258-Article Text-454-2-10-20190219 PDF
258-Article Text-454-2-10-20190219 PDF
ABSTRAK
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypthy. Penyakit ini dapat menyerang semua orang, tidak
mengenal usia maupun jenis kelamin. Kondisi tersebut menyebabkan demam terus-menerus selama
2–7 hari, manifestasi perdarahan berupa: tanda kebocoran plasma darah serta dapat timbul syok
hipovolemik dari penderita DBD. Perawat dan keluarga memiliki faktor dalam proses penyembuhan
pasien, utamanya adalah kecukupan kebutuhan cairan saat masa perawatan selama di rumah sakit.
Bentuk dukungan yang diberikan oleh perawat dan keluarga ini guna mendukung perawatan pasien
selama di rumah sakit dilihat dari upaya pemenuhan kecukupan cairan tubuh. Tujuan penelitian ini untuk
memberikan gambaran bentuk dukungan perawat dan keluarga dalam upaya pemenuhan kecukupan
pemberian asupan cairan pada pasien DBD. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif bersifat
deskriptif. Dengan kriteria penelitian ini adalah keluarga atau pasien DBD yang di rawat inap di rumah
sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga minimal selama 2 hari. Kegiatan penelitian dilaksanakan dari
bulan Februari - Maret 2017. Hasil penelitian didapatkan penderita DBD mengalami gangguan pada
asupan nutrisi dan cairan sehingga asupan tersebut kehilangan cairan yang berlebihan. Penanganan
pada pasien demam berdarah dengue (DBD) mempunyai tujuan yaitu untuk memberikan asupan nutrisi
dan cairan yang sesuai dengan kebutuhan pasien melalui dukungan perawat dan keluarga. Upaya
yang telah dilakukan dalam pemenuhan keseimbangan asupan nutrisi dan cairan dengan menyiapkan
asupan nutrisi yang sesuai kebutuhan kepada pasien seperti menyuapi dan menyediakan makanan
yang disukainya. Sehingga dukungan perawat dan keluarga berperan dalam penanganan kasus demam
berdarah dengue (DBD) terkait pemenuhan kebutuhan asupan nutrisi dan cairan untuk metabolisme
tubuh guna mendukung prose pemulihan pasien.
Kata kunci: Demam Berdarah Dengue (DBD), cairan, nutrisi, dukungan.
ABSTRACT
Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an infectious disease caused by dengue virus that is transmitted
through Aedes Aegypthy mosquito bites. This disease can affect everyone, not knowing age or gender.
The condition cause a continuous fever for 2-7 days, Bleeding in the form of manifestation: plasma
a sign of a leak, can arise shock, as well as marked with tachycardia and perfusi tissue that decline.
39
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada - Januari 2018
Nurses and family has a factor in the healing process patients, thing is sufÞciency needs a liquid during
the care of patients during at hospital. The formulation problems research is what was the support
provided by nurses and family to bolster care of patients during at hospital in terms of efforts to achieve
sufÞciency bodily ßuids. The purpose of this research to give a form of support from nurses and family
in an effort to achieve the adequacy liquid intake among respondents dengue hemorrhagic fever(DHF).
The subjects of the study were family or dengue hemorrhagic patients who were hospital Paru Dr.Ario
Wirawan Salatiga for a minimum of 2 days. The research was conducted from February to March
2017. The results reveal that DHF sufferers would experience lack of nutrients and ßuids needed due
to excessive body ßuid loss. Treatment to patients with dengue haemorrhagic fever (DHF) by nurses or
family members aimed atproviding nutritional intake and ßuid that suited the needs of patients. Efforts
had been made to meet the balance of nutritional and ßuid intake such as the provision of necessary
nutritional intake (in the foods they like) and the direct support for or feeding the patients. So that
support nurses and family had a role in the handling of dengue haemorrhagic fever (DHF) related
meeting the needs of nutritional intake and a liquid to metabolism of the body to support prose recovery
respondents.
Keywords: Dengue, Fluid, Nutrition, Support.
40
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada - Januari 2018
2. PELAKSANAAN
a. Lokasi dan Waktu Penelitian
Pasien demam berdarah dengue yang di Berdasarkan tabel 1 Perhitungan Asupan
rawat inap di rumah sakit Paru dr. Ario nutrisi dan cairan ini menggunakan food recall
Wirawan, Salatiga minimal selama 2 hari 24 jam selama pasien rawat inap di rumah sakit
dilaksanakan pada bulan Februari dan Maret Paru dr. Ario Wirawan, Salatiga diketahui bahwa
2017. pasien memiliki keseimbangan cairan tubuh
yang berbeda setiap harinya, bergantung pada
b. Populasi dan sampel penelitian
usia pasien. Penderita DBD merupakan pasien
Populasi penelitian ini adalah tindakan
dewasa, pasien pertama dan kelima dengan usia
pemberian nutrisi cairan yang dilakukan
41 tahun dan 25 tahun. Keseimbangan cairan
oleh perawat dan keluarga dengan jumlah
tubuh diatas tidak kurang dari kebutuhan cairan
sampel sebanyak 5 orang, yang mengalami
tubuh. dan pasien anak-anak sampai remaja yaitu
virus DBD dan demam dengue. Berdasarkan
pasien kedua, ketiga, dan keempat dengan usia
data Pasien yang di rawat inap di Rumah
Sakit Paru dr. Ario Wirawan (RSPAW) 14 tahun, 15 tahun, dan 11 tahun, memiliki
salatiga, merupakan pasien yang dirujuk dari input cairan yang tidak kurang dari kebutuhan
Puskesmas ke rumah sakit terdekat tubuh. Beberapa cairan yang masuk (input)
adalah makanan, minuman, cairan infus, plasma
3. METODE PENELITIAN darah (yang membutuhkan). Pengeluaran dari
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan tubuh bisa melalui muntah, keringat, feses, urine,
menggunakan metode kualitatif. Kriteria pada dan bisa dengan kebocoran plasma darah. Bila
penelitian ini adalah keluarga dan Pengambilan tidak ada pendukung dalam pengontrolan asupan
data dilakukan dengan metode struktur, data nutrisi dan cairan hal ini dapat menyebabkan
asupan nutrisi dan cairan menggunakan hasil terjadinya kebocoran plasma darah serta syok
food recall 24 jam. Analisis data yang dilakukan hipovolemik yang dapat mengakibatkan kematian
dengan cara content analysis, dan dikolaborasikan pada pasien DBD.
dengan data sekunder dengan hasil laboratorium
yang secara rutin saat berada di rawat inap.
41
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada - Januari 2018
42
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada - Januari 2018
yang dikonsumsi. Cairan yang dibutuhkan advokat, perawat memberikan informasi terkait
tubuh dalam 24 jam antara 1800 cc sampai penyakit yang diderita pasien dengan masalah
2500 cc, sedangkan pengeluaran (output) kebocoran plasma darah atau terjadinya syok.
didapatkan dalam bentuk feses atau urine 100 Sebagai seorang edukator, perawat memberikan
cc/hari. Sehingga keseimbangan cairan dapat pengetahuan dalam pemenuhan asupan nutrisi
diketahui. Jika asupan pasien tersebut tidak dan cairan yang adekuat agar terpenuhi dalam
adekuat selama di rumah sakit akibatnya dapat jumlah yang cukup. Sebagai seorang koordinator,
terjadi peningkatan morbiditas dan mortalitas perawat berkolaborasi dengan dokter, ahli gizi
lamanya rawat inap. Kandungan nutrisi dan dan mengarahkan keluarga dari pasien memenuhi
cairan tersebut membantu tubuh meningkatkan kebutuhan nutrisi dan cairan terpenuhi secara
pembentukan kadar hemoglobin, kadar trombosit optimal dan cepat. Begitu pula, dengan keluarga
dan untuk mempertahankan sel agar tidak menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam
nekrousis. Sebagai wawasan ilmu pengetahuan menentukan keyakinan dan nilai kesehatan
di masyarakat atau dunia pendidikan, pemenuhan individu dalam mendukung pemenuhan asupan
kebutuhan nutrisi dan cairan pasien, menjadi nutrisi dan cairan keluarga menyuapinya dan
acuan untuk meningkatkan status nutrisi dan memberi makanan yang disukai pada pasien
cairan pasien yang mengalami demam berdarah demam berdarah dengue (DBD). Pihak keluarga
dengue. pun meminta ahli gizi untuk mengganti makanan
yang tidak disukai dari pasien. (Missiyati,2015)
Gambaran Dukungan Perawat dan Keluarga
Dukungan lain yang diberikan oleh
Dalam penelitian ini diketahui bahwa
perawat yaitu juga melakukan komunikasi aktif
dukungan perawat dan keluarga merupakan
kepada keluarga pasien seperti memberitahukan
salah satu faktor keberhasilan dalam pemberian
pentingnya pemenuhan nutrisi terutama dalam
asupan nutrisi dan cairan pada penderita demam
pemenuhan cairan tubuh pasien sehingga tidak
berdarah di rumah sakit Paru dr. Ario Wirawan,
mengalami hipovolemik, hipovolemik merupakan
Salatiga. Adanya dukungan perawat dalam
situasi medis yang terjadi karena kehilangan
melakukan asuhan keperawatan diharapkan dapat
cairan dengan cepat yang dapat mengalami
mempertahankan kondisi cairan dan elektrolit
kegagalan beberapa organ, disebabkan oleh
pasien. Ketika Perawat melihat makanan yang
volume sirkulasi yang tidak adekuat. Pada
tidak dihabiskan oleh responden maka perawat
pasien dewasa, keluarga berusaha memenuhi
mengingatkan responden untuk menghabiskan
keinginan pasien dalam memilih makanan yang
makanannya dan memberikan informasi tentang
disukai. Sedangkan pada pasien anak, keluarga
pentingnya mengkonsumsi makanan yang
membantu pasien makan dengan menyuapinya.
disediakan untuk pemenuhan asupan nutrisi
(Pangemanan, 2016).
dan cairan. Terjadinya gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi dan cairan kurang adekuat Pentingnya komunikasi oleh perawat
dari kebutuhan tubuh mempengaruhi jalannya kepada keluarga bertujuan supaya keluarga
proses kesembuhan. Pentingnya dukungan dapat mengetahui penyakit yang diderita pasien
perawat dan keluarga kepada responden demam dan ikut berpartisipasi dalam proses pemulihan
berdarah dengue (DBD) dapat dilihat dari pasien. Sehingga pasien merasa ada dukungan
proses pemenuhan asupan nutrisi pada pasien dan cinta dari keluarganya dan memberikan
yang dirawat inap tidak begitu lama dalam dampak positif pada psikologisnya.
perawatan. Dukungan merupakan suatu bantuan Dukungan keluarga tersebut menjadi faktor
yang diberikan seseorang atau kelompok yang mempengaruhi pasien agar termotiasi
masyarakat kepada orang lain. Berdasarkan dan semaksimal mungkin untuk berupaya
bentuk dukungan yang diberikan perawat antara mengkonsumsi makanan dan minuman yang
lain; sebagai seorang care gier, perawat dapat disediakan.
memperhatikan dalam tindakan pengontrolan Berdasarkan bentuk dukungan yang
cairan infus atau transfusi darah. Sebagai seorang diberikan keluarga antara lain, sebagai berikut:
43
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada - Januari 2018
44
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada - Januari 2018
mual-mual dan muntah untuk itu dukungan atau sampai 2500 cc, sedangkan pengeluaran (output)
peran perawat maupun dukungan keluarga sangat didapatkan dalam bentuk feses atau urine 100
membantu dalam mendukung pemberian asupan cc/hari. Sehingga keseimbangan cairan dapat
nutrisi dan cairan berupa adanya dukungan diketahui. Jika asupan pasien tersebut tidak
informasional. adekuat selama di rumah sakit akibatnya dapat
Tabel 2 menunjukkan pemeriksaan hasil terjadi peningkatan morbiditas dan mortalitas
laboratorium, pada responden pertama dengan lamanya rawat inap. Kandungan nutrisi dan
kadar hemoglobin 4.2 g/dl, leukosit 1.2 k/ul, dan cairan tersebut membantu tubuh meningkatkan
trombosit 13 10^3/ul kurang dari nilai rujukan pembentukan kadar hemoglobin, kadar trombosit
dan mengalami kebocoran plasma darah, bila dan untuk mempertahankan sel agar tidak
tidak diatasi dengan penambahan transfusi darah nekrousis. Sebagai wawasan ilmu pengetahuan
dan infus akan mengalami syok hypovolemia. di masyarakat atau dunia pendidikan, pemenuhan
(Misbakh, 2016) kebutuhan nutrisi dan cairan pasien, menjadi
acuan untuk meningkatkan status nutrisi dan
Pasien ketiga mendapatkan terapi cairan
cairan pasien yang mengalami demam berdarah
berupa tranfusi darah (leukosit) dan infus
dengue.
kristaloid. Apabila kadar leukosit, eritrosit,
leukosit, trombosit, dan hematokrit yang kurang Gambaran Dukungan Perawat dan Keluarga
dari nilai normal akan menyebabkan pasien Dalam penelitian ini diketahui bahwa
mengalami demam berdarah dengue (DBD) dukungan perawat dan keluarga merupakan
derajat klinik berat tipe derajat III Pada umumnya, salah satu faktor keberhasilan dalam pemberian
penderita demam berdarah dengue memiliki hasil asupan nutrisi dan cairan pada penderita demam
laboratorium dengan kadar leukosit, dan kadar berdarah di rumah sakit Paru dr. Ario Wirawan,
trombosit yang menurun yang dimana pasien Salatiga. Adanya dukungan perawat dalam
mengalami tipe derajat II dari demam berdarah melakukan asuhan keperawatan diharapkan dapat
dengue (DBD), seperti tipe derajat I disertai mempertahankan kondisi cairan dan elektrolit
perdarahan spontan pada kulit. pasien. Ketika Perawat melihat makanan yang
Asupan Nutrisi dan Keseimbangan Cairan tidak dihabiskan oleh responden maka perawat
Sebagai Kesembuhan mengingatkan responden untuk menghabiskan
makanannya dan memberikan informasi tentang
Penelitian ini menggunakan penilaian asupan
pentingnya mengkonsumsi makanan yang
nutrisi dan cairan dengan hasil food recall 24 jam
disediakan untuk pemenuhan asupan nutrisi
dan pemeriksaan hasil laboratorium (Hb, Ht,
dan cairan. Terjadinya gangguan pemenuhan
trombosit dan leukosit). Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi dan cairan kurang adekuat
kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
dari kebutuhan tubuh mempengaruhi jalannya
berhubungan dengan nafsu makan menurun.
proses kesembuhan. Pentingnya dukungan
Umumnya gejala-gejala yang sering terjadi pada
perawat dan keluarga kepada responden demam
pasien demam berdarah dengue (DBD) berupa:
berdarah dengue (DBD) dapat dilihat dari
mual, muntah, dan rasa sakit saat menelan. Hal ini
proses pemenuhan asupan nutrisi pada pasien
menyebabkan asupan nutrisi yang masuk ke tubuh
yang dirawat inap tidak begitu lama dalam
berkurang. Tekstur makanan yang dikonsumsi
perawatan. Dukungan merupakan suatu bantuan
harus mudah dikunyah, lembut, bentuk menarik
yang diberikan seseorang atau kelompok
dan bervariasi dan kandungan gizi sesuai dengan
masyarakat kepada orang lain. Berdasarkan
AKG (Rosandy, 2013). Keseimbangan cairan
bentuk dukungan yang diberikan perawat antara
dalam tubuh dapat dipengaruhi oleh jumlah
lain; sebagai seorang care gier, perawat dapat
asupan nutrisi dan cairan yang masuk dan keluar,
memperhatikan dalam tindakan pengontrolan
asupan tersebut berasal dari sumber makanan
cairan infus atau transfusi darah. Sebagai seorang
dan minuman yang dikonsumsi. Cairan yang
advokat, perawat memberikan informasi terkait
dibutuhkan tubuh dalam 24 jam antara 1800 cc
penyakit yang diderita pasien dengan masalah
45
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada - Januari 2018
kebocoran plasma darah atau terjadinya syok. rumah sakit. Keluarga sudah meminta izin dalam
Sebagai seorang edukator, perawat memberikan penggantian makanan yang tidak disukai dari
pengetahuan dalam pemenuhan asupan nutrisi pasien kepada ahli gizi atau perawat. Dukungan
dan cairan yang adekuat agar terpenuhi dalam penghargaan, sebagai keluarga dukungan telah
jumlah yang cukup. Sebagai seorang koordinator, diberikan untuk pasien dengan memperhatikan
perawat berkolaborasi dengan dokter, ahli gizi makanan yang dimakan dan menyuapi untuk
dan mengarahkan keluarga dari pasien memenuhi makan dan minum. Dan dukungan Emosional,
kebutuhan nutrisi dan cairan terpenuhi secara sebagai keluarga memberikan kasih sayang
optimal dan cepat. Begitu pula, dengan keluarga yang kepada pasien berupa membujuk dalam
menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam pemasukan asupan nutrisi dan cairan. (Missiyati,
menentukan keyakinan dan nilai kesehatan 2015)
individu dalam mendukung pemenuhan asupan
nutrisi dan cairan keluarga menyuapinya dan 8. KESIMPULAN
memberi makanan yang disukai pada pasien Kesimpulan
demam berdarah dengue (DBD). Pihak keluarga Pemberian asupan nutrisi dan cairan pada
pun meminta ahli gizi untuk mengganti makanan penderita demam berdarah dengue disesuaikan
yang tidak disukai dari pasien. (Missiyati,2015) dengan kebutuhan agar keseimbangan cairan
Dukungan lain yang diberikan oleh terjaga tidak terjadinya kebocoran plasma darah
perawat yaitu juga melakukan komunikasi aktif dan syok hipovolemik. Maka dari itu dukungan
kepada keluarga pasien seperti memberitahukan perawat dapat mengontrol cairan infus serta
pentingnya pemenuhan nutrisi terutama dalam kolaborasi dengan dokter, ahli gizi dan hasil
pemenuhan cairan tubuh pasien sehingga tidak laboratorium dan keluarga memberikan asupan
mengalami hipovolemik, hipovolemik merupakan nutrisi (makanan) jika ada kontra indikasi
situasi medis yang terjadi karena kehilangan disarankan agar keluarga untuk memberikan
cairan dengan cepat yang dapat mengalami makan sedikit tapi sering guna sebagai energi
kegagalan beberapa organ, disebabkan oleh dalam tubuh yang berhubungan dengan
volume sirkulasi yang tidak adekuat. Pada metabolisme tubuh dalam proses penyembuhan
pasien dewasa, keluarga berusaha memenuhi pasien agar mengurangi komplikasi lebih
keinginan pasien dalam memilih makanan yang lanjut, dan meminimalkan kejadian kekurangan
disukai. Sedangkan pada pasien anak, keluarga kebutuhan nutrisi dan cairan. Hal ini, dapat
membantu pasien makan dengan menyuapinya. dilakukan secara farmakologi maupun non
(Pangemanan, 2016) farmakologi.
Pentingnya komunikasi oleh perawat
kepada keluarga bertujuan supaya keluarga dapat
SARAN
mengetahui penyakit yang diderita pasien dan ikut Berdasarkan hasil penelitian ini dukungan
berpartisipasi dalam proses pemulihan pasien. perawat dan keluarga dalam asupan nutrisi dan
Sehingga pasien merasa ada dukungan dan cinta cairan pada pasien demam berdarah dengue dapat
dari keluarganya dan memberikan dampak positif dijadikan sebagai masukan dalam menerapkan
pada psikologisnya. Dukungan keluarga tersebut pengetahuan dengan menghubungkan antara
menjadi faktor yang mempengaruhi pasien pemenuhan asupan nutrisi dan cairan dengan
agar termotiasi dan semaksimal mungkin untuk dukungan perawat dan keluarga dengan
berupaya mengkonsumsi makanan dan minuman memperhatikan asupan yang masuk dalam tubuh
yang disediakan. Berdasarkan bentuk dukungan dilihat dari hasil laboratorium. Untuk itu kerja
yang diberikan keluarga antara lain, sebagai sama antara perawat dan keluarga berperan
berikut: Dukungan instrumental, sebagai keluarga sangat penting agar pemberian asupan nutrisi
bentuk terhadap pasien dengan memberikan dapat terpenuhi dan tercukupi.
kebutuhan makan, minum, istirahat selama di
46
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada - Januari 2018
-oo0oo-
47