PROPOSALSKRIPSI
TUWARI
NIM. 2017.3.5.1.00438
FAKULTAS TARBIYAH
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kahadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
anugrah-Nyalah, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini
tentang Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Penggunaan
Media Manipulatif pada siswa Kelas IV madrasah ibtidaiyah negri 3 cirebon
Pada kesempatan ini menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan berupa bimbingan dan
dorongan selama melakukan penelitian.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berhasilnya tujuan pembangunan, karena sumber daya manusia merupakan aset yang
sangat berperaan untuk menggerakkan kegiatan pembangunan untuk masa yang akan
datang. Sebab tidak akan mungkin seoraang manusia bisa mengelola sumber daya alam,
mampu mengikuti kemajuan IPTEK, serta mampu ikut bersaing secara global, tanpa
adanya sumber daya yang handal. Dalam Undang-undang RI pasal 1 (2003:5) yang
menyatakan bahwa :
Pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
manusia dan insan yang berkualitas, semakin berkualitas pendidikan pada suatu daerah,
wilayah atau negara tersebut. Oleh karena itu, pemerintah mengharuskan wajib belajar
9 tahun yaitu dari sekolah dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal ini
tidak lepas dari tuntutan yang telah dirumuskan dalam Undang-undang RI Nomor 20
tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional pasal 17 ayat 1 dan 2 yang menyatakan
bahwa :
(SD), dimana peserta didik dibina untuk mengembangkan suatu kemampuan, keahlian
dan keterampilan yang dimilikinya, untuk menguasai suatu konsep dari mata pelajaran
Salah satu untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik yaitu melalui
penggunaan media pada proses pembelajaran membuat peserta didik mudah memahami
konsep pembelajaran sehingga materi pelajaran yang disampaikan oleh guru lebih
maka di tenemukan masalah atau kendala yaitu kurangnya pemahaman peserta didik
terhadap materi pembelajaran Matematika, hal ini disebabkan pembelajaran yang kurang
peserta didik sering menunjukkan sikap belajar yang kurang baik. Misalnya, kurang
aktifnya peserta didik dalam proses pembelajaran, peserta didik merasa bosan, jenuh
tersebut adalah karena pendidik kurang tepat dalam memilih media pembelajaran yang
sesuai dengan materi yang disampaikan. Hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran
Matematika masih rendah yaitu dengan rata-rata 58,75. Sedangkan standar KKM yang
ditetapkan oleh MIN 3 cirebon aitu ketuntasan kelas dengan rata-rata 60. Ada 11 peserta
didik (60%) dari jumlah peserta didik di kelas IV mendapat nilai < 60 dan sisanya 9
peserta didik (40%) mendapat nilai ≥ 60. Hal tersebut berdasarkan informasi yang
membuat peserta didik lebih mudah memahami materi pembelajaran dan bisa membuat
peserta didik menjadi lebih aktif berpartisipasi dalam belajar. Media manipulatif
merupakan segala benda yang dapat dilihat, disentuh, didengar, dirasakan, dan
atau mewujudkan konsep matematika, alat yang digunakan dapat berupa benda nyata.
Hal ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang bisa dan biasa ditemukan peserta didik
dalam kesehariannya. Oleh sebab itu ingin mencoba menggunakan media alat peraga
Matematika agar mencapai standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan
Matematika Melalui Penggunaan Media Manipulatif pada Mata Peserta Didik Kelas IV
MIN 3 cirebon
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Kereng Bangkirai.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoretis
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan sumbangan teori bagi dunia ilmu
didik di sekolah.
2. Praktis
a. Bagi kepala sekolah, sebagai bahan supervise dan pembinaan pada guru-guru
b. Bagi guru sebagai bahan masukan dalam membimbing peserta didik untuk
yang ada.
c. Bagi peneliti, dalam hal ini penelitian sebagai sarana melatih diri dalam
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh semasa kuliah, terutama dalam hal
KAJIAN TEORI
A. Analisis Teoretis
1. Konsep Belajar
a. Pengertian Belajar
kehidupan yang dinamis agar menuju kepada keadaan yang lebih baik.
belajar yaitu :
b. Hasil Belajar
Pada hakikatnya hasil belajar adalah membentuk suatu perubahan
tingkah laku seseorang sebagai hasil dari proses belajarnya. Hal tersebut
“Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
peserta didik yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan sikap dan
bahwa :
belajar merupakan hasil yang diperoleh peserta didik setelah ia mengajar pada
aktivitas peserta didik mempunyai peranan yang sangat penting karena tanpa
adanya aktivitas peserta didik maka proses belajar mengajar tidak akan
berjalan dengan baik, akibatnya hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik
rendah.
tersebut dikarenakan suatu keadaan atau faktor yang dialami oleh setiap
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor dari dalam
2. Media Pembelajaraan
Kata Media berasal dari “Medius” yang secara harfiah artinya tengah
terjadinya proses belajar pada dirinya”. Hal tersebut senada dengan pendapat,
Djamarah dan Zain (2010:121) “Media adalah alat bantu apa saja yang dapat
dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.
audien (peserta didik) yakni perhatian, pikiran, perasaan serta minat peserta
teknologi oleh Seels & Glasgow (Arsyad, 2011: 33) dibagi ke dalam dua
kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi
mutakhir.
Instruksional :
1. Audio
2. Cetak
3. Audio-cetak
4. Proyek visual diam
5. Proyeksi visual diam dengan audio
6. Visual gerak
7. Visual gerak dengan audio
8. Benda
9. Manusia dan sumber lingkungan
10. Computer
sebagai berikut :
jenis media yang diperlukan syarat utama adalah peserta didik dapat
Sudjna dan Rivai (Jennah, 2009: 25) manfaat media pembelajaran yaitu :
pembelajaran yaitu :
3. Media Manipulatif
adalah segala benda yang dapat dilihat, disentuh, didengar, dirasakan, dan
oleh peserta didik, diperlukan bahan-bahan yang perlu disiapkan guru, dari
dari karton, kertas, kayu, kawat, kain, untuk menanamkan konsep matematika
tertentu sesuai dengan keperluan. Menurut Gerlach & Ely ( Arsyad, 2011:13)
tangan”.
Bahan kertas ini mudah diperoleh, dengan warna yang beragam, dari
kertas manila yang dibeli dari toko, atau dari bekas berbagai sampul tak
terpakai (buku, map), dari karton pembungkus makanan/minuman. Menurut
Muhsetyo, dkk (2007: 20) “dalam pembelajaran Matematika SD, agar bahan
pelajaran yang diberikan lebih mudah dipahami oleh siswa, diperlukan bahan-
bahan yang perlu disiapkan guru, dari barang-barang yang harganya relatif
murah dan mudah diperoleh, misalnya karton, kertas, kayu, kawat, kain, untuk
Gerlach & Ely (Arsyad, 2011: 13) “Pembelajaran lebih mudah dipahami
mudah di dapat”.
Konsep pecahan m/n sebagai m bagian dari n bagian yang sama, dapat
A B C
D E
𝟏
ditunjukkan dengan satu bagian dari empat bagian yang sama .
𝟒
c. Kelebihan Media Manipulatif
kehidupan peserta didik. Menurut Muhsetyo , dkk (2007: 21) “Kelebihan alat
kepada peserta didik sehingga peserta didik mudah memahami suatu konsep
saja untuk pelajaran matematika tetapi pelajaran lain yang terkait sesuai tema.
kelebihan media manipulatif yaitu benda mudah di dapat dan relatif murah
harganya.
media.
Pembelajaran ada tiga langkah yang pokok yang dapat dilakukan yaitu
Kegiatan pembelajaran :
4. Berilah garis bekas lipatan tersebut dan arsir salah satu bagian lipatan dari
memperagakannya.
diharapkan:4 bagian)
bagian)
1
Apabila ditulis dalam bentuk pecahan:
4
4. Pembelajaran Matematika
a. Pengertian Matematika
berarti belajar atau hal yang dipelajari. Menurut Karso, dkk, (2007:11) “Pada
penjabarannya.
yang baru dipahami oleh peserta didik perlu segera diberi penguatan agar
dapat tersimpan dan bertahan lama di memori peserta didik. Ada banyak
macam cara atau strategi yang dapat dilakukan oleh guru dalam upaya
menghafal tetapi paham betul terhadap suatu konsep yang dipelajari. Salah
Media penyampaian materi menjadi lebih praktis dan yang paling penting
membawa peserta didik untuk berpikir kritis yaitu memahami konsep yang
abstrak melalui hal-hal yang dikongkritkan oleh guru. Dengan begitu peserta
Matematika di Sekolah Dasar dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu
juga harus meliputi learning to do, learning to be, hingga learning to live
2010:68) adalah :
Pecahan
Pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari sesuatu yang utuh. Dalam
ilustri gambar, bagian yang dimaksud adalah bagian yang diperhatikan, yang
Adapun bagian yang utuh adalah bagian yang dianggap sebgai satuan, dan
1
dinamakan penyebut. Sebagai contoh : dimana bilangan 1 merupakan
2
dan pecahan senilai. Dengan kata lain peserta didik akan menguasai
kompetensi ini apabila memahami nilai suatu bilangan pecahan sehingga bias
B. Kerangka Berpikir
metode ceramah membuat peserta didik menjadi jenuh dan mereka merasa bosan karena
menjadi pasif karena pembelajaran masih berpusat pada guru. Hal ini di tandai dengan
peserta didik cenderung bosan mendengarkan guru saat menyampaikan materi dan
peserta didik juga tidak aktif mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan pada
yang sulit untuk dipahami oleh peserta didik di sekolah dasar, karena dalam
perkembangan kognitifnya peserta didik masih terkait pada hal-hal konkret (nyata).
Dalam pembelajaran matematika yang abstrak, peserta didik memerlukan alat bantu
berupa Media dan alat peraga yang dapat memperjelas apa yang akan disampaikan oleh
guru sehingga lebih cepat dipahami oleh peserta didik. Melalui media pembelajaran, guru
sangat terbantu dalam penyampaian materi yang bersifat abstrak atau tidak nyata. Dalam
ketepatan dalam pemilihan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran serta
karakteristik peserta didik. Media manipulatif adalah segala benda yang dapat dilihat,
disentuh, didengar, dirasakan, dan dimanipulasikan. Hal ini menunjukkan bahwa segala
sesuatu yang bisa dan biasa ditemukan peserta didik dalam kesehariannya dapat dijadikan
tujuan pembelajaran pun dapat tercapai. Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka
a. Pembelajaran menjadi
Kondisi Akhir menyenangkan.
dapat meningkatkan hasil belajar matematika terlihat pada siklus I nilai rata-rata
78,25 meningkat pada siklus 2 dengan rata-rata 92,00. Ini berarti mengalami
2) Penelitian Heldi Susanta (2013) berdasarkan hasil analisis data maka dapat di
simpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar IPA yang menggunakan media
konkret dengan media gambar pada peserta didik kelas IV SDN-6 Langkai
Pelajaran 2013” mengatakan bahwa hasil penelitian siklus I dan dan hasil
dengan hasil penelitian siklus I terdapat peningkatan hasil belajar sebesar 45%,
peningkatan 10%. Dan perbandingan dari data awal dan hasil penelitian siklus II
C. Hipotesis Tindakan
dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalam penelitian”. Sedangkan
menurut Riduwan (2007:37), hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus
di uji lagi kebenarannya melalui penelitian ilmiah. Berdasarkan pendapat di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang di uji
lagi kebenarannya melalui penelitian. Adapun hipotesis dalam penelitian ini bahwa:
media manipulatif pada peserta didik Kelas IV SDN-2 Kereng Bangkirai mengalami
peningkatan aktivitas belajar terlihat dari minat peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini terhitung sejak bulan Februari sampai dengan Juni tahun
pelajaran 2015.
2. Tempat Penelitian
Palangka Raya untuk mata pelajaran Matematika Kelas IV. Lokasi penelitian
B. Jenis Penelitian
Tindakan Kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan (action research), dan
penelitian tindakan ini bagian dari penelitian pada umumnya”. Sedangkan menurut
kelasnya”. Penelitian Tindakan Kelas ini berfokus pada upaya untuk mengubah
29
Secara ringkas, Penelitian Tindakan Kelas adalah bagaimana sekolompok
guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari
dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.
Selain itu, Penelitian Tindakan Kelas juga penelitian yang refleksi yang dilaksanakan
secara siklis (berdaur) dimulai dari tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
refleksi untuk memecahkan masalah dan mencobakan hal-hal baru demi peningkatan
kualitas pembelajaran.
Dalam hal ini peneliti menggunakan alat peraga manipulatif sebagai media
pelapor hasil penelitian. Sebagai subyek pemberi tindakan, peneliti bertindak sebagai
pengajar atau guru yang bertugas membuat rancangan pelaksana pemberian (RPP)
Disamping itu, peneliti berkolaborasi dengan guru untuk berperan sebagai pengamat
memahami materi pengamatan dan model pembelajaran yang akan diterapkan beserta
D. Subjek Penelitian
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN-2 Kereng
Tabel 1
Subjek Penelitian
Kelas Jenis Kelamin Jumlah
L P
IV 13 7 20
Jumlah 20
Sumber : TU SDN-2 Kereng Bangkirai
E. Rancangan Penelitian
berurutan dan berkesinambungan yang dicirikan dengan adanya model kerja yang
dilakukan peneliti dengan menggunakan siklus-siklus, setiap siklus terdiri dari empat
PERENCANAAN
OBSERVASI
PERENCANAAN
OBSERVASI
BERHASIL BERHENTI
SIKLUS I
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Tindakan
media Manipulatif
c. Observasi
Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat atau meminta bantuan kepada guru
d. Refleksi
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang dicapai pada proses
pembelajaran. Hasil refleksi dijadikan sebagai bahan untuk menentukan apakah
SIKLUS II
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Observasi
peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung guna mendapatkan data
d. Refleksi
tindakan dapat tercapai atau tidak. Apabila hipotesis tindakan belum tercapai
maka dapat dilakukan siklus selanjutnya atau siklus n, demikian juga sebaliknya
apabila sudah tercapai maka siklus ini dapat diakhiri. Oleh karena itu, diharapkan
pada akhir siklus ini, hasil belajar peserta didik kelas IV pada pelajaran
Matematika dengan pokok bahasan pecahan dapat meningkat melalui
pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat dignakan oleh peneliti
yaitu :
a) Observasi
b) Tes
oleh individu atau kelompok”. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar
yang diperoleh dari peserta didik pada mata pelajaran Matematika sebelum
a. Instrumen Penelitian
Instrumen untuk mengumpulkan data yang digunakan pada penelitian ini
a. Lembar Observasi
pembelajaran di kelas yaitu meliputi aktivitas pendidik dan peserta didik dalam
Lembar Observasi dengan cara memberikan checklist (√). Adapun kisi-kisi dari
Tabel 2
Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru
Skor
NO Aktivitas yang diamati
1 2 3 4
1 Membuka pembelajaran
2 Menyiapkan sarana dan Prasarana
3 Mengkondisikan ruang kelas dan mempersiapkan
peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan media
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran
5 Memberikan penjelasan materi kepada peserta didik
6 Menggunakan media selama pembelajaran berlangsung
7 Menghampiri peserta didik yang perlu bantuan dalam
memahami tugas yang diberikan
8 Melakukan tanya jawab dengan peserta didik
9 Membimbing peserta didik dalam menyimpulkan materi
pembelajaran
10 Memberikan motivasi kepada peserta didik agar giat
belajar
Jumlah
Rata-rata
Keterangan Angka Skor :
Tabel 3
Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik
Keterangan :
Skor
NO Aktivitas yang diamati
1 2 3 4
1 Menerima arahan guru
2 Memperhatikan penjelasan guru mengenai tujuan
pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan
3 Peserta didik bertanya kepada guru mengenai materi
pelajaran
4 Keaktifan peserta didik selama pembelajaran
berlangsung
5 Perilaku yang tidak relevan pada saat KBM
6 Melaksanakan tugas yang diberikan guru
7 Peserta didik memperagakan media yang sudah
dicontohkan
8 Partisipasi peserta didik terhadap penggunaan media
9 Ketertarikan peserta didik terhadap media
Manipulatif
10 Mengumpulkan hasil pekerjaan
11 Peserta didik membuat kesimpulan tentang materi
yang diajarkan
Jumlah
Rata-rata
1 = Sangat Kurang 3 = Baik
b. Tes Tertulis
Teknik Tes yang dilakukan peneliti menggunakan Tes Tertulis dalam bentuk isian
dan soal cerita yang terbagi menjadi dua macam yaitu Tes sebelum pembelajaran
Pre-test atau Tes awal dilakukan untuk mencari tahu sejauh mana materi
pelajaran yang diajarkan telah dikuasai atau dipahami peserta didik. Sedangkan,
Post-test atau Tes akhir dilakukan dengan tujuan mencari tahu bagaimana
Tabel 4
Tabel 5
Kisi-kisi Lembar Post-test
Materi Standar Kompetensi Indikator No Jumlah
Kompetensi Dasar Butir item
Soal
II. Post-test
Pecahan 1.Memahami 1.1 Melakukan 1.Menjelaskan 1,2,3,4,5, 5
sifat-sifat operasi hitung arti pecahan dan
operasi hitung bilangan bulat mengurutkan
bilangan dan dan pecahan pecahan
Menggunakan 6,7,8,9,10 5
pecahan dalam 2.Membandingk
pemecahan an pecahan
masalah
Jumlah 10 10
b. Uji Coba Instrumen
menunjukkan dimana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur”. Hal
tingkat ketepatan antara materi yang akan diukur dengan materi yang
seharusnya diukur. Suatu instrumen disebut memiliki validitas isi jika butir-
indikator variabel. Ada dua validator dalam penelitian ini yaitu validator I Drs.
Bangkirai
diperoleh dari hasil pengumpulan data pada setiap kegiatan observasi dari
1. Kuantitatif
a. Ketuntasan Individu
Individu dikatakan tuntas bila ketuntasan individu yang tercapai sebesar
𝑇
KB = x 100%
𝑇1
Dimana :
KB = Ketuntasan Belajar
b. Ketuntasan Klasikal
Suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas
tersebut terdapat ≥ 85% peserta didik yang telah tuntas belajarnya. Untuk dapat
sebagai berikut :
Keterangan
2. Kualitatif
kualitatif diperoleh dari aktivitas terhadap peneliti dan aktivitas terhadap peserta
1 = Sangat kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik Sekali
Peningkatan aktivitas peserta didik pada penelitian ini dapat ditentukan dari
Kereng Bangkirai Palangka Raya untuk mata pelajaran Matematika adalah 60.
Hasil yang diperoleh dari nilai tes akhir mencerminkan kemampuan peserta
apabila hasil belajar pesrta didik secara klasikal dapat mencapai 85% peserta didik
I. Jadwal Penelitian
Adapun jadwal penelitian dilaksanakan pada bulan februari sampai degan
Tabel 6
Bulan
Kegiatan
Februari Maret April Mei Juni
Minggu
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
ke…
Penyusunan
√ √ √ √ √
proposal
Seminar
√ √
Proposal
Revisi
√ √ √ √
Proposal
Perencanaan
√ √ √ √
Penelitian
Pelaksanaan
√ √
siklus I
Pelaksanaan
√ √
siklus II
Pengolahan
√ √ √ √ √
Data PTK
Ujian hasil
√
PTK
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Asnawir dan Basyiruddin Usman, 2002, Media Pembelajaran, Jakarta : Ciputat Pers.
__________, S dan Aswan Zain, 2010, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Haryanti, 2013, Upaya Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik dengan Menggunakan
Media Konkret Mata Pelajaran IPA Kelas V di SDN I Bukit Tunggal.
Heruman, 2008, Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar, Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Mukhtar dan Martinis Yamin, 2007, Kiat Sukses Mengajar Dikelas. Jakarta : PT. Nimas
Miltina.
Permata Sari, 2013, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas V
dengan Menggunakan Media Papan Berpaku di SDN-2 Pahandut Palangkaraya
Tahun Pelajaran 2013.
Rahmiyatun, A, (2014). Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Pecahan Dengan
Media Manipulatif Bagi Siswa Kelas IV. From http://digilib.uin-
suka.ac.id/14251/1/BAB%20I,%20IV,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf,3 Maret
2015
Riduwan, 2007, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula,
Bandung: Alfabeta.
Slameto, 2010, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Sudjana, N dan Ahmad Rivai, 2002, Media Pembelajaran, Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Sukardi, 2005, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta : PT.
Bumi Aksara.