Anda di halaman 1dari 4

Sebelum efek dijual di bursa efek.

Efek tersebut harus dijual di pasar perdana terlebih


dahulu dengan harga yang sudah ditentukan oleh perusahaan (emiten) dan tidak ada tawar-
menawar. Prosedur pembelian efek di pasar perdana adalah sebagai berikut:
a. Pembeli menghubungi agen penjual yang ditunjuk oleh underwriter untuk mengisi formulir
pemesanan, setelah formulir pemesanan diisi disertai tanda tangan dan fotokopi Kartu Tanda
Penduduk (KTP) investor tersebut sebanyak satu lembar.
b. Jika banyaknya efek yang dipesan lebih banyak dibandingkan dengan banyaknya efek yang
ditawarkan, maka ada masa penjatahan dan masa pengembalian dana.
c. Penyerahan efek dilakukan setelah ada kesesuaian antara banyaknya efek yang dipesan
investor dengan banyaknya efek yang dapat dipenuhi oleh emiten.
Mekanisme perdagangan efek di bursa efek hanya dapat dilakukan oleh anggota (member)
bursa efek tersebut. Syarat keanggotaan bursa efek pada umumnya menyangkut permodalan
dan kemampuan sebagai anggota bursa efek. Perdagangan efek di bursa efek dapat dilakukan
melalui pedagang efek (PE) dan perantara pedagang efek (PPE) yang merupakan anggota suatu
bursa efek.
Pedagang efek (dealer) di sini bertindak sebagai investor sehingga PE menerima
konsekuensi baik untung maupun rugi. Perantara pedagang efek (broker) mendapat komisi
maksimum 1% dari nilai transaksi dan berfungsi sebagai agen yang melakukan transaksi atas
nama klien.
Sistem perdagangan efek di bursa efek dilakukan melalui dua sistem, yaitu sistem kol dan
sistem terus-menerus.
a. Sistem kol merupakan sistem perdagangan yang dipimpin oleh petugas bursa yang disebut
pimpinan kol. Perdagangan efek ini pertama didaftarkan (listing) di bursa efek dengan
sistem lelang, proses tawar-menawar dilakukan pimpinan lelang.
b. Sistem terus-menerus merupakan sistem perdagangan efek yang dilakukan oleh anggota
bursa secara langsung tanpa melalui pimpinan kol. Sistem perdagangan ini dilakukan setiap
hari bursa. Bagi investor bukan anggota bursa yang ingin membeli/menjual efek ia harus
menghubungi salah satu anggota bursa efek untuk melakukan pembelian/penjualan efek
yang diinginkan/dimiliki investor tersebut
Dalam kasus ini dimana efek yang diperjual belikan adalah fiktif yang dilakukan oleh EP
Larasati sebagai Head of Wealth Management di PT Reliance Sekuritas, Tbk menawarkan
adanya produk keuangan baru yang di pasarkan oleh PT Reliance Sekuritas, Tbk dengan
jaminan obligasi pemerintah FR0035, dimana dengan jaminan tersebut apabila PT Reliance
Sekuritas, Tbk gagal bayar pada tanggal jatuh tempo, maka investasi para investor akan
dibayar/dikembalikan dengan menggunakan obligasi tersebut sejumlah uang yang di
investasikan.
Dalam hal ini PT. Magnus Capital selaku kustodian (penampung), yaitu menghimpun dan
menampung produk/dana investasi nasabah, setelah menerima setoran/transferan dana dari
nasabah, kemudian PT. Magnus Capital membukukan dana tersebut, melakukan
pembayaran/transfer bunga diskonto untuk nasabah yang belum menerima pembayaran bunga
diskonto serta mengelola dana milik nasabah bersama EP Larasati dan PT. Reliance Securities.
Penempatan dana tersebut terjadi pada tahun 2014 s/d 2015. Adanya penandatanganan
kerjasama anatara PT. Reliance Securities dan Magnus Capital, kesepakatan itu menyatakan
posisi magnus sebagai perusahaan penampung dana transaksi obligasi tim Wealth Management
Reliance Securities. Dana tersebut di transfer kembali kepada EP Larasati, setelah magnus
memotong 0,5% dari dana itu sebagai fee rekening penampung.
Sebelum dapat melakukan transaksi, terlebih dahulu investor harus menjadi nasabah di
perusahaan Efek atau kantor broker. Pertama kali investor melakukan pembukaan rekening
dengan mengisi dokumen pembukaan rekening, di dalam dokumen pembukaan rekening
tersebut memuat identitas nasabah lengkap (termasuk tujuan investasi dan keadaan
keuangan)serta keterangan tentang investasi yang akan dilakukan.
Namun dalam kasus ini, para investor/ bukan merupakan nasabah dari PT. Reliance
Securities, Tbk maupun PT. Magnus Capital, para investor/nasabah dalam kasus ini adalah
orang perorangan yang diberi penawaran produk keuangan dengan jaminan obligasi
pemerintah FR0035 oleh EP Larasati. Kemudian dalam proses transaksi keuangan tersebut para
investor/nasabah tidak melakukan pembukaan rekening melainkan hanya membuat kotrak atau
perjanjian penempatan dana dengan EP Larasati dengan meggunakan dokumen PT. Reliance
Securities, Tbk dan menjanjikan pengembalian imbal hasil sebesar 10%-12% pertahun dengan
teno 1 s/d 12 bulan dengan jaminan obligasi pemerintah FR0035.
Berdasarkan hal tersebut, proses transaksi dalam kasus ini sudah tidak sesuai dengan
mekanisme atau peraturan yang sudah ditetapkan, bahwa para investor/nasabah terlebih dahulu
harus menjadi nasabah di perusahaan efek dan harus melakukan kontrak pembukaan rekening
efek sebelum melakukan transaksi efek sebagai aman di atur dalam Peraturan Bapepam No.
V.D.3.

Lantai Bursa

Order
Entry
Investor Emiten
BAPEPAM
Trader Trader
No. V.3.D
dan No. Sistem JATS
III.A.10
Perusahaan Perusahaan
Efek Efek

Proses Perdagangan
Proses Penyelesaian

KPEI & KSEI


Transfer Transfer
dana (Sistem Penjminan dan Efek
Penyelesaian Transaksi)

BAE
EP Larasati Head of INVESTOR
Wealth Management
di PT Reliance INVESTOR PARA INVESTOR
MENTRANFER DANA NYA
Sekuritas, Tbk
INVESTOR

Di Transfer Kembali
Ke Rek EP Larasati PT. MAGNUS CAPITAL

PT. Magnus Capital merupakan sebuah perusahaan sekuritas yang berbasis di Jakarta dan
tercatat sebagai anggota BEI dengan kode TA. Perusahaan ini mengantungi dua izin di bursa,
yaitu sebagai penjamin emisi efek dan perantara perdagangan efek. PT Magnus Capital
merupakan perusahaan efek yang mendapat izin usaha oleh OJK (dahulu Badan Pengawas
Pasar Modal) sebagai perantara pedagang efek melalui surat keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal Nomor KEP-32/PM/1992 tanggal 13 Februari 1992 dan mendapatkan izin usaha
sebagai Penjamin Emisi Efek berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal Nomor KEP-04/PM/PEE/2004 tanggal 26 Mei 2004.
Sebagai

Anda mungkin juga menyukai