GOLONGAN PRAKTIKUM: Q
KELOMPOK: 3
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
SURABAYA
2019/2020
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Memahami resting membrane potential
2. Memahami potensi reseptor
3. Memahami ambang batas pada aksi potensial
4. Memahami pentingnya voltage-gated Na+ channel pada aksi potensial
5. Memahami periode refrakter absolut dan relatif pada aksi potensial
6. Memahami pengkodean untuk intensitas stimulus pada aksi potensial
LANDASAN TEORI
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai
bentuk bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi. Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang
bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan
direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup
tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungan luar maupun dalam. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel
saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls)
yang berupa rangsang atau tanggapan. Untuk menanggapi rangsangan,
ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron
bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf
Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan
meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel,
sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan
badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum
endoplasma tempat transportasi sintesis protein.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang.
Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi
untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang
merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit
terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril
dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak
mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya
rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel-
selsachwann yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat
menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan
neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang
melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak
dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus
ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3macam, yaitu
sel saraf sensorik, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
1. Sel saraf sensorik
Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke
sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang
(medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan
dengan saraf asosiasi (intermediet).
2. Sel saraf motor
Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf
pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh
terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf
pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf
asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
3. Sel saraf intermediete
Sel saraf intermediete disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat
ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi
menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau
berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf
pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori
atau sel saraf asosiasi lainnya.
Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam
satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf
berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.
Setiap impuls saraf akan berhubungan dengan sistem saraf, yang terdiri
dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar atau sistem saraf
otonom,
Impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari
lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga
dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf.
Contoh rangsangan adalah sebagai berikut :
a Perubahan dari dingin menjadi panas.
b. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
c. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
d. Suatu benda yang menarik perhatian.
e. Suara bising dan rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan
Activity 2
1. Assuming that the resting potential of a sensory neuron is -70 mV, which of
the following represents a depolarization?
You correctly answered: c. a change to -60 mV
Experiment Results
Predict Question:
Why did the free nerve ending respond to several different modalities?
You correctly answered: c. The sensory end of this nerve is less specialized.
Experiment data:
PEMBAHASAN
Na+dan K + adalah ion yang penting ,dan konsentrasi ion-ion ini di bentuk oleh
protein transport ,seperti pompa Na + -K ,sehingga konsentrasi Na + intraseluler
rendah dan konsentrasi k +intra seluler tinggi. Di dalam sel yangkhas,
Konsentrasi K + adalah -5 mM dan konsentrasi Na+ -150mM. Jika membrane
dapat menyerap ion tertentu ,ion itu akan menyebar ke gradien konsentrasinya
dari konsentrasi yang lebih tinggi ke daerah dengan konsentrasi lebih rendah.
Dalam generasi potensial membrane istirahat,K + ion menyebar keluar dapat
melintasi membran.
Potensi dinilai adalah perubahan dalam potensial membrane yang bervariasi
dalam ukuran, yang bertentangan dengan “semua” atau “ tidak ada”, muncul dari
penjumlahan tindakan individu protein saluran ion ligan-gated ,dan berkurang
seiring waktu dan ruang , Biasannya tidak melibatkan saluran sodium dan kalium
stimulus yang merupakan depolarisasi lemah tidak dapat membawa potensial
membran ke ambang ,namun potensial aksi akan terjadi sebagai respon terhadap
stimulus athreshold, ketika stimulus moderat di terapkan ke reseptor bergradasi di
R1 dan di depolarisasi akan terjadi pada R1 dan R3, sedangkan pada R2 dan R4
akan di hasilkan potensial , stimulus dapat membawa potensial membrane ke
ambang ke ambang , potensial aksi akan merespon dan frekuensi meningkat
sehingga terjadi pelepasan neurotransmitter.
Post-lab Quiz Results
You scored 100% by answering 4 out of 4 questions correctly.
1. A very intense stimulus can sometimes stimulate sensory neurons that have
evolved for a different modality. Thus, with a blow to the eye, one "sees stars."
In this example the photoreceptors in the eye are responding to
You correctly answered: c. intense pressure.
3. The sequence of events starting with a sensory stimulus and ending with a
change in membrane potential is called
You correctly answered: c. sensory transduction.
Activity 7
Experiment Results
Predict Question:
Predict Question 1: How will the conduction velocity in the B fiber compare with
that in the A Fiber?
Your answer : b. The conduction velocity in the B fiber will be slower because
the B fiber has a smaller diameter and less myelination.
Predict Question 2: How will the conduction velocity in the C fiber compare with
that in the B Fiber?
Your answer : b. The conduction velocity in the C fiber will be slower because
the C fiber has a smaller diameter and less myelination.
Convert the time from milliseconds to seconds, enter the time (in seconds) in the
field below, and then click Submit Data to
display your results in the grid.
You answered: 0.002 sec
Enter the conduction velocity in the field below and then click
Submit Data to display your results in the grid. You answered: 50
m/sec
7. Note the difference in time between the action potential recorded at R1 and the
action potential recorded at R2.
Convert the time from milliseconds to seconds, enter the time (in seconds) in the
field below, and then click Submit Data to
display your results in the grid.
You answered: 0.01 sec
Enter the conduction velocity in the field below and then click
Submit Data to display your results in the grid. You answered: 10
m/sec
11. Note the difference in time between the action potential recorded at R1 and the
action potential recorded at R2.
Convert the time from milliseconds to seconds, enter the time (in seconds) in the
field below, and then click Submit Data to
display your results in the grid.
You answered: 0.1 sec
Enter the conduction velocity in the field below and then click
Submit Data to display your results in the grid. You answered: 1
m/sec
Experiment data
Diameter akson lebar, dan mielin tebal
PEMBAHASAN
Pada serat B memiliki radius atau diameter yang lebih kecil dan mielin lebih
sedikit daripada serat A sehingga kecepatannya lebih lambat daripada kecepatan
serat A. Hal ini membuktikan bahwa besar diameter dan jumlah mielin
mempengaruhi kecepatan induksi. Pada serat C memiliki radius yang lebih kecil
dan tidak ada mielin sama sekali daripada serat B sehingga kecepantannya lebih
lambat daripada kecepatan serat B seperti yang diperkirakan. Efek diameter akson
mempengaruhi kecepatan induksi karena semakin kecil diameter akson membuat
kecepatan konduksi lebih lambat. Efek dari jumlah mielin juga mempengaruhi
karena lapisan atau jumlah myelination yang lebih banyak membuat kecepatan
konduksi lebih cepat.
Waktu antara stimulasi dan potensial aksi di R1 berbeda untuk setiap akson
karena masing-masing berbeda dalam ukuran diameter dan jumlah mielin.
Diperlukan untuk mengubah skala waktu pada osiloskop untuk setiap akson
karena kecepatan konduksi melambat, waktu yang lebih lama diperlukan untuk
merekam potensial aksi, sehingga untuk efisiensi juga.
Post-lab Quiz Results
You scored 100% by answering 4 out of 4 questions correctly.
3. Why did the timescale have to be changed to measure the conduction velocity
of the C fibers?
You correctly answered: b. The total time shown on the oscilloscope would have
been too short to see the action potential at R2.
4. The axons from touch fibers are A fibers, and the axons from pain fibers
are C fibers. When you stub your toe, which would you expect to perceive first?
You correctly answered: b. your toe touching something
Activity 8
1. The end of the axon where it contacts a target is called the You correctly
answered: c. axon terminal.
4. Neurotransmitter released into the synaptic gap reaches the target cell by
You correctly answered: b. diffusion.
5. At the target, neurotransmitter
Your answer : b. causes membrane channels to open or close.
Correct answer: d. does all of the above.
Experiment Results
Predict Question:
Predict Question 1: You have just observed that each action potential in a burst
can trigger additional neurotransmitter release. If calcium ions are removed from
the extracellular solution,
what will happen to neurotransmitter release at the axon terminal?
Your answer : a. There will be no change in neurotransmitter release.
Why is there no neurotransmitter release from the axon terminal when there are no
calcium ions in the extracellular solution?
Your answer : a. Action potential propagation in the axon is calcium dependent.
Correct answer: c. Exocytosis of the synaptic vesicles is calcium dependent.
Why did the high intensity stimulation fail to trigger the same amount of
neurotransmitter release in the presence of extracellular Mg2+ as in the control
extracellular solution?
You correctly answered: a. Mg2+ blocks the calcium channels in the axon
terminal.
Experiment Data:
Control Ca+
Stimulus:
Low Intensity
Control Ca+
Stimulus:
High Intensity
No Ca+
Stimulus:
Low Intensity
No Ca+
Stimulus:
High Intensity
Low Ca+
Stimulus:
Low Intensity
Low Ca+
Stimulus:
High Intensity
Mg+
Stimulus:
Low Intensity
Mg+
Stimulus:
High Intensity
PEMBAHASAN
Ketika intensitas stimulus meningkat apa yang berubah: Jumlah vesikula sinaptik
yang dilepaskan atau jumlah neurotransmitter per vesikel yaitu jumlah vesikel
sinapsis yang dilepaskab meningkat. Yang terjadi dengan jumlah pelepasan
neurotransmitter saat beralih kecairan ekstraseluler kontrol kecairan ekstraseluler
tanpa Ca2+ menyebabkan jumlah pelepasan neurotransmitter menurun.
Yang terjadi dengan jumlah pelepasan neurotransmitter saat beralih dari cairan
ekstraseluler tanpa Ca2+ ke cairan ekstraseluler dengan Ca2+ yaitu pelepasan
neurotransmitter meningkat karena adanya saluran Ca2+. Pelepasan
neurotransmitter pada cairan ekstraseluler Mg2+ dibandingkan dengan cairan
ekstraseluler kontrol menyebabkan pelepasan neurotransmitter berkurang.
Mg2+ memblokir efek kalsium ekstraseluler pada pelepasan neurotransmitter
yang berfungsi sebagai lawan dari kalsium.
Post-lab Quiz Results
3. With the normal extracellular calcium concentration, [Ca2+ ], when the action
potential reaches the axon terminal it triggers
4. Comparing the low intensity stimulus to the high intensity stimulus, the high
intensity stimulus causes
Activity 9
2. If the depolarization that reaches the axon is large and suprathreshold, the
result in the axon is
You correctly answered: c. action potentials at higher frequency.
3. At the axon terminal, each action potential causes the release of
neurotransmitter. This neurotransmitter diffuses to the receiving end of an
interneuron, where it binds to receptors and causes
You correctly answered: a. ion channels to open, so that the receiving end
of the interneuron depolarizes.
Experiment Results
Predict Question:
Why is there no response at R3 when you apply a very weak stimulus to the
sensory receptor?
You correctly answered: c. The very weak stimulus does not depolarize the axon
of the sensory neuron to threshold.
Why is there a larger, depolarizing response at R1 when you apply a moderate
intensity stimulus?
You correctly answered: c. The stimulus induces a graded receptor potential at
R1.
Experiment Data:
PEMBAHASAN
Sebab utama dari potensial istirahat membrane soma neuron sebesar sebesar -70
mV
Adalah pompa natrium , pompa ini menyebabkan pengeluaran ion natrium yang
bermuatan positif ke luar mampu membawa potensi membrane membran ambang ,
stimulus yang merupakan depolarisasi lemah tidak dapat membawa potensial
membrane ke ambang , namun potensial aksi akan terjadi sebagai respon terhadap
stimulus suprathreshold ,stimulus yang cukup kuat mendepolarisasi membran di
atas ambang. Masing- masing aksi potensi yang di sebabkan oleh stimulus
suprathreshold memiliki amplitudo yang sama sebagai potensial aksi yang di
sebabkan oleh rangsangan ambang batas .oleh karena itu, begitu potensi aksi di
hasilkan,maka amplitudo potensi aksi selalu sama dan tidak tergantung pada
intensitas stimulus. Semakin besar rangsangan kekuatan kekuatan di atas ambang
batas, semakin besar frekuensi tindakan potensi sampai frekuensi maxsimum
tercapai sebagai mana di tentukan oleh periode refraktori mutlak . semakin besar
frekuensi menyebabkan pelepasan
2. What determines the frequency of action potentials in the axon of the sensory
neuron (R2)? You correctly answered: a. The amplitude of the depolarization at
the sensory receptor (R1).
PERTANYAAN
Activity 2
1. Neuron sensorik memiliki potensi istirahat berdasarkan eflsi ion kalium (seperti
yang ditunjukkan dalam Kegiatan 1). Saluran pasif apa yang mungkin ditemukan
di membran reseptor penciuman, di membran sel Pacinian, dan di membran akhir
saraf bebas?
Saraf Olfaktori
Guyton, A.C. & Hall, J.E., 2006. Textbook of Medical Physiology, 11th Edition.
New York: Elsevier.
. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 11th Edition. Jakarta:
EGC Medical Publisher.
Ganong W.F. 2005. Review of Medical Physiology. 22 Ed. The McGraw-Hill
Companies, Inc. New York. Alih bahasa B.U. Pandit. 2008. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran. Ed 22. Pernerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
NEUROFISIOLOGI IMPULS SARAF
GOLONGAN PRAKTIKUM: Q
KELOMPOK: 3
Dr. HENDY