Anda di halaman 1dari 6

Analisis Kualitas Layanan Dengan Metode KANO Berdasarkan Dimensi

SERVQUAL Pada PT. AKR

Ali Mustakim1, Shanti Kirana Anggraeni 2, Sirajuddin3


1, 2, 3
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Mr_Kimz@yahoo.com1, s.kirana@ft-untirta.ac.id2, sirajuddin@ft-untirta.ac.id3

ABSTRAK
PT.AKR terletak di Jl.Brigjen KH.Syam’un Kota Cilegon. PT.AKR yang dibangun ditahun
2011 sudah mulai uji coba dan dipergunakan terhitung sejak 2001. Dengan semakin
ketatnya persaingan serta pelanggan yang semakin selektif dan berpengetahuan, PT. AKR
selaku salah satu penyedia pelayanan jasa konstruksi harus selalu meningkatkan kualitas
pelayanannya. Untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan, harus diketahui terlebih
dahulu apakah pelayanan yang telah diberikan kepada pelanggan selama ini telah sesuai
dengan harapan pelanggan atau belum Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan, mengetahui tingkat kepuasan pengguna
jasa terhadap kualitas kinerja pelayanan di PT.AKR dan menganalisa strategi perbaikan
kinerja pelayanan. Penelitian ini diawali survey pendahuluan untuk menguji validitas dan
realibitas kuesioner, lalu pengambilan data dilakukan penyebaran kuesioner ke pelanggan
selaku pengguna jasa di PT.AKR. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode KANO
dimana metode ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna jasa dan
berdasarkan dimensi SERVQUAL dimana metode ini bertujuan untuk mengidentifikasi
atribut apa saja yang harus dipertahankan dan ditingkatkan kualitas pelayanannya. Atribut
pelayanan yang paling berpengaruh di PT.AKR yang menjadi prioritas utama untuk
ditingkatkan kinerjanya antara lain berkaitan dengan Sumber Daya Manusia dan
kelengkapan fasilitas yang memadai dalam melaksanakan kegiatan pelayanan perusahaan
terhadap pelanggan.

Kata kunci : Atribut Pelayanan, Dimensi SERVQUAL, KANO.

PENDAHULUAN berfungsi meningkatkan pelayanan publik di Kota


Cilegon.
Perkembangan pada sektor jasa semakin meningkat Tujuan penelitian mengidentifikasi jenis-jenis
saat ini. Salah satu contoh sektor jasa yang pelayanan yang dianggap penting oleh pelanggan
memiliki peranan yang cukup vital dalam dan mengukur tingkat kepuasan pelanggan
menunjang berbagai aktivitas sehari-hari adalah terhadap pelayanan yang diberikan PLN. Model
sektor jasa konstruksi. Konstruksi merupakan Kano merupakan suatu model yang bertujuan
sarana perkembangan yang penting dan strategis mengkategorikan atribut-atribut dari produk atau
dalam memperlancar roda perekonomian. Dengan jasa berdasarkan seberapa baik produk/jasa tersebut
pentingnya sektor jasa konxtruksi ini perlu mampu memuaskan keperluan pelanggan. Model
ditunjang juga dengan kualitas pelayanan yang ini dikembang kan Profesor Noriaki Kano
cukup baik bagi pengguna jasa Pengukuran (CQM,1993) dari Universitas Tokyo Rika.
kepuasan pengguna jasa merupakan elemen Mengacu pada kondisi diatas dan melihat semakin
penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih meningkatnya respon pelanggan terhadap jasa
baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila konstruksi PT.AKR, penulis ingin meneliti tingkat
pengguna jasa merasa tidak puas terhadap suatu kepuasan pengguna jasa terhadap pelayanan jasa di
pelayanan yang disediakan, maka pelayanan PT.AKR. Agar mengetahui tanggapan, keinginan
tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak dan harapan konsumen terhadap pelayanan ini
efisien. Hal ini sangat penting terutama bagi diperlukan wawancara langsung dengan metode
pelayanan publik khususnya pelayanan jasa pada penyebaran kuesioner. Penyebaran kuesioner
PT.AKR yang akan diteliti oleh penulis. dilakukan kepada pelanggan jasa PT.AKR. Metode
Perkembangan yang meningkat disemua aspek baik yang tepat untuk permasalahan ini adalah metode
itu kehidupan, perdagangan dan pemerintahan di KANO yang berdasarkan dimensi SERVQUAL.
Kota Cilegon menuntut pemerintahan Kota Cilegon Metode KANO adalah indeks kepuasan pengguna
meningkatkan pelayanan jasa konstruksi yang jasa yang diperlukan untuk mengetahui tingkat
kepuasan pengguna jasa dengan memperhatikan One-dimensional requirements (atribut yang
tingkat kepuasan dari pelayanan, sedangkan diharapkan), pada ketegori ini kepuasan konsumen
dimensi SERVQUAL dipilih untuk mengukur proporsial dengan kinerja atribut. Semakin
perbandingan antara tingkat kepentingan suatu tinggi kinerja atribut, semakin tinggi pula
variabel dengan kenyataan yang dirasakan oleh kepuasan konsumen, Attractive requirements
pengguna jasa, dengan metode ini dapat di (atribut yang dapat meningkatkan kepuasan
identifikasi variabel apa saja yang harus
pelanggan) pemenuhan kategori ini akan
dipertahankan dan ditingkatkan untuk memenuhi
kepuasan pengguna jasa terhadap kualitas menyebabkan peningkatan kepuasan
pelayanan. konsumen yang sangat tinggi, tetapi jika tidak
dipenuhi tidak akan menyebabkan penurunan
METODOLOGI PENELITIAN tingkat kepuasan (Tan dan Pawitra, 2001).
Pada gambar 1 menggambarkan hubungan
Pengertian kualitas jasa menurut Wyckof dalam antara kepuasan konsumen dengan kinerja dari
Lovelock yang dikutip oleh Tjiptono (2005), produk atau jasa untuk ketiga tipe di atas.
adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan
pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut
untuk memenuhi keinginan pelanggan. Apabila
jasa yang diterima (perceived service) sesuai
dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa
dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa yang
diterima melampaui harapan pelanggan, maka
kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang
ideal. Sebaliknya, jika jasa yang diterima lebih
rendah dari yang diharapkan, maka kualitas jasa
dipersepsikan buruk.
Menurut Parasuraman, dkk ada lima dimensi dalam
kualitas jasa, yaitu: Tangibles (bukti fisik) yaitu,
tampilan fisik perusahaan yang dapat dilihat secara
langsung oleh pihak luar dan berpengaruh terhadap
minat untuk mendatangi perusahaan tersebut, Gambar 1 Kano Diagram
Reliability (keandalan) yaitu, kemampuan
perusahaan untuk memberikan pelayanan yang Pengklasifikasian Kebutuhan Konsumen dalam
berkualitas berkaitan dengan core business Kano Kuesioner
perusahaan, Responsiveness (ketanggapan) yaitu
keinginan perusahaan melalui para pegawainya Kebutuhan konsumen berdasarkan keempat tipe
untuk membantu, merespon dan memberikan (one-dimensinal, mus-be, attractive, dan
pelayanan yang cepat kepada konsumen, indifferent) dapat diklasifikasikan dalam bentuk
Assurance (jaminan) yaitu jaminan perusahaan kuesioner. Ada dua macam bentuk pertanyaan
yang diberikan perusahaan kepada konsumen untuk dalam kuesioner yaitu pertanyaan fungsional dan
menumbuhkan rasa percaya konsumen kepada pertanyaan disfungsional.Contoh:
perusahaan. Bentuknya berupa jaminan 1. Pertanyaan fungsional : “Apa yang anda rasakan
pengetahuan, kesopanan, kejujuran dan keamanan, jika penampilan pekerja selalu menggunaan APD
Emphaty (Empati) yaitu perusahaan melalui yang sesuai?”
pegawainya menunjukkan rasa empati kepada 2. Pertanyaan disfungsional : “Apa yang anda
konsumen dengan memberikan perhatian yang rasakan jika penampilan pekerja tidak menggunaan
tulus dan memahami konsumennya (Parasuraman, APD yang sesuai?”
dkk, 1988). Kedua pertanyaan tersebut kemudian dapat
Model Kano dikembangkan oleh Prof. Noriaki diklasifikasikan menjadi enam kategori, yaitu: A =
Kano adalah model yang bertujuan untuk Attractive, M = Must-be, O = One-dimensional, I =
mengkategorikan atribut-atribut dari produk Indifferent, R = Reverse, dan Q = Questinable.
ataupun jasa berdasarkan seberapa baik produk Dengan menggabungkan pertanyaan fungsional
atau jasa tersebut mampu memuaskan kebutuhan dan disfungsional, maka tipe persyaratan suatu
pelanggan. Di dalam modelnya, Kano produk dapat diklasifikasikan sesuai tabel 1
membedakan tiga tipe produk yang diinginkan berikut.
yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen, Setelah mengkombinasikan jawaban-jawaban
yaitu kategori Must-be requirements (atribut dasar) responden berdasarkan pertanyaan fungsional dan
jika ketegori ini tidak dipenuhi, maka konsumen disfungsional, hasil dari evaluasi Kano tersebut
akan secara ekstrim tidak puas. Di sisi lain, karena didaftarkan pada tabel hasil yang menunjukkan
konsumen menganggap kategori ini sudah distribusi keseluruhan dari kategori customer
semestinya, maka pemenuhan kategori ini tidak requirements. Adapun prosesnya dapat dilihat pada
akan meningkatkan kepuasan konsumen, kategori gambar 2.
Identifikasi Variabel Penelitian

Tabel 2. Variabel Penelitian


No
Sub Variabel Pertanyaan

Penampilan pekerja selalu


1.
mengenakan APD yang sesuai
Fasilitas yang lengkap dengan peralatan yang
2.
memadai
Tabel 1 Tabel Evaluasi Kano 3.
Tangibles
Kerapian dan kebersihan dalam bekerja
(bukti langsung)
4. Jumlah karyawan mencukupi
5. Jumlah tenaga ahli/skill yg mencukupi
6. Penampilan pekerja saat menangani pekerjaan
7. Ketersedian alat dalam bekerja
Pelayanan pekerjaan memberikan penawaran
8.
yang sesuai
Prosedur pelayanan yang baik dan tepat oleh
9.
Reliability perusahaan
10. (kehandalan) Tidak bercanda dalam bekerja
11. Mutu pelayanan yang baik
12. Waktu kerja sesuai jadwal
13. Mutu kerja yang baik
Kemampuan untuk cepat tanggap terhadap
14.
keluhan yang disampaikan pelanggan.
Gambar 2 Proses evaluasi Kano Dapat memberikan jawaban terhadap pertanyaan
15. Responsiveness
yang diajukan pelanggan
(ketanggapan)
Penentuan kategori Kano tiap atribut dengan Kemampuan perusahaan dalam memberikan
16.
solusi
menggunakan Blauth’s formula menurut Walden Pemberian informasi yang jelas / mudah
(1993) antara lain: 17. Responsiveness
dimengerti
(ketanggapan)
one-dimensional + attractive + must-be) > 18. Pelayanan pemeriksaan yang cepat
(indifferent + reverse + questionable) maka grade Jaminan pekerjaan/masa garansi yang cukup
19.
diperoleh dari yang paling maksimum dari (one- bagi pelanggan
Dapat melakukan komunikasi yang efektif
dimensional, attractive, must-be) 20. Competence
dengan pelanggan
(keterampilan)
one-dimensional + attractive + must-be) < 21.
Solusi yang diberikan memperhatikan nilai yang
(indifferent + reverse + questionable) maka grade baik
22. Pekerja memiliki keahlian khusus
diperoleh dari yang paling maksimum dari
Para pekerja dapat dipercaya dalam menjalani
(indifferent + reverse + questionable) 23.
tugas
one-dimensional + attractive 24.
Credibility
Para pekerja memberikan hasil kerja yang baik
+ must-be) = (indifferent + reverse + Jadwal pengerjaan sesuai waktu yang di
25. (dipercaya)
tentukan
questionable) maka grade diperoleh yang paling
Para pekerja melakukan pekerjaan yang di
maksimum diantara semua kategori kano yaitu 26.
tentukan
(one-dimensional, attractive, must-be, indifferent, 27. Pekerja yang sopan, ramah, tertib dan rapih
Courtesy
reverse, questionable). 28.
(rasa hormat)
Pekerja menghormati Pelanggan
Objek dari penelitian ini adalah PT. AKR dengan 29. Pekerja mementingkan peperluan pelanggan
30. Tindakan pekerja yang sesuai ketentuan
jumlah responden sebanyak 43 responden
31. Pekerja melakukan SOP
pelanggan dan 32 responden pihak manajemen. Pekerja menggunakan safety sesuai prosedur
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data 32.
Security perusahaan
adalah menggunakan instrumen kuesioner. 33.
(keamanan) Kesiapan dan kelengkapan alat-alat yang dipakai
Penentuan mekanisme penelitian dalam kuesioner dalam bekerja
Pelayanan pemeriksaan pekerjaan ditangani
Servqual menggunakan model penilaian skala 34.
secara baik oleh pekerja
likert dengan 10 jenjang range nilai. Sedangkan 35. Alamat perusahaan jelas dan mudah di jangkau
kuesioner kano terdiri dari pertanyaan fungsional 36. Manajer mudah ditemui
Access
dan disfungsional mengenai produk/jasa yang 37. Manajer mudah dihubungi
(mudah dicapai)
diberikan oleh PT. AKR. Kuesioner ini 38.
Pelayanan via telepon ditanggapi oleh staf
menggunakan pilihan jawaban: 1=Suka, perusahaan
2=Mengharapkan, 3=Netral, 4=Memberikan Perusahaan memberikan pengertian dalam
39.
pelayanan jasa
toleransi, 5=Tidak suka. 40. Communication Bahasa yang mudah di mengerti oleh pelanggan
41. (komunikasi) Informasi yang diberikan mudah dipahami
Perusahaan selalu memantau dan berkomunikasi
42.
dengan efektif terhadap pelanggan
Perusahaan selalu memberikan rasa nyaman
43.
Understanding The terhadap pelanggan
44. Customer Para pekerja bersikap sopan dalam pelayanan
45. (mengerti pelanggan) Perusahaan selalu memantau kondisi pekerjaan
46. Keramahan pekerja terhadap pelanggan
Analisa Kriteria Pelayanan yang Harus X5
Diprioritaskan X24
X7
X1
Berdasarkan pengintegrasian Servqual dan Model X13
Kano yang sudah dilakukan sebelumnya dapat X17
diketahui kriteria mana saja yang perlu mendapat X15
prioritas untuk ditingkatkan. Kategori pertama X26
X16
yang harus ditingkatkan ialah kategori must-be, hal
X3
ini disesuaikan dengan evaluation rule pada model X4
Kano bahwa kriteria yang harus diprioritaskan X29
untuk ditingkatkan terlebih dahulu adalah kriteria X14
yang termasuk kategori must-be (Hinterhuber, dkk, X43
1996). Kategori must-be diutamakan lebih dahulu X45
X10
karena merupakan kriteria dasar dari produk Attractive attribute X11
ataupun jasa yang berarti bahwa kriteria tersebut X33
sudah semestinya dipenuhi oleh perusahaan. Indifference atribute X6
Prioritas ini juga didasarkan pada besarnya nilai Tabel 3 Integrasi Data Servqual dan Kano
gap yang terjadi dimana prioritas utama ialah yang berdasarkan Dimensi Sevqual (lanjutan)
memiliki nilai gap terbesar dalam penelitian ini
dimensi credibility yaitu para pekerja dapat Analisis Penentuan Prioritas Perbaikan Atribut
dipercaya dalam menjalankan tugas. Setelah Layanan
kategori dasar (must-be) sudah dipenuhi kemudian
perusahaan berupaya untuk meningkatkan kinerja
Berdasarkan pengintegrasian dimensi Servqual dan
pada kategori one-dimensional dan memasukkan
Model Kano yang sudah dilakukan sebelumnya
kategori yang attractive yang berbeda dengan
dapat diketahui kriteria mana saja yang perlu
kompetitor (Walden, 1993).
mendapat prioritas untuk ditingkatkan. Kategori
Dibawah ini merupakan tabel kriteria yang harus
pertama yang harus ditingkatkan ialah kategori
diprioritaskan untuk ditingkatkan sesuai dengan
must-be, hal ini disesuaikan dengan evaluation rule
urutan yang harus diprioritaskan terlebih
pada model Kano bahwa kriteria yang harus
dahulu.Dalam penelitian ini kriteria yang termasuk
diprioritaskan untuk ditingkatkan terlebih dahulu
kategori indifferent tidak dimasukkan ke dalam
adalah kriteria yang termasuk kategori must-be
prioritas perbaikan karena kategori indifferent
(Hinterhuber, dkk, 1996). Kategori must-be
dianggap tidak memberikan pengaruh baik kepada
diutamakan lebih dahulu karena merupakan kriteria
kepuasan pelanggan maupun ketidakpuasan
dasar dari produk ataupun jasa yang berarti bahwa
pelanggan.
kriteria tersebut sudah semestinya dipenuhi oleh
perusahaan. Setelah kategori dasar (must-be) sudah
Tabel 3 Integrasi Data Servqual dan Kano
dipenuhi kemudian perusahaan berupaya untuk
berdasarkan Dimensi Sevqual
Atribut KANO Kode atribut layanan
meningkatkan kinerja pada kategori one-
X23 dimensional dan memasukkan kategori yang
X32 attractive yang berbeda dengan kompetitor
X30 (Walden, 1993).
X22
X21
Dibawah ini merupakan pengelompokkan kriteria
X19 yang harus diprioritaskan untuk ditingkatkan sesuai
X2 dengan urutan yang harus diprioritaskan terlebih
X39 dahulu. Dalam penelitian ini kriteria yang termasuk
X44 kategori indifferent tidak dimasukkan ke dalam
X8
prioritas perbaikan karena kategori indifferent
X27
Must be attribute
X9 dianggap tidak memberikan pengaruh baik kepada
X12 kepuasan pelanggan maupun ketidakpuasan
X25 pelanggan.
X37 a)Must Be Attribute : Atribut X23(Para pekerja
X38
X36
dapat dipercaya dalam menjalani tugas), atribut
X35 X32(Pekerja menggunakan safety sesuai prosedur
X46 perusahaan), atribut X30(Tindakan pekerja yang
X28 sesuai ketentuan), atribut X22(Pekerja memiliki
X41 keahlian khusus), atribut X21(Solusi yang
X42
diberikan memperhatikan nilai yang baik), atribut
X31
X34 X19(Solusi yang diberikan memperhatikan nilai
One dimensional attribute X20 yang baik), atribut X2(Fasilitas yang lengkap
X40 dengan peralatan yang memadai), atribut
X18 X39(Fasilitas yang lengkap dengan peralatan yang
memadai), atribut X44(Para pekerja bersikap sopan
dalam pelayanan), atribut X8(Pelayanan pekerjaan KESIMPULAN
memberikan penawaran yang sesuai), atribut
X27(Pekerja yang sopan, ramah, tertib dan rapih), Usulan rekomendasi perbaikan kualitas layanan
atribut X9(Prosedur pelayanan yang baik dan tepat yang hendaknya dilakukan manajemen PT. AKR
oleh perusahaan), atribut X12(Waktu kerja sesuai adalah perbaikan yang berkaitan dengan Sumber
jadwal). atribut X25(Jadwal pengerjaan sesuai Daya Manusia dan kelengkapan fasilitas (must be
waktu yang di tentukan), atribut X37(Manajer attribute) yang memadai dalam melaksanakan
mudah dihubungi), atribut X38(Pelayanan via kegiatan pelayanan perusahaan terhadap
telepon ditanggapi oleh staf perusahaan), atribut pelanggan, yaitu :
X36(Manajer mudah ditemui), atribut X35(Alamat
Kriteria Must Be Attribute : Pihak perusahaan
perusahaan jelas dan mudah di jangkau), atribut
seharusnya mengecek pekerjaan si pekerja setiap 1-
X46(Keramahan pekerja terhadap pelanggan),
2 jam sekali agar dapat memberikan hasil
atribut X28(Pekerja menghormati Pelanggan),
pekerjaan sesuai dengan permintaan pelanggan.
atribut X41(Informasi yang diberikan mudah
Dengan cara pengecekan tersebut akan dapat
dipahami), atribut X42(Perusahaan selalu
merubah tingkah laku pekerja menjadi baik dan
memantau dan berkomunikasi dengan efektif
dapat dipercaya dalam melakukan pekerjaannya.
terhadap pelanggan). Strategi yang harus dilakukan
Hal seperti itu dapat membuat pelanggan merasa
pada kategori Must Be yaitu meningkatkan kualitas
puas akan pekerjan yang dikerjakan si pekerja.
suber daya manusia supaya menjadi sumber daya
yang lebih kompeten dan berintegritas tinggi. Kriteria One Dimensional Attribute : Dengan cara
memantau proses pekerjaan yang sedang dilakukan
b)One Dimensional Attribute : atribut X31(Pekerja
oleh si pekerja akan dapat merubah pola piker serta
melakukan SOP), atribut X34(Pelayanan
sudut pandang pelanggan terhadap mutu dan
pemeriksaan pekerjaan ditangani secara baik oleh
kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak
pekerja), atribut X20(Dapat melakukan komunikasi
pemberi jasa pelayanan.
yang efektif dengan pelanggan), atribut
X40(Bahasa yang mudah di mengerti oleh Kriteria Attractive Attribute : Seharusnya pihak
pelanggan), atribut X18(Pelayanan pemeriksaan perusahaan pemberi jasa melengkapi serta
yang cepat), atribut X5(Jumlah tenaga ahli/skill yg memberikan pelatihan yang cukup terhadap
mencukupi), atribut X24(Para pekerja memberikan pekerja yang akan bertugas dilapangan.
hasil kerja yang baik), atribut X7(Ketersedian alat
dalam bekerja), atribut X1(Penampilan pekerja DAFTAR PUSTAKA
selalu mengenakan APD yang sesuai), atribut
X13(Mutu kerja yang baik), atribut X17(Pemberian Ariani, Doronthea Wahyu, 2004, Pendekatan
informasi yang jelas / mudah dimengerti), atribut Kualitas Statistik, Pendekatan
X15(Dapat memberikan jawaban terhadap Kuantitatif dalam Manajemen
pertanyaan yang diajukan pelanggan), atribut Kualitas, Andi Offset, Yogyakarta.
X26(Para pekerja melakukan pekerjaan yang di
tentukan), atribut X16(Kemampuan perusahaan Barnes, James, G., 2003, Secrets of Customer
dalam memberikan solusi), atribut X3(Kerapian Relationship Management, Rahasia
dan kebersihan dalam bekerja), atribut X4(Jumlah Manajemen Hubungan Pelanggan,
karyawan mencukupi), atribut X29(Pekerja Andi Offset, Yogyakarta.
mementingkan keperluan pelanggan), atribut
X14(Kemampuan untuk cepat tanggap terhadap Kottler, Philip. 1994, Manajemen Pemasaran Jilid
keluhan yang disampaikan pelanggan), atribut 1 Edisi Keenam, Erlangga, Jakarta.
X43(Perusahaan selalu memberikan rasa nyaman
terhadap pelanggan), atribut X45(Perusahaan selalu Sauerwein.E.Bailon. F, Matzer. K, Hinterhuber.
memantau kondisi pekerjaan). Strategi yang dapat H.H, 1996. The Kano Model : How To
dilakukan pada kategori One Dimensonal yaitu Delight Your Customer’s, International
meningkatkan mutu serta intensitas pelayanan Working Seminar Production
terhadap pelanggan pengguna jasa PT.AKR. Economics,Innsbruck/lgls/Austria,pp.3
c)Attractive Attribute : atribut X10(Tidak bercanda 13-327.
dalam bekerja), atribut X11(Mutu pelayanan yang
baik), atribut X33(Kesiapan dan kelengkapan alat- Sudjana, DR, M.A., Msc, 1992, Metode Statistik.
alat yang dipakai dalam bekerja). Strategi yang Penerbit Tarsito, Bandung.
dapat dilakukan pada kategori Attractive yaitu
meningkatkan kesiapan dan kelengkapan alat-alat
Sumayang, Lalu, 2003, Dasar – dasar manajemen
yang digunakan dalam bekerja sehingga pekerjaan
produksi dan operasi, Edisi pertama,
yang akan dikerjakan dapat diselesaikan tepat pada
Salemba Empat, Jakarta
waktunya.
Tjiptono, Fandy, 1996, Manajemen Jasa, andi
Offset, Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy, 1997, Strategi Pemasaran, andi
Offset, Yogyakarta

Tjiptono, Fandy, dan Gregorius A., 2005, Service,


Quali ty &Satisfaction, andi Offset,
Yogyakarta

Vincent. G, 2002, Total Quality Management.


PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Vincent. G, 1997, Manajemen Kualitas Dalam


Industri Jasa, PT Gramedia pustaka
Utama, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai