Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
JSEA
Buatlah sebuah deskripsi 1 halaman Font: Times New Roman, ukuran: 12, spasi: 1,5.
Masyarakat ekonomi ASEAN adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN yaitu adanya
hubungan antar negara ASEAN dalam perdagangan bebas antara Negara-negara ASEAN.
Pada KTT di Kuala Lumpur pada tanggal 1997 para pemimpin ASEAN memutuskan untuk
mengubah ASEAN menjadi kawasan yang stabil, makmur, dan sangat kompetitif dengan
perkembangan ekonomi yang adil, dan mengurangi kemiskinan di setiap Negara dan
kesenjangan sosial ekonomi ( ASEAN vision 2020 )
Pada sebuah konfrensi KTT yang di lakukan di Bali pada bulan oktober 2003, para pemimpin
ASEAN menyatakan bahwa masyarakat ekonomi ASEAN ( MEA ) akan menjadi tujuan dari
integrasi ekonomi regional pada tahun 2020, ASEAN security community ( perdamaian ) dan
komunitas sosial-budaya ASEAN ( social dan kebudayaan ) adalah dua pilar yang tidak
terpisahkan dari komunitas ASEAN. Dalam hal tersebut semua pihak diharapkan dapat
berkerja sama dalam segala hal khususnya dalam membangun komunitas ASEAN pada tahun
2020
Para pemimpin di setiap Negara telah menyepakati bahwa percepatan pembentukan ekonomi
ASEAN jatuh pada tahun 2015 dan untuk mengubah ASEAN menjadi daerah dengan
perdagangan bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan aliran modal yang lebih
leluasa/bebas.
MEA diadakan dengan tujuan untuk menghilangkan hambatan yang mengganggu kegiatan
perekonomian lintas negara dalam kawasan ASEAN secara signifikan. Dalam praktiknya,
MEA diimplementasikan ke dalam empat pilar utama, yaitu:
1. Menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional (single
market and production base). Single market ini meliputi elemen aliran bebas barang,
jasa, investasi, tenaga kerja terdidik, dan aliran modal yang lebih bebas.
2. Mewujudkan ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi
(competitive economic region). Ekonomi daya saing tinggi ini harus memiliki
peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak atas kekayaan intelektual,
pengembangan infrastruktur, perpajakan, dan e-commerce.
3. Menciptakan ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata
(equitable economic development). Pengembangan ekonomi yang merata ini meliputi
elemen pengembangan usaha kecil dan menengah.
Menurut pendapat kami, Dengan terbentuknya MEA memberi plus minus bagi Indonesia.
Mengingat Indonesia memiliki jumlah penduduk yang terbesar di Asia Tenggara dan
memiliki sumber daya alam (SDA) yang berlimpah dan potensial. Hal ini bisa dijadikan dasar
untuk menguasai pasar ASEAN jika didukung dengan produktivitas yang tinggi. MEA juga
dapat digunakan sebagai jembatan dalam membangun rantai suplai makanan dan bisa
menjadi perantara untuk melakukan kegiatan ekspor-impor dengan negara-negara non-
ASEAN. Namun dalam masalah ketenagakerjaan, Indonesia belum cukup kuat untuk
bersaing di MEA.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN
Dengan adanya MEA ini bisa mendorong investasi. MEA memberikan akses lebih
mudah untuk para investor secara langsung dan tanpa hambatan dapat menjalankan
investasinya di berbagai sektor, terutama ekonomi. Selain itu, kehadiran MEA
menyebabkan semakin luas dan lebarnya peluang wirausaha yang kreatif dan inovatif.
Indonesia juga menjadi negara tujuan investor karena tingkat kebutuhan akan barang
dan jasa yang tinggi serta jumlah populasinya yang tinggi juga. Di bidang ini banyak
sekali para pengusaha yang melirik investasi, dan menanam modal di Indonesia.
Sebagai lahan investasi yang sangat potensial, masyarakat Indonesia bisa mengambil
Bagi pengusaha, MEA bisa menjadi jalan bagi mereka untuk bisa merekrut tenaga
kerja berkualitas untuk lebih meningkatkan value dari perusahaan mereka. Tentunya
diharapkan kualitas output-nya menjadi meningkat. Para perekrut tenaga kerja
tentunya menginginkan orang-orang profesional yang ahli dalam bidangnya.
Sayangnya, dilihat dari segi pendidikan dan produktivitas, Indonesia masih kalah
dengan tenaga kerja dari Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Maka dari itu, kami setuju dengan dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN karena
bisa membuka peluang bagi Indonesia. Namun terkait dengan mobilitas tenaga kerja
yang di MEA, bisa diakali dengan upaya peningkatan dalam sektor pendidikan dan
keterampilan bagi tenaga kerja . Untuk konteks ASEAN, bisa dilakukan pembolehan
mobilitas tenaga kerja kurang terampil dan terdidik , dan juga pengaturan tingkat
upah.
Referensi:
https://www.kompasiana.com/rezanovandar/580290de29b0bd9f158b4567/masyarakat-
ekonomi-asean?page=all
https://www.gurupendidikan.co.id/masyarakat-ekonomi-asean-pengertian-tujuan-kesiapan/
https://ekonomi.kompas.com/read/2010/03/05/05375594/Mobilitas.Pekerja.dan.Perdagangan.
Bebas?page=all.
https://www.beritasatu.com/ekonomi/334440/hadapi-mea-indonesia-surplus-tenaga-kerja-
tidak-terampil
https://news.okezone.com/read/2016/05/20/65/1393594/penyebab-tenaga-kerja-indonesia-
kalah-saing
https://www.cermati.com/artikel/dampak-krusial-mea-bagi-indonesia