2/Feb/2016
126
Lex Crimen Vol. V/No. 2/Feb/2016
sebagaimana diatur dalam pasal 183 Kitab 5. Faktor Kebudayaan, sebagai hasil, karya,
Undang-Undang Hukum Acara Pidana.4 cipta dan rasa yang didasarkan pada
Sesungguhnya untuk mencari pelaku dalam karsa manusia didalam pergaulan hidup.6
kejahatan perdagangan orang ini sangat sulit Dengan demikian apabila proses
sebab biasanya para korban itu telah direkrut penegakan hukum itu diartikan hanya untuk
terlebih dahulu oleh para agen perekrut tenaga melaksanakan Undang-undang saja, maka
kerja yang bersifat ilegal dan para agen idlegal akan terasa kaku malahan akan mengganggu
ini membayar para calo-calo perseorangan yang kedamaian didalam pergaulan masyarakat.
tidak memiliki izin untuk melakukan Untuk itulah maka penulis tertarik sehingga
perekrutan tenaga kerja ataupun mengurus terdorong untuk menulis tentang human
dokumen perjalanan yang berhubungan trafficking dalam skripsi ini yang berjudul
dengan pencari kerja. Dan kemudian para “Penegakan Hukum Pidana Terhadap
korban yang sudah terjerat oleh para perekrut Kejahatan Perdagangan Orang Menurut
baik agen maupun perorangan itu pada Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007”
akhirnyadisekap dan diekspliotasi dengan
berbagai macam cara bahkan sampai dengan B. Rumusan Masalah
tindak kekerasan fisik dan kekerasan sex. 1. Bagaimana pengaturan tindak pidana
Persoalan penegakan hukum atau law perdagangan orang menurut UU No. 21
inforcement dalam kejahatan perdagangan Tahun 2007 ?
orang haruslah benar-benar diberantas mulai 2. Bagaimana Penerapan sanksi pidana
dari perekrutan, pengangkutan, penampungan, dalam kasus kejahatan perdagangan
pengiriman pemindahan atau penerimaan orang ?
seseorang dengan ancaman kekerasan,
penyekapan, penculikan, pemalsuan, penipuan, C. Metode Penelitian
dan penyalahgunaan kekuasaan, atau posisi Metode yang digunakan dalam penelitian
rentan, penjeratan hutang atau memberikan ini adalah metode penelitian yuridis normatif
pembayaran sehingga memperoleh dimana bahan-bahan sebagai referensi yang
persetujuan dari orang yang memegang kendali digunakan adalah peraturan perundang-
atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan undangan sebagai bahan pokok (bahan hukum
didalam Negara maupun antar Negara untuk primair) dan bahan hukum sekunder adalah
tujuan eksploitasi atau mengakibatkan seperti literatur-literatur, buku-buku hukum,
tereksploitasi (Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang karya ilmiah, artikel-artikel ilmiah yang
No 21 Tahun 2007).5 membahas tentang penegakan hukum pidana
Dan untuk law inforcement yang diharapkan terhadap kejahatan perdagangan orang
menurut Soerjono Soekanto bukan hanya menurut Undang – Undang Nomor 21 tahun
sekedar menjalankan aturan-aturan hukum itu 2007 serta penerapan sanksi pidananya dan
sendiri tetapi perlu juga diperhatikan faktor- Kitab Undang – Undang Hukum Pidana.
faktor yang mempengaruhi jalannya sebuah
penegakan hukum yaitu : PEMBAHASAN
1. Faktor Hukumnya sendiri. A. Pengaturan Tindak Pidana Perdagangan
2. Faktor Penegak Hukumnya Orang Menurut Undang-Undang Nomor 21
3. Faktor Sarana atau Fasilitas yang Tahun 2007
mendukung pelaksanaan penegakan Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2007
hukum itu. Pasal 1 ayat 1 tentang pemberantasan tindak
4. Faktor Masyarakat, lingkungan dimana pidana perdagangan orang, perdagangan orang
hukum tersebut berlaku/ diterapkan. adalah tindakan perekrutan, pengangkutan,
penampungan, pengiriman, pemindahan atau
penerimaan seseorang denganancaman
kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan,
4
Kitab Undang – Undang Hukum Acara Pidana, Undang-
6
Undang Nomor 8 Tahun 1981 Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
5
Undang – Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Penegakan Hukum, apt araja Grafindo
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Persada,jkt,2005,hal. 7
127
Lex Crimen Vol. V/No. 2/Feb/2016
128
Lex Crimen Vol. V/No. 2/Feb/2016
Tindak Pidana Perdagangan Orang yang ada B. Penerapan Sanksi Pidana dalam Tindak
baik di pusat maupun di daerah. Pidana Perdagangan Orang.
Gugus Tugas Penghapusan Perdagangan Dalam rumusan Pasal 1 angka 4 UU No 21
Anak Kepres No. 88 Tahun 2002; dibentuk Tahun 2007, pelaku adalah setiap orang
melalui Keputusan Presiden RI Nomor 88 Tahun perseorangan atau korporasi yang melakukan
2002.Tujuan umum Gugus Tugas ini tindak pidana perdagangan orang. Dalam pasal
adalahterhapusnya segala bentuk perdagangan 2 sampai dengan 18, undang-undang ini
anak. Untuk Gugus Tugas di daerah, Menteri secara tegas merumuskan sanksi terhadap
Dalam Negeri mengeluarkan Surat Edaran pelaku perdagangan orang. Berdasarkan pasal-
Departemen Dalam Negeri Nomor pasal tersebut, dapat dikategorikan beberapa
560/1134/PMD/2003 yang ditujukan kepada pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang ,
Gubernur, Bupati, dan Walikota seluruh yaitu:11
Indonesia. Dalam surat edaran tersebut Pertama, Agen perekrutan Tenaga Kerja (legal
diarahkan bahwa focal point pelaksanaan atau illegal) yang membayar agen/ calo untuk
penghapusan perdagangan orang di daerah mencari buruh di desa-desa, mengelola
dilaksanakan oleh unit kerja di jajaran penampungan, mengurus identitas serta KTP
pemerintah daerah yang mempunyai dan dokumen pejalanan, memberikan pelatihan
kewenangan menangani urusan anak melalui dan pemeriksaan medis serta menempatkan
penyelenggaraan pertemuan koordinasi buruh dalam kerjaannya di Negara tujuan.
kedinasan di daerah dengan tujuan menyusun Meskipun tidaksemua, namun sebagian PJTK
standar minimum dalam pemenuhan hak-hak terdaftar melakukan tindakan demikian.
anak, pembentukan satuan tugas Kedua, Agen/calo (mungkin orang asing) yang
penanggulangan perdagangan orang di daerah, datang ke suatu desa, tetangga, teman, bahkan
melakukan pengawasan ketat terhadap kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh adat,
perekrutan tenaga kerja, dan mengalokasikan maupun tokoh agama. Agen dapat bekerja
dana APBD untuk keperluan kegiatan Provinsi secara bersamaan untuk PJTK terdaftar /tidak
Sulawesi Utara setelah diberlakukannya Perda terdaftar, guna memperoleh bayaran untuk tiap
No 1 Tahun 2004 maka dibentuklah Gugus buruh yang direkrutnya.
Tugas Pemberantasan Tindak Pidana Ketiga, Majikan yang memaksa buruh bekerja
Perdagangan Orang Provinsi dan Kabupaten/ dalam kondisi eksploitatif, tidak membayar gaji,
Kota untuk membentuk rencana tindakan lokal menyekap buruh di tempat kerja, melakukan
dan komite anti perdagangan orangmelakukan kekerasan seksual atau fisik terhadap buruh.
upaya-upaya untuk mengurangi permintaan Keempat, Pemerintah, yang terlibat dalam
tenaga kerja paksa atau permintaan pekerja pemalsuan dokumen, mengabaikan
seks komersil.10 pelanggaran dalam perekrutan tenaga kerja
Kebijakan operasional yang diambil atau memfasilitasi penyeberangan perbatasan
pemerintah untuk memberantas kejahatan secara illegal (termasuk pembiaran oleh
perdagangan orang tersebut diatas,disamping polisi/petugas imigrasi).
melakukan penegakan hukumnya juga Kelima, Pemilik/pengeloa rumah bordil yang
diberikan perhatian bagi korban kejahatan memaksa perempuan untuk bekerjadi luar
perdagangan orang, seperti misalnya kemauan dan kemampuannya, tidak membayar
penyediaan tempat rehabilitasi medis dan gaji atau merekrut dan mempekerjakan anak
sosial korban, proses pemulangan korban. yang belum berusia 18 tahun.
Namun dalam praktek dilapangan pihak Terhadap para pelaku ini, Undang – Undang
kepolisian sebagai penegak hukum lebih PTPPO memberikan sanksi pidana secra
kepada tindakan terhadap pelaku yang lebih kumulatif, berupa penjara antara 3-15 tahun
diutamakan dengan memperhatikan asas-asas dan denda antara Rp.120.000.000 -
penegakan hukum pidana daripada Rp.600.000.000, dan jika mengakibatkan
memperhatikan hak-hak korban. korban menderita luka
berat,gangguanjiwaberat, penyakit menular
10 11
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 1 Penjelasan Undang – Undang Nomor 21 Tahun 2007,
tahun 2004 hal. 27
129
Lex Crimen Vol. V/No. 2/Feb/2016
130
Lex Crimen Vol. V/No. 2/Feb/2016
131
Lex Crimen Vol. V/No. 2/Feb/2016
Perdagangan Orang. Keterampilan dalam Undang – Undang Nomor 8 Tahun 198, Kitab
penyidikan kasus traffickingperlu Undang –Undang Hukum Acara Pidana
dilakukan pelatihan tentang SOPNasional Kitab Undang – Undang Hukum Pidana
dan Internasional dalam penanganan Rancangan Kitab Undang – Undang Hukum
kasus - kasus kejahatan perdagangan Pidana
orang yang makin hari makin Keputusan Presiden Nomor 69 Tahun 2008
bertambah serta modus operandinya tentang Pembentukan Gugus Tugas
semakin canggih mengikuti era digital Pencegahan Dan Penanganan Tindak Pidana
informatika. Perdagangan Orang
Peraturan Daerah Provinsi Sulut Nomor 1
DAFTAR PUSTAKA Tahun 2004 tentang Pemberantasan
Barda Nawawi Arief, Kebijakan Hukum Pidana, Perdagangan Manusia (Trafficking)
Perkembangan Penyusunan Konsep KUHP Terutama Perempuan Dan Anak
Baru, Jakarta Kencana, 2008
---------- Masalah Penegakan Hukum Dan SUMBER-SUMBER LAIN :
Kebijakan Penanggulangan Kejahatan, PT. http://manado.tribunnews.com/2011/06/18/k
Citra Adytia Bakti, Bandung, 2001 asus-trafficking-dauhan-dipenjara-3-tahun
Mochtar Kusumaatmaja, Konsep – Konsep Kompas.com, 26 April 2012
Hukum Dalam Pembangunan, Sinar Grafika, News Liputan 6.com, 25 November 2015
Bandung, 2006 http://www.lpsk.go.id
Moelyatno, Asas – Asas Hukum Pidana, Cipta http://nasional.kompas.com/read/2015/11/23/
Karya Bandung, 1989 08271811/LPSK.Perlu.Kerja.Sama.Negara.AS
Soerjono Soekanto, Faktor – Faktor yang EAN.dalam.Pemberantasan.Human.Trafficki
Mempengaruhi Penegakan Hukum, Grafindo ng, di akses 30 November
Persada Jakarta, 2005 http://m.republika.co.id
R. Soesilo, Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana Serta Komentar-Komentarnya
Lengkap Pasal Demi Pasal, Politeia, Bogor,
1996
Komnas Perempuan, Pemetaan Trafficking Di
Indonesia, 2002
Jurnal Perempuan, Edisi Trafficking dan
Kebijakan Hukum, 2010
---------- Emmy LS dkk, Modul Training of
Trainers Untuk Pendidikan Komunitas
Pencegahan, Penanganan Tindak Pidana
Perdagangan Orang, 2005
---------- Undang – Undang TPPO Dalam
Perspektif HAM, 2010
IOM Mission in Indonesia, Pedoman Penegakan
Hukum Dan Perlindungan Korban Dalam
Penanganan Tindak Pidana Perdagangan
Orang
UNDANG - UNDANG :
Undang – Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Undang – Undang Nomor 21 Tahun 2007
tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Perdagangan Orang
Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang
Pengesahan CEDAW
132