QUZWAIN SAROLANGUN
TAHUN 2019
PROPOSAL SKRIPSI
171012114201050
BUKIT TINGGI
2019
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG
QUZWAIN SAROLANGUN
TAHUN 2019
PROPOSAL SKRIPSI
171012114201050
BUKIT TINGGI
2019
PERNYATAAN PERSETUJUAN
NIM : 171012114201050
Program Studi S-1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Prima
Nusantara Bukittinggi.
Bukittinggi, .
KoordinatorSkripsi Menyetujui
Pembimbing
NIM : 171012114201050
DEWAN PENGUJI
Penguji II :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat
serta petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Dengan Kepatuhan Diet Penderita
Hipertensi Di RSUD Prof.DR.H.M.Chatib Quzwain Tahun 2019” Penulisan
skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan pada Program Studi S-1 Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi.
Skripsi ini tentunya tidak lepas dari kekurangan baik aspek kualitas
maupun kuantitas dari materi penelitian yang disajikan. Hal tersebut didasarkan
dari keterbatasan yang dimiliki penulis.
Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi perbaikan proposal skripsi ini dimasa yang akan
datang. Semoga proposal skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiiin.
Bukittinggi,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanaya
hubungan tingkat pengetahuan tentang diet dengan kepatuhan diet
penderita hipertensi di RSUD Prof. DR. H.M. Chatib Quzwain
Sarolangun Tahun 2019
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang diet
responden di RSUD Prof. DR.H.M. Chatib Quzwain
Sarolangun Tahun 2019
1.3.2.2 Untuk menghetahui Kepatuhan diet pada responden di
RSUD Prof. DR. H.M. Chatib Quzwain Sarolangun Tahun
2019.
1.3.2.3 Untuk Mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang
Diet dengan kepatuhan Diet Penederita Hipertensi di RSUD
Prof.DR.H.M. Chatib Quzwain Sarolangun Tahun 2019.
1.4 ManfaatPenelitian
Manfaat penelitian ini sebagai berikut
1. Bagi peneliti
Menambah wawasan peneliti dalam mengembangkan pengetahuan dan
menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi peneliti karena dapat
secara langsung meneliti masalah yang sering terjadi dilokasi kerja dan
dapat menemukan penyebab utama dari penyakit secara spesifik dan dapat
melakukan penanganan yang tepat pada pasien.
2. Bagi Institusi pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dan
sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya, dan dapat digunakan sebagai
sumber pengetahuan tambahan dalam ilmu kesehatan pada umumnya dan
ilmu keperawatan pada khususnya
3. Bagi responden
Menambah pengetahuan dan motivasi dalam menjalani diet bagi pasien
penderita hipertensi dengaan cara mengtur pola makan.
4. Bagi lahan penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi Rumah
Sakit PROF.DR.H.M Chatib Quzwain dan meningkatkan pelayanan
dengan memberikan pendidikan kesehatan berupa penyuluhan kepada
pasien
5. Bagi Profesi keperawatan
Perawat sebagai tenaga kesehatan yang terlibat langsung dalam
memberikan asuhan keperawatan, merencanakan tindakan dalam bentuk-
bentuk penyuluhan / pendidikan kesehatan kepada pasien.
BAB II
LANDASAN TEORI
Jantung terdiri atas 4 ruang yaitu Bilik kiri, Serambi kiri, Bilik
Kanan dan serambi kanan. Masing- masing sisi ruang terhubung satu
sama lain ; Bilik kiri terhubung dengan serambi kiri, bilik kanan
terhubung dengan serambi kanan. Antara ruang jantung kanan dan kiri
dipisahkan oleh sekat yang sangat kokoh,yang sangat berguna agar
darah yang ada serambi dan bilik kiri tidak tercampur dengan darah
yang di serambi dan bilik kanan.
Darah yang ada pada jantung bagian kiri merupkan darah yang
berasal dari paru-paru sehingga darah ini kaya akan oksigen. Darah ini
di alirkan ke serambi kiri,kemudian dipompa menuju bilik kiri, dan
akan dipompa keseluruh tubuh, saat itulah sel-sel akan mendapatkan
makanan dan oksigen yang dibutuhkan untuk beraktivitas. Setelah itu
darah yang berasal dari seluruh tubuh akan di kembalikan kejantung
melalui serambi kanan kemudian dipompa ke bilik kanan untuk
diteruskan ke paru paru untuk di bersihkan dan akan mendaptkan
oksigen yang tinggi sehingga menjadi darh bersihnyang akan menuju
ke serambikiri jantung.(Kurniadi dan Nurrahmi,2014)
a. Tepi kanan terletak antara iga ketiga dan keenam sepenjang tepi
kanan sternum
b. Tepi kiri terletak antara iga ketiga dan keenam antar linea
midklavikula dan tepi kiri sternum
c. Apeks terletak pada sela iga kelima,linea midklavikularis. Normal
titik impuls maksimal ( PMI) terba disini.
d. Arkus aorta terletak setinggi insisura sternum sesuai dengan
setinggi vertevra T2
e. V kava superior ( SVC) memasuki atrium kanan setinggi iga
ketiga
f. Lapisan Jantung
- Endokardium adalah lapisan terdalam dan kontak langsung
dengan darah darah dalam ruang jantung.
- Miokardium adalah lapisan tengah yang tersusun dari miosit,
lapisan ini bertanggung jawab untuk pemompaan darah
melewati jantung.
- Perikardium tersusun dari 2 lapisan yaitu :
a. Perikardium fibrosa merupakan jaringan penymbung
b. Perikardium serosa, lapisan ini terdiri dari lapisn parietalis
dan lapisan viseral ( TAO.L, 2014)
2.1.3 Klasifikasi Hipertensi
Tabel 2.1
(mmHg) (mmHg)
2.1.6 Gejala
Biasanya tanpa gejala atau tanda-tanda peringatan untuk
hipertensi dan sering disebut “ silent killer”. Pada kasus hipertensi
berat, gejala yang dialami klien antara lain : sakit kepala ( rasa berat
ditengkuk), palpitasi, kelelahan, nausea, vomiting, ansietas, keringat
berlebihan, tremor otot, nyeri dada, epistaksis, pandangan kabur, atau
ganda tinitus ( telinga berdengung), serta kesulitan tidur ( Udjianti,
2011)
2.1.7 Komplikasi
a. Gangguan Penglihtatan
b. Gangguan saraf
c. Gagal Jantung
d. Gangguan fungsi ginjal
e. Gangguan serbral (otak)yang mengakibatkan kejang dan
pendarahn pembuluh darah otak yang mengakibatkan
kelumpuhan, gangguan kesadaran hingga koma ( Dessy,
2015 diadopsi dalam skripsi)
2.1.8 Pencegahan Hipertensi
2.1.8.1 Pola Makan Sehat, makan makanan yang mengandung kalori
dan kebutuhan nutrisi sesuai dengan keperluan kita, Ada
beberapa faktor yang dijadikan panduan bagi penderita
hipertensi yaitu :
a. Kurangi konsumsi garam dalam makanan sehari-hari
b. Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium
dan kalsium.
c. Hindari minuman beralkohol
d. Makan sayur dan buah- buahan yang berserat tinggi seperti
sayuran hijau, pisang tomat, wortel. Melon dan jeruk
e. Kendalikan kadar kolesterol kita, kurangi makanan yang
mengandun lemak jenuh
f. Kendalikan diabetes jika kita juga menderita diabetes
g. Hindari konsumsi obat yang bisa meningkatkan tekanan
darah
h. Tidur yang cukup setiap hari antara 6-8 jam
i. Konsumsi minyak ikan
j. Puasa secara Rutin
2.1.8.2 Pola Hidup Sehat
a. Melakukan olahraga secara teratur bisa menurunkan
tekanan darah tinggi
b. Jalankan terapi anti stress agar mengurangi stress dan kita
mampu mengendalikan emosi secara stabil
c. Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi
hipertensi
d. Mendekatkan diripada Allah SWT, sehungga jika ada
persoaln besar tidak langsung emosi tinggi
e. Mengendalikan pola kesehatan secara keseluruhan
(Susilo dan Wulandari, 2011)
2.1.9 Penatalaksnaan Hipertensi
2.1.9.1 Pengobatan secara medis
a. Golongan Diuretik lebih disukaipada awal pengobatan karena
telah trebukti mengurangi morbiditas dan mortaltasdan
karena harganya murah
b. ACE (Angiotensin-converting enzyme) inhibitors,
angiotensin, reseptor blocker dan antagonis kalsium juga
efektif dan umumnya ditoleransi dengan baik
c. Hemat kalium terdiri dari amilorid, spirinilakton
d. Penghambat simpatetik, seperti metildopa reserpin dan
klonidin
e. Beta bloker, Obat jenis ini bekerja dengan menurnkan daya
pompa jantung contoh obatnya : metoprolol, propanolol dan
atenolol
f. Vasodilator, obat ini bekerja langsung pada pembuluh darah
dengan relaksasi otot polos
g. Antagonis Kalsium, Obat ini bekerja dengan menurunkan
daya pompa jantung, contoh obatnya ,nifedipin, verapamil
h. Penghambat reseptor angiotensin II
Obat ini bekerja dengan menghalangi penempelan zat
angiotensin II pada reseptornya yang dapat
mrnagkibatkan ringannya daya pompa jantung.
2.1.9.2 Pengobatn non medis
Penatalaksannan hipertensi ( kemenkes 2014) dapat dilakukan
dengan menggunakan obat-obatan ataupun dengan mengubah
pola hidup sehat dan pola makan sehat / diet sehat, yaitu :
a. Membatasi asupan garam,menurunkan berat badan,
menghindari minuman berkafein, rokok, dan minuman
beralkohol.
b. Olah raga juga dianjurkan bagi penderita hipertensi, dapat
berupa jalan, lari, jogging, bersepeda selama 20-25 me nit
dengan frekuensi 3-5 x per minggu. Penting juga untuk cukup
istirahat (6-8 jam) dan mengendalikan stress. Untuk pemilihan
serta penggunaan obat-obatan hipertensi disarankan untuk
berkonsultasi dengan dokter keluarga anda.
c. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru,
minyak kelapa, gajih).
d. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium
(biscuit, crackers, keripik dan makanan kering yang asin).
e. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned,
sayuran serta buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
f. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon,
ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
g. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta
sumber protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging
merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).
h. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus
sambal, tauco serta bumbu penyedap lain yang pada
umumnya mengandunggaram natrium.
i. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti
durian, tape. Di Indonesia terdapat pergeseran pola makan,
yang mengarah pada makanan cepat saji dan yang diawetkan
yang kita ketahui mengandung garam tinggi, lemak jenuh, dan
rendah serat mulai menjamu terutama di kota-kota besardi
Indonesia. Dengan mengetahui gejala dan faktor risiko
terjadinya hipertensi diharapkan penderita dapat melakukan
pencegahan dan penatalaksanaan dengan modifikasi diet/gaya
hidup ataupun obat-obatan sehingga komplikasi yang terjadi
dapat dihindarkan.
2.2 Pengetahuan
2.2.1 Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni
indra penglihatan, pendengaran, penciuman, asa dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang ( Notoatmodjo, 2010).
Pengetahuan dan kognitif merupakan hal yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior). Dari
pengalaman dan penelitian ternyata prilaku yang didasari oleh
pengetahuan akanlebih langgeng dari pada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan menurut Nadler
didefenisikansebagiproses belajar manusia mengenai kebenaran
atau jalan yang benar secara mudahnya mengetahui pa yang harus
diketahui untuk dilakukan (Arikunto dalam Dessy , 2015).
Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan kepatuhan
dalam menjalankan diet bagi penderita hipertensi, Jika tingkat
pengetahuan pasien tinggi maka besar kemungkinan kepatuhan
dalam menjalankan diet pun akan lebih bagus.
1. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu ( know)
Tahu diartikan sebagai ingatan akan suatu materi
yang telah dipelajari sebelumnya atau mengingat kembali.
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan dan menginterprestasikan objek atau materi
tersebut secara benar.
c. Aplikasi (application)
Aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan objek
kedalam bagian-bagian kecil, tetapi masih dalam struktur
objek sebelumnya dan saling berkaitan.
e. Sintesis
Sintesis adalah kemampuan untuk menghubungkan bagian-
bagian dalam suatu bentuk yang baru atau kemapuan untuk
menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang
sudah ada.
f. Evaluasi
Evaluasi adalah kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu objek.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), Faktor –faktor
tersebut adalah :
a. Pengalaman
Pengalaman yang yang didapatkan oleh seseorang berasal
daripengalam pribadi atau pengalamn oraglain.
b. Pendidikan
Faktor pendidikan memberikan wawasan yang baru kepada
seseorang. Secara umum orang yang memiliki tingkat
pengetahuan danwawasan yang luas dibandingkan dengan
orang yang tingkat pendidikannya rendah
c. Keyakinan
Keyakinan bersifat turun temurun yang kadang tanpa
pembuktian sebelumnya yang biasa mempengaruhi tingkat
pendidikan seseorang.
d. Fasilitas
Fasilitas dapat menjadi sumber informasi yang dapat
mempengaruhi pengetahuan seseorang, misalnya Televisi,
koran, dll.
e. Penghasilan atau ekonomi
Secara tidak langsung penghasilan yang didapat
memungkinkan seseorang memperoleh fasilitas untuk
menambah pengetahuan mereka
f. Sosial budaya
3. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara
atau angket yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari
subjek peneliti atau responden . Kedalaman pengetahuan yang
ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan
tinkatan-tingkatan diatas.( Notoatmodjo dalam Dessy 2015)
Menurut Nursalam, (2011)dalam mebuat kategori tingkat
pengetahuan bisa juga dikelompokkan yaitu sebagai berikut :
a. Tingkat Pengetahuan kategori baik jika nilainya > 50%
b. Tingkat pengetahuan kategori kurang baik jika nilainya ≤
50%
4. Pengetahuan Pasien Tentang diet Hipertensi
Pengetahuan merupakan tingkat prilaku pasien dalam
melaksanakan pengobatan yang dianjurkan oleh tenaga
kesehatan maupun orang lain.
Pengetahuan yang harus dimilki oleh pasien hipertensi
meliputi arti hipertensi, penyebab hipertensi, gejala yang
ditimbulkan pada hipertensi dan pentingnya melakukan
pencegahan dengan diet serta bahaya dari komplikasi
hipertensi. Pengetahuan tentang hipertensi dapat diperoleh dari
pelayanan kesehatan, seperti media massa, televisi, surat kabar
dan sebagaimya ( Hananditia, 2016). Pengetahuan yang baik
tentang hipertensi dapat memotivasi pasien untuk berpartisipasi
dalam memodifikasi gaya hidup yang lebih sehat ( Fenny,
2016), Semakin tinggi tingkat pendidikan orang terseut maka
pengetahuan nya akan semakin baik. Ketika tingkat
pengetahuan seseorang baik maka selurruh informasi yang
diberikan oleh petugas kesehatan tentang diet hipertensi akan
diterima dan di serap dengan baik.Pengetahuan tentang diet
hipertensi dapat digunakan sebagai dasar untuk berprilaku
hidup sehat termasuk dalam diet hipertensi secara ketat.
Pengathuan yang baik dapat menimbulkan persepsi terhadap
pentingnya diet hipertensi dan mengaplikasikan dalam prilaku
diet agar tekanan darah dalam kodisi stabil ( Putri, 2014 ).
2.3 Kepatuhan
2.3.1 Pengertian
Kepaatuhan adalah suatu perubahan prilaku dari prilaku
yang tidak mentaati peraturan ( Notoadmodjo dalam astuti 2014).
Kepatuhan adalah sejauh mana prilaku pasien sesuai dengan
ketentuan yang di berikan oleh professional kesehatan.
2.3.2 Jenis kepatuhan
a. Kepatuhan penuh
Dimana pada kondisi ini penderita hipertensi patuh secara
sungguh-sungguh terhadap diet
b. Penderita yang tidak patuh
Dimana pada keadaan ini penderita tidak melakukan diet
hipertensi
2.3.3 Faktor- faktor yang mendukung kepatuhan, Beberapa faktor yang
mendukung sikap patuh :
2.3.3.1 Pendidikan
Merupakan suatu kegiatan, usaha manusia meningkatkan ke
pribadian atau proses perubahan prilaku menuju
kedewasaan dan penyempurnaan kehdupan manusia dengan
jalan membina dan mengembangkan potensi
kepribadiannya, yang berupa jasmani dan rohani. Domain
pendidikan dapat diukur dari :
a. Pengetahuan terhadap pendidikan yang diberikan
b. Sikap atau tanggapan terhadap materi pendidikan yang
diberikan
c. Praktek atau tindakan sehubungn dengan materi yang
diberikan
2.3.3.2 Akomodasi, suatu uasaha harus dilakukan untuk memahami
ciri kepribadian pasienyang dapat mempengaruhi
kepatuhan. Pasien yang mandiri harus dilibatkan secra aktif
dalam program pengobatan
2.3.3.3 Modifikasi faktor lingkungan dan sosial, membangun
dukungan sosial dari keluarga dan teman-teman sangat
penting, kelompok pendukung dapat dibentuk unruk
membantu memahami kepatuhan terhadap program
pengobatan
2.3.3.4 Perubahan Model Terapi, program pengobatan dapat dibuat
Sesederhana mungkin dan pasien terlibat aktif dalam
pembuatan program tersebut.
6. Tingkat ekonomi
7.Dukungan sosial
BAB III
METODE PENELITTIAN
3.2 Hipotesis