Anda di halaman 1dari 7

MODUL TATA NAMA SEYAWA

DOSEN PENGAMPU : Asyti febliza, S.Pd, M.Pd

DISUSUN OLEH :

Elma Fitri

Hartini

Yolanda Eka Putri

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2018
Daftar Isi

Daftar Isi .................................................................................................................................... 1


TATANAMA SENYAWA .............................................................................................................. 2
1. Tata Nama Senyawa Biner ............................................................................................ 2
a. Tata nama senyawa biner ionic ................................................................................ 2
b. Tata nama senyawa biner kovalen............................................................................ 2
2. Tata nama senyawa poliatomik ........................................................................................ 3
a. Tata nama senyawa poliatomik ionic........................................................................ 4
b. Tata nama senyawa poliatomik kovalen................................................................... 4

1
TATANAMA SENYAWA

Berdasarkan jumlah atom penyusunnya, senyawa kimia dapatdikelompokkan


menjadi senyawa biner dan poli atomic. Oleh karena itu, pembahasan tatanama ini akan
dikelompokkan menjadi tatanama senyawa biner dan poliatomik.

1. Tata Nama Senyawa Biner


Senyawa biner adalah senyawa yang hanya tersusun atas 2 jenis atom. Berdasarkan
jenis ikatannya, senyawa biner dapat dikelompokkan menjadi senyawa biner ionic dan
senyawa biner kovalen. Senyawa biner ionic tersusun atas ion logam dan ion non
logam. Contohnya NaCl, KCl, MgCl, AlCl, Al2O3. Sementara itu senyawa biner kovalen
tersusun atas dua unsur non logam yang jenisnya berbeda. Contohnya CO, NO, NO2,
dan PCl3.

a. Tata nama senyawa biner ionic


Senyawa biner ionic diberi nama dengan menyebut nama logamnya terlebih
dahulu, kemudian nama anion nonloganya.

Nama logam + nama anion nonlogam

1. Nama unsur logam + nama unsur non logam + akhiran ida


2. Unsur logam yang hanya memiliki 1 jenis ion, dibelakang tidak perlu
ditambahkan angka romawi, yaitu unsur logam golongan IA, IIA, dan IIIA
Contoh :
MgCl = magnesium Klorida
CaF2 = Klasium flourida
3. Unsur logam yang memiliki lebih dari satu ion, dibelakang nama unsur
ditambahkan angka romawi
Contoh :
PbCl2 = Timbal (II) klorida
PbCl4 = Timbal (IV) klorida

b. Tata nama senyawa biner kovalen


Penamaan senyawa biner kovalen berhubungan dengan nama penyusunnya
dan jumlah atomnya setiap unsur dituliskan dalam bahsa yunani. Jumlah atom
dalam bahsa yunani tersebut digunakan sebagai awalan dalam penamaan senyawa
kovalen. Jadi, senyawa biner kovalen diberi nama dengan menyebutkan
unsurpertama yang telah di beriawalan, disusul dengan unsur kedua yang telah di
beri akhirran- ida dengan aturan sebagai berikut :

2
1. Nama unsur pertsms + nama unsur kedua + akhiran ida
2. Jumlah atomdisebut dalam bahsa yunani
3. Jumlah unsur yang di depan tidak perlu jika nilainya Satu
1 = Mono 6 = Heksa
2 = Di 7 = Hepta
3 = Tri 8 = Okta
4 = Tetra 9 = Nona
5 = Penta 10 = Deka
Contoh :
NO = natrium Monoksida
N2O3 = dinitrogen trioksida
B2Br4 = diboron tetrabromida

Senyawa biner yang mengandung unsur H, misalnya HCl, HBr memiliki cara
penamaan yang berbeda dengan senyawa kovalen yang lain. Pada penamaansenya
tersebut nama yunani yang disertakan sebagai awalan tidak dinyatakan dalam
persamaan. Jadi, nama senyawa merupakan gabungan antar asam atau hidrogedan
nama unsur non logam dengan aturan sebagai berikut :

Asam + nama unsr atom lain + akhiran ida

Atau

Hydrogen + nama unsr atom lain + akhiran ida

Beberapa senyawa biner yang tidak mengikuti aturan penamaan senyawa biner
kovalen yang telah dijelaskan, senyawa tersebut ialah H2O, NH3 dan CH4. Nama dari
H2O adalah air bukan dihydrogen oksida, nama dari NH3 amonia bukan nitrogen
trihidrida. Sedangkan untuk CH4 metana yang merupakan senyawa organic.

2. Tata nama senyawa poliatomik


Suatu unsur nonlogam dapat bergabung dengan unsur nonlogam lainnya yang
membentuk suatu senyawa ion poliatomik. Misalnya NH4+, CO3- , HCO3-, SO42- dan
MnO42-. Jika suatu unsur logam atau unsur nonlogam berinteraksi dengan ion

3
poliatomik, senyawa yang terbentuk disebut senyawa poliatomik. Senyawa poliatomik
ada yang merupakan senyawa ionic dan senyaa kovalen.

a. Tata nama senyawa poliatomik ionic


Senyawa poliatomik ionic merupakan senyawa poliatomik yang partikel
terkecilnya merupakan ion. Senyawa poliatomik ionic terdiri atas kation dan anion.
Termasuk kedalam senyawa poliatomik ionic adalah senyawa garan poliatomik dan
basa poliatomik.

Senyawa garam poliatomik diberi nama dengan menyebutkan nama kation


kemudian nama anionnya

Kation + anion

Senyawa basa poliatomik diberinama dengan menyebutkan logam (kecuali


NH4OH), kemudian nama ion OH- , yaitu hidroksida

Nama logam + hidroksida

b. Tata nama senyawa poliatomik kovalen


Senyawa poliatomik kovalen merupakan senyawa poliatomik yang pertikel
terkecilnya adalah molekul. Termasuk ke dalam senyawa poliatomik kovalen adalah
asam poliatomik. Tatanama asam poliatomik (senyawa asam oksi) mirip dengan tata
nama asam biner yaitu menyebutkan unsur H (asam), kemudian menyebutan nama
anion poliatomiknya.

Asam + nama anion poliatomik

Soal
1. Rumus kimia aluminium fospat adalah …..
a. AlPO4
b. Al2(PO4)3
c. Al3(PO4)2
d. Al(PO4)2
e. Al(PO4)3

Jawab :A

4
Ion Al memiliki muatan 3+ yang berarti supaya stabil aluminium cenderung melepaskan
3 elektron terluarnya, sementara ion posfat mempunyai muatan 3- yang berarti dapat
menerima 3 elektron dari luar, sehingga semua electron yang dilepaskan dari satu ion Al
akan diterima oleh satu ion posfat.

2. Nama yang benar untuk senyawa Fe2 (SO4)3 adalah


a. besi sulfide
b. besi sulfide
c. besi (III) sulfat
b. besi (II) sulfat
c. besi sulfat

Jawab: C

Unsur besi memiliki dua jenis ion, yaitu Fe (2+) dan Fe (3+), sementara muatan dari ion
sulfat adalah -2. Senyawa Fe2 (SO4)3, angka 2 setelah Fe menunjukkan muatan dari SO4,
sementara angka 3 setelah SO4 adalah muatan dari Fe, sehingga dapat disimpulkan muatan
Fe (2+) dan muatan SO4 (-2).

3. Apabila ion Mg+2 bertemu dengan ion CL; maka akan terbentuk senyawa dengan
rumus
a. MgCl
b. Mg2Cl
c. MgCl2
d. Mg3Cl2
e. Mg2Cl3

Jawab: C

Satu atom Mg (2+) dapat melepas 2 elektron, sementara satu atom Cl (-1) hanya dapat
menerima 1 elektron dari luar untuk mencapai konfigurasi gas mulia (Ne= 8 elektron pada
kulit terluar). jika atom Mg berikatan dengan atom Cl, dibutuhkan 2 atom Cl agar dapat
menerima 2 elektron dari Mg.

5
4. Timbal (II) nitrat mempunyai rumus kimia ……
a. PbNO3
b. Pb2NO3
c. 2PbNO3
d. (Pb)2NO3
e. Pb(NO3)2

Jawab: E

5. Nama-nama senyawa di bawah ini tidak sesuai dengan rumus kimianya, kecuali……
a. Na2O = dinatrium monoksida
b. AlCl3 = aluminium trioksida
c. Fe2O3 = besi (II) trioksida
d. CaCO3 = kalsium karbonat
e. Cu(NO3)2 = tembaga nitrat

Jawab: D

Na2O semestinya namanya Natrium Oksida

AlCl3 semestinya namanya adalah Aluminium klorida

Fe2O3 semestinya namanya adalah Besi (III) Oksida

Cu(NO3)2 semestinya namanya adalah Tembaga (II) Nitrat

6. Apabila ion Sn+4 bergabung dengan ion O-2 maka akan terbentuk senyawa dangan
rumus ….
a. a. SnO d. Sn2O3
b. b. Sn2O e. Sn2O4
c. SnO2

Jawab: C

Oksigen bermuatan -2, berarti satu atom oksigen dapat menerima 2 elektron supaya
stabil, sehingga dIbutuhkan 2 Atom Oksigen untuk dapat menerima 4 elektron yang
dilepaskan oleh Sn,

Anda mungkin juga menyukai