ANTROPOLOGI
DISUSUN OLEH :
KEL 1
Amirul fajri
Ella ramadahni
Nurafzilah
Raisya azkia
Rajali syarizal
Siti inaiyah
MK : ANTROPOLOGI
DOSEN : ELFIDA,SKM,MPH
Puji syukur selalu kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang................................................................................................................................. 4
B. Latar Belakang.................................................................................. Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan ............................................................................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN TEORI ........................................................................................................................... 6
A. Definisi ............................................................................................................................................ 6
B. Sejarah Ilmu Paleoantropologi........................................................................................................ 7
C. Sejarah Perkembangan Manusia .................................................................................................... 8
D. Perkembangan corak kehidupan dari zaman dahulu hingga zaman sekarang ............................. 18
BAB III KESIMPULAN.............................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 23
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang memiliki arti pohon kayu.
Pengertian pohon kayu disini adalah kejadian, perkembangan, suatu peristiwa yang
membentuk suau kontunitas dari suatu kejadian. Ilmu sejarah mempunyai arti yang sangat
luas, para ahli juga banyak mengemukakan pendapatnya tentang ilmu sejarah.
Maka dari itu ilmu bantu sejarah sangat dibutuhkan untuk membantu perkembangan
sejarah dalam berbagai penelitian atau yang lainnya. Sejarawan tidak dapat bekerja
sendirian, sejarawan juga memerlukan ilmu-ilmu bantu yang relevan dengan penelitiannya,
yang mencakup sejarah dari zaman dahulu yaitu zaman purba sampai sekarang ini. Semakin
luas perkembangan yang terdapat di ilmu sejarah, ilmu bantu sejarah dapat membuat
wawasan akan semakin luas tentang pengertian ruang lingkup sejarah itu sendiri.
Dalam memperoleh jawaban atas pertanyaan kapan manusia pertama kali muncul di
Bumi, kita harus meninjau kembali catatan fosil.Catatan ini menunjukkan bahwa umat
manusia dibumi sudah berusia jutaan tahun.Penemuan ini terdiri atas kerangka dan
tengkorak kepala manusia, dan jejak peninggalan berbagai bangsa yang hidup di zaman
berbeda. Salah satu peninggalan manusia tertua adalah “ jejak kaki “ yang ditemukan oleh
ahli paleontologi terkenal, Mary Leakey, tahun 1977 di daerah Laetoli, Tanzania.
Paleoantropologi adalah ilmu bagian yang meneliti soal asal-usul atau soal terjadinya
dan evolusi makhluk manusia dengan menggunakan bahan penelitian sisa-sisa tubuh yang
telah membantu, atau fosil-fosil manusia dari zaman dahulu, yang tersimpan dalam lapisan-
lapisan bumi yang harus didapat oleh si peneliti dengan berbagai metode penggalian.
4
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar pembaca khususnya kalangan remaja dapat mengenang para ahli yang telah
menemukan fosil-fosil manusia purba dan dapat mengetahui tentang perkembangan manusia
purba hingga menjadi manusia modern seperti pada saat ini.
2. Tujuan Khusus
Agar memahami sejarah perkembangan ilmu paleoantropologi
Agar memahami sejarah perkembangan manusia
Memahami macam-macam serta ciri-ciri manusia purba
Mengetahui pola hidup atau cara hidup manusia purba zaman dahulu
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
PALEO ANTROPOLOGI
Paleo-antropologi adalah ilmu bagian yang meneliti soal asal-usul atau sola terjadinya
dan evolusi makhluk manusia dengan mempergunakan sebagai bahan penelitian sisa-sisa
tubuh yang telah membatu,atau fosil-fosil manusia dari zaman dahulu,yang tersimpan dalam
lapisan-lapisan bumi yang harus didapat oleh si peneliti dengan berbagai metode penggalian.
(http://monalisapasnas09-monalisa.blogspot.co.id/2011/10/pengertian-ilmu-ilmu-
bagian-dari.html)
Hubungan antara Antropologi dan Paleontologi
Ilmu paleontologi dalam antropologi berperan sebagai ilmu yang meneliti fosil
makhluk-makhluk dahulu kala untuk membuat suatu rekontruksi tentang proses evolusi
bentuk-bentuk makhluk dari dahulu kala hingga sekarang.
(https://jojorlamrias.wordpress.com/2013/10/05/hubungan-antropologi-dengan-ilmu-
ilmu-lain/)
MANUSIA PURBA
Manusia purba (prehistoric people) adalah jenis manusia yang hidup jauh sebelum
ditemukannya tulisan.(http://www.sejarah-negara.com/pengertian-manusia-purba/)
MANUSIA MODERN
Manusia Modern adalah manusia yang hampir menyerupai manusia sekarang dan
manusia yang hidup sampai saat ini yaitu homo sapiens.
(www.materibiologi.com)
FOSIL MANUSIA
Fosil (bahasa Latin : fossa yang berarti “menggali keluar dari dalam tanah”) adalah
sisa-sisa makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral.
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/fosil)
6
B. Sejarah Ilmu Paleoantropologi
SEJARAH ILMU PALEOANTROPOLOGI
Paleontropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fosil-fosil manusia-manusia
purba sering juga disebut sebagai antropologi ragawi. Yang dijadikan sebagai objek ilmu
Paleoantropologi ialah manusia-manusia purba itu sendiri. Ilmu ini bertujuan untuk
merekontruksi asal-muasal manusia, evolusi, pesebarannya, lingkungan, cara hidup dan
budayanya (Teuku Jacob, 1990:65-66). Di Indonesia fosil-fosil manusia ditemukan pada
lapisan pleistosen.Semula berawal dari temuan E. Dubois (1890) temuannya yaitu tulang
rahang di dekat desa trinil, di pinggir aliran bengawan solo, tidak jauh dari Ngawi.Kemudian
setelah itu ditemukan di tempat yang berbeda namun waktunya juga berbeda. Peneliti-peneliti
lain yaitu G.H.R. Von Koeningswald dan F. Weidenrich antara tahun 1931-1934 menemukan
sebelas fosil manusia purba namun fosil tersebut lebih sempurna daripada pithecanthropus
erectus mungkin sudah merupakan manusia sehingga mereka beri nama Homo
Soloensis(manusia solo).
(http://aldenabil.blogspot.co.id/2013/09/ilmu-bantu-sejarah.html)
Paleoantropologi mempunyai kajian berbeda dengan paleontologi.Objek kajian
paleoantropologi adalah mempelajari fosil manusia purba. Ilmu ini berusaha mengkaji,
merekonstruksi asal usul manusia, evolusinya, persebarannya, lingkungannya, cara hidup dan
budayanya. Fosil-fosil manusia ditemukan pada kala pleistosen.
Di Indonesia kajian manusia purba telah banyak dilakukan oleh sarjana Eropa sejak
akhir abad 19.Eugene Dubois menemukan tulang rahang di daerah Trinil tepi Bengawan
Solo. Setelah direkonstruksi fosil itu diberi nama Pithecantropus Erectus yang artinya
manusia kera berdiri tegak. GHR. Von Koeningswald yang berhasil merekonstruksi fosil
Homo Soloensis (Manusia Solo), Homo Mojokertensis (Manusia Mojokerto) dan
Pithecantropus Mojokertensis (Manusia kera dari Mojokerto) dan Meganthropus
Paleojavanicus (Manusia besar Jawa purba).
(http://pensa-sb.info/ilmu-bantu-sejarah/)
7
C. Sejarah Perkembangan Manusia
1. Megantropus paleojavanicus
(Fajar, 2011) menjelaskan definisi dan ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus
sebagai berikut.
Meganthropus Paleojavanicus adalah manusia purba yang tertua di Indonesia.
Meganthropus Paleojavanicus berasal dari kata-kata berikut ini:
Mega yang artinya adalah "besar".
Anthropus yang artinya adalah "manusia".
Paleo yang artinya adalah "paling tua/tertua".
Javanicus yang artinya adalah "Jawa".
Jadi Meganthropus Paleojavanicus artinya adalah "manusia bertubuh besar yang
paling tua dari Pulau Jawa".Meganthropus Paleojavanicus diperkirakan hidup pada dua juta
tahun yang lalu. Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus adalah sebagai berikut:
8
Pola kehidupan manusia purba: Bersifat Nomaden (hidup berpindah-pindah), yaitu
pola kehidupannya belum menetap dan berkelompok di suatu tempat serta, mata
pencahariannya berburu dan masih mengumpulkan makanan; Bersifat Sedenter (menetap),
yaitu pola kehidupannya sudah terorganisir dan berkelompok serta menetap di suatu tempat,
mata pencahariannya bercocok tanam.
9
2. Pithecanthropus
Manusia JawaManusia JawaIlustrasi tengkorak manusia Jawa Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Animalia
Filum:Chordata
Kelas:Mamalia
Ordo:PrimataFamili:Hominidae
Genus:HomoSpesies:H. erectus paleojavanicus Nama binomial
Homo erectus paleojavanicus Dubois,1892 Manusia Jawa (Homo erectus
paleojavanicus) adalah jenis Homo erectus yang pertama kali ditemukan. Pada awal
penemuan, makhluk mirip manusia ini diberi nama ilmiah Pithecanthropus erectusoleh
Eugène Dubois, pemimpin tim yang berhasil menemukan fosil tengkoraknya diTrinilpada
tahun1891. Nama Pithecanthropus erectussendiri berasal dari akarbahasa Yunanidanlatindan
memiliki artimanusia-kera yang dapat berdiri.SejarahKetika itu, Eugène Dubois tidak
berhasil mengambilfosilPithecanthropussecara banyak melainkan hanya tempurung
tengkorak, tulang paha atas dan tiga giginya saja. Dan sampai saat ini, belum ditemukan bukti
yang jelas bahwa ketiga tulang tersebut berasal dari spesies yang sama.[1]Sebuah laporan
berisi 342 halaman ditulis pada waktu itu tentang keraguan validitas penemuan tersebut.
Meskipun demikian manusia Jawa masih dapat ditemukan di buku-buku pelajaran saat
ini.Fosil yang lebih lengkap kemudian ditemukan di desaSangiran,Jawa Tengah, sekitar 18
km ke Utara dari kotaSolo. Fosil berupa tempurung tengkorak manusia ini ditemukan oleh
Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald, seorang ahli paleontology dari Berlin, pada
tahun1936. Selain fosil, banyak pula penemuan-penemuan lain di situs Sangiran
ini.[2].Sampai temuan manusia yang lebih tua lainnya ditemukan diGreat Rift Valley,Kenya,
temuan Dubois dan von Koenigswald merupakan manusia tertua yang diketahui. Temuan ini
juga dijadikan rujukan untuk mendukungteori evolusi Charles Darwindan Alfred Russel
Wallace.Banyak ilmuwan pada saat itu yang juga mengajukan teori bahwa Manusia Jawa
mungkin merupakan mata rantai yang hilang antara manusia kera dengan manusia modern
saat ini. Saat ini, antropolog bersepakat bahwa leluhur manusia saat ini adalah Homo
erectusyang hidup di Afrika.Lain-lainSeorang kartunis Brasil Maurício de Sousa, terinspirasi
oleh nama ilmiah manusia Jawa, menciptakan karakter Pitheco, atau
lengkapnyaPithecanthropus erectus
daSilva.[1]Referensi1.^http://www.talkorigins.org/faqs/homs/java.html2.^http://whc.unesco.o
rg/pg.cfm?cid=31&id_site=593 ]
10
Ciri-ciri Pithecanthropus yaitu sebagai berikut. Pithecanthropus adalah mantan genus
hominid yang telah punah yang anggotanya kini telah yang masukan ke spesies Homo erectus
11
diperkirakan hidup pada 900.000 sampai 200.000 tahun yang lalu diperkirakan terdapat di
Sumatera, Kalimantan, dan Cina.Pithecanthropus RobustusFosil ini ditemukan oleh
weidenreich dan Von koenigswald pada tahun 1939 di Trinil, lembah Bengawan Solo. Fosil
ini berasal dari lapisan pleistosen bawah. Von koenigswald menganggap fosil ini sejenis
dengan pithecanthropus Mojokertensis.Hasil budaya manusia purba Pithecanthropus Erectus
:– Kapak perimbas– Kapak penetak– Kapak gengam– Pahat gengam– Alat serpih– Alat-alat
tulang
12
3. Homo
Homo Neanderthal
Homo neanderthalensis
King, 1864
adalah anggota genus Homo yang telah punah dan berasal dari zamanPleistosen.
Spesimennya ditemukan di Eurasia, dari Eropa Barat hingga Asia Tengahdan Utara.Spesies
ini dinamakan Neandertal sesuai dengan lokasi tempat pertama kali ditemukan di Jerman,
Neandertal atau Lembah Neander.
Neanderthal dapat diklasifikasikan sebagai subspesies manusia (Homo sapiens
neanderthalensis) atau spesies yang berbeda (Homo neanderthalensis).[1] Jejak proto-
Neanderthal pertama muncul di Eropa 600.000–350.000 tahun yang lalu.[2]
Pada situs-situs arkeologi Uluzzian (salah satu kelompok etnis dalam keluarga besar
Neanderthal) di Italia Selatan telah ditemukan beragam peralatan hidup sehari-hari yang
digunakan oleh Neanderthal.[3] Peralatan tersebut meliputi alat memancing, berburu,
13
proyektil, serta peralatan lain dari tulang dan batu.[3] Hal ini menunjukkan bahwa
Neanderthal mampu berinovasi dan membuat teknologi baru.[3]
Neanderthal berpisah dari garis evolusi manusia sekitar 500.000 tahun yang lalu dan
lenyap dari muka bumi sekitar 30.000 tahun yang lalu.[3] Beberapa spekulasi yang diduga
berkaitan dengan kepunahannya adalah Neanderthal mati dibunuh oleh manusia modern atau
punah karena Homo sapiens lebih banyak dan aktif bereproduksi.[3]Spekulasi lainnya adalah
tiga kali letusan gunung berapi sekitar 40.000 tahun yang lalu di
daerah Italia dan Pegunungan Kaukasus telah menyebabkan kepunahan Nanderthal.[3]
Beberapa kumpulan artefak telah dikaitkan dengan Neanderthal di Eropa.Paling awal,
alat batu Mousterian, diperkirakan dari 300.000 tahun yang lalu.[4] Artefak Mousterian
terakhir ditemukan di Gua Gorham di pantai selatan Gibraltar.[5] Di luar Eropa, alat-alat
Mousterian dibuat oleh Neanderthals dan Homo sapiens awal modern.[6]
14
adalah nama yang diberikan oleh kelompok peneliti untuk spesies dari genus Homo,
yang memiliki tubuh dan volume otakkecil, berdasarkan serial subfosil (sisa-sisa tubuh yang
belum sepenuhnya membatu) dari sembilan individu yang ditemukan di Liang Bua, Pulau
Flores, pada tahun 2001.[1][2][3] Kesembilan sisa-sisa tulang itu (diberi kode LB1 sampai
LB9) menunjukkan postur paling tinggi sepinggang manusia moderen (sekitar 100 cm).
Para pakar antropologi dari tim gabungan Australia dan Indonesia berargumen
menggunakan berbagai ciri-ciri, baik ukuran tengkorak, ukuran tulang, kondisi kerangka
yang tidak memfosil, serta temuan-temuan sisa tulang hewan dan alat-alat di
sekitarnya.[1][2] Usia seri kerangka ini diperkirakan berasal dari 94.000 hingga 13.000 tahun
yang lalu.[4]
15
Individu terlengkap, LB1, diperkirakan adalah betina, ditemukan pada lapisan berusia
sekitar 18.000 tahun, terdiri dari tengkorak, tiga tungkai (tidak ada lengan kiri), serta
beberapa tulang badan. Individu-individu lainnya berusia antara 94.000 dan 13.000
tahun.Walaupun tidak membatu, tidak dapat diperoleh sisa material genetik, sehingga tidak
memungkinkan analisis DNA untuk dilakukan. Perlu disadari bahwa pendugaan usia ini
dilakukan berdasarkan usia lapisan tanah bukan dari tulangnya sendiri, sehingga
dimungkinkan usia lapisan lebih tua daripada usia kerangka. Pendugaan usia kerangka
dengan radiokarbon sulit dilakukan karena metode konservasi tulang tidak memungkinkan
teknik itu untuk dilakukan.
Homo Wajakenesis
16
oleh Eugene Dubois.[1] Temuan fosil ini merupakan temuan fosil manusia purba pertama
yang dilaporkan berasal dari Indonesia.[1]
Fosil Homo Wajakensis mempunyai tinggi badan sekitar 130—210 cm, dengan berat
badan antara 30-150 kg.[1] Volume otaknya mencapai 1300 cc Manusia purba jenis ini hidup
antara 40.000 —25.000 tahun yang lalu, pada lapisan Pleistosen Atas.[1] Apabila
dibandingkan jenis sebelumnya, Homo Wajakensis menunjukkan kemajuan.[1]
Makanannya sudah dimasak walaupun masih sangat sederhana.[1] Tengkorak Homo
Wajakensis memiliki banyak persamaan dengan tengkorak penduduk asli
suku Aborigin diAustralia.[1] Oleh karena itu, Eugene Dubois menduga bahwa Homo
WajakensIs termasuk dalam ras Australoide, bernenek moyang Homo Soloensis dan
menurunkan bangsa Aborigin.[1] Fosil Homo Wajakensis juga memiliki kesamaan dengan
fosil manusia Niah di Serawak Malaysia, manusia Tabon di Palawan, Filipina, dan fosil-
fosil Australoid dari Cina Selatan, danAustralia Selatan.[1]
Homo wajakensis ini merupakan ras yang masih sulit ditentukan keturunannya karena
ia memiliki ciri-ciri ras Mongoloid dan juga Austromelanesoid, atau kemungkinan besar dari
sub ras Melayu Indonesia, namun turut berevolusi menjadi rasaustromelanesoid sekarang.[2]
Homo Soloensis
Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung
Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933
dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai
300.000 tahun yang lalu.Volume otaknya mencapai 1300 cc.
Menurut Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan
Pithecanthropus Erectus.Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus
Mojokertensis. Oleh sebagian ahli, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo
Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan
Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.
17
D. Perkembangan corak kehidupan dari zaman dahulu hingga zaman
sekarang
Awal dari perkembangan manusia adalah diawali dengan manusia purba tersebut,
seperti yang kita ketahui banyak jenis manusai purba mulai dari meganthropus, homo, dll.
Berawal dari kehidupan manusia purba itulah, kehidupan pun berkembang dengan hal-hal
yang dilakukan oleh manusia purba tersebut sebenarnya manusia purba tersebut disebut
sebagai mahkluk individu atau makhluk tunggal tetapi dalam hal ini bukan berarti makhluk
purba tersebut dapat hidup sendiri, karena sangat tidak mungkin untuk hidup sendiri, karena
dalam menjalani hidup manusia harus bekerja sama dengan yang lain, atau hidup
berkelompok, begitupun dengan manusia modern jaman sekarang. Dan manusia purba juga
berkontribusi dalam perkembangan manusia hingga saat ini, dari teknologi, sandang pangan
dan pembuatan alat-alat yang sederhana, masyarkat purba jaman dahulu bertahan hidup
dengan cara :
18
1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan
Pada wakru itu lingkungan hidup di bumi masih labil dan liar.Kegiatan berburu
tersususn dalam keluarga kecil.Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, laki-laki bertugas
melakukan pemburuan dan yang perempuan mengumpulkan makanan (tumbuhan-tumbuhan
dan hewan-hewan kecil), yang tidak memerlukan tenaga besar, dan juga bertugas mengurusi
anak-anak. Upaya-upaya yang dlakukan manusia purba dalam mempertahankan dan
mengembangkan kehidupannya pada masa ini adalah sebagai berikut :
a. Menciptakan berbagai alat dari batu dan tulang untuk menutupi kekurangan
Corak kehidupan dari masa bergantung pada alam, mereka hidup berburu binatang di
dalam hutan, menangkap ikan, dan mengumpulkan makanan seperti umbi-umbi, buah-
buahan, biji-bijian, dan dedaunan.Kaum wanita yang tidak banyak terlibat kegiatan
perburuan, lebih banyak berada disekitar gua-gua tempat tinggal mereka. Karena perhatian
wanita ditunjukkan kepada lingkungan yang terbatas, maka ia mampu memperluas
pengetahuannya tentang seluk beluk tumbuhan yang dapat di budidayakan.
Masa bercocok tanam merupakan masa yang penting bagi perkembangan masayarakat
dan peradaban, karena beberapa penemuan baru dalam rangka penguasaan sumber alam
bertambah cepat.Cara bercocok tanam mulai dikembangkan sehingga muncul lading-ladang
pertanian yang sedrhana.Pada awalnya masa bercocok tanam menghasilkan kedelai, ubi,
pisang, manggis, rambutan, dsb.
Pada masa bercocok tanam sudah ada tanda-tanda cara hidup menetap disuatu
perkampungan. Pada masa ini sudah ada desa-desa kecil semacam dusun.Pada setiap dukun
terdapat beberapa tempat tinggal yang dibangun secara tidak beraturan.
19
Perkembangan teknologi
sudah ada sejak zaman dahulu dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia purba seperti
pembuatan ruamh tinggal, alat-alat berburu tetapi menggunakan bahan-bahan yang
sederhana. Sampai kapanpun teknologi akan terus berkembang tidak akan pernah berhenti
sampai kapanpun penciptaannya kecuali pada akhir zaman nanti.
Teknologi apabila dikaitkan pada zaman manusia purba benda-benda perunggu yang
ditemukan dari zaman logam dibuat dengan menggunakan dua teknik :
Pembuatan perunggu dalam teknik ini diawali dengan membuat bentuk benda logam
dari lilin yang berisi tanah liat sebagai isinya, bentuk lilin yang sudah lengkap dibungkus lagi
dengan tanah liat yang lunak.Pada bagian atas dan bawah diberi lubang dari lubang atas
dituangkan perunggu cair dan dari lubang lubang bawah mengalirkan lilin yang meleleh.Bila
perunggu yang dituangkan perunggu cair dan dari lubang bawah mengalirkan lilin yang
meleleh.Bila perunggu yang dituangkan sudah dingin, cetakan tersebut dipecah untuk
mengambil bendanya yang sudah jadi.Cetakan seperti ini hanya dapat dipergunakan sekali
saja dan manusia purba mengecor logam.
20
BAB III
KESIMPULAN
Kepulauan Nusantara sangat terkenal sebagai tempat penemuan fosil manusia purba.
Tercatat ada 7 ( tujuh ) jenis fosil yang ditemukan di wilayah Nusantara.
Kebanyakan ditemukan di pulau Jawa. Hal ini membuktikan bahwa Jawa merupakan
wilayah Nusantara yang paling banyak di “kunjungi” oleh “ Manusia Purba “. Di luar Jawa
memang juga ada namun tidak sebanyak di Jawa. Berikut adalah rangkuman dari Fosil-fosil
yang ditemukan di Nusantara beserta Penemu, tempat penemuan serta tahun penemuannya
yang diambil dari berbagai sumber :
Tahun
No Nama Fosil Penemu Tempat Penemuan Penemuan
Trinil, pinggir
Von
2. Homo Wajakensis Reitschotten Wajak, Tulung Agung 1889
Ngandong Blora,
Von Sangiran dan
Koenigswald Sambungmacan,
Homo Sapien
Soloensis (Homo dan Sragen, lembah Sungai
3. Soloensis). Weidenreich Bengawan Solo 1931 – 1934
21
Von
5. Homo Robustus Koenigswald Ngandong 1939
Von
6. Homo Mojokertensis Koenigswald Perning/Mojokerto 1936
Meganthropus Von
7. Palaeojavanicus Koenigswald Sangiran, Sragen 1941
Perubahan demi perubahan terjadi yang berakhir pada manusia modern seperti pada
saat ini, termasuk cara hidup atau pola hidup yang juga mengalami perubahan dari yang
semuanya alami dan sederhana menjadi serba canggih dan berkualitas terutama untuk
kesehatan manusia. Dari perubahan pada setiap manusia purba, maka juga ditemukan
perkembangan cara mereka untuk bertahan hidup dengan menciptakan alat-alat yang
sederhana untuk dipakai berburu atau kegiatan lainnya yang besar kaitannya dengan
kehidupan mereka.
22
DAFTAR PUSTAKA
(http://pensa-sb.info/ilmu-bantu-sejarah/)
(http://aldenabil.blogspot.co.id/2013/09/ilmu-bantu-sejarah.html)
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/fosil)
(www.materibiologi.com)
http://www.sejarah-negara.com/pengertian-manusia-purba/)
(https://jojorlamrias.wordpress.com/2013/10/05/hubungan-antropologi-dengan-ilmu-ilmu-
lain/)
(http://monalisapasnas09-monalisa.blogspot.co.id/2011/10/pengertian-ilmu-ilmu-bagian-
dari.html)
23