Berbeda dengan orang-orang yang dibutakan mata hatinya, karena
ia hanya melihat dengan mata zahir maka ukuran hidup pun hal-hal yang materil, apa yang membuat ia bahagia adalah hal-hal yang sipatnya materil, seperti banyaknya harta, kuatnya kuasa, wanita atau pria yang bagus rupa, segala usaha akan ia lakukan untuk mendapatkan kebahagian, berbuat tidak jujur, seperti korupsi, kolusi itu dilakukan untuk memenuhi hasrat akan dunia, bila ia mendapatkan harta maka ia akan menjadi sombong dengan harta tersebut, dan ia akan tidak tenang dengan hartanya tersebut ketakutan akan kehabisan harta sangat mengahatui dirinya, bila mana hartanya habis maka ia akan setres. Dimana coba letak kebahagiannya kalau kita menghamba pada dunia Mata hatiku
Berbeda dengan orang-orang yang dibutakan mata hatinya, karena
ia hanya melihat dengan mata zahir maka ukuran hidup pun hal-hal yang materil, apa yang membuat ia bahagia adalah hal-hal yang sipatnya materil, seperti banyaknya harta, kuatnya kuasa, wanita atau pria yang bagus rupa, segala usaha akan ia lakukan untuk mendapatkan kebahagian, berbuat tidak jujur, seperti korupsi, kolusi itu dilakukan untuk memenuhi hasrat akan dunia, bila ia mendapatkan harta maka ia akan menjadi sombong dengan harta tersebut, dan ia akan tidak tenang dengan hartanya tersebut ketakutan akan kehabisan harta sangat mengahatui dirinya, bila mana hartanya habis maka ia akan setres. Dimana coba letak kebahagiannya kalau kita menghamba pada dunia Mata hatiku
Berbeda dengan orang-orang yang dibutakan mata hatinya, karena
ia hanya melihat dengan mata zahir maka ukuran hidup pun hal-hal yang materil, apa yang membuat ia bahagia adalah hal-hal yang sipatnya materil, seperti banyaknya harta, kuatnya kuasa, wanita atau pria yang bagus rupa, segala usaha akan ia lakukan untuk mendapatkan kebahagian, berbuat tidak jujur, seperti korupsi, kolusi itu dilakukan untuk memenuhi hasrat akan dunia, bila ia mendapatkan harta maka ia akan menjadi sombong dengan harta tersebut, dan ia akan tidak tenang dengan hartanya tersebut ketakutan akan kehabisan harta sangat mengahatui dirinya, bila mana hartanya habis maka ia akan setres. Dimana coba letak kebahagiannya kalau kita menghamba pada dunia Mata hatiku
Berbeda dengan orang-orang yang dibutakan mata hatinya, karena
ia hanya melihat dengan mata zahir maka ukuran hidup pun hal-hal yang materil, apa yang membuat ia bahagia adalah hal-hal yang sipatnya materil, seperti banyaknya harta, kuatnya kuasa, wanita atau pria yang bagus rupa, segala usaha akan ia lakukan untuk mendapatkan kebahagian, berbuat tidak jujur, seperti korupsi, kolusi itu dilakukan untuk memenuhi hasrat akan dunia, bila ia mendapatkan harta maka ia akan menjadi sombong dengan harta tersebut, dan ia akan tidak tenang dengan hartanya tersebut ketakutan akan kehabisan harta sangat mengahatui dirinya, bila mana hartanya habis maka ia akan setres. Dimana coba letak kebahagiannya kalau kita menghamba pada dunia Mata hatiku
Berbeda dengan orang-orang yang dibutakan mata hatinya, karena
ia hanya melihat dengan mata zahir maka ukuran hidup pun hal-hal yang materil, apa yang membuat ia bahagia adalah hal-hal yang sipatnya materil, seperti banyaknya harta, kuatnya kuasa, wanita atau pria yang bagus rupa, segala usaha akan ia lakukan untuk mendapatkan kebahagian, berbuat tidak jujur, seperti korupsi, kolusi itu dilakukan untuk memenuhi hasrat akan dunia, bila ia mendapatkan harta maka ia akan menjadi sombong dengan harta tersebut, dan ia akan tidak tenang dengan hartanya tersebut ketakutan akan kehabisan harta sangat mengahatui dirinya, bila mana hartanya habis maka ia akan setres. Dimana coba letak kebahagiannya kalau kita menghamba pada dunia