Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Penunjang Diagnosis
➢Darah perifer lengkap leukositosis dan shift
to the left
➢Apendikogram/USG/CT
Tatalaksana
➢Apendektomi
➢Laparotomi bila ditemukan peritonitis
Rovsing Sign
Nyeri pada abdomen kanan bawah bila kiri bawah
ditekan
Dunphy Sign
Nyeri saat ada peningkatan tekanan intra-
abdomen (batuk misalnya)
Blumberg Sign
Nyeri saat tekanan abdomen dilepaskan
Peritonitis Umum Hemoroid
Hemoroid Eksterna
➢Radang peritoneum luas dengan gajala khas ➢Pelebaran pleksus vena hemoroidalis inferior
nyeri di seluruh lapang perut ➢Nyeri
➢Ditandai dengan defanse musculaire. ➢Dilapisi epitel skuamosa
Hemoroid Interna
Peritonitis Primer ➢Pelebaran pleksus vena hemoroidalis superior
➢Sirosis hepatis dan media
➢Peritonitis TB (fenomena papan catur) ➢Tidak nyeri
Peritonitis Sekunder ➢Dilapisi epitel silindris
➢Perforasi apendiks
Batas hemoroid interna dan eksterna adalah linea
➢Perforasi gaster
dentata
Terapi Grading Hemoroid
➢Laparotomi eksplorasi
1 Darah menetes Konservatif
Medikamentosa
2 Benjolan keluar
Sitz Bath (rendam
Masuk spontan
bokong di air hangat 10-
20 menit)
3 Benjolan keluar Operatif
Masuk dibantu Hemoroidektomi
tangan
4 Benjolan tidak
dapat dimasukkan
Defek Dinding Abdomen
Karakteristik Omfalokel Gastroskisis
Organ terlibat Intestinal ± liver Hanya intestinal
Kantung pembungkus Ada Tidak ada
Anomali lainnya Sering (50%) Jarang (10%)
Lokasi defek Umbilikus Di kanan umbilikus
Tatalaksana bedah Tidak harus segera Harus segera
A.Omfalokel;B.Gastroskisis
Holcomb GW, Murphy JP. Ashcraft's pediatric surgery. 5 ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2010.
Hepatologi
HBeAg menggambarkan replikasi virus dan peningkatan kemungkinan menginfeksi orang lain
Sirosis Hepatis Komplikasi Lainnya
➢Peritonitis bakterial spontan
➢Hepatoma
Fibrosis pada parenkim hepar, biasanya karena
proses kronis, dengan etiologi Hep B atau C dan
alkoholisme
Stigmata Sirosis
➢Asites
➢Eritema palmaris
➢Spider naevi
➢Caput medusa
Komplikasi
➢Pecah varises esofagus (PVO)
➢Tatalaksana dengan stabilisasi hemodinamik
dilanjutkan dengan medikamentosa (slide
sebelumnya tentang variceal bleeding
➢Definitif berupa ligasi varises per endoskopi
Komplikasi
➢Ensefalopati hepatikum
➢Akibat peningkatan amonia dalam darah
➢Penurunan kesadaran (penkes)
➢Tatalaksana berupa laktulosa (4 x 1 cth),
neomisin 4 x 500 mg
Empedu
Bimbel iMedicine Indonesia
We Make UKMPPD Easier
2018
Dr. TOHARI
082112659290
Kole-Kole
Kolelitiasis Kolesistitis Koledokolitiasis Kolangitis
Anatomi Vesica Fellea Ductus Cysticus Ductus Choledocus Ductus Hepaticus, Cysticus,
(CBD) dan Choledocus
Kolik + -/+ + -/+
Murphy sign - + - +
Tanda Inflamasi - Demam low - Demam high grade, Triad
grade, Charcot’s, atau Pentad
leukositosis Raynauld’s
Ikterus - - + +
Penunjang USG USG USG (Ductus USG
(Accoustic (Accoustic Hepaticus melebar)
Shadow) Shadow dan/atau
Double Layer)
Tatalaksana Kolesistektomi Kolesistektomi ERCP ERCP Cito
Kronis
➢Kerusakan jangka panjang pankreas
Manifestasi Klinis
➢Nyeri tekan epigastrium (NTE)
➢Demam tinggi, mual-muntah, hipotensi
➢Gangguan absorpsi (kembung dan diare)
➢Cullen’s Sign
➢Grey Turner Sign
Penunjang Diagnosis
➢Amilase dan Lipase meningkat
Tatalaksana
➢Pasien dipuasakan
➢Pasang NGT
➢Antibiotik
➢Suportif
Gastrointestinal
Anak
Bimbel iMedicine Indonesia
We Make UKMPPD Easier
2018
Dr. TOHARI
082112659290
Morbus Hirschsprung Stenosis Pilorus
➢Terhambatnya pasase mekonium ➢Penyempitan pada pilorus gaster
➢Adanya segmen usus yang aganglionik ➢Akibat dari hipertrofi otot-otot outlet gaster
Penunjang Diagnosis
➢Foto toraks gambaran usus di rongga toraks
Intususepsi Volvulus
➢Adanya segmen usus yang masuk ke segmen ➢Rotasi (terpuntirnya) segmen mobile kolon di
usus lainnya (yang biasanya lebih motil) sekitar mesenteriumnya
➢Bisa disebabkan oleh : pemberian makan pada
bayi yang tidak sesuai usia, atau penggunaan Manifestasi Klinis
obat diare yang lama. ➢Distensi abdomen
➢Meteorismus
Manifestasi Klinis ➢Muntah
➢Kolik abdomen ➢Bising usus meningkat
➢Diare currant jelly stool (mukus, epitel mukosa, ➢Triad Bordchardt (coiling NGT, epigastric pain,
dan darah) asem di mulut)
➢Dance sign (adanya bagian yang teraba kosong) Penunjang Diagnosis
➢Sausage sign ➢Foto polos abdomen Coffee bean
appearance, tear drop appearance
Penunjang Diagnosis
➢Pada USG atau Polos abdomen target sign,
portio-like sign, doughnut sign
Kriteria Diagnosis
➢Poliuria, polidipsi, polifagia, nokturia, enuresis
(ngompol), penurunan BB, GDS ≥ 200 mg/dL
➢GDP ≥ 126 mg/dL
➢2 jam TTGO ≥ 200 mg/dL
➢HbA1c > 6.5%
➢Diagnosis tegak apabila ditemukan 1 kriteria saja
Terapi
➢Insulin
➢Olah raga
➢Pemantauan gula darah mandiri
Komplikasi
➢Hiperglikemia
➢KAD
Prediabetes
Diabetes Melitus Tipe 2 ➢ GDPT GDP 100—125 mg/dl DAN 2 jam TTGO < 140
mg/dl
➢ TGT 2 jam TTGO 140—199 mg/dl DAN GDP < 100
Gejala Klinis
mg/dl
➢Poliuria, polidipsia, polifagia, penurunan BB
yang tidak dapat dijelaskan sebabnya Prinsip Manajemen
➢Dapat disertai dengan keluhan lain seperti ➢ Promosi Hidup Sehat
lemah badan, parestesia, gatal, penglihatan ➢ Terapi Nutrisi Medis
➢ Aktivitas Jasmani
kabur, disfungsi ereksi, pruritus vulva
➢ Terapi Farmakologis
Obat Mekanisme
Biguanid Hambat glukoneogenesis
(Metformin) Tingkatkan sensitivitas
insulin
Sulfonilurea Insulin sekretagog
(Glibenklamid)
Alfa Glukosidase Inhibitor Hambat absopsi glukosa
(Akarbose)
Tiazolidindion Tingkatkan sensitivitas
(Pioglitason) insulin di perifer
DPP IV Inhibitor Perpanjang kerja GLP-1
(Sitagliptin)
Agonis reseptor GLP-1 Agonis reseptor GLP-1
(Liraglutid)
Glinid Insulin sekretagog
(Nateglinid
Indikasi Pemberian Insulin Makroangiopati
➢DM tipe 1
➢PJK
➢Krisis hiperglikemia
➢Penyakit arteri perifer
➢Intoleransi OAD
➢Cerebrovaskular disease (stroke)
➢Gangguan fungsi ginjal dan hepar berat
➢Tidak terkontrol dengan OAD Mikroangiopati
➢Penurunan BB sangat cepat
➢Stress (infeksi, IMA, stroke, operasi) ➢Retinopati
➢Nefropati
➢Neuropati
Jenis Insulin Contoh
Cara Pemberian Insulin
Rapid Acting ( mulai kerja Lispro, Aspart, Gluisin
15 menit)
Short Acting ( mulai kerja Human Reguler
30 menit)
Intermediate Human NPH
Kriteria Diagnosis
➢Lingkar pinggang > 40 inch (laki-lakI 90 CM dan >
35 inch (perempuan 80 CM)
➢GDP > 110 mg/dl
➢TD > 130/85 mmHg
➢HDL < 40 mg/dl (laki) dan < 50 mg/dl
(perempuan)
➢Trigliserida > 150 mg/dl
Keynotes
➢Tiroksin adalah hormon metabolisme
➢Jadi gejala defisiensi atau peningkatannya pasti berkaitan dengan metabolisme
➢Misalnya, kalau hipertiroid metabolisme meningkat, sehingga pembakaran kalori meningkat (BB
turun), palpitasi, diare, dll. Pun sebaliknya
Kortisol rendah hipoglikemi, hipotensi,
penurunan BB, lemah.
Gizi Buruk pada Anak
Marasmus Kwashiorkor
Muka seperti orang tua Muka bulat dan sembab
Bokong kendur dan keriput Rambut tipis dan kusam
Iga Gambang Rambut jagung
Atrofi otot dan lemak Edema
Perut cekung Crazy pavement dermatitis
10 Tatalaksana Gizi Buruk (Gibur) Aplikasi dalam soal UKMPPD
➢ Mencegah dan mengatasi hipoglikemia dgn D10 bolus 5 cc/Kg • Soal terkait gibur pada anak paling
bersamaan dgn ReSoMal 5 cc/kg per NGT sering tentang bagaimana
➢ Koreksi elektrolit dengan RL : D5 = 1 : 1 maintenance membedakan
➢ Mencegah hipotermia marasmus/kwashiorkor/marasmik-
➢ Mencegah dehidrasi dgn ReSoMal kwashiorkor
➢ Mengobati Infeksi
• Tdk ada infeksi : Kotrimoksasol (5 mg Trimetroprim + 25 mg
sulfometoksasol )/kgBB /12 jam dalam 5 hari
• Ada infeksi : Ampisilin 50 mg/kg/6 jam selama 2 hari IV atau IM +
Gentamisin 7.5 mg/kg dalam 7 hari
➢ Memperbaiki kekurangan gizi mikro
• Vita A < 6 bln 50.000 IU, 6—12 bln 100.000 IU, > 1 thn 200.000 IU.
• Fe
➢ Memberikan makanan untuk stabilisasi dan transisi
➢ Memberikan makanan untuk tumbuh kejar
➢ Stimulasi sensorik dan dukungan emosional
➢ Tindakan lanjut di rumah
Tatalaksana
➢Fase Stabilisasi denga F75 80—100 kkal/kg/hari
➢Fase Transisi F100 100—150 kkal/kg/hari
➢Fase Rehabilitasi F135 150—220 kkal/kg/hari
➢Fase Tindak lanjut bila BB/TB > -2 SD
Defisiensi Vitamin
Vitamin Alias dan Peran Defisiensi Catatan
3D
• Dermatitis
• Demensia
• Diare
• Vitamin B1 (Tiamin): Beriberi Dry: paralisis; Wet:
gagal jantung; Infantil: dispnea, sianosis, gagal
tumbuh
• Vitamin B2 (Riboflavin): Keilosis, pinggiran bibir
pecah, lidah merah licin, kulit sisik
• Vitamin B6 (Pyridoxine): anemia mikrositik, EEG
abnormal, keilosis (pinggir bibir pecah), glossitis
(swollen tongue), depresi, imun melemah
• Vitamin B12 (Asam folat): Kesemutan, anemia,
kulit pucat, iritabel, lelah
ANTIDOTUM
INTOKSIKASI ANTIDOTUM
KOKAIN (PSIKOSTIMULAN) BENZODIAZEPIN
OPIOID NALOKSON
BENZODIAZEPIN FLUMAZENIL
PARACETAMOL (ASETAMINOFEN) N-ASETILSISTEIN
SIANIDA TIOSULFAT
ORGANOFOSFAT (PEMBASMI SERANGGA) ATROPIN
ATROPIN FISOSTIGMIN
JENGKOL NATRIUM BIKARBONAT