Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH AGAMA I

SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2019/2020

NAMA : RAIHAN DIMAS AULIA PERDANA


NIM : K1A119023
KELAS : POR A’19

A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah berikut.

1. Jelaskan mengapa agama menjadi fitrah bagi manusia!


2. Bagaimana realisasi dari tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah SWT?
3. Jelaskan mengapa Al-Qur’an menjadi sumber hukum Islam yang paling pokok!
4. Jelaskan mengenai hukum taklify dan hukum wadh’iy!
5. Jelaskan tentang prinsip-prinsip dasar dari hukum Islam!

Catatan :
1. Dilarang copypaste, dengan redaksi bahasa sendiri.
2. Kutipan ditulis daftar pustakanya.
3. Jawaban diprint.
JAWABAN:

1. Manusia adalah makluk yang memiliki keistimewaan dibandingkan makhluk


lainnya. Keistemawaan tersebut berwujud fitrah untuk mengenal hakikat dan
mengetahui realitas. Kata fithrah dijelaskan sebagai (baca; kecenderungan alamiah
kepada) keyakinan tauhid. “fitrah sebagai agama”, yakni jalan lurus yang
menghantarkan manusia kepada tauhid atau penyaksian kepada Ketunggalan. Dalam
hal ini, fitrah adalah sesuatu yang universal bagi manusia. Tidak ada satu pun manusia
yang dapat menyangkalnya. Ia tidak hanya terbatas pada keyakinan akan ke-Esa-an
Tuhan, melainkan juga mencakup seluruh ajaran dan prinsip yang benar. Fitrah adalah
kesenyataan yang paling jelas, karena tidak ada satu permasalahan pun yang melebihi
kejelasannya. Tidak seorang pun mengingkarai hal ini. Oleh karenanya fitrah adalah
salah satu yang paling jelas dan paling nyata dari sekian banyak prinsip yang pasti
benarnya

2. Tanggung jawab manusia terhadap Allah SWT adalah sebagai berikut:


a. Mengabdikan diri kepada Allah SWT dengan beriman dan melakukan amal soleh
mengikut syariat yang di tetapkan oleh agama dan rasulnya.
b. Melaksanakan amanah Allah SWT memelihara dan mengamal agama Allah SWT
c. Melaksanakan amar makruf, nahi mungkar, yaitu sebagai khalifah Allah SWT
bertanggung jawab menyebarkan islam, meninggikan kalimah Allah SWT dan supaya
manusia menjadi orang islam
d. Menjaga kesucian agama, dengan menegakkan Islam dengan berdakwah dan
melaksanakan syriat islam yang telah ditetapkan agama
e. Bertanggung jawab menjauh dan memelihara diri dan keluarga dari azab neraka

3. Sumber hukum Islam merupakan suatu rujukan, landasan, atau dasar yang utama
dalam pengambilan hukum Islam. Al- Qur’an pokok ajaran Islam sehingga segala
sesuatu haruslah bersumber atau berpatokan kepadanya. Hal tersebut menjadi pangkal
dan tempat kembalinya segala sesuatu. Ia juga menjadi pusat tempat mengalirnya
sesuatu.Sebagai sumber yang baik dan sempurna, hendaklah ia memiliki sifat
dinamis, benar, dan mutlak.

4. A. Hukum Taklifi. Hukum taklifi adalah berbentuk tuntutan atau pilihan. Hukum
taklifi juga adalah firman Allah Swt yang menuntut manusia untuk melakukan atau
meninggalkan sesuatu atau memilih antara berbuat dan meninggalkan.Dari segi apa
yang dituntut, taklifi terbagi dua, yaitu; tuntutan untuk memperbuat dan tuntutan
untuk meninggalkan. Sedangkan dari segi bentuk tuntutan, taklifi terbagi dua, yaitu;
tuntutan pasti dan tuntutan tidak pasti. Adapun pilihan terletak antara berbuat atau
meninggalkan.
B. Hukum Wadh`i. Hukum wadh’i adalah firman Allah SWT. yang menuntut untuk
menjadikan sesuatu sebagai sebab, syarat atau penghalang dari sesuatu yang lain. Bila
firman Allah menunjukkan atas kaitan sesuatu dengan hukum taklifi, baik bersifat
sebagai sebab, syarat, aau penghalang maka ia disebut hukum wadh’i. Di dalam ilmu
hukum ia disebut pertimbangan hukum.
5. Kata hukum Islam merupakan kata majemuk yang terdiri dari kata hukum dan
Islam, Di dalam kamus besar bahasa Indonesia kata hukum mempunyai arti
peraturan atau adat yg secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh
penguasa atau pemerintah, undang-undang, peraturan, untuk mengatur pergaulan
hidup masyarakat, patokan (kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa (alam dsb) yang
tertentu, keputusan (pertimbangan) yang ditetapkan oleh hakim (dalam pengadilan).
Sedangkan Islam sendiri telah dijelaskan diatas merupakan agama yang
Rahmatallil’alamin.
Dalam hukum Islam memuat prinsip-prinsip sebagai titik tolak pelaksanaan
ketetapan-ketetapan Allah yang berkaitan dengan mukallaf, baik yang berbentuk
perintah, larangan maupun pilihan-pilihan.
Diantara prinsip-prinsip hukum Islam menurut Juhaya S. Praja sebagai berikut :
1. Prinsip Tauhid
Tauhid adalah prinsip umum hukum Islam. Prinsip ini menyatakan bahwa semua
manusia ada dibawah satu ketetapan yang sama, yaitu ketetapan tauhid yang
dinyatakan dalam kalimat La’ilaha Illa Allah (Tidak ada tuhan selain Allah). Prinsip
ini ditarik dari firman Allah SWT QS. Ali Imran Ayat 64. Berdasarkan atas prinsip
tauhid ini, maka pelaksanaan hukum Islam merupakan ibadah. Dengan demikian tidak
boleh terjadi setiap mentuhankan sesama manusia dan atau sesama makhluk lainnya.
Pelaksanaan hukum Islam adalah ibadah dan penyerahan diri manusia kepada
keseluruhan kehendak-Nya.
2. Prinsip Amar Makruf Nahi Mungkar
Hukum Islam digerakkan untuk merekayasa umat manusia untuk menuju tujuan yang
baik dan benar yang dikehendaki dan ridho Allah dan menjauhi hal yang dibenci
Allah.
3. Prinsip Keadilan
Keadilan dalam bahasa Salaf adalah sinonim al-mizan atau keseimbangan. Kata
keadilan dalam al-Qur’an kadang samakan dengan al-qist. Pembahasan keadilan pada
umumnya berkonotasi dalam penetapan hukum atau kebijaksanaan raja. Akan tetapi,
keadilan dalam hukum Islam meliputi berbagai aspek. Prinsip keadilan ketika
dimaknai sebagai prinsip moderasi, menurut Wahbah Az-Zuhaili bahwa perintah
Allah ditujukan bukan karena esensinya, sebab Allah tidak mendapat keuntungan dari
ketaatan dan tidak pula mendapatkan kemadaratan dari perbuatan maksiat manusia.

3. Prinsip Kebebasan
Prinsip kebebasan dalam hukum Islam menghendaki agar agama atau hukum Islam
disiarkan tidak berdasarkan paksaan, tetapi berdasarkan penjelasan, demontrasi,
argumentasi. Kebebasan yang menjadi prinsip hukum Islam adalah kebebasan dalam
arti luas yang mencakup berbagai macamnya, baik kebebasan individu maupun
kebebasan komunal. Keberagama dalam Islam dijamin berdasarkan prinsip tidak ada
paksaan dalam beragama.

4. Prinsip Persamaan
Prinsip persamaan yang paling nyata terdapat dalam Konstitusi Madinah (al-
Shahifah), yakni prinsip Islam menentang perbudakan dan penghisapan darah
manusia atas manusia. Prinsip persamaan ini merupakan bagian penting dalam
pembinaan dan pengembangan hukum Islam dalam menggerakkan dan mengontrol
sosial, tapi bukan berarti tidak pula mengenal stratifikasi sosial seperti komunis.
5. Prinsip Saling Tolong Menolong
Prinsip ini memiliki makna saling membantu antar sesama manusia yang diarahkan
sesuai prinsip tauhid, terutama dalam peningkatan kebaikan dan ketakwaan.
.

6. Prinsip Toleransi
Prinsip toleransi yang dikehendaki Islam adalah toleransi yang menjamin tidak
terlanggarnya hak-hak Islam dan umatnya , tegasnya toleransi hanya dapat diterima
apabila tidak merugikan agama Islam.

DAFTAR PUSAKA
http://ikmalonline.com/beragama-sebagai-fitrah-manusia/
http://raden-ganis-saputra-.blogspot.com/2012/06/tanggung-jawab-manusia-sebagai-
hamba.html?m=1
https://greatedu.co.id/greatpedia/kedudukan-al-qur-an-sebagai-sumber-hukum-islam

: https://www.bacaanmadani.com/2016/10/pengertian-hukum-taklifi-hukum-
wadhi.html
http://pusathukumislam.blogspot.com/2016/09/hukum-islam-dan-prinsip-
prinsipnya.html

Anda mungkin juga menyukai