Disusun oleh:
1720050
SURABAYA
2019-2020
PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT
A. Pengertian
5. Rehabilitasi (Rehabilitation)
A. Pengertian
Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara khusus, antara lain :
A. Pengertian
Demografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau
penduduk dan grafein yang berarti menulis. Jadi, demografi adalah tulisan-tulisan
atau karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk.
Menurut Achille Guillard, demografi adalah ilmu yang mempelajari segala
sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur.
Menurut George W. Barclay, demografi adalah ilmu yang memberikan
gambaran menarik dari penduduk yang digambarkan secara statistika. Demografi
mempelajarai tingkah laku keseluruhan dan bukan tingkah laku perorangan.
D. Transisi Demografi
Transisi demografi adalah perubahan terhadap fertilitas dan mortalitas yang
besar. Perubahan atau transisi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Pada keadaan I
Tingkat kelahiran dan kematian tinggi antara 40 sampai 50. Keadaan
masih alami tingkat kelahiran tinggi/tidak terkendali dan tingkat ekonomi
yang rendah, sehingga kesehatan dan gizi lingkungan kurang mendukung.
Akibatnya kelaparan dan kejadian penyakit tinggi sehingga tingkat
kematian pun tinggi (kondisi pra intervensi/pembangunan).
2. Pada keadaan II
Angka kematian turun lebih dahulu akibat peningkatan
pembangunan dan tegnologi, misalnya dibidang kesehatan, lingkungan,
perumahan dan lain-lain. Kondisi ekonomi makin membaik akibat
pembangunan dan pendapatan penduduk meningkat sehingga kesehatan
semakin baik. Akibatnya tingkat kelahiran tetap tinggi (makin sehat) tetapi
angka kematian menurun (akibat kesehatan dan lain-lain). Pada kondisi ini
akan terasa tingginya laju pertumbuhan penduduk alami, seperti dialami
Indonesia pada periode tahun 1970 sampai 1980 dengan angka
pertumbuhan 2,32 % per tahun.
3. Pada keadaan III
Terjadi perubahan akibat pembangunan dan juga upaya
pengendalian penduduk, maka sikap terhadap fertilitas berubah menjadi
cenderung punya anak sedikit, maka turunnya tingkat kematian juga
diikuti turunnya tingkat kelahiran sehingga pertumbuhan penduduk
menjadi tidak tinggi lagi. Keadaan tersebut dapat dilihat pada
pertumbuhan penduduk Indonesia periode 1980 sampai 1990 yang turun
menjadi 1,85 %.
4. Pada keadaan IV
Bila penurunan tingkat kelahiran dan kematian berlangsung terus
menerus, maka akan mengakibatkan pertumbuhan yang stabil pada tingkat
yang rendah Indonesia sedang menuju/mengharap tercapainya kondisi lain
yaitu penduduk bertambah sangat rendah atau tanpa pertumbuhan.
Demikian lah gambaran transisi demografi yang dapat dipercepat dengan
peningkatan pembangunan terutama bidang ekonomi, kesehatan,
pendidikan, dan kb.
E. Masalah Kependudukan di Indonesia
A. Pengertian
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok
resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan.
1. Individu
Individu adalah bagian dati anggota keluarga. Apabila individu
tersebut mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena
ketidakmampuan merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan
dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental
maupun sosial.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas
kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal
dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan
atau adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila
salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah
kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota
keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang aada di sekitarnya.
3. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi
yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya
adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti:
1. Ibu hamil
2. Bayi baru lahir
3. Balita
4. Anak usia sekolah
5. Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan
dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1. Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS,
penyakit kelamin lainnya.
2. Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit
diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan
mental dan lain sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
1. Wanita tuna susila
2. Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3. Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1. Panti wredha
2. Panti asuhan
3. Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4. Penitipan balita
4. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan
bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan
menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas
yang telah ditetapkan dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok
individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerjasama untuk
mencapai tujuan. Dalan berinteraksi sesama anggota masyarakat akan
muncul banyak permasalahan, baik permasalahan sosial,
kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.
E. Strategi
1. Proses kelompok.
2. Pendidikan kesehatan.
3. Kerja sama (partnership).
A. Pengertian
Epidemilogi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Epi yang artinya pada,
Demos yang berarti penduduk dan Logos yang artinya ilmu, dengan demikian
epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan
masyarakat.
Menurut WHO, Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari epidemiologi
dan determinan dari peristiwa kesehatan dan peristiwa lainnya yang berhubungan
dengan kesehatan yang menimpa sekelompok masyarakat serta menerapkan ilmu
tersebut untuk memecahkan masalah-masalah tersebut.
B. Ruang Lingkup
Pada awalnya epidemiologi hanya mempelajari penyakit yang bersifat
menular/infeksi dan akut. Pada perkembangan lebih lanjut, epidemiologi juga
mempelajari penyakit tidak menular juga kronis, masalah sosial/prilaku, penilaian
terhadap pelayanan kesehatan, serta di luar bidang kesehatan. Ruang lingkup
epidiomologi meliputi :
1. Epidiomolgi Penyakit Menular
2. Epidiomologi Penyakit Tidak Menular
3. Epidemiologi Klinik
Salah satu bidang epidemiologi yang sedang dikembangkan oleh para
klinisi yang bertujuan untuk membekali para klinisi/dokter tentang cara
pendekatan masalah melalui disiplin ilmu epidemiologi.
4. Epidemiologi Kependudukan
Salah satu cabang ilmu epidemiologi yang menggunakan sistem
pendekatan epidemiologi dalam menganalisis berbagai permasalahan yang
berkaitan dengan bidang demografi serta faktor-faktor yang mempengaruhi
berbagai perubahan demografis yang terjadi di dalam masyarakat.
5. Epidemiologi Gizi
Digunakan dalam analisis masalah gizi masyarakat dimana masalah ini
erat hubungannya dengan berbagai faktor yang menyangkut pola hidup
masyarakat.
6. Epidemiologi Pelayanan Kesehatan
Salah satu sistem pendekatan manajemen dalam menganalisis masalah,
mencari faktor penyebab timbulnya suatu masalah serta penyusunan rencana
pemecahan masalah tersebut secara menyeluruh dan terpadu.
7. Epidemiologi Lingkungan dan Kesehatan Kerja
Salah satu bagian epidemiologi yang mempelajari serta menganalisis
keadaan kesehtan tenaga kerja akibat pengaruh keterpaparan pada lingkungan
kerja,serta kebiasaan hidup para pekerja
8. Epidemiologi Kesehatan Jiwa
Salah satu dasar pendekatan dan analisis masalah gangguan jiwa dalam
masyarakat yang mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam masyarakat.
E. Prinsip-Prinsip
Adapun prinsip-prinsip epidemiologi adalah :
1. Mempelajari sekelompok manusia atau masyarakat yang mengalami
masalah kesehatan.
2. Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada
populasi yang dinyatakan dengan frekuensi atau rasio
3. Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang diperinci menurut
keadaan tertentu (waktu, tempat, orang yang mengalami masalah
4. Merupakan kegiatan tertentu yang dilakukan untuk mengkaji masalah
kesehatan sehingga diperoleh kejelasan dari masalah tersebut.
F. Konsep Terjadinya Penyakit
1. Contangion theory
Untuk timbulnya penyakit diperlukan adanya kontak antara satu
sama orang dengan orang lainnya.
2. Hippocratic theory
Kausal pada suatu faktor tertentu. Hippocrates menyatakan bahwa
penyakit berasal dari alam , yaitu cuaca/iklim dan lingkungan.
3. Epidemic theory
Terjadinya penyakit dengan cuaca dan faktor (geografis) tempat..
Suatu zat organik dari lingkungan dianggap sebagai pembawa penyakit
hidup.
4. Germ theory
Suatu kuman (mikroorganisme) di tunjuk sebagai penyebab tunggal
penyakit.
5. Theory multi kausal
Teori ini menekankan penyakit terjadi sebagai hasil interaksi antara
lingkungan dengan faktor biologis, kimiawi, dan sosial.
G. Ukuran-Ukuran Epidemiologi
Untuk itu epidemiologi membagi ukuran ke dalam dua tipe yaitu :
1. Ukuran Yang Dipakai Untuk Menghitung Angka Kesakitan Atau Morbiditas
Ukuran atau angka morbiditas adalah jumlah penderita yang dicatat
selama 1 tahun per 1000 jumlah penduduk pertengahan tahun. Angka ini dapat
digunakan untuk menggambarkan keadaan kesehatan secara umum,
mengetahui keberhasilan program-program pemberantasan penyakit, dan
sanitasi lingkungan serta memperoleh gambaran pengetahuan penduduk
terhadap pelayanan kesehatan. Secara umum ukuran yang banyak digunakan
dalam menentukan morbiditas adalah angka, rasio, dan proporsi.
a. Rate
Rate atau angka merupakan proporsi dalam bentuk khusus
perbandingan antara pembilang dengan penyebut atau kejadian dalam suatu
populasi teterntu dengan jumlah penduduk dalam populasi tersebut dalam
batas waktu tertentu. Rate terdiri dari berbagai jenis ukuran diantaranya
adalah :
Incidence Rate
Incidence Rate suatu penyakit tertentu adalah jumlah kasus
baru yang terjadi di kalangan penduduk selama periode waktu
tertentu.
Attack Rate
Attack Rate suatu penyakit tertentu adalah jumlah kasus
selama epidemi atau incidence rate pada suatu epidemi yang terjadi di
kalangan penduduk.
Prevalence Rate
Prevalence Rate suatu penyakit tertentu adalah mengukur
jumlah orang di kalangan penduduk yang menderita suatu penyakit
pada satu titik waktu tertentu.
Period Prevalence
Period Prevalence suatu penyakit tertentu adalah mengukur
jumlah rata-rata orang di kalangan penduduk ( mid period population
) yang menderita suatu penyakit selama periode tertentu. Period
Prevalence terbentuk dari prevalence pada suatu titik waktu ditambah
kasus- kasus baru ( incidence ), dan kasus-kasus yang kambuh selama
periode observasi.
b. Ratio
Rasio adalah nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai
kuantittif yang pembilangnya tidak merupakan bagian dari penyebut.
c. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan dua nilai kuantitatif yang
pembilangnya merupakan bagian dari penyebut.
KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS
A. Pengertian
Sekelompok masyarakat atau individu yang karena keadaan fisik, mental
maupun sosial budaya dan ekonominya perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan
pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, karena ketidak mampuan dan
ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan dan keperawatan terhadap
dirinya sendiri.
B. Perawatan Kelompok Khusus
Upaya dibidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada
kelompok-kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur,
permasalahan kesehatan dan serta rawan terhadap masalah tersebut yang
dilaksanakan secara terorganisir dengan tujuan meningkatkan kemampuan
kelompok dan derajat kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif
dengan melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif yang ditujukan kepada mereka
yang tinggal di panti dan kepada kelompok-kelompok yang ada dimasyarakat,
diberikan oleh tenaga keperawatan dengan pendekatan peme cahan masalah melalui
proses keperawatan.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan kelompok untuk
dapat menolong diri mereka sendiri (self care) dan tidak terlalu tergantung
kepada pihak lain.
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan kelompok
khusus sesuai dengan macam, jenis dan tipe kelompok
b. Menyusun perencanaan asuhan keperawatan/kesehatan yang mereka
hadapi berdasarkan permasalahan yang terdapat pada kelompok.
c. Penanggulangan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka
hadapi berdasarkan rencana yang telah mereka susun bersama.
d. Meningkatkan kemampuan kelompok khusus dalam memelihara
kesehatan mereka sendiri.
e. Mengurangi ketergantungan kelompok khusus dari pihak lain
dalam pemeliharaan dan perawatan diri sendiri.
f. Meningkatkan produktivitas kelompok khusus untuk lebih banyak
berbuat dalam rangka meningkatkan kemampuan diri mereka sendiri.
g. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dan keperawatan dalam
menunjang fungsi puskesmas dalam rangka pengembangan pelayanan
kesehatan mayarakat.
D. Sasaran
Ada dua sasaran pokok pembinaan yaitu melalui institusi-institusi yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap kelompok khusus dan pelayanan
kelompok khusus dimasyarakat yang telah terorganisir secara baik atau melalui
melalui posyandu yang ditujukan untuk ibu hamil, bayi dan anak balita atau
terhadap kelompok-kelompok khusus dengan cirri khas tertentu misalnya
kelompok usila, kelompok penderita berpenyakit kusta dan sebagainya.
E. Pelayanan Kelompok Khusus di Institusi
Pelayanan terhadap lembaga-lembaga social kemasyarakatan yang
menyelenggarakan pemeliharaan dan pembinaan kelompok-kelompok khusus
tertentu, diantaranya:
1. Panti wreda
2. Panti asuhan
3. Pusat rehabilitasi anak cacat (fisik, mental, social)
4. Penitipan balita
Yang menjadi sasaran pembinaan dan pelayanan kelompok khusus di
institusi meliputi:
1. Penghuni panti
Merupakan prioritas utama karena mereka yang rawan terhadap
masalah kesehatan dan umumnya merekalah yang bermasalah baik secara
individu maupun kelompok. Dalam mengatasi permasalahan perlu
kolaborasi dengan profesi kesehatan lainmaupun dengan petugas-petugas
terkait.
2. Petugas panti
Merupakan orang yang setiap berhubungan langsung dengan
pelayanan penghuni panti dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi
dan merekalah yang paling mengetahui.
3. Lingkungan panti
Merupakan salah satu mata rantai penyebaran penyakit
F. Pelayanan Kelompok Khusus di Masyarakat
Dilakukan melalui kelompok-kelompok yang terorganisir dengan
melibatkan peran serta aktif masyarakat, melalui pembentukan kader kesehatan
diantara kelopok tersebut yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan oleh
puskesmas, selain itu lahan pembinaan kelompok khusus masyarakat dapat
dilakukan melalui posyandu terhadap kelompok ibu hamil, bayi dan anak balita
serta kelompok lainnya yang mungkin dapat dilakukan.
G. Klasifikasi
Kelompok khusus dapat diklasifikasikan berdasarkan permasalahan dan
kebutuhan yang mereka hadapi, diantaranya:
1. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus yang memerlukan
pengawasan akibat pertumbuhan dan perkembangannya misal:
a. Kelompok ibu hamil
b. Kelompok ibu bersalin.
c. Kelompok ibu nifas
d. Kelompok bayi dan anak balita.
e. Kelompok anak usia sekolah
f. Kelompok usia lanjut.
2. Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang memerlukan
pengawasan dan bimbingan, diantaranya:
a. kelompok penderita penyakit menular (kusta, TBC, AIDS, Peny.
Kelamin)
b. kelompok penderita penyakit tidak menular (DM, Jantung, Stroke)
c. Kelompok cacat yang memerlukan rehabilitasi (Fisik, mental, social)
d. Kelompok khusus yang mempunyai resika terserang penyakit
(WTS, penyalahgunaan obat & narkotika, pekerja tertentu)
H. Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan perawatan kelompok khusus mencakup upaya-upaya promotif,
preventif, kuratif, rehabilitative dan resosialitatif melalui kegiatan-kegiatan yang
terorganisasi sebagai berikut:
1. Pelayanan kesehatan dan keperawatan.
2. Penyuluhan kesehatan.
3. Bimbingan dan pemecahan masalah terhadap anggota kelompok, kader
kesehatan dan petugas panti.
4. Penemuan kasus secara dini.
5. Melakukan rujukan medic dan kesehatan.
6. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan masyarakat, kader dan
petugas panti atau pusat-pusat rehabilitasi kelompok khusus.
7. Alih teknologi dalam bidang kesehatan dan keperawatan kepada petugas
panti, kader kesehatan.
I. Tahap-Tahap Perawatan Kelompok Khusus
1. Tahap persiapan
a. Mengidentifikasi jumlah kelompok khusus yang ada dimasyarakat dan
jumlah panti atau pusat-pusat rehabilitasi yang ada di suatu wilayah
binaan.
b. Mengadakan pendekatan sebagai penjajahan awal pembinaan
kelompok khusus terhadap institusi yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan terhadap kelompok khusus dan kelompok khusus
yang ada di masyarakat.
c. Identifikasi masalah kelompok khusus di masyarakat dan di
panti/institusi melalui pengumpulan data.
d. Menganalisa data kelompok khusus di masyarakat dan di institusi
e. Merumuskan masalah dan prioritas masalah kesehatan dan
keperawatan kelompok khusus di masyarakat dan institusi.
f. Mulai dari tahap mengidentifikasi masalah, analisa data, perumusan
masalah dan prioritas masalah kesehatan/keperawatan kelompok
khusus melibatkan kader kesehatan dan petugas panti
2. Tahap perencanaan
Menyusun perencanaan penggunanaan masalah
kesehatan/keperawatan bersama petugas panti (bagi yang diinstitusi) dan
kader kesehatan (yang dimasyarakat). Yang manyangkut:
a. Jadwal kegiatan (tujuan, sasaran, jenis pelayanan, biaya, kriteria hasil).
b. Jadwal kunjungan.
c. Tenaga pelaksana pengorganisasian kegiatan.
3. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan didasarkan atas rencana kerja yang telah disepakati
bersama, yang disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Pelaksanaan
kegiatan dapat berupa:
a. Pendidikan dan pelatihan kader dan petugas panti.
b. Pelayanan kesehatan dan keperawatan.
c. Penyuluhan kesehatan.
d. Imunisasi.
e. Penemuan khasus dini.
f. Rujukan bila dianggap perlu.
g. Pencatatan dan pelaporan kegiatan.
4. Tahap penilaian
Penilaian atas keberhasilan kegiatan didasarkan atas kriteria yang
telah disusun. Penilaian dapat dilakukan selama kegiatan berlangsung dan
setelah kegiatan dilaksanakan secara keseluruhan.
UKS
A. Pengertian
Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha kesehatan
pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat
yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan
sekolahnya sebagai sasaran utama. Usaha kesehatan di sekolah juga berfungsi
sebagai lembaga penerangan agar anak tahu bagaimana cara menjaga kebersihan
diri, menggosok gigi yang benar, mengobati luka, merawat kuku, dan juga
memperoleh pendidikan seks yang sehat (Prasasti, 2008).
2. Pelayanan kesehatan
Penekanan utama pada pelayanan kesehatan di sekolah atau
madrasah adalah upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif),
pengobatan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitasi) yang di lakukan secara
serasi dan terpadu terhadap peserta didik pada khususnya dan warga sekolah
pada umum nya di bawah koordinasi guru pembina UKS dengan bimbingan
teknis dan pengawasan puskesmas setempat.
Tujuan pelayanan kesehatan
a. Umum meningkatnya derajat kesehatan peserta didik dan seluru warga
masyarakat sekolah secara optimal.
b. Tujuan khusus
1. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan
hidup sehat dalam rangka membentuk hidup sehat;
2. Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit
dan mencegah terjadinya penyakit, kelainan,dan cacat;
3. Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat
penyakit atau kelainan, pengambilan fungsi, dan peningkatan
kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat
berfungsi optimal;
4. Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental,
sosial,maupun lingkungan.
Tempat melaksanakan pelayanan kesehatan
a. Di sekolah atau madrasah dilakukan melalui kegiatan ekstrakulikuler.
b. Di puskesmas dan tempat pelayanan kesehatan (misalnya dokter
praktik) yang ada di sekitar sekolah atau madrasah sesuai kebutuhan.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan
Di lakukan melalui serangkaian kegiatan peningkatan status
kesehatan (promotif), tindakan pencegahan (preventif), serta penyembuhan
dan pemulihan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif). Pelaksanaan pelayanan
kesehatan di lakukan secara terpadu, baik melalui kegiatan pokok dari
puskesmas maupun bersama dengan peran serta para tenaga pendidik,
peserta didik, dan orang tua mereka.
Kegiatan utama pelayanan kesehatan di sekolah dasar
Pelayanan utama di sekolah dasar di utamakan pada upaya
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), serta
penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) yang di laksanakan
melalui kegiatan berikut:
a. Peningkatan kesehatan (promotif di laksanakan melalui kegiatan
intrakurikuler dan penyuluhan kesehatan serta latihan keterampilan
oleh tenaga kesehatan di sekolah. Misalnya kegiatan penyuluhan gizi,
kesehatan pribadi, penyakit menular, cara menggosok gigi yang benar,
cara mengukur tinggi dan berat badan, serta cara memeriksa ketajaman
penglihatan.
b. Tindakan pencegahan (prefentif) dilaksanankan melalui kegiatan
peningkatan daya tahan tubuh, pemutusan mata rantai penularan
penyakit, dan penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum
timbul penyakit.misalnya,imunisasi yang dilakukan oleh petugas
puskesmas,pemberantasan sarang nyamuk, pengobatan sederhana oleh
dokter kecil, kegiatan penjaringan (skrining) kesehatan bagi siswa SD
kelas satu dan pemeriksaan berkala setiap enam bulan bagi seluruh
siswa.
c. Penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) di lakukan
melalui kegiatan pencegahan komplikasi dan kecacatan akibat proses
penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang
cedera atau cacat agar dapat berfungsi dengan normal lagi.
3. Pembinaan lingkungan sekolah sehat
Program pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup pembinaan
lingkungan sekolah,lingkungan keluarga, masyarakat sekitar,dan unsur-
unsur penunjang.
a. Program pembinaan lingkungan sekolah
Lingkungan fisik sekolah
Lingkungan mental dan sikap
b. Pembinaan lingkungan keluarga
c. Pembinaan masyarakat sekitar
Pembinaan di lakukan dengan cara pendekatan
kemasyarakatan,dapat di lakukan oleh kepala sekolah atau
madrasah dan pondok pesantren,guru, ataupun pembina UKS
Penyelenggaraan penyuluhan tentang kesehatan dan pentingnya
arti pembinaan lingkungan sekolah sebagai lingkungan belajar
yang sehat.
Penyuluhan masa baik secara tatap muka maupun melalui media
cetak dan audio visual.
Menyelenggarakan proyek panduan di sekolah atau madrasah dan
pondok pesantren.
d. Program pembinaan unsur penunjang
Program pembinaan unsur penunjang meliputi pembinaan
ketenagaan dan pembinaan sarana serta prasarana yang mendukung
usaha kesehatan di sekolah.
C. Sasaran UKS
Sasaran pelayanan UKS adalah seluruh peserta didik dari berbagai tingkat
pendidikan sekolah,mulai dari taman kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan
menengah,pendidikan agama, pendidikan kejuruan,pendidikan khusus( sekolah
luar biasa). Untuk sekolah dasar, UKS di prioritaskan pada kelas satu,tiga,dan enam
karena alasan-alasan berikut ini.
1. Kelas satu
Merupakan fase penysuaian dalam lingkungan sekolah yang baru
dan mulai lepas dari pengawasan orang tua. Kemungkinan kontak dari
berbagai penyebab penyakit lebih besar karena ketidaktahuan dan
ketidakmengertian tentang kesehatan
2. Kelas tiga
Dilaksanakan di kelas tiga untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan
UKS di kelas satu terdahulu dan langkah-langkah selanjutnya yang akan di
lakukan dalam program pembinaan UKS.
3. Kelas enam
Dalam rangka mempersiapkan kesehatan peserta didik ke jenjang
pendidikan selanjutnya, sehingga memerlukan pemeliharaan dan
pemeriksaan kesehatan yang cukup.
A. Pengertian
Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang
pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai
pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu
wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan
kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek pembiayaan. (Ilham Akhsanu
Ridlo, 2008).
B. Fungsi Puskesmas
1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya.
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilaksanakan dengan cara:
1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan
dalam rangka menolong dirinya sendiri.
2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
3. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan
medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan
bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.
4. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
5. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanakan program.
C. Struktur Organisasi
1. Kepala Puskesmas
2. Unit Tata Usaha
3. Data dan informasi
4. Perencanaan dan penilaian
5. Keuangan, Umum dan Kepegawaian
6. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas
7. UKM/UKBM
8. UKP
9. Jaringan pelayanan puskesmas
10. Unit Puskesmas Pembantu
11. Unit Puskesmas Keliling
12. Unit Bidan Desa/Komunitas
D. Tata Kerja
1. Kantor Camat Koordinasi
2. Dinkes UPT bertanggungjawab ke Dinkes
3. Jatingan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama sebagai mitra
4. Upaya Kesehatan bersumber daya masyarakat sebagai pembina
5. Jaringan pelayanan kesehatan rujukan kerja sama
6. Lintas sektor koordinasi
7. Masyarakat perlu dukungan/partisipasi BPP (Badan Penyantun
Puskesmas).
E. Program Pokok Puskesmas
A. Pengertian
B. Jenis-Jenis Biostatistik
a. Statistik Deskriptif
Kegiatan mulai dari pengumpulan data, pengolahan, sampai
mendapatkan informasi dengan jalan menyajikan dan analisis data yang
telah terkumpul. Tujuan dari statistik deskriptif adalah memberikan
gambaran tentang keadaan yang berkaitan dengan penyakit atau masalah
kesehatan berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Untuk data
numerik informasi yang diberikan berupa perhitungan nilai tengah
(mean, median, modus), nilai variasi. Sedangkan untuk data kategori
informasinya adalah nilai proporsi/persentase.
b. Statistik Inferensial /statistik Induktif
Tujuan dari statistik inferensial adalah untuk menarik kesimpulan
cirri-ciri populasi berdasarkan data yang diperoleh melalui sampel.
Statistik inferensial merupakan kumpulan cara atau metode yang dapat
mengeneralisasikan nilai-nilai dari sampel dikumpulkan menjadi nilai
populasi. Hal ini dilakukan dengan menggunakan teori estimasi atau uji
hipotesis.
C. Pengertian Data
Menurut Luknis Sabri dan Sutanto. P.H (2010). Data adalah bentuk
jamak (plural) dari kata dotum, data adalah himpunan angka yang
merupakan nilai dari unit sampel kita sebagai hasil mengamati /
mengukurnya.
D. Jenis-Jenis Data
a. Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya :
1) Data Primer
2) Data Sekunder
2) Data Eksternal
Soeparman dan Suparmin. 2001. Pembuangan Tinja dan Limbah Cair : Suatu
Pengantar. Jakarta : EGC.
Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1.
Jakarta : Cv Sagung Seto.
Tim pembina UKS pusat. 1996. Pedoman Pengembangan Pembinaan UKS. Jakarta
: Depkes RI.
Hastono Priyo Sutanto dan Sabri Luknis. 2011. Statistik Kesehatan. Jakarta : PT
Rajagrafindo Persada.