Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Urolithiasis (Batu Saluran Kemih)

Sub Pokok Bahasan : Pengenalan pada Urolithiasis

Sasaran : Klien dan keluarga

Hari/Tanggal : jumat, 07 januari 2018 : 20 Menit : Ruang perawatan Lantai


VI Bedah RSPAD Gatot Soebroto
Waktu

Tempat
A. Tujuan Penyuluhan Umum

Setelah diberi penyuluhan kesehatan selama 20 menit pada klien dan keluarga

khusunya pada klien memiliki urolithiasis, diharapakan klien dan keluarga dapat

memahami dan mencegah timbulnya kembali urolithiasis (batu saluran kemih),

serta mampu merawat anggota keluarga dengan penyakit tersebut.

B. Tujuan Penyuluhan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang urolithiasis diharapkan klien dan

keluarga mampu :

1. Menjelaskan pengertian urolithiasis

2. Menyebutkan penyebab urolithiasis

3. Menyebutkan tanda & gejala urolithiasis

4. Menjelaskan pencegahan urolithiasi

114
C. Materi Penyuluhan

1. Pengertian urolithiasis

2. Penyebab urolithiasis

3. Tanda & gejala urolithiasis

4. Pencegahan urolithiasis

D. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

NO Kegiatan Penyuluhan Metode Media Waktu

1 Ceramah Lisan 5 menit


Pendahuluan

a. Mengucapkan salam

b. Memperkenalkan diri

c. Menyampaikan tujuan

d. Menyampaikan kontrak

waktu
2 - Ceramah Leflet 10 menit
Kegiatan inti

Menjelaskan pengertian

urolithiasis

a. Menjelaskan penyebab

urolithiasis

b. Menjelaskan tanda &

gejala urolithiasis

115
c. Menjelaskan pencegahan

urolithiasis

3 Lisan 5 menit
Penutup - Ceramah

a. Memberikan kesempatan - Diskusi

bertanya - Tanya

b. Menyampaikan jawab

kesimpulan materi

c. Memberi evaluasi secara

lisan

d. Mengucapkan salam

Prosedur Jenis

pertanyaan Jumlah

pertanyaan Waktu

E. Evaluasi

: Langsung : Tanya jawab : 7 pertanyaan : 5

menit

E. Sumber

116
Bradero, Mary et al. (2009). Klien dengan Urolithiasis. Jakarta. EGC
Suharyanto dan Madjidi, 2009. Klien dengan Urolithiasis. Jakarta. EGC

Wijaya DKK 2013. Faktor ekstrinsik Batu saluran kemih. Universitas Sumatera

Utara

117
URAIAN MATERI

UROLITHIASIS

1. Pengertian

Urolithiasis adalah terbentuknya batu (kalkulus) dimana saja pada sistem penyalur

urine, tetapi batu pada umumnya terbentuk di ginjal. Batuk mungkin terbentuk

tanpa menimbulkan gejala atau kerusakan ginjal yang bermakna, hal ini terutama

pada batu besar yang tersangkut pada pelvis ginjal. Makna klinis batu terletak

pada kapasitasnya menghambat aliran urine atau menimbulkan trauma yang

menyebabkan ulserasi dan perdarahan, pada kedua kasus ini terjadi peningkatan

predisposisi infeksi bakteri (Wijaya dkk 2013).

2. Penyebab

Menurut Wijaya dkk, 2013

1. Faktor endogen : seperti faktor genetic-familial pada hipersistiuria,

hiperkalsiuria primer dan hiperoksaluria primer.

2. Faktor eksogen : seperti faktor lingkungan, pekerjaan, makanan, infeksi, dan

kejenuhan mineral dalam air minum.

Menurut Basuki 2009

1. Faktor intrinsik : Herediter (keturunan), umur (paling sering 30-50 tahun).

Jenis kelamin (lebih banyak laki-laki).

2. Faktor ekstrinsik : Geografi, iklim dan temperatur, asupan air, diet, pekeijaan.

118
3. Tanda & Gejala

1) Kolik, yaitu nyeri yang hilang timbul disertai perasaan mual dengan atau

tanpa muntah. Nyeri alih yang khas ke regio inguinal. Perut kembung (ileus

paralitik)

2) Hematuria

3) Pernah mengeluarkan batu kecil saat kencing

4) Batu nampak pada pemeriksaan pencitraan

4. Pencegahan Urolithiasis

1. Konsumsi air putih yang cukup

2. Kurangi oksalat (coklat, lada, bayam)

3. Kurangi konsumsi kafein (kopi, teh soda)

4. Kurangi konsumsi purin (otak-otak, jerowan, sarden)

5. Jangan menahan ketika ingin buang air kecil

6. Perbanyak olahrga

7. Hindari makan instan

8. Kurangi garam

119
KONSEP TERAPI MUSIK MUROTAL/RELIGI

1. Pengertian

Terapi muski adalah terapi yang universal dan bisa diterimah oleh semua orang

karena kita tidak membutuhkan kerja otak yang berat untuk menginterpretasi

alunan musik. Terapi musik sangat mudah diterimah oragan pendengaran kita dan

kemudian melalui saraf pendengaran disalurkan ke bagian otak yang memproses

emosi (sistem limbik).

Terapi musik religi merupakan penggabungan antara musik dengan terapi spiritual.

Pendekatan spiritual. Pendekatan spiritual dapat membantu mempercepat

pemulihan atau penyumbuhan klien. Penelitian Aditama (2013) tentang efek terapi

baca Al-Quran.

Menurut Federasi Terapi Musik Dunia (WMFT), terapi musik adalah penggunaan

musik atau elemen musik (suara, irama, melodi dan harmoni) oleh seorang terapis

musik yang telah memnuhi kualifikasi , meningkatkan relasi interpersonal, belajar,

meningkatkan mobilitas, mengungkapkan ekspresi, menata diri atau untuk

mencapai berbagai tujuan terapi lainnya (Utomo, 2013).

120
2. Jenis-jenis terapi musik

Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi juga semakin

meningkatnya jenis-jenis musik seperti musik religi, rock, country, jazz, barok,

klasik, dll. Sebagian musik ini dapat digunakan untuk merangsang kecerdasan

walau demikian bukan berarti musik lain tidak berpengaruh sama sekali

(Abdurrasyid 2013). Jenis musik yang sudah dapat meningkatkan kecerdasan

adalah :

a. Musik klasik

Musik klasik disebut juga dengan dampak mozart yaitu teori yang menyatakan

bahwa dengan memperdengarkan musik klasik kepada bayi ketika masih dalam

kandungan, setelah lahir dan tumbuh besar, dan ketika bersekolah akan

menjadi anak-anak yang cerdas. Secara umum, beberapa musik klasik dianggap

memiliki dampak psikotik yang menimbulkan kesan rileks, santai, cenderung

membuat detak nadi bersifat konstan, memberi dampak menenangkan dan

menurunkan strezz (Fauzi 2007).

b. Musik Barok

Musik jenis ini dapat menimbulkan rasa tenang dan nyaman, membangkitkan

suasana yang positif dalam bermain musik jenis ini cenderung mendorong

untuk berani bereksplorasi dalam suasana yang menggembirakan.

c. Musik nature sounds

Musik ini bukan merupakan bagian dari musik klasik. Musik jenis ini justru

121
merupakan temuan barn akibat modemisasi tekonologi rekaman suara. Nature

sound music merupakan bentuk integratif musik klasik dengan suara-suara

alam. (Abdurrasyid, 2013).

Terapi musik yang efektif menggunakan musik dengan komposisi yang tepat

anatara berat, ritme dan harmony yang disesuiakan dengan tujuan dilakukannya

terapi musik. Jadi memang terapi musik yang efektif tidak bisa menggunakan

sembarang musik. Ada dua macam metode terapi music, yaitu :

1) Terapi Musik Aktif

Dalam terapi musik aktif pasien diajak bemyanyi, belajar main

menggunakan alat musik, menirukan nada-nada, bahkan membuat lagu

singkat. Dengan kata lain pasien bberinteraksi aktif dengan dunia musik.

Untuk melakukan terapi musik aktif tentu saja dibutuhkan bimbingan

seorang pakar terapi musik yang kompeten.

2) Terapi Musik Pasif

Ini adalah terapi musik yang murah, mudah dan efektif. Pasien tinggal

mendengarkan dan menghayati suatu alunan musik tertentu yang

disesuaikan dengan masalahnya. Hal terpenting dalam terapi musik pasif

adalah pemilihan jenis musik harus tepat dengan kebutuhan pasien. Oleh

karena itu, ada banyak sekali jenis CD terapi musik yang bisa disesuaikan

dengan kebutuhan pasien.

122
3. Manfaat terapi musik

Musik dapat menyentuh individu baik fisik, psikososial dan spiritual (Campbell,

2007). Ada banyak sekali manfaat terapi musik, menurut para pakar terapi musik

memiliki beberapa manfaat utama, yaitu :

1) Relaksasi, Mengistirahatkan Tubuh dan Pikiran

Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik adalah perasaan

rileks, tubuh lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi musik memberikan

kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk mengalami relaksasi yang sempuma.

Dalam kondisi relaksasi (istirahat) yang sempurna itu, seluruh sel dalam tubuh

akan mengalami reproduksi, penyembuhan alami berlangsung, produksi

hormon tubuh diseimbangkan dan pikiran mengalami penyegaran.

2) Meningkatkan Kecerdasan

Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegnsia seseorang

disebut efek Mozart.

3) Meningkatkan Motivasi

Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan mood

tertentu. Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul dan segala kegiatan

bisa dilakukan. Begitu juga sebaliknya, jika motivasi terbelenggu, maka

semangat pun menjadi luruh, lemas, tak ada tenaga untuk beraktivitas. Dari

hasil penelitian, ternyata jenis musik tertentu bisa meningkatkan motivasi,

semangat dan meningkatkan level energi seseorang.

123
4) Pengembangan Diri

Musik temyata sangat berpengaruh terhadap pengembangan diri seseorang.

Musik yang didengarkan seseorang juga bisa menentukan kualitas pribadi

seseorang. Hasil penelitian menunjukan bahwa orang yang punya masalah

perasaan, biasanya cenderung mendengarkan musik yang sesuai dengan

perasaannya. Misalnya orang yang putus cinta, mendengarkan musik atau

lagu bertema putus cinta atau sakit hati. Dan hasilnya adalah masalahnya

menjadi musik yang memotivasi, dalam beberapa hari masalah perasaan bisa

hilang dengan sendirinya atau berkurang sangat banyak. Sesorang bisa

mempunyai kepribadaian yang diinginkan dengan cara mendengarkan jenis

musik yang tepat.

5) Meningkatkan Kemampuan Mengingat

Terapi musik bisa meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan. Hal

ini bisa teijadi karena bagian otak yang memproses musik terletak

berdekatan dengan memori. Sehingga ketika seseorang melatih otak dengan

terapi musik, maka secara otomatis memorinya juga ikut terlatih.

6) Mengurangi Rasa Sakit

Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang

bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi

otak, yang mengontrol perasaan dan emosi. Menurut penelitian, kedua

sistem tersebut berekasi sensitif terhadap musik. Ketika kita merasa sakit,

124
kita menjadi takut, frustasi dan marah yang membuat kita menengangkan

otot-otot tubuh, hasilnya rasa sakit menjadi semakin parah. Mendengarkan

musik secara teratur membantu tubuh rileks secara fisik dan mental,

sehingga membantu menyembuhkan dan mencegah rasa sakit.

7) Menyeimbangkan Tubuh

Menurut penelitian para ahli, stimulasi musik membantu menyeimbangkan

organ keseimbangan yang terdapat di telinga dan otak

125
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Urolithiasis (Batu Saluran Kemih)

Sub Pokok Bahasan : Pengenalan pada Urolithiasis

Sasaran : Klien dan keluarga

Hari/Tanggal : jumat, 07 januari 2018 : 20 Menit : Ruang perawatan Lantai


VI Bedah RSPAD Gatot Soebroto
Waktu

Tempat
F. Tujuan Penyuluhan Umum

Setelah diberi penyuluhan kesehatan selama 20 menit pada klien dan keluarga

khusunya pada klien memiliki urolithiasis, diharapakan klien dan keluarga dapat

memahami dan mencegah timbulnya kembali urolithiasis (batu saluran kemih),

serta mampu merawat anggota keluarga dengan penyakit tersebut.

G. Tujuan Penyuluhan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang urolithiasis diharapkan klien dan

keluarga mampu :

5. Menjelaskan pengertian urolithiasis

6. Menyebutkan penyebab urolithiasis

7. Menyebutkan tanda & gejala urolithiasis

8. Menjelaskan pencegahan urolithiasis

126
H. Materi Penyuluhan

1. Pengertian urolithiasis

2. Penyebab urolithiasis

3. Tanda & gejala urolithiasis

4. Pencegahan urolithiasis

D. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)


NO Kegiatan Penyuluhan Metode Media Waktu

1 Ceramah Lisan 5 menit


Pendahuluan

e. Mengucapkan salam

f. Memperkenalkan diri

g. Menyampaikan tujuan

h. Menyampaikan kontrak

waktu
2 - Ceramah Leflet 10 menit
Kegiatan inti

Menjelaskan pengertian

urolithiasis

d. Menjelaskan penyebab

urolithiasis

e. Menjelaskan tanda &

gejala urolithiasis

f. Menjelaskan pencegahan

127
urolithiasis

3 Lisan 5 menit
Penutup - Ceramah

e. Memberikan kesempatan - Diskusi

bertanya - Tanya

f. Menyampaikan jawab

kesimpulan materi
: Langsung :
g. Memberi evaluasi secara
Tanya jawab :
lisan
7 pertanyaan :
h. Mengucapkan salam
5 menit
E. Evaluasi Prosedur

Jenis pertanyaan Jumlah pertanyaan Waktu

F. Sumber

Bradero, Mary et al. (2009). Klien dengcm Urolithiasis. Jakarta. EGC Suharyanto

dan Madjidi, 2009. Klien dengan Urolithiasis. Jakarta. EGC Wijaya DKK 2013.

Faktor ekstrinsik Batu salnran kemih. Universitas Sumatera Utara

128
URAIAN MATERI

UROLITHIASIS

1. Pengertian

Urolithiasis adalah terbentuknya batu (kalkulus) dimana saja pada sistem penyalur

urine, tetapi batu pada umumnya terbentuk di ginjal. Batuk mungkin terbentuk tanpa

menimbulkan gejala atau kerusakan ginjal yang bermakna, hal ini terutama pada batu

besar yang tersangkut pada pelvis ginjal. Makna klinis batu terletak pada

kapasitasnya menghambat aliran urine atau menimbulkan trauma yang menyebabkan

ulserasi dan perdarahan, pada kedua kasus ini terjadi peningkatan predisposisi

infeksi bakteri (Wijaya dkk 2013).

2. Penyebab

Menurut Wijaya dkk, 2013

3. Faktor endogen : seperti faktor genetic-familial pada hipersistiuria,

hiperkalsiuria primer dan hiperoksaluria primer.

4. Faktor eksogen : seperti faktor lingkungan, pekerjaan, makanan, infeksi, dan

kejenuhan mineral dalam air minum.

Menurut Basuki 2009

3. Faktor intrinsik : Herediter (keturunan), umur (paling sering 30-50 tahun). Jenis

kelamin (lebih banyak laki-laki).

4. Faktor ekstrinsik : Geografi, iklim dan temperatur, asupan air, diet, pekerjaan

129
3. Tanda & Gejala

1) Kolik, yaitu nyeri yang hilang timbul disertai perasaan mual dengan atau tanpa

muntah. Nyeri alih yang khas ke regio inguinal. Perut kembung (ileus paralitik)

2) Hematuria

3) Pemah mengeluarkan batu kecil saat kencing

4) Batu nampak pada pemeriksaan pencitraan

4. Pencegahan Urolithiasis

1) Konsumsi air putih yang cukup

2) Kurangi oksalat (coklat, lada, bayam)

3) Kurangi konsumsi kafein (kopi, teh soda)

4) Kurangi konsumsi purin (otak-otak, jerowan, sarden)

5) Jangan menahan ketika ingin buang air kecil

6) Perbanyak olahrga

7) Hindari makan instan

8) Kurangi garam

130

Anda mungkin juga menyukai