Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH GEOGRAFI EKONOMI

STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BERBASIS


PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI KABUPATEN ENDE PROVINSI
NUSA TENGGARA TIMUR

Volume 9 No. 1, Agustus 2016


Sulthon Rohmadin Fakultas Manajemen Pemerintahan IPDN
Yang diampu oleh, Dr. Roni Alim B.K,M.Pd.

Oleh kelompok 16
Kelas 2016 B
1. Alfonia Sombo (160401050003)
2. Maria Olina Dahur (160401050100)

UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
April 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah singkat yang berjudul
“Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Berbasis Pembangunan Berkelanjutan Di Kabupaten
Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur” ini. Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih
kepada dosen geografi ekonomi dan pihak-pihak lain yang telah banyak memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini, Kamipun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna dan masih banyak kekurangan.

Oleh sebab itu, kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini, pembaca dapat memetik pelajaran
yang bermanfaat, terutama memahami pentingnya mengetahui potensi-potensi alam maupun
sosial yang ada diwilayah kita sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

Malang, April 2019


DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................... 3
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 5
2.1. Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Berbasis Pembangunan Berkelanjutan... 5
2.2. Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Berbasis Pembangunan
2.3. Berrkelanjutan di Kabupaten Ende .......................................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan .................................................................................................................. 9
3.2. Saran ............................................................................................................................ 9
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pariwisata merupakan salah satu industri baru yang mampu menyediakan pertumbuhan
ekonomi dengan lebih cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup, dan
mengefektifkan sektor produksi lain. (Wardiyanta, 2006:47). Berkembangnya pariwisata di suatu
daerah akan mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat, yakni secara ekonomis, sosial dan
budaya. Namun, jika pengembangannya tidak dipersiapkan dan dikelola dengan baik, justru akan
menimbulkan berbagai permasalahan yang menyulitkan atau bahkan merugikan masyarakat.
Untuk menjamin supaya pariwisata dapat berkembang secara baik dan berkelanjutan serta
mendatangkan manfaat bagi manusia dan meminimalisasi dampak negatif yang mungkin timbul
maka pengembangan pariwisata perlu didahului dengan kajian yang mendalam, yakni dengan
melakukan penelitian terhadap semua sumber daya pendukungnya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2013) menjelaskan bahwa gerak
perkembangan pariwisata merambah dalam berbagai terminology seperti sustainable tourism
development, village tourism, dan ecotourism yang merupakan pendekatan pengembangan
kepariwisataan yang berupaya untuk menjamin agar wisata dapat dilaksanakan di daerah tujuan
wisata bukan perkotaan.
Nusa Tenggara Timur adalah sebuah provinsi yang terletak di bagian tenggara Indonesia.
Seperti halnya Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi yang didominasi
oleh kepulauan, tiga pulau utama di wilayah ini adalah Flores, Sumba, dan Timor Barat.
Sedangkan pulau-pulau lain di antaranya adalah Pulau Adonara, Alor, Babi, Besar, Bidadari,
Dana, Komodo, Rinca, Lomblen, Loren, Ndao, Palue, Pamana, Pamana Besar, Pantar, Rusa,
Raijua, Rote (pulau terselatan di Indonesia), Sawu, Semau dan Solor. Ibukotanya terletak di
Kupang, di Pulau Timor Barat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi perencanaan pengembangan kawasan wisata berbasis pembangunan
berkelanjutan?
2. Bagaimana strategi perencanaan pengembangan kawasan wisata berbasis pembangunan
berkelanjutan di Kabupaten Ende?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Berbasis Pembangunan Berkelanjutan


Perencanaan adalah proses kumpulan kebijakan dan bagaimana
mengimplementasikannya. Pendapat yang sama dikemukakan juga oleh Claire A. Gunn (1993:
141) yang menegaskan bahwa ada beberapa hal penting di dalam fungsi kebijakan regional dan
lokal sebagai alat yang sangat penting di dalam kegiatan kepariwisataan, yaitu antara lain:
Pertama, perencanaan harus mampu meningkatkan pertumbuhan yang berkualitas, membutuhkan
perubahanperubahan yang membangun, disamping pengembangan lokasi yang potensial untuk
mengembangkan kualitas atraksi yang dapat dijual. Kedua, kebijakan kepariwisataan harus lebih
memiliki peranan penting dari kegiatan promosi, kebijakan tersebut harus didukung oleh
penelitian. Ketiga, perencanaan kepariwisataan memerlukan kerjasama publik dan privat agar
segala harapan stakeholders bisa terpenuhi. Keempat, perencanaan kebijakan regional dan lokal
harus dapat memperkuat semua perencanaan, mendukung pembangunan pariwisata yang baik
hingga pada tingkat destinasi. Kelima, perencanaan kebijakan regional dan lokal harus dapat
merangsang usaha (bisnis) untuk memberikan sumbangsihnya kepada pembangunan daerah.
Keenam, kebijakan harus dapat menghubungkan bisnis dengan pemerintah dan non-profit
atraction, seperti kebijakan perencanaan usaha atraksi (alam dan budaya) harus didukung oleh
bisnis perjalanan dan akomodasi lainnya.
Sebuah destinasi dapat dikatakan akan melakukan pengembangan wisata jika sebelumnya
sudah ada aktivitas wisata. Untuk dapat meningkatkan potensi pariwisatanya, yang perlu
dilakukan adalah merencanakan pengembangan wisata agar dapat lebih baik dari sebelumnya.
Tiga prinsip utama dalam sustainability development (McIntyre, 1993: 10):
1. Ecological Sustainability, yakni memastikan bahwa pengembangan yang dilakukan
2. sesuai dengan proses ekologi, biologi, dan keragaman sumber daya ekologi yang ada.
3. Social and Cultural Sustainability, yaitu memastikan bahwa pengembangan yang
4. dilakukan memberi dampak positif bagi kehidupan masyarakat sekitar dan sesuai dengan
kebudayaan serta nilai-nilai yang berlaku pada masyarakat tersebut.
5. Economic Sustainability, yaitu memastikan bahwa pengembangan yang dilakukan
6. efisien secara ekonomi dan bahwa sumber daya yang digunakan dapat bertahan bagi
kebutuhan di masa mendatang.

2.2 Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Berbasis Pembangunan Berkelanjutan di


Kabupaten Ende
Strategi merupakan salah satu jenis perencanaan yang perlu dibuat oleh pemerintah daerah
dalam rangka menentukan kebijakan yang efektif untuk digunakan dalam mengembangkan
sektor pariwisata agar lebih bersifat komprehensif dalam arti lebih memfokuskan pada analisis
lingkungan secara keseluruhan, baik lingkungan eksternal maupun lingkungan internal.
Keputusan-keputusan tersebut perlu dilihat dari sudut pandang misi, tujuan, strategi dan
kebijakan organisasi, untuk mengetahui cara-cara perumusan strategi yang paling cocok. dengan
visi, misi, tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, maka ditetapkan strategi, arah kebijakan,
untuk selanjutnya diimplementasikan dalam program. Strategi tersebut harus mengacu ke arah
pembangunan berkelanjutan, yang bukan hanya berorientasi saat ini melainkan juga untuk masa
yang akan datang.
1. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Pengembangan destinasi merupakan pengembangan lokasi objek wisata, namun dalam
pengembangan kegiatan dalam program ini tidak dapat dilakukan kesemua potensi objek wisata
yang telah ada. Pelestrarian kebudayaan daerah serta pengembangan objek dan daya tarik wisata
(ODTW) di Kabupaten Ende yang tersebar di beberapa kecamatan diperlukan penanganan yang
professional dari pemerintah setempat, agar objek wisata dapat terjaga kelestariannya sehingga
dapat menumbuhkan perkembangan pengunjung wisatawan pada objek-objek wisata yang
terdapat di Kabupaten Ende, terutama untuk kawasan pengembangan destinasi, seperti kawasan
objek wisata alam dan budaya di kecamatan Kelimutu.
2. Program Pengembangan Kemitraan Pariwisata
Dapat diketahui bahwa koordinasi dan peran serta keterlibatan dan keterpaduan program
antar stakeholder maupun sektor terkait dalam pengembangan kebudayaan dan pariwisata ini
sangat penting. Pengembangan kawasan wisata merupakan salah satu konsep pengembangan
jaringan. Pola pengembangan jaringan pariwisata memerlukan kerjasama antara pemerintah
daerah maupun sektor swasta secara sinergis. Agar perkembangan ini berjalan dengan lancar dan
sesuai yang diharapkan maka dibutuhkan dukungan dari semua pihak (pemerintah, swasta, dan
masyarakat).langkah-langkah dalam rangka mendukung optimalisasi pengembangan pariwisata.
3. Program Peningkatan Sumber Daya Pengelolah Pariwisata
Kurangnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pariwisata yang profesional dan
berkemampuan tinggi dirasakan sampai saat ini, yang mana human resources ini belum sesuai
dengan apa yang diharapkan yakni the right man and the right place. Pelaku pariwisata sangat
kurang jumlahnya dan kualitasnya tidak sesuai dengan sumber daya yang ada di Dinas maupun
di lapangan. Oleh karena itu diperlukan pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan
pengembangan kebudayaan dan pariwisata. Sumber daya manusia diakui sebagai salah satu
kompenan vital dalam pengembangan pariwisata.
4. Program Pengembangan Apresiasi dan Partisipasi Masyarakat
Dalam hal melakukan sebuah pengembangan pariwisata, dibutuhkan pula apresiasi dan
partisipasi masyarakat. Agar kegiatan-kegiatan yang dilakukan dapat lebih mudah dilaksanakan.
Diharapkan pemerintah setempat mampu mengajak masyarakatnya untuk berperan aktif dalam
pengembangan pariwisata. Dalam hal pengembangan apresiasi dan partisipasi masyarakat di
Kabupaten Ende masih terbilang sangat kurang. Hal ini dikarenakan kurangnya pemerintah
memberikan penyuluhanpenyuluhan kepada masyarakat setempat
untuk mengajak masyarakat berpatisipasi dalam pengembangan pariwisata dan kurangnya
juga kesadaran masyarakat itu sendiri akan wisata. dengan melibatkan partisipasi masyarakat,
maka akan lebih terjamin kesesuaian program pengembangan dengan aspirasi masyarakat
setempat serta masyarakat akan merasa dihargai dengan keikutsertaannya.
5. Program Peningkatan Sarana Pendukung Pariwisata
Penyediaan sarana pariwisata sangat menentukan peluang pengembangan sebuah destinasi
wisata. On-site managment¸ penataan sarana pariwisata, termasuk di dalamnya pengadaan
fasilitas baru, penanaman atau introduksi vegetasi, akomodasi, tempat perbelanjaan, fasilitas
hiburan, serta penataan akses lalu lintas ke kawasan, sangat menentukan keberhasilan
pengembangan destinasi pariwisata.
Berdasarkan analisis SWOT, diperoleh strategi sebagai berikut:
1. Mengikutsertakan Aparat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam berbagai diklat teknis
fungsional.
2. Membangun jaringan kerjasama dengan pihak swasata dan lembaga masyarakat.
3. Perbaikan infrastruktur (jalan) dan peningkatkan sarana transportasi.
4. Peningkatan penyebaran promosi melalui advertising, pengadaan bahan promosi (cetak dan
audio visual) serta memaksimalkan penggunaan IT.
5. Menyelenggarakan dan mengikuti berbagai event baik yang bernuansa pariwisata maupun
event budaya di Kabupaten Ende dan di luar Kabupaten Ende.
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Pariwisata merupakan salah satu industri baru yang mampu menyediakan pertumbuhan
ekonomi dengan lebih cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup, dan
mengefektifkan sektor produksi lain.

3.2. SARAN
Pemerintah dan masyarakat mampu bekerja sama guna mendukung pengembangan
kawasan wisata berbasis pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Ende.
DAFTAR PUSTAKA

Fandeli, C. 2002. Perencanaan Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan


Univertisa Gajah Mada
A. Black, James.1999, Metoda dan Masalah Penelitian Sosial, PT. Refika Aditama,
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai