Medical Check Up
KELOMPOK : A-2
Telp. +62214244574
Fax +62214244574
Daftar Isi
Daftar Isi .................................................................................................................................. 1
Skenario 1 ................................................................................................................................ 2
Kata Sulit ................................................................................................................................ 3
Pertanyaan ............................................................................................................................... 3
Jawaban .................................................................................................................................. 4
Hipotesis .................................................................................................................................. 5
Sasaran Belajar ....................................................................................................................... 5
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 6
1
SKENARIO 1
Medical Check Up
Seorang perempuan, 23 tahun pekerjaan tenaga kerja wanita pada PT Amanah
diajurkan melakukan Medical Check up di RS Yarsi, pasien diminta untuk melakukan
pemeriksaan di laboratorium klinik, meliputi: darah rutin, gula darah, urin rutin dan feses rutin.
Sebelum melakukan pemeriksaan dokter memerintahkan untuk puasa.
2
KATA SULIT
3
PERTANYAAN
JAWABAN
1. Untuk Mengidentifikasi Faktor Resiko Penyakit Kronis dan memeriksa tingkat kesehatan
Pasien.
2. Akan memberikan hasil kadar HB, jumlah Eritrosit, jumlah Trombosit dan hitung jenis
Leukosit.
3. Pemeriksaan Gula Darah, Darah Rutin, Urin Rutin dan Feses.
4. Hindari Merokok, Minuman Alkohol, Tidur yang Cukup dan Tidak Mengonsumsi Obat-
obatan.
5. Jika tidak Berpuasa atau berpuasa tidak sesuai dengan waktu yang dianjurkan
pemeriksaan yang dilakukan akan memberikan hasil yang tidak akurat karena
pemeriksaan tertentu masih dipengaruhi oleh makanan.
6. Glukosa, Kolesterol, Fungsi Hati, Sistem Metabolisme dan Urea.
7. Untuk membantu Mendiagnosis kondisi tertentu yang mempengaruhi saluran pencernaan.
8. Untuk membantu memastikan hasil tes yang dilakukan akurat karena kandungan gizi
dalam makanan akan diserap ke aliran darah dan bisa memberikan dampak pada darah,
lemak dan zat besi dalam tubuh.
9. Untuk mengetahui kadar gula dalam Darah atau untuk membantu diagnosis diabetes.
10. Pemeriksaan Urin Rutin adalah pemeriksaan kadar PH, gula, nitrit, bilirubin, sel darah
putih dan sel darah merah.
4
HIPOTESIS
5
SASARAN BELAJAR
6
1.3. Klasifikasi pemeriksaan laboratorium
1. Pemeriksaan Imunologi
Pemeriksaan darah yang bertujuan untuk mendeteksi awal
adanya infeksi virus, memperkirakan status imun dan pemantauan
respon pasca vaksinasi.
2. Pemeriksaan Hematologi
Penilaian suatu komponen sel darah secara lebih lengkap,
untuk mengetahui adanya kelainan darah seperti anemia (kurang
darah), adanya infeksi atau kelainan sel darah putih yang lain,
alergi dan gangguan pembekuan darah akibat kelainan jumlah
trombosit.
3. Pemeriksaan Mikrobiologi
7
4. PCR
PCR merupakan pemeriksaan dengan menggunakan
teknologi amplifikasi asam nukleat virus, untuk mengetahui ada
atau tidaknya virus atau DNA virus, untuk memperkirakan jumlah
dalam tubuh dan untuk mengetahui jenisnya.
.
5. Pemeriksaan Petanda Tumor
8
7. Pemeriksaan Radiologi
Jenis pemeriksaan ini menggunakan sinar X atau sinar
radioaktif untuk memberikan informasi mengenai suatu penyakit
lewat foto, gambar, atau imaging.
8. Pemeriksaan Elektrodiagram
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa kondisi
jantung. Jenis tindakan yang dilakukan diantaranya merekam
aktivitas listrik dari jantung, dan dada pada batas tertentu untuk
mengidentifikasi jika terjadi ketidak normalan.
9. Pemeriksaan Fungsi Paru
9
10. Pemeriksaan Kolesterol
Salah satu penyakit yang dipicu oleh kolesterol jahat yang
tinggi diantaranya adalah serangan jantung dan stroke. Kadar
kolesterol normal jikan berada pada level dibawah 200 mg/dL.
11. Pemeriksaan Organ Vital Perempuan
Pemeriksaan ini terbagi menjadi 2, yaitu :
Mammogram, untuk memeriksa adanya potensi
kanker payudara dengan mengecek apakah terdapat
benjolan atau tidak disekitar payudara.
Pap Smear tes untuk mengontrol adanya potensi
kanker serviks atau Human Papilloma Virus
didalam organ intim wanita.
10
16. Pemeriksaan Rematologi
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi penyakit
sendi, otot, tulang dan jaringan lemak.
17. Pemeriksaan Profil Lipid
Analisis lipoprotein (profil lipoprotein atau profil lipid)
mengukur kadar darah dari jumlah kolsterol, LDL, HDL, dan
trigliserida.
11
Analitik meliputi Kondisi Pasien, Cara dan Waktu pengambilan Sampel,
perlakuan terhadap proses persiapan sampel sampai sampel selesai.
2. Analitik
Analitik adalah Tahap Pengerjaan pengujian sampel hingga diperoleh
hasil pemeriksaan.
3. Pasca Analitik
Pasca Analitik adalah tahap akhir pemeriksaan yang dikeluarkan untuk
meyakinkan bahwa hasil pemeriksaan yang dikelarkan benar-benar Valid.
1. Kondisi pasien
a. Riwayat penyakit yang diderita pasien, penyakit turunan ataupun kelainan
bawaan tentunya akan mempengaruhi kondisi pasien tersebut.
b. Berat badan, tinggi badan, luas permukaan tubuh. Kondisi fisik pasien secara
spesifik tentunya akan berbeda dan memberi pengaruh antar individu
c. Kelainan kelainan yang diderita oleh pasien. Jika pasien memiliki kelainan
maka tentunya akan mempengaruhi kondisi pasien juga sampel dari pasien
tersebut.
d. Aktivitas fisik pasien. Aktifitas yang dilakukan pasien dapat meningkatkan
kadar-kadar tes tertentu, contohnya jika pasien habis berolahraga maka kadar
CK akan meningkat.
12
pemeriksaan kretinin kinase; makan makanan yang berlemak tentunya akan
mempengaruhi kolesterol total; kopi dapat meningkatkan kadar kreatinin.
13
II. Pengambilan sampel urin :
A. Urin pagi
1. Persiapan pasien, puasa (± 10-12 jam)
2. Yang dipakai urin pagi = urin yang dikemihkan pertama
kali setelah bangun tidur pagi (sebelum makan dan minum)
3. Tempat penampungan cukup bersih dan kering, tidak perlu
steril
4. Untuk pemeriksaan urin rutin lengkap diperlukan ± 10 ml
sampel urin
5. Cara pengambilan : urin diambil secara midstream = pasien
disuruh kemih sedikit dan urin dibuang, lalu ditampung
secukupnya urin yang dikemihkan selanjutnya, sisa urin
yang dikemihkan kemudian dibuang lagi
6. Cara pengiriman : sampel urin sebaiknya dikirim secepat
mungkin, sebab untuk mendapatkan hasil pemeriksaan urin
rutin yang baik urin harus diperiksa paling lambat 1-3 jam
setelah dikemihkan
B. Urin tampung 24 jam : untuk pemeriksaan secara kuantitatif
C. Urin 2 jam setelah makan : untuk pemeriksaan reduksi
D. Urin siang/sore hari : untuk pemeriksaan urobilinogen
E. Urin sewaktu : dapat dipakai untuk screening test, sampel ini
sebenarnya tidak banyak membantu memberikan informasi karena
seringkali urin terlalu encer
14
2. Cara pengambilan : tehnik pengambilan secara aseptik
3. Cara penampungan : botol penampungan harus bersih dan kering
4. Pengiriman : ke dalam botol tertutup, supaya jangan terjadi
koagulasi sebelum diperiksa maka diberi 1 ml larutan Na citrate
20% untuk 100 ml cairan
15
Bayi baru lahir 12-24gr/dL
2. TROMBOSIT (PLATELET)
3. HEMATOKRIT (HMT)
Hematokrit menunjukkan persentase zat padat (kadar sel darah merah, dan
Iain-Iain) dengan jumlah cairan darah. Semakin tinggi persentase HMT berarti
konsentrasi darah makin kental. Hal ini terjadi karena adanya perembesan
(kebocoran) cairan ke luar dari pembuluh darah sementara jumlah zat padat
tetap, maka darah menjadi lebih kental.Diagnosa DBD (Demam Berdarah
Dengue) diperkuat dengan nilai HMT > 20 %.
Anak 33 -38%
16
Pria dewasa 40 – 48 %
Wanita dewasa 37 – 43 %
Dewasa 4000-10.000/mm3
17
(parasetamol),kemoterapi kanker, antidiabetika oral, antibiotika
(penicillin, cephalosporin, kloramfenikol), sulfonamide (obat anti infeksi
terutama yang disebabkan oleh bakteri).
5. EOSINOFIL
Eosinofil merupakan salah satu jenis leukosit yang terlibatdalam
alergi dan infeksi (terutama parasit) dalam tubuh, dan jumlahnya 1 – 2%
dari seluruh jumlah leukosit. Nilai normal dalam tubuh: 1 – 4%
6. BASOFIL
18
Basofil adalah salah satu jenis leukosit yang jumlahnya 0,5 -1% dari
seluruh jumlah leukosit, dan terlibat dalam reaksi alergi jangka panjang
seperti asma, alergi kulit, dan lain-lain.Nilai normal dalam tubuh: o -1%
Peningkatan basofil terdapat pada proses inflamasi(radang),
leukemia, dan fase penyembuhan infeksi.
7. LIMPOSIT
8. MONOSIT
9. ERITROSIT
Sel darah merah atau eritrosit berasal dari Bahasa Yunani yaitu
erythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung. Eritrosit adalah
jenis se) darah yang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke
jaringan tubuh. Sel darah merah aktif selama 120 hari sebelum akhirnya
dihancurkan. Pada orang yang tinggal di dataran tinggi yang memiliki
19
kadar oksigen rendah maka cenderung memiliki sel darah merah lebih
banyak.
20
Penurunan G6PD terdapat pada anemia hemolitik, infeksi bakteri, infeksi
virus, diabetes asidosis.
Peningkatan G6PD dapat juga terjadi karena obat-obatan seperti aspirin,
asam askorbat (vitamin C) vitamin K, asetanilid.
Nilai normal :
21
ginjal, metabolisme purin, serta asupan dari makanan. Asam urat dalam
urin akan membentuk kristal/batu dalam saluran kencing. Beberapa
individu dengan kadar asam urat >8mg/dl sudah ada keluhan dan
memerlukan pengobatan.
Nilai normal :
Penurunan asam urat terjadi pada anemia kekurangan asam folat, luka
bakar, kehamilan, dan Iain-Iain. Obat-obat yang dapat menurunkan asam urat
adalah allopurinol, probenesid, dan Iain-Iain.
22
23
DAFTAR PUSTAKA
https://infolaboratoriumkesehatan.wordpress.com/2012/07/26/cara-membaca-hasil-
laboratorium-nilai-normal-hasil-laboratorium/
http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t42651.pdf
http://eprints.dinus.ac.id/6453/1/jurnal_11743.pdf
24