi Barang Keluar

Gambar 4.27 Tampilan Menu Transaksi Barang Keluar

5. Nama Tampilan : Barang Keluar

Aktor : Admin gudang

Skenario : Admin gudang mengeluarkan barang dari bagian

gudang ke bagian Produksi kemudian Admin

gudang menginput barang keluar mulai dari No

SPB, nama barang, kode barang, dan tanggal keluar.


111

6. Halaman Menu Laporan Report Stok

Gambar 4.28 Tampilan Menu Laporan Report Stok

6. Nama Tampilan : Report Stok

Aktor : Kepala gudang

Skenario : Kepala gudang menerima hasil laporan stok barang

yang dibuat oleh Admin gudang.

4.6 Kongfigurasi Sistem Stok Barang

1. Spesifikasi Hardware

Perangkat keras (Hardware) minimal yang disarankan peneliti agar

sistem ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:

a. Processor : Intel® Core i5 ® CPU 7200U @ 3.1GHz

b. Monitor : 14” LCD Monitor

c. Mouse : Optical

d. Keyboard : Standard
112

e. RAM : 2 GB

f. Harddisk : 350 GB

g. Printer : LQ-1900

2. Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak (Software) minimal yang disarankan peneliti agar

sistem ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:

1. Windows

2. Mozila Firefox dan Google Chrome

3. Xampp

4. MySQL

3 Hak Akses

Hak akses (Brainware) dalam sistem komputerisasi yang diusulka

untuk mengoperasikan dan mengolah data hanya dapat dilakukan

oleh

a. Administrator

b. Admin Gudang

c. Karyawan Produksi

d. Kepala Gudang

4.7 Testing

Blackbox Testing merupakan metode pengujian suatu program

yang mengutamakan kebutuhan fungsi dari program tersebut. Dalam

metode Blackbox Testing menemukan kesalahan fungsi dari suatu

program merupakan tujuan dalam metode ini. Metode Blackbox


113

Testing hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa

fungsionalitas dari sebuah program tanpa melihat dan mengetahui yang

terjadi dalam prosesnya, melainkan hanya berupa input dan ouput.

Tabel 4.9 Pengujian Black Box

No Skenario Test Case Hasil yang Hasil Kesimpulan

Pengujian Diharapkan Pengujian

1 “ login ”, Sistem akan failed

Memasukkan menolak akses

username login dan akan

benar dan memberikan

password pesan Password

yang salah salah.

saat login.

2 “ login”, Sistem akan valid

Memasukkan menampilkan

username dan halaman Home

password apabila login

yang benar berhasil.

saat login.
114

3 “ Barang Sistem akan valid

Masuk “, menampilkan

Klik tambah data barang

data yang masuk.

baru, input

barang masuk,

lalu klik

simpan.

4 “ Request Sistem akan valid

SPB“, Klik menampilkan

tambah data data barang

yang baru, request SPB.

input request

SPB, lalu klik

simpan.

5 “ Barang Sistem akan valid

Keluar “, Klik menampilkan

tambah data data barang

yang baru, keluar.

input barang

keluar, lalu

klik simpan.
115

4.8 Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian sistem menggunaan meted Blackbox

Testing dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti

contoh pada pengujian menu login, menu barang masuk, menu request

SPB, dan menu barang keluar. Jika input yang diberikan tidak lengkap

atau tidak sesuai, maka sistem akan memberikan pemberitahuan

tampilan pesan sehingga membantu pengguna dalam mencari dan

mengetahui letak kesalahan saat penginputan. Dari beberapa pengujian

yang sudah dilakukan menggunkan metode blackbox testing seluruhnya

menunjukan pengujian yang valid atau berhasil.

4.9 Implementasi

4.9.1 Schedule

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu

kurang lebih 5 bulan, berikut adalah kegiatan yang dilakukan antara lain:

Tabel 4.10 Tabel Schedule

Bulan
No Jenis Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumpulan data

2 Analisa sistem
berjalan
3 Wawancara

4 Perancangan sistem
usulan
5 Pembuatan
program
116

6 Testing program

7 Evaluasi program

8 Perbaikan program

9 Implementasi

10 Dokumentasi

4.9.2 Estimasi Biaya

Rincian biaya dari penulis sesuai kebutuhan penelitian antara lain

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11 Estimasi Biaya

No Uraian Kegiatan Volume Harga Biaya (Rp)


Satuan
(Rp)

1 Pengumpulan Dan Analisa Data

Pengumpulan & pengolahan data 200.000

Desain dan pembuatan program 1.500.000

Testing model & implementasi 500.000

2.200.000

2 Bahan & peralatan penelitian

Biaya Internet 5 bulan 200.000 1.000.000

1.000.000

3 Lain-lain

Ongkos Transportasi 5 bulan 500.000


117

Fotocoppy 2 Paket 25.000 50.000

Print 2 Paket 70.000 150.000

Laporan Penyelesaian Tugas 2 Bundel 50.000 100.000

800.000

Total Estimasi Biaya 4.000.000


118

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan pada bagian stok barang gudang pada PT

Surya Utama Teknik, maka dapat diambil kesimpulan yaitu antara lain :

1. Sistem data stok barang gudang pada PT. Surya Utama Teknik yang

berjalan saat ini masih menerapkan sistem semi komputerisasi dimana

bagian gudang dalam menginput data barang masuk dan barang keluar

masih menggunakan buku yang kemudian di input ke Microsoft Excel.

2. Membuat sistem informasi data stok barang gudang secara

terkomputerisasi agar mendapatkan informasi mengenai stok barang

secara update dan dapat mengontrol stok minimal barang secara cepat.

3. Membangun sistem stok barang pada PT. Surya Utama Teknik dengan

cara merancang aplikasi berbasis web yang akan membantu secara

khusus proses stok barang yang dilakukan oleh Admin Gudang dalam

pembuatan laporan stok barang tanpa mengetik atau menulis kembali,

sistem ini akan secara otomatis menampilkan laporan yang diminta

dengan memilih tanggal yang diinginkan.

118
119

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan untuk memaksimalkan Sistem

Stok Barang Gudang yang dibuat adalah sebagai berikut :

1. Perlu adanya penambahan fasilitas berbasis MOBILE pada sistem stok

barang gudang untuk menunjang kinerja sistem tersebut agar dapat

bekerja lebih produktif.

2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pengolahan

informasi, dengan mengadakan pelatihan untuk para karyawan dalam

memperoleh informasi yang dibutuhkan pada sistem yang digunakan

pada instansi tersebut, untuk mempermudah dalam pengolahan data

3. Setelah sistem dapat diterapkan dan dilaksanakan dengan baik maka

harus ada pengawasan secara rutin dalam pemeliharaan sistem dan

adanya tanggung jawab dalam menangani sistem yang ada.

Anda mungkin juga menyukai