NIM : 2014017069
Kelas : 4A3
Ø Arah pengujian
Auditor harus memahami perbedaan antara menelusuri dokumen sumber kejurnal dan
memvouching dari jurnal kembali ke dokumen sumber. Pengujian pertama adalah
untuktransaksi yang dihilangkan ( tujuan kelengkapan ). Sementara yang kedua
adalah untuk transaksi yang tidak ada ( tujuan keterjadian ).
Ø Penjualan dicatat dengan akurat
Pencatatan yang akurat atas transaksi penjualan harus memperhatikan hal-hal berikut :
a. Mengirimkan jumlah barang yang dipesan
b. Menagih dengan akurat sebesar jumlah barang yang dikirim
c. Mencatat dengan akurat jumlah yang ditagih dalam catatan akuntansi.
D. Retur Dan Pengurangan Penjulan
Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi dan metode yang digunakan klien untuk
mengendalikan salah saji pada intinya sama seperti untuk memroses memo kredit yang telah
digambarkan bagi penjualan, dengan dua perbedaan. Perbedaan yang pertama adalah
matrealitas.Dalam banyak hal, retur dan pengurangan penjualan sangat tidak material
sehingga auditor dapat mengabaikannya. Perbedaan yang kedua adalah penekanan pada
tujuan kejadian. Untuk retur dan pengurangan penjualan, umumnya auditor menekankan pada
pengujian transaksi yang tercatat untuk mengungkapkan setiap pencurian kas dari penagihan
piutang usaha yang ditutupi oleh retur atau pengurangan penjualan fiktif.
Tujuan kelengkapan juga merupakan hal yang penting terutama dalam menguji saldo
akununtuk menentukan apakah retur dan penjualan ditetapkan terlalu rendah pada akhir
tahun. Secara alami , tujuan lainnya tidak boleh diabaikan, akan tetapi, karena tujuan dan
metodologi untuk mengaudit retur dan pengurangan penjualan pada intinya sama seperti
untuk penjualan, tidak dimasukkan studi yang mendalami mengenai hal tersebut.
E. Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian Danpengujian
Substansif Atas Transaksi Penerimaan
Auditor menggunakan metodologi yang sama untuk merancang pengujian pengendalian
dan pengujian substansif atas transaksi penerimaan kas seperti yang digunakan untuk penjual
an. Prosedur audit untuk pengujian pengendalian , pengujian substansif atas transaksi
penerimaankas dikembangkan dengan kerangka kerja yang sama seperti yang digunakan
untuk penjualan,tetapi tujuan khususnya diterapkan bagi penerimaan kas.Berdasarkan tujuan
audit yang berkaitan dengan transaksi, auditor mengikuti proses berikut ini :
Ø Menentukan pengendalian internal kunci untuk setiap tujuan audit
Ø Merancang pengujian pengendalian bagi setiap pengendalian yang digunakan
untukmendukung pengurangan resiko pengendalian
Ø Merancang pengujian substansif atas transaksi untuk menguji salah moneter bagi
setiaptujuan.
Ø Penyiapan Bukti Penerimaan Kas
Prosedur audit yang bermanfaat untuk menguji apakah semua penerimaan kas yang
dicatat telah disetorkan dalam akun atau rekening bank adalah bukti penerimaan kas
( proofof cash receipts ). Dalam pengujian ini, total penerimaan kas yang dicatat
dalam
jumlah penerimaan kas selama suatu periode tertentu, seperti bulan, akan direkonsilias
dengan deposito atau setoran actual yang dilakukan ke bank selama periode yang
sama. Perbedaan diantara keduanya mungkin diakibatkan oleh setoran dalam
perjalanan dan pos- pos lainnya, tetapi jumlahnya dapat direkonsiliasi dan
dibandingkan.
Ø Pengujian untuk mengungkapkan lapping piutang usaha
Lapping piutang usaha yaitu penundaan ayat jurnal penagihan piutang usaha
untuk menutupi kekurangan kas yang ada. Penggelapan dilakukan seseorang yang
menangani penerimaan kas dan kemudian memasukkannya kedalam system
komputer.Penggelapan ini sebenarnya dapat dicegah dengan mudah melalui
pemisahan tugas dankebijakan cuti wajib bagi karyawan yang menangani kas
sekaligus memasukkan penerimaan kas kedalam system. Penggelapan ini dapat
dideteksi dengan membandingkan nama, jumlah,dan tanggal yang ditunjukkan pada
remmitance advice dengan ayat jurnal penerimaan kasdan salinan slip setoran terkait.