Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KIMIA

WABIL HADI RIMA PUTRA

X Mia 4
A. Pengertian Ilmu Kimia
Ilmu kimia merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari sifat-sifat,
struktur, komposisi, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi.
Ilmu kimia erat kaitannya dengan kehidupan manusia sehari-hari.
Hal-hal yang terkait dengan makanan, pakaian, bahan bakar, obat-obatan, bahan konstruksi
bangunan, bahan industri elektronik, dan bahan produk yang melibatkan ilmu kimia. Oleh
karena itu, manfaat ilmu kimia sangat dirasakan dalam kehidupan dan berbagai bidang kajian
keilmuan.
Mereka menganggap bahwa hal-hal yang berkaitan dengan kimia akan berhubungan
dengan zat-zat berbahaya yang mengandung racun. Ditambah lagi kesan yang dominan
timbul di kalangan masyarakat umum mengenai kimia adalah kesan negatif dibandingkan
dengan manfaatnya. Sehingga manfaat ilmu kimia semakin tersamarkan. Kesan negatif ini
timbul sebagai akibat dari sering terjadinya penyalahgunaan ilmu kimia atau kesalahan
penanganan dalam penerapan ilmu kimia.
Banyak persoalan yang belum terungkap secara baik di kalangan masyarakat mengenai
ilmu kimia dan manfaat ilmu kimia itu sendiri, dikarenakan pemahaman
mengenai ilmu tersebut masih terbatas.
Untuk lebih mengakrabkan ilmu kimia serta manfaat ilmu kimia bagi kehidupan
manusia berbagai cara pun harus dilakukan. Efektivitas dan efisiensi pun diperlukan untuk
kemajuan ilmu pengetahuan, kemajuanteknologi, dan peningkatan kualitas hidup.
Mengingat pentingnya manfaat ilmu kimia dalam hidup, tidaklah mengherankan jika
kemudian ilmu kimia terus dikembangkan. Berbagaipenelitian tentang apapun terus
dilakukan. Penemuan terus dilahirkan. Itu semua bertujuan untuk kehidupan masyarakat
banyak. Berbanding terbalik dengan ilmu kimia yang cenderung tidak banyak disukai,
manfaat ilmu kimia justru diminati dan dibutuhkan oleh manusia itu sendiri.

B. Hakikat Ilmu Kimia


Nama ilmu kimia berasal dari bahasa Arab, yaitu al-kimia yang artinya perubahan
materi, oleh ilmuwan Arab Jabir ibn Hayyan (tahun 700-778). Ini berarti, ilmu kimia secara
singkat dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari rekayasa materi, yaitu mengubah
materi menjadi materi lain. Secara lengkapnya, ilmu kimia adalah ilmu mempelajari tentang
susunan, struktur, sifat, perubahan serta energi yang menyertai perubahan suatu zat atau
materi. Zat atau materi itu sendiri adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan
mempunyai massa.
Susunan materi mencakup komponen-komponen pembentuk materi dan perbandingan
tiap komponen tersebut. Struktur materi mencakup struktur partikel-partikel penyusun suatu
materi atau menggambarkan bagaimana atom-atom penyusun materi tersebut saling
berikatan. Sifat materi mencakup sifat fisis (wujud dan penampilan) dan sifat kimia. Sifat
suatu materi dipengaruhi oleh : susunan dan struktur dari materi tersebut. Perubahan materi
meliputi perubahan fisis/fisika (wujud) dan perubahan kimia (menghasilkan zat baru). Energi
yang menyertai perubahan materi menyangkut banyaknya energi yang menyertai sejumlah
materi dan asal-usul energi itu.
Hakekat ilmu kimia adalah bahwa benda itu bisa mengalami perubahan bentuk,
maupun susunan partikelnya menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi deformasi, perubahan
letak susunan, ini mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda dengan wujud yang semula.

Fakta yang terdapat di alam mempunyai banyak hubungan dengan ilmu kimia. Dari
ciri pemikiran filsafat yang telah dipelajari mempunyai arti besar dalam menumbuhkan sikap
kritis terhadap suatu fakta. Sikap kritis ini merangsang otak untuk mengajukan berbagi
pertanyaan terhadap fenomena yang ada. Sebagai contoh ; fakta kimia yaitu larutan elektrolit
dan non-elektrolit. Dari sikap kritis muncul pertanyaan ; apa yang menyebabkan larutan
elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dan apa yang menyebabkan larutan non-elektrolit
tidak dapat menghantarkan arus listrik, bagaimana ciri-ciri larutan elektrolit dan non-
elektrolit, dan lain-lain.

Ilmu kimia diperlukan dan terlibat dalam kegiatan industri dan perdagangan,
kesehatan, dan berbagai bidang lain. Kedepan, Ilmu Kimia sangat berperan dalam penemuan
dan pengembangan material dan sumber energi baru yang lebih bermanfaat, bernilai
ekonomis tinggi, dan lebih ramah lingkungan.

C.Manfaat Ilmu Kimia – Cabang Ilmu Kimia


Sebelum benar-benar mengetahui manfaat ilmu kimia untuk kehidupan, ada baiknya
jika kita mengenal ilmu kimia lebih jauh. Ilmu kimia dibagi menjadi beberapa bagian,
bagian-bagian tersebut nantinya memiliki dan mewakili manfaat ilmu kimia yang berbeda
dalam setiap cabangnya. Cabang ilmu kimia di antaranya adalah,

 Kimia Organik. Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian tentang senyawa-
senyawa organik (senyawa hidrokarbon), seperti alkohol, bensin, solar, dan lain-lain.
 Kimia Anorganik. Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian senyawa-
senyawa anorganik seperti garam-garam, mineral-mineral, dan lain-lain.
 Biokimia. Bidang ini berkaitan dengan ilmu biologi, khususnya mengenai sifat dan
komposisi senyawa serta hasil reaksi perubahannya. Senyawa-senyawa yang
dipelajari meliputikarbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, hormon, dan lain-lain.
 Kimia Analitik. Bidang ini berkaitan dengan penentuan kimia kualitatif dan
kuantitatif, yang lebih diarahkan pada pengembangan dan aplikasi peralatan analitik
yang semakin canggih.
 Kimia Lingkungan. Bidang ini memusatkan kajian pada masalah-masalah lingkungan
seperti pencemaran, penanganan limbah atau sampah, penanganan air bersih, dan lain-
lain.
 Kimia Inti (Radiokimia). Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian mengenai
zat-zat radioaktif, penanganan dan pemanfaatannya seperti untuk pengobatan
(kedokteran),pertanian dan hidrologi.
 Kimia Farmasi. Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian mengenai pemisahan
(isolasi), pembuatan (sintesis), dan pengembangan bahan-bahan alam yang
mengandung zat-zat aktif untuk obat.
 Kimia Fisik. Bidang ini berkaitan dengan ilmu fisika, sehingga memusatkan kajian
pada penelitian tentang energi yang menyertai reaksi kimia, sifat fisik kimia, dan
perubahan senyawa kimia.
 Kimia Pangan. Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian untuk mengembangkan
kualitas bahan pangan, zat-zat aditifmakanan, dan hal-hal yang berkaitan dengan
kebutuhan pangan.

D.Manfaat Ilmu Kimia untuk Berbagai Bidang


Ilmu kimia memiliki kedudukan yang penting dan diperlukan oleh bidang ilmu lainnya.
Beberapa manfaat yang sebenarnya itu merupakan manfaat ilmu kimia
dalam kehidupan manusia bahkan tidak begitu disadari. Berikut ini adalah beberapa manfaat
ilmu kimia dalam kehidupan manusia yang tidak bisa digantikan oleh ilmu yang lain.

Manfaat ilmu kimia yang pertama pada kehidupan manusia adalah dalam
bidang kedokteran. Untuk membantu penyembuhan pasien yang mengidap suatu penyakit,
digunakan obat-obatan yang dibuat berdasarkan hasil riset terhadap proses dan reaksi kimia
bahan-bahan yang berkhasiat yang dilakukan dalam cabang kimia farmasi.

Mungkin Anda bingung, apa hubungan antara ilmu kimia dan bidangpertanian, lalu
apa manfaat ilmu kimia bagi bidang pertanian? Baiklah, bukankah untuk
mengembalikan kesuburan tanah, perlu dilakukan penambahan pupuk, sedangkan hama dapat
diatasi dengan penambahan pestisida. Manfaat dan bahaya penggunaan pupuk dan pestisida
harus dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Hal yang harus
diingat adalah pupuk dan pestisida adalah “produk” dari ilmu kimia.
Bidang ini berkaitan dengan penelitian batu-batuan (mineral) dan pertambangan gas
dan minyak bumi. Proses penentuan unsur-unsur yang menyusun mineral dan tahap
pendahuluan untuk eksplorasi, menggunakan dasar-dasar ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia
dalam bidang ini untuk membantu memahami serta mengerti temuan para peneliti tentang
bebatuan atau “benda-benda” alam.

Bidang ini khusus mempelajari tentang makhluk hidup (hewan dan tumbuhan). Proses
kimia yang berlangsung dalam makhluk hidup meliputi pencernaan makanan, pernapasan,
metabolisme, fermentasi,fotosintesis dan lain-lain. Untuk mempelajari hal tersebut,
diperlukan pengetahuan tentang struktur dan sifat senyawa yang ada, seperti karbohidrat,
protein, vitamin, enzim, lemak, asam nukleat dan lain-lain. Meskipun secara umum, bidang
ini lebih erat kaitannya dengan ilmu biologi, namun manfaat ilmu kimia juga nyatanya sedikit
banyak berpengaruh dalam bidang biologi ini.

Anda bingung apa kaitan bidang hukum dengan ilmu kimia? Bidanghukum secara
langsung memang tidak ada hubungan dengan ilmu kimia, namun manfaat ilmu kimia dalam
bidang hukum ini dapat dirasakan ketika diberlakukannya pemeriksaan peralatan
buktikriminalitas (kriminologi). Bagian tubuh tersangka dapat diperiksa dengan memeriksa
struktur DNA-nya karena struktur DNA setiap orang berbeda-beda. Pemeriksaan ini
melibatkan ilmu kimia.

Manfaat Ilmu kimia juga bisa mengenai bidang permesinan yaitu mempelajari sifat dan
komposisi logam yang baik untuk pembuatanmesin, mempelajari sifat, komposisi bahan
bakar dan minyak pelumas mesin.

Bahan-bahan yang digunakan dalam bidang ini adalah semen, kayu, cat, paku, besi,
paralon (pipa PVC), lem dan sebagainya. Semua bahan tersebut dihasilkan melalui riset yang
berdasarkan ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam hal ini adalah agar bahan-bahan
bangunan tersebut dapat diketahui kelebihan serta kekurangannya, sehingga dapat
meminimalisir kecelakaan dikemudian hari.
Melihat begitu banyaknya kaitan antara ilmu kimia dan bidang-bidang kehidupan manusia,
maka sangatlah jelas bahwa manfaat ilmu kimiamemegang peranan penting dalam
kehidupan manusia. Kehadirannya menyeimbangkan kehidupan manusia untuk selaras
dengan peningkatan kualitas hidup di muka bumi.

E. Keselamatan Kerja di Laboraturium KIMIA


 Jagalah agar semua senyawa dan pelarut jauh dari mulut, kulit, mata dan
pakaian.
 Hindarilah dari menghirup uat atau debu. Untuk mencium gas kibaskas gas
menggunakan tangan sampai bau tercium.

 Jangan mencicipi atau membawa makanan atau minuman dalam laboratorium.

 Berhati-hatilah bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen


yang volatil dan mudah terbakar.

 Menggunakan kacamata pengaman atau gunakan penutup yang lebih besar untuk
menutupi seluruh wajah.

 Bagi yang menggunakan lensa kontak berhati-hati agar tidak ada bahan kimia
yang masuk ke mata. Zat-zat yang bersifat korosif atau beracun dapat masuk
dengan cepat ke bagian belakang lensa kontak, sehingga tidak mungkin dapat
dicuci.

 Menggunakan sarung tangan bila diperlukan. Namun perlu diingat kerja


menggunakan sarung tangan akan sedikit menghambat pekerjaan terutama dalam
merangkai alat.

 Selama bekerja dilaboratorium harus menggunakan baju laboratorium dan harus


dikancingkan dengan baik untuk melindungi diri dan mencegah kontaminasi pada
baju yang digunakan sehari-hari. Baju laboratorium harus dicuci secara teratur dan
berhati bila telah terkontaminasi.

 Jangan memanaskan, mencampur, menuang atau mengocok bahan kimia dekat


wajah dan tubuh sendiri ataupun orang lain.

 Jangan mengambil larutan menggunakan mulut, selalu gunakan filer pipet.

 Berhati-hati terhadap asam dan basa kuat khusunya bila dipanaskan dan jangan
pernah menambah air ke asam atau basa pekat.

 Bahan-bahan yang menghasilkan gas yang berbahaya harus ditangani di lemari


asam dan menggunakan sarung tangan pelindung. Bahan-bahan tersebut antara lain
adalah halida fosfor, brom, semua klorida asam, anhidrida asam, asam nitrat
berasap, larutan amonia pekat, cairan amonia, belerang dioksida.

 Bahan-bahan kimia yang telah di ambil tidak boleh dikembalikan ke dalam botol
stok dan jangan membuang pelarut ke wadah yang telah disediakan terutama
bahan-bahan organik. Untuk bahan-bahan yang lain dibuang sesuai petunjuk
pembimbing.

 Jangan pernah memanaskan cairan organik meskipun sedikit atau dekat api.
Selalu gunakan penangas air atau penangas minyak atau mantel pemanas listrik.
Bila bekerja dengan eter, petroleum eter dan karbon disulfida diperlukan perhatian
khusus karena bersifat volatil dan mempunyai titik nyala yang rendah, sehingga
harus dipastikan tidak ada nyala api atau sumber api.

 Jangan memanaskan cairan atau larutan terutama cairan organik ditempat yang
terbuka. Jika ingin dipanaskan harus menggunakan kondensor yang dapat disusun
sebagai refluks atau destilasi. Untuk semua cairan organik jangan pernah
menguapkan ke udara.

 Jangan pernah memanaskan sistem tertutup karena dapat terjadi ledakan.

 Beberapa pelarut misalnya eter dan hidrokarbon dapat membentuk peroksida


yang eksplosif secara spontan waktu disimpan. Destilasi pelarut yang mengandung
peroksida sangat berbahaya, sebab residu peroksida dapat meledak dengan hebat
bila dipanaskan. Oleh karena itu pelarut seperti ini tidak boleh diuapkan atau
didestilasi.
METODE ILMIAH KIMIA
llmu Kimia dibangun dan dikembangkan melalui kajian teoritis dan kajian empiris yang
saling mendukung satu sama lain. Pengkajian teoritis merupakan usaha menerapkan hukum-
hukum Fisika dan teori Matematika untuk mengungkapkan gejala alam. Pengkajian secara
empiris merupakan usaha untuk menemukan keteraturan berdasarkan fakta yang ditemukan
di alam dengan menggunakan teknik atau metode ilmiah. Pengembangan ilmu Kimia
berdasarkan langkah-langkah sistematis disebut dengan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah
metode sains yang menggunakan langkah-langkah ilmiah dan rasional untuk mengungkapkan
suatu permasalahan yang muncul dalam pikiran kita. Dalam bentuk yang paling sederhana,
metode ilmiah terdiri atas tahap-tahap operasional berikut.
1. Pengamatan atau Observasi.
Pengamatan dapat dilakukan secara kualitatif (misalnya logam raksa berwujud cair pada suhu
kamar) ataupun kuantitatif (misalnya tekanan gas pada keadaan standar yaitu sebesar 1 atm).
Pengamatan kuantitatif disebut juga pengukuran.
2. Mencari Pola Hasil Pengamatan.
Proses ini sering melahirkan rumusan berupa hukum alam. Hukum alam yang digali oleh
manusia merupakan suatu pernyataan yang mengungkapkan perilaku umum suatu objek atau
gejala yang diamati.
3. Perumusan Teori.
Suatu teori (disebut juga model) terdiri atas sejumlah asumsi sebagai pijakan untuk
menerangkan perilaku materi yang diamati. Jika hipotesis sementara sejalan dengan kajian-
kajian sejumlah percobaan maka hipotesis tersebut disebut teori atau model.
4. Pengujian Teori.
Secara ideal, teori dalam ilmu pengetahuan alam harus selalu dikoreksi dan dikaji terus-
menerus sebab teori merupakan gagasan manusia untuk menerangkan perilaku alam yang
diamati berdasarkan pengalamannya. Teori harus terus disempurnakan melalui percobaan
dengan cara menyempurnakan baik metode maupun peralatan yang digunakan. Di samping
itu, dapat juga dilakukan melalui simulasi komputer, agar pendekatan yang diterapkan lebih
mendekati gejala alam yang sebenarnya.
5. Eksperimen dan Pengukuran.
Kimia merupakan ilmu pengetahuan yang dilandasi berbagai eksperimen/ percobaan. Salah
satu syarat suatu eksperimen dinyatakan valid adalah bersifat reproducible (menghasilkan
hasil yang sama ketika eksperimen dilakukan kembali). Oleh karena itu, sangatlah penting
untuk mendeskripsikan objek percobaan secara menyeluruh, seperti jumlah, volume, suhu,
tekanan, dan kondisi lainnya. Dengan kata lain, salah satu hal terpenting dalam ilmu Kimia
adalah mengetahui cara mengukur sesuatu dengan tepat. Untuk keperluan tersebut, pada
1960, ilmuwan dari seluruh penjuru dunia berkumpul dan menyepakati penggunaan Sistem
Satuan Internasional (dilambangkan SI, dari bahasa Prancis Syteme Internationale d’Unites).
Sistem satuan internasional memiliki tujuh besaran pokok (Tabel A) dan besaran-besaran
lainnya yang diturunkan dari ketujuh besaran pokok tersebut (Tabel B). Berikut ini tabel
besaran pokok dan besaran turunan menurut SI.
Tabel A Besaran Pokok, Sistem Internasional (SI), dan Lambang
Besaran Pokok Sistem Internasional (SI)
Lambang Lambang
Nama Satuan Konversi Satuan
Besaran Satuan
1. Panjang L meter m 1 m = 100 cm
2. Massa M kilogram kg 1 kg = 1.000 g
3. Waktu T sekon s 1 menit = 60 s
4. Temperatur T kelvin K t °C + 273 = (t + 273)K
5. Arus listrik I ampere A -
6. Intensitas cahaya IV candela cd -
7. Jumlah substansi n mol mol -
Tabel B Besaran Turunan, Sistem Internasional (SI), dan Lambang
Besaran Turunan Sistem Internasional (SI)
Lambang Lambang
Nama Satuan Turunan Konversi
Besaran Satuan
1 m3 = 1.000 liter = 1.000 mL
Luas m×m 2
A m 1 kg/L = 1 gram/mL
Volume m×m×m
V m3 1 km/jam = 1.000 m/3.600
Kerapatan kilogram/volume
p kg/L sekon
(densitas) panjang/sekon
v m/s –
Kecepatan panjang/sekon2 2
a atau g m/s 1 Newton = 1 kg m/s2
Percepatan massa × percepatan
F N (Newton) 1 Newton = 1 kg m/s2
Gaya massa × gravitasi
W N (Newton) 1 Joule = 1 N m
Berat gaya × panjang
E J (Joule) –
Energi gaya per satuan luas
P N/m2 1 atm = 76 cmHg = 760 mmHg
Tekanan atmosfer
C Atm dan
Konsentrasi mol/volume
M M (Molar) 1 mmHg = 1 torr
Molaritas mol/1 L larutannya
––
Dalam penulisan satuan suatu pengukuran, dilakukan penyingkatan (lihat Tabel A). Tanda
eksponensial dicantumkan untuk menunjukkan pangkat dari satuan tersebut. Sebagai contoh,
kecepatan adalah panjang dibagi waktu yang dalam SI dinyatakan dalam meter per detik, atau
m/s. Beberapa satuan turunan yang sering digunakan memiliki nama khusus. Misalnya,
energi adalah hasil perkalian antara massa dan kuadrat kecepatan. Untuk itu, energi diukur
dalam satuan kilogram meter kuadrat per detik kuadrat (kg m2/s2), dan 1 kg m2/s2 disebut satu
joule. Contoh lainnya, konsentrasi larutan (molaritas) adalah hasil perbandingan jumlah
molekul dengan volume larutan. Untuk itu, konsentrasi diukur dalam satuan mol per liter
(mol/L), dan 1 mol/L disebut satu molar. Meskipun terdapat notasinotasi pendek untuk
satuan-satuan tersebut, ada baiknya jika Anda juga dapat mengingat faktor konversinya.

Anda mungkin juga menyukai