Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

TANAH

Sifat Fisika Dan Kimia Tanah Organisme Yang Hidup Di Dalam Tanah
Untuk Keberlanjutan Hidup
Tanah merupakan akumulasi tubuh alam bebas, yang menduduki sebagian besar
permukaan bumi yang mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat sebagai akibat
pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief
tertentu selama jangka waktu tertentu pula. Tanah ini sendiri merupakan faktor terpenting
dalam tumbuhnya tanaman dalam suatu sistem pertanaman, pertumbuhan suatu jenis
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya ialah tersedianya unsur hara, baik unsur hara
makro maupun mikro. Tanah sebagai medium pertumbuhan tanaman berfungsi pula sebagai
pemasok unsur hara, dan tanah secara alami memiliki tingkat ketahanan yang sangat beragam
sebagai medium tumbuh tanaman.
Pada tingkatannya, tanah memiliki beberapa tingkatan kesuburan. Kesuburan tanah ini
ditentukan oleh keadaan atau sifat fisika (fisik), kimia, dan biologi tanah. Keadaan fisika
tanah meliputi kedalaman efektif, tekstur, warna, struktur, kelembaban dan tata udara tanah.
Keadaan kimia tanah meliputi reaksi tanah (pH tanah), KTK, kejenuhan basa, bahan organik,
banyaknya unsur hara, cadangan unsur hara dan ketersediaan terhadap pertumbuhan tanaman.
Sedangkan biologi tanah antara lain meliputi aktivitas mikrobia perombak bahan organik
dalam proses humifikasi dan pengikatan nitrogen udara.
Kesuburan tanah adalah kemampuan suatu tanah untuk menyediaka n unsur hara, pada
takaran dan kesetimbangan tertentu secara berkesinambung, untuk menunjang pertumbuhan
suatu jenis tanaman pada lingkungan dengan faktor pertumbuhan lainnya dalam keadaan
menguntungkan. Makin tinggi ketersediaan hara, maka tanah tersebut makin subur dan
sebaliknya. Kandungan unsur hara dalam tanah selalu berubah ubah, tergantung pada musim,
pengolahan tanah dan jenis tanaman.
Tanah yang subur adalah tanah yang mempunyai profil yang dalam (kedalaman yang
sangat dalam melebihi 150 cm), strukturnya gembur, pH 6,0-6,5, kandungan unsur haranya
yang tersedia bagi tanaman adalah cukup, dan tidak terdapat faktor pembatas dalam tanah
untuk pertumbuhan tanaman. Dalam bidang pertanian khususnya dalam budidaya tanaman,
keadaan tanah dan pengelolaannya merupakanfaktor penting yang akan menentukan
pertumbuhan dan hasil tanaman yang diusahakan. Hal ini disebabkan karena tanah merupakan
media tumbuh bagi tanaman, sebagai gudang dan pensuplai unsur hara. Kesuburan tanah ini
sangat ditentukan oleh keadaan atau sifat fisika (fisik), kimia dan biologi tanah, antara lain :
2

Sifat Fisika
Sifat fisik tanah yang terpenting adalah solum, tekstur, warna, struktur, kadar air
tanah, drainase dan porositas tanah.
1. Solum

Solum adalah kedalaman tanah yang menunjukkan ketebalan tanah yang diukur dari
permukaan sampai batuan induk bumi. Kegunaan solum tanah ini adalah bahwa ketebalan
solum tanah sangat menentukan perkembangan akar, bila solum tanah tipis makan
perkembangan akar akan terhambat dan sebaliknya. Solum ini terbagi dalam horizon-horizon
tanah. Adapun tata nama horizon & sifatnya, antara lain :

 Horizon O yaitu :
Horizon organik tanah-tanah mineral :
a. Terbentuk di atas tanah mineral
b. Didominasi oleh bahan organik yang segar atau sebag telah terdekomposisi
c. Mengandung >30% B.O. jika fraksi lempung > 50%, atau >20% B.O. jika
tidak mengandung fraksi lempung
 Horizon A :
lapisan mineral yg terdiri atas :
a. Horizon dimana B.O. terakumulasi
b. Horizon yang kehilangan lempung, Fe, Al, (horizon
eluviasi) sebagai tinggal mineral 2x yang resisten seperti
kuarsa
c. Transisi antara horison B & C
 Horizon B memiliki 1 atau lebih sifat-sifat seperti di bawah ini :
a. Merupakan horizon illuviasi (hor. Pengendapan) lempung, silikat, Fe, Al, atau
humus yg berasal dari Hor. A
b. Adanya akumulasi sesquioksida dari lempung silikat, karena
terlindinya karbonat atau garam-garam terlarut
c. Adanya coating (mantel) mineral- mineral sesquioksida
yang berwarna gelap, atau kemerahan
d. Mulai terbentuknya struktur granuler, gumpal atau prisma
karena adanya proses alterasi yaitu terbentuknya lempung-
lempung silikat ataupun pembebasan oksida
3

 HORIZON C :
Merupakan lapisan mineral yg sifat-sifatnya masih menyerupai bahan induknya
atau batuan induk yang telah mengalami pelapukan
 HORIZON R :
Lapisan batuan induk

Solum tanah tidak dapat direkayasa, karena kedalaman solum tanah sangat tergantung
dari perkembangan tanah (umur tanah), sehingga solum tanah merupakan faktor yang
permanen. Semakin atas horizon tanah (horizon O), memiliki tingkat kesuburan yang tinggi
pada tanah tersebut.

2. Tekstur
Tekstur tanah adalah proporsi relatif dari partikel pasir, debu dan liat (jumlah
ketiganya 100%). Dalam tekstur tanah, bahan organik tanah bukan merupakan bagian dari
tekstur tanah, tetapi bersama-sama dengan kandungan bahan organik tanah, tekstur tanah
digunakan dalam ‘pedotransfer functions’. Tekstur tanah ini diproporsikan dalam kelompok
dalam kelas tekstur sesuai dengan segitiga USDA.

Tekstur tanah ditentukan di lapangan dengan cara melihat gejala konsistensi dan rasa
perabaan. Hubungan antara tekstur dan kesuburan tanah tidak selalu ada meskipun tekstur
tanah dapat menentukan atau berpengaruh dalam beberapa hal berikut.

Pengerjaan tanah, misalnya tanah berpasir di daerah iklim basah biasanya cepat
terurai. Selain itu, tanah tersebut berkapasitas rendah dalam menahan air, sehingga
mudah mongering. Dengan menambah bahan-bahan organis, maka kesuburan tanah
tersebut dapat ditingkatkan.
4

Pengerjaan tanah berpasir di daerah beriklim kering (arid). Tanah di sini meskipun
kadar bahan makanannya cukup tinggi, tetapi nilai kesuburannya rendah karena
minimnya presipitasi, pencucian, dan rendahnya kapasitas menahan air.

Tekstur tanah ini sangat berpengaruh pada proses pemupukan, terutama jika pupuk
diberikan lewat tanah. Pemupukan pada tanah bertekstur pasir tentunya berbeda dengan tanah
bertekstur lempung atau liat. Tanah bertekstur pasir memerlukan pupuk lebih besar karena
unsur hara yang tersedia pada tanah berpasir lebih rendah. Disamping itu aplikasi
pemupukannya juga berbeda karena pada tanah berpasir pupuk tidak bisa diberikan sekaligus
karena akan segera hilang terbawa air atau menguap. Hal ini dikarenakan tekstur tanah
mempengaruhi :
Pergerakan dan retensi air
Pergerakan udara tanah
Serapan hara dan bahan pencemar (pollutans)
Mudah tidaknya tanah diolah

3. Warna tanah
Warna adalah petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Biasanya perbedaan warna
permukaan tanah disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan organik. Semakin gelap warna
tanah semakin tinggi kandungan bahan organiknya. Warna tanah dilapisan bawah yang
kandungan bahan organiknya rendah lebih banyak dipengaruhi oleh jumlah kandungan dan
bentuk senyawa besi (Fe). Di daerah yang mempunyai sistem drainase (serapan air) buruk,
warnah tanahnya abu-abu karena ion besi yang terdapat di dalam tanah berbentuk Fe2+.
Sehingga pada warna tanah gelap dapat disimpulkan memiliki tingkat yang tinggi.

4. Struktur
Struktur adalah susunan partikel pasir, debu dan liat menjadi satuan yang lebih besar
(agregat atau ped; ped adalah agregat tunggal). Adapun pentingnya struktur tanah dalam
kesuburan tanah antara lain :

a. Meningkatkan infiltrasi air, jadi mengurangi limpasan permukaan (runoff) dan erosi
serta meningkatkan jumlah air tersedia untuk tanaman
b. Meningkatkan daya perkecambahan biji, pertumbuhan akar, dan kedalaman perakaran.
c. Meningkatkan pemeabilitas
5

Pada struktur tanah yang remah (ringan), pada umumnya menghasilkan laju
pertumbuhan tanaman pakan dan produksi persatua n waktu yang lebih tinggi dibandingkan
dengan struktur tanah yang padat. Jumlah dan panjang akar pada tanaman rerumputan yang
tumbuh pada tanah remah umumnya lebih banyak dibandingkan dengan akar tanaman
rerumputan yang tumbuh pada tanah berstruktur berat. Hal ini disebabkan perkembangan akar
pada tanah berstruktur ringan/remah lebih cepat per satuan waktu dibandingkan akar tanaman
pada tanah padat, sebagai akibat mudahnya intersepsi akar pada setiap pori-pori tanah yang
memang tersedia banyak pada tanah remah.
Selain itu akar memiliki kesempatan untuk bernafas secara maksimal pada tanah yang
berpori, dibandiangkan pada tanah yang padat. Sebaliknya bagi tanaman makanan ternak yang
tumbuh pada tanah yang bertekstur halus seperti tanah berlempung tinggi, sulit
mengembangkan akarnya karena sulit bagi akar untuk menyebar akibat rendahnya pori-pori
tanah. Akar tanaman akan mengalami kesulitan untuk menembus struktur tanah yang padat,
sehingga perakaran tidak berkembang dengan baik. Aktifitas akar tanaman dan organisme
tanah merupakan salah satu faktor utama pembentuk agregat tanah.

5. Kadar air tanah


Kadar air tanah ini sangat menentukan resistensi tanah pada berbagai kandungan air
terhadap manipulasi mekanis. Dalam hal ini partikel tanah akan bergerak lebih mudah jika
pada tanah basah, air berperan sebagai pelumas.

Pada kadar air tanah, tanah dinyatakan dalam 3 tingkatan kelembaban tanah, yaitu :

a) BASAH
 Tidak lekat, agak lekat, lekat, sangat lekat
 Tidak plastis, agak plastis, plastis, sangat plastis)
b) LEMBAB
 Sangat rapuh, rapuh, teguh ,sangat teguh
c) KERING
 Lepas, lunak, agak keras, keras, sangat keras

Kadar air ini berperan dalam kesuburan, antara lain :

Kekuatan tanah meningkat jika tanah kering


Tanah menjadi mampat, makin berat diolah jika basah.
6

6. Drainase
Drainase adalah frekuensi dan durasi (lama) kejenuhan (waktu pada kondisi tanah
tergenang) dengan dipengaruhi oleh posisi landscape dan permeabilitas (kemampuan tanah
untuk mengalirkan air atau udara; dinyatakan dalam cm air/jam). Permeabilitas dipengaruhi
oleh tekstur dan struktur. Jika permeabilitas tinggi, air bergerak cepat dan jika permeabilitas
rendah, air bergerak lambat. Drainase ini sangat menentukan sedikit atau banyaknya
kandungan air pada tanah.

7. Porositas tanah
Porositas tanah merupakan pori yang terdapat pada tanah. Pada porositas ini, sangat
ditentukan oleh pada partikel maupun agregat suatu tanah. Porositas tanah sangat menentukan
mudah tidaknya air masuk ke dalam tanah, sehingga menentukan jumlah kandungan air pada
tanah. Porositas terdiri atas pori makro dan pori mikro. Pada tingkat kesuburan tinggi,
porositas yang baik meliputi pori makro terisi oleh air dan pori mikro terisi oleh udara bebas
(oksigen).

Sifat Kimia
Sifat kimia tanah meliputi kadar unsur hara tanah, reaksi tanah (pH), kapasitas tukar
kation tanah (KTK), kejenuhan basa (KB), dan kemasaman.
1. Kadar unsur hara
Unsur hara sangat berpengaruh dalam kesuburan tanah. Hal ini didasarkan pada
penilaian status kesuburan tanah yang mutlak diperlukan untuk menentukan jenis dan jumlah
unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Kadar unsur hara harus tersedia dari dalam tanah
yang meliputi unsur makro dan mikro. Unsur – unsur tersebut harus seimbang dan sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh tanaman agar dapat dikatakan sebagai suatu tanah yan g
memiliki tingakat kesuburan yang optimum. Apabila suatu tanah memiliki tingkat kesuburan
yang kurang atau minim, akan dapat terlihat tanaman tersebut terjadi defisiensi ketika ditanam
pada tanah tanah tersebut.

2. pH tanah
pH menentukan mudah tidaknya unsur hara diserap tanaman. Pada tanah masam unsur
P sulit untuk diserap tanaman karena difiksasi oleh Al dan pada tanah alkali unsur P difiksasi
Ca. pH juga dapat menunjukkan adanya unsur beracun. Pada tanah masam banyak dijumpai
ion Al dalam tanah, yang dapat mengikat P, dan merupakan racun bagi tanaman. Pada tanah
masam unsur Fe, Mn, Zn, Cu dan Co mudah larut, maka tanaman dapat keracunan. Pada
tanah alkalis, Mo dan B menjadi racun bagi tanaman. pH ini mempengaruhi perkembangan
mikroorganisme. Bakteri berkembang dengan baik pada pH >5.5. Fungi berkembang pada
7

segala tingkat pH, tetapi pada pH > 5.5, fungi harus bersaing dengan bakteri, jadi lebih
dominan pada pH <5,5. Sehingga untuk mencapai diperlukan pH > 5,5 atau lebih tepatnya pH
6,0-6,5 untuk mendapatkan tingkat kesuburan optimal dengan menekan tingkat organisme dan
fungi dengan unsur hara mudah diserap oleh tanaman karena sebagian besar unsur hara
mudah larut dalam air.

3. KTK (kapasitas tukar kation) tanah


Kapasitas Tukar Kation (KTK) adalah jumlah kation dapat ditahan tanah. Makin
tinggi KTK tanah, makin tinggi pula kemampuan tanah menyimpan hara tanaman. Kation ini
sendiri adalah ion bermuatan “+ “, yaitu antara lain Ca2+, Mg2+, K+, NH4+. KTK dapat
meningkat karena beberapa faktor, yaitu :

 Meningkatnya jumlah liat


 Meningkatnya jumlah bahan organic
 Meningkatnya pH tanah

Pertukaran kation kemampuan tanah untuk menahan unsur hara dan mencegahnya
hilang karena pencucian. Pada pertukaran ini, makin banyak kation dipertukarkan maka tanah
lebih subur atau kesuburan tanah menjadi tinggi.

4. KB (kejenuhan basa)
Kejenuhan basa (KB) adalah perbandingan antara jumlah kation basa dengan jumlah
semua kation (kation asam dan basa) dalam komplek jerapan koloid. Kation basa ini
merupakan hara yang diperlukan tanaman, tanah subur ditunjukkan oleh K B tinggi (karena
kation basa tidak banyak tercuci) dikarenakan KB terkait erat dengan pH tanah, tanah masam
KB lebih rendah dibanding tanah alkalis. Pada tanah K B rendah komplek serapan banyak diisi
Al3+ dan H+ (basa), terutama Al3+. Sehingga dapat menjadi racun bagi tanaman dan inilah
yang menjadi kasus tanah-tanah masam di Indonesia. Untuk mendapat kesuburan tanah yang
optimum, diperlukan KB pada tanah yang tinggi.

5. Kemasaman
Kemasaman terjadi jika nilai pH tanah berada pada kisaran 0-6 dengan mengandung
ion H+ lebih besar daripada ion OH-, Tanah bersifat asam karena berkurangnya kation
Kalsium, Magnesium, Kalium dan Natrium. Unsur-unsur tersebut terbawa oleh aliran air
kelapisan tanah yang lebih bawah atau hilang diserap oleh tanaman.
8

Kemasaman tanah merupakan hal yang biasa terjadi di wilayah-wilayah bercurah hujan
tinggi yang menyebabkan tercucinya basa-basa dari kompleks jerapan dan hilang melalui air
drainase. Pada keadaan basa-basa habis tercuci, tinggallah kation Al dan H sebaga i kation
dominant yang menyebabkan tanah bereaksi masam. Hal tersebut banyak terjadi pada daerah
rawa seperti tanah gambut ditemukan pH dibawah 3 karena banyak mengandung asam sulfat.
Pada tingakat kesamaan ini, tingkat kesuburan relatif lebih rendah pada tanaman.

Peran tanah

 Tempat tumbuh bagi tumbuhan

Peran penting tanah yang pertama tentu sebagai ‘rumah’ bagi tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan dapat
berkembang dengan baik lewat media tanah yang bisa menyokong tegaknya tumbuhan bagian
atas. Di samping itu, tanah juga punya dua jenis nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk
hidup dan berkembang, yaitu :

1. Unsur hara makro

Unsur hara makro adalah unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah yang relatif
besar. Misalnya nitrogen (N), fosfor (P), magnesium (Mg), karbon (C), oksigen (O), dan lainnya.

2. Unsur hara mikro

Kebalikan dari unsur hara makro, unsur hara mikro adalah unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
tumbuhan dalam jumlah yang relatif kecil. Misalnya besi (Fe), tembaga (Cu), mangan (Mn), seng
(Zn), boron (B), dan lainnya.

 Tempat tumbuh bagi hewan dan bakteri

Beberapa hewan dan mikroorganisme hidup di tanah. Inilah peran penting tanah selanjutnya.
Mikroorganisme adalah organisme dengan ukuran yang sangat kecil (0,1 × 10-6m sampai
0,6 × 10-6m) yang hanya dapat dilihat apabila kamu menggunakan mikroskop.

Contoh dari hewan yang hidup di tanah misalnya cacing, rayap, semut, siput, keong, dan tikus
tanah. Kemudian, contoh dari mikroorganisme yang hidup di tanah misalnya bakteri, virus,
protozoa, alga, dan fungi.
9

 Penyedia kebutuhan manusia

1. Lahan pertanian
Para petani yang mencari nafkah lewat hasil panennya tentu saja sangat membutuhkan tanah.

2. Tempat berbagai aktivitas


Di manakah kamu bermain sepak bola, sepeda, dan sebagainya? Tentu saja di tanah, kan? Tidak
hanya itu, manusia juga membangun rumah di atas tanah.

3. Bahan baku produksi bangunan


Tanah liat sangat cocok digunakan sebagai bahan baku batu bata, genteng, dan keramik. Tidak
berhenti di situ, tanah liat juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan karya seni
seperti guci dan patung, lho!

4. Pendukung pembentukan hasil tambang


Tanah juga memiliki fungsi untuk membantu proses pelapukan batuan organik yang dapat
menghasilkan bahan bakar fosil, seperti minyak, gas alam, dan juga batu bara. Bahan bakar fosil
ialah sumber energi utama yang digunakan di dunia pada saat ini.
Enggak hanya bahan bakar fosil saja, di dalam tanah juga terdapat logam seperti timah, perak,
emas, dan lainnya, yang dapat diperoleh dengan penambangan dan pengeboran.

 Penyedia dan penyaring air

Peran penting tanah satu ini bisa terjadi karena kemampuan tanah menyerap dan menyimpan air.
Ketika air di permukaan tanah habis, manusia dapat memanfaatkan air yang tersedia di dalam
tanah dengan cara menggali tanah sampai beberapa meter untuk membuat sumur.
Psst, kamu tahu enggak, limbah rumah tangga dan industri dalam bentuk air dapat dibersihkan
dari senyawa seperti nitrat, perklorat, dan organik klorin secara alami pada saat limbah tersebut
melewati tanah oleh mikroorganisme yang ada pada tanah? Hal ini dapat terjadi karena
mikroorganisme pada tanah akan menguraikan senyawa kompleks berbahaya tersebut menjadi
bentuk yang lebih sederhana dan tidak berbahaya bagi lingkungan. Keren, ya!
Wah, ternyata tanah punya peran yang penting sekali, ya! Dengan peranannya yang penting
tersebut, tentu saja tanah harus selalu dirawat dan dimanfaatkan dengan bijak agar kita dapat
10

selalu merasakan manfaatnya—tidak hanya saat ini, tetapi juga di waktu yang akan datang untuk
anak cucu kita kelak!

Peran organisme dalam tanah

 Dekomposer

Peran penting organisme dalam tanah yang pertama adalah sebagai dekomposer. Organisme di
dalam tanah dapat melakukan dekomposisi atau penguraian terhadap bahan-bahan organik yang
berasal dari sisa makhluk hidup, misalnya daun-daun yang jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan
jasad hewan yang telah mati. Seluruhnya kemudian diuraikan menjadi materi organik yang lebih
sederhana. Dekomposisi ini dapat dilakukan oleh bakteri, fungi, dan cacing.
Dekomposer bahan organik sangatlah penting karena dekomposisi yang dilakukan akan
menghasilkan unsur-unsur yang diperlukan tumbuhan, seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K),
kalsium (Ca), dan magnesium (Mg).
Organisme dalam tanah yang berfungsi sebagai dekomposer ini dapat dimanfaatkan dalam
pembuatan pupuk kompos, salah satu pupuk organik yang dibuat dengan cara menguraikan sisa-
sisa tanaman dan hewan dengan bantuan organisme hidup, dapat berupa mikroorganisme maupun
makroorganisme.

 Pereaksi kimia dalam tanah

Di dalam tanah, terdapat bakteri yang terlibat dalam reaksi penguraian materi organik menjadi
nitrat, senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
Kita tahu bahwa akan terdapat nitrogen di dalam tanah berkat dekomposisi. Nitrogen dalam
bentuk gas di alam tidak dapat digunakan secara langsung oleh tumbuhan dan hewan, tetapi dapat
digunakan secara langsung oleh beberapa bakteri untuk metabolisme dan untuk menghasilkan
senyawa nitrogen dalam bentuk lain, dengan siklus yang dimulai dari fiksasi nitrogen, nitrifikasi,
amonifikasi, dan denitrifikasi.
Selain organisme yang berperan dalam siklus nitrogen, terdapat pula mikoriza, yaitu jamur yang
dapat membantu tanaman untuk meningkatkan pertumbuhan, ketahanan terhadap serangan
penyakit, kemampuan menyerap unsur-unsur hara, serta dapat pula meningkatkan aerasi tanah.
Pengurai polutan dalam tanah
11

Peran penting organisme dalam tanah selanjutnya adalah sebagai agen biologis yang dapat
membersihkan polutan dengan menguraikannya menjadi bahan yang tidak berbahaya. Kamu tahu
enggak, ternyata, di dalam tanah, ada banyak sekali polutan!
Misalnya limbah padat, pestisida, dan detergen. Keberadaan nitrogen, fosfor, dan garam mineral
yang berlebihan di dalam tanah juga dapat bersifat racun bagi tumbuhan.
Sumber polutan utama tanah biasanya berasal dari kegiatan pertanian yang menggunakan pupuk
dan pestisida dalam jumlah besar serta irigasi. Penguraian polutan di dalam tanah ini dapat
dilakukan dengan lebih cepat jika aktivitas organisme tanah semakin tinggi, dengan terkuncinya
unsur racun dan polutan dalam tubuh bakteri yang dapat menjadikan polusi tidak bertambah parah.

 Pencegah penyakit tanah

Tanah dapat dikatakan memiliki kondisi normal apabila tanah memiliki senyawa organik dan
aktivitas organisme yang tinggi. Pada saat itu, organisme tanah dapat melawan organisme
penyakit (patogen) yang masuk ke dalam tanah. Secara alami, organisme tanah memanfaatkan
prinsip pengendalian biologis, sehingga organisme yang mengganggu tanah dapat terkendali.

 Pemberi pengaruh pada tekstur tanah

Tanah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan teksturnya, yaitu keadaan tingkat
kehalusan tanah yang dipengaruhi oleh perbedaan komposisi kandungan pasir, debu, dan liat
dalam tanah. Macam-macam tekstur tanah misalnya tanah bertekstur halus/tanah liat, tanah
bertekstur sedang/tanah lempung, dan tanah bertekstur kasar/tanah pasir.

 Pengatur kegemburan dan struktur tanah

Struktur tanah ialah susunan partikel-partikel tanah yang terikat satu sama lain menjadi suatu
gumpalan. Pengikatnya ialah suatu perekat seperti bahan organik yang dihasilkan oleh organisme
tanah. Kemudian, lendir yang dihasilkan organisme tanah akan bercampur dengan tanah dan
membentuk gumpalan-gumpalan tanah.
Struktur dan kegemburan pada tanah saling berkaitan. Organisme tanah mampu membuat pori-
pori yang dapat menggemburkan tanah serta memungkinkan terjadinya aerasi tanah. Tanah
dengan aerasi dan jumlah air yang cukup akan sangat baik bagi pertumbuhan tanaman.
12

Proses Pembentukan

Proses terbentuknya tanah sangat berkaitan dengan faktor pembentuk tanah. Dimana faktor
pembentuk tanah akan mempengaruhi jenis-jenis tanah yang dihasilkan seperti tanah gambut,
tanah humus, tanah liat, tanah aluvial dan lainnya. Proses terbentuknya tanah ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, namun secara umum proses terbentuknya tanah terbagi menjadi 4 tahapan. 4
tahapan tersebut adalah proses pelapukan batuan, proses pelunakan struktur, proses tumbuhnya
tumbuhan perintis dan yang terakhir adalah proses penyuburan. Berikut adalah penjelasan dari 4
tahapan proses terbentuknya tanah tersebut.

1. Proses Pelapukan Batuan


Pelapukan adalah peristiwa hancurnya massa batuan, baik itu secara fisik, kimia ataupun biologi.
Pada proses pelapukan batuan ini membutuhkan waktu yang lama. Dimana setiap proses
pelapukan pada umumnya dipengaruhi oleh cuaca sehingga batuan yang telah mengalami
pelapukan akan berubah menjadi tanah. Berikut adalah 3 jenis proses pelapukan secara umum :

a. Pelapukan Fisik – adalah hancur dan lepasnya material batuan tanpa merubah struktur kimiawi
dari batuan tersebut. Pelapukan kimia ini merupakan proses penghancuran bongkahan batuan
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pelapukan
fisik adalah :

 Perbedaan Temperatur – Temperatur disini berpengaruh terhadap pelapukan fisik, dimana


batuan akan mengalami proses pemuaian apabila temperatur panas dan akan mengalami
pengecilan volume apabila temperatur dingin. Apabila hal ini berlangsung dalam jangka waktu
yang lama maka lambat laun batuan tersebut akan terbelah dan pecah menjadi batuan-batuan
kecil. ( baca : Pengikisan Tanah oleh Angin )
 Erosi – erosi dapat mempengaruhi pelapukan karena air yang membeku diantara batuan
volumenya akan membesar dan yang terjadi adalah air akan membuat tekanan yang dapat
merusak struktur batuan.

b. Pelapukan Kimiawi – adalah proses pelapukan massa batuan dimana perubahan susunan
kimiawai batuan lapuk ikut mengalami pelapukan. Proses pelapukan kimia dibagi menjadi 4,
yaitu :

 Hidrasi – Hidrasi adalah proses pelapukan batuan yang terjadi di permukaan batuan saja.
13

 Hidrolisa – Hidrolisa adalah proses penguraian air atas unsur-unsurnya yang berubah menjadi
ion positif dan denatif.
 Oksidasi – Oksidasi adalah proses pengkaratan besi. Batuan yang mengalami proses oksidasi
pada umumnya memiliki warna kecoklatan, hal ini disebabkan karena kandungan besi dalam
batuan akan mengalami pengkaratan. Proses ini memerlukan waktu yang sangat lama akan
tetapi batuan akan tetap mengalami pelapukan.
 Karbonasi – adalah proses pelapukan batuan oleh gas karbondioksida. Dimana gas ini
terdapat pada air hujan ketika masih menjadi uap air. Contoh batuan yang mengalami proses
karbonasi adalah batuan kapur. ( baca : Jenis-jenis Batuan )
Tidak hanya itu saja, pelapukan secara kimiawi juga disebabkan oleh hujan asam dimana
hujan asam didapatkan dari kondensasi metana, sulfur dan klorida yang terbawa oleh hujan
yang bersifat korosif.

c. Pelapukan Biologi – adalah pelapukan yang terjadi disebabkan oleh makhluk hidup. Pelapukan
ini terjadi secara terus menerus setelah tanah terbentuk. Dimana pelapukan biologi ini merupakan
pelapukan penyempurna dari sifat-sifat tanah yang akan terbentuk.

2. Proses Pelunakan Struktur


Pada proses kali ini batuan rempahan yang terbentuk dari proses pelapukan akan mengalami
pelunakan. Dimana air dan udara adalah 2 komponen yang memegang peran penting dalam proses
ini. Air dan udara tersebut nantinya akan masuk di sela-sela rempahan batuan untuk melunakkan
strukturnya.
Selain dapat membantu dalam proses pelunakan struktur batuan sehingga dapat dijadikan sebagai
tempat hidup, air dan udara juga akan mendorong calon makhluk hidup untuk dapat tumbuh di
permukaan. Namun, perlu diingat bahwa organisme yang dapat berkembang dalam tahap proses
ini hanya beberapa saja, contohnya adalah mikroba dan lumut. Proses pelunakan struktur batuan
ini membutuhkan waktu yang lama seperti pada proses pelapukan.

3. Proses Tumbuhnya Tumbuhan Perintis


Setelah melewati proses pelunakan struktur batuan, maka akan dilanjutkan ke proses tumbuhnya
keanekaragam tumbuhan perintis. Tumbuhan yang dimaksud disini adalah tumbuhan yang lebih
besar dari lumut, sehingga akar-akar yang masuk di dalam batuan yang telah lunak akan
membantu proses pemecahan batuan tersebut. Selain itu, asam humus yang mengalir dari
14

permukaan batuan akan membuat batuan yang berada di bagian dalam melapuk dengan sempurna.
Pada tahap inilah proses pelapukan secara biologi akan dimulai.

4. Proses Penyuburan
Proses ini adalah proses terakhir dari proses terbentuknya tanah. Pada tahap ini tanah yang
terbentuk akan mengalami proses pengayaan bahan-bahan organik. Dimana tanah yang awalnya
hanya mengandung mineral yang berasal dari proses pelapukan akan bertambah subur dengan
adanya pelapukan organik. Pelapukan organik ini dapat berasal dari hewan ataupun tumbuhan
yang mati dipermukaan tanah. Dalam hal ini mikroorganisme tanah memiliki peran penting dalam
proses terbentuknya tanah.
Setelah melewati 4 tahapan tersebut maka tanah sudah terbentuk secara sumpurna. Sehingga
tumbuhan dan hewan autotrof akan mencari makanannya dalam tanah.

Komponen Penyusun Tanah

Secara umum, tanah tersusun atas 4 komponen utama. Keempat komponen penyusun tanah
tersebut adalah bahan mineral, bahan organik, air, dan udara. Akibat perbedaan jenis dari masing-
masing komponen ini, tanah kemudian dapat digolongkan menjadi beberapa jenis. Selain itu,
jenis-jenis tanah yang muncul juga dipengaruhi oleh bagaimana proses pembentukan
tanah serta faktor-faktor yang membentuknya.
Empat komponen penyusun tanah menempati satu ruang di permukaan bumi dengan komposisi
dan persentasenya masing-masing. Persentase komponen penyusun tanah secara umum dapat
ditampilkan pada diagram lingkaran di bawah ini.

1. Bahan Mineral (45%)


Bahan mineral merupakan komponen penyusun tanah dengan persentase tertinggi, yakni kisaran
45%. Komponen ini terbentuk dari proses pelapukan batuan yang berlangsung dalam jangka
waktu sangat lama. Batuan yang melapuk pada proses pembentukan tanah akan sangat
mempengaruhi jenis tanah yang dihasilkan. Secara umum ada 3 jenis batuan yang dapat melapuk
dan berubah menjadi tanah, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan. Untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai jenis-jenis batuan tersebut, silakan kunjungi link ini.
15

2. Bahan Organik (5%)


Komponen penyusun tanah yang selanjutnya adalah bahan organik. Komponen ini berasal dari
proses dekomposisi materi organik yang berasal dari hewan dan tumbuhan mati. Dekomposisi
yang dilakukan oleh dekomposer atau detrivivor mengubah materi organik menjadi senyawa-
senyawa organik yang terkandung dalam tanah. Meskipun tersedia dalam persentase yang sedikit,
yakni sekitar 5%, senyawa-senyawa organik tersebut akan sangat mempengaruhi sifat-sifat tanah,
terutama sifat fisik dan kimianya.
Materi organik dalam tanah yang menjadi sumber kandungan bahan organik tanah berdasarkan
sumbernya dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:

 Sumber primer adalah sumber materi organik yang berasal dari tanaman yang telah mati,
termasuk juga yang berupa bagian dari jaringan tubuhnya, seperti akar, batang, daun, dan
lain sebagainya.
 Sumber sekunder adalah sumber materi organik yang berasal dari hewan-hewan yang telah
mati, termasuk juga kotoran atau bagian-bagian tubuhnya.
 Sumber tersier adalah sumber materi organik yang berasal dari pemberian pupuk organik,
baik itu berupa pupuk hijau, pupuk kandang, atau pupuk kompos.

3. Air (25%)
Air dan udara merupakan komponen penyusun tanah yang persentasenya bersifat dinamis atau
dapat berubah ubah. Air dan udara sama-sama menempati pori tanah. Jika kandungan air tanah
tinggi, maka kandungan udara tanah akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya.
Keberadaan air di dalam tanah merupakan akibat kemampuan tanah dalam menyerap air melalui
mekanisme kohesi, adhesi, maupun gravitasi. Keberadaan air di dalam tanah dapat dibedakan
menjadi :

 Kapasitas lapang. Merupakan keadaan di mana tanah cukup lembab yang ditunjukan oleh
jumlah air maksimal yang bisa ditahan tanah akibat adanya gaya tarik gravitasi.
 Titik layu permanen. Merupakan keadaan di mana akar-akar tanaman mulai tidak sanggup
menyerap air tanah karena kandungannya yang sangat sedikit. Karena tanah mencapai titik
layu permanen, tanaman biasanya akan mulai layu.
16

 Air tersedia. Merupakan selisih kadar air kapasitas lapang dengan kadar air titik layu
permanen.

4. Udara (25%)
Kandungan udara di dalam tanah memungkinkan mikroorganisme tanah dapat hidup dan
melakukan metabolisme. Komponen penyusun tanah satu ini menempati sekitar 25% dari volume
keseluruhan tanah. Sifat keberadaan udara dalam tanah yang dinamis memungkinkan ia dapat
terdorong keluar tanah saat kandungan air tanah meningkat.
17

GENERATOR LISTRIK TENAGA ANGIN


18

SOLAR CELL (LISTRIK TENAGA MATAHARI)


19

BIOPORI LUBANG RESAPAN AIR


20

MOBIL TENAGA LISTRIK


21

SEPEDA

Anda mungkin juga menyukai