dan Gerhana
Zara Larasati Aug 12, 2018 • 5 min read
Konsep Pelajaran SMP Kelas 7 IPA VII
Apa bentuk bulan terakhir yang kamu ingat? Lalu, coba perhatikan bentuk bulan malam ini.
Apakah sama? Kenapa, ya, bentuk bulan bisa berubah-ubah kayak gitu? Mungkin terkahir
kali kamu melihat bulan berbentuk bola sempurna. Kayak bakso yang terbang-terbang di
langit dan bikin ngiler. Tapi di lain waktu, bisa saja bentuknya hanya terlihat setengah.
Bukan. Ini bukan karena ketutupan awan. Tapi, hal ini disebabkan oleh fase bulan.
Fase bulan merupakan perubahan bentuk bulan jika dilihat dari bumi. Perubahan ini bisa
terjadi karena di luar angkasa, bulan selalu berputar mengelilingi bumi. Iya, hal ini
dinamakan revolusi bulan. Kalau kamu tahu bahwa bumi selalu bergerak berputar
mengelilingi matahari, demikian juga dengan bulan. Dia berputar mengelilingi bumi dari
barat menuju timur. Sekali berevolusi terhadap bumi, dia membutuhkan waktu 29,5 hari.
Oke, sekarang kita kembali ke pertanyaan awal: Kenapa bentuk bulan bisa berbeda-beda dan
apa saja fase bulan?
Tentu, karena bulan bergerak mengelilingi bumi, maka bagian bulan yang terkena sinar
matahari juga akan berbeda-beda. Hal ini lah yang menyebabkan bentuk bulan seolah-olah
berubah. Padahal, di luar angkasa sana, bentuk bulan tetap bulat kayak bakso. Bukan sabit,
setengah lingkaran, apalagi datar kayak muka dia sewaktu kamu coba ngelucu.
Fase new moon adalah fase di mana bulan menjadi konjungsi antara matahari dan bumi.
Maksudnya, bulan menjadi “jembatan” yang berada di tengah-tengah matahari dan bumi.
Bayangkan deh posisi itu. Kira-kira kayak apa? Ya, betul. Ini adalah fase yang memungkinkan
terjadinya gerhana matahari. Pada saat ini, cahaya matahari yang seharusnya menyinari
bumi terhalang oleh bulan. Akibatnya, bagian bulan yang menghadap bumi tidak terkena
cahaya matahari. Jadi, deh, dari bumi, bulan seolah-olah tidak terlihat sama sekali.
Gerhana Matahari (sumber: detik.com
Setelah mengalami fase new moon, bulan bergerak meninggalkan konjungsi (titik tengah
antara matahari dan bumi). Selama fase ini, bagian bulan yang terkena cahaya matahari
hanya kurang dari setengah. Makanya, dari bumi akan terlihat bulan menyerupai bentuk
seperti sabit. Fase ini terjadi pada hari ke-1, 2, dan 3.
Bulan terus bergerak dan kini berada di seperempat lingkaran dari posisi awal. Karena
posisinya sudah pas, maka bagian matahari yang bersinar pun tepat terkena di setengah
bagian bulan. Alhasil, pada fase ini kita melihat bulan berbentuk setengah lingkaran. Fase ini
terjadi pada tanggal 6, 7, dan 8.
Setelah melewati seperempat putaran bulan, maka fase selanjutnya dinamakan waxing
gibbous. Saat ini, bulan berada agak “di belakang” bumi. Bagian yang terkena cahaya
matahari adalah ¾-nya. Alhasil, ketika kita melihat bulan dari bumi, bentuknya menjadi
cembung (bagian ¾ bulan). Fase ini terjadi di hari ke 10, 11, dan 12.
Satu hal yang unik dari fase ini adalah, full moon dapat memunculkan fenomena gerhana
bulan. Iya, gerhana bulan yang keren itu lho. Fase ini terjadi di hari ke-13, 14, dan 15.
Fase ini adalah saat di mana posisi bulan sudah mencapai ¾ putaran. Karena letaknya,
cahaya matahari menyinari setengah bagian bulan. Sehingga dari bumi, bulan terlihat
setengah lingkaran. Fase ini terjadi di tanggal 21, 22, dan 23.
Seperti namanya, fase ini merupakan saat di mana bulan kembali berbentuk sabit. Saat ini,
bulan sudah hampir mengitari bumi sebanyak satu putaran penuh. Fase ini terjadi di tanggal
27, 28, dan 29. Setelah fase ini, bulan akhirnya kembali ke posisi awal (new moon), di mana
bulan berada di depan bumi dan kembali tidak terlihat.
Gimana, ternyata bentuk bulan yang selama ini kita lihat bukan semata-mata karena tertutup
awan, kan? Apalagi kalau sampai ada yang mengatakan bulan itu bentuknya ada banyak. Jadi,
meskipun di luar angkasa bulan berbentuk bulat, kita dapat melihatnya dengan berbagai
macam bentuk karena adanya fase bulan. Kalau kamu ingin memelajari materi seperti ini
dengan menonton video animasi menarik, coba aja saksikan fase-fase bulan di ruangbelajar!