Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit kanker adalah penyakit yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal
sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Penyakit kanker merupakan salah
satu penyebab utama kematian diseluruh dunia. Kanker payudara adalah salah satu jenis
kanker penyebab kematian terbesar setiap tahunnya (Kemenkes RI, 2015). Berdasarkan
data International Agency for Research on Cancer(IARC), pada tahun 2012 diketahui
bahwa penyakit kanker payudara pada penduduk perempuan memiliki presentase kasus
baru tertinggi dari pada kasus baru pada penyakit kanker yang lain yaitu sebesar 43,3 %.
Sedangkan presentase kasus kematian akibat kanker payudara sebesar 12,9%.
Seiring dengan meningkatnya tingkat kematian akibat kanker, proses
pengobatan juga berkembang lebih luas dengan pengobatan secara medis dan juga
pengobatan secara tradisional. Pengobatan secara medis memiliki banyak efek samping
yang dialami penderita kanker seperti mual dan muntah, lemas, diare, sariawan, mudah
terkena infeksi, dan lain-lain. Sedangkan pengobatan tradisional tidak memiliki efek
samping jika digunakan dengan dosis yang sesuai, waktu penggunaan yang sesuai,
ketepatan cara penggunaan, ketepatan telaah informasi, dan tanpa penyalahgunaan obat
itu sendiri.
Khasiat air rebusan daun sirsak yang utama adalah untuk menyembuhkan kanker
dan dapat digunakan sebagai alternatif pencegahan. Daun sirsak (Annona Muricata
Linn.) mengandung zat anti kanker yang disebut Annonaceous Acetogenin, yang bisa
membunuh sel-sel kanker tanpa mengganggu sel-sel sehat lainnya dalam tubuh.
Senyawa acetogenin merupakan kumpulan senyawa aktif yang mempunyai sifat
sitotostik didalam tubuh dan bekerja dengan menghambat transport ATP yang menjadi
sember energi bagi sel kanker. Sebagai senyawa sitotosik, senyawa ini dapat bersifat
toksik sebagai zat racun, maupun sebagai zat yang dapat menghambat dan
menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker dan tumor. Senyawa acetogenin akan
menempel pada dinding sel dan secara selektif berfungsi sebagai perusak ATP di
dinding mitokondria. Sehingga senyawa ini secara aktif menyerang sel-sel yang tumbuh
secara abnormal maka sel kankerpun berhenti membelah dan selanjutnya mati.

1
Ekstrak daun sirsak, yaitu bahan-bahan alami yang memiliki khasiat untuk
kesehatan dan dapat mencegah berbagai penyakit kanker karena memiliki kandungan
antioksidan yang tinggi. Pada saat ini, minuman fungsional banyak diminati oleh
banyak konsumen dalam upaya pencegahan atau pemulihan penyakit, maupun
peningkatan kesehatan tubuh. Minuman fungsional daun sirsak dibuat sebagai minuman
yang khas, dan menjadi minuman yang dapat menyehatkan tubuh.

Dari uraian tersebut maka penulis tertarik untuk mengangkat judul”Ekstrak daun
sirsak (Annona muricata Linn) sebagai penghambat
perkembangan kanker payudara”.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penulisan ini
adalah:
1.2.1 Apadefinisi dan manfaat daun sirsak(Annona muricata Linn.) untuk tubuh
manusia ?
1.2.2Bagaimana kandungan zat aktif daun sirsak (Annona muricata Linn.)sebagai
obat penghambat kanker payudara?

1.2.3 Apa pengertian dari kanker payudara ?

1.2.4 Bagaimanakah mekanisme kerja senyawa acetogenin sebagai penghambat anti


kanker payudara pada manusia ?
1.2.5 Bagaimanakah sifat-sifat senyawa ecotogenin ?

1.3 Batasan Masalah.


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka batasan masalah ini yaitu
tentang senyawa acetogenin pada ekstrak daun sirsak sebagai penghambat
tumbuhnya sel kanker payudara.

2
1.4 Tujuan Penulisan.
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk :
1.4.1 Mengetahui definisi dan manfaat daun sirsak (Annona muricata Linn.) untuk
tubuh manusia.
1.4.2 Menjelaskan kandungan zat aktif daun sirsak (Annona muricata Linn.)sebagai
obat penghambat kanker payudara.

1.4.3 Menjelaskan pengertian dari kanker payudara.

1.4.4 Menjelaskan mekanisme kerja senyawa acetogenin sebagai penghambat anti


kanker payudara pada manusia.
1.4.5Menjelaskasifat-sifat kimia acetogenin.

1.5 Manfaat.

1.5.1 Penulisan makalah ini diharapakan dapat menambah pengetahuan dan


wawasan mengenai manfaat ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn.)
sebagai penghambat kanker payudara.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan manfaat tanaman sirsak


2.1.1 Tinjauan tentang tanaman sirsak
Tanaman sirsak(Annona muricata Linn.) merupakan tanaman buah tropis yang
diperkenalkan pemerintah Kolonial Hindia Belanda pada abad ke-19, tetapi buah ini
bukan tanaman asli Eropa. Menurut Santoso, Hieronymus Budi(2008) Tanaman ini
berasal dari daerah tropis di Benua Amerika, yaitu Hutan Amazon (Amerika Selatan),
Karibia, dan Amerika Tengah. Di Indonesia pesona sirsak belum terlalu dikenal, tetapi
buah ini sangat penting dan bergengsi di tempat asalnya, demikian pula di kawasan
Eropa.
Morfologi dari daun sirsak adalah berbentuk bulat dan panjang, dengan bentuk
daun menyirip dengan ujung daun meruncing, permukaan daun mengkilap, serta
berwarna hijau muda sampai hijau tua. Terdapat banyak putik di dalam satu bunga
sehingga diberi nama bunga berpistil majemuk. Sebagian bunga terdapat dalam
lingkaran, dan sebagian lagi membentuk spiral atau terpencar, tersusun secara
hemisiklis. Mahkota bunga yang berjumlah 6 sepalum yang terdiri dari dua lingkaran,
bentuknya hampir segitiga, tebal, dan kaku, berwarna kuning keputih-putihan, dan
setelah tua mekar dan lepas dari dasar bunganya. Bunga umumnya keluar dari ketiak
daun, cabang, ranting, atau pohon bentuknya sempurna (hermaprodit) (Sunarjono,
2005).
Di Indonesia buah ini umumnya disebut Sirsak atau Nagka belanda. Nama lokal
sirsak di Jawa disebut nongko sebrang atau nongko londo, di Sunda disebut nangka
walanda, di Madura nangka buris, di Bali srikaya jawa, di Aceh deureuyan belanda, di
Nias durio ulondro, di Minangkabau durian betawi, dan di Lampung jambu landa.
Sedangkan di beberapa negara, nama lokal sirsak juga berbeda-beda, antara lain di
Inggrisdisebut soursop, di Belanda disebut zuurzak, di Portugal disebut graviola, di
Brazil paw paw, di Spanyol guanabana, di Perancis Corossol atau Anone, di leen Cina
ang mo lau, di Malaysia durian belanda, di India aathakka pazham.Banyaknya nama
lokal sirsak tersebut menunjukkan bahwa tanaman ini sudah mendunia.Hal ini

4
menunjukkan bahwadistribusi (penyebaran) pertumbuhan tanaman sirsak di berbagai
belahan dunia, terutama di wilayah yang beriklim tropis.
Daun sirsak banyak digunakan atau dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk
menghambat atau mencegah penyakit anti kanker atau kenker payudara.Saat ini di
Indonesia dikenal dua kultivar sirsak yang berbeda. Pertama, sirsak yang rasanya manis
asam dan banyak bijinya, jenis ini tersebar luas diseluruh Indonesia. Kedua, sirsak yang
rasanya manis, lengket di lidah dan memiliki biji yang sedikit, jenis ini dikenal dengan
sebutan sirsak ratu karena banyak ditemukan di Pelabuhan ratu dan baru dikembangkan
dalam jumlah kecil di daerah Sukabumi dan sekitarnya.

Menurut putri (2013) klasifikasi ilmiah atau taksonomi tanaman sirsak (Annona
muricata Linn.) adalah sebagai berikut :
Kingdom: plantae
Subkingdom : tracheobionta
Divisi : spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Polycarpiceae
Familia : Annonacea
Genus : Annona
Speseis : Annona muricata Linn.

2.1.2 Potensi dan manfaat Daun Sirsak Sebagai Penghambat Kanker Payudara
Salah satu tanaman yang dimanfaat sebagai obat alternatif anti kanker yaitu daun
sirsak (Annona muricata Linn.) digunakan sebagai tanaman obat salah satu family
annonaceae ini mengandung senyawa acetogenin yang diduga memiliki potensi
sitotosik yang juga dapat berpotensi sebagai anti kanker, acetogenin merupakan
inhibitor kuat dari kompleks I mitokondria atau NADH dehidrogenase zat ini akan
mengakibatkan penurunan produksi ATP yang akan menyebabkan kematian sel kanker
(Retnani 2011) selain itu, daun sirsak (Annona muricata Linn.) juga mengandung
alkaloid, tannin, dan flavonoid yang merupakn senyawa setabolit sekunder yang
berpotensi menghambat pertumbuhan sel kanker (Lim 2012 dalam Arifanti 2014).

5
2.2 Kandungan daun sirsak (Annona muricata Linn.)
Buah sirsak memang menawarkan berbagai kandungan positif bagi kesehatan
manusia, mulai dari buahnya, daunnya, bahkan pohonnya. Telah banyak diketahui
bahwa buah sirsak mengandung banyak vitamin C, kandungan serat dan nurtrisi penting
lainnya banyak terkandung dalam buah yang banyak ditemui dinegara tropis ini
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai pohon sirsak yang banyak tapi
pemanfaatannya hanya sebatas pada buah saja ini karena kurangnya pengetahuan
tentang manfaat lain dari tumbuhan sirsak (Sunarjono 2005). Tanaman sirsak ini telah
ditemukan mengandung lebih dari 50 jenis Annonaceous Acetogenin dari 18 jenis
diantaranya pada bagian daun sirsak.
Menurut mangan (2009) kandung sirsak meliputi kandungan senyawa seperti zat
anti kanker yang disebut Annonaceous acetogenin, yang bisa membunuh sel-sel kanker
tanpa mengganggu sel-sel sehat lainnya dalam tubuh. Selain itu daun sirsak juga ada
mengandung senyawa steroid/terpenoid, flavonoid, kumarin, alkaloid, dan tannin.
Senyawa flavonoid mempunyai fungsi sebagai antioksidan untuk penyakit kanker,
antimikroba, antivirus, pengatur fotosintesis, dan pengatur tubuh. Antioksidan alami
dari tumbuhan umumnya adalah senyawa fenol atau polifenol yang dapat berupa
golongan flavonaoid, turunan asam sinamat, kumarin, tokoerol, dan asam-asam organik
lainnya. Salah satu kandungan kimia sirsak yang berperan penting untuk obat adalah
flavonoid. Flavonoid merupakan salah satu metabolit sekunder dan keberadaannya pada
daun tanaman dipegaruhi oleh proses fotosintesis sehingga daun muda belum terlalu
banyak mengandung flavonoid.

2.3 Pengertian kanker payudara


Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh
dunia. Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh kanker. Penyakit
kanker yang sering menyebabkan kematian pada tiap tahunnya adalah kanker paru,
kanker hati, perut, kolorektal, dan kanker payudara (Kemenkes RI, 2015). Kanker
adalah suatu penyakit akibat pertumbuhan abnormal sel-sel jaringan tubuh.Pertumbuhan
sel kanker terjadi sangat cepat, tidak terkendali dan terus membelah diri. Sel kanker
tersebut kemudian menyusup dan menyerang jaringan-jaringan sekitarnya melalui
jaringan ikat, darah serta organ-organ penting dan saraf tulang belakang.

6
Kanker dapat terjadi di berbagai jaringan dalam berbagai organ di setiap tubuh,
mulai dari kaki sampai kepala. Bila kanker terjadi di bagian permukaan tubuh,akan
mudah diketahui dan diobati. Namun, bila terjadi di dalam tubuh, kanker itu akan sulit
diketahui dan kadang-kadang tidak memiliki gejala dan gejala muncul jika sudah
mencapai stadium lanjut sehingga sulit diobati (Maharani, 2009).Proses pengobatan
Kanker berkembang lebih luas dengan adanya pengobatan secara medis dan juga
pengobatan secara tradisional. Kemoterapi merupakan salah satu pengobatan medis
yang banyak diikuti oleh penderita kanker. Namun, pengobatan secara medis memiliki
banyak efek samping yang dialami penderita kanker seperti mual dan mutan, lemas,
diare, sariawan, mudahterkena infeksi, dan lain-lain. Sedangkan pengobatan tradisional
tidak memiliki 10efek samping jikadigunakan dengan dosis yang sesuai, waktu
penggunaan yang sesuai, ketepatan cara penggunaan, ketepatan telaah informasi, dan
tanpa penyalahgunaan obat itu sendiri (Lusia,2006)
Kanker payudara adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya pertumbuhan
berlebihan atau perkembangan tidak terkendali dari sel-sel atau jaringan payudara.
Gejala awal kanker payudara ini biasanya diketahui saat adanya benjolan aneh disekitar
jaringan payudara atau salah satu payudara tampak lebih besar. Pada mulanya tidak
timbul rasa sakit pada benjolan ini, namun saat benjolan mulai membesar akan timbul
rasa sakit dan nyeri yang tidak kunjung hilang saat benjolan ditekan.
Salah satu tanda penting adanya kanker payudara adalah puting susu yang
mengkerut ke dalam. Puting itu juga semula berwarna merah muda, tapi kemudian
menjadi kecoklatan dan membengkak (Maharani, 2009).Kanker payudara merupakan
penyakit kanker yang menjadi penyebab kematian paling tinggi di Indonesia. Kanker
payudara ini banyak menyerang perempuan berusia antara usia 18 sampai 54 dan
banyak kematian akibat kanker payudara terjadi pada perempuan usia 45-50 (Lee,2008).
2.3.1Faktor-Faktor Penyebab Kanker.
Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena penyebab
kanker dapat merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik dan lingkungan.
Namun ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker,
sebagai berikut :

7
a. Faktor genetik : Seseorang yang memiliki riwayat (keturunan) penyakit kanker
mempunyai risiko lebih besar terkena penyakit ini, dibanding seseorang yang tidak
memiliki riwayat.
b. Faktor kekebalan (imunitas) : Di dalam tubuh yang sehat sistem kekebalannya
mampu mengenali sel asing dan memusnahkannya. Tetapi jika sistem imunitas di
dalam tubuh memiliki masalah, maka akan mempengaruhi pengenalan terhadap sel
asing, sehingga sel kanker akan berkembang dan tumbuh dengan bebas.
c. Faktor makanan : Menurut penelitian, 80-90% penyebab berbagai kanker berkaitan
dengan makanan. Beberapa makanan jika dikonsumsi secara berlebih dapat menjadi
pencetus munculnya sel kanker. Misalnya, makanan yang diasap, makanan yang
diasinkan atau diacar, makanan yang diawetkan, dan makanan yang banyak
mengandung bahan-bahan kimia lainnya seperti zat pewarna dan perasa buatan.
2.3.2Proses terjadinya kenker
Mutasi pada DNA sel, merupakan penyebab utama terjadinya kanker yang salah
satunya disebabkan oleh adanya radikal bebas. Radikal bebas dihasilkan dari hasil
metabolisme maupun proses pembakaran dalam kehidupan sehari-hari. Radikal bebas
yang masuk kedalam tubuh akan menyebabkan terjadinya mutasi pada sel yang
akhirnya akan menimbulkan kanker.

Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut
transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
Tahap inisiasi merupakan langkah awal terjadinya mutasi pada DNA. Mutasi ini
biasanya terjadi pada bagian DNA yang berfungsi sebagai penekan pertumbuhan
kanker. DNA yang termutasi tersebut selanjutnya membelah diri (poliferasi) dan

8
membentuk kelompok tertentu pada suatu lokasi didalam tubuh. Tahap dimana
terbentuknya kelompok sel kanker inilah yang disebut sebagai tahap promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi
ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi.
Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk mencegah terjadinya keganasan (gabungan
dari sel yang peka dan suatu karsi.

Dalam suatu proses dimana sebuah sel normal menjadi sebuah sel ganas, pada
akhirnya DNA dari sel tersebut akan mengalami perubahan. Terjadinya kanker kadang
dapat diketahui dari adanya suatu perubahan dalam ukuran atau bentuk dari satu
kromosom tertentu.

Suatu DNA sel normal akan mengalami apoptosis (proses kematian sel) terprogram
apabila terjadi kerusakan pada DNA sel tersebut, sehingga kerusakan itu tidak
mempengaruhi lingkungan disekelilingnya. Namun sebaliknya pada kanker terjadi
penghambatan apoptosis, sehingga pertumbuhan sel baru akan mengakibatkan
penambahan jumlah sel-sel kanker dijaringan organ tersebut.

2.4 Mekanisme kerja acetogenin sebagai anti kanker

Antioksidan merupakan zat yang dapat menetralisir radikal bebas sehingga atom
5 dengan elektron yang tidak berpasangan mendapat pasangan elektron, sedangkan
radikal bebas merupakan atom molekul yang sifatnya sangat tidak stabil. Ketidak
stabilan ini disebabkan karena atom tersebut memiliki satu atau lebih elektron yang
tidak berpasangan.Untuk itu, radikal bebas didalam tubuh harus dikurangi, salah
satunya dengan cara mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan acetogenin
yang tinggi seperti daun sirsak. Sehingga, pada saat radikal bebas menyerang DNA,
maka antioksidan acetogenin akan melindungi DNA dengan cara mencegah reaksi
antara DNA dengan radikal bebas sehingga yang bereaksi dengan radikal bebas bukan
DNA melainkan senyawa acetogenin.Senyawa acetogenin akan menempel pada dinding
sel dan secara selektif berfungsi sebagai perusak ATP di dinding mitokondria. Sehingga
senyawa ini secara aktif menyerang sel-sel yang tumbuh secara abnormal maka sel
kanker pun berhenti membelah dan selanjutnya mati.

9
2.5 Pengertian senyawa acetogenin
Senyawa acetogenin merupakan kumpulan senyawa aktif yang mempunyai sifat
sitotosik didalam tubuh dan bekerja dengan menghambat transport ATP yang menjadi
sember energi bagi sel kanker. Sebagai senyawa sitotosik, senyawa ini dapat bersifat
toksik sebagai zat racun, maupun sebagai zat yang dapat menghambat dan
menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker.
2.5.1 Sifat-sifat kimia acetogenin
Sifat sitotostik didalam tubuh akan bekerja dengan menghambat transport ATP
yang menjadi sember energi bagi sel kanker., senyawa ini dapat bersifat toksik sebagai
zat racun, maupun sebagai zat yang dapat menghambat dan menghentikan pertumbuhan
sel-sel kanker.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Tanaman sirsak(Annona muricata Linn.) merupakan tanaman buah tropis, daun


sirsak digunakan atau dimanfaatkan sebagai tanaman obat salah satu family
annonaceae sebagai anti kanker acetogenin merupakan inhibitor kuat dari
kompleks I mitokondria atau NADH dehidrogenase zat ini akan mengakibatkan
penurunan produksi ATP yang akan menyebabkan kematian sel kanker.
2. kandung sirsak meliputi kandungan senyawa seperti zat anti kanker yang disebut
Annonaceous Acetogenin, yang bisa membunuh sel-sel kanker tanpa
mengganggu sel-sel sehat lainnya dalam tubuh. Selain itu daun sirsak juga ada
mengandung senyawa steroid/terpenoid, flavonoid, kumarin, alkaloid, dan
tannin.
3. Kanker payudara adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya pertumbuhan
berlebihan atau perkembangan tidak terkendali dari sel-sel atau jaringan
payudara. Gejala awal kanker payudara ini biasanya diketahui saat adanya
benjolan aneh disekitar jaringan payudara atau salah satu payudara tampak lebih
besar.
4. salah satunya dengan cara mengkonsumsi makanan yang mengandung
antioksidan acetogenin yang tinggi seperti daun sirsak. Sehingga, pada saat

10
radikal bebas menyerang DNA, maka antioksidan acetogenin akan melindungi
DNA dengan cara mencegah reaksi antara DNA dengan radikal bebas sehingga
yang bereaksi dengan radikal bebas bukan DNA melainkan senyawa
acetogenin.
5. Sifat acetogenin terbagi menjadi dua yaitu : sifat sitotostik dan bersifat toksik
sebagai zat racun.
3.2 Saran

Adapun saran dalam makalah ini yaitu, Perlu dilakukan sosialisasi kepada
masyarakat dalam peningkatan konsumsi daun sirsak sehingga taraf kesehatan
masyarakat semakin meningkat khususnya terhadap penyakit kanker. dan semoga
manfaat dari daun sirsak ini dapat berkembang sangat pesat sampai kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Adelina, R., R. Febriyanti, I. S. Oktoberia, & P. R. Intan. 2013. Ekstrak daun


Annona muricata Linn. sebagai antiproliferasi terhadap sel hepar tikus terinduksi
7,12 dimetilbenz [2] antracene (DMBA). Jurnal Kefarmasian Indonesia. Vol.
4(1): 1-12.

Banerjee, A., D. Das, B. K. Maji, & S. Mukherjee. 2018. Anticancer effects of


Annona muricata with its acetogenins as bioactive compound. Cytology &
Histology International Journal. Vol. 2(1): 1-6.

Fidianingsih, I. & E. S. Handayani. 2014. Annona muricata aqueous extract


suppresses T47D breast cancer cell proliferation. Universa Medicina. Vol. 55(1):
19-26.

Gavamukulya, Y., F. Abou-Elella, F. Wamunyokoli, & H. Ael-Shemy. 2014.


Phytochemical screening, anti-oxidant activity and in vitro anticancer potential
of ethanolic and water leaves extracts of Annona muricata (Graviola). Asian
Pacific Journal of Tropical Medicine. Vol. 7(Suppl 1): S355-S363.

11
Mangal, M., M. I. Khan, & S. M. Agarwal. 2016. Acetogenins as potential
anticancer agents. Anti-Cancer Agents in Medicinal Chemistry. Vol 16(6): 1-23.

Minari, J. B. & U. Okeke. 2014. Chemopreventive effect of Annona muricata on


DMBA-induced cell proliferation in the breast tissues of female albino mice.
The Egyptian Journal of Medical Human Genetics. Vol. 2014(15): 327-334.

Pradana, P. Y., Suratmo, & R. Retnowati. 2015. Isolasi dan karakterisasi


senyawa turunan acetogenin dari daun sirsak (Annona muricata) serta uji
toksisitas. Kimia Student Journal. Vol. 1(1): 798-804.

Qayed, W. S., A. S. Aboraira, H. M. Abdel-Rahman, & A. F. Youssef. 2015.


Annonaceous acetogenins as a new anticancer agent. Der Pharma Chemica.
Vol. 7(6): 24-35.

Utari, K., E. Nursafitri, A. I. Sari, R. Sari, A. K. Winda, & A. S. Harti. 2013.


Kegunaan daun sirsak (Annona muricata L.) untuk membunuh sel kanker dan
pengganti kemoterapi. Jurnal Kesmadaska. Juli (2013): 110-115.

Wulandari, F. 2016. Pemanfaatan daun sirsak sebagai obat anti kanker. Jurnal
Nasional Ecopedon. Vol. 3(1): 72-76.

Yajid, A. I., H. S. Ab Rahman, M. W. P. Kai, & W. Z. W. Zain. 2018. Potential


benefits of Annona muricata in combating cancer: A Review. Malays Journal of
Medical Science. Vol. 25(1): 5-15.

Lee, J. R. (2008). Kanker Payudara Pencegahan dan pengobatannya.Jakarta:


Daras Books.Lim, T. K. (2012). Annona Muricata. In : Edible Medicine and
Non Medicine, Vol.1 Fruits, Lim, T.K. (edt).Dondherect Hold berg London New
York: Springer Science and Bussiness media BV, P. 190-200.

12
Lusia, O. (2006). Pemanfaatan Obat Tradisional dengan Pertimbangan Manfaat
dan Keamanannya.ISSN: 1693-9883 Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol III, No.1,
April 2006, 01-07.Maharani, S. (2009). Kanker.Mengenal 13 Jenis Kanker dan
Pengobatannya.Yogyakarta: Katahati Press.Mardiana, L. (2011). Kanker pada
Wanita Pencegahan dan Pengobatan dengan Tanaman Obat.Bogor: Penerbit

Swadaya.Martin, J. M.-M. (1999). Chemical Defence in the Zebra Swallowtail


Butterfly, Eurytides Marcellus, Involving Annonaceous Acetogenin.J. Nat. Prad.
62, 2-4.Meiyanto, M. K. (1999). Targeted Disruption of the Microsomal
Epoxide Hydrolase Gene.The Journal of Biological Chemistry. 274. 23963-
23968.

13

Anda mungkin juga menyukai