Anda di halaman 1dari 7

180 ISSN 0216 - 3128 M. Husna Al Hasa, dkk.

KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK DAN MIKRO-


STRUKTUR U-Mo SEBAGAI KANDIDAT BAHAN BAKAR
REAKTOR RISET
M. Husna Al Hasa, Asmedi Suripto, Fathurrachman, Martoyo, Achmad Paid, Nusin Samosir
Pusat Pengembangan Teknologi Bahan Bakar Nuklir Dan Daur Ulang

ABSTRAK
KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK DAN MIKROSTRUKTUR PADUAN U-Mo SEBAGAI KANDIDAT
BAHAN BAKAR REAKTOR RISET. Paduan U-Mo merupakan kandidat bahan bakar reaktor riset
berdensitas tinggi. Pemaduan U-Mo dilakukan dengan teknik peleburan menggunakan tungku busur listrik
vakum. Pengamatan sifat mekanik dilakukan dengan pengujian kekerasan menggunakan metoda Vicker.
Pengamatan mikrostruktur dilakukan dengan metalografik-optikal. Analisis fasa dilakukan berdasarkan
topografi mikrostruktur dan diagram kesetimbangan fasa. Hasil pengukuran kekerasan terhadap paduan U -
Mo dengan kadar 2 %Mo menunjukkan nilai kekerasan berkisar 585 HV dan kekerasan paduan terjadi
penurunan secara drastis menjadi 178 HV pada kadar 5%Mo. Sementara itu, paduan U-Mo pada kadar
10%Mo memperlihatkan terjadi peningkatan kekerasan menjadi 297 HV dan 363 HV pada kadar 15%Mo.
Hasil pengamatan metalografik optikal memperlihatkan bahwa mikrostruktur paduan U-Mo mengalami
perubahan seiring dengan semakin tinggi kadar Mo dalam paduan. Mikrostruktur paduan U-Mo pada kadar
2%Mo berbentuk butir equiaksial. Mikrostruktur butir pada kadar 15 % berat Mo memperlihatkan
bentuk butir relatif seluruhnya menjadi dendrit. Hasil analisis fasa menunjukkan bahwa persentase
pembentukan fasa δ (U2Mo) semakin tinggi seiring semakin meningkatnya kandungan Mo dalam paduan.

ABSTRACT
CHARACTERIZATION OF MECHANICAL PROPERTIES AND MICRO-STRUCTURE OF U-Mo ALLOY
AS CANDIDATE FOR RESEARCH REACTOR FUEL. The U -Mo alloy is of high density fuel, the alloying of
which ca be done by using an arc furnace under vacuum condition. The observation of mechanical properties
of the U-Mo was carried out with a hardness Vickers tester, and the microstructure observation was
performed by optical metallography. The U-Mo phase analysis was done for microstructure topographic and
phase equilibrium diagram. The hardness of U-Mo with 2% wt Mo was about 585 HV, and the hardness
decreased to 178 HV for U-Mo with 5% wt Mo content. Meanwhile, the U-Mo hardness increased to 297 HV
for U-Mo with 10% wt Mo and 363 HV for U-Mo with 15% wt Mo. The optical metallographic examination
of the U-Mo with 2% wt Mo content showed that the microstructure was equiaxial grain formed. The U-Mo
microstructure changed with increasing Mo content in the alloy. The microstructure of the U-Mo with 15% wt
Mo was relatively dendritic grain formed. The phase analysis indicated that the percentage of δ-phase
increased with increasing Mo.

PENDAHULUAN tinggi ke bahan bakar berpengkayaan rendah.[1]


Kompensasi dari perubahan tersebut agar kinerja

B ahan bakar U-Mo merupakan kandidat bahan


bakar baru reaktor riset yang terdiri dari uranium
(U) dan molybdenum (Mo) sebagai unsur pemadu
bahan bakar masih menghasilkan fluks neutron dan
burn-up tinggi diupayakan solusi dengan cara
menggantikan bahan bakar dengan bahan bakar
utama. Berbagai pihak yang terlibat dalam program yang memiliki densitas relatif tinggi, seperti U-Mo.[2]
RERTR (Reduced Enrichment for Re-search and Test Bahan bakar berdensitas tinggi akan mampu
Reactors) telah berupaya melaku-kan riset terhadap meningkatkan tingkat muat uranium dan kandungan
U-Mo untuk kemungkinan menjadikan U-Mo sebagai U-235 dalam batas pengkayaan rendah di bawah 20
bahan bakar mutakhir reaktor riset di masa %.[3] Pengkajian terhadap bahan bakar U-Mo di-
mendatang. Pengembangan bahan bakar U-Mo terus prioritaskan terutama karena U-Mo memiliki densitas
dikaji oleh berbagai pihak di dunia karena pihak yang relatif tinggi dan relatif stabil terhadap iradiasi.[4,5,6]
terlibat dalam program RERTR telah bersepakat Bahan bakar berdensitas tinggi ini dengan unsur
mengalihkan perhatian terhadap penggunaan bahan pemadu utama Mo sangat besar kontribusinya
bakar reaktor riset dari bahan bakar pengkayaan terhadap sifat kekerasan, kekuatan, ketangguhan,

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir
P3TM-BATAN Yogyakarta, 7 - 8 Agustus 2001
M. Husna Al Hasa, dkk. ISSN 0216 - 3128 181

ketahanan korosi, ketahanan creep pada suhu tinggi kontaminasi unsur asing atau pengotor dalam
dan stabilitas mikrostruktur pada fasa γ relatif baik. [5] paduan dan pada pada saat peleburan agar tidak
Selain itu, irradiation swelling dan pengaruh thermal- terjadi barriers sehingga pemadu an antara U dan Mo
cycling growth terhadap perubahan dimensi relatif berlangsung relatif sempurna.
rendah [6]. Persyaratan lain yang diperlukan suatu
Ingot U-Mo hasil peleburan dikenai beberapa
bah an bakar adalah mudah difabrikasi menjadi inti
pengujian untuk mengkarakterasi sifat bahan
elemen bakar. Fabrikasi ingot menjadi bentuk inti
terutama sifat mekanik dan mikrostrukur serta
bahan bakar melalui beberapa tahapan proses, antara
analisis fasa dan persentase fasanya. Pengujian sifat
lain penggerusan ingot menjadi serbuk U-Mo.
mekanik pada paduan U-Mo dilakukan dengan
Spesifikasi serbuk yang dipersyaratkan berukuran
menggunakan metoda Vicker guna mengetahui
berkisar antara 40-180 µm. Pembuatan serbuk
pengaruh kadar Mo terhadap kekerasan dan
umumnya dilakukan dengan cara menggerus ingot
kecenderungannya akan bersifat brittle atau ulet.
hasil peleburan di dalam glove box bermedia gas
Pola mikrostruktur U-Mo diamati pada setiap kadar
argon menggunakan ball-mill, seperti untuk bahan
% berat Mo dengan metalografioptik dan struktur
bakar silisida. Penggerusan ingot menjadi serbuk
fasa beserta persentase fasanya dianalisis berdasar-
bahan bakar sesuai ukuran partikel yang dikehendaki
kan topografi mikrostruktur dan diagram fasa.
relatif mudah bila ingot bersifat brittle atau getas. Sifat
brittle dan ulet suatu bahan sangat ditentukan oleh Penelitian terhadap bahan bakar berdensitas
nilai kekerasan bahan. Kondisi bahan bakar yang tinggi paduan U-Mo telah dirintis dengan melakukan
bersifat brittle dan dengan mudah dapat difabrikasi kajian, analisis dan eksperimen. Pada tahap awal ini
bila memiliki nilai kekerasan yang relatif tinggi, dilakukan eksperimen pembuatan ingot paduan U-
seperti kekerasan bahan bakar silisida (U 3Si2) Mo dengan kandungan 2%Mo hingga 15% berat
berkisar 850 HV. Nilai kekerasan bahan U-Mo juga Mo. Karakterisasi sifat bahan U-Mo ini dilakukan
sangat dipengaruhi oleh kadar Mo dalam paduan guna memperoleh informasi awal sebagai data
dan semakin tinggi persentase berat Mo semakin dukung untuk proses fabrikasi bahan bakar U-Mo
memberi dampak terhadap perubahan sifat ke- calon bahan bakar reaktor riset berdensitas tinggi
kerasan. Penambahan unsur paduan dapat meng - dimasa mendatang.
hasilkan kondisi atom yang larut padat ataupun
menghasilkan senyawa fasa kedua yang akan
berdampak terhadap perubahan sifat kekerasan TATA KERJA
bahan. Perubahan sifat kekerasan bahan dapat
Bahan bakar densitas tinggi yang
diakibatkan oleh beberapa mekanisme yang sifatnya
dikembangkan sebagai kandidat bahan bakar reaktor
merintangi gerakan dislokasi, antara lain pengaruh
riset merupakan paduan logam U-Mo yang terdiri
atom asing atau unsur pemadu yang larut padat, fasa
dari uranium (U) dan molybdenum (Mo) sebagai
kedua, endapan fasa kedua yang halus, penghalusan
unsur pemadu utama.
butir dan atau batas butir. Sifat kekerasan bahan U-
Mo diamati pada berbagai kadar % berat Mo guna Pemaduan U-Mo berkadar 2%Mo, 5%Mo,
memperoleh informasi data sifat bahan U-Mo, 10%Mo dan 15% berat Mo dilakukan dengan teknik
apakah cenderung bersifat brittle atau ulet dan peleburan menggunakan tungku busur listrik dalam
sejauhmana pengaruh kadar Mo terhadap kekerasan- kondisi vakum 10 -(3-5) Bar dan menghasilkan
nya. Selain itu, stabilitas mikrostruktur fasa spesimen dalam bentuk ingot. Peleburan ingot U-Mo
merupakan hal yang penting terutama efek yang dilakukan empat sampai lima kali pengulangan dala m
ditimbulkan pada saat fabrikasi dan bila berada dalam kondisi bolak-balik dan setiap kali peleburan ditahan
keadaan iradiasi. Mikorstruktur dan struktur fasa empat sampai lima menit hingga ingot U-Mo mencair
beserta persentase fasanya juga besar peranan -nya seluruhnya. Ingot U-Mo hasil peleburan sebelum
terhadap perubahan sifat mekanik. dikenai pengujian sifat mekanik dan uji metalografi
terlebih dahulu permukaannya dibersihkan dan
Ingot U-Mo sebagai spesimen kandiat bahan
dihaluskan. Permukaan spesimen U-Mo diratakan
bakar disiapkan melalui beberapa tahapan proses
dengan penggerindaan dan dipoles secara bertahap
yang dimulai dengan pemotongan sesuai dengan
menggunakan mesin poles. Proses penggerindaan
berat yang diinginkan, pembersihan permukaan,
pada spesimen dilakukan bertahap dan berurutan
penimbangan berat dan peleburan. Pembersihan
dari ampelas berukuran grit kasar ke ampelas
permukaan antara lain, yaitu proses pickiling untuk
berukuran grit halus. Proses pemolesan dilakukan
menghilangkan oksida dan proses degreasing untuk
secara perlahan-lahan dengan kecepatan putaran
menghilangkan oli dan debu yang menempel pada
tertentu menggunakan kain poles dan kain poles
permukaan bahan. Kondisi bahan U dan Mo
beserta permukaan spesimen dilumasi terlebih
diupayakan dalam keadaan bersih guna menghindari

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir
P3TM-BATAN Yogyakarta, 7 - 8 Agustus 2001
182 ISSN 0216 - 3128 M. Husna Al Hasa, dkk.

dahulu dengan pasta diamond. Pelumasan pasta dan persentase fasa paduan dengan kadar 2% berat
diamond dilakukan bertahap dan berurutan dari Mo hingga 15% berat Mo di analisis melalui
ukuran partikel pasta yang besar ke ukuran partikel topografi mikrostruktur dan diagram kesetimbangan
pasta yang kecil sesuai yang diinginkan. Spesimen fasa.
U-Mo hasil poles kemudian permukaannya dietsa
menggunakan larutan etsa tertentu untuk memun -
culkan mikrostruktur fasa. Pengetsaan dilakukan HASIL DAN BAHASAN
dengan mencelupkan spesimen ke dalam larutan etsa
dengan memperhatikan ketepatan waktu etsa. Pengamatan sifat mekanik terhadap paduan
U-Mo pada berbagai konsentrasi Mo yang dilakukan
Kontribusi unsur pemadu Mo dalam paduan dengan metoda Vicker diperlihatkan pada Gambar 1.
uranium dari 2%, 5%, 10% dan 15% berat Mo diamati Kekerasan U-Mo sebagai fungsi per-sentase fasa
efeknya terhadap sifat mekanik, mikro -struktur dan ditunjukkan pada Gambar 2. Analisis persentase
struktur fasanya. Pengamatan sifat mekanik pembentukan fasa berdasarkan diagram
dilakukan dengan uji kekerasan meng-gunakan kesetimbangan dan topografi mikrostruktur di-
metoda Vicker. Pengujian kekerasan dilakukan pada tunjukkan pada Gambar 3. Analisis mikrostruktur U-
lima titik pengukuran pada setiap spesimen dan nilai Mo secara mtalografi-optik ditunjukkan pada Gambar
akhir kekerasan ditentukan secara rerata. Analisis 4.
mikrostruktur paduan U-Mo diamati dengan
menggunakan mikroskop-optik. Pembentukan fasa

Gambar 1. Variasi kekerasan dengan kandungan Mo dalam paduan U-Mo.

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir
P3TM-BATAN Yogyakarta, 7 - 8 Agustus 2001
M. Husna Al Hasa, dkk. ISSN 0216 - 3128 183

Gambar 2. Hubungan sifat kekerasan U-Mo terhadap Persentase fasa.


Gambar 1 memperlihatkan variasi kekerasan dendrit karena sebagian fasa α bertransformasi
ingot U-Mo pada berbagai konsentrasi Mo hasil menjadi fas a δ. Fasa δ berupa senyawa U2Mo yang
pemaduan dengan teknik peleburan menggunakan berselsatuan tetragonal bersifat ulet dan relatif lebih
arc furnace. Dari Gambar 1 tampak bahwa paduan U- lunak dari fasa α .
Mo mencapai kekerasan 585 HV pada konsen-trasi
Gambar 1 memperlihatkan pula bahwa pada
2% Mo. Hal ini terjadi karena paduan uranium
konsentrasi di atas 5% Mo tampak terjadi kenaikan
mengalami penguatan larut-padat hingga mencapai
kekerasan dengan semakin meningkatnya kandung -
sekitar 0,15% Mo[7] ke dalam struktur fasa α .
an Mo, yaitu menjadi 297 HV pada 10% Mo dan 363
Penguatan larut-padat pada struktur fasa α terjadi
HV pada 15% Mo. Kondisi ini dimungkinkan karena
secara substitusi dengan menempati kisi sel-satuan
persentase fasa δ semakin meningkat seiring dengan
ortorombik. Proses larut-padat atom Mo ke dalam
menurunnya fasa α, yaitu fasa δ menjadi 60,5% pada
kisi struktur fasa α cenderung mengakibatkan
10% Mo dan 98,2% pada 15 % Mo, seperti
terjadinya distorsi parameter kisi yang berakibat
ditunjukkan pada Gambar 3. Persentase fasa δ yang
menimbulkan medan tegangan disekitar atom yang
semakin besar akan berdampak terhadap
larut. Kondisi seperti ini semakin berpotensi
peningkatan kekerasan karena kehadiran fasa kedua
menghambat gerakan dislokasi yang mengarah
tersebut berpotensi merintangi pergerakan dislokasi
kepada pengua tan bahan.[8,10] Kekerasan U-2% Mo [8,9,10]
. Pembentukan fasa kedua ini ditandai dengan
relatif tinggi karena paduan uranium pada
perubahan struktur butir yang sebagian besar telah
konsentrasi ini relatif masih didominasi oleh struktur
mengarah menjadi bentuk struktur butir dendrit,
fasa α sekitar 90,4 %, seperti ditunjukkan pada
seperti ditunjukkan pada Gambar 4c dan 4d. Semen-
Gambar 2 dan struktur butirnya berbentuk equiaksial
tara itu, struktur butir dendrit pada U-15% Mo relatif
atau granular. Selain itu, endapan fasa kedua yang
lebih kecil daripada butir dendrit pada U-10 % Mo,
halus yang tumbuh di batas butir berkontribusi pula
seperti ditunjukkan pada Gambar 4c. Kondisi struktur
merintangi gerakan dislokasi., seperti ditunjukkan
butir yang demikian ini me -mungkinkan memberi
pada Gambar 4a.
dampak terhadap peningkatan penguatan logam. Hal
Gambar 1 memperlihatkan pula bahwa ke - ini karena struktur butir yang lebih kecil relatif lebih
kerasan U-Mo mengalami penurunan secara drastis banyak butir dan dengan demikian akan
menjadi 178 HV pada konsentrasi 5% Mo. Per- memperbanyak batas butir. Batas butir yang semakin
ubahan kekerasan yang ekstrim ini dimungkinkan banyak akan semakin mem-perbesar peranannya
karena persentase fasa α berselsatuan ortorombik terhadap penghambatan pergerakan dislokasi karena
menurun hingga mencapai 71,3 % dan fasa δ batas butir merupakan rintangan terhadap gerakan
berselsatuan tetragonal tumbuh menjadi sekitar 28,7 dislokasi.[10]
%, seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Kondisi ini
Gambar 3 memperlihatkan persentase pem-
ditandai dengan terjadinya perubahan bentuk
bentukan fasa sebagai fungsi kandungan Mo dalam
struktur butir yang mengarah ke bentuk dendrit,
paduan uranium. Gambar 3a dan 3b masing-masing
seperti ditunjukkan pada Gambar 4 b. Struktur butir
menunjukkan bahwa persentase fasa α semakin
fasa mengalami perubahan menjadi bentuk butir
berkurang dan fasa δ semakin bertambah dalam

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir
P3TM-BATAN Yogyakarta, 7 - 8 Agustus 2001
184 ISSN 0216 - 3128 M. Husna Al Hasa, dkk.

paduan seiring dengan semakin meningkatnya δ semakin bertambah. Peningkatan fasa δ ini
kandungan Mo. Kondisi ini terjadi karena fasa γ dimungkinkan karena fasa γ yang bertransformasi
yang bertransformasi membentuk fasa α semakin menjadi fasa δ meningkat dengan semakin tingginya
berkurang dan yang bertransformasi membentuk fasa kandungan Mo.

Gambar 3. Pembentukan fasa α dan δ sebagai fungsi Mo dalam paduan.

Gambar 4. Mikrostruktur paduan U-Mo. a) kadar 2% Mo, b) kadar 5% Mo, c) 10%


Mo dan d) 15% berat Mo.

Mikrostruktur paduan U-Mo dengan kadar batas butir adalah daerah yang sangat tidak stabil
2% Mo, 5% Mo, 10% Mo dan 15% berat Mo diper- dan batas butir merupakan daerah pertemuan kristal-
lihatkan pada Gambar 4. Gambar 4a memper-lihatkan kristal atom dengan orientasi yang berbeda atau
struktur butir fasa α yang memiliki butir relatif besar acak. Fasa δ berupa senyawa U2Mo yang terbentuk
dan banyak berbentuk equaksial atau granular, pada paduan uranium-molybdenum merupakan
sedangkan fasa δ relatif kecil dan sedikit berbentuk rejeksi dari larutan padat uranium bila kadar Mo yang
dendrit yang tampak mulai terbentuk pada batas terkandung dalam paduan tersebut melebihi
butir. Pembentukan fasa δ diawali pada batas butir kemampuan larut-padat fasa α.
karena energi pada daerah batas butir relatif tinggi Gambar 4b memperlihatkan kecenderungan
daripada di daerah butir, sehingga menyebabkan perubahan struktur butir fasa α dari bentuk
daerah batas butir menjadi lebih reaktif daripada di equiaksial ke dendrit. Perubahan ini tidak hanya
butir. Energi pada batas butir relatif tinggi karena terjadi pada batas butir melainkan juga mulai terjadi

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir
P3TM-BATAN Yogyakarta, 7 - 8 Agustus 2001
M. Husna Al Hasa, dkk. ISSN 0216 - 3128 185

pada daerah butir. Perubahan fasa dalam bentuk fasa dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15% Mo, yaitu
δ ini diperkirakan berikisar 28,7 %, seperti di- masing-masing berkisar 178 HV, 297 HV dan 363 HV.
tunjukkan pada Gambar 3b. Mikrostruktur paduan Kekerasan U-5%Mo, U-10%Mo dan U-15% Mo
U-Mo dengan kadar 5% berat Mo yang ditunjukkan relatif lebih lunak dan ulet daripada U-2% Mo.
pada Gambar 4b memperlihatkan pertumbuhan Kondisi U-Mo yang bersifat lunak dan ulet ini akan
struktur butir fasa δ cenderung semakin meningkat menjadi kendala dalam proses fabrikasi ingot
dan relatif banyak dibandingkan dengan butir fasa δ membentuk serbuk terutama dengan menggunakan
pada kadar 2% berat Mo. Peningkatan pembentukan ball-mill. Penggerusan ingot menjadi serbuk bahan
fasa δ ini terjadi karena jumlah kadar unsur Mo dalam bakar dengan ukuran tertentu hanya dapat dilakukan
paduan semakin meningkat. Sebagai akibat-nya secara sempurna bila ingot relatif bersifat getas
unsur Mo yang bereaksi dengan U membentuk (britle). Mikrostruktur U-2% Mo relatif didominasi
senyawa U2Mo menjadi semakin bertambah. Kondisi oleh struktur butir berbentuk equiaksial dan relatif
ini ditandai dengan pertumbuhan struktur butir fasa δ sedikit butir dendrit yang mulai tumbuh pada batas
yang meluas dari daerah batas butir ke daerah butir, butir. Mikrostruktur U-5%Mo berbentuk equiaksial
seperti diperlihatkan pada Gambar 4b. atau granular dan terdapat butir dendrit yang
Mikrostruktur paduan U-Mo dengan kadar cenderung mulai terbentuk pada daerah butir.
10% berat Mo yang ditunjukkan pada Gambar 4c Mikrostruktur U-10% Mo dan 15% Mo relatif di-
memperlihatkan bahwa struktur butir fasa α relatif dominasi oleh struktur butir berbentuk dendrit dan
berkurang karena bertransformasi membentuk fasa δ. bentuk struktur butir dendrit pada 15% Mo
Struktur butir fasa δ semakin meningkat dan cenderung semakin mengecil. Persentase pem-
membesar seperti tampak secara jelas dalam bentuk bentukan fasa δ (U2Mo) semakin meningkat seiring
struktur butir dendrit pada Gambar 4c. Struktur butir dengan semakin bertambah besar kadar Mo dalam
fasa δ dalam bentuk dendrit tersebut relatif lebih paduan uranium hingga mencapai 98,2 % pada
dominan daripada fasa δ pada kadar 5% berat Mo. konsentrasi 15% berat Mo.
Hal ini karena kadar unsur pemadu yang terkandung
dalam paduan uranium meningkat berkisar 10% berat
Mo, sehingga kontribusinya terhadap pem-bentukan DAFTAR PUSTAKA
fasa δ menjadi lebih besar. Dengan demikian unsur U
yang diikat oleh Mo membentuk fasa δ menjadi 1. DAVID, G.H, United States Policy Initiatives in
semakin meningkat dan relatif lebih tinggi daripada Promoting the RERTR Program, Proceedings, The
fasa δ pada mikrostruktur Gambar 4a dan 4b. 19 th International Meeting on Reduced
Mikrostruktur paduan U-Mo dengan kadar Enrichment for Research and test Reactors,
15% berat Mo yang tampak pada Gambar 4d me - seoul, Korea, 1996, page 14.
nunjukkan bahwa fasa α relatif sedikit dan fasa δ 2. SNELGROVE, J.L., et.al., Development of Very-
relatif semakin banyak dan struktur butirnya relatif High-density Fuels by the RERTR Program,
lebih kecil daripada struktur butir fasa δ pada Proceedings, The 19 th International Meeting
mikrostruktur 10% berat Mo. Penghalusan butir on Reduced Enrichment for Research and Test
tersebut dimungkinkan karena dipacu oleh kadar Mo Reactors, seoul, Korea, 1996, page 46.
yang semakin tinggi yang berdampak terhadap
peningkatan energi dalam paduan. Energi dalam 3. Al HASA, M.H., Prospek Bahan Bakar Maju U-
paduan yang tinggi mendorong percepatan peng - Mo Berdensitas Tinggi Sebagai Bahan Bakar
intian butir, sehingga butir dendrit yang terbentuk Reaktor Riset, Prosiding Presentasi Ilmiah Daur
semakin banyak dan relatif kecil, seperti di-tunjukkan Bahan Bakar Nuklir IV, Jakarta, 1998, hal. 235.
pada Gambar 4d. Struktur butir fasa δ dalam bentuk 4. TRAVELLI, A., Status and Progress of The RERTR
dendrit tersebut relatif lebih dominan pada Program, Proceedings, The 19 th International
mikrostruktur 15% berat Mo, seperti tampak pada Meeting on Reduced Enrichment for Research
Gambar 4d. Berdasarkan analisis fasa diper-kirakan and Test Reactors, seoul, Korea, 1996, page 4-8.
pembentukan fasa δ dalam paduan men-capai sekitar
98,2 % pada kadar 15 % berat Mo, seperti 5. DAVIS, J.R., ASM Hanbook, Metals Hand-book,
ditunjukkan pada Gambar 3b. Properties and selection: Non Ferrous Alloys and
Specials Purpose Materials, Vol.2, 10th Edition,
ASM International, USA, 1992, page 574.
KESIMPULAN
6. BENJAMIN, M.MA., Nuclear Reactor Mate-rial
Kekerasan U-2%Mo mencapai sekitar 585 HV and Applications, VNR Company Inc, USA, 1983,
relatif tinggi dibandingkan dengan kekerasan U- page 133, 149.
5%Mo, U-10%Mo dan U-15%Mo. Kekerasan U-Mo

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir
P3TM-BATAN Yogyakarta, 7 - 8 Agustus 2001
186 ISSN 0216 - 3128 M. Husna Al Hasa, dkk.

7. IVANOV, O.S., et al, Phase Diagrams of Ura-nium − Kenapa pada kondisi 2% Mo mempunyai
Alloys, Amerind Publishing Co.PVT. LTD, New kekerasan tertinggi.
Delhi, 1983. Page 61.
− Dikatakan makin banyak fasa dan untuk kekerasan
8. DIETER, G.E., Mechanical Metallurgy , 2nd Edition, makin turun. Kenapa hal itu tidak berlaku pada
McGraw-Hill, Newyork, 1981, page 210. persentase fasa yang antara 30 ~ 100 %?
9. SMALMAN, R.E., Modern Physical Metal-lurgy,
Butterworth & Co Ltd, 1985, page 405. M. Husna Al Hasa
10. HONEYCOMBE, R.W.K., The Plastic Defor-mation − Kekerasan U-Mo pada 2% Mo relatif lebih tinggi
of Metals, Edward Arnold Publisher Ltd, London, karena paduan uranium mengalami penguatan lasut
1971, page 128, 144, 178. padat hingga mencapai sekitar 0,15% Mo ke dalam
struktur fasa α dan paduan uranium pada konsentrasi
ini relatif masih didominasi oleh struktur fasa α sekitar
90,4%. Selain itu partikel fasa kedua yang tumbuh di
batas butir berkontribusi pula merintangi gerakan
TANYA JAWAB dislokasi.
− Kekerasan U-Mo pada prosentase fasa di antara 30%
- 100 % relatif meningkat karena pada kondisi ini
Edi Triyono
prosentase fasa α semakin menurun seiring dengan
− Dalam paduan U-Mo dalam bahan bakar, apakah meningkatnya fasa δ. Pening-katan prosentase fasa δ
ditujukan penambahan Mo sebagai material ini semakin memberi dampak terhadap peningkatan
burnable poisson bahan bakar. Mohon kekerasan dan struktur butirnya sebagian besar telah
penjelasan. menjadi bentuk struktur butir dendrit yang relatif
− Bagaimana pengaruhnya terhadap daya kungkung kecil/halus sehingga memperbanyak batas butir.
produk fisinya.

M. Husna Al Hasa Kadarisman


− Penambahan unsur pemadu Mo terutama − Berapa komposisi U-Mo yang baik untuk bahan
meningkatkan densitas bahan bakar U-Mo. Densitas bakar?
yang relatif tinggi akan berdampak terhadap
peningkatan tingkat muat uranium dan kandungan U- M. Husna Al Hasa
235. Selain itu, unsur pemadu Mo akan berpengaruh
− Komposisi paduan U-Mo yang sedang dikaji dan diteliti
terhadap perluasan fasa γ yang relatif stabil terhadap
iradiasi. adalah antara 2 - 15 % Mo. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa paduan U-Mo yang relatif baik
− Bahan bakar U-Mo dengan matsile Al secara dispersi untuk bahan bakar adalah berkisar antara di atas 5%
relatif baik mengungkung produk fisi. Mo dan di bawah 10% Mo terutama paduan U-Mo
dengan 8% atau 10% Mo.
Budi Briyatmoko

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir
P3TM-BATAN Yogyakarta, 7 - 8 Agustus 2001

Anda mungkin juga menyukai