HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang/menginfeksi sel
darah putih yang menyebabkan penurunan kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acquaired Immune Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan berbagai gejala penyakit yang muncul akibat adanya penurunan kekebalan tubuh karena infeksi HIV.1 Jumlah kasus HIV di seluruh dunia pada tahun 2013 mencapai 35 juta orang. Sebanyak 16 juta perempuan dan 3,2 juta anak berusia <15 tahun. Kematian akibat AIDS sebanyak 1,5 juta yang terdiri dari 1,3 juta dewasa dan 190.000 anak berusia <15 tahun.2 Jumlah AIDS secara keseluruhan dari tahun 1987 sampai dengan Desember 2017 sebanyak 102.667 orang dengan persentase kumulatif AIDS tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun (32,5%) kemudian diikuti kelompok umur 30-29 tahun (30,7%), 40-49 tahun (12,9), 50-59(4,7%) dan 15-19 tahun (3,2%). Jumlah AIDS terbanyak ada di Papua (19.729), Jawa timur (18.243), DKI Jakarta (9.215), Jawa Tengah (8.170), Bali (7.441), dan Jawa Barat (6.502).3 Penderita HIV-AIDS pada tahun 2013 hingga 2016 di wilayah Povinsi Lampung sebanyak 1.547 kasus dengan jumlah terinfeksi HIV sebanyak 1.171 kasus dan jumlah penderita AIDS sebanyak 376 kasus.4 Penderita HIV-AIDS usia anak (> 4 tahun – 18 tahun) berkisar 7%-9% sejak tahun 2013-2016.5 Anak dengan HIV-AIDS di Provinsi Lampung saat ini menjalani terapi rutin di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Bandar Lampung. Terdapat 24 anak usia 1-14 tahun berjenis kelamin laki-laki dan 18 anak perempuan. Berdasarkan data pra survey, anak tersebut dengan kondisi kesehatan yang berbeda-beda, dengan kadar CD4 dan viral load yang juga berbeda dan dipantau secara berkala setiap 3-6 bulan sekali. Layanan kesehatan dilakukan di poli VCT (voluntary consulting test) setiap hari Selasa jam 08.00. Jika didapatkan kondisi medis yang mengindikasikan dilakukan rawat inap, maka akan dilakukan perawatan di ruang rawat inap bagian anak. Selain di Poli VCT , penderita juga diperbolehkan datang di poli rawat jalan bagian anak setiap hari Senin sampai Sabtu jam 08.00 sampai dengan selesai.terdapat kendala keterjangkauan layanan kesehatan karena berasal dari luar Bandar Lampung, layanan yang diberikan saat ini terbatas berupa konsultasi singkat sekitar. Pelayanan medis mengenal suatu sistem yang berupaya memberikan layanan kesehatan yang aman dan efektif di sisi lain juga dengan biaya yang lebih efisien. Intervensi tersebut dikenal dengan Shared Medical Appointments (SMAs). Penelitian sebelumnya mampu memberikan bukti ilmiah yang kuat metode ini dalam hal pengaruhnya terhadap 1 2