Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Fenomena
Didapatkan fenomena di RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso khususnya di Paviliun
Bougenvile. Fenomena yang terjadi adalah pasien jika sakit kebanyakan tidak melakukan
kewajibannya sebagai umat muslim. Mereka menganggap bahwasanya jika sakit sholat
itu tidak wajib, kita sebagai perawat yang rata rata menganut agama islam harus bisa
saling mengingatkan sesama muslim untuk melakukan kewajibannya yaitu sholat.
Dengan adanya fenomena ini perawat berinisiatif untuk mengingatkan dan mengajarkan
kepada pasien untuk selalu melakukan sholat walaupun dalam keadaan sakit.

B. Analisa PICOT
Judul : Peran Perawat Dalam Mengingatkan Dan Mengajarkan Sholat Pada Pasien.
Penulis: Noor Azizah, mohammad Purnoma
Jurnal : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.2 (2019)
Populasi :Sampel pada penelitian berjumlah 50 responden.
Intervensi :Dalam penelitian ini para peneliti telah melakukan wawancara dan
obeservasi kepada responden. Interensi perawat dalam penanganan spiritual sangatlah
kurang. Peran perawat dalam mengingatkan dan mengajarkan sholat pada pasien
dilakukan selama 3hari dan di observasi salama 5 kali dalam sehari.
Comparison :Perubahan perilaku pasien dapat di nilai dengan kepatuhan melaksanakan
sholat 5 waktu tanpa di ingatkan dan di obsevasi setiap hari. Setelah diberi intervensi
selama 3 hari pasien merasa tenang dan tentram sesudah melaksakan kewajiban sholat
nya. Pada statistik yang telah dilakukan dengan menggunakan wilcoxon diperoleh nilai p
value sebesar 0,000. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh perawat dalam
meningatkan dan mengajarkan pasien sholat
Outcomes :Hasil analisis yang telah diperoleh dengan menggunakan pendekatan cross
sectional p=0,001 (p<0,05). Hal ini membuktikan bahwa H1 diterima yaitu ada
hubungan peran perawat dalam mengingatkan paisen sholat .
Times : Pelaksaan dilakukan selam 3 hari dan di obsevasi salama 5 kali dalam sehari
C. Reiew Jurnal
1. Deskripsi Jurnal
Perawat sebagai tenaga kesehatan professional mempunyai kesempatan paling
besar untuk memberikan pelayanan kesehatan khususnya asuhan keperawatan yang
komprehensif meliputi biopsikososiospiritual. Tujuan untuk mengetahu hubungan
kemampuan pasien dan peran perawat dalam mengingatkan waktu sholat dengan
pelaksanaan wudhu dan sholat pada pasien rawat inap di RSU AIsyiyah Kudus.
Metode Observational dengan pendekatan cross sectional sampel 50 pasien rawat inap
di RSU Aisyiyah Kudus. Hasil 32 kemampuan berjalan melaksanakan wudhu dan
sholat 75% dan tidak melaksanakan 25%. Kemampuan berbaring pada pasien 33%
melaksanakan wudhu dan sholat 67%. Peran perawat mengingatkan waktu sholat
82,4% melaksanakan wudhu dan sholat dan perawat yang tidak mengingatkan waktu
sholat 12,5% pasien melaksanakan sholat dan 87,5% tidak melaksanakan wudhu dan
sholat. ada hubungan kemampuan pasien dengan pelaksanaan wudhu dan sholat (p
0.004), ada hubungan peran perawat dalam mengingatkan waktu sholat dengan
pelaksanaan wudhu dan solat (p.0.0001)
D. CRITICAL APPRAISAL

CRITICAL POINT CRITICAL HASIL KRITISI JURNAL


YA TIDAK
APPRAISAL APPRAISAL
Apakah peneliti mencantumkan Dalam jurnal ini, bahwa peneliti sudah mencantumkan
abstrak di dalam jurnal? abstrak, dan didalam abstrak sudah mencakup

latarbelakang, tujuan serta metode penelitian sekaligus hasil
dari penelitian.
ABSTRAK
Apakah tujuan penelitian √ Dalam jurnal ini sudah terdapat tujuan penelitian yang
disebutkan? disebutkan oleh peneliti agar pembaca memahami dan
mengerti terhadap pentingnya penelitian yang dilakukan
oleh peneliti.
Apakah judul memenuhi kaidah √ Pada jurnal ini judul terdapat 20 kata dan sesuai dengan
penulisan judul? persyaratan kata yaitu yang jumlahnya 20 kata.
JUDUL Apakah penulisan judul √ Pada penulisan jurnal ini tidak menggunakan tanda baca,
menggunakan tanda baca (?) (!) tanda perintah, tanda hubung.
atau tanda hubung (-) ?
Apakah nama penulis √ Dalam jurnal ini terdapat nama penulis yang ditampilkan,
dicantumkan? sehingga jurnal ini bias di pertanggung jawabkan oleh
PENULIS
penulis jurnal tersebut.
Apakah asal institusi penulis √ Pada jurnal ini tidak di tampilkan asal institusi penulis.
dicantumkan?
Apakah asal institusi penulis √ Pada jurnal ini asal institusi penulis jurnal dan topik
sesuai dengan topik penelitian? penelitian dalam jurnal ini merupakan bidang kesehatan.
Apakah bidang ilmu peneliti √ Pada jurnal ini bidang ilmu penulis jurnal sesuai dengan
sesuai dengan judul penelitian? bidang serta judul riset dalam penelitian, sehingga tidak
BIDANG ILMU
terdapat kiasan dalam jurnal karena bidang peneliti
merupakan bidang kesehatan.
Apakah peneliti mencantumkan √ Dalam jurnal ini penulis mencantumkan literasi untuk
LITERATUR literatur review dalam mereview dalam menunjukkan metode yang digunakan
REVIEW penelitiannya? relevant dan menghindari kesalahan yang dulu pernah
dilakukan oleh peneliti lainnya.
Apakah peneliti menampilkan √ Pada jurnal ini peneliti menguraikan kerangka konsep
KERANGKA kerangka konsep dalam dalam bentuk desain penelitian pada meode penelitian agar
KONSEP penelitiannya? pembaca dapat memahami isi dari jurnal dan dapat
melanjutkan pada penelitian tersebut.
Apakah peneliti mencantumkan √ Pada jurnal ini peneliti menampilkan defines operasional
DEFINISI
definisi operasional pada pada penelitian yang diteliti, sehingga pembaca memahami
OPERASIONAL
penelitiannya? penelitian tersebut.
Apakah desain penelitian sesuai √ Pada penelitian ini, peneliti sudah sesuai dengan model
METODE
dengan model penelitian? penelitian yaitu menggunakan desain penelitian quasy
PENELITIAN
experiment dengan pendekatan one group pre and post test
design.
Apakah sesuai 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 𝑜𝑓 𝑒𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑐𝑒 √ Pada penelitian ini, peneliti sudah menyesuaikan fakta
(fakta) dari desain penelitian? terkait desain penelitian bagaimana cara peneliti
mengimplentasikan dan menilai kepatuhanan dalam
melaksanakan sholat
Apakah sesuai pemilihan sampel √ Dalam penelitianini, peneliti menggunakan responden
dalam penelitian tersebut? sebanyak 50 responden
ANALISA DATA Apakah peneliti menggunakan √ Dalam Analisa data pada penelitian ini sudah menyesuaikan
analisa data yang tepat atau tidak? dengan jenis penelitian yaitu quasy experiment untuk
menilai Hubungan peran perawatr dalam mengingatkan dan
mengajarkan sholat pada pasein.
Apakah peneliti mencantumkan √ Pada jurnal ini peneliti menggunakan cross secsonal.
jenis uji statistik yang digunakan?
HASIL Dalam bentuk apa hasil peneliti √ Peneliti menyajikan hasil penelitian dengan bentuk skor
PENELITIAN disajikan? rata-rata dengan menggunakan prosentase.
Apakah hasil penelitian disajikan? √ Hasil penelitian pada jurnal ini disajikan pada jurnal ini,
peneliti dapat memberikan kebutuhan spiritual pada pasien
di rumag sakit
Apakah ada rekomendasi khusus √ Pada jurnal ini sudah mencantumkan terkait rekomendasi
terkait hasil penelitian? khusus yang terkait hasil penelitian yaitu berhubungan
dengan penelitian ini di rekomendasikan pada pelayanan
kesehatan tentang peran perawat dalam mengingatkan dan
mengajarkan sholat pada pasien
DAFTAR PUSTAKA Apakah daftar pustaka yang √ Pada penelitian ini terdapat 29 daftar pustaka, dan ada
digunakan up to date? beberapa daftar pustaka yang out of date
Apakah daftar pustaka yang √ Jenis daftar pustaka dalam penelitian ini sudah sesuai
digunakan sesuai? dengan isi pada pembahasan maupun pendahuluan.
Apakah daftar pustaka yang √ Daftar pustaka yang digunakan yaitu sudah terpercaya,
digunakan dari sumber yang yaitu menggunakan jurnal dan buku yang sesuai dengan
terpercaya? bidang kesehatan.
KESIMPULAN √ Pada penelitian tersebut dapat disimpulkan ada Hubungan
peran perawat dalam melaksankan sholat pada pasien di
Rumah Sakit
SARAN √ Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tindakan
alternative dalam memenuhi kebutuhan spritual pasien
BAB II

TINJAUNA PUSTAKA

A. Penegrtian ibadah
Ibadah dalam agama islam sangat banyak dan bila dilaksanakan dapat
memberikan kesembuhan seperti dari Hammad (2009) yang mengemukakan bahwa
terapi Al Qur’an dapat menurunkan kecemasan dan meningkatkan imunitas pasien.
Soleh (2009) mengungkapkan sholat tahajjud dapat meningkatkan perubahan respon
ketahanan tubuh imonologik.
Asuhankeperawatan spiritual sangat penting untuk membantu pasien menjala
nkan ibadah pasien. Keadaan ini dapat dilihat dari penelitian Rouf (2013) dimana
caring islami dapat meningkatkan kepuasan pasien. Keperawatan islami akan
mendorong perawat untuk selalu mengingatkan dan membimbing pasien untuk
beribadah. Ibadah pasien sangat penting di perhatikan karena dapat meningkatkan
imunitas pasien. Peningkatan imunitas pasien terjadi karena dengan pasien
menjalankan ibadah pasien akan menjadi lebih adaptif. Pasien yang mencapai adaptif
optimal akan merangsang hormone endorphin guna meningkatkan imunitas (Putra,
2011).
Keyakinan kepada Tuhan membuat pasien menjadi ikhlas, sabar sebagai
kekuatan transedental yang mendekatkan pasien dengan Tuhan sehingga tidak mudah
bersedih dan mudah putus asa pada saat menjalani ujian dan penderitaan karena
sakitnya (Ambarwati, 2017). Keyakinan spiritual sebagai salah satu bentuk keyakinan
dan harapan pasien mengenai sakit yang dideritanya dapat ditumbuhkan dengan
perilaku caring yang baik dari perawat pada saat memberikan asuhan keperawatan
(Sulisno & Sari 2016).
Perawat dapat memberikan pemenuhan kebutuhan spiritualitas kepada pasien
dengan memberikan dukungan emosional, membantu dan mengajarkan doa,
memotivasi dan mengingatkan waktu ibadah sholat, mengajarkan relaksasi dengan
berdzikir ketika sedang kesakitan, berdiri didekat pasien, memberikan sentuhan
selama perawatan (Perry, 2005).

Perawatan spiritual yang disediakan perawat yaitu mengintegrasikan


perawatan spiritual ke perawatan umum, yang digambarkan sebagai sentuhan fisik
dan responsive dan intuisi; perhatian spiritual dalam hal kebersamaan, digambarkan
sebagai hadir dan kepekaan dalam komunikasi; perawtan spiritual sebagai
menyediakan kegiatan yang berarti untuk kehidupan sehari-hari digambarkan sebagai
kegiatan fasilitasi dan memenuhi kebutuhan religious. Penelitian ini menunjukkan
perlunya perawat dan pekerja perawatan untuk mendiskusikan dan memikirkan cara

melakukannya memahami dan menggambarkan perawatan spiritual bagi penderita


demensia dalam praktik. (Odbehr, Kvigne, Hauge, & Danbolt, 2015)
Wajib bagi orang yang sakit untuk berwudhu dengan air atau mandi dengan
air, jika mampu. Jika tidak mampu menggunakan air dingin da masih mampu
meggunakan air hangat maka boleh wudhu dan mandi dengan menggunakan air
hangat. Jika tidak mampu wudhu sendiri, karena tidak bisa bergerak maka
diwudhukan oleh orang lain. Ini jika maasih bisa menggunakan air dingin atau hangat.
Jika tidak mampu menggunakan air dingin atau hangat maka boleh tayamum.

B. Pengertian tayyamum
Menurut bahasa, tayyamum berarti menyegaja. Sedangkan menurut terminologi
syara’ berarti menyegaja diri menyentuh debu yang suci untuk mengusap wajah dan
kedua tangan dengan sekali atau dua kali sentuhan, dengan niat agar memperoleh
kebolehan melakukan sesuatu yang sebelumnya terhalang oleh adanya hadats, bagi
orang yang tidak menemukan air atau takut adanya bahaya apabila menggunakannya.
C. Cara bertayamu
1. Membaca basmalah
2. Menepuk kedua telapak tangan ditempat berdebu (tembok) atau lainnya
3. Mengangkat kedua telapak tangan dan kemudian meniup
4. Mengusap muka
5. Mengusap punggung telapak tangan kanan dan dengan telapak tangan kiri sampai
pergelangan.
6. Mengusap punggung telapak tangan kiri dengan telapa tangan kanan sampai
pergelangan
D. Pengertian sholat
Shalat adalah kewajiban setiap mukmin sepanjang hidupnya, selama akalnya
masih sehat. Shalat wajib harus dilakukan sambil berdiri jika mampu, urutan
kemampuan : berdiri-duduk-berbaring. Orang sakit melakukan shalat semampu yang
dia lakukan meskipun hanya dengan isyarat kedip mata (Baits, 2015).

Pengalaman pasien yang dirawat tentang pemenuhan dalam menjalankan


ibadahnya menjadi penyebab atau dasar untuk mencari tahu pelayanan keperawatan
yang bisa diberikan. Pengalaman Ibadah Pasien Islam yang di Rawat dengan
pendekatan Spiritual Islami ditemukan dua hasil yaitu pelaksanaan ibadah pasien saat
sakit dan pelayanan perawat untuk memfasilitasi ibadah pasien.

1. Pelaksanaan Ibadah Pasien Saat Sakit yaitu


a) Waktu yang tepat menjalankan ibadah
Ibadah yang disunahkan dan dapat dilaksanakan selama sakit yaitu sholat
sunah, dimana waktunya sudah ditentukan
sedangkan ibadah yang tidak tergantung waktu adalah membaca Al’Quran,
berdzikir dan berdoa dengan mengucapkan tasbih/ istighfarSholat wajib lima
waktu.
b) Mengingatkan waktunya Sholat wajib lima waktu.
Ibadah wajib yag tetap harus dilaksanakan selama sakit yaitu sholat wajib
lima waktu. Setiap orang wajib melakukan sholat sesuai dengan waktunya
dan tidak boleh ditinggalkan kecuali orang yang kehilangan kesadaran.
Sholat pada orang sehat dilakukan dengan posisi berdiri dengan menghadap
kearah Barat (untuk daerah Indonesia), kemudian dilanjutkan dengan gerakan
dan perubahan posisi seperti membungkuk, posisi bersujud, dan duduk yang
akan diulangi sesuai sholat yang dikerjakan.
c) Peran perawat dalam membantu spiritual pasienSholat wajib lima waktu
pelaksanaannya sudah ada ketentuan waktunya dan bila waktunya sudah tiba
akan ada pemberitahuan dengan dikumandangkan Adzan. Adzan merupakan
tanda/ pemberitahu kalau waktu sholat sudah tiba.

2. Pelayanan Perawat Untuk Memfasilitasi Ibadah Pasien.


a) Dokumentasi Askep Spiritual
Rumah sakit yang berbasis Agama islam, selalu memberikan
pelayanan yang terbaik dengan mencerminkan pelayanan yang islami.
Perawat sebagai pemberi pelayanan seharusnya ada asuhan
keperawatan spiritual.
b) Peran perawat dalam membantu spiritual pasien
Perawat merupakan petugas kesehatan yang selalu ada didekat pasien.
Peran perawat diantaranya memberikan asuhan keperawatan spiritual.
Implementasi keperawatan spiritual diantaranya mengingatkan pasien
untuk beribadah atau membantu melakukan ibadah pasien.
c) Pelayanan yang islami
Rumah sakit yang berbasis Agama islam, selalu memberikan
pelayanan yang terbaik.
Pelayanan yang baik seharusnya mencerminkan pelayanan yang islami.
E. Kesimpulan

Berdasarkan hasil telaah jurnal yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
penelitian yang dilakukan oleh Noor Azizah, mohammad Purnoma dengan judul
“Hubungan peran perawat dalam mengingatkan dan mengajarkan pasien” yaitu
sebagai berikut :
1. Ada hubungan kemampuan pasien dengan pelaksanaan wudhu dan sholat pasien
rawat inap dengan nilai p<0.05.
2. Ada hubungan peran perawat dalam mengingatkan waktu sholat dengan
pelaksanaan wudhu dan sholat pasien rawt inap dengan nilai p<0.05

Anda mungkin juga menyukai