(SDKI) (SLKI) (SIKI) 1. D.0066 : Penurunan Setelah dilakukan tindakan Observasi : Observasi Kapasitas Adaptif keperawatan ...x 24 jam - Identifikasi - Mengetahui setiap Intrakranial peningkatan TIK Maka diharapkan kapasitas perubahan yang terjadi adapif intrakranial membaik, - Monitor pada klien secara dini untuk dengan kriteria hasil : tanda/gejala penetapan tindakan yang peningkatan TIK - Tingkat kesadaran - Monitor MAP tepat. membaik (Mean Arterial - Nyeri kepala membaik Terapeutik Pressure) - Tekanan darah membaik - Monitor CPV - rangsangan aktivitas yang - Tekanan nadi membaik (Central Venous meningkat dapat meningkatkan - Pola napas membaik pressure) TIK. - Respon pupil membaik - Monitor PAWP, - Respon Neurologis Jika Perlu - mencegah terjadinya aliran membaik - Monitor PAP, Jika darah balik Perlu Kolaborasi - Monitor CPP (Cerebral - memperbaiki sel yang Perfusion masih viabel Pressure) Terapeutik : - Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang - Berikan posisi semi Fowler - Hindari manuver valsava - Cegah terjadinyaa kejang - Hindari penggunaan PEEP - Hindari pemberian cairan iv hipotonik Kolaborasi : - Kolaborasi pemberian sedasi dan anti konsulvan, jika perlu - Kolaborasi pemberian diuretik osmosis, jika perlu
NO. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
(SDKI) (SLKI) (SIKI) 1. D.0017 : Risiko Setelah dilakukan Observasi : Observasi Perfusi Serebral tindakan keperawatan ...x - Identifikasi peningkatan - mengetahui setiap 24 jam TIK perubahan yang terjadi pada Maka diharapkan - Monitor tanda/gejala klien secara dini untuk kapasitas adapif peningkatan TIK penetapan tindakan yang intrakranial membaik, - Monitor MAP (Mean Arterial Pressure) tepat. dengan kriteria hasil : - Monitor CPV (Central Terapeutik - Tingkat Venous pressure) kesadaran - Monitor PAWP, Jika Perlu - rangsangan aktivitas yang membaik - Monitor PAP, Jika Perlu meningkat dapat - Nyeri kepala - Monitor CPP (Cerebral meningkatkan TIK. membaik Perfusion Pressure) - mencegah terjadinya aliran - Tekanan darah - Monitor Status pernapasan membaik - Monitor intake dan output darah balik - Tekanan nadi cairan Kolaborasi membaik Terapeutik : - Pola napas - memperbaiki sel yang masih - Minimalkan stimulus membaik viabel dengan menyediakan - Respon pupil lingkungan yang tenang membaik - Berikan posisi semi Fowler - Respon - Hindari manuver valsava Neurologis - Cegah terjadinyaa kejang membaik - Hindari penggunaan PEEP - Hindari pemberian cairan iv hipotonik Kolaborasi : - Kolaborasi pemberian kolab - sedasi dan anti konsulvan, jika perlu - Kolaborasi pemberian diuretik osmosis, jika perlu NO. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL (SDKI) (SLKI) (SIKI) 2. D.0019 : Defisit Setelah dilakukan Observasi : Kolaborasi Nutrisi tindakan keperawatan - Identifikasi status nutrisi - memenuhi kebutuhan nutrisi selama…x24 jm maka - Identifikasi alergi dan klien. status nutrisi membaik intoleransi makanan dengan kriteria hasil: - Identifikasi kebutuhan - Porsi makan kalori dan jenis nutrien meningkat - Monitor asupan makanan - Perasaan cepat - Monitor berat badan kenyang Terapeutik : menurun - Berikan makanan tinggi - Frekunsi makan serat untuk mencegah membaik konstipasi - Nafsu makan - Berikan makanan tinggi membaik kalori dan tinggi protein - Berikan suplemen makanan, jika perlu Edukasi : - Anjuarkan diet yang di programkan Kolaborasi : - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang di butuhkan, jika perlu NO. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL (SDKI) (SLKI) (SIKI) 3. D.0119 : Setelah dilakukan Observasi : Observasi Gangguan tindakan keperawatan - Monitor kecepatan, - melakukan penilaian komunikasi verbal selama…x 24 jam maka tekanan, kuantitas, volume, terhadap adanya kerusakan komunikasi verbal dan diksi bicara sensorik (afasia sensorik). meningkat dengan - Monitor proses kognitif, - mengidentifikasi adanya kriteria hasil : anatomis dan fisiologis disatria sesuai komponen yang berkaitan dengan motorik dari bicara (seperti - Kemamapuan bicara (mis. memori, bicara meningkat lidah, gerakan bibir, kontrol pendengarandan Bahasa) - Identifikasi perilaku napas) yang dapat emosional dan fisik sebagai mempengaruhi artikulasi dan bentuk komunikasi mungkin juga tidak disertai Terapeutik : afasia motorik. - Gunakan metode Terapeutik komunikasi alternatif - Sesuaikan gaya - memberikan komunikasi komunikasi dengan tentang kebutuhan kebutuhan berdasarakan keadaan defisit - Ulangi apa yang di yang mendasarnya. sampaikan pasien - Berikan dukungan psikologis - Gunakan juru bicara, jika perlu Edukasi : - Anjurkan berbicara perlahan - Ajarkan pasien dan keluarga proses kognitif, anatomis,dan fisiologis yang berhubungan dengan kemampuan berbicara Kolaborasi : - Rujuk ke ahli patologi bicara atau terapis NO. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL (SDKI) (SLKI) (SIKI) 4. D.0054 : Setelah dilakukan Observasi : Observasi Gangguan tindakan keperawatan - Identifikasi adanya nyeri - Nyeri merupakan mobilitas fisik selama …x 24 jam maka atau keluhan fisik lainnya pengalaman subjektif dan di harapkan mobilitas - Identifikasi toleransi fisik harus di jelaskan untuk fisik meningktat dengan melakukan ambulasi memilih intervensi yang kriteria hasil : - Monitor frekuensi jantung cocok. dan tekanan darah - Pergerakan sebelum memulai - Gerakan aktif memberikan aktifitaas ambulasi masa, tonus dan kekuatan meningkat - Monitor kondisi umum otot serta memperbaiki - Kekuatan otot selama melakukan fungsi jamtumg dan meningkat ambulasi pernapasan perlu untuk di - Rentang gerak Terapeutik : monitor frekuensi sebelum (rom) meningkat - Fasilitas aktifitas ambulasi ambulasi. dengan alat bantu (mis. Terapeutik tangkat,kruk) - Fasilitas melakukan - Untuk mempermudah mobilitas fisik, jika perlu proses ambulasi - Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam - Agar keluarga dapat meningkatkan ambulasi melakukan ambulasi secara Edukasi : mandiri pada pasie - Jelaskan tujuan dan Edukasi prosedur ambulasi - Agar pasien dan keluarga - Anjurkan melakukan mengetahui tujuan di ambulasi dini - Ajarkan ambulasi lakukan prosedur ambulasi sederhana yang harus di lakukan (mis. berjalan dari tempat tidur ke kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi)
NO. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
(SDKI) (SLKI) (SIKI) 5. D.0006 : Resiko Setelah di lakukan Observasi : Observasi aspirasi tindakan keperawatan - Monitor pola napas - Memantau keadaan klien selama…x 24 jam maka (frekuensi, kedalaman, secara umum tingkat aspirasi menurun usaha napas) dengan kriteria hasil: - Monitor bunyi napas Edukasi - Tingkat tambahan (mis. gurgling, - Mencegah tidak kesadaran menngi, wheezing, ronkhi kering) berkurangnnya nutrisi meningkat Terapeutik : dalam tubuh - Kemampuan menelan - Posisikan semi-fowler atau meningkat fowler - Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep Mcgill - Berikan oksigen, jika perlu Edukasi : - Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi Kolaborasi : - Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspetoran, mukolitik, jika perlu. NO. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL (SDKI) (SLKI) (SIKI) 6. D.0136 : Risiko Setelah di lakukan Observasi : Observasi cedera tindakan keperawatan - Untuk mengetahui faktor- selama…x 24 jam maka - Identifikasi kebutuhan keselamatan (mis. kondisi faktor resiko jatuh pada tingkat cedera menurun fisik, fungsi kognitif dan pasien dengan kriteria hasil riwayat perilaku) Terpeutik - Toleransi - Monitor perubahan status aktifitas keselamatan lingkungan - Modifikasi lingkungan meningkat Terapeutik : dapat menurunkan resikoj - Kejadian cedera - Hilangkan bahaya atuh pada pasien menurun keselamatan lingkungan - Frekuensi nadi Edukasi - Modifikasi lingkungan membaik untuk meminimalkan - Untuk meningkatkan bahaya dan resiko pengetahuan serta - Sediakan alat bantu kemandirian pasien dan keamanan lingkungan keluarga untuk mencegah (mis. commode chair dan resiko cedera pegangan tangan) Edukasi : - Anjarkan individu keluarga dan kelompok resiko tinggi bahaya lingkungan.