Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN

GERAK TAKSIS PADA CACING TANAH (STIMULUS –RESPONS)

OLEH

NAMA : MELYA

NIM : ACD 116 031

KELAS :A

KELOMPOK : III ( TIGA)

DOSEN PENGAMPU : ADVENTUS PANDA, S.SI, M.SI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

2019
A. JUDUL PRAKTIKUM
Gerak taksis pada cacing tanah ( Stimulus-Respons)
B. TUJUAN
Untuk mempelajari naluriah hewan cacing dalam merespons rangsang dari lingkungan.
C. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
No Nama Alat Jumlah
1. Cangkul 1 Buah
2. Plastik 1 Buah
3. Toples Astor 4 Buah
4. Baterai ABC 4 Buah
5. Mangkok 2 Buah
6. Gunting 1 Buah
7. Benang saring 1 Buah
8. Kabel listrik 2 Buah
9. Mortar dan Pestle 1 Buah
11. ATK 1 Set

b. Bahan
No Nama Bahan Jumlah
1. Cacing tanah 40 individu
2. Tanah humus Secukupnya
3. Hati ayam Secukupnya
4. Tanah biasa Secukupnya
5. Tanah lembab Secukupnya
6. Feromon Secukupnya
7. Tanah subur Secukupnya
8. Kardus Secukupnya
9. Tisu Secukupnya
10. Aquadest 15 ml
D. CARA KERJA

MULAI

Menyiapkan alat dan bahan Menyediakan 4 buah toples astor


yang akan digunakan untuk
praktikum.

Menumbuk hati ayam Menyetrum cacing Mencari cacing diarea lokasi


dengan menggunakan dengan baterai ABC yang sudah ditentukan
mortar dan alu (pestle) dan kabel listrik untuk sebanyak 40 individu, setelah
kemudian disaring untuk diambil feromonnya itu mencari hati ayam
diambil ekstrak hati sebanyak 2 buah
ayamnya

Mencampur dengan tanah, dan


memasukkan kedalam

Toples 1 Toples 2 Toples 3 Toples 4

Feromon Tanah biasa Hati ayam Tanah biasa Tanah humus Tanah biasa Tanah lembab Tanah biasa

Menunggu selama 4 jam, kemudian periksa kembali


Selesai
apakah cacingnya ada berpindah apa tidak.
E. Hasil Pengamatan dan Diskusi

a. Hasil Pengamatan
Berdasarkan data pengamatan praktikum terhadap gerak taksis pada cacing tanah
( Stimulus-Respons), didapatkan hasil akumulasi data seluruh kelompok dari kelompok I
sampai VI, yaitu dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel Data Seluruh Kelompok I Sampai VI

Perlakuan
Perlakuan II III IV
Kelompok
I (Feromon) (Tanah
(ekstrak hati) (tanah humus)
lembab)
1 10 3 2 5 0
2 10 5 0 6 3
3 10 3 0 5 2
4 10 1 3 4 2
5 10 3 0 5 3
6 10 6 1 3 4

One-way ANOVA: I; II; III; IV

.Method

Null hypothesis All means are equal


Alternative hypothesis At least one mean is different
Significance level α = 0,05

Equal variances were assumed for the analysis.

Factor Information

Factor Levels Values


Factor 4 I; II; III; IV

Analysis of Variance

Source DF Adj SS Adj MS F-Value P-Value


Factor 3 44,46 14,819 7,77 0,001
Error 20 38,17 1,908
Total 23 82,63

Model Summary

S R-sq R-sq(adj) R-sq(pred)


1,38142 53,81% 46,88% 33,48%
Means

Factor N Mean StDev 95% CI


I 6 3,500 1,761 ( 2,324; 4,676)
II 6 1,000 1,265 (-0,176; 2,176)
III 6 4,667 1,033 ( 3,490; 5,843)
IV 6 2,333 1,366 ( 1,157; 3,510)

Pooled StDev = 1,38142

Tukey Pairwise Comparisons

Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence

Factor N Mean Grouping


III 6 4,667 A
I 6 3,500 A B
IV 6 2,333 B C
II 6 1,000 C
Means that do not share a letter are significantly different

Tukey Simultaneous 95% CIs

Interval Plot of I; II; ...

Individual Value Plot of I; II; ...

Boxplot of I; II; ...

Residual Plots for I; II; III; IV

One-way ANOVA: I; II; III; IV

Method

Null hypothesis All means are equal


Alternative hypothesis At least one mean is different
Significance level α = 0,05

Equal variances were assumed for the analysis.

Factor Information

Factor Levels Values


Factor 4 I; II; III; IV

Analysis of Variance

Source DF Adj SS Adj MS F-Value P-Value


Factor 3 44,46 14,819 7,77 0,001
Error 20 38,17 1,908
Total 23 82,63

Model Summary

S R-sq R-sq(adj) R-sq(pred)


1,38142 53,81% 46,88% 33,48%

Means

Factor N Mean StDev 95% CI


I 6 3,500 1,761 ( 2,324; 4,676)
II 6 1,000 1,265 (-0,176; 2,176)
III 6 4,667 1,033 ( 3,490; 5,843)
IV 6 2,333 1,366 ( 1,157; 3,510)

Pooled StDev = 1,38142

Tukey Pairwise Comparisons

Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence

Factor N Mean Grouping


III 6 4,667 A
I 6 3,500 A B
IV 6 2,333 B C
II 6 1,000 C

Means that do not share a letter are significantly different.

Tukey Simultaneous 95% CIs

Interval Plot of I; II; ...

Individual Value Plot of I; II; ...

Boxplot of I; II; ...

Residual Plots for I; II; III; IV


Individual Value Plot of I; II; ...

4
Data

I II III IV

Interval Plot of I; II; ...


95% CI for the Mean
6

3
Data

I II III IV

The pooled standard deviation was used to calculate the intervals.


Anova: Single Factor

SUMMARY
Groups Count Sum Average Variance
Column 1 6 21 3.5 3.1
Column 2 6 6 1 1.6
Column 3 6 28 4.666667 1.066667
Column 4 6 14 2.333333 1.866667

ANOVA
Source of
Variation SS df MS F P-value F crit
Between Groups 44.45833 3 14.81944 7.765648 0.001246 3.098391
Within Groups 38.16667 20 1.908333

Total 82.625 23

Berdasarkan tabel data anova diatas maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak karena nilai
Fhitung > Ftabel (7,765 > 3,098). Jadi, Ada perbedaan respon gerak taksis pada cacing tanah
yang dipengaruhi oleh keempat rangsangan.
Data dari anova yang dihasilkan dengan menggunakan aplikasi mini tab menunjukan bahwa
tidak ada perbedaan yang signifikan antara keempat perlakuan tersebut sehingga keempat
perlakuan dapatdirekomendasikan.

Tanah humus memiliki kelebihannya lebih mudah didapat, cacing lebih mengenal bahwa itu
habitatnya karena cacing akan meninggalkan tai cacing hasil di tanah tersebut, Membantu
meningkatkan drainase dan aerasi dengan cara membuat tanah menjadi lebih gembur, Mengundang
pengembangan organisme tanah untuk muncul seperti cacing.

Kelebihan feromon yaitu berasal dari cacing itu sendiri sehingga cacing lebih nyaman berada
di rumahnya sendiri cacing juga peka terhadap bau feromonya. Kelemahan yaitu susah
mendapatkan feromon karena feromon akan keluar hanya pada masa reproduksi.

Kelemahan ekstrak hati ayam yaitu harganya mahal, berbau, Dan kelebihannya yaitu sebagai
sumber nutrisi bagi cacing karena cacing menyukai makanan berasal dari organisme mati seperti
bangkai hewan dan hati .

Tanah lembab, Kelebihannya mudah diolah. Kelemahannya susah dalam mengatur


kelembaban yang diperlukan oleh cacing. Jadi yang saya rekomendasikan dari keempat perlakuan
tersebut yaitu tanah humus.
b. Diskusi

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan meggunakan stimulus berupa


perlakuan tanah yaitu tanah campuran feromon, tanah campuran ekstrak hati, tanah lembab
dan tanah humus membuat cacing mendekati arah rangsang, yang dapat mempengaruhi
menyebabkan respon berbeda beda individu cacing menganggap bahwa 4 perlakuan tersebut
adalah habitat mereka dan sumber makanan mereka ditanah sehingga mereka merespon
dengan cepat perlakuan tersebut. Zat perangsang yang paling memiliki daya tarik paling kuat
adalah tanah humus dan feromon, alasannya karena cacing lebih mengenal bahwa itu
habitatnya karena cacing akan meninggalkan tai cacing hasil di tanah tersebut, pada tanah
feromon cacing juga cepat merespon karena berasal dari cacing itu sendiricacing peka
terhadap bau feromonya, tetapi yang paling kuat adalah perlakuan dari tanah humus.

Hal yang menarik yang terjadi selama percobaan berlangsung yaitu saat mencoba
mengeluarkan feromon pada cacing dengan cara di setrum menggunakan baterai ABC dan
kabel listrik, padahal feromon sendiri keluar pada saat cacing ingin melakukan reproduksi, hal
lain yang menarik adalah pada saat penyetruman cacing seolah – olah mati, tetapi saat
berhenti disetrum cacing malah menggeliat – geliat ingin keluar dan bergerak liar.

Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah gerak taksis pada cacing
tanah dipengaruhi oleh rangsangan lingkungan disekitarnya, ini dilihat dari perbedaan
perpindahan yang dilakukannya pada 4 perlakuan yang dibuat.

Saran untuk praktikum kali ini yaitu saat menyetrum cacing untuk mengambil
feromonnya sangat susah karena feromonnya susah keluar, mendapatkan feromon dari cacing
tersebut membutuhkan kesabaran tingkat tinggi.
F. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari


naluriah cacing dalam merespons rangsang dari lingkungan. Maka dapat disimpulkan
bahwa zat perangsang 4 perlakuan mampu mempengaruhi gerak taksis pada cacing tanah.
perangsang yang dibuat yaitu tanah campuran ekstrak hati, tanah campuran dengan
feromon, tanah humus dan tanah lembab.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Sistem Reproduksi Cacing Tanah (online).


https://bioearthworm.wordpress.com/2013/02/16/sistem-reproduksi-cacing-
tanah/. (Diakses tanggal 22 November 2019)

Panda, Adventus., Suatma. 2017. Penuntun Praktikum Ekologi Hewan. Pendidikan


Biologi; Universitas Palangkaraya
Lampiran

Laporan Sementara Kelompok 1 – 6

Kelompok 1 Kelompok 2

Kelompok 3 Kelompok 4
Kelompok 5 Kelompok 6
Dokumentasi kelompok : III (TIGA)

Saat mencari cacing

Saat menumbuk dan mengambil ekstrak hati ayam

Anda mungkin juga menyukai