Anda di halaman 1dari 52

PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER

Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL


A. PENGERTIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL
Dalam pelajaran kalkulus, kita telah berkenalan dan mengkaji berbagai macam
metode untuk mendiferensialkan suatu fungsi (dasar). Sebagai contoh, derivative
ln(x)=1/x
dari fungsi berturut-turut diberikan oleh
dst

Dimana dan seterusnya. Kita juga telah

diperkenalkan dengan aturan dan metode mendiferensialkan fungsi dari dua


variable atau lebih. Derivatifnya disebut derivative parsial. Persamaan yang
memuat derivative parsial disebut persamaan diferensial parsial. Misalkan
, derivatifnya terhadap x dan y berturut-turut diberikan
oleh

Pengertian: Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang menyatakan


hubungan fungsi yang tidak di ketahui dan turunan-turunannya.
Definisi 1: Misalkan mendefinisikan sebuah fungsi dari x pada suatu
interval [ ] . Persamaan diferensial adalah persamaan yang
memuat derivative dari .

Definisi 2: Orde dari suatu persamaan diferensial adalah orde tertinggi


derivative yang termuat dalam persamaan itu.
Pada kuliah kalkulus, kita telah belajar bagaimana menentukan derivative

(turunan) dari suatu fungsi . Misalkan, jika

Ingat !!!

 maka
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd


………
Atau jika diberikan persamaan dalam bentuk dengan konstanta,

kita dapat mendiferensialkan secara implisit untuk memperoleh . Misalkan


dipunyai fungsi implisit

Maka akan diperoleh

Atau

(2)

Persamaan (1) dan (2) diatas merupakan contoh persamaan diferensial.

B. PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA (PDB)


Jika hanya ada satu peubah bebas, maka disebut Persamaan Diferensial Biasa
(PDB). Contoh PDB adalah sebagai berikut:

Sedangkan jika persamaan memuat dua atau lebih peubah bebas, maka disebut
Persamaan Diferensial Parsial (PDP). Misalkan :


PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

BENTUK PDB :

𝒅𝒚
𝒇 𝒙𝒚
𝒅𝒙

di mana solusi atau penyelesaian dari PD tersebut merupakan suatu fungsi


eksplisit .
Bentuk PDB orde n :
𝒚𝒏 𝒇 𝒙 𝒚 𝒚 𝒚 … … 𝒚𝒏 𝟏 (3)

yang menyatakan adanya keterkaitan antara peubah bebas x dan peubah tak
bebas y beserta turunan-turunannya dalam bentuk persamaan yang identic nol.
Beberapa buku menuliskan persamaan ini dalam bentuk :
……
Order dari persamaan diferensial adalah order tertinggi dari turunan yang ada
dalam persamaan. Misalkan

Adalah persamaan diferensial order satu, sedangkan

Merupakan persamaan diferensial order dua.


PENYELESAIAN PDB
Masalah kita selanjutnya adalah bagaimana menemukan penyelesaian PDB, yaitu
suatu fungsi yang memenuhi PDB tersebut.
Definisi : suatu fungsi yang didefinisikan pada suatu interval disebut
penyelesaian PDB jika secara identic memenuhi persamaan (3) pada
interval yang diberikan.

Contoh 1:Fungsi adalah penyelesaian persamaan diferensial

pada interval , karena . Jadi jika

disubstitusikan ke dalam persamaan diperoleh , yang


berlaku untuk semua x.
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

Tidak semua penyelesaian PDB dapat disajikan secara eksplisit seperti contoh 1.
Beberapa kasus ditemukan penyelesaian yang disajikan dalam bentuk implisit,
seperti pada contoh 2 berikut :
Contoh 2 :
Tentukan penyelesaian dari persamaan diferensial

Jawab :

∫ ∫

Jadi penyelesaian dari adalah

jadi solusi umum PDB adalah

MASALAH NILAI AWAL


Misalkan kita akan mencari penyelesaian dari dari PDB orde satu

Yang memenuhi
Contoh :
a.
Jawab :

∫ ∫
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

….,ingat

karena syarat awal maka

√ sehingga solusi umum PDB dengan syarat awal :

(√ )

b.

∫ ∫

Latihan :
1. Selesaikan persamaan diferensial dibawah ini:

a.

Jawab
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

∫ ∫

Integral dari :

Misal : u = 1-y

| |

| |

Jadi penyelesaian PD diatas adalah

b.

Jawab :
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

∫ ∫

∫ ∫

𝑑𝑦
𝑦 𝑡

Misal : 𝑢 𝑦 𝑡
𝑑𝑢
𝑑𝑢 𝑑𝑦
𝑑𝑦

Sehingga : 𝑑𝑦 𝑑𝑢
𝑦 𝑡 𝑢

𝑢 𝐶
𝑦 𝑡 𝐶

2. Tunjukkan bahwa fungsi yang diberikan merupakan penyelesaian dari


persamaan diferensial :

Jawab :
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

∫ ∫

∫ ∫

( )

Jawab :

∫ ∫

Syarat awal , maka


PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA ORDE SATU

Pada bagian ini, kita akan membahas teknik-teknik penyelesaian Persamaan


Diferensial Biasa (PDB) orde satu. Untuk PDB orde satu yang berbentuk
, dimana fungsi kontinu dari satu peubah bebas x, maka kita dapat
mengintegralkan secara langsung kedua ruas untuk memperoleh
penyelesainnya. Selanjutnya akan dicari penyelesaian PDB order satu
Bentuk umum :

............(1)

Dimana fungsi kontinu dari dua peubah bebas x dan y. Penyelesainnya tidak
dapat diperoleh dengan mengintegralkan secara langsung. Untuk meyelesaikan
PDB orde satu ada beberapa langkah :
1. PD dengan peubah terpisah
Untuk mencari penyelesaian umum dari persamaan (1), terlebih dahulu
kita pisahkan peubah x dan y, sehingga kita peroleh fungsi

Persamaan (1) berubah menjadi

Atau dapat di tulis

Sehingga maka akan ditemukan solusi umum PD tersebut

Contoh 1:

Selesaikan

Penyelesaian :dengan memisahkan peubahnya


-y y
1/e =e

Integralkan kedua ruas:

∫ ∫
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

Sehingga kita peroleh penyelesaian umumnya adalah

ln e= 1

latihan

Selesaikan soal berikut dengan pemisah peubah.

a.

Jawab :

integral parsial
∫ ∫

ingat sifat ln

b. Ingat !!!
𝑥
Jawab : ∫ 𝑑𝑥
𝑥
Misalkan :
𝑢 𝑐𝑜𝑠 𝑥
𝑑𝑢
𝑠𝑖𝑛 𝑥
𝑑𝑥
∫ ∫
𝑑𝑢 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑑𝑥
Sehingga :
𝑠𝑖𝑛 𝑥
∫ 𝑑𝑥 ∫ 𝑑𝑢 𝐶
𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑢 𝑢

𝑐𝑜𝑠 𝑥
𝐶
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

c.

Jawab:
Langkah 1. Memisahkan variabelnya

Ingat :

∫ 𝑥 𝑒 𝑥 𝑑𝑥

Langkah 2. Kedua ruas diintegralkan Misalkan : 𝑢 𝑥


𝑑𝑢
∫ ∫ 𝑥
𝑑𝑥
𝑑𝑢 𝑥𝑑𝑥

𝑑𝑢 𝑥 𝑑𝑥

Sehingga

∫ 𝑥 𝑒 𝑥 𝑑𝑥 ∫ 𝑒 𝑢 𝑑𝑢 𝑒𝑢 𝐶
Sehingga solusi PD diatas adalah
𝑒𝑥 𝐶

d.

∫ ∫

∫ ∫

Lanjutkan sebagai latihan mahasiswa


e.
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

2. Masalah Syarat Awal dan Eksistensi Solusi Persamaan Diferensial Orde


Satu
Definisi 2.1. Misal Persamaan diferensial orde satu dengan bentuk derivatif

(2.1)

dengan f kontinu pada domain dan . Masalah mencari


penyelesaian yang terdefinisi pada interval I yang memuat dari persamaan
(2.1) dan memenuhi syarat awal

disebut masalah syarat awal dan ditulis sebagai berikut :

Contoh 1:
Selesaikan masalah syarat awal PD biasa berikut ini:

Penyelesaian :

∫ ∫

Persamaan diferensial tersebut mempunyai solusi umum


……..(1)
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

Dengan memberikat syarat disubstitusikan pada penyelesaian umum,


maka diperoleh atau c2= 25. Jadi diperoleh penyelesaian masalah
syarat awalnya

Teorema 2.1. Jika persamaan diferensial

(2.2)

memenuhi :
a. Fungsi f kontinu pada domain

b. Derivatif partial kontinu pada domain D.

dan , maka terdapat penyelesaian tunggal dari persamaan (2.2)


yang terdefinisi pada suatu interval [ ] dimana h cukup kecil dan
memenuhi syarat .
Contoh 2:
Pandang masalah syarat awal

Dari masalah ini diperoleh dan kontinu pada

domain Karena syarat awal berarti titik (1,3) pasti termuat


pada domain D tadi. Dengan teorema 2.1 diperoleh suatu penyelesaian tunggal

dari persamaan diferensial yang terdefinisi pada interval [1-h, 1+h]

dan memenuhi
Contoh 3:

Jawab :

Langkah 1. Kita pisahkan variable-variabelnya


PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

Langkah 2. Bersama-sama diintegralkan

∫ ∫

( )

Karena syarat awal , maka

Jadi solusi umum PD diatas dengan masalah syarat awalnya :

Contoh 4:

Jawab :

∫ ∫

Karena syarat awal :


PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

Maka :

Jadi solusi umum PD Biasa orde satu dengan masalah syarat awal :

∫ ∫

∫ ( ) ∫

Contoh 5:
Selesaikan PDB orde satu dengan masalah syarat awal berikut ini:

Penyelesaian :

∫ ∫

Bentuk penyelesaian integral :

∫ ∫ ∫

Dengan syarat awal maka

Sehingga solusi umum PD dengan syarat awal adalah :


PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

LATIHAN

1. Selesaikan PDB dengan masalah MNA berikut

a.

b.
c.

d.

e. ( )

f.

2. Solve the initial value problem

And determine where the solution attains its maximum value.


PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

PERSAMAAN DIFERENSIAL EKSAK DAN FAKTOR INTEGRASI

a. Persamaan Diferensial Eksak


Definisi : Misalkan F fungsi dua variabel yang mempunyai derivatif partial orde
satu kontinu pada Domain D. Diferensial total dF dari fungsi F di definisikan :

𝝏𝑭 𝒙 𝒚 𝝏𝑭 𝒙 𝒚
𝒅𝑭 𝒙 𝒚 𝒅𝒙 𝒅𝒚
𝝏𝒙 𝝏𝒚

Untuk setiap
Contoh :
Misal F fungsi dua variabel dengan rumus :

Maka mempunyai diferensial total :

Bentuk persamaan diferensial eksak :

𝑴 𝒙 𝒚 𝒅𝒙 𝑵 𝒙 𝒚 𝒅𝒚

Disebut diferensial eksak pada domain D jika terdapat fungsi dua variabel F
sehingga diferensial diatas merupakan diferensial total F untuk setiap

. Dengan kata lain terdapat fungsi F sehingga dan

Jika merupakan diferensial eksak maka persamaan diferensial


orde satu disebut persamaan diferensial eksak.

Teorema 3.1. misalkan persamaan diferensial (persamaan

2.3) .Jika dan mempunyai derivatif parsial orde satu

kontinu pada D. Persamaan diferensial (2.3) eksak pada D jika dan hanya jika

𝝏𝑴 𝒙 𝒚 𝝏𝑵 𝒙 𝒚
𝝏𝒚 𝝏𝒙
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

Bukti :
Jika persamaan diferensial (2.3) adalah eksak, maka terdapat suatu fungsi
diferensial sehingga [ ] . Dipunyai

dan .

Sebagai suatu syarat keeksakan. (sebagai latihan mahasiswa)


Contoh :
Persamaan Diferensial
(1.1)
Merupakan persamaan diferensial eksak karena diperoleh
( ( ))

( )
Sehingga

Karena

maka Persamaan diferensial (1.1)

memenuhi persamaan diferensial eksak.

Teorema 3.2. Misalkan persamaan diferensial


eksak pada D fungsi dua variabel F memenuhi : dan
untuk setiap , maka penyelesaian umum persamaan diferensial
eksak tersebut adalah dan C konstanta sembarang.

Adapun langkah-langkah untuk menyelesaikan PD Eksak adalah sebagai berikut:


Langkah 1 : Tuliskan PD dalam bentuk diferensial :

Langkah 2 : Tes ke-eksakan PD ; apakah


PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

Langkah 3 : jika eksak, integralkan terhadap atau terhadap


. Misal dipilih , maka :

Langkah 4 : Turunkan terhadap y dan samakan hasilnya dengan

(∫ )

Langkah 5 : integralkan untuk memperoleh


Langkah 6 : tuliskan penyelesaian umum dalam bentuk implisit :

Langkah 7 : tentukan nilai jika diberikan masalah syarat awal


Contoh :
Selesaikan PD

Penyelesaian :
Langkah 1. Bentuk diferensial PD adalah

Langkah 2. PD ini eksak, karena

Langkah 3. Misal kan dipilih untuk diintegralkan, maka:


PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

ini itu=F(x,y)

Langkah 4. Samakan dengan

ini =N

( )

Langkah 5 : integralkan untuk memperoleh

∫ ∫

( )
∫ ∫

∫ ( ) ∫

Langkah 6 : tuliskan penyelesaian umum dalam bentuk implisit :

Langkah 7 : tentukan nilai jika diberikan masalah syarat awal , maka

Maka solusi umum PD eksak dengan masalah syarat awal :


atau
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

Latihan soal :

1. Persamaan diferensial

Apakah merupakan persamaan diferensial eksak? Jika ya, maka selesaikan


persamaan diferensial tersebut
Jawab :

Karena

Maka bukan PD eksak.

∫ ∫

( )


PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

2. Selesaikan persamaan diferensial

3. Selesaikan masalah syarat awal :


dengan y(0) = 2
4. Selesaikan PD
5. Tentukan masalah syarat awal berikut:
, y(0) = 1

b. Persamaan Diferensial Non Eksak


Dalam persamaan diferensial bentuk
...........(1)
yang memenuhi persamaan diferensial eksak. Apabila syarat awal persamaan
diferensial eksak tidak terpenuhi, dimana

𝑴 𝒙 𝒚 𝒅𝒚 𝑵 𝒙 𝒚 𝒅𝒙

Maka perlu adanya faktor tambahan yang biasa di sebut dengan faktor integrasi

𝑷 𝒙 𝒅𝒙 𝟏 𝝏𝑵 𝒙 𝒚 𝝏𝑴 𝒙 𝒚
𝝁 𝒙 𝒆 , dimana 𝑷 𝒙 ( )
𝑴 𝒙𝒚 𝝏𝒙 𝝏𝒚

𝟏 𝝏𝑴 𝒙 𝒚 𝝏𝑵 𝒙 𝒚
atau 𝑷 𝒙 ( )
𝑵 𝒙𝒚 𝝏𝒚 𝝏𝒙

Sehingga bentuk persamaan (1) akan berubah menjadi:

Untuk langkah mencari solusi umumnya sama dengan PD eksak.


Contoh 1 :
Selesaikan persamaan diferensial berikut
.........(1)

Answer:
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

Jika dilihat dari bentuk persamaan diferensial tersebut mengarah ke persamaan


diferensial eksak bentuk:

Tetapi untuk menguji persamaan diatas eksak atau bukan harus memnuhi syarat awal

1 dan 2 karena

maka perlu adanya faktor integrasi dimana

sehingga sehingga

persamaan (1) di ubah menjadi:


-1/2 -1/2
1x =1/2 2 x

Setelah menemukan faktor integrasi lakukan uji ulang untuk membuktikan eksak
atau bukan. (bukti sebagai latihan mahasiswa)
Contoh 2
Selesaikan persamaan diferensial

Apakah merupakan Persamaan Diferensial Eksak?


a. Jika ya tentukan solusi umumnya
b. Jika tidak carilah faktor integrasinya.
c. Tentukan solusi umum dari PD di atas.
Jawab :

a. dan karena

maka perlu adanya faktor integrasi


b. Factor integrasi :
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

c. Faktor integrasi dikalikan ke bentuk persamaan diferensial awal :

Diteruskan sebagai latihan mahasiswa

Latihan soal
1. Kerjakan nomor 10
untuk x> 0

2. Nomor 19
dimana

pada buku Elementary Differential Equations & boundary value Problems hal 100.

PERSAMAAN DIFERENSIAL SEPARABEL DAN HOMOGEN

A. Persamaan Diferensial Separabel


Definisi. Persamaan diferensial dengan bentuk:
.....................persamaan (4.1)
𝐹 𝑥 𝐺 𝑦 𝑑𝑥 𝑓 𝑥 𝑔 𝑦 𝑑𝑦

disebut persamaan separabel.


Secara umum persamaan diferensial separabel tidak eksak, tetapi mempunyai
faktor integrasi yang jelas yaitu:

sehingga persamaan (4.1) menjadi

..................................(4.2)

Persamaan (4.2) merupakan persamaan diferensial eksak karena


PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

( ) ( )

Persamaan (4.2) terlihat bahwa variabel-variabel x dan y dapat dipisahkan


sehingga mengelompok. Oleh karena itu penyelesaian persamaan diferensial
(4.1) adalah

.......................................(4.3)

Contoh :
Selesaikan persamaan diferensial

Penyelesaian :
Persamaan tersebut merupakan persamaan diferensial separabel dengan
mengkalikan diperoleh

∫ ∫

∫ ∫ ∫

Ingat definisi integral :

∫ ∫

( )
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

Dengan mengintegralkan diperoleh penyelesaian umum

Latihan. Selesaikan persamaan

dengan syarat awal

Penyelesaian :
Persamaan tersebut merupakan persamaan diferensial separabel karena dengan
membagi diperoleh

Dengan mengintegralkan diperoleh

Sehingga solusi umum persamaan diferensialnya adalah


phi/2=90 derajat
sin 90 derajat
kuadrat itu=1
Dengan memberikan dan diperoleh C= 2. Jadi penyelesaian masalah

syarat awalnya

Latihan soal

a. Selesaikan masalah syarat awal ,

∫ ∫
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

b. Selesaikan masalah syarat awal ,

∫ ∫

Selesaikan….
B. Persamaan Diferensial Homogen.
Definisi. Persamaan diferensial disebut homogen jika

dapat ditulis dalam bentuk derivatif , maka terdapat fungsi g

sehingga .

Contoh 1.
Persamaan diferensial =0 homogen, karena apabila
ditulis dalam bentuk derivatif

( ) ( )

Yang ruas kanan berbentuk fungsi .

Contoh 2.

Persamaan diferensial ( ) homogen, karena apabila

ditulis dalam bentuk derivatif


( √ )



PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

√( ) ( )

√ ( )

Yang ruas kanan berbentuk fungsi ( )

Teorema. Jika persamaan diferensial


......................................(5.1)
Homogen, maka dengan memisalkan y=vx persamaan diferensial (5.1) berubah
menjadi persamaan diferensial separabel.

Contoh 3.
Selesaikan persamaan diferensial
=0
Penyelesaian
Telah ditunjukkan bahwa persamaan tersebut homogen dan dapat ditulis dalam
bentuk derivatif

uraian contoh di atas


( ) ( )

Misalkan , di peroleh dan ( ) sehingga

( ) ( )

( ) ( )

( )

( )

Merupakan persamaan diferensial separabel dan diintegralkan diperoleh


u=v^2-1
∫ ∫ du=2v dv
integral du/u
integral 1/u du
= ln u
=ln (v^2-1)
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

| |

Di kembalikan ke variabel semula diperoleh


(y/x)=v
( ) (y/x)^2=v^2

Jika dapat ditulis menjadi

Contoh :
Selesaikan persamaan diferensial ( √ )
Dengan syarat awal
Penyelesaian :

√ ( )

Misalkan , sehingga diperoleh v=y/x


Merupakan persamaan diferensial separabel dan diintegralkan diperoleh


PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

Dikembalikan ke variabel semula diperoleh

kalikan x √( )


Jika syarat awal untuk , maka diperoleh . Jadi penyelesaian
masalah syarat awal adalah
y=1/2(x^2-x)

C. Persamaan
Teorema 6. Misal persamaan diferensial
................................(6.1)
Dengan konstanta di R

1. Jika , maka dengan transformasi

Dimana (h,k)merupakan penyelesaian dari sistem:

Persamaan (6.1) menjadi persamaan homogen dalam variabel u dan v


sebagai berikut:

2. Jika , maka dengan transformazi persamaan

(6.1) menjadi persamaan separabel dalam variabel x dan z

3. Jika , maka persamaan (6.1) merupakan persamaan

diferensial dengan penyelesaian , untuk sembarang konstanta C.


Contoh: Selesaikan persamaan diferensial
..........................(6.2)
Penyelesaian
Dari persamaan diferensial (6.2) diperoleh

Sehingga merupakan kasus 1 dari teorema 6. Penyelesaian dari sistem


PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

(5*-1)-(2*-1)=-3

Adalah
| | | |
,
| | | |

dengan transformasi

persamaan (6.2) menjadi persamaan homogen dalam variabel u dan v


sebagai berikut

Persamaan tersebut dapat di tulis dalam bentuk derivatif menjadi

( )

Misalkan  dan diperoleh

Sehingga

( )

ini kan = 1

( )
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

∫ ∫

∫ ∫
w^2+4w+4

∫ ∫

Ingat peyelesaian integral dengan substitusi fungsi trigonometri atau


metode substitusi
Misal maka

Latihan

1. Selesaikan persamaan diferensial

Dengan syarat awal y(-2) = 2


2. Selesaikan persamaan diferensial berikut ini :
a. dengan syarat awal .

b.
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER ORDE SATU

Definisi 7.1. Persamaan diferensial linier orde satu dengan variabel tak
bebas y dan variabel bebas x, dapat di tulis dalam bentuk :

𝒅𝒚
𝑷 𝒙 𝒚 𝑸 𝒙
𝒅𝒙

Contoh : persamaan

Dapat ditulis menjadi

( )
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

Persamaan diferensial linier orde satu dapat ditulis dalam bentuk diferensial
menjadi
( )
Sehingga di peroleh

Maka

Jadi persamaan diferensial linier orde satu bukan persamaan


diferensial eksak dan karena pada persamaan terakhir memuat hanya
variabel x saja, maka dapat diasumsikan mempunyai faktor integral yang
hanya tergantung x saja, misalkan , maka diperoleh
( )
Dengan mengingat definisi faktor integral diperoleh

[ ( )]

Persamaan tersebut merupakan persamaan diferensial separabel yang


penyelesaiannya adalah

Jelas , sehingga merupakan faktor integral dari persamaan


diferensial linier orde satu sehingga
( )


PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

Dari uraian diatas dapat disimpulkan dalam suatu teorema berikut :


Teorema. Persamaan diferensial linier orde satu

Mempunyai faktor integral

Penyelesaian umum persamaan diferensialnya

Adapun langkah-langkah untuk menyelesaikan Persamaan Diferensial


Linier Orde satu adalah sebagai berikut :
Langkah 1 : tuliskan bentuk Persamaan Diferensial linier orde satu tersebut
dalam bentuk standar

Langkah 2. Tentukan faktor integralnya.

Langkah 3. Kalikan Q(x) dengan dan integralkan

Langkah 4. Tuliskan penyelesaian umum

Atau

Contoh :
1. Selesaikan PD dibawah ini
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

Penyelesaian :
Langkah 1 : tuliskan bentuk Persamaan Diferensial linier orde satu
tersebut dalam bentuk standar dengan dibagi x

Dimana dan

Langkah 2. Tentukan faktor integralnya.

Dimana

Sehingga

Langkah 3. Kalikan Q(x) dengan dan integralkan

Langkah 4. Tuliskan penyelesaian umum

( ( ) )

2. Carilah penyelesaian umum persamaan diferensial


PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

Penyelesaiannya :
Dari persamaan diferensial tersebut diperoleh

Dan bentuk persamaan diferensialnya

( )

Sehingga dengan teorema diatas faktor integralnya

Cara I :
Kalikan dengan dan integralkan, sehingga diperoleh

∫ ∫

=
Jadi penyelesaian umumnya adalah

atau

Cara II :
Diperoleh persamaan diferensial eksaknya

Yang mempunyai penyelesaian umum dengan metode pengelompokkan

Latihan :
Selesaikan Persamaan diferensial linier orde satu berikut

a. ( )
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

b.

c. .
Selesaikan Masalah Nilai Awal berikut

a.

b.

c. ( )

PERSAMAAN DIFERENSIAL BERNAULLI DAN RICCATI


A. Persamaan Diferensial Bernaulli
Definisi 8.1. Persamaan diferensial yang dapat ditulis dalam bentuk

Disebut persamaan diferensial bernaulli.


Teorema. 8.1. Apabila , maka dengan transformasi persamaan
bernaulli berubah menjadi PD linier tingkat satu

Dengan penyelesaian umum berbentuk


PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

Contoh :
Selesaikan

Dimana dan
Penyelesaian n=3

Dengan substitusi

dy/dx+(1-3).1.v=(1-3).x
diperoleh

Sehingga penyelesaian umumnya adalah

Dimana

( )

Sehingga diperoleh

( ( ))

( ) .

( )

Jadi penyelesaian umum PD adalah

( )

Latihan :

a.

b.

c.
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

d.

e.

B. Persamaan Diferensial Riccati


Persamaan Riccati berbentuk

Jika adalah fungsi yang memenuhi persamaan Riccati, dapat dibuktikan bahwa
dengan substitusi akan diperoleh PD linier tingkat satu

[ ]

Dengan penyelesaian umum berbentuk


[ ]

Atau

Secara jelas, jika , maka persamaan menjadi persamaan Bernoulli. Jika


, penyelesaian umum dicari dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Langkah 1. Jika satu penyelesaian khusus yang sudah diketahui, misal ,
dank arena itu dipunyai

Langkah 2. Disubstitusikan dengan derivatifnya

( )

Kepersamaan Riccati diperoleh :

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

( )

Diperoleh persamaan diferensial tingkat satu z :

( )

Langkah 3. Disubstitusikan penyelesaian z ke


Contoh :
Selesaikan PD Riccati dibawah ini

Penyelesaian :
Jika , maka dengan substitusi diperoleh

Sehingga penyelesaian umumnya adalah

Latihan :
Selesaikan Persamaan Riccati berikut :
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

PERSAMAAN DIFERENSIAL HOMOGEN

1. Persamaan Diferensial Homogen


Banyak Permasalahan di bidang teknik, Fisika, pemodelan matematika yang
melibatkan Persamaan Diferensial Homogen Orde 2. Oleh sebab itu mengetahui
mekanisme pemecahan masalah Persamaan Diferensial Homogen Orde 2
sangatlah membantu kita untuk mencari solusinya.
Bentuk Persamaan Diferensial Homogen Orde 2 :

………………

pertama mari kita misalkan f(x) = 0, dengan nilai a, b, dan c konstan, maka Pers.1
menjadi

…………………
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

Persamaan (2) adalah bentuk umum Persamaan Diferensial Homogen Orde 2


dimana ruas kanannya sama dengan 0. Apabila ruas kanan tidak sama dengan 0
maka, persamaan itu dikatakan Persamaan diferensial inhomogen orde 2.
Misalkan y = u dan y = v (dimana u dan v adalah fungsi x yang menjadi dua solusi
dari persaman

…………………

dan

…………………

tambahkan Persamaan (3) dan (4)

( ) ( )

dimana

dan

jadi dapat ditulis

maka substitusikan (gantikan) y = u+v

dan y = u+v

jika a = 0, maka Pers. 1 menjadi Pers differential liniar orde satu (PDL01)


PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

dimana

integralkan persamaan diatas

∫ ∫

kita dapatkan

kita gantikan -k dengan m, maka

……
Pers.(5) tidak hanya solusi untuk PDL01 tetapi juga bisa menjadi solusi untuk
Persamaan Diferensial Homogen Orde 2 dimana

Pers.2 dapat ditulis

…………………

bagi dengan kita dapat


.........(6)
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

yang merupakan persamaan kuadrat, yang akar-akar kuadratnya dan


dimana kita sudah lihat jika y = u dan y = v adalah dua solusi untuk
Persamaan Diferensial Homogen Orde 2 dan juga y = u+v. Jika
dan ,
maka solusi untuk Persamaan Diferensial Homogen Orde 2 dapat ditulis

+ .........(7)

persamaan kuadrat ini dikatakan persamaan tambahan (Auxiliary Equation)


solusi Persamaan Diferensial Homogen Orde 2 sangat tergantung dari jenis akar-
akar persamaan tambahan. Ada tiga jenis solusi untuk Persamaan Diferensial
Homogen Orde 2, yaitu :
a. Akar real dan berbeda (Determinan > 0)
b. Akar real dan sama (Determinan = 0)
c. Akar kompleks (Determinan < 0)

Dimana 𝑑𝑒𝑡𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 𝐷 𝑏 𝑎𝑐

jadi solusi untuk persamaan diferensial homogen orde 2 kita adalah


+
a. Akar real dan Berbeda.
Untuk akar sama atau kembar solusinya adalah
+

Contoh :

persamaan tambahannya adalah

faktorkan persamaan diatas

m = -2 dan m = -3
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

maka akarnya real dan berbeda. Jadi solusi untuk persamaan diferensial
homogen orde 2 kita adalah
+

b. Akar real dan sama


Untuk akar sama atau kembar solusinya adalah
+
Contoh :

persamaan tambahannya adalah

faktorkan persamaan diatas

dan
maka akarnya sama atau kembar

jadi solusi untuk persamaan diferensial homogen orde 2 kita adalah


+
atau

c. Akar kompleks/imaginer
Rumus untuk akar kompleks atau imaginer adalah

akar kompleks adalah akar yang didalamnya terdapat tanda negativ. Untuk lebih
jelasnya lihat contoh dibawah ini.

Persamaan tambahannya adalah


PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

persamaan kuadrat diatas tidak bisa diselesaikan dengan pemfaktoran. Maka


digunakan rumus ABC sebagai solusinya

√ √

maka α=-2 dan β=√


maka solusinya adalah
√ √

coba kerjakan contoh ini sebagai latihan

di samping 3 bentuk akar diatas, ada beberapa bentuk khusus Persamaan


Diferensial Homogen Orde 2. Ada dua bentuk khusus yaitu

maka solusinya
y = A Cosh nx + B Sinh nx

maka solusinya
y = A Cos nx + B Sin nx
Contoh :
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

maka
solusinya

Latihan soal

1.

2.

3.

4.

5.

PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE 2 NON HOMOGEN

Definisi : Persamaan Diferensial Orde 2 Non Homogen

Jika maka substitusi + akan membuat sisi kiri diatas


sama dengan nol. Maka :
+ , X = fungsi tambahan.
+ fungsi komplementer
 integral khusus
Contoh :
Selesaikan persamaan diferensial

Penyelesaian :
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

- Fungsi komplemen sehingga f(x) = 0

Maka akar-akar karakteristiknya : m = 2 dan m = 3


Sehingga

- Integral khusus  fungsi derajat dua


Misal

Substitusikan ke persamaan


Penyelesaian Umum = fungsi komplemen + Integral Khusus
=

Menentukan nilai-nilai konstanta


Jika Asumsikan

atau
atau

Latihan soal
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

1. Selesaikan persamaan diferensial

2. Tentukan nilai A dan B

jika dan

PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER HOMOGEN DENGAN


KOEFISIEN KONSTAN.

Bentuk Persamaan diferensial orde dua

( )

Dimana f adalah suatu fungsi, sehingga persamaan diferensial (1) merupakan


persamaan diferensial linier orde dua

1. Metode Penyelesaian
a. Metode Koefisien tak tentu
b. Metode Variasi Parameter.
PERSAMAAN DIFERENSIAL TINGKAT TINGGI
Pada Bab ini, dibicarakan beberapa tipe persamaan diferensial linier orde tinggi
dan beberapa metode untuk menyelesaikannya. Hal-hal yang dibahas adalah
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

reduksi order, persamaan diferensial linier homogen dengan koefisien konstan,


metode variasi parameter, dan persamaan Cauchy- Euler. Untuk membahas ini
semua diperlukan beberapa teori dasar tentang persamaan diferensial linier
orde tinggi, yang akan disajikan tanpa disertai bukti.

PENGANTAR PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL

TRANSFORMASI LAPLACE.

KONTRAK BELAJAR

NO KOMPONEN PERSENTASE KETERANGAN


(%)
1 Kehadiran 10
Sifat ujian close book dilakukan 2 kali
2 Ujian Sisipan 10 (1 kali sebelum UTS dan 1 kali
sesudah UTS)
3 Tugas 25 4 kali (pertemuan ke 4, 6, 10, 12)
4 UTS 25 Sifat ujian close book
5 UAS 30 Sifat ujian open book
Jumlah 100
PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEMENTER
Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

Anda mungkin juga menyukai