Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN KONSEP DASAR PROSES KEPERAWATAN KEPADA

PASIEN HIPERTENSI
Angel Ester Simanjuntak/181101142

EMAIL : angelester85@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang : Proses keperawatan adalah suatu metode yang sistematis dan terorganisasi dalam
pemberian asuhan keperawatan (Deswani,2009). Hipertensi merupakan salah satu penyakit vaskular
(pembuluh darah). Tujuan : Mengetahui konsep dasar proses keperawatan kepada pasien hipertensi
dengan memberikan asuhan keperawatan. Metode : Analisis data sekunder, yaitu dengan kajian
pustaka dari beberapa jurnal dan buku. Hasil : Menurut jurnal ASUHAN KEPERAWATAN PADA
LANSIA DENGAN HIPERTENSI, Nursing Care with Hypertension in The Elderly, Penyakit
hipertensi merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat yang mana dapat dihadapi baik itu di
beberapa negara yang ada di dunia maupun di Indonesia. Menurut jurnal HUBUNGAN
KEJADIAN STRES DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI PADA LANSIA DI BALAI
PENYANTUNAN LANJUT USIA SENJAH CERAH KECAMATAN MAPANGET KOTA
MANADO Responden yang berjenis kelamin perempuan yang paling banyak dibandingkan dengan
responden laki-laki. Pembahasan : Manfaat dari proses keperawatan adalah perawat dapat
merencanakan asuhan keperawatan dan membantu mengembangkannya melalui hubungan proses
keperawatan, memberikan kepuasan bagi pasien dan perawat, memberikan kerangka kerja bagi
perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan, membuat perawat mawas diri dalam keahlian dan
kemampuan merawat pasien. Penutup: disimpulkan bahwa hipertensi merupakan penyebab utama
gagal jantung kongestif, stroke, dan gagal ginjal. Proses keperawatan dan asuhan keperawatan, dapat
menjadi pedoman yang dapat meningkatkan kualitas kerja perawat.

Kata kunci : Proses keperawatan, hipertensi, asuhan keperawatan


LATAR BELAKANG 5. Evaluasi

Perawat merupakan tenaga Hipertensi adalah suatu keadaan

profesional kesehatan yang paling dekat dimana terjadi peningkatan tekanan darah

dengan pasien. Proses keperawatan adalah secara abnormal dan terus menerus pada

suatu metode yang sistematis dan beberapa kali pemeriksaan tekanan darah

terorganisasi dalam pemberian asuhan yang disebabkan satu atau beberapa faktor

keperawatan (Deswani,2009). Proses risiko yang tidak berjalan sebagaimana

keperawatan adalah metode mestinya dalam mempertahankan tekanan

pengorganisasian yang sistematis dalam darah secara normal (yessie & Andra,

asuhan keperawatan pada individu, 2013).

kelompok, dan masyarakat yang berfokus


Hipertensi merupakan salah satu
pada identifikasi dan pemecahan masalah
penyakit vaskular (pembuluh darah).
dari respons pasien terhadap penyakitnya
Hipertensi penyebab utama gagal jantung
(Mufidaturrohman, 2017).
kongestif, stroke, dan gagal ginjal.

Manfaat dari proses keperawatan Penyebab hipertensi adalah obesitas,

adalah perawat dapat merencanakan keturunan, diet, usia dan psikologis, dan

asuhan keperawatan dan membantu faktor lingkungi dan diet (peningkatan

mengembangkannya melalui hubungan penggunaan garam dan berkurangnya

proses keperawatan, memberikan kepuasan asupan kalium atau kalsium).

bagi pasien dan perawat, memberikan


TUJUAN
kerangka kerja bagi perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan, Kajian ini bertujuan untuk
membuat perawat mawas diri dalam mengetahui konsep dasar proses
keahlian dan kemampuan merawat pasien. keperawatan kepada pasien hipertensi
dengan memberikan asuhan keperawatan.
Ada beberapa tahap-tahap proses
keperawatan , yaitu : METODE

1. Pengkajian Metode yang digunakan dalam


2. Diagnosa keperawatan kajian ini ialah dengan melakukan analisis
3. Perencanaan data sekunder, yaitu dengan kajian pustaka
4. Implementasi dari beberapa jurnal dan buku.
Hipertensi primer merupakan 90% kasus
hipertensi yang banyak terjadi di
masyarakat. Hipertensi ini merupakan
HASIL proses kompleks dari beberapa organ
utama dan sistem, meliputi jantung,
Menurut jurnal ASUHAN
pembuluh darah, saraf, hormon dan ginjal.
KEPERAWATAN PADA LANSIA
Hipertensi sekunder adalah naiknya
DENGAN HIPERTENSI, Nursing Care
tekanan darah yang diakibatkan oleh suatu
with Hypertension in The Elderly,
sebab. Hipertensi sekunder ini terjadi pada
mengatakan bahwa Penyakit hipertensi
5% kasus yang terjadi di masyarakat.
merupakan suatu masalah kesehatan
Sedangkan menurut jurnal
masyarakat yang mana dapat dihadapi baik
HUBUNGAN KEJADIAN STRES
itu di beberapa negara yang ada di dunia
DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI
maupun di Indonesia. Faktor-faktor yang
PADA LANSIA DI BALAI
dapat menyebabkan hipertensi itu adalah
PENYANTUNAN LANJUT USIA
dari kebiasaan atau gaya hidup masyarakat
SENJAH CERAH KECAMATAN
yaitu faktor herediter yang didapat pada
MAPANGET KOTA MANADO ,
keluarga.
mengatakan bahwa Responden yang
Hipertensi pada usia lanjut
berjenis kelamin perempuan yang paling
dibedakan menjadi; hipertensi di mana
banyak dibandingkan dengan responden
tekanan sistolik sama atau lebih besar dari
laki-laki. Responden dengan umur paling
140 mmHg dan tekanan diastolik sama
banyak ada pada rentang umur 75-90 tahun
atau lebih besar dari 90 mmHg, dan
(old). Responden di Panti Werdah Senjah
hipertensi sistolik terisolasi di mana
Cerah mayoritas memiki kejadian stres dan
tekanan sistolik lebih besar dari 160
memiliki hipertensi.
mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah
Tekanan darah tinggi atau
dari 90 mmHg. Sedangkan berdasarkan
hipertensi dapat diakibatkan oleh stres
penyebab hipertensi dapat dibedakan
yang diderita individu, sebab reaksi yang
menjadi dua golongan, yaitu: Hipertensi
muncul terhadap impuls stres adalah
essensial (hipertensi primer) dan hipertensi
tekanan darahnya meningkat. Selain itu,
sekunder.
umumnya individu yang mengalami stres
Hipertensi primer atau esensial atau
sulit tidur, sehingga akan berdampak pada
pula hipertensi idiopatik adalah hipertensi
tekanan darahnya yang cenderung tinggi
yang tidak diketahui penyebabnya.
(Sukadiyanto, 2010).
oleh individu. Penyebab hipertensi pada
lansia juga disebabkan oleh perubahan
PEMBAHASAN gaya hidup dan yang lebih penting lagi
kemungkinan terjadinya peningkatan
Pada hasil kajian dari jurnal yang
tekanan darah tinggi karena bertambahnya
pertama, ditemukan bahwa pasien
usia lebih besar pada orang yang banyak
hipertensi primer lebih banyak pada pasien
mengkonsumsi makanan yang banyak
hipertensi sekunder. Hipertensi primer
mengandung garam (Kenia, 2013).
merupakan penderita hipertensi yang
mengalami masalah pada vascular. Pada Pada hasil kedua kajian, pasien

hipertensi primer belum jelas diketahui membutuhkan proses keperawatan. Proses

penyebabnya secara pasti. Ada beberapa keperawatan adalah suatu metode yang

faktor yang berpengaruh dalam terjadinya sistematis dan terorganisasi dalam

hipertensi primer, yaitu faktor genetik, pemberian asuhan keperawatan

stres, dan psikologis, serta faktor (Deswani,2009). Proses keperawatan

lingkungan dan diet merupakan metode pengorganisasian yang

(peningkatanpenggunaan garam dan sistematis dalam melakukan asuhan

berkurangnya asupan kalium atau keperawatan pada individu, kelompok, dan

kalsium). masyarakat yang berfokus pada


identifikasi dan pemecahan masalah dari
Hipertensi sekunder memiliki
respons pasien terhadap penyakitnya.
penyebab dan patofisiologi yang dapat
diketahui dengan jelas sehingga lebih Jika ingin melakukan proses

mudah untuk dikendalikan dengan obat- keperawatan kepada pasien hipertensi,

obatan. Penyebab hipertensi sekunder maka ada beberapa tahap-tahap proses

adalah kelainan ginjal seperti tumor, keperawatan, yaitu :

diabetes, kelainan adrenal, kelainan aorta,


1. Pengkajian
kelainan endokrin lainnya seperti obesitas,
Tahap pengkajian merupakan
resistensi insulin, hipertiroidisme, dan
kegiatan yang dilakukan untuk
pemakaian obat-obatan seperti kontrasepsi
mengumpul data, memilih dan
oral dan kortikosteroid.
mengatur data yang

Pada hasil kajian dari jurnal kedua dikumpulkan, serta

mengatakan bahwa hipertensi dapat mendokumentasikan data

diakibatkan oleh stress yang diakibatkan


dalam format yang dapat Manfaat dari proses keperawatan adalah
dibuka kembali. perawat dapat merencanakan asuhan
2. Diagnosis keperawatan dan membantu
Tahap diagnosis merupakan mengembangkannya melalui hubungan
tahap yang memvalidasi data, proses keperawatan, memberikan kepuasan
mengoreksi dan bagi pasien dan perawat, memberikan
mengelompokkan data, kerangka kerja bagi perawat dalam
menginterpretasikan data, melaksanakan asuhan keperawatan,
mengidentifikasi masalah dari membuat perawat mawas diri dalam
kelompok data, dan keahlian dan kemampuan merawat pasien.
merumuskan diagnosis Asuhan keperawatan adalah proses atau
keperawatan. rangkaian kegiatan pada praktik
3. Perencanaan keperawatan yang diberikan secara
Tahap perencanaan merupakan langsung kepada klien/ pasien di berbagai
tahap ketika setelah diagnosis tatanan pelayanan kesehatan. Kauffman
dirumuskan. (1991) menyatakan bahwa kesadaran
4. Implementasi memberi asuhan memandu perawat untuk
Tahap implementasi adalah mempraktikkan, menghormati, menghargai
tindakan yang sudah dan bertanggung jawab terhadap pasien-
direncanakan dalam rencana pasien mereka.
perawatan.
Ketika dalam perawatan terhadap pasien
5. Evaluasi
hipertensi menggunakan kelima tahapan
Tahap evaluasi adalah tahap
proses keperawatan tersebut, maka akan
untuk mengkaji respon pasien
didapatkan kualitas perawatan yang
setelah dilakukan intervensi
optimal. Dan untuk dapat mengaplikasikan
keperawatan, membandingkan
asuhan keperawatan,perlu melakukan
respon pasien dengan kriteria
keterampilan interpersonal, keterampilan
hasil, memodifikasi asuhan
teknis, dan keterampilan intelektual.
keperawatan sesuai dengan
hasil evaluasi, dan mengkaji Keterampilan interpersonal adalah
ulang asuhan keperawatan yang kemampuan berkomunikasi, baik dengan
telah diberikan. pasien ataupun tim kesehatan lainnya.
Keterampilan teknis adalah kemampuan
dalam menggunakan alat-alat selama
melakukan prosedur tindakan Nursing Care with Hypertension in The
keperawatan. Keterampilan intelektual Elderly. Idea Nursing Journal, Vol. II No.
adalah keterampilan dalam memecahkan 1
masalah, berpikir kritis setiap saat dan Lolong, Bidjuni, Seke. (Agustus 2016).
membuat keputusan yang tepat dan cepat. HUBUNGAN KEJADIAN STRES
DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI
PENUTUP
PADA LANSIA DI BALAI
Pada kajian ini maka dapat disimpulkan PENYANTUNAN LANJUT USIA SENJAH
bahwa hipertensi merupakan penyebab CERAH KECAMATAN MAPANGET
utama gagal jantung kongestif, stroke, dan KOTA MANADO. e-journal Keperawatan,
gagal ginjal. Dengan adanya proses Vol. 4 No. 2
keperawatan dan asuhan keperawatan, Mufidaturrohmah. (2017). DASAR-DASAR
dapat menjadi pedoman yang dapat KEPERAWATAN : Buku Referensi Ilmu
meningkatkan kualitas kerja perawat. Dasar Keperawatan. Yogyakarta : Gava
Medika.
REFERENSI
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar
Candra, Ruly. (2014). ASUHAN Fundamental Keperawatan : Konsep,
KEPERAWATAN Proses, dan Praktik Edisi 4. Jakarta : EGC

KEGAWATDARURATAN. BOGOR : In Sobel, Barry J, et all. (1999).


Media Hipertensi:Pedoman Klinis Diagnosis dan
Terapi. Jakarta: Hipokrates.
Deswani. (2009). Proses Keperawatan
Sumijatun. (2010). Konsep Dasar Menuju
dan Berpikir Kritis. Jakarta: Salemba Keperawatan Profesional. Jakarta :
Medika. Penerbit CV. Trans Info Media

Doenges. (2000). Penerapan Proses Simamora, R. H.(2019). Menjadi Perawat


Keperawatan dan Diagnosa keperawatan yang : CIH’HUY. Surakarta : Kekata
Edisi 2. Jakarta : EGC Publisher
Tarwoto & Waronah. (2012). Kebutuhan
Hart, Fahey, Savage. (2003). TANYA
Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
JAWAB SEPUTAR TEKANAN DARAH
Jakarta : Salemba Medika
TINGGI Edisi 2. Jakarta : Arcan

Ibrahim. ASUHAN KEPERAWATAN


PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI
Triyanto, E. (2014). Pelayanan
Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi
Secara Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yessie, Andra. (2013). KEPERAWATAN


MEDIKAL BEDAH : KEPERAWATAN
DEWASA. Yogyakarta : Nuha Medika

Yusama Hia (2019). Penerapan Proses


keperawatan terhadap penyakit demam
berdarah

Anda mungkin juga menyukai