Anda di halaman 1dari 6

DASAR TEORI

Etanol 95% merupakan campuran azeotrope dengan air yang memberikan titik didih
minimum pada 78,15℃. Untuk memperoleh alcohol absolut dari etanol 95% tidak bisa dilakukan
destilasi fraksi. Untuk menghilangkan 5% air dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain
dengan menambahkan CaO sehingga bereaksi dengan air Ca(OH)2. Sehingga etanol dapat
diperoleh melalui destilasi sederhana. Etanol absolut tidak stabil, selalu cenderung membentuk
campuran azeotrop bila kontak dengan udara.

Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih cairan dalam sedemikian rupa sehingga
komponen yang tidak dapat diubah dengan destilasi sederhana. Ketika azeotrope di didihkan, uap
hasilnya mempunyai ratio konstituen yang sama seperti campuran aslinya.

Campuran azeotrope adalah suatu campuran yang mempunyai sifat menyerupai suatu cairan
murni. Azeotrope juga disebut campuran yang konstan pada pemanasan. Komposisi campuran cair
akan selalu sama dengan komposisi uapnya sehingga campuran ini tidak dapat dipisahkan dengan
destilasi fraksi menjadi komponen penyusunnya. Agar dapat dipisahkan campuran ini perlu
ditambahkan / diubah komposisi cairnya dengan cara:

1. Menambah cairan yang ketiga (misalnya benzene)


2. Menambah pereaksi yang hanya bereaksi dengan salah satu cairan (misal CaO)
3. Menambah absorben yang dapat mengabsorbsi salah satu komponen (silica gel)
4. Dioksida dengan pelarut ketiga, dimana masing-masing komponen akan tereaksi dalam
jumlah yang berbeda.

Alkohol absolut tidak mengandung air dan mempunyai gravitasi spesifik 0,7938 pada suhu
15,55℃ (60℉). Alcohol absolut C2H5OH, (sebagai contoh 100% etanol) adalah etanol anhydrous
murni. Alcohol absolut punya titik didih 78,3℃ (174℉). Itu dapat campur sempurna dengan air
dan pelarut organic dan sangat higroskopis. Alcohol absolut komersial biasanya mengandung air
dalam jumlah sekitar 0,5 sampai 1,5%. “Semakin akurat nilai dari gravitasi spesifik akan menjadi
0,7938 dan 0,7967. Tes tersebut untuk mencegah kelebihan air. Tembaga anhydrous dikocok
sesekali selama dua jam atau tiga jam degan sekitar lima puluh kali berat alcohol absolut terjadi
warna biru.
Alcohol absolut mempunyai reaksi netral terhadap kertas tes. Itu melarutkan iodin,
bromisn, dan sedikit fosfor dan sulphur, senyawa alkali dan alkalin, klorida, iodide, dan nitrat dari
logam, banyak asam organic, dan hampir semua alkaloid, resin, minyak menguap, kamfer, da
campuran minyak. Itu mengendapkan larutan gum, strarch, albumin, gelatin, dan banyak zat yang
lain.

Alcohol absolut didapat dari alcohol 95% dengan menggunakan azeotrope tersier (missal
dengan destilasi menggunakan tiga komponen azeotrope). Campuran 7,5% air (titik didih 100℃),
18,5% etanol (titik didih 78,3℃), dan 74% benzene (titik didih 80℃), menghasilkan azeotrope
tersier (titik didih 64,9℃), yang mana merupakan titik didih minimum campuran. Benzene dan
etanol membentuk azeotrope biner (titik didih 68,2℃). Jadi, ketika campuran 95% etanol dan
benzene di destilasi, azeotrope tersier yang akan di destilasi terlebih dahulu, diikuti dengan
azeotrope biner, dan fraksi akhir (titik didih 78,3℃) adalah alcohol absolut.

Pengertian Refluks
Refluks adalah teknik yang melibatkan kondensasi uap
dan pengembalian kondensat ke system yang mana itu berasal.
Refluks dalam distilasi laboratorium adalah peralatan dalam
diagram merepresentasikan suatu distilasi tumpak (batch
distillation) sebagai lawan dari distilasi kontinu. Campuran
cairan yang akan didistilasi dimasukkan ke dalam labu alas bulat
bersama dengan beberapa batu didih, dan kolom fraksi dipasang
di bagian atas labu. Saat campuran dipanaskan dan mendidih, uap
naik ke dalam kolom. Uap berkondensasi pada platform kaca
(dikenal sebagai pelat atau nampan) di dalam kolom dan jatuh
kembali ke dalam cairan di bawahnya, sehingga merefluks uap
distilat yang mengalir naik. Nampan paling panas berada di
bagian bawah kolom, dan yang paling dingin berada di puncak
kolom. Pada keadaan dasar, uap dan cairan pada masing-masing
nampan berada dalam kondisi kesetimbangan. Hanya uap yang
paling volatil yang tetap berada dalam bentuk gas dan berada di puncak kolom. Uap di puncak
kolom akan melewati pendingin, dan akan terkondensasi menjadi cairan. Pemisahan dapat
ditingkatkan dengan penambahan nampan (dalam praktiknya terdapat keterbatasan panas, aliran,
dll.). Proses terus berlangsung hingga semua komponen volatil dalam cairan terdidihkan hingga
keluar dari campuran. Titik ini dapat dikenali dengan lonjakan temperatur yang terbaca pada
termometer. Untuk distilasi kontinu, campuran dimasukkan di bagian tengah kolom.
CaO (Calcium Oxide)

Kalsium oksida (CaO) dikenal sebagai kapur dan digunakan sebaai senyawa kimia.
Kalsium oksida berwarna putih, pedas, dan memadat membentuk Kristal pada sushu ruang.
Sebagai produk komersial, kapur sering juga mengandung magnesium oksida, silicon oksida, dan
jumlah yang lebih kecil aluminium ksida dan besi oksida.

Kalsium biasanya dibuat oleh dekomposisi termal gahan-bahan seperti kapur, yang mengandung
kalsium karbonat (CaCO3: mineral kalsit) dalam tempat pembakaran kaur. Hala ini dilakukan
dengan memanaskan material di atas 82,5℃, suatu proses yang disebut pengapuran, untuk
membebaskan molekul karbon dioksida (CO2); meninggalkan CaO. Prose iniberjalan reversible,
karena setelah produk kapur telah didinginkan, dengan segeran akan menyerap karbon dioksida
dari udara, setelah waktu yang cukup, itu benar-benar diubah kembali ke kalsium karbonat.
Sebagai hidroksida atau kapur mati, Ca(OH)2 ( nama kimia kalsium hidroksida) (mineral
portlandite, digunakan dalam adukan semen dan plester. Kapur hidroksida sangat mudah dibuat
sebagai dasr kapur anhidrida dan kemampuannya bereaksi dengan silikat juga digunakan dalam
produksi logam modern industry (baja pada khususnya) untuk menghilangkan kotoran terak.

Destilasi adalah suatu proses dimana zat car dipanaskan hingga titik didihnya dan mengairkan
uap ke dalam alat pendingan yang disebut kondensor, dan mengumpulkan hasil pengembunan
sebagai zat cair. Proses destilasi terdiri dari tiga tahap, yaitu;

1. Mngubah substansi dalam bentuk uapnya


2. Memindahan uapnya yang telah terbentuk
3. Mengkondensasi uapnya yang menjadi cairannya kembali.

Jika suatu zat cair yang murni di destilasi dan grafik antara temperature destilasi dan hasil destilasi
digambarkan, diperoleh suatu garis lurus. Bila suatu zat diletakkan dalam ruang tertutup, sebagian
molekulnya masuk kedalam fase uap dan molekul fase uap masuk kembali ke fase cair. Akhirnya
tercapai kesetimbangan kadar molekul-molekul yang keluar dan masuk kembali ke fase cair yang
sama. Bila temperature zat cair dinaikkan sampai suhu tingkat dimana tekanan uap melebihi
tekanan udara, zat cair itu mulai mendidih. Sebenarnya jika titik didih hendak digunakan sebagai
kritaeria untuk identifikasi, maka semestinya harus dinyataan uapnya sewaktu menentukan titik
didihnya.
PEMBAHASAN

Pada praktikum sintesis alcohol absolut pelarut organic yang sering di pakai adalah etanol
absolut (99,5%). Pada destilasi etanl, lartan etanol 95,6% ditambahkan dengan CaO. CaO adalah
senyawa yang dapat menarik 5% air sehingga dihasilkan etnaol 95,5%. CaO mempunyai sifat yang
higroskopis yang dapat menyerap air di udara dan jangan di biarkan terbuka karna akan menjadi
tidak stabil. CaO digunakan sebagai pengering untuk etanol dengan kapasitas mengeringkan yang
besar, tidak larut dalam etanol, mudah dipisahakan, dan tidak bersifat katalis. Ketika akan
melakukan pencampuran terhadap etanol dan CaO labu destilasi harus di beri dengan batu didih
untuk mencegah terjadinya bumping / ledakan.
Selain CaO, bahan lain yang dapat digunakan untuk menghilangkan air dalam etanol 95%
adalah benzen karena campuran azeotrop benzen-air-etanol akan menguap lebih dahulu. Selain itu
juga dapat digunakan K2CO3 anhidrat, CaSO4 anhidrat, MgSO4 anhidrat karena ketiga zat tersebut
merupakan dying agent untuk golongan alkohol. Campuran CaO dan etanol tersebut direfluks
dengan pendingin bola selama 30 menit supaya uap yang terbentuk dapat terkondensasi kembali.
Sebenarnya, refluks dilakukan untuk mengurangi air pada etanol 95%. Bola-bola pada pendingin
ini berfungsi untuk memperluas pekerjaan pendingin supaya pendinginan terjadi sempurna. Di atas
pendingin bola dipasang tabung CaCl2 yang berisi CaCl2 anhidrat dan ditutup dengan kapas. Ada
beberapa persyatan yang haris dipenuhi saat akan memasukkan CaCl2 ke dalam tabung CaCl2
seperti dipanaskan dahulu sebelum digunakan, agar terbebas dari air, setelah dipakai untuk refluks
tabung CaCl2 yang telah jenuh dan terkontainasi harus dipijar sebelum digunakan kembali.
Pemasangan tabung CaCl2 digunakan untuk mencegah kontaminasi dengan udara luar. Selain itu,
CaCl2 juga untuk menarik air yang sudah menguap sehingga tidak kembali lagi ke labu. Hal ini
dimaksudkan untuk melindungi zat dari pengaruh uap air dan melindungi zat dari CO2 sehingga
bisa didapatkan alkohol absolut yang sempurna. Setelah refluks selesai, diamkan kurang lebih 30
menit (sampai bisa dipegang).

Selanjutnya dilakukan proses destilasi sederhana dengan seperangkat alat destilasi, seperti
termometer untuk mengukur titik didih praktis, pipa bengkok untuk mengalirkan uap air yang
terbentuk ke pendingin liebig. Pada saat pemasangan pendingin liebig harus tepat dimana posisi
air masuk berada pada bagian bawah dan air keluar pada bagian atas serta tidak boleh terbalik,
karena jika terbalik air tidak akan memenuhi pendingin sehingga terjadi pemanasan setempat dan
menyebabkan pendingin cepat retak. Pada proses ini digunakan water bath karena titik didih yang
didestilasi kurang dari 100oC yaitu 78,5oC (teoritis). Pada proses destilasi ini pendingin liebig
dihubungkan dengan adaptor dengan tujuan agar destilat tidak mudah menguap dan untuk menjaga
kondisi disekitarnya jika destilat yang dihasilkan beracun atau mudah terbakar. Setelah melewati
adaptor, maka tetesan destilat pertama dan kedua ditampung pada kaca arloji dimana tetesan
pertama digunkan untuk mengamati titik didihnya. Selanjutnya destilat yang ada pada kaca arloji
dibuang karena destilat yang dihasilkan tidak murni. Setelah itu destilat selanjutnya ditampung
pada labu hisap yang dihubungkan dengan tabung CaCl2 yang berisi CaCl2 anhidrat yang berguna
untuk menghidratasi (menarik uap air) kondisi disekitar dan dalam labu hisap. Proses destilasi
dihentikan jika cairan dalam labu tinggal sedikit (tidak sampai benar – benar habis karena labu
bisa retak) dan dicatat titik didih yang dihasilkan pada tetesan terakhir.
Pada praktikum ini, titik didih yang kelompok kami dapatkan kurang dari 78,5oC yaitu 66oC
sampai 70oC. Hal ini dapat disebabkan pada praktikum ini beberapa proses tidak sesuai dengan
prosedur aslinya dan banyak ada toleransinya seperti pada proses refluks yang seharusnya 6 jam
hanya dilakukan 30 menit, setelah refluks campuran seharusnya didiamkan 1 malam tetapi pada
praktikum ini hanya didiamkan kurang lebih 30 menit (sampai bisa dipegang).
Setelah proses destilasi selesai, alkohol yang didapat ditimbang dan dimasukkan dalam
botol hasil, dicatat titik didihnya, ditentukan indeks biasnya.
Titik Didih = 66 – 70oC
22,21
Persentase Hasil = 37,905
× 100% = 58,59%

Diskusi

1. Etanol absolut (99,5%) sering di pakai sebagai pelart organic. Untuk memperoleh etanol
absolut dapat digunnkan CaO untuk menarik H2O yang berada dalam etanol 95%. Peristiwa
ini disebut apa?
Jawab : Etanol absolut (99,5%) dapat dibuat dengan menghilangkan air dari etanol 95%
dengan reaksi kimia. Misalnya, kalium oksida / CaO dapat dipakai sebagai engering untuk
etanol karena dapat bereaksi dengan air membentk etanol dan kalium hidroksida yang
sukar larut, Ca(OH)2. Dalam industry, etanol 95% didestilasi dengan benzena untuk
menghilangkan air karena campuran azeotrope akan menguap lebih dahulu.
2. CaO yang digunkan harus memenuhi standar apa?
Jawab : CaO yang benar-benar murni dan harus diperhatikan dalam penyimpanan CaO
yaitu haris di tempat yang kedap udara, karena bila CaO bersifat higrokopis yang jika
dibiarkan kontak langsung dengan udara maka akan menyerap air yang ada di udara
sehingga CaO sudah tidak stabil kandungannya
3. CaCl2 yang dimasukkan ke dalam tabung harus memenuhi persyaratan apa saja?
Jawab : Persyatan yang haris dipenuhi saat akan memasukkan CaCl2 ke dalam tabung
CaCl2 seperti dipanaskan dahulu sebelum digunakan, agar terbebas dari air, setelah dipakai
untuk refluks tabung CaCl2 yang telah jenuh dan terkontainasi harus dipijar sebelum
digunakan kembali. Pemasangan tabung CaCl2 digunakan untuk mencegah kontaminasi
dengan udara luar. Selain itu, CaCl2 juga untuk menarik air yang sudah menguap sehingga
tidak kembali lagi ke labu. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi zat dari pengaruh uap
air dan melindungi zat dari CO2 sehingga bisa didapatkan alkohol absolut yang sempurna.
4. Selain CaO, bahan apa saja yang dapat digunakan untuk menghilangkan air dalam etanol
95%? Jelaskan
Jawab : Bahan lain yang dapat digunakan untuk menghilangkan air dalam etanol 95%
adalah benzen karena campuran azeotrop benzen-air-etanol akan menguap lebih dahulu.
Selain itu juga dapat digunakan K2CO3 anhidrat, CaSO4 anhidrat, MgSO4 anhidrat karena
ketiga zat tersebut merupakan dying agent untuk golongan alkohol.

Anda mungkin juga menyukai