NOMOR :
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Ditetapkan di : Cibadak
pada tanggal :
DIREKTUR,
ALBANI NASUTION
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
: RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SEKARWANGI
NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG : PEDOMAN PENGELOLAAN
DATA DAN INFORMASI
DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH SEKARWANGI
BAB I
DEFINISI
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Dalam proses manajemen rumah sakit sangat terkait dengan pengelolaan
data dan informasi. Rumah sakit mengumpulkan dan menganalisa
kumpulan data untuk mendukung asuhan pasien dan manajemen
rumah sakit.
Data merupakan merupakan fakta atau gambaran mentah
(business facts) yang menunjukkan peristiwa yang terjadi dalam
organisasi dan lingkungan fisik yang dikumpulkan melalui serangkaian
prosedur. Sementara Informasi merupakan data yang telah diolah
menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti dan bermanfaat bagi
manusia. Informasi merupakan interpretasi data yang disajikan dengan
cara yang berarti dan berguna.
Untuk kemudahan pengelolaan dan data dan informasi dapat
dilakukan melalui Sistem Informasi berbasis komputer. Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat SIMRS adalah suatu
sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan
mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit dalam
bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk
memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian
dari Sistem Informasi Kesehatan.
Kumpulan data memberikan gambaran/profil rumah sakit selama
kurun wakktu tertentu dan memungkinkan untuk membandingkan
kinerja dengan rumah sakit lain. Karena itu, kumpulan data merupakan
suatu bagian penting dalam peningkatan kinerja rumah sakit. Jenis data
yang dikumpulkan di rumah sakit bisa jadi jumlahnya cukup banyak,
dan pengumpulan datanya serta pengelolaannya bersifat terus menerus.
Untuk keperluan tersebut diperlukan adanya pedoman pengelolaan data
dan Informasi di lingkungan RSUD Sekarwangi.
A. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan secara tetap dengan jangka
waktu (periode) tertentu. Pengumpulan data dapat dilakukan harian,
bulanan, setiap 3 bulanan (triwulan), 6 bulanan (Semester) atau 1 (satu)
tahun. Proses pengumpulan data dilakukan oleh unit pelaksana yang
ditunjuk oleh Direktur Rumah Sakit. Dalam proses Pengumpulan data
di RSUD Sekarwangi dapat dilakukan secara manual dan secara
bertahap dilakukan secara elektronik. Jenis data yang dikumpulkan
mencakup hal-hal berikut :
1. Identitas pasien
- Nomor Identitas
- Nama
- Alamat
- Tempat, Tanggal Lahir
- Jenis Kelamin
- Agama
- Status Perkawinan
- Nomor Handphone
- Penanggung jawab
- Cara pembayaran
2. Pemberian Asuhan
- Hasil anamnesis
- Hasil pemeriksaan fisik
- diagnosis
- Rencana penatalaksaan asuhan
- Tindakan pelayanan
- Riwayat perawatan
- Riwayat pemeriksaan penunjang
- Penggunaan obat
- Riwayat Diit
- Edukasi
- Biaya pelayanan
- Data Kepulangan
- Data Kelahiran
- Data Kematian
- Tanggal pelaksanaan
3. Capaian Mutu dan Keselamatan Pasien
- indikator area klinis
- indikator area pelayanan
- indikator area manajemen
- monitoring kinerja staf klinis
- Kepuasan pelayanan
- insiden keselamatan pasien,
- budaya keselamatan
- sasaran keselamatan pasien
- Keluhan pelayanan
4. Surveilans PPI atau angka “Healthcare-Associated Infections” (HAIs)
yang terdiri dari data:
- Ventilator associated pneumonia (VAP)
- Infeksi Aliran Darah (IAD)
- Infeksi Saluran Kemih (ISK)
- Infeksi Daerah Operasi (IDO)
5. Manajemen
- Sumberdaya Manusia
- Sarana Prasarana
- Pengadaan barang
- Keuangan
- Kecelakaan kerja
- Manajemen Resiko
B. Analisa Data
Analisis meliputi data kuesioner, perhitungan, dan deskripsi hasil
analisis. Hasil analisis harus memberikan penjelasan atau pemahaman
mengenai berbagai faktor pemicu kelemahan dan/ atau kelebihan pada
setiap komponen yang diukur. Selain itu, hasil analisa tersebut dapat
dibandingkan dengan hasil bulan atau tahun sebelumnya dan rumah
sakit lainnya. Data harus dianalisa dengan cepat dan tepat untuk
mendapatkan informasi apakah ada masalah yang memerlukan
penanggulangan atau investigasi lebih lanjut.
C. Validasi Data
Sebelum dilakukan pelaporan, data hasil analisa harus divalidasi
terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaporan. Data
harus dipilah berdasarkan kebutuhan pelaporannya, periode pelaporan
dan format laporan. Validasi dapat dilakukan oleh unit bersangkutan
atau tim yang telah ditentukan.
Kategori data yang harus divalidasi yaitu:
- merupakan pengukuran area klinik baru;
- bila ada perubahan sistem pencatatan pasien dari manual ke
elektronik sehingga sumber data berubah;
- bila data dipublikasi ke masyarakat baik melalui di web site rumah
sakit atau media lain;
- bila ada perubahan pengukuran;
- bila ada perubahan data pengukuran tanpa diketahui sebabnya;
- bila ada perubahan subyek data seperti perubahan umur rata rata
pasien, protokol riset diubah, panduan praktik klinik baru
diberlakukan; dan ada teknologi dan metodologi pengobatan baru
Proses validasi data mencakup namun tidak terbatas sebagai
berikut:
- mengumpulkan ulang data oleh orang kedua yang tidak terlibat dalam
proses pengumpulan data sebelumnya (data asli)
- menggunakan sampel tercatat, kasus dan data lainnya yang sahih
secara statistik. Sample 100 % hanya dibutuhkan jika jumlah
pencatatan, kasus atau data lainnya sangat kecil jumlahnya.
- membandingkan data asli dengan data yang dikumpulkan ulang
- menghitung keakuratan dengan membagi jumlah elemen data yang
ditemukan dengan total jumlah data elemen dikalikan dengan 100.
Tingkat akurasi 90 % adalah patokan yang baik.
- jika elemen data yg diketemukan ternyata tidak sama,
Proses validasi data yang akan dipublikasi di web site atau media
lainnya diatur dengan peraturan tersendiri, dan dapat menjamin
kerahasiaan pasien dan keakuratan data.
D. Pelaporan data
Data hasil analisa dilaporkan untuk kebutuhan internal maupun
ekseternal rumah sakit. Pelaporan data internal dimaksudkan sebagai
salah satu media atau alat untuk meningkatkan kinerja pelayanan
RSUD Sekarwangi secara bertahap, konsisten, berkesinambungan
berdasarkan informasi yang dimiliki. Pelaporan data eksternal harus
memperhatikan kerahasiaan pasien dan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Laporan dibuat secara periodik baik setiap triwulan, semester,
tahunan atau sewaktu-waktu jika diperlukan. Laporan dilengkapi
dengan rekomendasi tindak lanjut bagi pihak terkait. Laporan
didesiminasikan kepada pihak-pihak terkait agar dapat dimanfaatkan
dengan baik.
E. Publikasi Data
Sebelum dilakukan publikasi, data perlu dipilah berdasarkan
tingkat kepentingan dan kerahasiaannya dan mendapatkan persetujuan
Direktur. Publikasi data dapat dilakukan secara manual atau elektronik
dengan berbagai media informasi. Publikasi secara elektronik dapat
dilakukan secara periodik melalui website RSUD Sekarwangi.
F. Integrasi Data
Perkembangan teknologi saat ini sangat memungkinkan untuk
melakukan integrasi data baik internal maupun eksternal Rumah Sakit.
Integrasi data meliputi data berikut :
- program PMKP
- surveilans dan data indikator mutu
- Laporan pelayanan unit
Data yang akan di integrasikan atau dibandingan dengan rumah
sakit lain adalah
a) indikator mutu wajib nasional
b) Angka Infeksi
c) Indikator lainnya yang ditetapkan
BAB II
B. Arsitektur SIMRS
Arsitektur SIMRS paling sedikit terdiri atas:
a. kegiatan pelayanan utama (front office);
b. kegiatan administratif (back office); dan
c. komunikasi dan kolaborasi
Selain arsitektur, Rumah Sakit dapat mengembangkan SIMRS
dengan menambahkan arsitektur pendukung yang berupa Picture
Archiver System (PACS), Sistem Manajemen Dokumen (Document
Management System), Sistem Antar Muka Peralatan Klinik, serta Data
Warehouse dan Bussines Intelegence.
c. Keamanan Aplikasi
Untuk memenuhi syarat keamanan sebuah, maka sistem harus
memenui syarat-syarat sebagai berikut:
- Keamanan aplikasi harus mendukung dan mengimplementasikan
protokol keamanan dalam melakukan transfer data (seperti: SSL, TLS)
- Aplikasi harus memungkinkan masing-masing user dapat
didentifikasikan secara unik, baik dari segi nama dan perannya.
- Akses melalui metode akses remote dapat berfungsi dengan baik
melalui aplikasi client (yaitu melalui VPN, modem, wireless, dan
sejenisnya).
- Aplikasi dapat berfungsi dengan baik pada software anti-virus yang
digunakan saat ini.
BAB IV
PENUTUP
Pedoman pengelolaan data dan informasi ini dibuat untuk menjadi acuan
RSUD Sekarwangi dalam pengelolaan data dan informasi. Pedoman ini
mencakup penetapan, pengumpulan, analisa, pelaporan, penyajian data dan
pengintegrasiannya dalam aplikasi SIMRS. Semoga dengan adanya pedoman ini
dapat meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Sekarwangi.
Ditetapkan di : Cibadak
pada tanggal :
DIREKTUR,
ALBANI NASUTION