Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH GEOKIMIA ISOTOP

Oleh :
ALVIN SENJAYA
12.2018.1.00363

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL & KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2018

1
DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………….....................................1
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….2

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang ………………………………………………………………….3
1.2.Rumusan ………………………………………………………………………..3
1.3.Tujuan ……………………………………………………………......................3

BAB II PEMBAHASAN
2.1.Definisi geokimia isotop ……………………………………………………….5
2.2.Sifat umum isotop …………………………………….......................................5
2.3.Jenis isotop ……………………………………………………..........................6
2.4.Bahaya isotop …………………………………………………………………..6
2.5.Aplikasi/pemanfaatan metode isotope pada berbagai bidang ….........................7

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………9

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Geokimia adalah sains yang menggunakan prinsip dan teknologi bidangkimia untuk
menganalisis dan menjelaskan mekanisme di balik sistem geologiseperti kerak bumi dan
lautan yang berada di atasnya.Cakupan geokimia melebarhingga keluar bumi, melingkupi
seluruh system pergerakan bebatuan di tata surya dan memiliki kontribusi penting dalam
memahami proses di balik konveksi mantel, pembentukan planet, hingga asal muasal
bebatuan seperti granit dan basalt.Bidang geokimia yang berkaitan dengan proses
sedimentasi batuan sedimen antara lain geokimia isotop dan biogeokimia. Geokimia
Isotopmelibatkan penentian konsentrasi relative dan absolute dari suatu elemen kimiadan
isotopnya di bumi dan permukaan bumi. Biogeokimia merupakan bidang yang focus pada
studi efek kehidupan pada bahan-bahan kimia yang ada di bumi.Sedimentasi adalah suatu
proses pengendapan material yang ditransportoleh media air, angin, esataugletserdi suatu
cekungan. delta yang terdapat dimulut-mulut sungai adalahh asildan proses pengendapan
material-material yangdiangkut oleh air sungai, sedangkan bukit pasir “sand dunes" yang
terdapat digurun dan di tepi pantai adalah pengendapan dari material - material yang
diangkut oleh angin.

1.2.Rumusan
Bagaimana hubungan antara proses sedimentasi batuan sedimen dengan bidang geokimia.

1.3.Tujuan
Makalah ini dibuat bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara proses sedimentasi
batuan sedimen dengan bidang keilmuan geokimia.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Definisi Geokimia Isotop

Anomali geokimia adalah konsentrasi abnormal dari unsur-unsur tertentuyang


sangat kontras dengan lingkungannya, yang dipercaya mengindikasikannya adalah diri
endapan mineral atau bijih. (pembentukan anomaly ini dihasilkan oleh
mobilitas dan disperse unsur-unsur yang terkonsentrasi dalam
anomaly mineralisasi.
Dari definisi di atas diketahui bahwa salah
satu bagian dari eksplorasi dan prospeksi geokimia adalah metoda
sedimen sungai !stream sediment survey", di mana pengukuran, analisis, dan
interpretasi dilakukan berdasarkansampel-sampel sedimen sungai yang diambil
secara sistematis.konsentrasi-konsentrasi anomaly dari unsur-
unsur yang dideteksi dalam survey
sedimen biasanya telah terpindahkan kearah bawah -
h i l i r " , s e h i n g g a diperlukan metoda-metoda survei lain sebagai alternatif atau
pelengkap, sepert imetoda geokimia lainnya, geofisika, atau geologi tindak-
lanjut.S e h u b u n g a n d e n g a n h a l t e r s e b u t , g e o k i m i a e k s p l o r a s i t i d a k l a h s
e c a r a langsung bertujuan untuk mencari mineralisasi, tetapi hanya mencari
indikasi-indikasi anomali" yang bias dipakai sebagai acuan untuk menentukan
daerah prospek mineralisasi. Olehnya itu bantuan dari data-data metoda survey lainnya
sangat dibutuhkan, terutama data geologi.

Geokimia dalam kaitannya dengan hubungan proses sedimentasi batuan sedimen


adalah geokimia merupakan instrument analisis geokimia dalam penentuan kandungan
mineral apa saja yang terkandung dalam suatu batuan. Geokimia juga berperan dalam
proses pembentukan batuan sedimen seperti pada batuan sedimen non-klastik yang
terbentuk dari proses kimiawi. Selain itu, geokimia juga berperan dalam proses diagenesis

4
batuan sedimen dimana proses litifikasi akan menyebabkan perubahan sifat fisik dan kimia
sedimen akibat tekanan dan perbahan temperature pada lingkungan yang semakin dalam.

2.2.Sifat isotop

Isotop tertentu bersifat tidak stabil, sehingga inti atom unsur mudah terpecah
dengan mengalami peluruhan inti. Kadang-kadang produk dari peluruhan inti bersifat
tidak stabil, sehingga dapat mengalami pelruhan inti berikutnya. Contohnya, bila U-238
(salah satu isotop radioaktif Uranium) pada awalnya mengalami peluruhan, akan
dihasilkan isotop Th-234. Isotop tersebut tidak stabil dan akan mengalami peluruhan
kembali membentuk isotop Pa-234. Isotop tersebut pun tidak stabil. Akibatnya, akan terjadi
peluruhan secara terus-menerus sampai akhirnya secara keseluruhan terdapat 14 tahapan
untuk menghasilkan produk akhir berupa isotop Pb-206 yang bersifat stabil, sehingga
peluruhan selanjutnya tidak akan terjadi.

2.3.Jenis isotop

Isotop stabil yaitu pada unsur H, C, O, dan S. Unsur-unsur ini dapat ditemukan pada
spesies volatil atau fugitif dan pada fasa padatan. Isotopik ini lebih sering dijumpai pada
unsur-unsur dengan berat atom rendah. Dengan meningkatnya temperatur, fraksionasi
isotop stabil menurun, sehingga fraksionasinya di sistem sedimentary lebih besar daripada
di batuan magmatik. Derajat fraksionasi isotop stabil menurun pada material yang dibentuk
pada permukaan bumi.

ada beberapa jenis isotop yaitu isotop oksigen, isotop sulfur, isotop karbon, isotop
stabil dan tidak stabil, dll. Berikut salah satu jenis-jenis isotop :

Beberapa isotop stabil dan beberapa tidak stabil. Ketika isotop tidak stabil akan meluruh
dari waktu ke waktu dan akhirnya akan berubah menjadi isotop atau elemen lain. Isotop

5
stabil dianggap radioaktif. Kebanyakan elemen yang ditemukan di alam terdiri dari isotop
stabil. Unsur dengan isotop yang paling stabil adalah timah yang memiliki sepuluh isotop
stabil berbeda.

2.4.Bahaya isotop

Bahaya bahaya dalam metode isotop :

-dapat merusak sel-sel penting seperti sel tulang sumsum /penghasil sel darah, akibat radiasi
tinggi yang tidak terkendali (termasuk juga radiasi sinar gamma)

-dapat merusak/mematikan jaringan atau sel-sel pada makhluk hidup

-dapat merusak/mengubah struktur DNA makhluk hidup

-dapat mengakibatkan tumor atau kanker

-Radon yang terhirup paru-paru memancarkan alpha dapat menimbulkan kerusakan dan
pertumbuhan kanker

-dapat menimbulkan luka bakar (akibat radiasi dosis tinggi).

Begitu masuk ke tubuh, isotop zat radioaktif akan terdistribusi ke seluruh tubuh.
Sebagian mengendap dalam organ atau jaringan tubuh, sebagian keluar melalui urine,
feses, dan keringat.

Dampak radiasi bagi kesehatan dapat terjadi secara cepat maupun lambat. Hal itu
tak lepas dari dosis dan lama paparan.

Radiasi nuklir terhadap sel tubuh yang sehat bisa menjadikan sel tidak normal. As
Natio Lasman menyatakan, dengan karakter seperti itu, radiasi nuklir digunakan untuk
menghambat pertumbuhan sel kanker. ”Pemanfaatan radiasi nuklir bagi kedokteran tentu

6
harus terukur dan terkendali. Berbeda dengan radiasi nuklir akibat kecelakaan PLTN,”
ujarnya.

Kerusakan sel dapat mengganggu fungsi organ tubuh. ”Tergantung dari bagian
mana yang terkontaminasi zat radioaktif. Jika terpapar pada gonad (buah zakar maupun
indung telur), dapat terjadi kemandulan. Selain itu, dapat terjadi mutasi sel yang
menyebabkan kanker pada organ tubuh maupun darah,” ujarnya.

2.5.Aplikasi/pemanfaatan metode isotop pada berbagai bidang

Berikut pemanfaatan / pengaplikasian metode isotop :

o Dalam geologi

a) Menentukan umur fosil.


b) Menentukan umur batuan.
c) Sedimentology.

o Dalam kedokteran

a) Terapi tumor atau kanker.


b) Penentuan kerapatan tulang dengan Bone Densitometer.
c) Teknik pengaktifan neutron.

o Dalam pertanian

a) Pengendalian hama tumbuhan.

o Dalam industri

a) Pengawet bahan.
b) Meningkatkan mutu tekstil.

7
c) Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama bekerja
dibidang industi ini.
d) Pertambangan.

o Dalam eksplorasi energi panas bumi

a) Memperkirakan temperatur bawah permukaan dengan penggunaan


geotermometer kimia dan isotop.
b) Mengidentifikasi sumber fluida panasbumi dengan penggunaan metode
isotop alam.

o Dalam pengeboran sumur produksi

a) Level (kedalaman) akuifer yang produktif dan temperaturnya.


b) Menilai kualitas air dan uap air dalam hubungannya dengan produksi dan
lingkungan.
c) Memperkirakan kecenderungan deposisi (scaling), baik dalam sumur
produksi, sumur reinjeksi, maupun peralatan produksi di permukaan.

o Dalam eksploitasi dan produksi


a) Mengidentifikasi masukan fluida dari air tanah dangkal yang dingin
maupun dari masukan fluida panas dari sumber yang lebih dalam.
b) Memantau proses pendidihan dalam akuifer produktif.
c) Mengkuantifikasi perubahan dalam kecenderungan scaling.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?q=bahaya+isotop&rlz=1C1AVFA_enID810ID810&oq=bah&aq
s=chrome.0.69i59j69i60l2j69i59l2j69i57.4315j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

http://fisikastudycenter.com/skl-un-fisika/79-manfaat-dan-bahaya-radioisotop

https://dokumen.tips/documents/makalah-geokimia-56e0cbb1c4100.html

http://hitamputih9.blogspot.com/2009/09/radioisotop.

http://indrayaksa.wordpress.com/2009/09/15/geokimia

9
10

Anda mungkin juga menyukai