Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA BAHAYA BBL


( BAYI BARU LAHIR )

Di susun oleh

Kelompok 7 :

1. Rizka Amalia ( 920173041 )


2. Ririn Ayu S.N ( 920173040 )
3. Putri Nofitasari ( 920173039 )
4. Tasya Alfionita ( 920173044 )
5. Siti Khofifatud D ( 920173042 )

1A- SI KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA BAHAYA BBL


( BAYI BARU LAHIR )

Pokok Bahasan : BBL ( bayi baru lahir )

Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya BBL ( bayi baru lahir )

Sasaran : ibu hamil

Hari/tanggal : Minggu, 30 Juni 2019

Tempat : Balai posyandu didesa Purwosari

Jam Pelaksana : 09.00- 09.35 WIB

Penyuluh : Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus ( kelompok 7 )

A. LATAR BELAKANG
Masa neonatal masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah
kelahiran. Bayi adalah anak yang belum lama lahir. Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir
dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2.500-4000 gram.
Bayi adalah individu baru yang lahir di dunia. Dalam keadaannya yang terbatas, maka
individu baru ini sangatlah membutuhkan perawatan dari orang lain.
Rencana asuhan pada bayi hari ke 2 sampai ke 6 setelah lahir harus di buat secara
menyeluruh dan rasional sesuai dengan temuan pada langkah sebelumnya atau sesuai
dengan keadaan bayi saat itu, apakah dalam keadaan normal atau sehat atau mengalami
gangguan / sakit. Pada bayi – bayi yang lahir di rumah sakit, atau klinik – klinik bersalin,
asuhan pada bayi usia 2 – 6 hari ini juga harus di informasikan dan di ajarkan pada orang
tua bayi, sehingga pada saat kembali ke rumah, mereka sudah siap dan dapat
melaksanakannya sendiri. Secara umum asuhan yang di berikan pada bayi usia 2 – 6 hari
meliputi hal – hal yang berkaitan dengan minum, BAK, BAB, tidur, kebersihan kulit,
keamanan, tanda – tanda bahaya, dan penyuluhan sebelum pulang.
Setiap tahun diperkirakan 4 juta bayi meninggal di dunia pada bulan pertama
kehidupan dan dua pertiganya meninggal pada minggu pertama. Penyebab utama
kematian pada minggu pertama kehidupan adalah komplikasi kehamilan dan persalinan
seperti asfiksia, sepsis dan komplikasi berat lahir rendah. Kurang lebih 98% kematian
ini terjadi di Negara berkembang dan sebagian besar kematian ini dapat dicegah dengan
pencegahan dini dan pengobatan yang tepat.
Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik terjadi pada
masa perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematian tetapi juga kecacatan.
Masalah ini timbul sebagai akibat buruknya kesehatan ibu, perawatan kehamilan yang
kurang memadai, manajemen persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih, kurangnya
perawatan bayi baru lahir. Kalau ibu meninggal pada waktu melahirkan, si bayi akan
mempunyai kesempatan hidup yang kecil..

B. TUJUAN
a. Tujuan Intruksional Umum
Setelah di berikan penyuluhan selama 35 menit diharapkan Ibu hamil di Desa
Purwosari dapat mengerti tentang tanda bahaya bayi baru lahir ( BBL )
b. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah di berikan penyuluhan tentang tanda bahaya bayi baru lahir diharapkan Ibu –
Ibu Hamil di Desa Purwosari mampu:
1) Mengerti dan memahami pengertian bayi baru lahir
2) Mengerti dan memahami kondisi yang mempengaruhi penyesuaian diri pada
kehidupan pascanatal
3) Mengerti dan memahami berat badan bayi baru lahir (birthweight)
4) Mengerti dan memahami tanda-tanda bahaya BBl
5) Mengerti dan memahami kompilasi BBL

C. SASARAN
diharapkan Ibu – Ibu Hamil di Desa Purwosari
D. METODE
a. Diskusi
b. Ceramah
c. Tanya jawab
E. MEDIA
a. Leaflet
b. Lembar balik
F. POKOK MATERI
(terlampir)

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
NO Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. Pembukaan 5 menit 1.Salam 1. Memperhatikan dan


2. Pembukaan menjawab salam
3. Pre test/Apersepsi 2. Memperhatikan
penyuluhan.
3. Mendengarkan dan
menjawab pertanyaan
yang di ajukan
penyuluh.
2. Pelaksanaan 25 menit 1. Pemaparan materi: 1. Mendengarkan dan
Menjelaskan pengertian memahami penyuluh
bayi baru lahir menyampaikan meteri.
,pengertian tanda
bahaya BBL,
menjelaskan kondisi
yang mempengaruhi
penyesuaian diri pada
kehidupan pascanatal,
mengetahui berat badab
BBL, mengetahui
Tanda-tanda bahaya
BBL, mengetahui
komplikasi BBL
2. Mengevaluasi isi 2. Memperhatikan
materi ( penyuluh penyuluh memaparakan
bertanya tentang isi materi dan peserta
materi yang menanyakan hal-hal
disampaikan dan yang tidak dimengerti
peserta dapat dari materi penyuluh.
menyakan hal yang
belum dimengerti ).

3. Penutup 5 menit 1. Salam 1. Mendengarkan


penyuluh dan
menjawab salam.
2. Kesimpulan 2. Mendengarkan
kesimpulan dari
penyuluh.

H. SETTING TEMPAT

PENYAJI

KLIEN KLIEN KLIEN


I. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1. Pendidikan kesehatan yang berisi Satuan Acara Penyuluhan telah siap
sebelum kegiatan dimulai
2. Kontrak waktu, tempat dan topic dengan keluarga
3. Tempat dan media telah siap sebelum kegiatan dimulai
4. Penyaji materi telah siap memberi penyuluhan atau pendidikan kesehatan
5. Waktu dan tempat sesuai yang telah ditentukan
6. Menyiapkan pertanyaan
b. Evaluasi Proses
1. Ibu – Ibu Hamil di Desa purwosari antusias terhadap materi penyuluhan
2. Ibu – Ibu Hamil di Desa Purwosari tidak meninggalkan tempat penyuluhan
3. Ibu – Ibu Hamil di Desa purwosari mengajukan pertanyaan dan menjawab
pertanyaan secara benar
c. Evaluasi Hasil
1. Menyebutkan kembali pengertian bayi baru lahir 90 %
2. Menyebutkan kembali kondisi yang mempengaruhi penyesuaian diri pada
kehidupan pascanatal 85 %
3. Menyebutkan kembali berat badan bayi baru lahir (birthweight) 90 %
4. Menyebutkan tanda-tanda bahaya BBL 95 %
5. Mengerti dan memahami kompilasi BBL 90%

J. DAFTAR PERTANYAAN
1. Bagaimana cara mengatasi agar tidak terjadi hal-hal seperti itu ?
2. Bagaimana cara mengatasi kalau tiba-tiba anak kita kejang ?
3. Nutrisi apa saja yang harus diberikan kepada anak kami,agar kesehatanya tetap
stabil ?
DAFTAR PUSTAKA

Barbara , 2009. Perawatan ibu-bayi baru lahir.jakarta:EGC.


Saiffudin,Abdul Bahri.2009.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.Jakarta: YBP-SP
LAMPIRAN MATERI

TANDA BAHAYA BBL


( BAYI BARU LAHIR )

A. PENGERTIAN BAYI BARU LAHIR


Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42
minggu dan berat badan lahir 2.500-4000 gram dan telah mampu hidup di luar kandungan
( kristiyanasari, 2009).
Bayi baru lahir merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja
mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari
kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterin.
Masa bayi baru lahir (Neonatal) dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Periode Partunate, dimana masa ini dimulai dari saat kelahiran sampai 15 dan 30
menit setelah kelahiran.
2. Periode Neonate, dimana masa ini dari pemotongan dan pengikatan tali pusar
sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidiupan pascamatur.

B. KONDISI YANG MEMPENGARUHI PENYESUAIAN DIRI PADA KEHIDUPAN


PASCANATAL
1. Lingkungan pranatal, dimana pada waktu dilingkungan pranatal tidak di rawat
oleh ibunya sehingga dilingkungan pascanatal meempengaruhi
perkembangannya.
2. Jenis persalinan, mudah atau sulitnya persalinan mempengaruhi penyesuaian
pascanatal.
3. Pengalaman yang berhubungan dengan persalinan, ada dua pengalaman yang
berpengaruh besar pada penyesuaian pascanatal,yaitu seberapa jauh ibu
terpengaruh oleh obat-obatan dan mudah sullitnya bayi bernapas.
4. Lamanya periode kehamilan, jika bayi yang dilahirkan sebelum waktunya di
sebut premature, sedangkan yang terlambat disebutpostmatur. Abortus : bayi
lahir dengan berat badan kurang dari 500 g, dan / atau usia gestasi kurang dari 20
minggu. Angka harapan hidup amat sangat kecil, kurang dari 1%
5. Sikap Orang tua, sikap yang menyenangkan dari orang tua memperlakukan
bayinya itu akan mendorong penyesuaian yang baik.
6. Perawatan pascanatal, yaitu ada tiga aspek : pertama kebutuhan tubuh, kedua
rangsangan yang diberikan.dan ketiga kepercayaan orang tua.

C. BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR (BIRTHWEIGHT)


Berat badan bayi pada saat kelahiran, ditimbang dalam waktu satu jam sesudah lahir:
1. Bayi berat lahir cukup : bayi dengan berat lahir > 2500 g.
2. Bayi berat lahir rendah (BBLR) / Low birthweight infant : bayi dengan berat
badan lahir kurang dari 1500 – 2500 g.
3. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) / Very low birthweight infant : bayi
dengan berat badan lahir 1000 – 1500 g.
4. Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) / Extremely very low birthweight
infant : bayi lahir hidup dengan berat badan lahir kurang dari 1000 g.

D. TANDA – TANDA BAHAYA BAYI BARU LAHIR


Tanda bahaya bayi baru lahir adalah suatu keadaan atau masalah pada bayi baru lahir
yang dapat mengakibatkan kematian pada bayi. Berikut berapa tanda yang perlu anda
perhatikan dalam mengenali kegawatan pada bayi baru (neonatus):
1. Bayi tidak mau menyusu
Anda harus merasa curiga jika bayi anda tidak mau menyusu. Seperti yang
kita ketahui bersama, ASI adalah makanan pokok bagi bayi, jika bayi tidak mau
menyusu maka asupan nutrisinya kan berkyrang dan ini akan berefek pada
kondisi tubuhnya. Biasanya bayi tidak mau menyusu ketika sudah dalam kondisi
lemah, dan mungkin justru dalam kondisi dehidrasi berat.
2. Kejang
Kejang pada bayi memang terkadang terjadi. Yang perlu anda perhatikan
adalah bagaimana kondisi pemicu kejang. Apakah kejang terjadi saat bayi
demam. Jika ya kemungkinan kejang dipicu dari demamnya, selalu sediakan obat
penurun panas sesuai dengan dosis anjuran dokter. Jika bayi anda kejang namun
tidak dalam kondisi demam, maka curigai ada masalah lain. Perhatikan freksuensi
dan lamanya kejang, konsultasikan pada dokter.
3. Lemah
Jika bayi anda terlihat tidak seaktif biasanya, maka waspadalah. Jangan
biarkan kondisi ini berlanjut. Kondisi lemah bisa dipicu dari diare, muntah yang
berlebihan ataupun infeksi berat.
4. Sesak Nafas
Frekuensi nafas bayi pada umumnya lebih cepat dari manusia dewasa
yaitu sekitar 30-60 kali per menit. Jika bayi bernafas kurang dari 30 kali per menit
atau lebih dari 60 kali per menit maka anda wajib waspada. Lihat dinding
dadanya, ada tarikan atau tidak.
5. Merintih
Bayi belum dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya. Ketika bayi
kita merintih terus menerus kendati sudah diberi ASI atau sudah dihapuk-hapuk,
maka konsultasikan hal ini pada dokter. Bisa jadi ada ketidaknyamanan lain yang
bayi rasakan.
6. Pusar Kemerahan
Tali pusat yang berwarna kemerahan menunjukkan adanya tanda infeksi.
Yang harus anda perhatikan saat merawat tali pusat adalah jaga tali pusat bayi
tetap kering dan bersih. Bersihkan dengan air hangat dan biarkan kering. Betadin
dan alcohol boleh diberikan tapi tidak untuk dikompreskan. Artinya hanya
dioleskan saja saat sudah kering baru anda tutup dengan kassa steril yang bisa
anda beli di apotik.
7. Demam atau Tubuh Merasa Dingin
Suhu normal bayi berkisar antara 36,50C – 37,50C. Jika kurang atau lebih
perhatikan kondisi sekitar bayi. Apakah kondisi di sekitar membuat bayi anda
kehilangan panas tubuh seperti ruangan yang dingin atau pakaian yang basah.
8. Mata Bernanah Banyak
Nanah yang berlebihan pada mata bayi menunjukkan adanya infeksi yang
berasal dari proses persalinan. Bersihkan mata bayi dengan kapas dan air hangat
lalu konsultasikan pada dokter atau bidan.
9. Kulit Terlihat Kuning
Kuning pada bayi biasanya terjadi karena bayi kurang ASI. Namun jika
kuning pada bayi terjadi pada waktu ≤ 24 jam setelah lahir atau ≥ 14 hari setelah
lahir, kuning menjalar hingga telapak tangan dan kaki bahkan tinja bayi berwarna
kuning maka anda harus mengkonsultasikan hal tersebut pada dokter.
 Tindakan yang harus dilakukan bila ada salah satu saja tanda bahaya
1. Merujuk segera ke rumah sakit atau puskesmas.
Masalah atau kondisi akut perlu tindakan segera dalam satu jam kelahiran (oleh
tenaga di kamar bersalin) :
 Tidak bernafas
 Sesak nafas
 Sianosis sentral ( kulit biru)
 Bayi berat lahir rendah (BBLR ) < 2500 gram
 Letargis
 Hipotermi atau stress dingin (suhu aksila <36.5°c)
 Kejang
 Kondisi perlu tindakan awal
 Potensial infeksi bakteri (pada ketuban pecah din atau pecah lama)
 Potensial sifilis (ibu dengan gejala atauserologis positif)
 Kondisi malformasi atau masalah lain yang tidak perlu tindakan segera (oleh
tenaga di kamarbersalin):
- Lakukan asuhan segera bayi baru lahir dalam jam pertama setelah
kelahiran bayi
- Rujuk ke kamar bayi atau tempat pelayanan yang sesuai
E. KOMPLIKASI PADA BAYI BARU LAHIR
Komplikasi pada bayi baru lahir dan neonatus, antara lain:
 Prematuritas dan BBLR
 Asfiksia
 Infeksi bakteri
 Kejang
 Ikterus
 Diare
 Hipotermi
 Tetanus neonatorum
 Trauma lahir
 Sindroma gangguan pernafasan
 Kelainan congenital
DAFTAR PUSTAKA

Barbara , 2009. Perawatan ibu-bayi baru lahir.jakarta:EGC.


Indriarti, M.T. 2009. Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan dan Perawatan Bayi.
Yogyakarta : Diglossia Media
Nanny,Via Lia Dewi.2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Yogyakarta. Salimba
Medika.
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Saiffudin,Abdul Bahri.2009.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.Jakarta: YBP-SP

Anda mungkin juga menyukai