Muhamad Yusril Iskandar - 1705757 - UTS PMG
Muhamad Yusril Iskandar - 1705757 - UTS PMG
1. Deskripskan secara singkat perkembangan pemikiran Yunani dan Romawi pada masa
klasik yang diuraikan pada masa klasik yang diuraikan di Buku Arnold Toynbee (Sejarah
Singkat Manusia) ?Kritisi film “300’ dan “Alexander” dari sudut pandang sejarah Yunani
yang diuraikan sejarawan.
Film 300
Dalam film menceritakan tentang perang antara bangsa spartan yang dipimpin
Leonidas dengan pasukan yang berjumlah 300 orang melawan persia yang dipimpin oleh
anak dari raja Darius yaitu Xerxes. Dalam film ini diceritakan bagaimana kehidupan
bangsa sparta yang keras dimana anak laki-laki yang masih kecil dilatih cara bertarung dan
dibiarkan hidup di alam. Dalam film ini bangsa sparta digambarkan bangsa yang keras dan
barbar padahal penggambaran bangsa sparta tidak selalu keras dan amat erat dengan
militer. Dalam film 300 juga dikisahkan tentang kekuatan magis yang itu adalah fiktif
belaka. Herodotus dalam karyanya History of the Persian Wars menggambarkan latar
belakang pemicu terjadinya perang Yunani dan Persia. Juga digambarkan keadaan
kekaisaran Persia yang sangat maju dalam bidang militer, dan kemenangan bangsa Yunani
setelah melakukan peperangan. Hal tersebut memperjelas kedudukan Herodotus sebagai
sejarawan yang menampilkan objektivitasnya baik dari sudut pandang Yunani maupun
Persia.
Film Alexandria
Film ini mencertakan bagaiman Alexander dalam mengalahkan persia dan juga hungan
yang dijalin antara Alexsandria dengan Hephaiston. Alexandria digambarkan sebagai raja
Macedonia yang haus akan ilmu namun memiliki sifat yang arogan dan mudah terpancing
emosinya. Yang menjadi kritisi dalam film ini digambarkan atau diceritakan dengan jelas
bagaiman biseksual dan homoseksual yang dilakukan oleh Alexansria dengan Hephaiston.
Namun dibalik homoseksual yang diperlihatkan terdapat nilai positif yaitu dimana
Alexandria sebagai seorang raja yang tekun belajar dan menuntut ilmu dari para filsuf.
2. Berdasarkan buku History of Arabs uraikan secara singkat perkembangan ilmu pada masa
peradaban Islam? Apa peran Ibnu Sina dan Ibnu Rusdi? Apa peran peradaban Islam pada
lahirnya Renaissance dan Enlightment/Aufklarung?Kritisi film “The Massenger” dari
sudut pandang buku History of Arabs .
Jean Jacques Rousseau lahir di Jenewa, Swiss, pada tanggal 28 Juni 1712. Dia adalah
pemikir yang hidup pada abad pencerahan (enlightment age dan aufklarung). Karangan
pertama Rousseau adalah Discours sur les sciences et las arts (bahasan tentang ilmu-ilmu
pengetahuan dan seni) karya ini membuat namanya menjadi terkenal lalu muncul karya-
karyanya yang lain yaitu Discourse on the Origin of Inequality (1755); La nouvelle
Heloise (1761); Emile (1762); The Social Contract (1762); Confessions (1770) yang
kesemuanya itu melambungkan kemasyhurannya.
Inti dari teori Kontrak Sosial Rousseau adalah masing-masing individu melimpahkan
segala hak perorangannya kepada komunitas sebagai satu keutuhan. Dengan itu, segala
hak alamiah, termasuk kebebasan penuh untuk berbuat sekehendak hati seseorang pindah
ke komunitas, atau dengan kata lain, kehidupan bersama dengan sendirinya menuntut
kebebasan masing-masing orang dibatasi demi hak dan kebebasan orang lain yang sama
besarnya, juga oleh tuntutan kehidupan bersama. Hal ini berarti bahwa kebebasan
seseorang akan dibatasi oleh kebebasan orang lain. Dalam teori ini dipahami, bahwa para
anggota dari berbagai kelompok sosial keagamaan yang berbeda, merelakan diri mereka
untuk berinteraksi, akan tetapi mereka tetap loyal terhadap agama mereka. (Ruslan, 2013)
Rousseau menggambarkan kesepakatan kekuatan berbeda dengan melihat isi pokok
dari kontrak sosial yang terdiri dari kedaulatan (sovereignty ) dan otoritas (authority)
sebagai hasil kesepakatan yang tercipta. Otoritas yang berbasis kepada kebebasan, tidak
tertutup kemungkinannya untuk terjerumus menjadi nepotisme misalnya, karena ambisi
penguasa. Karena itu, sovereignty yang bisa menjamin kebebasan manusia sebagaimana
adanya, hendaklah dikombinasikan dengan hukum yang seharusnya dijadikan alat
mengatur. Bagi Rousseau, sovereignty bersifat absolut tapi tidak tak terbatas. (Sanit, 2004)
Jadi intinya fungsi dari adanya kontrak sosial dalam suatu masyarakat untuk mengatur
tatanan kehidupan yang dengan membatasi hak-hak individu agar tidak bersinggungan
dengan hak individu orang lain. Kontrak sosial disini terjadinya suatu kesepakatan antar
masyarakat atau masyarakat dengan pemerintah.
b. Voltaire
Voltaire (1694-1778) yang memandang zaman pencerahan sebagai zaman keemasan,
ketika akal pikiran manusia dibuka, kebebasan individu dihargai, dan orang tidak lagi
terbelenggu oleh mitosmitos dan dogma agama. Menurut Voltaire akal pikiran manusia
dapat menemukan kebenarannya sendiri tanpa agama. Karena ia mengecam dengan keras
ajaran-ajaran agama, yakni Kristen yang di masa lalu ikut mewariskan zaman yang gelap.
(Maiwan, 2013). Voltaire lebih mengusung kebebasan dalam individu dan mengecam
dogma-dogma agama yang ada khususnya kristen karena merupakan pengekang individu
lewat dogma yang di ajarkan dan lebih memandang sebagai kepentingan pribadi seorang
uskup.
c. Montesquieu
Salah satu literasi klasik terkait keadilan adalah dua karya dari Montesquieu, the Spirit
of Laws dan the Persian Letters.Montesquieu memiliki nama lengkapCharles Louis de
Secondat Baron de Montesquieu. Dia lahir tepat setahun setelah Revolusi Kejayaan
Inggris di dekat kota Bordeaux, Prancis. Walaupun dia terlahir dalam keluarga miskin
tetapi dia beruntung dapat mengenyam pendidikan tinggi berkat tangan sang paman, Jean
Bastiste de Secondat. (Wijaya, 2016)
Prinsip pemisahan kekuasaan dikembangkan oleh dua pemikir besar dari Inggris dan
Perancis, John Locke dan Montesquieu. Konsep pemisahan kekuasaan yang dikemukakan
oleh dua pemikir besar tersebut kemudian dikenal dengan teori Trias Politica.
Montesquieu dalam masalah pemisahan kekuasaan membedakannya dalam tiga
bagian meskipun ada perbedaan dengan konsep yang disampaikan John Locke, yaitu :
1) Kekuasaan legislatif, bertugas untuk membuat undang-undang.
2) Kekuasaan eksekutif, bertugas untuk menyelenggarakan undang-undang (tetapi
oleh Montesquieu diutamakan tindakan di bidang politik luar negeri).
3) Kekuasaan yudikatif, bertugas untuk mengadili atas pelanggaran undangundang.
Menurut Montesquieu dalam setiap pemerintahan tiga jenis kekuasaan itu mesti
terpisah satu sama lainnya, baik mengenai tugas (functie) maupun mengenai alat
perlengkapan (organ) yang melakukannya. Menurut ajaran ini tidak dibenarkan adanya
campur tangan atau pengaruh-mempengaruhi, antara yang satu dengan yang lainnya. Oleh
karena itu ajaran Montesquieu disebut pemisahan kekuasaan artinya ketiga kekuasaan itu
masing-masing harus terpisah baik lembaganya maupun orang yang menanganinya.
(Suparto, 2016)
d. Newton
Newton (1642-1727), seorang ilmuwan inggris, berhasil menyingkap teka-teki alam
yang menarik perhatian. Sebagian orang menceritakan bahwa jawaban tentang tekateki itu
diperoleh Newton ketika sebuah apel jatuh ke kepalanya sewaktu ia sedang merenungi
masalah ini di bawah sebuah pohon apel di pekarangan rumahnya. (apakah kejadian
jatuhnya buah apel yang menimpa kepala Newton ini benar? Masih diragukan
kebenarannya) (Wospakrik, 1987). Namun menurut cerita, kejadian ini yang mengilhami
Newton menemukan hukum yang kemudian dikenal dengan “hukum gravitasi newton”.
Hukum gravitasi yang dikemukakan Newton menyatakan bahwa dua buah benda yang
terpisah oleh jarak tertentu cendrung akan saling tarik menarik yang merupakan gaya
alamiah, besarnya gaya alamiah ini sebanding dengan massa masing-masing benda dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda. Secara matematika
peryataan hukum gravitasi Newton itu dapat dituliskan: F = G , dengan G adalah tetapan
gravitasi = 6,67. 10- 11 Nm2 /kg2 , m1 dan m2 masing-masing adalah massa benda
pertama dan massa kedua, serta r adalah jarak pisah antara kedua benda. Mekanika benda
langit dan mekanika bumi yang sebelumnya merupakan dua pengetahuan yang terpisah,
dianggap satu kesatuan oleh Sir Isaac Newton. (Erwin, 2017)
Daftar Pustaka