Audit manufacturing adalah merupakan pengujian-pengujian atas ketaatan atas kebijakan yang telah digariskan dalam bidang operasional, efisiensi dalam menyelenggarakan unpaya untuk mencapai tujuan di bidang operasional perusahaan, dan efektivitas dari pencapaian tujuan tersebut; Atas dasar pengujian tersebut, sehingga dapat dirumuskan temuan dari audit manufacturing, selanjutnya atas dasar temuan tersebut, harus dicari dan dirumuskan saran untuk memperbaiki kelemahan yang ditemukan. Dalam lingkup manufacturing tercakup semua kegiatan yang terkait dalam usaha untuk mentranformasikan masukan (input) berupa tenaga dan keahlian, bahan dan peralatan, dana serta informasi, menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa. Pelaksanaan audit pada fungsi manufacturing (masukan) ditujukan untuk memperoleh keyakinan bahwa pengadaan, penyimpanan, administrasi dan penggunaan masukan yang telah dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan fungsi manufacturing dari perusahaan tertentu telah memenuhi ketaatan, ekonomis, efektivitas, dan efisiensi. Pelaksanaan audit terhadap proses ditujukan untuk memperoleh jumlah pekerjaan yang dilakukan, tingkat produktivitas, mutu proses pengerjaan, waktu pengerjaan, saat batas waktu yang diperlukan, dan biaya yang dikeluarkan. Pelaksanaan audit terhadap keluaran ditujukan untuk memperoleh keyakinan bahwa standar jumlah, mutu, waktu, dan biaya yang telah ditetapkan dapat dipenuhi dengan data yang dapat diyakini/dipercaya, serta bila terjadi perubahan (penurunan atau kenaikan), apakah dilakukan atas dasar atau alas an yang tepat dan telah memperoleh otorisasi pimpinan yang berwenang. Disamping itu, dalam operasi pengendalian mutu melalui umpan balik merupakan hal yang mendasar, agar tercipta produk yang diinginkan. Operasi menggunakan informasi umpan balik ini agar kebutuhan masukan dan teknologi proses mencapai keluaran yang diinginkan adalah tanggung jawab menajer
1.2 Kerangka Kerja untuk Audit Manufacturing
Hal yang perlu diperhatikan yaitu dengan melakukan analisis/membanding hal-hal yang diinginkan oleh pasar dengan kinerja sistem yang ada seperti kualitas, pengiriman, fitur,fleksibilitas dan harga. Selain itu, juga perlu memperhatikan kemungkinan peluang dan ancaman yang dapat terjadi. Setelah memperhatikan hal-hal tersebut maka didapatkanlah sistem manufacturing yang ada pada suatu perusahaan. Kemudian dengan adanya audit manufacturing, manajemen akan memikirkan langkah/strategi apa yang seharusnya dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Berikut gambarannya :