DOSEN PENGAMPU:
KELOMPOK 2 :
KELAS : B
TIARA 1714201110062
A. Pengertian trend
i
PERUNAHAN PSIKOLOGIS POSTPARTUM
1. Pengertian PostPartum
1. Usia ibu
2. Aspirasi personal. Keinginan pribadi kadang menghambat dalam proses
menjadi orang tua contohnya wanita mendapat konflik dimana harus
memilih karier atau menjadi seorang ibu
3. Dukungan sosial. Kemampuan adaptasi dari orang tua, saudara kandung,
kakek nenek, dll.3
1
Herawati Mansur.Hal 152.2009
2
Metayani.Hal 122.2009
1
2.2 Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahir
Berikut adalah masa transisi pada postpartum yang harus diperhatikan oleh
pasangan
1. Fase Honeymoon adalah fase setelah anak lahir dan terjadi kontak yang
lama antara ibu, ayah, dan anak. Masa ini dapat dikatakan sebagai psikis
honeymoon yang memerlukan hal-hal romantis, masing-masing saling
memperhatikan anaknya dan menciptakan hubungan yang baru.
2. Bounding Attachment yaitu merupakan satu langkah awal untuk
mengungkapkan afeksi (kasih sayang). Attachment merupakan interaksi
antara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang waktu. Bounding
attachment adalah kontak awal antara ibu dan bayi setelah kelahiran,
untuk memberikan kasih sayang yang merupakan dasar interaksi antara
keduanya secara terus menerus. Dengan kasih sayang yang diberikan
terhadap bayinya maka akan terbentuk ikatan antara orang tua dan
bayinya.4
3
Regina VT Novita.Hal 69.2011
4
Regina VT Novita.Hal 69.2011
2
mengharapkan segala sesuatu kebutuhan dapat dipenuhi orang lain.
Perhatiannya tertuju pada khawatiran akan perubahan tubuhnya. Ibu
mungkin akan bercerita tentang pengalamannya ketika melahirkan
secara verulang-ulang. Diperlukan lingkungan kondusif agar ibu dapat
tidut dengan tenang untuk memulihkan keadaan tubuhnya deperti
sediakala. Nafsu makan bertambah sehingga dibutuhkan peningkatan
nutrusi, kurangnya nafsu makan menandakan ketidaknormalan proses
pemulihan.5
5
Regina VT Novita.Hal 69.2011
3
meningkat. Adakalanya, ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan
dengan bayinya, keadaan ini disebut baby blues.
6
Herawati Mansur.Hal 155.2009
7
Herawati Mansur.Hal 155-156.2009
4
b. Gejala postpartum blues menurut Ambarwati dalam Herawati
Mansur(2009:156).
1) Menangis
2) Mengalami perubahan perasaan
3) Cemas
4) Khawatir mengenai sang bayi
5) Kesepian
6) Penurunan gairah seksual
7) Kurang percaya diri terhadap kemampuannya menjadi seorang
ibu.8
8
Herawati Mansur.Hal 156.2009
5
melahirkan, yaitu jika ibu mempunyai riwayat postpartum blues
sebelumnya.
3) Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan. Kesulitan-
kesulitan yang dialami ibu selama kehamilannya akan turut
memperburuk kondisi ibu pasca melahirkan. Sedangkan pada
persalinan, hal-hal yang tidak menyenangkan bagi ibu mencakup
lamanya persalinan serta intervensi medis yang di gunakan selama
proses persalinan, seperti ibu melahirkan dengan cara operasi
Caesar (sectio Caesarea) akan dapat menimbulkan perasaan takut
terhadap peralatan operasi dan jarum. Ada dugaan bahwa semakin
besar trauma fisik yang terjadi selama proses persalinan, akan
semakin besar pula trauma psikis yang muncul.
9
Herawati Mansur.Hal 157.2009
10
Damai Yanti dan Dian Sundawati.Hal 73.2011
6
4.2 Depresi postpartum
a. Pengertian Depresi Postpartum
Depresi postpartum adalah depresi yang bervariasi dari hari kehari
dengan menunjukan kelelahan mudah marah gangguan nafsu makan dan
kehilangan libido (kehilangan selera untuk berhubungan intim dengan
suami) . (pitt, regina dkk,2001) depresi postpartum hamper sama dengan
baby blues syndrome, perbedaan keduanya terletak pada frekuensi,
intensitas, serta durasi berlangsungnya gejala-gejala yang timbul pada
post partum depresi, ibu akan merasakan berbagai gejala yang ada pada
babyblues syndrome tetapi dengan intensitas yang lebih sering, lebih
hebat, serta lebih lama.11
11
Lilis Lisnawati.Hal 192.2013
12
Herawati Mansur.Hal 152.2009
13
Erna Setiyaningrum.Hal 116.2013
7
c. Penyebab depresi postpartum
1. Faktor konstitusional. Wanita primipara lebih umum menderita
blues karena setelah melahirkan ia berada dalam proses adaptasi.
2. Faktor fisik. Perubahan hormon berpengaruh pada keseimbangan.
Kadang progesterone naik dan esterogen yang menurun secara
cepat setelah melahirkan.
3. Faktor psikologis.
4. Faktor social.
5. Wanita yang mempunyai riwayat depresi.
6. Wanita yang berasal dari keluarga kurang harmonis.
7. Wanita yang kurang mendapatkan dukungan dari suami atau orang-
orang terdekatnya selama hamil dan setelah melahirkan.
8. Wanita yang jarang berkonsultasi dengan dokter selama masa
kehamilannya, misalnya kurang komunikasi dan informasi.
9. Wanita yang mengalami komplikasi selama kehamilan.14
14
Erna Setiyaningrum.Hal 116.2013
15
Damai Yanti dan Dian Sundawati.Hal 74.2011
8
4.3 Psikosa postpartum
Postpartum psikosa adalah depresi yang terjadi pada minggu pertama
dalam 6 minggu setelah melahirkan.16 Postpartum psikosa adalah masalah
kejiwaan serius yang dialami ibu selepas bersalin dan ditandai dengan
agitasi yang hebat, pergantian perasaan yang cepat, depresi, dan delusi.
Wanita yang mengalami postpartum psikosis membutuhkan perawatan
segera dan pengobatan dari psikiater.17 Insiden psikosis postpartum sekitar
1-2 per 1000 kelahiran. Rekurensi dalam masa kehamilan 20-30%. 18
16
Damai Yanti dan Dian Sundawati.Hal 75.2011
17
Herawati Mansur.Hal 159.2009
18
Damai Yanti dan Dian Sundawati.Hal 75.2011
19
Herawati Mansur.Hal 159.2009
20
Damai Yanti dan Dian Sundawati.Hal 75.2011
9
b. Penyebab psikosis postpartum
1. Kurangnnya dukungan social dan emosional.
2. Rasa rendah diri.
3. Merasa terpencil dan sendiri.
4. Mengalami masalah keuangan.
5. Terjadi perubahan yang besar dalam kehidupan seperti pindah
rumah atau memulai pekerjaan baru.21
6. Riwayat keluarga penderita psikiatri.
7. Riwayat ibu menderita psikiatri.
8. Masalah keluarga dan perkawinan.22
21
Herawati Mansur.Hal 160.2009
22
Damai Yanti dan Dian Sundawati.Hal 75.2011
23
Damai Yanti dan Dian Sundawati.Hal 75.2011
10
DAFTAR PUSTAKA
Lisnawati, L. (2013). Asuhan kebidanan Terkini Kegawatdaruratan maternal &
Neonatal. Jakarta: Trans Info Media.
Mansur, H. (2009). Psikologi Ibu Dan Anak Untuk Kebidanan. Jakarta: Salimba
Medika.
11