Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang
berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau
manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen
untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap
dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.
Standar adalah suatu benchmark atau "norma" untuk pengukuran kinerja. Dalam
kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan standar. Pengendalian biaya produksi
dan penetapan harga pokok produksi yang cermat dan tepat sangat penting, karena biaya
produksi akan memberikan pengaruh langsung terhadap harga pokok produksi yang
akhirnya berakibat juga pada laba yang diharapkan perusahaan. Sehingga diperlukan
suatu alat pengendalian yang diantaranya berupa penetapan biaya standar.
Biaya standar merupakan alat yang penting didalam menilai pelaksanaan kebijakan
yang ditetapkan sebelumnya. Jika biaya standar ditentukan realistis, hal ini akan
merangsang pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan yang efektif, karena pelaksana
telah mengetahui bagaimana pekerjaan seharusnya dilaksanakan, dan pada tingkat biaya
berapa pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan.
Sistem biaya standar juga memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya
yang seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu sehingga memungkinkan
mereka melakukan pengurangan biaya dengan cara perbaikan metode produksi,
pemilihan tenaga kerja, dan kegiatan yang lain. Untuk dapat
menentukan biaya standar, manajemen membutuhkan suatu informasi biaya yang
tepat dan wajar, sehingga biaya standar dapat ditetapkan secara realistis. Jika terjadi
penyimpangan pada biaya standar, maka biaya standar ini dapat dianalisis dan diketahui
sebab-sebab terjadinya penyimpangan. Dimana ada batasan penyimpangan yang dapat
diterima dari selisih biaya produksi sesungguhnya dengan biaya produksi standar dalam
mengukur efesiensi biaya produksi, karena dalam realisasinya biaya sesungguhnya
jarang sekali tepat dengan biaya standar.
Dengan demikian jelas bahwa biaya standar merupakan alat yang penting untuk
perencanaan dan pengendalian biaya produksi berdasarkan pemikiran bahwa

1
pengendalian biaya produksi merupakan jalan yang logis sebagai konsekuensi
perusahaan dalam menekan biaya produksi agar sesuai dengan rencana, karena dengan
metode biaya tersebut perusahaan dapat mengetahui berapa biaya yang seharusnya
dikeluarkan sebelum proses produksi dimulai sehingga dapat diketahui
ketidakefesienan atau pemborosan biaya yang terjadi setelah proses produksi selesai .

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam makalah
ini, yaitu:
1. Bagaimana standar unit ditetapkan dan mengapa sistem perhitungan biaya standar
digunakan ?
2. Apa tujuan lembar biaya standar ?
3. Deskripsikan konsep-konsep dasar yang mendasari analasis variansi dan jelaskan
kapan seharusnya variansi diselidiki ?
4. Bagaimana perhitungan variansi bahan baku dan tenaga kerja serta jelaskan
bagaimana menggunakannya untuk pengendalian ?
5. Bagaimana perhitungan variansi overhead variabel dan tetap serta berikan
definisinya ?
1.3. Tujuan
Penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk mengetahui :
1. Menjelaskan bagaimana standar unit ditetapkan dan mengapa sistem perhitungan
biaya standar digunakan.
2. Menetapkan tujuan lembar biaya standar.
3. Mendeskripsikan konsep-konsep dasar yang mendasari analasis variansi dan
jelaskan kapan seharusnya variansi diselidiki.
4. Menghitung variansi bahan baku dan tenaga kerja serta jelaskan bagaimana
menggunakannya untuk pengendalian.
5. Menghitung variansi overhead variabel dan tetap serta berikan definisinya

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian, Manfaat, dan Kelebihan dan Kelemahan Biaya Standar.
2.1.1. Pengertian Biaya Standar
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah
biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk
membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-
faktor lain tertentu.
Secara umum biaya didefinisikan sebagai sumber daya ekonomis yang dikorbankan
untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu, tetapi di dalam suatu pengambilan
keputusan yang berbeda.
 Menurut Mulyadi (2007;387)
"Biaya Standar adalah biaya yang ditentukan dimuka yang merupakan jumlah
biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk
membiayai kegiatan tertentu dibawah asumsi kegiatan ekonomi, efisiensi dan faktor-
faktor lain tertentu."
 Menurut Carter Usry (2005;153)
"Biaya Standar adalah biaya yang telah ditentukan sebelumnya untuk
memproduksi satu unit atau sejumlah tertentu produk selama satu periode tertentu.
Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya. Jika biaya standar
ditentukan realistis, hal ini akan merangsang pelaksana dalam melaksanakan
pekerjaannya dengan efektif, karena telah mengetahui bagaimana pekerjaan seharusnya
dilaksanakan dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut seharusnya
dilaksanakan.
 Prosedur Penentuan Biaya Standar
Dalam prosedur penentuan biaya standar menurut Mulyadi (1991,419) biaya
standar tersebut dibagi menjadi tiga bagian yaitu biaya bahan baku standar, biaya tenaga
kerja standar, dan biaya overhead pabrik standar.
A. Biaya Bahan Baku Standar ( standard raw material cost) Adalah biaya
bahan baku yang seharusnya terjadi untuk membuat satu satuan produk
tertentu, yang terdiri dari dua komponen, yaitu :

3
I. Harga bahan baku standar (standard raw material price), terdiri atas :
1) Masukan fisik yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah
keluaran fisik tertentu atau lebih dikenal dengan nama kuantitas
standar.
2) Harga persatuan perfisik tersebut, atau disebut pula harga standar
yang berupa:
o Harga yang diperkirakan akan berlaku dimasa yang akan
datang.
o Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar.
o Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam
jangka panjang.

II. Kuantitas bahan baku standar (standard raw material quantity)


Kuantitas standar bahan baku dapat ditentukan dengan menggunakan :
1) Penyelidikan teknis
2) Analisis catatan masa lalu dalam bentuk :
o Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk atau
pekerjaan yang sama dalam periode tertentu dimasa lalu.
o Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk
dalam pelaksanaan yang paling baik dan yang paling buruk
dimasa lalu.
o Menghitung rata-rata dalam pelaksanaan pekerjaan yang paling
baik.
B. Biaya Tenaga Kerja standar (Standar direct labor cost) Adalah biaya
tenaga kerja langsung (direct labor cost) yang seharusnya terjadi untuk
membuat satu satuan poduk tertentu.Seperti halnya dengan biaya bahan
baku standar,biaya tenaga kerja terdiri dari dua unsur : jam tenaga kerja
standar dan tarif upah standar.
I. Jam tenaga kerja standar
Syarat mutlak berlakunya jam tenaga kerja standar adalah :
1) Tata letak pabrik (plant layout) yang efisien dengan peralatan yang
modern sehingga dapat dilakukan produksi yang maksimum
dengan biaya yang minimum.

4
2) Pembelian bahan baku direncanakan dengan baik, sehingga
tersedia pada saat dibutuhkan untuk produksi.
3) Standarisasi kerja karyawan dan metode – metode kerja dengan
instruksi – instruksi dan latihan yang cukup bagi karyawan,
sehingga proses produksi dapat dilakukan dibawah kondisi yang
baik.
II. Jam tenaga kerja standar dapat ditentukan dengan cara :
1) Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu
pekerjaan dari kartu harga pokok (cost sheet) periode yang lalu.
2) Membuat tes-run operasi produksi dibawah keadaan normal yang
diharapkan.
3) Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja
karyawan dibawah keadaan nyata yang diharapkan.
III. Tarif Upah Standar
Penentuan tarif upah standar memerlukan pengetahuan mengenai
kegiatan yang dijalankan, tingkat kecepatan tenaga kerja yang
diperlukan dan rata-rata terif upah perjam yang dibayar.
Tarif Upah Standar dapat ditentukan dengan cara :
1) Perjanjian dengan organisasi karyawan.
2) Data upah masa lalu, yang dapat dijadikan sebagai upah standar
adalah: rata-rata hitung, rata-rata tertimbang atau median dari upah
karyawan masa lalu.
3) Penghitungan tarif upah karyawan masa lalu dalam keadaan
operasi normal.
C. Biaya Overhead Pabrik Standar (standar overhead rate)
Biaya Overhead Pabrik Standar ini terdiri dari :
I. Jam (kuantitas) standar
II. Harga (tarif) standar, terlebih dahulu harus ditetapkan berapa
besarnya biaya tetap dan biaya variabel sebagai standar. Standar untuk
biaya overhead pabrik menggunakan fleksibel budget.

2.1.2. Manfaat Sistem Biaya Standar


1. Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya.
2. Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya
yang seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu.

5
3. Sistem biaya standar menyajikan analisis penyimpangan biaya sesungguhnya
dan biaya standar.
2.1.3. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Biaya Standar
Kelebihan Sistem Biaya Standar :
1. Memungkinkan reduksi biaya produk
2. Meningkatkan pengendalian biaya dan evaluasi kerja
3. Informasi yang lebih baik bagi perencanaan
Kelemahan Sistem Biaya Standar :
1. Terlalu menekan pada moral
2. Laporan biaya standar tidak tepat waktu
3. Insentif pembentukan persediaan
4. Varian laba favorable dapat saja salah diinterprestasikan
5. Penekanan pada standar mungkin mengabaikan objek yang penting

2.2. Perhitungan Selisih BBB, BTK dan BOP Standar


Terdapat 3 model mencari selisih BBB, BTK dan BOP Standar :
1. Model satu selisih (the one-way model)
St = (HSt x KSt) – (HS x KS)
Dimana :
St = selisih total
HSt = harga standar
KSt = kuantitas standar
HS = harga sesungguhnya
KS = kuantitas sesungguhnya

2. Model dua selisih (the two-way model)


Terdapat dua selisih;Selisih harga dan Selisih kuantitas atau efisiensi.
Selisih Harga (SH) = (HSt – HS) x KS
Selisih Kuantitas (SK) = (KSt – KS) x HSt
Dimana:
SH = Selisih Harga SK = Selisih Kuantitas/Efesiensi
HSt = Harga Standard KSt = Kuantitas Standard
HS = Harga Sesungguhnya KS = Kuantitas Sesungguhnya

6
3. Model tiga selisih (the three-way model)
Terdiri dari 3 selisih; selisih harga, selisih kuantitas, dan selisih harga/kuantitas.
Terdiri 3 jenis hubungan antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya.
I. Harga dan kuantitas standar lebih tinggi atau rendah dari harga dan kuantitas
sesungguhnya.
SH = (HSt – HS) x KSt
SK = (KSt – KS) x HSt
SHK = (HSt – HS) x (KSt – KS)
II. Harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, namun kuantitas standar
lebih tinggi kuantitas sesungguhnya.
SH = (HSt – HS) x KS
SK = (KSt – KS) x HSt
III. Harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya, namun kuantitas standar
lebih rendah kuantitas sesungguhnya.
SH = (HSt – HS) x KSt
SK = (KSt – KS) x HS

2.3. Contoh soal :


PT. Sejahtera adalah perusahaan yang memproduksi produk dengan jenis jaket jeans.
Perusahaan ini menggunakan sistem biaya standar dalam penentuan harga pokok
produknya. Berikut ini disajikan rincian biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
jaket jeans per potongnya :
BBB (2 m @ Rp 30.000) : Rp 60.000
BTKL (5 jam @ Rp 8.000) : Rp 40.000
BOP Tetap (3 jam @ Rp 3.000) : Rp 9.000
BOP Variabel (3 jam @ Rp 4.000) : Rp 12.000
Kapasitas standarnya tiap bulan adalah 500 JKL sedangkan kapasitas normalnya 370
JKL. Setelah produksi berjalan diketahui tiap bulannya perusahaan membeli 350 m
kain dengan harga @ Rp 25.000, sedangkan BTKL yang dikeluarkan per-JKL nya
adalah Rp 9.000 dengan jam kerja langsung sebanyak 550 jam kerja dan kapasitas
sesungguhnya adalah 520 jam.
Pada bulan ini dihasilkan 150 potong jaket jeans, dan BOP sesungguhnya
Rp 3.500.000.
Hitunglah :

7
1) Selisih BBB (direct material variances)
2) Selisih BTK (direct labor variances)
3) Selisih BOP (factory overhead variances)

Jawab :
1) Selisih BBB
2)
o Standar = Unit diproduksi * Bahan Baku
= 150 unit * 2 m/ unit
= 300 m

o Selisih Harga = (HSt – HS) * KSt


= (30.000 – 25.000) * 300
= 1.500.000 L

o Selisih Kuantitas = (KSt – KS) * HS


= (300 – 350) * 25.000
= 1.250.000 R
3) Selisih BTK
o Selisih TK = (TSt – TS) * JK sesungguhnya
= (8.000 – 9.000) * 550
= 550.000 R

o Selisih Efiensi = (JK standar – JK sesungguhnya) * TSt


= (750 -550) * 8000
= 1.600.000 L
4) Selisih BOP
o Tarif standar = Tarif tetap + Tarif variable
= 3.000 + 4.000
= 7.000
o Selisih anggaran = (BOP sesungguhnya – ( Kapasitas normal * total
biaya tetap) + (kapasitas sesungguhnya * total

8
biaya variable)
= 3.500.000 – {(400*3000) + (520*4000)}
= 3.500.000 – 3.280.000
= 220.000 L
o Selisih kapasitas = (KN – KS) * total biaya tetap
= (400 – 520) * 3000
= 360.000 R
o Selisih efisiensi = (KS – KSt) *TSt
= (520 – 500) * 7000
= 140.000 L

2.4. JURNAL
1. Metode Full Costing
I. Pencatatan BBB
BDP – BBB xxx
Pers. Bahan baku xxx
II. Pencatatan BTKL
BDP – BTKL xxx
Gaji & upah xxx
III. Pencatatan BOP
BOP sesungguhnya xxx
Rek. Yg dikredit xxx
(BOP sesungguhnya terjadi)
BDP – BOP xxx
BOP sesungguhnya xxx
(pembebanan BOP sesungguhnya ke rekening BDP)
IV. Pencatatan HP produk jadi
Pers. Produk jadi xxx
BDP – BBB xxx
BDP – BTK xxx
BDP – BOP xxx

9
2. Metode Variable Costing
I. Pencatatan BBB
BDP – BBB xxx
Pers. Bhn Baku xxx
Selisih efisiensi BBB xxx
II. Pencatatan BTKL
BDP – BTKL xxx
Selisih efisiensi upah xxx
Selisih tarif upah xxx
Gaji & upah xxx
III. Pencatatan BOP
BOP variable ssngghny xxx
BOP tetap ssngghny xxx
BOP ssngghny xxx
IV. Pencatatan HP produk jadi
Pers. Produk jadi xxx
BDP – BBB xxx
BDP – BTK xxx
BDP – BOP variabel xxx

10
BAB III
PENUTUP
3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah
biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk
membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-
faktor lain tertentu.
Secara umum biaya didefinisikan sebagai sumber daya ekonomis yang dikorbankan
untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu, tetapi di dalam suatu pengambilan
keputusan yang berbeda.
Dalam prosedur penentuan biaya standar menurut Mulyadi (1991,419) biaya standar
tersebut dibagi menjadi tiga bagian yaitu biaya bahan baku standar, biaya tenaga
kerja standar, dan biaya overhead pabrik standar.

1. Biaya Bahan Baku Standar ( standard raw material cost)


2. Biaya Tenaga Kerja standar (Standar direct labor cost)
3. Biaya Overhead Pabrik Standar (standar overhead rate)

11
DAFTAR PUSTAKA

http://ernanana88.blogspot.com/2010/03/pengertian-biaya-standar.html
pksm.mercubuana.ac.id/new/.../files.../93004-11-155255308450.doc

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/12/prosedur-penentuan-biaya-standar-
2/

Drs. Mulyadi, M.Sc. Akuntansi Biaya. Edisi ke 5. Universitas Gadjah Mada,


Yogyakarta: UPP – STIM YKPN, 2009

12

Anda mungkin juga menyukai