Anda di halaman 1dari 1

Fine Grained Facies (FGF)

Fasies-fasies yang termasuk di dalam Fine Grained Facies adalah F7, F8 dan F9. sedimen dari fasies –
fasies tersebut merupakan produk dari low-density, subcritical turbidity current”. Arus turbid ini
memulai pengendapannya setelah melewati hydraulic jump (lihat sediment F6) atau arus gravity
yang telah mentransport fasies F5 dalam arus yang kemudian menghasilkan endapan fasies F7.
Tahap akhir dari pengendapan ini adalah meningkatnya kandungan lumpur yang mengendap secara
suspensi dan akhirnya dapat menyesuaikan dengan aliran quo static. Endapan – endapan pada fasies
F7 dalam sistem arus turbidit pada umumnya memiliki karakteristik sebagai berikut : • Lapisan tipis
dari batupasir yang relatif kasar. • Lapisan horizontal pada bagian dasar aliran dapat diindikasikan
sebagai hasil dari traction carpet , dan di beberapa tempat, endapan –endapan tersebut
menunjukkan kecenderungan butiran yang mengkasar keatas. Tapi pada umumnya traction carpet
ini akan menunjukkan kecenderungan butiran yang menghalus ke atas yang mengindikasikan arus
yang mentransport sedimen tersebut. 86 Endapan – endapan pada fasies F8 merupakan salah satu
endapan yang paling ideal dengan tipe endapan pada sikuen Bouma, yang terdiri atas struktur
sedimen, dan ukuran butir dari pasir sedang – pasir halus, kecenderungan penghalusan ke atas dapat
hadir jika arus yang mentransport dan material yang tertransport dapat memenuhi persyaratannya.
Endapan – endapan pada fasies F8 pada umumnya terdiri atas material – material berbutir
halus.Endapan – endapan pada fasies F7 dan F8 merupakan hasil dari rekonsentrasi sediment yang
terbentuk setelah loncatan fluida tersebut telah terlewati, yang kemudian diikuti oleh proses
sedimentasi sepanjang jalur tipis dari traction carpet (F7) dan suspensi (F8). Endapan – endapan
pada fasies F9 terbentuk oleh endapan – endapan berbutir sangat halus dengan struktur laminasi
sejajar yang dibatasi oleh batulempung berstruktur masif. Tingkatan fasies F9 dapat didefinisikan
sebagai turbidite beds dimana diendapkan oleh proses selesainya traction carpet yang berhubungan
dengan fase sebelumnya dalam sistem low density turbidity current. Fasies F9 kemudian dapat
dibagi kedalam 2 sub fasies yaitu : 1. Fasies 9a, yang sangat berkaitan dengan classical turbidite pada
sikuen Bouma. 2. Fasies 9b, walaupun memiliki karakteristik yang hampir sama dengan fasies 9a
namun pada dasarnya memiliki tingkat perbandingan “sand-shale ratio” yang lebih besar, memiliki
ukuran butir yang lebih kasar dibandingkan dengan butiran pada fasies 9a, memiliki tingkat
keseragaman butir yang lebih buruk

Anda mungkin juga menyukai