Anda di halaman 1dari 2

LATAR BELAKANG

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif, mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara, demikian
bunyi UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Untuk mewujudkan keinginan-keinginan diatas diperlukan seorang guru yang andal,
bermutu dan profesioanal serta memiliki keterampilan mengajar yang tinggi. Untuk melakukan
tugas keprofesionalnya tesebut maka guru membutuhkan keahlian. Keahlian itulah yang disebut
sebagai keterampilan mengajar. Tanpa keterampilan mengajar, ilmu yang banyak, alat, media dan
bahan ajar yang lengkap, akan menjadi kurang berarti dalam proses pendidikan. Namun
sebaliknya, ilmu yang cukup, alat, media dan bahan ajar yang sederhana akan sangat berarti dalam
menunjang proses pendidikan ditangan guru yang memiliki keterampilan mengajar yang baik.
Namun pada Kenyataan yang dihadapi di lapangan mengenai proses pembelajaran tidak sesuai
dengan harapan. Beberapa guru belum memenuhi standar minimal layak mengajar, yang berakibat
pada keengganan belajar siswa (Imam, 2011). Pembelajaran sains di kelas hanya
menginformasikan fakta yang terlepas yang terlepas dari pengalaman siswa (Rustaman, 2003).

Semua usaha yang dilakukan guru di dalam pembelajaran mengacu pada bagaimana
memfasilitasi siswa mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan. Pencapaian kompetensi tidak
mungkin terjadi tanpa melibatkan secara langsung di dalam pembelajaran. Oleh sebab itu guru
mestinya membuat pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpartisipasi secara aktif di dalam
proses pembelajaran. Dan untuk menghindari kebosanan siswa maka guru harus terampil dalam
mengadakan variasi dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi menyenangkan
dan tidak membosankan. Dan disaat siswa melakukan Partisipasi di dalam pembelajaran sebaiknya
diberikan tanggapan balik oleh guru sehingga siswa termotivasi untuk mengulangi aktivitas
tersebut dengan kualitas yang lebih baik. Tanggapan yang diberikan guru sesaat setelah siswa
berpartisipasi disebut penguatan atau reinforcement. Berbagai bentuk penguatan dapat
dikombinasikan oleh guru, sehingga tidak terkesan mengada-ada, tidak alami atau tidak spontan.

Keterampilan dasar memberikan penguatan perlu dimiliki oleh seorang guru, karena terkadang
guru suka bersikap dingin terhadap respon yang diberikan siswa ketika di kelas. Sepertinya pemikiran
tersebut tidak dihargai. Tentu hal ini dapat mengakibatkan melemahnya motivasi dalam belajar. Tanpa
motivasi, mungkin tidak akan tercipta pembelajaran yang kondusif. Dengan demikian, seorang guru harus
mampu untuk menjaga motivasi belajar siswanya agar dapat mencapai suatu hasil yang optimal ketika
melakukan suatu proses pembelajaran. Berdasarkan beberapa ulasan di atas maka diperlukan
keterampilanmengadakan variasi dan memberi penguatan dalam proses belajar mengajar. Oleh karena
itu kami menyusun makalah dengan judul Keterampilan Mengadakan Variasi dan memberi penguatan
Guna Meningkatkan Pembelajaran di Sekolah.

Anda mungkin juga menyukai