History Salahuddin Al
History Salahuddin Al
Makalah:
Dosen pengampu:
Kholik.S.Ag. M.Hi
Oleh:
NIM: E75219062
2019
i
KATA PENGANTAR
puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
hanya dengan rahmat-Nya kami akhirnya menyelesaikan makalah yang
berjudul SALADIN, dengan baik dan tepat waktunya.Tidak lupa kami
menyampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam
proses penyusunan karya ilmiah ini, rasa terima kasih juga kami
sampaikan kepada rekan rekan mahasiswa yang memberikan
kontribisinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga
karya ilmiah ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.
ii
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................... I
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN ....................................................................... 8
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ide dasar yang memicu serangan kaum Salib ialah ingin merebut Baitul
Maqdis (Al-Aqsha) dari tangan kaum Muslimin, karena ia diyakini sebagai
tempat suci kaum Kristiani. Sedangkan ide dasar perlawanan Islam, ialah
keyakinan bahwa Baitul Maqdis adalah tempat Isra’ Mi’raj Nabi
Muhammad n, merupakan Kiblat pertama kaum Muslimin, dan kota suci
ketiga setelah Makkah dan Madinah.
Saat baru dilahirkan, bayi Shalahuddin telah melalui cobaan. Ketika itu
keluarga besarnya mendapat ancaman besar, sehingga harus berpindah ke
Damaskus secara diam-diam. Dalam proses perpindahan ini bayi
Shalahuddin sering menangis, sehingga membuat ayahnya kehilangan
kesabaran. Namun sang ayah diingatkan, bahwa bayi (Shalahuddin) tidak
memiliki kesalahan apapun, sehingga tidak layak mendapat sanksi.
iv
Sosok yang menjadi inspirasi Shalahuddin Al-Ayyubi adalah Nuruddin
Mahmud Zanki. Ia adalah guru, pembimbing, sekaligus teladan. Missi
membebaskan Baitul Maqdis telah dimulai oleh Asy-Syahid Nuruddin
Zanki, lalu berhasil ditunaikan Shalahuddin.
B. RUMUSAN MASALAH
v
BAB II
PEMBAHASAN
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Salahuddin_Ayyubi_dikutip pada Senin, 19 November
2019 pukul 09.21
1
menjadikan Shalahuddin Al Ayyubi sebagai sosok yang selalu
mengedepankan kemaslahatan integritas agama dan masyarakatnya.
Shalahuddin Al Ayyubi mahir dalam ilmu dan strategi berperang. Ia
sangat disegani oleh musuh yang dihadapinya. Bahkan ia sangat giat
memerangi dan memberantas orang-orang yang memberontak dan
yang tidak sepemahaman dengannya. Sosok Shalahuddin Al Ayyubi
tidak hanya dikenali oleh rakyat Mesir saja, di berbagai wilayah
kekuasaannya ia sangat dikenali sebagai seorang pemimpin yang
mampu menjadi panutan rakyat dan para prajuritnya. Hingga pada saat
kematiannya, banyak sekali orang yang merasa sangat kehilangan akan
sosoknya.2
Perang salib III terkenal dengan sebutan “Perang Salib Para Raja”
karena diikuti oleh raja raja Eropa seperti Raja Richard I dari Inggris,
Raja Philiph II dari Prancis dan Raja Frederick I dari Kekaisaran Suci
Roma. Dari pihak islam dipimpin oleh Shalah al-Din yang berhasil
menyatukan Mesir dan Suriah di bawah bendera Dinasti Ayyubiah3
2
Yerussalem dikuasai kembali oleh Kristen sejak 1099 membuat
Shalah-al-Din termotivasi untuk merebut Yerussalem. Pengangkatan
dirinya menjadi Sultan Dinasti Ayyubiah pada tahun 1174
dimanfaatkan betul oleh Shalah al-Din untuk menaklukan Yerussalem.
3
Eropa karena sifatnya mendadak, membuat Yerusalem rapuh. Tidak
terduga, dengan dibantu pertahanan kota, Yerusalem dapat bertahan
selama 12 hari dari kepungan pasukan Shalah al-Din. Pada tanggal 2
Oktober 1187, pasukan Salib menyerah dan Balian dari Ibelin
menyerah pada Shalah al-Din(Bradbury, 2004:188).4
5
Adi Toha, JOHN MAN SHALAHUDIDIN AL AYYUBI; (Jakarta: PT Pustaka Alvabet
anggota IKAPI, 1 juni 2017 ). 314
4
hanyalah bayangan dari dirinya yang dulu, Tidak ada lagi
penyambutan, dan dia kesulitan bergerak, suatu ketika saat dia
dikelilingi oleh beberapa anaknya yang lebih muda, penampilan duta
besar dengan wajah yang dicukur dan rambut cepak membuat salah
satu putranya menangis, sehingga menurut Bahaudin, Shalahuddin
menolak para pengunjung itu tanpa mendengar apa yang akan mereka
sampaikan. Katanya dengan cara ramah seperti biasa. Kemudian dia
menambahkan: ‘Ambilkan apapun yang sudah kau siapkan.’ Mereka
membawakannya beras yang dimasak dalam susu dan minuman ringan
lainnya, dan dia menyantapnya, tetapi bagiku ia keliahatan tak terlalu
berselera.”
5
Tiga hari kemudian , pikiran Shalahuddin mulai melantur dan dia
mulai tidak sadarkan diri. Semua orang stafnya, keluargannya, seluruh
kota tahu kalau ajalnya sudah dekat, “ tidaklah mungkin
menggambarkan kesedihan dan kesusahan yang diderita seseorqang
dan semua orang. Pada selasa malam, 3 Maret , malam kedua belas
dari penyakitnya yang tak dijelaskan, “ kadang kadang ia masih
bersama kami, kadang kadang melantur” seorang syech menemaninya
sepanjang malam, membacakan Alquran. Shalahuddin meninggal
dunia sekitar subuh keesokan harinya, tanggal 4. Jenazahnya
dimandikan dan dibungkus kain kafan “ semua bahan yang digunakan
untuk tujuan ini harus dipinjam, karena sultan sendiri tidak memiliki
apa apa.” Bahaudin diminta untuk menyaksikan , tetapi dia tidak
sanggup melakukannya. Peti jenazah dibawah masuk, dibungkus
dengan sehelai kain bergaris garis, dan dibawah keluar melalui
kerumunan yang meratap menuju istana tempat Sang Sultan
menghabiskan hari hari terakhirnya. Jarena dia tidak punya waktu atau
kemauan untuk mengatur pembangunan mausoeum untuknya sendiri,
dia dimakamkan di soffa ( rumah musim panas).6
6 6
Adi Toha, JOHN MAN SHALAHUDIDIN AL AYYUBI; (Jakarta: PT Pustaka Alvabet
anggota IKAPI, 1 juni 2017 ). 319
6
penyakit. Penderitaan yang ditanggung bersama tidak menjamin
kesuksesan, dan banyak pemimpin pemberani dan banyak pemimpin
pemberani tetapi salah langkah dan meninggal sia sia dan terlupakan,
tetapi penolakan untuk turut menanggung penderitaan merupakan
jaminankegagalan yang hampir pasti.7
7 7
Adi Toha, JOHN MAN SHALAHUDIDIN AL AYYUBI; (Jakarta: PT Pustaka Alvabet
anggota IKAPI, 1 juni 2017 ). 328
8 8
Adi Toha, JOHN MAN SHALAHUDIDIN AL AYYUBI; (Jakarta: PT Pustaka Alvabet
anggota IKAPI, 1 juni 2017 ). 325
7
BAB III
PENUTUP
E. KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
Toha Adi. (1 juni 2017). John Man Shalahuddin a-lAyyubi. Jakarta:PT pustaka
Alvabet anggota IKAPI: 2017.