Anda di halaman 1dari 6

Nama : Siti Shakila

NIM : 11650202151

Jiwa yang Hilang

Jiwa yang hilang

Roda terus berputar

Dan waktu terus berjalan

Ketahuilah!

Orang-orang tak berhati itu

Duduk bergantian di singgasana

Sambil meminta, meronta-ronta

Sedangkan kami,

Jiwa yang hilang

Dijadikannya pelarian
Tempat Pelarian

Siang berkemas meninggalkan aku dan semesta

Rintik hujan membawaku pada suatu lorong yang gelap dan sunyi tentunya

Aku tak bisa melihat apapun sekarang

Yang ada hanya rasa takut dan kesepian

Namun satu hal yang ku tahu,

Hujan tidak akan berhenti

Dan lorong gelap ini bukanlah satu-satunya tempat pelarian


Hati

Wakilkan aku para hati

Untuk mereka yang berhati

Meminta samudra hati

Tapi hati ini tak berhati

Lalu, kemana saja saat itu?

Ketika paku membutuhkan palu

Membuat karat si paku

Apa kau tidak tahu?


Retina

Kulepaskan senja yang kemerah-merahan

Kunikmati kau dalam gelap

Kubiarkan kau berlari merayap

Mencariku yang kau anggap lenyap

Tapi apakah kau tahu?

Betapa menyedihkannya aku saat tahu kau berhenti

Ketika matamu mulai padam

Hati mu kelam dan pikiranmu mulai suram

Kau telah berhenti mencariku

Tapi tak sedikitpun aku ragu

Karena aku melihat diriku dalam retinamu.


Penatku

Pejamkan mata jiwa

Biarkan aku menikmati keindahan rasa

Biar hayalku yang berimajinasi

Mencapai hayal tertinggi

Percayalah… mustahil itu tak perlu

Karena hayalan bukan soal iman

Menjadi liar saja sudah cukup untuk penatku


Elegi yang tak sempat tersampaikan

Tak bisa menyalahkan semut kecil

Yang menghalangi jalan sepatuku

Satu langkah lagi aku akan sampai

Pada halaman terakhir di penguhujung tinta hitamku

Tiba-tiba…

Angin kencang meluluh lantahkan semuanya

Halaman demi halaman yang telah kubuat lenyap seketika

Lantas hilanglah mimpi-mimpi itu

Dan segala rasa yang kusimpan di dalamnya

Pada akhirnya semua tak akan sama

Ketika kumulai lagi untuk menata halaman-halaman itu

Jika waktu itu aku dengan bunga dan cahaya

Sekarang aku dengan sunyi dan angin

Anda mungkin juga menyukai